DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO

RATE: K+ (maybe :v)

GENRE: HURT/COMFORT, DRAMA, FAMILY, FRIENDSHIP

CHARA:

-UZUMAKI NARUTO

-UZUMAKI KUSHINA

-NAMIKAZE MINATO

-DLL

WARNING!

-Gj, OOC, MUSTALIH! Typo (s), author baru jd klo ad salah maaf ya ._.´-

DONT LIKE DONT READ!

"Kriiing... Kriiing..."

"Brak."

Pemuda itu terbangun oleh deringan jam weker yang ia dapatkan dari Ibunya. Ia menguap, menggeliat, lalu mengucek matanya. Ia terlihat memakai baju baru yang ia dapatkan dari Ayahnya.

Ayah dan Ibunya ada. Ayah Ibunya nyata. Ayah dan Ibunya benar-benar memberikan kasih sayang padanya. Naruto mengingat-ingat kejadian beberapa hari kemarin...

FlashBack On

"Oi, Naruto!" Lelaki yang tak asing baginya menyeru namanya. Naruto yang sedang makan jajanan di kantin menoleh ke arah lelaki yang selalu bersama anjingnya -Akamaru- yaitu Inuzuka Kiba. "Mmh... Ada apa... Glekh- Kiba?" tanya Naruto sambil menelan ramennya.

Tidak hanya Kiba, Shikamaru, Chouji, Neji, Lee, dan yang lainnya mengerubungi meja Naruto. "Main bola, ayo!" jawab Kiba.

"Yosh, kita juga akan latihan untuk pertandingan bola Konohagakure besok!" timpal Lee bersemangat. Ia sungguh bersemangat, yang dibalas Naruto dengan alis sebelah terangkat.

"Hmph~ Aku tidak tertarik." jawab Naruto sambil meneruskan makannya. Teman-temannya memasang muka melas.

Naruto kembali menatap mereka, lalu menghela nafas. "Baik baik aku ikut!" dengus Naruto (agak) kesal. Kiba tersenyum.

Di Lapangan...

Mereka semangat latihan bermain bola. Yah, karena Konohagakure High School akan bertanding Futsal melawan Sunagakure High School. Jadi semoga Konoha bisa menang dan...

"Oi, Lee, awas!"

Lee menoleh, "Hwwaaaa~"

JDUK!

Lee terjatuh kebelakang. Sedangkan bolanya terlempar jauh dari Lapangan.

"A-aduuh~" Lee memegangi kepalanya yang -tentunya- sangat sakit itu. Pantulan dari kepalanya membuat Bola itu terlempar jauh. Semua menghampiri Lee. "Argh, Lee! Kau ini bagaimana sih?!" Kiba langsung saja marah marah. "Harusnya kau menghindar atau menendang. Ah payah!" Kiba masih saja marah marah.

"Ma-maafkan aku~" muka Lee menjadi memelas.

"Sudah, sudah, jangan salahkan Lee. Lebih baik sekarang kita cari bolanya," lerai Naruto. Semua temannya mengangguk setuju, namun Kiba mendengus.

"Kau mau atau tidak, Kiba?" suara Neji agak tinggi. Kiba mendelik pada Neji, menghela nafas kesal. "Baiklah. Aku ikut!"

Mereka keluar dari Lapangan diam-diam tidak ada yang melihat. Bell masuk sudah berdentang tadi, namun mereka tidak menghiraukannya.

Kemungkinan bola itu terlempar ke daerah Rumah seseorang.

"Andai saja Lee tidak melakukan itu. Hmph~" dengus Kiba sekali lagi.

"Sudahlah Kiba. Jangan menyalahkan Lee terus." Shikamaru menasihatinya. Kiba diam saja.

"Nah, itu dia!" seru Naruto. Mereka berlari menyusul Naruto yang sudah duluan berlari. Namun, mereka terpaku pada suatu bangunan didepannya. Bangunan sederhana, dengan patung seperti malaikat membawa gentong air. Juga ada burung Dara bertengger diatas atap.

"Ba-bangunan apa ini...?" tanya Naruto. Semua temannya tidak menjawab, terpana.

Naruto menoleh pada teman-temannya, berinisiatif untuk masuk. "Bagaimana... Oi teman-teman! Bagaimana kalau kita masuk?" tanya Naruto, yang dibalas dengan anggukan teman-temannya. Akhirnya, mereka bersama sama masuk.

"Hm? Seperti gereja?" kata Kiba. Namun ini bukan gereja, melainkan Rumah Permintaan.

"Apapun yang Engkau minta, itu akan terjadi selamanya, selagi yang kau minta itu benar-benar dari lubuk hatimu yang paling dalam," Neji membaca sesuatu di sebuah papan.

Ia melanjutkan membaca ke Papan sebelahnya. "Kamu dapat meminta itu tiga kali. Namun, permintaan awalmu tidak akan berlangsung selamanya."

Semua masih terdiam, tak terkecuali Naruto. Ia memang memiliki banyak permintaan yang belum terpenuhi. Tapi, ada satu permintaan, yang sungguh sungguh ia inginkan dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Bertemu Tousan dan Kaasan.

Naruto tidak sadar Kiba memanggilnya. "Naruto? Kau mau meminta sesuatu?" tanya Kiba. "Kuyakin kita semua mau." timpal Shikamaru tersenyum. Naruto juga tersenyum, "Tentu ttebayo! Tehehehe!"

"Tapi tunggu... Dimana kita bisa meminta? Apakah tidak ada petunjuknya?" kata Naruto bingung. Mereka memandang ke segala penjuru Rumah itu. Shikamaru menunjuk ke arah pintu yang bercorak Konohagakure.

"Mungkinkah...?" tanya Lee. Sebelum Shikamaru menjawab, Naruto menimpali. "Kita tidak akan tahu kalau tidak dicoba kan?"

"Baiklah, kita lakukan bergilir ya!"

... Dan pencarian Bola pun terhenti oleh keinginan terdalam mereka.

Hari sudah menjelang sore. Ia berjalan pulang setelah mengantar teman-temannya pulang. Naruto melamun, masih memikirkan soal tadi.

"CKLEK"

"Tadaima~" seru Naruto letih. Keletihannya menghilang seketika ketika mendengar suara yang tak asing baginya.

"Okaeranasai~" suara itu diucapkan dari jarak yang jauh.

Ti-tidak mungkin! A-apa itu mungkin?!

Naruto melangkah cepat menuju arah suara itu, membiarkan pintu depan terbuka. Yang ia lihat sungguh tidak ia pernah duga.

"Ka-kaasan..." Naruto berkaca-kaca. Kaasannya, Uzumaki Kushina menoleh, tersenyum lembut. Naruto berlari memeluk Kushina erat.

"Kaasan... Ya Tuhan terimakasih!" Naruto menangis haru. Kushina juga. "Tuhan sepertinya mendengar doamu, Nak!" Kata kata itu membuat Naruto terus terharu...

"Kau tidak ingin memeluk Tousan mu ini, Naruto?" suara berat yang ia dengar membuat ia terus menangis, memeluk Ayahnya, Namikaze Minato.

"Teruslah begini, Tuhan..."

Flashback Off

Naruto menghela nafas. Pertemuan yang mengharukan. Ia melirik jam.

"HWAAAAAAAAA JAM TUJUUUH! GYAAAA AKU TELAAT!" teriak Naruto. Disertai suara gedebak gedebuk.

"Ada apa Naruto?!" teriak Kushina kaget.

"Kaasaaannn aku telaaaaat! Hiyaaa~~h!"

Kushina tertawa terbahak-bahak. Naruto tentunya bingung.

"Kau kan libur, ttebane! Hahahaha~!" Kushina masih saja tertawa. Kali ini Naruto tertawa bodoh' "Ha ha ha hahahahahahaha~" Mereka berdua saling tertawa.

Kushina duduk ditepi kasur Naruto. "Nak, mau kuceritakan kisah mu saat kecil?" ujar Kushina sambil tersenyum lembut.

Naruto bimbang sebentar. "Baiklah, Kaasan."

Nah... Kisah Naruto beberapa tahun lalu... [ReadHere]

.

.

.

TBC~

A/N : [Sujud] Astaga aku tak percaya FF ku yg menurutku jelek ini Publish juga! O(╥﹏╥)o Nah, semoga kalian suka. Disitu juga ada tambahan Fanficku di Blog yang dulu hehehe ●▽● Nikmati yaaaaaa

See you in my next Post!

Revieeew?