Akhirnya, update juga. Bela-belain ke warnet malem-malem cuma buat publish last chapter. Maaf ya minna-san, kayaknya updatenya laamaaaaa banget T_T, maklumi yaa, faktor internet T-T
terima kasih ya buat readers yang masih mengikuti fic saya ini, special for Hiruma's Birthday, XD
Untuk yang kemarin sudah review sudah di balas ya, ini saya mau balas yang tidak login
Guest: yahaha ini saya lanjutkan, selamat membaca ;D terima kasih ya sudah review dan ikuti cerita in
hiruma hikari : sip, ini lanjutannya terima kasih ya sudah review dan ikuti cerita ini :D
Rabu, 6 Februari 2013
Mamori P.O.V
Pukul berapa ini, sepertinya sudah pagi. Kemarin aku ketiduran, Youichi pulang jam berapa ya semalam? Dan kenapa aku ada di kasur? Bukankah kemarin aku sedang mengistirahatkan diri di meja belajar?
Apa Youichi sudah bangun ya? Oh ya ini kan hari ulang tahunnya, malam ini aku akan masak makanan kesukaannya aku kan sudah belanja banyak bahan makanan kemarin, hihihi, tenang saja You, masa pendiamanmu akan berakhir sore ini kok.
Ada telepon, dari… Jumonji-kun?
"Ya halo, ada apa Jumonji-kun?"
"Anezaki-senpai, kue ulang tahunnya mau di simpan di mana dulu?"
"Di rumah mu saja dulu ya, soalnya rumahmu kan dekat dengan kampus"
"Begitu, baiklah, sampai nanti"
.
Ikkyu-kun? Kenapa dia menelpon?
"Halo?"
"Mamori-san, kapan kita buat surprisenya?"
"Nanti sore Ikkyu-kun, sebelum latihan sore di mulai"
"Begitu, baiklah, sampai nanti"
"Tunggu dulu Ikkyu-kun"
"Ada apa Mamori-san?"
"Kau tolong kabari yang lainnya ya, kalau aku yang mengabari aku takut kalau Hiruma-kun akan tahu rencana kita"
"Oke, baiklah"
.
Sekarang Yamato-kun menelpon, kenapa dengan semua orang pagi ini? Tiba-tiba menelpon
"Anezaki, kau di mana?"
"Aku masih di rumah, ada apa Yamato-kun?"
"Hm, hari ini kan tidak ada latihan pagi, kau mau kami mendekorasi ruang club kapan?"
"Oh ya aku lupa kalau hari ini tidak ada latihan pagi. Mungkin agak siang saja ya Yamato-kun, soalnya aku lihat jadwal kelas Hiruma, dia ada kelas pukul satu nanti. Jadi kita bisa gunakan waktu itu untuk mendekorasi"
"Begitu, baiklah, sampai nanti"
.
"Sekarang pukul 6 pagi, aku mau mandi dulu habis itu buat sarapan"
.
.
Normal P.O.V
Aroma makanan mulai menguar di apartement yang ditinggali Hiruma dan Mamori, di meja makan telah tersedia dua piring omelet, serta secangkir kopi hitam dan teh. Meskipun Mamori mendiamkan Hiruma beberapa hari terakhir, ia tetap menjaga kesehatan dan asupan makanan kekasihnya layaknya seorang istri. Mamori mulai memakan omelet dan menyesap tehnya sendirian.
'Mana Youichi? Apa dia masih tidur?'
Mamori tetap melanjutkan sarapannya dalam diam dan segera mencuci piring dan cangkirnya. Hiruma tak kunjung keluar dari kamarnya. Apartement ini seperti tidak ada kehidupan kalau tidak ada suara berisik Hiruma.
'Hmm.. sepi juga ya kalau tidak berdebat sedikit dengannya, tapi kalau pun berdebat juga aku tidak akan pernah menang. Apa ku bangunkan saja ya supaya dia makan'
CKLEK
'Sepertinya tidak perlu...'
Hiruma mulai berjalan menelusuri apartementnya menuju dapur kemudian duduk di depan meja makan yang sudah tersedia omelet dan kopi hitam. Mamori melirik sedikit Hiruma yang tidak bersuara sama sekali. Baju putih v-neck berlengan panjang dan celana hitam panjangnya terlihat kusut, Mata hijaunya sedang menatap Mamori yang sedang membersihkan peralatan makan di balik kacamata berbingkai hitam itu.
Mamori yang merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu mulai membuka suara tanpa melihat Hiruma.
"Makanlah, aku sudah makan tadi"
Lalu Mamori kembali masuk ke kamarnya mengambil tasnya dan jaketnya untuk berangkat ke kampus. Ia mulai berjalan melewati dapur tanpa mengalihkan pandangannya pada Hiruma.
"Hiruma-kun, aku berangkat"
"Tunggu"
Mamori refleks membalikkan badannya karena dipanggil Hiruma dan memperhatikan Hiruma yang sekarang juga sedang menatap Mamori dengan wajah datar.
"Hm?"
"Kau bilang apa tadi?"
"Aku berangkat"
"Sebelumnya"
"Makanlah, aku sudah makan tadi"
"Sesudah itu"
"Hiruma-kun"
Hiruma beranjak dari tempat duduknya tadi, berjalan mendekati Mamori
"Hati-hati di jalan, Mamo. Aku ada kuliah siang, nanti sore jangan lupa ada latihan". Dia memeluk Mamori dan mengecup keningnya
B'DAY
Hiruma P.O.V
Apa aku tidak salah dengar? Dia memanggilku dengan marga? Bukan namaku. Ya sudah lah, lagipula aku tidak pernah menyuruhnya memanggilku dengan nama asliku, tapi... rasanya... sakit, waktu ia pergi begitu saja. Aku akan cari tahu ini sendiri.
"Dasar Manajer Sialan bodoh"
Lebih baik aku tidur lagi setelah sarapan, pikiranku kacau. Sial!
B'DAY
Mamori P.O.V
'Youichi bodoh! Kenapa dia tiba-tiba memeluk dan mencium ku begitu? Aku kan malu sendiri'
"Anezaki"
"I-Iya Yota-sensei?"
"Apa kau sakit? Sepertinya kau demam? Wajahmu memerah"
"Ti-tidak kok sensei, aku tidak apa-apa, hahaha"
"Baiklah, kalau ada apa-apa kau bisa bilang padaku ya"
"Baik sensei"
Gara-gara perlakuan Youichi tadi pagi, aku jadi melamun begini. Awas saja ya dia nanti. Aku kan malu karena teman-temanku melihat wajahku yang memerah ini. Apalagi dengan orang yang duduk di samping ku ini. Yamato Takeru, dia itu senang sekali menggoda ku kalau berhubungan dengan Youichi, aku yakin dalam hatinya saat ini dia sedang tertawa-tawa membayangkan aku dan Youichi.
"Anezaki"
Tuh kan
"Ada apa Yamato-kun?"
"Kau itu tadi melamun lalu wajahmu memerah terus kau senyum-senyum sendiri. Pasti gara-gara Hiruma yaa~?"
Ku bilang juga apa, bagaimana dia bisa tahu sih kalau ini ada hubungannya dengan Hiruma
"Tentu saja aku tahu, dari raut wajahmu itu bisa di baca, kalau wajahmu yang seperti tadi itu pasti wajah sedang memikirkan Hiruma~"
"Kau membaca pikiranku?" kata ku memelototi dia
"Hahaha tentu saja ti-"
"Yamato Takeru, kau mau menggantikanku di depan?" tegur Yota-sensei
"Eh, tidak sensei, maaf. Aku tidak akan berisik" kata Yamato lalu mengalihkan pandangannya ke depan lagi
Hahaha rasakan, siapa suruh kau menggodaku dengan Youichi, hahaha
B'DAY
Normal P.O.V
Suasana salah satu gedung Saikyoudai yang ramai ini tiba-tiba menjadi sepi karena Hiruma Youichi tengah melewati mereka. Hari ini dia memakai kemeja hitam dengan lengan yang di gulung sampai sikut, celana panjang berwarna senada, dan tas selempang yang dia pakai asal-asalan.
Aura hitam yang keluar dari diri orang itu membuat orang-orang sekitarnya menjadi takut, lebih takut dari biasanya karena mood Hiruma sepertinya lebih jelek dari pagi ini, sebelumnya ada dua orang gadis yang tidak menyadari keberadaan Hiruma yang sedang lewat di belakang mereka, tidak sengaja mereka menyenggol tangan kiri nya. Ia langsung membentak dua orang itu tanpa ampun. Dari kejauhan tampak Ikkyu dan Banba yang menyaksikan kejadian itu.
"Hei Ikkyu"
"Ada apa Banba-san?"
"Hiruma itu dia kenapa?"
"Entahlah, sepertinya moodnya sedang buruk"
"Kenapa bisa begitu?"
"Mungkin karena kita diamkan dia beberapa hari ini, hahaha. Ini kan hari ulang tahunnya, jangan lupa datang ke club house sore nanti" jelas Ikkyu
"Bagaimana persiapannya?"
"Untuk dekorasi... Yamato-san! Taka-san! Jumonji-san!... mereka yang melakukannya, aku juga membantu nanti" teriak Ikkyu yang tidak sengaja melihat Yamato, Taka, dan Jumonji
"Yo, ada apa Ikkyu?"
"Kapan kita akan mulai mendekorasi?"
"Sebentar lagi, tunggu Hiruma masuk kelas. Anezaki sudah ada di club house untuk bersih-bersih"
B'DAY
"Ayo semuanya, kita mulai saja sekarang mendekorasinya. Oh ya, anggota ex-DDB akan datang juga" kata Mamori
"Kapan mereka sampai sini?"
"Hm baiklah mungkin mereka akan sampai sebentar lagi"
Yamato dan Taka sedang memasang pita renda berwarna merah dan hitam di dinding club house. Banba juga membantu memompa balon yang berwarna merah dan hitam dan Mamori membantu mengikat balon-balon itu. Tidak lama datanglah anggota ex-DDB, Sena, Monta, dan Suzuna membawa macam-macam buket bunga. Komusubi, Kurita, dan Musashi membawa banyak makanan. Yukimitsu, Kuroki, Toganou, Taki pun juga datang membawa makanan dan minuman.
"Hai kalian semua, apa kabar, lama tidak bertemu" sapa Mamori begitu mereka memasuki club house Saikyoudai Wizards.
"Wow, ruangan ini luas sekali, sangat berbeda dengan club house Devil Bats dulu" kata Kuroki dan Toganou.
"Ya, itu berkat ancaman Hiruma untuk memperluas 3 kali lipat dari sebelumnya" jelas Yamato
"Memang tidak diragukan lagi kemampuan Hiruma mengancam orang" kata Musashi
Mereka semua saling mengobrol sambil mendekorasi ruangan itu, Yukimitsu, Mamori, dan Suzuna menata makanan dan minuman serta bunga yang di bawa Kurita, Sena, Monta, dan Suzuna tadi. Kurita, Komusubi, Sena, dan Monta memompa dan mengikat balon-balon itu. Ha-ha bersaudara sedang memasang papan besar bertuliskan 'HAPPY BIRTHDAY'. Taki hanya berputar-putar tidak jelas.
"Ahaha~! Aku akan memberikan penampilan terbaikku nanti!"
"Fuu, kalau begitu aku yang akan menyanyikan lagu"
"Tidak perlu! Yang ada kau bisa ditembaki oleh You-nii!" kata Suzuna sambil memukul Taki
Mereka yang memperhatikan hanya tertawa-tawa. Lalu Mamori teringat dengan kue ulang tahun yang dipesan Jumonji.
"Jumonji-kun, apa kau sudah membawa kue ulang tahun nya?"
"Iya, ada di kulkas Anezaki-senpai" kata Jumonji yang masih sibuk memasang papan dengan dua saudaranya.
"Di sini ada kulkas Mamo-nee?"
"Iya, ada"
"Seperti rumah saja"
"Waah, kuenya besar sekali" kata Suzuna
"Dan berat juga" kata Mamori yang membawa kue itu lalu mereka meletakkannya di meja dan membukanya
Kue ulang tahun persegi berdiameter 70cm dan tinggi 30cm berwarna hijau apel, terdapat ukiran "Happy Birthday Hiruma Youichi" diatasnya. Di atas tulisan Happy Birthday ada gambar bola amefuto dan wajah Hiruma.
"Monji-cchi, kenapa ada gambar wajah You-nii juga di sini?" tanya Suzuna
"Hah? Memangnya kenapa?"
"Yaa, tidak apa-apa sih"
"Waktu aku memesan kue itu kan menunjukkan desainnya, wajah penjaga toko itu tiba-tiba memucat. Mungkin karena ia tahu kalau itu ulang tahunnya Hiruma. Lalu waktu ku ambil kuenya hari ini, aku juga tidak tahu kalau ukurannya bisa sebesar itu"
Mamori yang mendengar penjelasan Jumonji hanya tertawa ringan memaklumi apa arti dari wajah penjaga toko itu. Lalu ia merasakan handphonenya bergetar.
"Eh, Hiruma-kun menelpon. Bagaimana ini?"
"Coba angkat saja"
"Baiklah"
"Halo?"
Lalu mereka semua diam menyimak
"Manajer Sialan, kau di mana?"
"Eh, aku? Aku di... di..."
"Aku ada di Kariya" jawab Mamori bohong
"Kariya? Bilang pada anak-anak sialan itu, latihan akan kumulai setengah jam lagi"
"Ti-tidak bisa. Aku sedang tidak ada pulsa"
"Tch, ya sudah, kalau begitu aku saja yang menghubungi mereka. Kau cepat kembali ke sini atau ku ledakkan toko Kariya itu"
"Apa?!"
Hiruma segera memutuskan panggilan itu sebelum Mamori menjawab perkataannya tadi dan menceritakan kepada teman-temannya kalau Hiruma akan tiba di club house dalam waktu setengah jam. Mereka segera menyelesaikan pekerjaan mereka dengan buru-buru.
Sekarang hanya tinggal menunggu Hiruma datang dan merencanakan surprisenya. Tiba-tiba handphone Taka berbunyi.
"Halo?"
"Rambut Panjang Sialan, di mana kau?"
"Hiruma? Aku sedang ada di toko buku, ya aku ada di toko buku, ada apa?"
"Latihan akan ku mulai setengah jam lagi, cepat kembali"
"Ah, iya"
Dilanjut dengan handphone Akaba
"Mata Merah Sialan, di mana kau?"
"Di toko alat musik, ada apa?"
"Latihan akan ku mulai setengah jam lagi, cepat kembali"
"Maaf Hiruma, aku tidak bisa datang latihan"
PIP
Akaba menutup panggilan itu secara sepihak, mereka yang memperhatikan menjadi panik dengan kelakuan Akaba barusan.
"Mukya! Apa yang kau lakukan? Kalau begitu dia bisa mengamuk" kata Monta
"Biar saja, lagipula aku tidak benar-benar tidak datang kan?"
"Iya benar juga" sahut Sena
Lalu handphone Yamato sekarang berdering, tapi Yamato tidak mengangkatnya dan hanya memakan cemilan yang ia bawa.
"Yamato-san" panggil Yukimitsu
"Hm, kenapa?"
"Tidak di angkat?"
Lalu Yamato mengambil handphonenya yang ada di saku celananya, begitu melihat layarnya ia langsung melemparkan handphonenya itu ke sofa dan mengatakan
"Oh... Hiruma"
Setelah itu ia kembali memakan cemilannya
"Tak kusangka, orang seperti dia berani dengan Hiruma" kata Mamori
Begitu dengan seterusnya setiap ada panggilan di handphone anggota Wizards, mereka tidak mengangkat panggilannya atau mengangkat panggilan itu dan bilang tidak bisa datang latihan.
B'DAY
Di salah satu ruang kelas gedung Saikyoudai. Terdapat seseorang yang sedang mengumpat-umpat kesal karena teman-temannya Hiruma semakin memburuk setelah ia bangun dari tidurnya tadi, dan sekarang teman-temannya sudah mulai berani menantangi mereka semua.
Mahasiswa/I yang satu kelas dengannya mulai ketakutan dan segera keluar dari kelas itu begitu pelajaran selesai.
.
.
Hiruma P.O.V
Anak-anak Sialan itu! Akan kubunuh mereka semua kalau ketemu. Sudah cukup, aku akan mencari tahu semuanya sendiri di balik ini semua.
Sudah hampir setengah jam, lebih baik aku ke club house menunggu kedatangan anak-anak sialan itu, akan ku ancam mereka semua supaya datang.
"Hm, ada e-mail masuk, dari rambut panjang sialan, Manajer Sialan juga"
Hiruma, aku ada di club house sekarang, semuanya juga ada di sini. Tapi maaf kami semua tidak dapat ikut latihanmu
Hiruma-kun, hari ini aku ada janji dengan seseorang, jadi aku tidak bisa ikut latihan
.
.
Normal P.O.V
Hiruma menendang meja yang ada didepannya, ia kesal, sangat kesal dengan tingkah teman-temannya itu, lalu... Mamori, kenapa Mamori harus pergi? Siapa seseorang itu? Lalu ia segera beranjak menuju club house untuk menemui mereka semua.
Ia mulai berteriak-teriak kesal dari jauh, begitu ia sampai di depan pintu club house, ia menendang pintu itu kencang-kencang.
"Hei kalian orang-orang sialan! Apa maksud kalian menjauhi aku begini hah?! Kalau kalian tidak suka denganku kalian keluar dari club i-"
BRAK
"HAPPY BIRTHDAY!"
"Yaa~! You-nii kenapa kau marah-marah di hari ulang tahunmu ini?"
"Hiruma-san, selamat ulang tahun!" sahut Sena dan Monta
Orang-orang lainnya ikut menyalami Hiruma yang masih terpaku di tempat tadi, di depan pintu. Ia bingung begitu melihat ruang clubnya berubah menjadi ruang pesta, ada pita renda hitam dan merah, balon berwarna hitam dan merah, makanan dan minuman bertebaran di meja, ada buket bunga, ia juga melihat papan yang menempel di dinding bertuliskan "HAPPY BIRTHDAY".
Teman-temannya bingung kenapa tidak ada reaksi dari Hiruma, lalu Mamori menghampiri Hiruma yang tak kunjung bergeser dari tempatnya.
"Hiruma-kun"
Hiruma yang menyadari Mamori mendekatinya menunduk melihat Mamori yang sangat dekat dengan dia.
"Apa kau tahu, kenapa waktu itu aku bisa jalan berdua dengan Kakei-kun?"
"Apa?! Kau pergi dengan Kakei?!" kata Yamato
"Kenapa kau terkejut?" Tanya Akaba
"Eh ya tidak, kupikir dia ada di Amerika. Dia juga kan rival ku waktu di Amerika"
Hiruma hanya menggelengkan kepalanya menandakan jawaban tidak, wajahnya masih terlihat shock karena sedang marah-marah tiba-tiba dikejutkan seperti ini.
"Kau tahu kenapa kami mendiamkanmu?" lanjut Mamori mengeluarkan senyum manisnya
"Sepertinya… aku tahu"
"Tanjoubi Omedetou, Youichi-kun"
Anggota Wizards dan Devil Bats terkejut dan bertepuk tangan melihat Mamori memeluk Hiruma dan Hiruma membalas pelukannya, dan Suzuna sekarang memotret kedua pasangan itu. Monta dan Ikkyu ikut berpelukan karena patah hati.
"HIEE Suzuna apa yang kau lakukan?"
"Memotret mereka"
"Hei, kalian semua, anak-anak sialan"
Ini dia, amukan Hiruma!
"Bisa kalian lihat di handphone sialan kalian hari ini tanggal berapa? Kau juga Manajer Sialan" kata Hiruma sambil melepaskan pelukannya.
"Eh? Dia tidak marah?"
"Hari ini tanggal 6 Februari, Hiruma" kata Yamato
"Iya, tanggal 6, memangnya kenapa?" tanya yang lainnya
"Ulang tahunku itu sebenarnya BESOK" kata Hiruma menekankan kata besok
…
"EEEEEHH?!"
"Anezaki-senpai, waktu itu kau tidak salah lihat kan?" teriak Jumonji
"Iya kok, aku lihat di kartu siswanya tanggal 6 Februari. Iya kan Ikkyu-kun? Kau juga melihatnya"
"Iya benar, aku juga lihat di kartu siswa itu, tanggal 6 Februari, benar tanggal 6. Ini aku masih menyimpannya kok" kata Ikkyu mengangkat tinggi-tinggi kartu siswa itu.
"Itu salah cetak Biksu Sialan" kata Hiruma dengan santainya
"Youichi! Kenapa kau tidak bilang?"
Mamori malu karena rencananya ini salah hari, ia lebih malu lagi karena sudah memeluk Hiruma di depan orang banyak.
"Kau tidak pernah bertanya padaku, kekeke"
"Jadi, sebenarnya kita semua salah hari… Haaah melelahkan" kata semuanya lemas
"Kalau aku sudah tahu Hiruma berulang tahun tanggal 7, tapi aku kira hari ini tanggal 7" kata Kurita
"Jadi, apa yang kita lakukan sekarang?"
"PESTAAAA"
"Memangnya kalian sudah dapat izin dariku?" kata Hiruma ketus
"You-nii, izinkan kami berpesta yaa"
"Iya, Hiruma, untuk merayakan ulang tahunmu besok"
"Ya, aku mau lihat kadonya" kata Taka
"Ulang tahunku kan besok, bukan sekarang. Tapi, ya tidak apa-apa anak-anak sialan. Lanjutkan pestanya! Ya-Ha!
Akhirnya mereka semua melanjutkan acara ulang tahun yang salah hari itu sampai menjelang malam, mereka semua memberikan hadiah-hadiahnya pada Hiruma hari itu, tapi Hiruma tidak di izinkan untuk membukanya hari ini tapi besok di hari ulang tahunnya. Setelah pesta usai, mereka semua kembali ke rumah masing-masing.
B'DAY
Apartement Hiruma
Kamar Hiruma Youichi penuh dengan hadiah ulang tahun dari teman-temannya, waktu sudah menunjukkan tengah malam menjelang hari ulang tahunnya, sang pemilik kamar ini masih berkutat dengan laptop kesayangannya yang menemaninya malam ini di depan meja belajarnya, tapi pikirannya masih melayang entah ke mana.
"You"
Tiba-tiba Mamori masuk ke kamar Hiruma, membawakan secangkir kopi dan membuyarkan lamunan sang pemilik kamar.
"Ada apa?" Tanya Hiruma tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya
"Ini kopinya, kenapa kau belum tidur?" kata Mamori memberikan secangkir kopi untuk Hiruma
"Tidak apa. Kau sendiri kenapa belum tidur?"
Setelah Mamori meletakkan kopinya di meja belajar Hiruma dia berdiri di belakang Hiruma, lalu melingkarkan kedua lengannya di leher Hiruma dari belakang sehingga posisi wajah mereka saat ini sangat dekat.
"Aku... tidak bisa tidur"
"Perlu ku temani? Kekeke"
"Mou, tidak terima kasih"
"Kekeke, lalu apa yang kau lakukan di sini?"
"Apakah aku salah melihat keadaan kekasihku sendiri?"
"Aku tidak apa-apa Manajer Sialan"
"Kau sedang mengerjakan apa?"
"Kau itu banyak tanya, bisa lihat sendiri kan?"
"Hahaha, tidak perlu marah You"
.
"Youichi"
"Apa Mamori? Kekeke" kata Hiruma dengan nada mengejek dan tertawa kecil, ehm, tertawa setan maksudnya
"Maafkan aku ya, karena sudah mendiamkanmu"
"Iya, aku maafkan untuk yang itu" Nada bicara Hiruma berubah serius.
"Maafkan aku juga, waktu itu aku pergi dengan Kakei-kun"
"You, kenapa diam?"
"Waktu itu aku sedang mencari hadiah untukmu, aku tidak sengaja menabrak dia. Lalu dia cerita padaku mau membelikan hadiah untuk kakak perempuannya, jadi aku membantunya mencarikan hadiah juga"
"Lalu kenapa dia tersenyum padamu seperti itu waktu menyodorkan boneka teddy bear sialan itu? Kenapa kau juga tersenyum malu-malu begitu?"
"Kau cemburu ya?"
"Itu karena dia bilang kenapa aku tidak memberikan hadiah teddy bear dan aku bilang padanya kalau yang akan kuberikan hadiah itu laki-laki, bukan perempuan… dan dia bertanya padaku lagi, mungkinkah itu kekasihku, dia menebak kalau itu kau, makanya aku jadi malu sendiri karena dia yang tidak dekat dengan kita saja bisa tahu"
"Hei, aku bisa mati kalau kau peluk sekencang ini"
"Tidak akan You, kau itu berlebihan"
"Kekeke"
.
"You, boleh aku tahu apa yang kau lamunkan waktu itu?"
"Youichi, jawab aku"
"Aku hanya jadi teringat dengan anggota Deimon Devil Bat, aku merasa waktu-waktu bersama mereka semua itu menyenangkan, awalnya aku yang sendirian kemudian Gendut Sialan dan Orang Tua Sialan itu datang, Kau juga, Cebol Sialan, Monyet Sialan, Ha-ha bersaudara. Lalu Rambut Liar Sialan itu, Mata Merah Sialan, Rambut Panjang Sialan-
"You, bisakah kau berhenti memanggil mereka dengan kata sialan? Aku bingung sebenarnya siapa yang kau maksud…"
"Kekeke, biar saja…"
"… Sejak kalian semua mendiamkan dan menjauhiku. Aku merasakan ternyata menyendiri itu tidak menyenangkan juga" jelas Hiruma, matanya masih fokus pada laptop.
"Maafkan kami ya You, kami tidak berniat membuatmu sampai tertekan seperti itu"
Mamori mengeratkan pelukan lengannya juga genggaman tangan Hiruma di tangan kanannya
"Hei, ku bilang jangan memelukku terlalu erat begini, aku bisa kehabisan nafas!"
"Mou, kau itu! Yasudah aku lepaskan, aku mau ke kamar dulu"
"Hn"
.
.
Beberapa detik kemudian Mamori kembali masuk kamar Hiruma dan berdiri di belakang Hiruma secara diam-diam.
"Youichi"
Hiruma yang dipanggil kini memutarkan kursinya menghadap Mamori
"Apa lagi Manajer Sialan? Kupikir kau sudah ti-"
"Otanjoubi Omedetou. Ini hadiahmu" kata Mamori menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang putih berpita merah dan duduk di kasur Hiruma yang posisinya juga tak jauh dari meja belajar Hiruma.
"Kekeke, ini kau yang buat sendiri? Tanya Hiruma sembari mengeluarkan syal berwarna hitam dari kotak itu.
"Tidak, kalau aku buat sendiri tidak akan sempat, soalnya aku baru tahu ulang tahunmu itu hari minggu, sekarang hari kamis. Jadi aku hanya menjahit inisial namamu itu dan… gambar Devil Bat"
"Kekeke, apa-apaan ini? KEKEKE. Aku baru tahu kalau Devil Bats gambarnya seperti ini. KEKEKEKE"
'sudah kuduga…'
"Youichi-kun, setidaknya kau menghargai hasil karyaku!" kata Mamori menggembungkan pipinya.
"KEKEKEKE"
Hiruma tak mendengarkan kata-kata Mamori, ia terus tertawa sampai mengeluarkan banyak air mata. Mamori semakin lama semakin kesal, memutuskan untuk pergi ke kamarnya.
"Hiruma-kun, lebih baik aku ke kamar ini sudah pukul 12 lewat"
"Kekeke, kau itu begitu saja marah"
"Habisnya kau mengejekku terus"
Hiruma bangkit dari tempat duduknya dan duduk di samping Mamori. Ia menangkup pipi kiri Mamori dengan tangan kanannya.
"Kalau begitu maumu apa, Manajer Sialan?" kata Hiruma menyeringai, seringaiannya semakin lebar melihat wajah Mamori yang memerah.
"Y-Y-Youichi"
"Apa Mamori~?"
Tangan Mamori meraba-raba kasur, mencari sesuatu dan berhenti pada bantal tidur Hiruma
"D-D-Dasar bodoh!"
BUGH
"Tidak kena, kekeke"
CUP
"Youichi! Kau i-"
"Terima kasih, Mamori"
Yaa, owari~
Untuk readers, terima kasih yaa mengikuti fic yang aneh ini dari awal sampai akhir, kapan-kapan saya akan update fic HirumMamo lagi nyahahah~
Review ya minna-san, saya mau tahu pendapat kalian ;)
see you next story!