Tittle : Fluster Love ( Part 7 )

Author : Park Shita a.k.a Lee Shita

Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun and other

Warning : Yaoi

akhirnya kita sampailah pada saat berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan# alah, kok kayak teks pembukaan. Tapi jujur, Shita seneng banget karena akhirnya ff ini selesai, dan bisa konsen ke ff yang berikutnya yang masih berbau yaoi dan tentu saja dengan main cast chanbaek. Walaupun ini chapter terakhir bukan berarti, kalian gak review di chapter ini ya, malahan aku berharap reviewnya tambah banyak. Entah kalian mau memberi kritikan, memberi pujian atau hinaan sekalipun aku akan tetap terima dan reply.. makasi buat semuanya chingudeul.

happy reading..

..

...

"Itu karena ayahmu, aku melakukan ini agar kau dan Lay tak berpisah."

"BOHONGG!"

"Aku bersungguh-sungguh Suho, ayahmu ingin mengirimmu ke luar negri jika benar kalian berpacaran. Makanya aku mengatakan itu semua."

"BOHONGG! Kau memang brengsek, matilah kau ditanganku sekarang." Ucap Suho sambil mengeluarkan sebuah pisau lipat.

Baekhyun yang terkulai lemas di dekat dinding hanya pasrah.

"HENTIKAAANNN!" Ucap Chanyeol yang segera masuk ke dalam ruang musik tersebut.

"Heuh.. lihatlah siapa yang datang. Orang paling cuek di sekolah ini, Park Chanyeol. Wae? Wae? Kau mau menyelamatkannya? Kau mau menyelamatkan orang sombong dan tak memiliki hati ini?" ucap Suho.

"Yaak! Suho sshi, sadarlah! Ini tak benar, kau tak seharusnya berbuat seperti ini." Ucap Chanyeol.

"Wae? Wae? Kenapa aku tak boleh hah? dia sudah membuat orang yang aku sayangi tersiksa, sakit.. sakit aku melihatnya dengan kondisi yang semakin memburuk setiap harinya, bahkan ia mulai tak mengenaliku sekarang." Ucap Suho dengan pandangan menerawang, dan mengacak rambutnya frustasi.

"Apa maksudmu Zhang Yixing?" ucap Kris membuat Suho menoleh kaget lalu menyeringai.

"Heuhh.. kalian sudah mengetahuinya? Apa kalian memata-mataiku selama ini?" ucap Suho.

"Kau benar, bahkan kami mengetahui tempatnya dirawat." Ucap Chanyeol.

"Dan kau tahu? Sekarang Kai dan Sehun sedang menuju kesana." Lanjut Kris. Semua menoleh terkejut ke arah Kris termasuk Chanyeol yang tak mengetahui apa-apa.

"Mwo? jangan! Jangan kesana! Dia akan mengamuk lagi kalau melihat sesuatu yang berhubungan dengan sekolah." Cegah Suho.

Biip

Biip..

"Terlambat! Kau lihat? Ini panggilan dari Kai!" ucap Kris sambil memperlihatkan ponselnya.

"Kau bajingan! Rasakan ini!" ucap Suho hendak mengarahkan pisaunya pada Kris.

BUUUGG..

Chanyeol segera memukul Suho dan memerangkapnya di lantai dengan kedua lututnya ( ditindih ).

"Lepaskan aku!"

"Tapi kau harus berhenti mengganggu Baekhyun lagi!"

"Heuh.. jangan harap!"

BUUG..

Suho menendang Chanyeol hingga terpental, ia segera berlari ke arah Kris yang hendak mengangkat telpon lalu memukul wajahnya. Ponsel Kris terpental jauh, dan Kris memegang pipinya.

"Yaak! wajahku! Kau..kau.. beraninya kau memukul di bagian paling berharga dariku." Kris nampak geram dan kesal ia berjalan dengan tangan terkepal dan hendak memukul Suho.

"Hentikan!" seru Baekhyun.

"Jangan! Jangan dilanjutkan lagi! Aku yang salah! Aku." Ucap Baekhyun yang kini sedang dirangkul oleh Chanyeol.

"Tapi bajingan ini harus diberi pelajaran!" ucap Kris.

"Ani.. hentikan Kris aku mohon! Suho tak salah, ia hanya berusaha mempertahankan cintanya. Aku.. akulah yang seharusnya dihukum, karena aku sudah berbuat sesuatu yang tak adil. Suho-ah pertemukan aku dengan Lay, aku akan menebus semua kesalahanku setelahnya."

...

...

Kini Chanyeol, Baekhyun, Kris dan Suho sedang berjalan di koridor rumah rehabilitasi. Suho mendadak menghentikan langkahnya saat melihat Kai dan Sehun sedang terduduk diluar kamar rawat Lay.

"Wae? Wae? Gwenchana?" tanya Suho cemas sambil berlari ke arah kedua namja itu.

"Kau lihat saja sendiri!" ucap Sehun.

Suho terdiam saat melihat melalui celah kaca di pintu. Air matanya turun tanpa ia sadari. Namja yang ia cintai sedang terduduk di atas ranjangnya dan untuk pertama kalinya ia tersenyum dan bahkan tertawa, ia tak mengamuk ataupun marah padahal ada Luhan dan Kyungsoo diruangan itu.

Suho membuka pintu pelan disusul oleh Chanyeol, Baekhyun, Sehun( nb : Kai sedang mengantarkan Kris mengobati wajahnya yang lebam, karena Kris takut jika di diamkan lebih dari 24 jam lukanya akan menjadi keunguan dan itu akan merusak imagenya yang tampan). Lay menoleh terkejut lalu tersenyum.

"Baek..Baekki?" ucap Lay . Baekhyun segera berlari ke arah Lay dan memeluknya.

"Lay-ah, Mianhe.. Aku... aku.. hikss.. hikss.."

"Yaak! mengapa menangis? Gwenchana?"

"Hiks.. hikss.. kau masih sama baiknya seperti dulu. Aku merindukanmu Lay-ah." Ucap Baekhyun.

"Ne. Aku juga. Aku sangat merindukanmu dan kalian semua. Aku sangat merindukan sekolah. Hhmm.. Chagy?" panggil Lay pada Suho yang masih mematung. Suho menoleh ke arah Lay yang ternyata masih mengenalinya.

"Lay-ah, aku ingin menjelaskan masalah yang waktu itu."

"Tak perlu,aku sudah tahu. Gomawo." Ucap Lay.

"Chagy, kemarilah!" ucap Lay. Suho berjalan mendekat dan masih tak percaya melihat Lay tersenyum kearahnya setelah sekian tahun senyuman itu hilang darinya.

"Gomawo! Kau sudah merawatku selama ini."

"Kau selama ini tak depresi?"

"Siapa bilang? Tentu saja aku depresi, aku ini adalah peringkat pertama disekolah, yang ingin melanjutkan keluar negri,tapi tiba-tiba aku dikeluarkan dari sekolah."

"Kau mengingat semuanya?"

"Ne chagy, dan aku juga sudah mengetahui semuanya dari eomma."

"Mwo? kau.. kau sudah tahu? Dan kau..kau.." wajah Suho nampak memucat.

"Tenang saja aku tak akan meninggalkanmu. Tapi kau harus mengakuinya!" ucap Lay sambil tersenyum dan akhirnya Suho membuka bibirnya.

"Mianhe.. mianhe.. Lay-ah, Baekhyun-ah. Sebenarnya akulah yang mengatakan pada appaku kalau aku berpacaran dengan Lay ( semua nampak terkejut ) dan aku juga yang menyuruh appa untuk memberi tahu kepala sekolah, saat dimana Baekhyun datang dan kepala sekolah berada dibelakangnya akulah yang meminta pada Tao untuk melaporkanya pada Kepala Sekolah. Aku sengaja agar aku dan Lay tertangkap basah. Jadi Lay dan aku akan dikeluarkan dari sekolah, dan kami bisa bersekolah disekolah lain."

"Tunggu! Kenapa kau ingin dikeluarkan dari sekolah?" tanya Baekhyun.

"Ne.. aku tak ingin Lay menerima beasiswa keluar negri. Aku tak ingin berpisah dengannya, jadi aku fikir jika dia dikeluarkan dari sekolah maka beasiswa itu batal ia dapatkan. Tapi semua tak sesuai rencanaku, hanya dia yang dikeluarkan aku tidak, itu semua karena Baekhyun makanya aku membencinya, karena dia adalah penggagal rencanaku. Dan setelah itu, appa Lay yang sakit keras meninggal karena shock, eommanya juga menjadi sakit-sakitan dan akhirnya meninggal, lalu Lay menjadi depresi. Aku merawatnya disini tanpa sepengetahuan pihak lain, kecuali keluargaku. Awalnya mereka menentang namun setelah aku beri penjelasan akhirnya mereka luluh juga."

"Cukup Chagy.. kau sudah cukup tersiksa." Ucap Lay.

"Biar aku yang lanjutkan! Aku sangat senang mendengar mendapat beasiswa untu keluar negri dan aku bisa ikut kelas percepatan, aku fikir Suho akan senang ternyata dia malah sedih. Awalnya aku bisa menerima kalau aku dikeluarkan, walau sedikit terkejut mendengar pengakuan Baekki, tapi aku sudah mengenalnya bertahun-tahun jadi aku yakin dia memiliki alasan tersendiri. Kedua orang tuaku meninggal membuatku menjadi depresi, tapi setelah beberapa bulan berada di tempat ini aku menjadi normal kembali, tapi Suho tak bisa menerimanya ia semakin takut aku pergi meninggalkannya. Melihatnya yang berusaha mati-matian untuk menjagaku membuatku sadar juga dan akhirnya aku memilih untuk berpura-pura depresi. Eomma Suho tahu tapi kami berdua merahasiakannya,mian chagy." Ucap Lay, yang membuat semua dalam ruangan itu speechless.

..

..

Kini Baekhyun dan Chanyeol sedang berjalan menuju rumah Baekhyun.

"Sudahlah kau pulang saja! Aku bisa pulang sendiri! Bukankah pelakunya sudah ketahuan." Ucap Baekhyun.

"Ne.. tapi aku masih tetap mengkhawatirkanmu!"

"Aigoo, manis sekali. ..cuu.." ucap Baekhyun sambil mengacak pelan rambut Chanyeol.

GREP..

Chanyeol segera memegang tangan Baekhyun,dan menatapnya dalam.

"Bukankah aku sudah peringatkan untuk tak mengacak rambutku." Ucap Chanyeol.

"Ah.. Mian.." ucap Baekhyun takut lalu menundukan kepalanya. Chanyeol hanya tertawa dalam hatinya, sebenarnya ia paling suka mengerjai namja manis di depannya ini.

"Kau harus dihukum!" ucap Chanyeol. Baekhyun mengangkat kepalanya terkejut, dan..

CHU..

Chanyeol mencium bibir Baekhyun, melumatnya dengan lembut,namun..

"Tunggu!" ucap Baekhyun sambil mendorong tubuh Chanyeol.

"Wae?"

"Kita sudah beberapa kali melakukan ini, tapi kita tak memiliki status yang jelas. Aku ini bukan namja gampangan Yeol-ah." Ucap Baekhyun.

"Lalu kau mau apa? Kau ingin aku menyatakan perasaanku?"

"Ne.."

"Bodoh! Aku menjagamu mati-matian, mencemaskan keadaanmu, melakukan apapun untukmu, apa kau fikir itu tak ada alasannya? Tentu saja ada Baekhyun, aku melakukan itu karena aku mencintaimu, tidakkah kau tahu? Aku yang terkenal cuek ini, sampai peduli pada sesuatu hal berarti aku sudah jatuh cinta pada hal tersebut, dan itu adalah kau. Aku jatuh cinta padamu Baekhyun, Saranghae." Ucap Chanyeol.

"Na..na do sarang." Ucap Baekhyun sambil tersenyum.

Kini Chanyeol kembali melanjutkan hal yang sempat tertunda tadi, ia melumat bibir Baekhyun pelan namun pasti, berbagi kemanisan berdua, tapi..

CEKLEK..

Tiba-tiba seseorang turun dari mobil dan langsung menarik Chanyeol ke dalam mobil.

"Ikut kami!"

"Yaak! yaak! lepaskan aku! Lepaskan aku! Mau apa kalian hah?" bentak Chanyeol.

"Yeol-ah? Yeol-ah?" seru Baekhyun namun sia-sia.

...

...

"Mwo perjodohan? Andwe.. aku tak mau kakek?"

"Wae? Wae? Dia sangat baik, dan dia juga dari keluarga kaya, Aku yakin hidupmu pasti akan tentram."

"Aku tak peduli, mau dia sekaya apapun! Aku tak mau dijodohkan, aku mencintai orang lain."

"Mwo? aigoo! Kepalaku.. kepalaku!" ucap Kakek Baekhyun.

"Kakek?"

...

...

"Kris, dimana Chanyeol?" tanya Baekhyun.

"Molla, bukankah terakhir kali kau yang bertemu dengannya kemarin?"

"Ne.. tapi tiba-tiba dua orang berbadan besar menariknya paksa ke dalam mobil."

"Mwo? lalu apa yang terjadi?"

"entahlah, mobil itu segera melesat pergi."

"Gawat!"ucap Kris lalu mengambil ponselnya.

"Percuma, nomernya tak aktif aku sudah beberapa kali menghubunginya." Ucap Baekhyun datar.

"Eih? Yaak! ada apa denganmu? Kenapa wajahmu sedih?"

"Aku akan dijodohkan! Aku ingin mengatakan ini pada Yeol-ah."

"Jinja?"

"Ne.."

...

...

Baekhyun nampak sedih, terlihat dari wajahnya yang terus tertekuk. Kakeknya hanya menatapnya pasrah, lalu pintu terbuka.

"Tuan Park?" gumam Baekhyun ia mulai mengernyitkan alisnya. Ia mulai menerka-nerka. Jangan-jangan orang yang dijodohkan dengannya adalah Kris. Tak lama kemudian Nyonya Park masuk lalu disusul namja bertubuh tinggi dengan mata yang sangat indah.

"Kris?" gumam Baekhyun lagi.

"Mari kita duduk untuk membicarakan perjodohan ini." Ucap Kakek Baekhyun.

Baekhyun hanya menatap Kris kesal, bagaimana bisa ia menerima perjodohan ini, bukankah dia tahu kalau Chanyeol menyukai Baekhyun.

"Ne.. aku sangat senang kita bisa menyambung hubungan kekerabatan ini. Dan aku harap Baekhyun menyukainya."

"Ani, aku tak menerima perjodohan ini! Aku mencintai orang lain. Kris, aku tak menyangka kau itu orang yang kejam, kau sudah jelas-jelas tahu aku menyukai siapa, kenapa kau tega sekali. Dia itu sahabatmu Kris." Bentak Baekhyun.

"Kau salah, dia bukan sahabatku.."

"Mwo?"

"Tenang..tenang! kenapa jadi gaduh begini. Kau salah Baekhyun-ah, sebenarnya_"
"Cukup, aku muak dengan semua ini, aku muak kakek." Ucap Baekhyun lalu berjalan keluar dengan kesal, namun langkahnya terhenti saat ia menabrak seseorang.

"Yaak! perhatikan langkahmu!" ucap seseorang. Baekhyun dengan mata berkaca-kaca mengangkat wajahnya.

"Chanyeol?"

"Ne.. ini aku."

"Kemarilah nak!" panggil nyonya Park.

"Untuk apa kau kesini?"

"Untuk bertemu dengan calon istriku." Ucap Chanyeol.

"Mwo?"

"Hahahahahaha.. sepertinya kau salah menduga Baekhyun, Anak kami ini adalah Chanyeol, Kris adalah anak dari kakak perempuanku yang menikah dengan orang China, karena ia bersekolah di Korea jadi kami mengangkatnya sebagai anak." Ucap Nyonya Park.

"Ne.. kau seharusnya mengetahuinya Baekhyun sejak kita bertemu pertama kali. Bukankah margaku dan Chanyeol berbeda, aku Wu, dan dia Park." Ucap Kris.

"Mwo? jadi.. jadi.."

"Ne.. orang yang akan dijodohkan denganmu adalah aku. Tapi berhubung kau menolaknya jadi sebaiknya kita batalkan saja." Ucap Chanyeol.

"Mwo?"

"Ne.. Chanyeol sshi benar!"

"Ani.. .. Kakek, aku mohon lanjutkan perjodohan ini aku tak akan menolaknya." Ucap Baekhyun sambil melakukan aegyo di depan kakeknya, membuat seisi ruangan tersenyum geli.

..

..

"Kenapa kau tak bilang hah?"

"Mwo?"

"Kalau kau itu anak dari Tuan dan Nyonya Park?"

"Untuk apa?"

"Dan kenapa kau menyamar sebagai orang miskin? Dan bekerja di kedai kecil itu."

"Hhmm.. aku tak bekerja disana dengan dibayar, aku hanya melakukannya dengan suka rela. Halmoni pernah menyelamatkanku saat aku duduk di bangku SMP, aku ingin membantunya dengan uang, namun ia menolaknya jadi, aku bekerja disana secara Cuma-Cuma."

"Lalu kenapa kau bersikap seperti orang miskin?"

"Ne.. aku tak suka orang memandangku karena hartaku, mereka pasti akan berpura-pura baik di depanku, dengan aku bertindak sebagai orang miskin, aku bisa mengetahui mana orang yang benar-benar sayang padaku, selain itu aku muak dengan orang tuaku yang selalu mengandalkan materi."

"Hhmm.. Apa Kai dan Sehun tahu?"

"Tahu apa? Aku ini orang kaya atau aku bersaudara dengan Kris?"

"Keduanya."

"Mereka tak tahu, dan aku berencana untuk merahasiakan ini saja, lebih baik kami berteman seperti ini." Ucap Chanyeol.

"Lalu kenapa Kris tak berpura-pura miskin juga?"

"Heuh mana mungkin, dia itu terkena Prince syndrome, apa kau ingat saat Suho memukul wajahnya? Hal itu yang paling ia benci, ia paling benci kalau ada yang mengganggu wajahnya, dan ia sering menghilang dari kelas saat siang hari, kau tahu kenapa? Ia akan tidur siang demi menjaga kehalusan kulitnya."

"Mwo? jadi Kris tipe orang seperti itu?"

"Ne.. jadi ia tak mungkin mau menjadi miskin sepertiku. Tapi berhentilah bicara tentang Kris! Sekarang saatnya membicarakan antara kau dan aku!" ucap Chanyeol.

Baekhyun merona merah, ia benar-benar tersipu malu mendengar kalimat terakhir Chanyeol. Chanyeol mendekatkan wajahnya.

"Tunggu! Aku ingin memulainya lebih dulu!" ucap Baekhyun lalu ia mengalungkan tangannya di leher Chanyeol dan mulai mendekatkan wajahnya pada Chanyeol lalu menciumnya dalam. Mereka berciuman di bawah sinar rembulan yang sangat indah, bahkan mereka tak memperdulikan orang yang berlalu lalang disekitar mereka.

**The End**

EITTTSSS..

Tunggu dulu!

Ada yang tahu bagaimana akhir dari kisah cinta Kyungsoo dan Kai?

**Flash Back**

Kyungsoo berjalan menuju kantin yang nampak sepi mencekam, ia menyapu seluruh pelosok untuk mencari Kai.

Brak..

"Aigoo! Dasar mesin bodoh." Ucap seseorang, mendengar suara itu Kyungsoo segera mengetahui keberadaan Kai.

"Yaak! apa yang sedang kau lakukan hah? Kasihan Baekki sudah kehausan."

"Mesin sialan ini telah mengambil uangku tapi tak mengeluarkan minuman satu pun." Ucap Kai kesal sambil menendang-nendang mesin itu.

"Mana biar aku saja." Ucap Kyungsoo lalu segera berjalan mendekat.

"Terkadang benda itu tak bisa dikasari, ia harus di perlakukan dengan halus." Ucap Kyungsoo lalu memasukan sebuah uang koin, tapi nihil uang itu masuk namun minumannya tak kunjung keluar.

"Kau mau apa?" tanya Kai saat Kyungsoo mengambil ancang-ancang dan berjalan mundur.

BRAAKK..

PLUG.

Dua botol minuman jatuh setelah Kyungsoo menendang mesin itu dengan keras.

"Sepertinya pengecualian untuk benda bodoh ini." Ucap Kyungsoo.

Kai hanya bisa terbengong melihat kejadian barusan.

"Kenapa kau diam? Ayo cepat!" ucap Kyungsoo, namun Kai masih terbengong.

CHU..

Kyungsoo mencium Kai, membuat Kai semakin shock.

"Mwo?mwo? kau baru saja menciumku?"

"Ne..benar, aku baru saja menciummu, dan sekarang kau menjadi milikku." Ucap Kyungsoo cuek.

"Mwo? kenapa secepat itu? Dan kenapa harus kau yang mengatakannya duluan?"

"Apa itu salah?"

"Tentu saja! Seharusnya aku yang mengatakan itu."

"Kalau begitu cepat katakan!"

Kai mengedipkan matanya berulang kali,

"Ak..aku.. aku mencintaimu Kyungsoo-ah, dan aku..aku mau kau menjadi kekasihku." Ucap Kai.

"Ne.. aku mau ayo kita per_" ucapan Kyungsoo terhenti saat Kai menarik tangannya cepat, dan merapatkanya ke dinding.

"Aku tak menyangka ternyata kau bukan namja yang lemah, namun sekuat apapun kau, kau masih berada di level bawahku." Ucap Kai lalu mencium Kyungsoo, melumatnya pelan mempermainkan bibir penuh Kyungsoo, membuat mereka hanyut dalam suasana sampai mereka lupa sesuatu.

BUUG..

"Kau bodoh! Baekki sedang menunggu kita, dia bisa mati kehausan, kka!" ucap Kyungsoo setelah menghantam perut Kai dengan lututnya, Kai kembali shock ternyata ucapannya salah, Kyungsoo lah yang lebih kuat darinya.

** Flash Back end**

**The end beneran**

Hehehhe.. akhirnya selesai juga..

Gimana?

Suka gak?

Aku mohon maaf kalau endingnya gak sesuai harapan kalian...

Tolong reviewnya..