Jreeeeng jreeeeeng jreeeeeng jreeeeeeng
berhubung authornya sedang malas bikin fan fict b.inggris karena tingkat kepuyengan yang amat tinggi, sedangkan di kepala ada ide bikin cerita jadi dekh bikin fan fict bahasa Indonesia.
Jangan di flame ya….
Di doain baik, cantik, ganteng, ga mandul (?)
Hehehehe 4444x
Story About : Death Note lakh
Character : L, B dan Light Yagami
Category : Romance/Angst
Rating : M ( Serius nih. Anak" dilarang baca )
Summary : Cinta L dan Light terhalang oleh amarah B yang akhirnya menculik mereka berdua. Kehilangan cinta, pengkhianatan, dan lain-lain. Cobaan pun harus menempuh mereka berdua. Rating M ga main-main. Raped, Bloods everywhere…. Yaoi LxLight, LightxB. Baca yaaaaaa… Yang nge flame mandul!!
Chapter 1 : Pelarian
Sebelum baca diharapkan anda menyiapkan mental anda. Bukan karena adegan yang menyeramkan atau adegan porno dsb. Tapi, karena penulis pingsan sendiri melihat karangannya. Warning. Boku wa Kira (Lho?) –
"Aku adalah Kira," seorang pemuda berwajah tampan berkata dengan suara dalam namun dengan nada datar. Wajahnya tidak menunjukkan emosi apa-apa. Matanya tajam mengawasi jawaban orang di depannya.
"Aku tahu. You're My Kira," terdengar jawaban tenang.
"Lalu, apa yang akan kamu lakukan? Detektif terkenal L," katanya. Ia sudah mengira jawaban ini.
"Tidak ada," jawab L seperti biasa. Tentu saja L sudah tahu bahwa Light Yagami adalah Kira dan mereka sudah sering membicarakan tentang ini.
"Kenapa, L?," tanyanya lagi. L mengangkat tangannya dan mulai menggigiti nya.
"Because, I love you my Kira…. You already knew that."
"Yes, I am."
"…," L hening sejenak.
"Aku…," Light mulai bicara. Sedangkan L mengangkat alisnya.
"I love you, L…," Light berkata sembari menggenggam tangan L.
"Light-kun…," bisik L. Beberapa detik kemudian Light berdiri dari tempat duduknya dan memeluk L. pelan-pelan L menurunkan kakinya dari kursi dan membiarkan dirinya dipeluk Light. Ia merasa nyaman dalam pelukan Light.
"Thanks…," bisik Light pelan.
"Thank you for forgive me. Why? Kenapa L? Kenapa kau mau memaafkanku padahal aku sudah membunuh begitu banyak orang, L?," bisik Light. Nafasnya terasa hangat di leher L.
"Light-kun… Tolong berjanjilah sesuatu padaku…."
"Ryuzaki…."
"Berjanjilah, jangan membunuh orang lagi…," kata L. Ia menarik diri dari pelukan Light.
"Yes, I will. Aku tidak akan membunuh lagi, Ryuzaki. For you…," jawab Light.
"Promise?."
"Promise," jawab Light. Dia mendekat lagi kepada L hingga wajah mereka hanya berjarak 2 senti.
"Love you…," bisiknya. Lalu dia mendekat sehingga bibir mereka bersentuhan. L mencium Light kembali. L membuka mulutnya untuk membiarkan lidah Light masuk. Lidah mereka menari-nari saat ciuman diperdalam. Tangan L di leher Light dan tangan Light di punggung L. Mereka terus berciuman hingga malam telah sirna.
(Nb: Hwwwwaaaaaaahhhhhhh……. Ciuman bo!!)
Kasus Kira sudah ditutup dengan hasil akhir Misa sebagai Kira. Death Note milik Misa sudah dibakar sedangkan Death Note Light dipegang oleh L karena Light menolak membakar Death Notenya hingga membuat L sedikit kecewa.
Hari-hari berlalu dengan hubungan L dan Light yang semakin erat walaupun baru sampai ke tahap ciuman. Sebagian besar diakibatkan oleh penolakan L setiap kali mereka ingin berbuat lebih jauh.
Kencan mereka kali ini adalah menonton film horror di bioskop. Light tanpa sengaja mengetahui bahwa L tidak pernah menonton film horror sebelum Light mengajaknya. Light sekarang suka sekali mengajak L menonton film horror karena L ternyata sangat ketakutan saat menontonnya. Kali ini pun sama, L memegang tangan Light disaat hantuya muncul. Light sangat menyukai sisi L yang satu ini. Dia menyebutnya 'Cute' saat L mendekat padanya karena ketakutan. Dia jauh menyukai L yang ketakutan disbanding L yang tanpa ekspresi setiap hari.
"Aku benci film hantu," katanya saat keluar dari bioskop. Light susah payah menahannya kabur dari bioskop ditengah film karena ketakutan. Light tersenyum tipis.
"Kenapa Light-kun selalu ingin menonton film horror?," tanyanya polos. Light terenyum lebih lebar dan nyaris tertawa.
"Karena aku suka."
"Light-kun tidak terlihat seperti menyukai film horror."
"Tidak. Aku suka melihatmu yang ketakutan saat menonton film horror. Aku suka saat kau memegang tanganku dan nyaris kabur karena ketakutan," jawabnya menggoda.
"Jahat…," katanya. Ia berbalik menghadap Light.
"Light-ku…," tiba-tiba ia terdiam. Ditariknya tangan Light ia segera berlari diikuti dengan Light.
"Ada apa, Ryuzaki," Tanya Light kebingungan.
"Di belakang…," katanya tidak jelas. Ia terus menarik Light sembari mengeluarkan handphone nya. Light melihat kebelakang dan segera menyadari ada 2 orang laki-laki yang sejak tadi mengikuti mereka dan sekarang berlari mengejar mereka.
"Watari-san! Bawalah mobil ke tempat tadi aku dan Light-kun pergi! Secepatnya! Red code!," kata L. Dia menarik Light bersembunyi di dalam gudang yang sudah tidak terpakai. Napas mereka tersengal-sengal saat mereka merapatkan tubuhnya ke dinding. Mereka mendengarkan semua suara sekecil apapun. Beberapa detik kemudian terdengar suara langkah kaki pengejar mereka. Mereka berhenti tepat di samping dinding gudang persembunyian mereka.
"Sial!."
"Kemana mereka?!."
"Tadi kearah sini! Brengsek!!," Light diam mendengarkan pembicaraan mereka. Tiba-tiba terdengar langkah kaki lagi.
"Sudah kalian temukan?," kali ini terdengar suara berat. Light pun menyadari bahwa pengejar mereka lebih dari dua orang. Bahkan mungkin 4 orang.
"Cari cepat!! Kita tidak mau B marah!!," kata salah seorang dari mereka.
'B? Siapa B?,' pikir Light. Dia lalu melihat L yang wajahnya semakin pucat.
"Ryuzaki? Ada apa?," bisiknya.
"Siapa B? Ryu…."
"Sssstt… Light-kun… Jangan berisik… Nanti mereka dengar…," jawab L pelan. L kembali mengangkat handphonenya. Light menyadari L semakin pucat dan sedikit gemetar.
' L pasti mengetahui sesuatu tengtang ini. Apa yang membuat dia ketakutan?,' pikir Light. Setelah beberapa menit dan tidak terdengar langkah kaki lagi, L berdiri dan menarik Light ke luar gudang. Tangannya memegang handphone.
"Watari-san, apa kau sudah sampai?," tanyanya.
"Ya, Ryuzaki. Saya sudah di depan bioskop. Dimana kalian?," Tanya Watari.
"Kami di… ughhh….," perkataan L terhenti saat kepalanya dipukul dengan keras sehingga ia terjatuh ke tanah. Light terbelalak.
"Ryuz… aghhh…," sebelum Light menyelesaikan kalimatnya , ia merasakan sakit di kepalanya hingga pandangannya berubah menjadi gelap. Ia pun pingsan.
"Ryuzaki? Ryuzaki? Apa yang terjadi? L?...," suara Watari dari handphone L yang tergeletak di tanah terus menggema.
Horeeeeeee……!!
Emang susah jadi orang males!! Tapi yang penting udah selesai nih!!
Wahai orang" Indonesia baca yaaaa…….
Cantik deh!! (Lho?)