Naruto (c) Masashi Kishimoto
Backstreet (c) NominJJ
.
.
BACKSTREET
Sasuke Uchiha, penerus kerajaan bisnis Uchiha yang menjadi sorotan publik. Sakura Haruno, selebriti papan atas dari idol group ternama. Status keduanya yang selalu menjadi sorotan media, mengantarkan mereka pada hubungan backstreet yang penuh adrenalin dan gairah/ "Let's take the highway to heaven."
.
.
Warn : Lemon / lime, adult theme and content, bad chara, weirdo as fxck! Don't like don't read!
Cekrik!
Slash!
Slash!
Slash!
Suara jepretan kamera yang beradu dengan bunyi blitz dari cahaya flash kamera mengudara. Semua atensi tertuju pada empat orang wanita cantik yang baru saja keluar dari sebuah gedung raksasa, Konoha Dome. Tampilan mereka yang hanya menggunakan pakaian santai dengan wajah bareface, sama sekali tidak mengurangi aura bersinar khas idola yang terpancar.
"Jadi Temari-san, bagaimana pendapat Anda tentang konser encore yang sukses besar hari ini?" Seorang reporter mengajukan pertanyaan pada wanita cantik bersurai pirang yang merupakan leader dari girlgroup idola kenamaan.
Grup itu adalah Cherry, grup idola yang berisikan empat wanita cantik berbakat. Dari yang paling tua ada Sabaku no Temari, seorang leader yang dijuluki sebagai face of elegancy, lalu ada Uzumaki Karin the sexy icon, kemudian Yamanaka Ino the barbie like, dan juga yang termuda adalah Haruno Sakura atau kadang dikenal dengan nama panggung Cherry Blossom.
Berbeda dengan ketiga member lain yang baru memulai karier saat usia dua belas tahun —usia mereka saat grup ini mulai terbentuk, Sakura sendiri sudah memulai debutnya sejak usia lima tahun dalam sebuah audisi bergengsi. Juara pertama yang berhasil diraihnya menjadikan popularitasnya melejit, idola cilik yang menghiasi setiap sudut kota.
Dan juga, Sakura yang dulu seorang selebriti cilik yang disebut-sebut sebagai Nation's little sister, kini telah berubah menjadi Nation's pick. Popularitasnya yang bukan isapan jempol belaka membuatnya menjadi pentolan grup dan dijuluki sebagai face of unique beauty and talent. Kehidupannya adalah yang paling disorot di antara member yang lain.
Kembali ke pertanyaan awal, Temari melempar senyum elegan khasnya, menatap deretan kamera yang menyorot ke arah mereka, "Kami berterimakasih atas semua cinta yang kami terima. Dari awal kami dibentuk, hingga sekarang tepat dua belas tahun, itu semua tidak lepas dari dukungan para fans, untuk para CherryL, kami sangat bersyukur memilki kalian."
Sakura tersenyum simpul, seperti yang diharapkan dari seorang Sabaku no Temari, leader hebat yang selalu menjukkan sisi dewasa yang mengagumkan. Dan bisa dilihat, para wartawan pun juga tersenyum puas dengan jawaban yang dilontarkan.
"Lalu, akan ada jeda beberapa bulan untuk comeback grup berikutnya, apa benar member akan sibuk di aktivitas solo masing-masing?" Satu pertanyaan lain dilontarkan, kali ini wanita cantik dengan surai kuning muda atau pirang pucat lah yang mengajukan diri menjawab.
"Ya, benar. Temari-nee akan fokus pada variety shownya, Karin juga akan sibuk dengan modellingnya, lalu aku sendiri baru saja mengambil peran dalam salah satu drama di stasiun TvK. Sedangkan untuk Sakura, dia akan fokus pada syuting CF dan global ambassador," papar Ino memberikan penjelasan, wajah cantik bak barbienya tersenyum ramah ke arah para wartawan.
"Tapi bukankah sebagai grup kalian baru-baru ini menjadi sebuah BA dari perusahaan otomotif? Itu berarti tetap ada kegiatan grup kan?"
Karin tersenyum mengangguk, "Terlepas dari aktivitas solo, kami juga akan tetap beraktivitas sebagai grup walau mungkin tidak terlalu intens, setidaknya sampai comeback berikutnya dijadwalkan. Dan selama periode itu, kami tetap melakukan aktivitas grup yang sudah disiapkan dan juga menghadiri beberapa acara yang sudah memberikan udangan."
"Ah, tapi ada rumor kalau Nona Sakura akan comeback solo dalam waktu dekat? Benarkah?" Pertanyaan yang lain kembali berdatangan.
Sakura yang merasa namanya disebut, mau tak mau harus memberikan penjelasan, walau jujur saja ia hanya ingin istirahat saat ini setelah melakukan penutupan tur konser yang sama sekali tidak bisa dibilang berskala kecil, "Hum, aku sedang menulis lagu, tapi aku juga tidak yakin dalam waktu dekat, haha. Lihat saja kedepannya nanti."
Wartawan yang menanyakan itu mengangguk mengerti dengan sebuah alat perekam di tangannya, tapi tak lama kemudian satu orang wartawan lain di belakangnya terlihat menceletukkan pertanyaan yang cukup kontroversial.
"Nona Sakura, apa benar Anda dekat dengan aktor Shī? Dari foto yang beredar katanya Anda menghabiskan makan siang dengannya."
Menghela napas pelan, Sakura masih berusaha tersenyum, dasar paparazi sialan, batinnya merutuk, "Hum, aku bertemu dengannya baru-baru ini untuk diskusi CF, ada manager kami juga di sana. Hanya saja setelahnya manager kami harus pergi karena suatu urusan, dan karena kebetulan kami belum makan siang, kami memutuskan makan siang bersama. Tidak ada hal yang spesial."
"Lalu, apakah kau sedang berkencan? Rumornya idol X dari boygroup X menyukai Anda dan katanya kalian sering melakukan lovestagram."
Cukup, ini menyebalkan, mereka bilang hanya wawancara seputar konser dan aktivitas member, kenapa jadi masalah privasi? Dan juga apa katanya? Lovestagram? Hell, tidak ada yang seperti itu, dia hanya memposting hal random yang ingin ia posting di aplikasi Hashtagram.
Menyadari Sakura yang mulai terlihat tidak nyaman, manager mereka memutuskan untuk mengakhiri sesi wawancara dan meminta para wartawan untuk minggir agar para member bisa segera masuk ke mobil dan beristirahat.
"Aku tidak sedang berkencan dengan selebriti manapun jika itu yang ingin kalian tahu. Kedepannya aku akan berusaha membuat musik terbaik bagi para Cherry Lovers," jawab Sakura akhirnya sebelum kemudian membelah kerumunan untuk masuk ke dalam mobil.
Dan jika kalian bertanya apa pernyataan Sakura benar? Tentu saja, ia tidak sedang berkencan dengan selebriti kok. Tapi ingat, yang Sakura katakan hanyalah tidak berkencan dengan selebriti, bukan tidak berkencan sama sekali. Karena kenyataannya, saat ini ia sedang berkencan dengan pria biasa yang sama sekali tidak bisa disebut biasa.
"Apa tak apa berkata seperti itu?" tanya Ino begitu mereka sampai di dalam mobil dan sedang dalam perjalanan menuju dorm.
Sebagai info tambahan, karena jadwal yang padat, mereka memang memutuskan untuk tinggal bersama di dorm yang terletak di sebuah apartemen elite dengan keamanan tinggi. Walau terkadang mereka juga akan pulang ke rumah jika sedang tidak ada latihan atau aktivitas lain.
Sakura bergumam menanggapi Ino, "Yah, aku kan hanya bilang tidak sedang mengencani selebriti, bukan tidak sedang berkencan dengan siapapun, hahaha."
Ino dan Karin yang mendengarnya hanya bisa mendengus, "Dengan popularitasnya, aku pikir kita bisa menggolongkan Sasuke Uchiha sebagai selebriti. Wajahnya terus-terusan menghiasi Konoha Times."
Mendengar penuturan Ino, Sakura hanya bisa megendik acuh. Yah, itu memang mungkin saja sih. Pria yang sedang dikencaninya saat ini adalah Sasuke Uchiha, calon penerus dari Uchiha Group., yang terus menjadi sorotan publik. Bahkan namanya menggeser nama Akasuna Sasori —yang notabenenya idol pria dari grup kenamaan. Ya, Sasuke berhasil menggeser posisi Aksuna Sasori sebagai pria yang paling ingin dikencani. The most wanted.
Awalnya mereka tidak sengaja bertemu dalam lift apartemen saat Sasuke baru saja pindah, dan seperti sebuah magnet, entah kenapa mereka saling tertarik satu sama lain dan menjadi dekat sampai akhinya berpacaran. Hanya saja, posisi Sakura sebagai idol besar tentu saja akan terpengaruh jika ia terlibat skandal kencan di bawah usia tiga puluh. Apa lagi saat ini Cherry benar-benar sedang berada di puncak dominasinya. Dengan usia para member yang masih sangat produktif, yakni kisaran dua puluh empat tahun, mereka jadi tergolong sebagai selebriti yang masih cukup muda untuk memulai kencan.
Ditambah lagi fakta bahwa prianya adalah Sasuke Uchiha, calon pewaris kursi direktur utama Uchiha Group., yang juga menjadi incaran para kaum hawa dengan popularitas mengalahi banyak selebriti papan atas lainnya. Jika publik sampai tahu, pasti akan terpecah menjadi banyak kubu. Para CherryL yang juga fangirls Sasuke bisa saja berbalik memusuhi Sakura, atau mungkin para fanboys yang kecewa akan meninggalkan fandom.
Belum lagi publik nonfans yang mendadak akan memusuhinya. Tentu saja Sakura tidak bisa mengambil risiko itu, mengingat ia sebagai salah satu member Cherry juga membawa nama tiga orang lainnya.
"Sakura," panggil Karin membuyarkan Sakura dari lamunannya.
"Hum?"
"Apa kau akan 'pulang' malam ini?" tanya Karin sambil mengulurkan sebatang cokelat ke arah Sakura. Sedangkan Ino dan Temari tiba-tiba saja sudah tertidur di kursinya, sepertinya mereka kelelahan.
Sakura menerima uluran cokelat dari Karin, mengunyahnya perlahan sebelum berujar, "Kurasa tidak."
Sebagai informasi tambahan lainnya, dorm mereka terletak di sebuah apartemen elite yang dihuni para borjuis dari berbagai kalangan. Dan salah satunya adalah Uchiha Sasuke. Dan juga, semenjak berkencan dengan Sakura Haruno, tentu saja mereka jadi sering menghabiskan waktu di apartemen pria itu yang entah kebetulan atau tidak, satu lantai dengan apartemen member Cherry, hanya saja letak apartemen Sasuke ada di ujung koridor.
Karin mengangguk paham, "Oh, okay. Aku tidur kamarmu ya?"
"Boleh, tapi kenapa?"
"AC kamarku belum diperbaiki."
"Hum, tentu, pakai saja kamarku."
"Thanks bub, aku mau tidur dulu, masih lama sampainya," ujar Karin menarik selimut di bawah kursi lalu menyusul Ino dan Temari yang sudah tertidur sejak tadi.
Sakura memalingkan wajahnya ke jendela mobil, menatap jalanan yang tidak terlalu ramai, ia juga lelah, tapi masih belum mengantuk. Menghela napas pelan, tangannya merogoh ke arah ransel kecilnya, mengeluarkan ponsel rosegold miliknya untuk mengecek beberapa pesan yang masuk.
Iris gioknya menyipit menatap deretan pesan yang berjejeran, ada banyak orang entah dari kalangan selebriti, fans, atau teman dan kerabat yang mengiriminya pesan selamat atas suksesnya encore atau penutupan tur konser mereka yang sudah dimulai sejak delapan bulan yang lalu, dan akhirnya ditutup hari ini di Konoha yang merupakan kota asal para member dan juga pusat aktivitas agensi dan grup dilaksanakan.
Menghela napas pelan, Sakura memutuskan untuk membalasnya besok saja, lagipula ada terlalu banyak pesan yang masuk dari orang tak dikenal yang sedang berusaha mendekatinya. Maka dari itu, ia harus melakukan filter untuk memilih yang penting. Tangan lentik wanita cantik bersurai unik itu kemudian beralih pada aplikasi sosial media nomor satu atau yang dikenal sebagai Hashtagram untuk memposting beberapa foto yang ia dapat selama konser, entah foto saat di panggung maupun saat di backstage.
Setelah memilah sepuluh foto penting untuk diunggah dalam fitur multipost sekaligus, jari-jemarinya bergerak dengan lincah di atas keyboard untuk menuliskan caption ungkapan rasa syukur dan juga terimakasihnya kepada para staff dan fans yang membuat tur konser ini bisa selesai dengan baik. Dan setelah memastikan semuanya sesuai, ia akhirnya menekan tombol untuk finishing upload, dan tak lama kemudian postingan barunya sudah muncul di beranda.
Triing!
Tak butuh sepuluh detik untuk menunggu respon atas foto yang dipostingnya, segera saja angka suka dan kolom komentar bertambah drastis seiring berjalannya waktu. Bukan hal yang mengejutkan, pasalnya percaya atau tidak, diantara jutaan pengguna aplikasi, Sakura Haruno adalah user yang paling banyak diikuti di Hashtagram, ini hal yang wajar mengingat dia sudah menjadi selebriti sejak kecil dan telah membuat akun sosial medianya sendiri bahkan sejak aplikasi ini pertama kali diluncurkan. Selain Sakura, member Cherry lainnya tentu juga memiliki jumlah pengikut yang fantastis walau gapnya terkadang malah menjadi perpecahan di antara fans.
Menekan tombol view comments, iris giok Sakura menatap deretan komentar yang memenuhi postingannya, kebanyakan isinya sama, yakni ucapan selamat atas suksesnya konser.
—Sakura-chan, kau sudah bekerja keras, terimakasih!
—Bagaimana bisa ada orang secantik ini, menikahlah denganku TT_TT
—Selamat atas turmu, aku senang bisa melihatmu hari ini, konser kalian sempurna!
—Apa benar kau berkencan dengan Akasuna Sasori? :(
Jari Sakura terhenti sejenak, ingin rasanya membalas, tapi tentu saja agensinya melarangnya melakukan hal-hal seperti itu. Kembali menghela napas pelan, Sakura melanjutkan membaca komentar para fans yang lain. Tidak mau terlalu ambil pusing masalah ini, toh walau ia jawab apa mereka akan langsung percaya? Yang ada malah menimbulkan kontroversi pro-kontra lainnya.
—Sakura! You can step on us with that perfection TT_TT
—Kapan solomu yang berikutnya akan keluar? Aku menunggu , dan juga selamat untuk hari ini.
—Cantik, selamat turnya telah selesai, ayo berkencan denganku...
—Eat well and sleep well Saku-chan, CL loves youuu!
—Apa bagusnya wanita ini sampai dia digilai? Suaranya tak lebih dari lypsinc _-
—Tidak, suaranya pasti editan rekaman kkkkkk.
Gerakan jemari Sakura kembali terhenti. Ekspresinya wajahnya berubah menjadi datar. Hell, percaya atau tidak, dari awal debut sampai sekarang, ia tidak pernah sekalipun melakukan lypsinc, selain karena agensinya adalah agensi yang keras, Sakura sendiri juga menolak tampil di sebuah acara jika memang itu mengharuskannya lypsinc. Baginya, hal itu adalah penghinaan bagi seorang penyanyi.
Ah, ingin rasanya Sakura mendatangi orang itu dan melakukan highnotes di depannya. Atau mungkin ia perlu menyantuni orang itu agar bisa pergi ke dokter THT untuk memeriksakan diri. Mungkin saja dia juga perlu rujukan ke psikiater karena gangguan kejiwaan jenis dengki. Mendengus pelan, Sakura kembali melanjutkan lagi aktivitasnya membaca komentar-komentar yang lain.
—Apa kalian bilang? Tonton perform live mereka sana baru komentar! Sakura's highnotes is higher then your grades on exam bish!
—Mustahil artis dari Senju ent., melakukan lypsinc. Dari kecil suaranya sudah sangat bagus.
—Gila! Sakura kecil adalah juara satu audisi bergengsi, tidak mungkin ada audisi yang membolehkan lypsinc.
—Antis, tolong pergilah ke THT atau psikiater, hatiku ikut sakit membacanya TT_TT
—Jika suara Sakura jelek, maka suara kalian adalah tikus tercepit lol.
—Sakura adalah genius faces dan vocal abad ini! Tetaplah membenci karena kalian iri tidak bisa sepertinya.
—Yah, wajahnya memang cantik, tapi ... dadanya rata kkkkkk
—Cantik apanya, dia jalang yang jelek. Sangat jelek, lebih baik xxx, lol
—Apa kalian memandang orang karena fisiknya? Jika kau belum masuk nominasi wanita tercantik, shut the fuck up ugly whore!
—Orang tercantik yang pernah kulihat TT_TT. Dia sudah debut dari lima tahun dan wajahnya tidak berubah. Setidaknya dia tidak melakukan operasi plastik, ups, sorry not sorry.
—Biasku adalah Ino, tapi Sakura juga sangat cantikkk!
—Apa benar dia tidak berkencan? Kumohon jangan dengan idolku TT_TT
— ...
— ...
— ...
Dan banyak komentar lainnya entah itu positif atau negatif. Jika dulu Sakura mungkin akan merasa sakit hati membaca hate comments tak berdasar yang dilayangkan, saat ini hal itu tak lebih dari sekedar anjing menggonggong belaka.
Berkarier selama sembilan belas tahun di dunia entertaiment, sejak usia lima tahun hingga sekarang ia menginjak dua puluh empat tahun, tentu saja ia sudah mafhum dengan asam-garam kehidupan selebriti yang keras. Lagipula, dia tidak hidup untuk menyenangkan semua orang.
Kembali menghela napas panjang, Sakura mematikan ponselnya dan memilih menyusul para membernya yang lain untuk terlelap ke alam mimpi.
.
.
.
Malam ini udara masih terasa hangat, sama seperti malam-malam sebelumnya. Tapi seorang wanita cantik terlihat keluar dari sebuah pintu dengan menggunakan coat panjang. Wanita itu adalah Haruno Sakura, yang kini tengah menyusuri koridor sampai ke ujung, berdiri di depan sebuah pintu yang sudah tidak asing untuknya.
Jemari lentiknya pun terarah ke papan password dan memasukkan sederet angka yang sudah ia hapal di luar kepala. Sebelum kemudian melakukan scaning mata sebagai fitur pengamanan ganda.
Niit!
Bunyi pelan dari fitur keamanan yang berhasil diselesaikan mengudara, pintu di depannya terbuka secara otomatis. Dan setelah memastikan pintu kembali menutup, langkah kaki jenjang Sakura memasuki ruangan, namun baru beberapa langkah, suara berat seorang pria sudah terdengar menyapa indra pendengaran Sakura.
"Kau terlambat."
Sakura terkesiap dan menoleh ke arah ruang tamu, di sana sudah duduk seorang pria tampan bernetra tajam mengintimidasi yang tengah menyesap segelas red wine dengan layar televisi di depannya yang menampilkan sebuah pertandingan basket kenamaan.
"Kepala agensi tiba-tiba datang mengucapkan selamat dan mengajak kami makan, kau ingin aku dipenggal karena izin tidak ikut untuk berpacaran?" ketus Sakura melepas coatnya dan melangkah mendekat ke arah Sasuke.
Ya, hubungan mereka bahkan tidak diketahui oleh agensi Sakura sendiri, Senju ent., hanya para member dan segelintir orang kepercayaan mereka saja yang tahu. Tentu saja Sakura tidak bisa mengambil risiko memberitahu Tobirama Senju yang terkenal tegas dan disiplin, bisa-bisa ia dipaksa putus saat itu juga.
Dan jika kalian berpikir kalau begitu berarti idol tidak bisa berkencan karena dilarang agensi, jawabannya tidak juga. Antara agensi dan idol biasanya memiliki kesepakatan diusia berapa mereka baru boleh berkencan. Dan di surat kontrak Sakura tertulis diusia 27 tahunlah baru ia dilegalkan untuk berpacaran, yang mana itu berarti tiga tahun lagi hal itu baru diperbolehkan. Namun, yang namanya idol juga seorang manusia, ada hasrat kenaifan yang akan melalui begitu saja batas aturan yang telah ditetapkan.
Sreet!
Sakura mendudukkan tubuh mungilnya di atas pangkuan Sasuke, yang langsung disambut seringai miring asimetris orang sang pria Uchiha. Dahi mereka saling menempel dengan ujung hidung yang bersentuhan dan juga bibir yang hanya berjarak beberapa centimeter saja, membuat keduanya bisa merasakan hembusan napas satu sama lain.
"Hn, selamat atas penutupan tur konsermu."
"Terimakasih, tapi kau benar-benar bermaksud saat mengatakan tidak akan datang. Huh, dasar pria sibuk," sinis Sakura yang dibalas kekehan ringan Sasuke.
"Mereka terus mengawasi kinerjaku belakangan ini."
"Iya, iya, calon penerus super sibuk. Cih, kenapa aku harus terpesona padamu sih," rutuk Sakura mempoutkan bibirnya, tangan mungilnya terulur menangkup kedua sisi wajah Sasuke, mengusapnya pelan sambil menggesekkan ujung hidungnya dengan hidung mancung sang pria Uchiha.
Jujur saja dulu Sakura sempat bingung dengan dirinya sendiri. Ia adalah selebriti yang menghabiskan hari-harinya di lingkungan yang penuh dengan ikemen atau pria tampan sejak kecil. Namun entah mengapa, hingga ia berusia dua puluh tiga tahun, masih belum ada yang bisa menarik hatinya.
Bahkan pemikiran kalau jangan-jangan ia memiliki kelainan seksual sempat melintas di otaknya. Tapi hal itu tentu saja segera ditepis olehnya, karena jika memang benar begitu, seharusnya ada getaran aneh jika ia bersama para membernya atau mungkin wanita lain di luar sana. Namun nyatanya, Sakura masih menyukai abs daripada dada wanita. Itu berarti ia masih normal, hanya saja ia mungkin belum menemukan pria yang cocok saja.
Dan dugaannya benar, setahun yang lalu di sebuah lift saat baru saja menyelesaikan padatnya kegiatan, ia tidak sengaja bertemu dengan Sasuke Uchiha. Dan untuk pertama kali dalam dua puluh tiga tahun hidupnya, ia merasakan degup jantungnya berdebar kencang karena seorang makhluk bernama pria. Lalu dari situlah hubungan mereka terus berkembang hingga seperti saat ini.
Sasuke terkekeh pelan melihat tingkah Sakura yang terlihat menggemaskan di matanya. Tangan besarnya terulur untuk menyentuh area tengkuk wanitanya dan menariknya dalam sebuah pagutan liar yang panas. Aksi tiba-tiba Sasuke tentu saja membuat Sakura terkesiap, namun tak lama kemudian wanita gulali itu langsung berusaha menyesuaikan dirinya.
Klik!
Tangan Sasuke terulur meraih remote televisi, mematikan benda persegi panjang itu. Mengganti layar hitam yang awalnya menampilkan pertandingan basket menjadi penampilan dirinya dan seorang wanita cantik yang tengah memejamkan mata dalam cumbuannya.
Sasuke semakin menyeringai dalam ciumannya. Tangan kanannya lalu merambat ke dalam rok pendek yang dikenakan Sakura, membelai pelan area pahanya sebelum kemudian menggesekkan jarinya di daerah kewanitaan wanita itu yang masih berbalut celana dalam.
Sakura memelototkan emeraldnya saat menatap apa yang tengah Sasuke lakukan, bisa ia rasakan wajahnya memerah, dan sesuatu dalam dirinya terasa bergejolak.
"Sasuh—" ucap Sakura tertahan, mencoba menghentikan gerakan tangan Sasuke, tapi hasilnya nihil, pemuda itu malah semakin gencar melakukan hal yang lebih. "Sasuke-kun, aku besok ada pertemuan dengan para produser!"
Sakura mencoba berseru untuk memperingati, tapi Sasuke hanya mengendik acuh. Dan terbukti kini tangan pria itu malah menurunkan rok Sakura, membuat bayangan yang terpantul di layar televisi adalah seorang wanita cantik yang tengah mengenakan sweater hijau tua, akan tetapi bagian bawahnya hanyalah celana dalam string berwarna hitam.
Tangan kiri Sasuke naik ke atas dan meremas pelan dada Sakura yang masih terbalut bra dan sweaternya, membuat erangan pertama lolos dari bibir manis wanita itu.
"Nghh, Sasuh ... kau ..."
"Let's take the highway to heaven."
Bagai terhipnotis sorot tajam yang menatapnya, juga sura rendah yang berbisik pelan dan entah mengapa terdengar begitu seksi, Sakura tanpa sadar mengangguk perlahan, membuat Sasuke Uchiha kembali menyeringai. Kali ini tangan pria itu bergerak menurunkan celana dalam wanitanya. Menampilkan daerah kewanitaan Sakura yang ditumbuhi bulu-bulu kecil yang halus.
Sakura bergerak tak nyaman dalam pangkuan Sasuke saat merasakan ada sesuatu yang mengeras di bawah sana. Wanita musim semi itu berusaha memberontak dan pergi dari dekapan Sasuke sebelum terlambat. Akal sehatnya meneriaki dirinya untuk segera melepaskan diri sebelum ikut terjatuh dalam kubangan nafsu.
Namun, tangan Sasuke dengan segera menahan pergelangan tangannya cukup kuat, membuat Sakura akhirnya hanya bisa pasrah dan mencoba mengikuti alur permainan panas yang dibuat Sasuke malam ini.
Sasuke kembalinmenyeringai saat dirasanya Sakura sudah berhenti memberontak. Pria Uchiha itu mulai melesakkan jari tengahnya ke dalam vagina Sakura, membuat wanita itu tersentak saat benda asing tiba-tiba memasukinya.
"Argh, Sasuh— ngghh ... kehh..."
Sasuke memejamkan onyxnya sejenak, menikmati melodi indah yang tercipta dari bibir kekasihnya. Sebelum kemudian tangannya memulai gerakan maju mundur perlahan, lalu mengocok liang kenikmatan itu dengan lebih cepat.
"Ouch ... Sasukehh ... akhh ... ini—"
Sakura tidak bisa melanjutkan kalimatnya saat dua jari Sasuke menyusul masuk dan memenuhi lubang vaginanya. Maju mundur dengan tempo yang cukup cepat.
"Sasuh ... ssh ... ah— kuhh..."
Melihat Sakura yang sepertinya menikmati permainan tangannya, Sasuke semakin menyeringai, tangan kirinya menyibukkan diri dengan menelusup ke dalam bra Sakura, memberikan kenikmatan berlipat pada wanita itu, bahkan bibirnya saat ini bergerak mencumbui tulang selangka sang kekasih merah muda, meninggalkan jejak-jejak kissmark di sana —walau mungkin Sakura akan mengamukinya esok hari.
Sakura bisa merasakan tubuhnya mulai memanas, ia merasakan jantungnya berdegup kencang walau ini bukan yang pertama kali untuk nereka. Namun rasa nikmat yang tengah ia rasakan sekarang jauh lebih mendominasinya, apalagi saat jari-jari pria Uchiha itu bergerak menyentuh klitorisnya, ia bisa merasakan sesuatu yang terasa sangat mendesak di bawah sana.
"Sasukeehh ... ah— kuh ... mauuh nghh—" Sakura berusaha keras menyelesaikan ucapannya walau akhirnya gagal.
Tapi reaksi Sasuke malah semakin menyeringai dan menambah tempo kocokan jarinya, "Katakan Sakura keluar, Sayang," bisik pria yang lebih tua dua tahun darinya itu dengan nada berat yang terdengar seksi, menambah rangsangan tersendiri untuk Sakura.
"Ouchh ... nghh ... yahh..."
Sasuke tidak bisa menahan pikirannya yang bertanya-tanya, bagaimana Sakura masih bisa sesempit ini walau cukup sering ia gagahi. Dan juga, jika jarinya yang masuk saja sudah terasa sesempit ini, bagaimana rasanya jika liang sempit itu meremas kejantanannya yang besar, pasti sangat nikmat.
Ya, walau ia tentu sudah pernah merasakannya, tapi Sakura selalu membuatnya merasakan seolah ini yang pertama. Wanita khas bunga musim semi itu adalah definisi nyata dari candu. Memikirkan semua hal itu membuat Sasuke malah semakin bersemangat menambahkan tempo gerakannya, menggesek klitoris wanita itu berulang kali, melandanya dengan sentuhan kenikmatan dunia.
Dan inilah puncaknya, Sakura tidak bisa menahannya lagi saat gelombang kenikmatan terasa mengaliri setiap inci tubuhnya, untuk sesaat ia merasa melayang dan begitu luar biasa, "Argh! Sasukehh ... ak— kuh ... haah ... kel— ... AKHH!"
Sakura bisa merasakan nafasnya menjadi tak teratur bagai habis lari marathon, ia membuka emeraldnya yang sayu dan menatap pantulan dirinya di iris kelam milik Sasuke. Netranya bergulir ke bawah, bisa ia lihat saat ini daerah kewanitaanya terlihat basah oleh cairan putih yang terkesan sedikit bening.
Dan dari semua itu yang paling mencolok adalah raut wajah Sasuke yang menyeringai senang, dan juga, Sakura masih tidak bisa menahan keterkejutannya saat pria Uchiha itu menjilati jarinya yang basah oleh cairannya tadi dengan gerakan sensual, membuat Sakura tanpa sadar menahan nafasnya walau Sasuke sebelumnya sudah berulang kali melaukan hal itu padanya.
Sial, pemandangan amat seksi di depannya saat ini membuat vagina Sakura jadi kembali gatal dan membutuhkan kejantanan besar Sasuke untuk segera menggaruknya. Mengisi dan menyodoknya dengan tempo yang keras dan cepat.
Hening sejenak sampai suara berat Sasuke mengudara, "Hn, Sakura, kau lupa mengatakan 'Sakura keluar' tadi."
Sakura terkesiap menatap Sasuke yang memasang senyum asimetris mematikan. Uh, ia tadi belum sempat menyelesaikan ucapannya tapi perasaan nikmat yang besar segera melandanya, membuat kalimat itu akhirnya tidak jadi keluar di antara desah orgasmenya yang mengudara. "Hmm, aku—"
"Hn, karena kau tidak melaksanakan perintahku, waktunya hukuman sekarang."
Iris emerald Sakura membeliak tergugu. Sial, ini tidak akan jadi malam yang mudah untuknya.
.
.
TBC
Dari dulu pen buat fict idol-life lol. Dan oya guys, buat reader yg pake ffn app, ada yg mau jadi temen PM gue gak? Butuh temen diskusi nih TT_TT. Silakan komen / langsung PM aja kalau ada yang bersedia, okay?
Dan yah, bagaimana 'pendapat' kalian ttg fict ini? Gue akan senang klo kalian bersedia ninggalin komen berisi opini bukannya 'lanjut'. Cuz opini kalian buat gw lebih semangat drpd sekadar ada yg berharap lanjut.
So, mind to review? XD