Hanya di sini, hanya di tempat ini, Baekhyun bisa mengatakan dengan bangga bahwa dirinya adalah orang paling waras. (Chanbaek and Others) Warn!Yaoi fanfict.

Baik Baekhyun maupun Chanyeol, keduanya paham betul bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa kau janjikan. Karena, bagaimana mungkin kau menjanjikan sebuah omong kosong? [ChanBaek!BoysLove]

Tentang luka, duka, dan perasaan yang belum selesai. (ChanBaek)

Jauh di lubuk hati sana, Chanyeol dan Baekhyun tahu, mereka berdua akan baik-baik saja. (Chanbaek!BL)

Seseorang yang Baekhyun kenal mengatakan hal semacam ini: "Manusia terkadang lupa, bahwa rasa sakit juga merupakan bagian dari cinta." –dan Baekhyun pikir itu benar adanya.

Mereka hanya dua orang remaja penuh gejolak yang berlindung dibalik kata sahabat. (ChanBaek/Baekyeol)

Suatu hari, Park Chanyeol jatuh hati pada seorang kakak tingkat yang galaknya macam fir'aun. (Drabble ChanBaek)

"Dalam situasi apapun, kau akan terus bersamaku. Bahkan jika salah satu diantara kita pergi ke sisi Tuhan, kita akan tetap bersama. Karena aku hidup di hatimu, dan kau pun demikian. Selama kita percaya dan berpegang teguh pada hal itu, semua akan baik-baik saja." - Eren. [Riren/LeviEren]

Terkadang, cinta tidak pernah berbalas sama. "Bukankah kita saling mencintai, Kei? Aku mencintaimu, dan kamu mencintainya." - Kuroo [KurooTsukkey/UshiTsukkey/shounen-ai]

Dan Gaara hanya berharap satu hal. Semoga Naruto tidak lagi mengetuk pintunya untuk meminta maaf. "Jika aku menangis di depanmu. Itu artinya aku sudah mencapai batasku." - Gaara. (Boys Love/NaruGaa/Dramatic)

Karena kekalahan bagi Akashi Seijuurou adalah: tidak ada. "Cowok sejati, datang ke pernikahan mantan tanpa ditemani." - Akashi. [Akakuro/One-shot/KagaKuro]

Tetsuya perlu menekankan beberapa poin penting terhadap Akashi. Salah satunya adalah, mereka berdua sama sekali tidak cocok. Bahkan sebagai teman. (An Akakuro Fanfiction)

Roronoa Zoro tidak keberatan jika dibilang tidak berperasaan. Karena bukannya mengalami sedih akibat sesuatu yang menimpa Sanji, justru dalam keadaan seperti ini, dengan hati yang terkoyak, ia masih mampu menyeringai sembari mengigit pedang. Ia tidak masalah, sebab memang hanya ini yang bisa ia lakukan. (drabble/Zoro-Sanji)

Nagisa tidak ingin menatapnya karena firasat berkata bahwa sesuatu yang diucap Karma akan sangat menyakiti hati. (KARUNAGI/Shounen-Ai/drabble)