Disclaimer : Bleach © Tite Kubo

Rate : T

Genre : Romance, Drama, Humor, Friendship

Pairing : Ichigo x Hitsugaya

Spoiler Warning : Alternate Universe (AU), Shounen-ai, Out Of Character (OOC), Bahasa tidak baku/tidak sesuai EYD. Don't like don't read!

.

Sebagian setting, ide cerita, dialog dan paragraf diambil dari: anime/manga Moe Kare karya Ikeyamada Go, novel MBA (Married By Accident) karya Ve Handojo, dan novel Fairish karya Esti Kinasih. ^^

.

.


First Kiss

.

Chapter 1


.

.

"Kumohon tolong kembalikan…" jerit suara anak kecil yang sedang berada di dalam taman.

Hitsugaya menolehkan kepalanya kearah suara itu. Dilihatnya seorang anak kecil sedang diganggu kedua murid SMA yang berada di taman itu.

"Hehehe, lihat anak kecil ini," ucap salah satu anak SMA itu.

"Nggak disangka uangnya banyak juga," sahut temannya yang satu sambil memegang dompet anak kecil itu.

"Kembalikan! Itu uang lesku…" jerit anak kecil itu sambil menangis. Hitsugaya terpana dengan aksi dua anak SMA itu. Cowok berambut putih itu akhirnya memasuki taman dengan langkah cepat. Dihampirinya kedua anak SMA itu.

"Hei! Cepat kembalikan uang anak itu," bentak Hitsugaya dengan nada kesal.

Kedua anak SMA itu menoleh. Ditatapnya Hitsugaya dari ujung rambut dari ujung kaki. "Cepat kembalikan uang anak itu!" bentak Hitsugaya lagi.

Kedua anak SMA itu tersenyum menyeringai.

"Memangnya kenapa? Lo mau mengganti uangnya?" tanya cowok 'A' (a/n: mereka cuma figuran/ pemeran pembantu. Jadi saya malas ngetik namanya =_=").

"Eh! Ini seragam sekolah Karakura, kan?" kata cowok 'B' sambil menarik seragam Hitsugaya dari arah depan. "Murid SMA juga toh? Kupikir SD!"

Tiga persimpangan langsung terpampang di dahi Hitsugaya. Sepertinya dia merasa (sangat!) terhina. Ditepisnya tangan cowok 'B' itu. "Lepaskan, Baka!"

Cowok 'A' itu berjalan kearah belakang Hitsugaya. Sepertinya dia sudah dapat satu rencana licik. Anak kecil yang masih berada disitu melihatnya. "Niisan awas dibelakang!"

Terlambat. Sebelum Hitsugaya menghindar. Cowok 'A' itu sudah menangkap kedua tangannya kebelakang. Dicengkram kedua tangan Hitsugaya sekuat tenaga, agar dia tidak bisa melepaskan diri. Anak kecil itu berlari kearah cowok yang memegang Hitsugaya. "Lepaskan niisan ini. Lepaskan!" dipukulnya tubuh cowok 'A' itu.

"Berisik!" cowok 'B' itu melayangkan pukulan di pipi anak kecil itu. Mau tak mau karena pukulan yang keras itu, anak kecil itu terlempar kebelakang.

"Hei! Hentikan itu!" teriak Hitsugaya.

GREP!

Cowok 'B' itu langsung memegang dagu Hitsugaya. Diangkatnya dagu itu menatap kearahnya. "Kalo dilihat mukamu manis juga, ya?" ucap cowok 'B' itu tersenyum seringai dan mesum.

"Gue juga berpikiran sama sepertimu, Bro!" sahutnya sambil menyeringai juga.

Hitsugaya sweatdrop, "Kalian berdua mau apa?"

"Hmm…boleh juga untuk pelampiasan hari ini. Bro, gue duluan, ok?" ujar cowok 'B' itu sambil mengedipkan satu matanya ke teman satunya yang sedang menahan Hitsugaya.

"Oke!" jawab temannya sambil tersenyum menyeringai lebar.

"Apa yang…" ucapan cowok mungil itu terpotong. Cowok 'B' itu menarik dasi Hitsugaya sampai terlepas dari seragamnya. Kemudian diserangnya leher putih Hitsugaya. Digigitnya perpotongan leher dan bahu cowok rambut putih itu sekuat tenaga. Yang akhirnya timbul bekas gigitan dileher Hitsugaya. Kemudian dicium dan dijilat. Mata Hitsugaya tertutup rapat. 'Sial! Tenaga mereka kuat sekali.' batinnnya.

BUAAAKKK!

Satu tendangan melayang di tubuh cowok 'B' itu. Cowok itu terjengkang ke samping sejauh satu meter. Mata emerald Hitsugaya terbuka. Kaget. Dilihatnya cowok 'B' itu jatuh di tanah. Belum sempat cowok mungil itu melihat kearah orang yang menolongnya. Pinggangnya ditarik paksa kearah depan.

BUKKK!

Satu pukulan lagi melayang di pipi cowok 'A' itu. Pukulan yang keras itu membuatnya terhempas kebelakang sampai terjatuh.

Kedua mata emerald Hitsugaya terbelalak lebar dengan apa yang dilihatnya. Siapa yang menolongnya? Ditatapnya cowok yang berada di sampingnya.

Tinggi! Itulah kesan pertama yang dilihatnya.

Deg! Jantungnya Hitsugaya berdetak.

Ganteng! Dan itulah kesan selanjutnya Hitsugaya begitu melihat muka penolongnya itu. Rambut orange-nya yang menyolok membuat Hitsugaya sempat cengo. Tapi tetap cocok dengan kepribadian cowok itu.

Cowok kepala orange itu tersenyum sinis kearah dua anak SMA yang masih berada di tanah itu. "Hmp…cowok lembek seperti kalian mau melakukan hal yang nggak-nggak? Yang bener saja!" ucapnya. Ditatapnya kedua cowok SMA itu dengan pandangan ingin membunuh. Kedua cowok itu sweatdrop. Kemudian langsung ngacir pergi dari taman itu.

Hitsugaya ternganga. 'Pecundang banget!' batin Hitsugaya sweatdrop. Kemudian pandangan cowok mungil itu tertumbuk ke anak kecil itu. Dihampirinya anak yang masih terduduk di tanah itu. "Hei! Kau tidak apa-apa?" tanyanya cemas.

Anak kecil itu mengangguk. "Tidak apa-apa Niisan. Arigatou," jawabnya sambil tersenyum. Hitsugaya mengulurkan tangannya ke arah anak itu dan membantunya berdiri.

"Aku pergi ya." Begitu mengatakan itu anak kecil itu berlari ke luar taman. Hitsugaya tersenyum lega.

"Lo nggak apa-apa?" tanya cowok kepala orange itu berdiri tepat di belakang Hitsugaya. Hitsugaya terlonjak kaget. "Ya," ucapnya.

"Eh!" cowok mungil itu tersadar. "Arigatou. Tadi sudah menolongku," ujar Hitsugaya blushing.

Ichigo tersenyum. "Tidak perlu terima kasih." Hitsugaya heran.

"Daripada itu, mendingan…" cowok kepala orange itu tidak melanjutkan kalimatnya. Ditariknya pinggang Hitsugaya mendekat. Kemudian tangan kanannya menarik kepala Hitsugaya mendongak kearah wajahnya. Diciumnya bibir mungil cowok rambut putih itu.

Hitsugaya tersentak kaget. Mulutnya sedikit terbuka karena kaget dengan perlakuan cowok kepala orange itu. Dan hal itu tidak di sia-siakan cowok kepala orange itu. Dimasukkannya lidahnya ke dalam mulut Hitsugaya. Kedua mata emerald Hitsugaya terbelalak lebar. Di dorongnya bahu bidang cowok di depannya itu. Sayang nggak terdorong biar satu millimeter. Cowok kepala orange itu makin mengeratkan pelukannya di pinggang dan kepala Hitsugaya. Hitsugaya yang kaget tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya terpaku di pelukan cowok itu.

Lima menit kemudian cowok kepala orange itu melepaskan ciumannya. Hitsugaya masih bengong di pelukkannya. Cowok kepala orange itu kemudian menyeringai. Dijilatnya bibir bawah cowok rambut putih itu. Dan akhirnya melepaskan pelukkannya.

"Rasanya agak aneh, kaku… lo baru pertama kali ya?" sudut bibir cowok kepala orange itu sedikit terangkat.

"Terima kasih atas imbalannya," ujarnya sambil berjalan pergi meninggalkan Hitsugaya yang masih terpaku berdiri di tempatnya. Cowok kepala orange itu membalikkan wajahnya kearah Hitsugaya yang masih menatapnya.

"Lumayan juga," kata cowok kepala orange itu sambil memegang bibir bawahnya dengan ibu jari disertai tawa kecil. Kemudian berjalan pergi.

Seakan baru habis lari marathon. Kedua lutut Hitsugaya terasa sangat lemas. Cowok mungil itu terduduk lesu di tanah. Tadi dia hampir di rape dua cowok karena menolong anak kecil. Tapi langsung ditolong oleh hero-nya. Anjritnya lagi hero-nya ini sama saja dengan dua cowok yang mau me-rape-nya itu. Dia merebut first kiss-nya. Hitsugaya sweatdrop. Berharap ini hanya mimpi buruk di siang hari. Mimpi buruk…oh God!

.

.

.


To be continued