Udara panas dihela berkali-kali. Saraf merangsang geli, sekujur tubuh Sabo merinding. Suara bukan hasil akting membuat otaknya makin kaku, tambah lagi Ace pakai melenguh keenakan. Kenapa birahi selalu bangsat? Menyusahkan siapa saja untuk berpikir jernih.

Pernah sekali, secercah pertanyaan menyongsong dalam benak yang mulai berkarat. Sepuluh tahun lalu, jika Virus dan Trip tidak menemukannya lebih dulu, apa itu berarti Aoba akan diculik Toue dan diboyong paksa ke Platinum Jail?

Nasi telah menjadi bubur. Apa lagi yang harus disesali?

Biar bagaimanapun, mereka menyiapkan semua ini untuknya. Tak mungkin Aoba tidak merasa senang, setidaknya ia perlu berterima kasih. Dipikir-pikir lucu juga, dan konyol. Siapa sangka permintaan sederhana, cokelat murahan, bisa diganti oleh sejumlah limpahan kudapan manis?

Sebagai manusia yang berpotensi membangun kekayaan sekaligus ketenaran, Aoba banyak membuka dan mencari informasi lowongan pekerjaan. Namanya manusia, banyak sisi tamak, darimana dia bisa dapat uang demi koleksi Jerry Blaine dan Goatbed?

Aoba Seragaki tidak pernah tahu, Virus dan Trip tidak main-main. Mereka memang merasa beruntung, setiap pertemuan dengannya terjadi.

Tatkala kulit bertemu kulit, sengatan listrik berupa insting seksual mematah akal sehat. Dapatkah ini disebut tipikal salah satu gejala panas dingin soul bond?

Buah hati tak pernah tahu, pertanyaan sepele olehnya telah mencairkan gunung es kekesalan. Sang ayah lupa segala sial. Semua terganti oleh keberadaan putra kesayangan.

Dalam situasi seperti ini, Aoba paling benci masa-masa yang menyatakan bahwa dirinya telah terbangun, hanya untuk mendapati kehadiran Trip di kamar Virus.

Aoba mungkin tidak ingat pertemuan pertama mereka. Tapi ia tak menolak kenyataan bahwa dirinya merasa tak bisa membenci mereka. Walau sekilas, lubuk hati merasakan ada aura aneh yang melingkupi Virus dan Trip.

Di bawah mistletoe, otot kembar mengecup lembut pucuk merah sebagai bentuk apresiasi. Makin erat memeluk yang disayang, diperhatikan, dan dicintai sepenuh hati.

"Bahasa Inggrismu lebih buruk dari roti yang membusuk. Nilai ujian matematika dapat 73 saja bangga. Mimpi saja mau bertaruh lagi. Kapan ujian listening bisa dapat 30?" Pipi Eren memerah. Sial! Dari mana Levi tahu itu!

Dalam hati, Sabo bertanya-tanya, lebih rumit mana, teka-teki sejarah atau orang alay?

Drabble-drabble terlalu pendek.

Seijuurou tidak melawan, ketika satu sentuhan sampai di keningnya. Dia sendiri tidak tahu dan tidak mengerti mengapa. Dibanding kata-kata penuh dukungan, belaian lembut, dan lainnya tidak mampu menembus kerasnya hati. Sedangkan Masaomi, lewat desis bisikan dan sentuhan kaku, ketenangan perlahan membasuh hati Seijuurou, mendesir lembut memberitahu bahwa dirinya tidak sendirian.

Aku lelah meladeni eksperimen tidak karuan seorang Kuusuke Saiki, tidak ada habisnya, dan tidak bisa diprediksi.

Membelakangi koridor, Noiz mendapati satu manusia dan dua allmate menghadap kompor. Ren duduk manis mengawasi majikannya, Usagimodoki melayang-layang bernyanyi dengan intonasi melengking aneh.

Dunia penuh dengan ketidaktahuan. Ketidaktahuan selalu diiringi malu. Pada akhirnya, kelopak mata tetap turun, kedua butir delima bersembunyi. Rona mawar merambat malu-malu menjalari hamparan kanvas gading bening.

Portgas D. Ace, selaku pelaku utama perencanaan, tidak pakai ganti fokus, membetulkan letak kupluk. Air muka jauh dari ketentraman, gelisah bukan mau buang hajat. Kepala Sabo tepat dibawah dagu. Sama-sama bermuka masam mengumbar murah kedongkolan. Request by Minami Koichi.

Salah tingkah, Ichigo menahan rengutan. Sebal, tiba-tiba para tantou kompak dengan Tsurumaru. Tsurumaru terkekeh. Ada baiknya dia menurut ikut makan di sini. Lumayan, jarang-jarang bisa mengerjai Ichigo. Sorry late, made for Ken, thanks for request.

Jadi tadi mereka cuma pura-pura tidur? Atau tertidur betulan karena lelah membuatnya? Sabo bisa melihat keletihan yang sama di wajah Ace. Luffy—seperti biasa.

Yang merasa sakit bukan cuma Clara, apa salahnya membiarkan laki-laki ini meneteskan air mata bila tindakan itu dapat mengurangi sedikit ngilu di hati? Clara tidak bergerak dalam dekapan penuh getir-getir pilu, membiarkan saudara Aoba menuntas isak tangis.

Tangan tidak piawai berhati-hati mendorong pisau dapur ke bawah, hasil fermentasi kacang kedelai dipotong dengan saksama, tak mau caranya memotong malah merusak bentuk tahu putih. Pemuda absolut berdiri mengawasi, berbisik ragu memeriksa isi panci aluminium. Baru terisi air—untungnya. Request by Tetsucchi.

Daiki tidak tahu. Hari ini sukanya lebih kecil daripada duka. Pulang bertugas, Daiki selalu membayangkan alangkah nyamannya berbaring di atas ranjang seempuk awan. Bukan disambut wajah masam laki-laki penderita absolute syndrome. Cat's eyes memicing tajam. Tangan dilipat rapi di depan dada. Request by Akashiki Kazuyuki.

Ichigo bekerja cekatan, kotoran menumpuk diseka menggunakan sekop, lalu dipindah ke dalam ember khusus. Aruji sudah mengajari cara membuat pupuk kompos, untuk menyubur tanaman di kebun nanti. Wajah si bangau berubah getir. Merasa tidak enak pada kakak sulung Awataguchi. Request by Ken.

Nahas, kendati angin mendesir lembut mendinginkan badan, mengusir hawa panas, membawa kesegaran aroma musim semi. Ichigo Hitofuri tidak bisa tidak gelisah. Walau barang sedetik pun. Request by Ken.

Eksistensi Trafalgar Law seringkali diduakan seonggok daging. Menyayangi Luffy butuh kesabaran ekstra, sekadar cinta seperti Boa Hancock mana bisa. Request by Rofi.

"Mengaduk bubur berarti memadu semua rasa yang terpisah! Makanya bubur jadi enak!"Merasa terpicu, bola mata membola singkat. Tidak terima disembur ocehan bermakna jahanam. Sabo terprovokasi. Request by Minami Koichi.

Pemilik investasi salah satu perusahaan ternama mengizinkan putra tunggal membawa teman sekelas main ke kediaman Akashi. Levi sungguh benci menangkap kemunculan seringai congkak. Request by Anaan.

"Ace! Sabo! Ayo mandi bareng!" Sepatu basket nyaris jatuh dari timangan. Empunya tak sengaja tergelincir sewaktu hendak mengambil gelas susu. Setengah lega sempat pegangan, Portgas D. Ace berlaku tidak berbudi menyumpah serapah, langsung dibekap tangan berlapis sarung tangan tebal. Request by Minami Koichi.

Iris kuning cerah sempat menyapu pandang ke sekeliling interior toko bunga. Ke mana pun arah tatapan berhenti, selalu jatuh pada laki-laki itu. Di saat yang sama pula, pria bertato tak pernah mengganti arah sorot mata selain pada kembang putih bermahkota kuning cerah. Request by Izumi.

Mata sepenuhnya dipejam. Pria itu pernah memikirkannya jauh-jauh hari. Setelah Luffy menjadi miliknya, hendaklah mereka tetap bersama. Request by Rofiah.

Halaman cidatel. Di malam yang dingin, sinar rembulan berpendar lembut, sunyi dilawan ramai gempita berkat bunga api warna-warni. Request by FayRin D Fluorite

Apa yang mengesalkan bila adik ipar datang berkunjung? Raut muka kalem lenyap berganti seram. Wajah Levi Ackerman sudah terlalu masam. Kecut luar biasa tidak dilirik sama sekali oleh istri sah. Request by Akashiki Kazuyuki.

Seijuurou seharusnya mendengarkan apa kata Shintarou di telepon pagi ini. Semestinya laki-laki itu tidak menulikan telinga saat Bibi Carla menyuruhnya istirahat saja ditemani Eren. Request by Anaan.

Bisakah keyakinan melebihi kepastian?

Dalam waktu sepersekian detik, Seijuurou sudah berada dalam kukungan hangat. Menghirup aroma nikotin dan bau basil. Baginda takabur melunak, mencengangkan banyak mata lewat elusan dan kecup ringan di dahi. Seijuurou terkikik.

Citadel, siang hari, duduk di teras, memandangi pohon sakura dari kejauhan, menunggu kepulangan Tsurumaru dan Taikogane kembali dari misi bersama Ichigo Hitofuri, Monoyoshi Sadamune, dan Mikazuki Munechika. Shokudaikiri menyajikan kudapan untuk Ookurikara. Request by FayRin D Fluorite.

Malam yang dingin berpendar lembut di tengah hutan. Sunyi dilawan bara api dan suara jangkrik di luar halaman. Rembulan memantulkan sinar, tak cukup silau menerangi tanah pepohonan. Tubuh yang lebih kecil direngkuh penuh sayang. Aoba bergumam samar, menggeliat kecil, kemudian kembali mendengkur. Tangan kiri Aoba dibawa naik, perhiasan di jari manis bersinggungan dengan bibir Mink

"Aoba-kun adalah pemenang. Seorang pemenang pantas mendapatkan hadiah. Virus, Trip, bawa Aoba-kun dan Sei keluar dari sini. Suntikan imun khusus ciptaan Toue Konzern akan dikirim secara berkala oleh Takahashi ke kediaman Seragaki." AR Ending DMMD.

Tidak perlu berkata-kata lantang, tidak perlu mendendangkan nyanyian lembut pengantar tidur, tidak juga bisikan manis bak adagio untuk mengungkapkan rasa sayang. Seijuurou meyakini ayahnya bertutur monoton tidak bermaksud adagio.

Permainan catur adalah permainan pertukaran strategi dan informasi antar dua pemain yang dilandasi hitungan matematis. Bisa dibilang, dalam permainan ini tak ada yang namanya keberuntungan. Untuk memenangkannya, dibutuhkan pengalaman dan kemampuan memikirkan strategi dari berbagai kemungkinan. "Ayah ..."

"Salam kenal, Nak. Aku Levi Ackerman. Pengacara kepala desa. Uang yang dibayar untukku terlalu sedikit. Dia harus membayar 100 kali lebih banyak kalau mau keadilan dengan menyewaku." Rambut merah ditepuk. Kening disentil saat Seijuurou berdehem geli sadar tubuhnya lebih tinggi.

Musim dingin terlewati, hari lebih hangat, salah satu pedang buatan Sanjou Munechika sengaja menunda waktu mandi hingga tengah hari. Lumayan panas-panas disimbur air dingin. Usai mandi, Ishikirimaru mengelilingi benteng. Request by Ken.

Mikazuki menyisiri poni Tenka, menautkan jari-jari, dan membelainya perlahan penuh sayang. Dengan sedikit dorongan, kepala hijau tosca wanita itu disandarkan ke bahunya. Duduk di teras belakang, meminum teh hangat, mengamati anak-anak bermain. Request by Anggi.

Tetsuya melengos cuek. Ogah bertatap dengan kakak sepupu. Sudah diberi, sayang tidak diminum. Seperti Chihiro tidak tahu saja seberapa besar cinta Tetsuya pada vanilla.

Apa yang paling disukai oleh Sabo ketika kedua lensa hitamnya terbuka dari dunia alam mimpi tatkala ayam berkokok? Request by Minami Koichi.

Menyeringai berkedok senyuman, Tsurumaru menimpali dengan manis. "Aduh, manisnya. Tapi mungkin aku bakal lebih terkejut lagi kalau memang betulan karena sekarang White Day." Request by Izumi.

Cinta dan kasih sayang dari orangtua tak pernah terhingga. Hal yang telah Masaomi ulang berkali-kali, hingga Seijuurou tersakiti dan menderita. Semua itu bukti perasaannya terhadap Seijuurou. Masaomi tidak pernah berkata bahwa ia membenci Seijuurou. Tidak pernah sekalipun. Ia hanya menyayangi putranya dengan caranya sendiri. Commish Fanbook.

Setelah menunggu begitu lama dan penuh kesabaran terencana, kini figur empu mahkota merah serupa rubi meringkuk bagai kepompong. Membiarkan tubuhnya beringsut dalam kehangatan tidak pantas dalam rengkuhan laki-laki bermata gulita yang mengurung erat dalam siksaan brutal penuh cinta. Satu-satunya kesamaan adalah warna hidup mereka saling serupa. Warna kesepian. Commish Fanbook.

Tangan kakak sulung Toushirou dengan lihai mencelup daging stroberi ke dalam mangkuk penuh cokelat. Seperti tadi, toping kacang, serbuk gula, dan sebagian lagi dihiasi krim putih vanila.

Mengintip. Mukanya merona. Terlihat kegerahan. Mata sayu. Kuplikan fic MA Papa Jeyuk x Mama Tobeli.

Duet antara kedua orangtua si bayi. Aroma bunga peony tak diindahkan. Wangi teh yang telah diseduh diabaikan. Harum biskuit panggang tidak menggoda ketiga orang satu keluarga tersebut.

"Karabou, jangan pilih-pilih. Tidak bagus. Valentine cuma sekali setahun, lho." Ookurikara menerima dengan wajah dipaling, berusaha bersikap netral tapi gagal. Efek terlalu senang mendapat hadiah cokelat. Request Fic.

Gumpalan potongan kacang dilumuri cokelat membentuk bola kecil dipisahkan dari kertas alumunium, kemudian didorong masuk ke dalam mulut. Seijuurou mengulum butiran manis cokelat di dalam mulutnya, sedikit perisa susu vanilla terasa di lidah. Request by Anaan.

Kebahagiaan sangat tergantung bagaimana kau berhasil memaknainya.

Nanase menikmati kibasan angin riuh dari kipas angin sembari melumuri pisang dengan cokelat. Request by Ken.

Jarak dikikis. Takashi merangkak sampai bagian selatan tubuh beringsut malu-malu di atas pangkuan Seiji, rona mawar merambati pipi tatkala menyadari wajah mereka kini berjarak begitu dekat. Kepala keluarga klan Matoba duduk dengan tenang di sofa kulit elegan.

Mencari pekerjaan di umur awal kepala dua. Melamar kerja di sebuah mansion. Terperangkap janji sepihak anak kecil. Damage yang diterima jauh melebihi berurusan dengan youkai.

Raut wajah horor si merah makin kentara. Sesuatu berdenyut hidup di dalam. Seenaknya Gakushuu menahan pergelangan tangan di samping kepala.

Azami mendadak pening. Tidak habis pikir dengan bocah gila ini. Kenapa remaja zaman sekarang tidak sopan semua? Beda sekali dengan generasi masa lalu.

Kalimat tak pernah tercipta. Sebab, kecupan kecil mendarat di bibirnya. Yang kemudian ditekan lembut dalam sedikit lumatan dan gigitan ringan. Ada hari-hari yang tercipta dari hal-hal kecil dan yang meninggalkan jejak dalam jiwamu, saat-saat sepi yang akan lama kita ingat, lama sekali. Request by Gia-XY

Boleh ia bermartabat, wawasan luas, dan menjunjung tinggi adat keluarga. Namun, tingkah sehari-hari laksana cari sensasi sekaligus cari mati plus trouble maker stadium akhir. Sungguh tidak jelas berjiwa ID atau superego.

Sedendam apa Dewi Fortuna hingga Karma makin sial saja sejak dimulainya menulis skripsi? Cukup Asano Senior memeras otak, ini tambah lagi yang Junior.

"Kukatakan sekali lagi. Datang dan lihatlah pertandinganku, Takumi."

"Mandinya nanti saja, ya, Sayang. Sekarang waktu yang tepat untuk sarapan."

Melangkah tegas menuju kamar adik tercinta, Shuuichi menyempatkan diri mengisi gelas kecil dengan jus lemon dan handuk kecil dibasahi. Ini untuk persiapan melawan kantuk adik kesayangan.

Pria dewasa membelah kue berwarna cokelat dipenuhi krim vanili kental, manisan stroberi potong berlumur sirup melapisi bagian atas kue. Sedikit bau karamel menguar samar-samar.

Ketika Nagisa berjalan menuju kursi yang tersisa, ia mendapati tubuh jangkung dengan helai merah meringkuk gusar jauh di belakang.

Siapa pun tak akan pernah memahami bahwa Shuuichi hidup seperti ini karena beginilah Shuuichi ingin hidup.

Hipoglikemia membuat kulitnya terlampau pucat, mudah kelelahan, pening tak mau move on, selalu gelisah dan keringat dingin sering keluar, sekujur tubuh acap gemetar, dan emosi tidak stabil. O, sial sekali. Muncullah penderitaan ringan Seiji. Request by Adelia Santi.

Tak perlu dibilang begitu juga sebetulnya Takashi berterima kasih sudah dibangunkan. Sumpah, mimpinya absurd sekali ...

Sayuran dipotong-potong rapi. Panci dengan bumbu kaldu dibiarkan mendidih. Begitu bahan selesai dipotong, segera dicemplungkan ke dalam panci.

Terhenyak, suara bisikan merangsang geli di telinga. Takashi baru saja akan menoleh, tetapi keburu kepalanya ditarik ke samping.

Anak seperti ini, bukan tipe Chihiro. Sumpah, bukan. Chihiro sama sekali tidak menahan napas saat melihat helai perak terurai rapi anak itu ketika menerawang.

Suara dentingan porselen dari dapur kedai menyadarkan Takashi. Sontak remaja itu mendorong Seiji. Dengan wajah yang merona padam, Takashi tak mengindahkan suara panggilan Seiji.

Ia sungguh-sungguh lupa bahwa Shuuichi membawanya kemari karena kondisi Takashi tidak memungkinkan untuk pulang. Samar-samar ia ingat Hiiragi membantu Shuuichi merawatnya yang kelelahan usai melepas segel Houzuki-gami. Mungkin karena terlalu lelah, Takashi lebih banyak pingsan.

Damage bertemu youkai pun rasanya tidak sebesar bertemu Yousuke Takuma.

Takashi terkesiap melihat Mama menyiapkan buku tulis dan pensil setelah selesai menyusun buku-buku di perpustakaan. Ini pertanda Mama akan menyuruh Takashi belajar menulis lagi!

Tidak menunggu respon, Seiji mengangkat Madara bak karung beras, kemudian membawanya menuju futon. Sebagai anak bukan penurut, terang saja Madara meronta.

Aku tahu kalau ada banyak sekali bunga yang tumbuh didunia, tapi aku hanya melihat sebagian kecilnya saja. Hanya Snowdrop yang jadi bunga yang paling kusukai diantara seluruh bunga yang pernah kulihat. Aneh memang, bunga yang sangat sederhana tapi aku menyukainya aku sangat menyukainya.