Pairing : Itsumademo SasuNaru Yeeeaaaahhhh!

Rating : T aja lah ^^ LOL

Genre : Romance/Hurt/Comfort maybe Tragedy… T_T

Language : Indonesian

WARNING : YAOI, BOY X BOY, SHOUNEN AI

DO NOT READ IF YOU'RE YAOI HATER OR ANTI FUJOSHI !

Disclaimer : Yuuya Do Not Own Naruto… It's Kishimoto-sensei desu, Huh! *Pouts*

A/N : Coba Liat Video Clip Itsuka Kaze ni Naru punya Hajime Chitose, selain musicnya yang menenangkan, Video Clipnya juga Sugoi~ banget… bener-bener tempat yang Huuuuwaaaaaa… bikin saya pingin kesana, karena itu saya selalu membayangkan Sasu and Naru berdua'an di Pantai yang Indah itu… Heheheh XD

Sebuah Sequel dari Fic Ore mo Aitsu mo Omae mo

Sa~ Dozo Yoroshiku Onegaishimasu ^^


.

.

.

"Terimalah posisi Hokage itu, Sasuke…"

"A-apa?"

"Aku akan bangga saat kau berdiri dan memimpin Konoha,"

"Itu mimpimu… bukan mimpiku, Dobe!"

"Aku tak mungkin menjadi Hokage, Teme~"

"Omong kosong!"

"Aku belum pernah memohon sebelumnya, karena itu untuk kali ini saja… jadikan mimpiku menjadi mimpimu,"

"Naru…"

"Ck, Daijobu yo~ Aku pasti kembali ke Konoha… tapi jika aku tak pulang… Jika aku tak kembali, jika aku tak ada… Yakinlah Aku akan selalu bersamamu, menemanimu seperti angin yang selalu berhembus itu..."

.

.

.


Yuuya's Present

.

.

.

~ * ~ *~ *~ I T S U K A K A Z E N I N A R U ~ * ~ *~ *~

.

.

.


Phase 1 : KAZE


"...to... Naruto… Daijobu ka?"

Perlahan-lahan kelopak mata pemuda pirang itu terbuka, menampilkan iris biru yang tampak sedikit sendu. Dikerjapnya perlahan, mencoba memfokuskan pandangannya yang masih samar.

"Ga-Gaara?" panggilnya lirih, suaranya sedikit serak.

"Apa kau baik-baik saja? Kalau mau istirahat jangan di sini, di kamar saja. Anginnya terlalu kencang, lagipula..." Kazekage muda itu masih terus saja berbicara, sementara itu Naruto tak lagi mendengarkannya.

'di sini?' pikirnya.

Di amati sekitarnya. Tempat yang beberapa tahun ini sudah tak asing lagi baginya. Tempat yang sekarang di sebutnya 'rumah'.

Naruto tersenyum lemah

"Ya, angin di sini tak sama..." bisiknya pelan.

Gaara terdiam seketika. Dia menghembuskan Napas pelan. Kazekage itu kini berdiri membelakangi Naruto, namun kemudian merendahkan tubuhnya sedikit.

"Naiklah." Tawarnya.

Mata biru itu sedikit melebar. Meskipun sedikit sempoyongan Naruto berdiri dan mendekati punggung sahabatnya itu. Dia menyamankan posisinya sebelum sang Kazekage mengangkat tubuhnya untuk di gendong.

"Omoi" komentar Gaara singkat

Naruto hanya terkikik geli.

Merebahkan tubuhnya yang lelah di pungung kecil milik Gaara.

"Nyamannya... rasanya jadi mengantuk..." ujarnya sebelum mata biru itu menutup perlahan.

Gaara semakin mempercepat langkahnya.

'Dasar bodoh! Kau itu bukannya mengantuk...' batinnya cemas.

"Gaara..." panggil Naruto pelan, matanya masih tertutup..

"Hmm..."

"Aku... ingin pulang,"

Mata Emerald Gaara melebar. Dia paham benar apa maksud 'Pulang' yang di ucapkan Sahabatnya ini. Hampir lima tahun semenjak Naruto tiba-tiba datang ke Suna, menunjukan seringaian rubah khas miliknya seraya berkata, 'Gaara, bolehkah aku tinggal bersamamu?'

Bukannya dia tak tahu, Godaime sudah terlebih dulu mengirimkan kabar padanya. Tentang kepergian calon penerusnya, tentang para tetua yang 'mengusir'nya.

Tentang impian Naruto yang kini menjadi milik Rivalnya.

Ya, posisi Hokage itu telah ada di tangan Uchiha Sasuke.

Gaara datang saat upacara penobatan keturunan terakhir Uchiha itu. Wajahnya tampak dingin. Namun Gaara tahu, mata itu melembut saat dia bertanya tentang keberadaan Naruto.

Dan demi sahabatnya atau mungkin keegoisan dirinyalah, Gaara berbohong.

Selama lima tahun itu pula Naruto disembunyikannya, dan selama waktu itulah Uzumaki Naruto telah berubah. Termasuk kenyataan bahwa Naruto kini sama seperti dirinya.

Dia bukan seorang Bijuu lagi.

"Gaara..."

Lamunan Gaara buyar.

"Hmm..."

Naruto tertawa pelan di punggungnya.

"Boleh?" tanyanya.

Hening sejenak, sebelum dia menghela nafas pelan.

"Besok, aku akan mengantarmu." Ujarnya.

Naruto mempererat pelukannya.

"Arigato," gumamnya sebelum alam bawah sadar menjemputnya.

.

.

.

Gaara mengusap pelan helai rambut pirang milik Naruto. Wajah Tan milik sahabatnya kini sedikit pucat.

Pintu kamar berderit pelan dan Kankuro tampak berdiri di sana. Tanpa memandang wajah Kakaknya, Gaara berbicara pelan.

"Untuk sementara gantikan aku mengurusi masalah di Suna. Besok pagi aku akan mengantarkan Naruto pulang ke Konoha."

Kankuro hanya menghela nafas panjang. Rasanya ini bukan saat yang tepat untuk berdebat dengan Adiknya.

.

.

.

TSUZUKU

.

.

.

Ohisashiburi ne~

Lama tak menulis neh... terlalu lama saya tersesat di jalan yang namanya kehidupan LOL XDD

Pendek karena baru pemanasan, jadi jangan protes ya Hohoho ^^

Fic ini juga saya Publish di Notes FB, kalau sempat ngobrol saja sama saya di FB ya, hehehe XDD

At Last Read and Review Please ^^