Main Cast : Lee Sungmin, Cho Kyuhyun, Sandeul

Other Cast :(Yong Guk Himchan Zelo BAP), Hanchul, Yewook, Yong Chan

Disclaimer: Semua cast milik Tuhan, tapi cerita ini milik author mesum (Cupid'skyumin)...

.

.

Previous Chapter

"AHHH!" Namja cantik itu mengglepar liar kala Kyuhyun mendadak menancapkan taring panjangnya tepat di dada Sungmin, hingga menusuk telak jantung Sungmin. Jeritannyapun kian terdengar parau dengan tubuh mengejang hebat begitu bisa mengalir dari taring Kyuhyun dan meresap masuk ke dalam jantungnya tanpa sisa sedikitpun.

.

.

Chapter 12


Near Dark Season II

.

.

Malam kian meremang cekam, menyertai angin yang perlahan menderu membawa suhu beku di pertengahan purnama itu.
Bulan memang bersinar terang, namun terlihat berbeda begitu hanya semburat kemerahan yang tampak. seolah...langit benar-benar retak di malam itu.

Sesekali terdengar lolongan bahkan jeritan tak bertuan di luar sana, sarat menunjukkan...sesuatu yang hebat akan terjadi.

Tak ubahnya dengan derap langkah wanita itu, begitu panik dan kalut membawa dirinya...karna tak biasa melihat anomali udara yang dirasakannya kini.

"S-suamiku!" Serunya lalu menghambur cepat, begitu sosok pria itu menghampirinya.

Masih dengan tatapan was-was ke sekitar, wanita itu meremas kuat lengan Raja Dhampyr itu, seolah tengah menunjukkan, Ia benar-benar merasa ciut

"A-apa ini? aku merasakannya...T-tapi energi apa ini Hannie?" Racaunya, mencoba menuntut jawab atas prasangka tak pasti itu kepada suaminya.

Pria itu –Hangeng- Terlihat menghela nafas, lalu membawa tubuh ramping istrinya untuk dibimbingnya menatap langit di atas sana.

"Purnama..." Gumamnya pelan.

"Kau pun bisa merasakan, kekuatan Pangeran Bungsu menyatu dengannya" Lanjutnya lagi seraya memejamkan mata

Heechul terhenyak. "Apa? Mungkinkah...ini memang saatnya—

"Ya...Kau benar" Sergah Hangeng, membuat wanita itu membisu dan hanya menyusupkan wajahnya dalam dekapan Hangeng.

Semua kian beralasan begitu putra keduanya berada di balik semua ini. Detik..dimana penyatuan untuk kedua kalinya itu, akan benar-benar terjadi setelah ini.

.

.

.


"Hks..."

Namja cantik yang sedari tadi menengadah itu, kian tersengal...nyaris tak mampu menyambung nafas beratnya. tubuhnya memang telah terkulai lemas, namun...seorang pria di atasnya sama sekali tak memberinya jeda untuk memekik bahkan semakin lama semakin brutal Ia menghentak Sungmin. Memaksa genital keras itu menyeruak titik terdalam dari tubuh mungil itu.

"Ackh! AHH!" Sebelah tangannya mulai terangkat, mencoba menahan pergerakan di atasnya, tapi semua tak tersambut begitu saja.

Rintihannya semakin payah terdengar, begitu Kyuhyun beralih mengangkat pinggulnya ke atas lalu melesakkan benda keras itu lagi dan lagi...

sempat Sungmin melihat...darah merembas di pangkal genital itu. Ia tau...rektumnya telah terkoyak di bawah sana.

Pandangannya kian mengabur, meski mencoba keras untuk memegang kesadarannya ,namun yang terlihat kedua foxy eyes itu makin menutup sayu.

"Krhhh!" Erangan Kyuhyun kembali terdengar, menyertai kedua obsidian yang makin berpendar tak tentu. Perlahan namun pasti, tubuh kokoh itu mulai menunjukkan perubahan kekarnya.

Sungmin pun merintih lemah, menyadari organ yang kini merasuk rektumnya semakin membesar seiring dengan perubahan itu.

"A-ARGH! Ahh!" Sungmin mendadak terbelalak lebar, begitu merasakan genital itu menyedak terlalu keras rongga analnya.

Sangat sakit...

Bahkan terlalu sakit, membuatnya reflek terduduk ingin meraih tubuh Kyuhyun dan menghentikan persetubuhan itu.

Tapi lagi-lagi tubuh mungil yang lemah itu kembali terhempas dengan mudahnya, kala sulur menyerupai semak mawar berduri tiba-tiba muncul menjerat perut dan kedua pangkal pahanya.

Sungmin mendesis, menyadari sebagian duri sulur itu, menusuk kulit,,,menciptakan rembasan darah di tubuh putihnya.

"Kyuhyun! A-AH! !" Desahnya seraya mencengkeram kedua lengan kokoh yang kini memenjarakannya . Dadanya begitu kembang kempis, satu hentakkan lagi...kesadarannya mungkin akan benar-benar lenyap.

.

.

Purnama semakin terbias sempurna di atas sana, membuat pangeran bungsu itu tampak menghentikan gerakkannya dan menatap ke atas tepat pada bulan dengan rupa semerah darah.

Ia menyeringai, memejamkan mata dengan mendesis. Membiarkan taring tajam itu memanjang...menegaskan sosok pangeran alam itu tengah berada di puncak kekuatannya.

Hingga—

BRAKKK...BRAKK

Tiba-tiba saja,angin berhembus kencang, menyentak keras tralis jendela di puri besar itu dan menghancurkan setiap kacanya.

Serat-serat merah di langit, tampak menjalar pelan...mengalir bersama deru angin hingga berpusar di sekeliling puri Pangeran Bungsu.

Tak banyak yang tau apa yang tengah terjadi, tapi alam seolah mengerti...takluk akan bahasa mantra yang tersirat itu. membagi sebagian energinya dan merasuk ke dalam tubuh sang Pangeran.

Ia menggeram tertahan...namun kedua mata itu telah terbuka, menampilkan obsidian berpendar merah pekat. Tatapannya hanya tertuju pada satu sosok penuh dengan rembasan peluh dingin di bawahnya.

Sebelah tangannya terulur untuk menyentuh tengkuk Sungmin, membuatnya menengadah ke arahnya.

"K-kyuh~" Engah Sungmin, menatap penuh harap pada pria yang telah menjadi suaminya itu. Ia menggeleng lemah, memaksa Kyuhyun lekas melepaskannya. Sungmin tak mampu bertahan lebih lama dari ini, meskipun ia tau...Kyuhyun sepertinya tengah melakukan ritualnya. Tapi tubuhnya seakan mati rasa dengan semua denyut perih itu.

Tapi hanya tatapan dingin yang terlihat, Kyuhyun tak berucap apapun selain mengulas senyum tipis, walau nyatanya lebih terlihat seperti sebuah seringai tajam.

Sungmin merasa butuh untuk mengakhirinya, Ia kembali mencoba peruntungan...beringsut dan berusaha payah mengeluarkan genital besar itu dari rektumnya.

Sangat menyiksa begitu dirasa, genital itu menancap terlalu dalam. Sungmin merintih dan menggeleng kasar ... semakin Ia menarik tubuhnya, semakin banyak darah merembas dari lubang analnya, namun Sungmin tak ingin berhenti untuk tetap mengeluarkan organ keras Kyuhyun.

"Bertahanlah..." Bisik Kyuhyun

GREB

Sungmin terbelalak dengan tubuh melengkung, begitu tiba-tiba saja pangeran Dhampyr itu merengkuh perutnya. Memasungnya lebih erat, hingga dipastikan Ia tak bisa melakukan gerakan apapun...lalu kembali melesakkan organ vital itu dalam sekali hujam.

Tak ayal...lengkingan namja mungil itu kembali pecah. "AHHH! ARGH!"

Pangeran Bungsu itu sedikit mengernyit, kala merasakan tubuh mungil itu menegang hingga membuat rektum sempit itu meremas hebat miliknya.

Ia merunduk, meraih wajah yang masih memaling ke kanan...berusaha mengais oksigen itu.

"Dear.."Bisiknya pelan tepat di bibir mungil yang terbuka itu.

Sungmin menggigit bibir bawahnya, tatapan itupun makin pias karna air mata. "Ah—nn" Isaknya pelan, apapun itu...sesuatu yang menusuk bagian selatan tubuhnya terlalu besar...tubuhnya yang mungil merasa tak mampu mengimbanginya.

"J-jangan berge—rak Hks" Sengalnya seraya menarik nafas dalam. tangan mungilnya tak pernah berhenti menekan perut Kyuhyun. menahannya untuk tak bergerak detik itu juga.

Tapi Kyuhyun hanya menggeram pelan. Terlalu cukup waktu yang Ia berikan untuk namja mungil itu terbiasa dengan perubahan tubuhnya.

Kali ini Ia tak ingin mendengar, biarpun berulang kali Sungmin merintih bahkan memekik kesakitan, Kyuhyun sama sekali tak akan mendengar.

Purnama tak akan berlangsung lama...tentu Ia tak ingin menyiakan kesempatan untuk melakukan penyatuan itu. sebagaimana yang seharusnya terjadi.

Semua bukan atas kehendak nafsu birahi semata, alasan besar dibalik apa yang kini dilakukannya hanyalah untuk keselamatan Sungmin.

Ya...hanya untuk merubah Sungmin menjadi seorang Dhampyr seutuhnya.

"Uhmph~" Sungmin sedikit berjengit, kala pria itu menyatukan bibir keduanya. Melumat lapisan tipis itu penuh hati-hati. Membuat Sungmin mengernyit dan hanya bisa pasrah membuka mulutnya, tak ingin taring tajam itu melukai bibirnya.

Perutnya menegang, sesuatu seolah berdesir halus di dalam sana tiap kali pangeran dhampyr itu menjilat langit-langit mulutnya. Membuatnya melenguh dan perlahan sedikit melupakan denyut perih di bawah sana.

"Anghh...hahh" Sengalnya dengan kepala makin mendongak mengikuti gerakan bibir Kyuhyun, sesekali ia terpejam dan membuka kembali matanya saat salivanya seolah dihisap kuat oleh pria di atasnya. Sungmin tak mengerti...

Tapi, cumbuan basah di tengah denyut sakit itu benar-benar menyisipkan rasa nikmat untuknya.

"Ngh~ ahmph...Nnnh" Sungmin melenguh tertahan, dan berusaha melihat kebawah meski nyatanya ia tak bisa melakukannya. karna Kyuhyun masih memagut bibirnya.

pria tampan itu mulai meraba tubuh Sungmin, jeratan sulur miliknya membuatnya leluasa menyentuh dan menjamah tubuh mungil pendampingnya

sebelah tangannya tampak menekan-nekan perut Sungmin, memastikan rongga itu akan mampu menampung benih miliknya. Seementara tangannya yang lain kini intens memainkan nipple yang telah membengkak kemerahan itu.

"Nggg~" Sungmin kembali terpejam erat, begitu Pangeran Bungsu itu menghisap kuat lidahnya...bahkan hingga tertarik ke luar.

Dan Kyuhyun tak menyiakan kesempatan itu, untuk menggerakkan tubuhnya perlahan.

Menarik genital itu hingga menyisakan ujung kepalanya, lalu—

"AAHHHHH!" Sungmin melepas paksa ciuman Kyuhyun untuk memekik, begitu genital itu melesak. Hingga membuat tubuhnya yang telah terangsang itu...menyentak klimaks.

"Ah!...AH! AHHH!" Jeritnya lagi, saat orgasme itu datang bertubi-tubi. Kedua tangan kecilnya reflek menggapai leher Kyuhyun, memeluknya begitu erat. Membiarkan cairan klimaksnya menciprat hingga mengenai wajah dan dada keduanya.

Kyuhyun hanya diam, dan balas memeluk tubuh Sungmin, membiarkan namja mungil itu usai dengan klimaksnya. Meski nyatanya...Ia tengah menahan diri untuk menghentak genitalnya saat itu juga.

"Uh~huhh...Ngh" Rintih Sungmin serak, tubuhnya makin terkulai lemas paska orgasme. Sari miliknya tak lagi merembas, hanya rembasan bening yang kini menetes sedikit demi sedikit di ujung genitalnya.

Lelah dan kantuk yang menyerang membuat kedua foxy eyes itu menutup sayu, terlebih kecupan-kecupan lembut di wajah dan lehernya membuatnya nyaman, ingin terlelap.

.

.

Namun tak secepat itu Ia dibuat terlena, tubuhnya lagi-lagi mengejang. Sungmin tak mampu lagi untuk menjerit, dan hanya merintih parau saat tubuhnya dihentak lagi oleh Kyuhyun.

"Krrhh" Geraman berat terdengar, tiap kali Kyuhyun melesakkan miliknya, membuat urat kokoh kian terbentuk di genital besar itu.

Kyuhyun tau...Sungmin kelelahan. Tapi mustahil untuk berhenti...apapun yang terjadi, Ia tetap harus memenuhi tubuh Sungmin dengan sari dan segala aroma miliknya.

"Argt! Ah...Ahkkk!"

.

.

Pandangannya kian mengabur, masih dengan menghentak tubuh Sungmin, Ia mendongak...dan mengerang keras.

Detik itu pula, kekuatan yang sedari tadi berpusar disekitarnya makin mengalir ke dalam tubuhnya. Ia menyeringai lebar...sebelum akhirnya, menarik punggung Sungmin ke atas hingga membusung mendekati bibir merahnya.

"AHHH!" Namja cantik itu berjengit hebat kala Kyuhyun mendadak menancapkan taring panjangnya tepat di dada Sungmin, hingga menusuk telak jantungnya.

Ia menggeleng kasar, sambil berusaha menarik surai Kyuhyun untuk melepaskan gigitan itu. Tapi semakin ia berusaha melawan, semakin kuat pula Kyuhyun menahannya dan menancapkan taring itu lebih dalam lagi.

Demi apapun itu, ini lebih sakit dibandingkan memotong urat nadinya sendiri. Berkalipun dirinya memohon dengan segala isakkan itu, Kyuhyun sepertinya tak ingin mendengar.

Jeritannyapun kian terdengar parau dengan tubuh mengejang hebat begitu bisa mengalir dari taring Kyuhyun dan meresap masuk ke dalam jantungnya tanpa sisa sedikitpun.

"AHH! AN—DWAEHH! AARHHTT!"

.

.

.

.

.


SRAKK

Sosok mungil menggemaskan itu terbangun dan terduduk cepat begitu suara rusuh di luar mengejutkan tidurnya. Ia mengerjap melihat ke sekitar...

Jendela kamar terbuka dan mengepak bersama angin besar. Ia mengerucutkan bibir kesal dengan tangan terkepal. Tanda...

Sandeul benar-benar jengkel, tidurnya terusik.

"MMOOOOMMYYYYYYYY!" jerit Sandeul seraya menghentak kakinya di ranjang.

Ah sungguh! mengapa angin ribut bodoh itu harus mengganggu tidurnya.

Sandeul mengerjap, sekali Ia memanggil Ibunya. tapi sosok cantik itu tak datang menemuinya.

"MOOOMMYYY!" panggilnya untuk ke dua kalinya, Sandeul mendelik tak suka. Apa ini? mengapa 'Mommy' nya tak kunjung datang. Aneh sekali bukan?

"MOOOMMYYYYYY!" Sandeul melompat dari ranjang, menghentak kaki menuju kamar kedua orang tuanya.

dan—

BRAKKK

"MOOOMM—

Sandeul kembali mengerjap sembari memiringkan kepala tak mengerti, ruangan itu kosong tak berpenghuni.

Kemana perginya kedua orang tuanya?

Apa mereka meninggalkannya seorang diri.

Baby mungil itu menggigit bibir bawahnya, masih menatap bingung ke sekitar. satu bulir bening lolos dari pelupuknya, Sandeul tak tahan hingga akhirnya menangis sejadinya di kamar orang tuanya.

"DAAAADDYYYYYYYYYYY!"

Tak ada satupun yang berubah, dirinya tetap menangis seorang diri di tempat itu.

Sandeul membencinya, membuatnya kembali menghentak kaki dan ingin menemui Baro demi mengadu.

.

.

TAP

Tak butuh waktu lama bagi baby Dhampyr itu tiba di paviliun, tempat di mana Baro terkurung dengan semua mantra ayahnya.

"Balo—

"Ugh! Arkk"

Sandeul terdiam dengan mata membulat lebar, melihat seorang yang dicarinya kini terkapar di lantai dengan tubuh penuh dengan lumuran darah.

apa yang terjadi?

Semua tentu tak akan mampu dicerna oleh bocah sekecil Sandeul,

Yang Sandeul tau...Baro-nya tengah kesakitan.

"Balooo" Sandeul ingin mendekat, namun langkahnya terhenti begitu melihat Baro mengangkat sebelah tangannya.. seolah tengah melarang Sandeul untuk mendekatinya.

"Ha—Arght! Uhkk!" Baro tiba-tiba tersedak dan terbatuk hebat, membuat darah kental menyembur dari sela bibirnya.

Tak ayal, baby mungil yang melihatnya makin dibuat ketakutan dan menjerit keras.

apapun itu...Sandeul hanya tau...Baro kesakitan dan akan mati.

Tidak!

Sandeul tentu tak menginginkan Baro mati.

"HWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"

.

GREB

"Ssshh...apa yang terjadi eum?"

Seorang namja ulzzang tiba-tiba muncul dan mendekap Sandeul. "Aku mencarimu dimanapun. Mengapa kau sampai di tempat seperti ini?" Bisik Himchan lagi, masih menenangkan bocah yang sedari tadi dicarinya itu.

"Hiks...Balooo...Baloooo" Sandeul meremas erat pakaian depan Himchan, dan makin menyusukan wajah piasnya ke dalam pelukan namja ulzzang itu. tak ayal Himchan dibuat mengernyit mendengarnya. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar mencari penyebab tangisan itu.

Namun betapa terkejutnya Ia melihat seorang anak terkapar diujung ruangan dengan kondisi mengerikan.

Spontan, Himchan menjauhkan tubuh Sandeul. Jantungnya berdebar gila kala menatap lekat wajah Sandeul. Demi apapun itu, Ia benar-benar tak berharap...bahwa Sandeul yang membuat kondisi vampire itu menjadi demikian.

"S-sandul, ku mohon...bukan kau yang—

"Bukan Sandeul, semua memang sudah dimulai"

Himchan menoleh kesamping begitu suara yang dikenalnya menyergah rasa paniknya. Sejak kapan Pangeran Sulung itu mengikutinya kemari?

"J-jika bukan Sandeul, m-maka apa yang sebenarnya terjadi pada anak itu?"

"..." Tak ada sahutan, Yong Guk hanya melangkah melaluinya mendekati seorang bocah yang nyaris sekarat di ujung sana.

Ia beralih merengkuh tubuh Baro, mengangkatnya dan membaringkannya di ranjangnya.

"Kutukan Vlad telah mengancam keturunannya" Gumam Yong Guk menatap miris bocah malang di hadapannya. Ia memang mampu membaca takdir, namun tak bisa mengubah ataupun terlibat di dalamnya. Terlebih...kekuatannya tak akan berpengaruh pada kutukan itu.

"Anak ini akan terbunuh malam ini" Yong Guk berujar pelan, namun sarat akan keraguan. Karna apa yang dilihat dalam mimpinya, sungguh bertolak jauh dari apa yang disaksikannya detik ini.

Mungkinkah seseorang kelak menyelamatkan bocah vampire itu?

Tapi siapa?

Mustahil Kyuhyun melakukannya.

.

..

.

"Ahjjuchii—"

Yong Guk terhenyak, begitu Sandeul menarik-narik ujung pakaiannya. Ia tersenyum, lalu mengangkat baby mungil itu ke dalam gendongannya.

"Ahjjuchii...Balo cakit?"

Sejenak, Pangeran Sulung itu terlihat menarik nafas dalam. Ia menatap teduh Sandeul. Masih mengingat ...penglihatan dalam mimpinya. Bagaimana Putra Kyuhyun itu berdampingan dengan Baro.

"Balo tidak mati" Celoteh Sandeul lagi sambil menggelengkan kepalanya, bulir bening kembali lolos dari mata bulatnya.

Pangeran sulung itu hanya menatapnya, enggan memberi kepastian karna dirinya sendiripun. Cukup ragu dengan apa yang dilihatnya.

.

.

.


"hhh...j-jebal" Nafasnya terdengar sesak, namja pucat itu memaksa untuk bangkit namun selalu gagal, seakan kakinya telah lumpuh.

Ia menatap ke atas, begitu putus asa kala menyadari bulan purnama tak lama lagi akan menunjukkan ajalnya. Ya...sosok cantik itu tau, kutukan yang selama ini bersemayam dalam tubuhnya akan benar-benar merenggut nyawanya. tapi—

Bukan itu yang kini mengusik hatinya, hidup atau matinya...Ia tak akan peduli.

Namja cantik itu –Henry- hanya menyesalkan putra tunggalnya.

Dimana Baro?

Dan apa yang terjadi pada putra tunggalnya itu, Henry benar-benar tak berdaya untuk mengetahui semua hal tentang putranya.

Salahkan kutukan itu, yang membuat tubuhnya kian melemah bahkan lumpuh disetiap harinya. Ya...kutukan vlad memang membunuhnya secara perlahan, dan purnama kali ini adalah puncak dari akhir hidupnya.

KLANK

Henry sedikit berjengit mendengar suara besi beradu, Ia menoleh ke samping tepat pada suara dentang itu berasal. Dan betapa terkejutnya Ia melihat suaminya telah berada di ruangannya. Mustahil Zhoumi melarikan diri dari penjara Dhampyr.

Namja cantik itu menitikkan air mata, tergugu melihat suaminya itu menyeret rantai besar di pergelangan kakinya.

"Henry" Bisik Zhoumi, seraya menarik tubuh lemah itu ke dalam pelukannya. "Bertahanlah" Ucapnya lagi seraya mengecupi tengkuk Henry, meski sebenarnya Ia tau...hal buruk macam apa yang akan terjadi pada keluarganya setelah purnama malam ini.

"K-kau m-melarikan di—ri" Gumam Henry terbata, sebelah tangannya terangkat lemah. mencoba menyentuh punggung pria itu. "K-kembalilah...ji—jika Dhampyr tau, me—reka akan—

"Aku tak peduli! Bertahanlah bersamaku" Zhoumi makin mengeratkan pelukannya, apalah arti jerih payahnya meloloskan diri dengan melawan puluhan Dhampyr penjaga itu, demi membawa langkahnya kemari untuk mendekap pendampingnya.

"Kau di sini rupanya.."

Vampire itu menoleh cepat, dan terbelalak lebar begitu melihat Penguasa Dhampyr berdiri di belakangnya.

Zhoumi mengedarkan pandangan kacau, begitu nyalang menatap kesekitar berusaha berpikir cepat, mencari celah untuk membawa lari Henry.

"Jika kau tengah berpikir untuk melarikan diri dariku...lakukan" Desis Hangeng, sembari melangkah ke sisi ranjang Henry.

"Tapi ketahuilah...Dhampyr yang membuat pendampingmu mampu bertahan hingga detik ini"

Zhoumi mengeras mendengarnya, tak terima dengan nada bicara yang dirasa angkuh itu.

"Dengan kata lain...Henry akan mati setelah meninggalkan alam Dhampyr ini" Sergah Hangeng cepat sebelum menyentak amarah vampire itu.

Dan benar saja, vampire itu terlihat tertunduk, tak mampu mengelak atau bahkan menyentak.

Merasa...dirinya kini memang tak memiliki daya apapun untuk menyelamatkan pendamping dan juga putra tunggalnya.

"I—izinkan aku, ber—temu Ba—ro"

.

.

.


KyuMin

.

"Krrrhhh" Erangan itu semakin terdengar berat. Tiap kali tubuh kokoh penuh rembasan peluh itu, menghentak miliknya tanpa jeda. Menghimpun lebih banyak, energi magis dalam pusat vitalnya.

Berulang kali pula Ia menancapkan taring tajamnya di dada kiri Sungmin, membiarkan bisa miliknya benar-benar merasuk banyak ke dalam jantung dan aliran darah Sungmin.

Lagi dan lagi...

Tak peduli sosok mungil di bawah kuasanya itu telah terkulai tak sadarkan diri.

Sesaat ...Pangeran Dhampyr itu melirik ke atas, dan menyeringai melihat bulan nyaris terbentuk sempurna.

Ia menatap Sungmin lekat, memastikan ada sebagian aroma tubuhnya berbaur dengan darah Sungmin.

Namun hanya sedikit tercecap indranya, Ya...bisa-nya saja tentu tak cukup mampu merubah Sungmin menjadi sosok Dhampyr seutuhnya.

Angin kembali berpusar kencang, menggugah lolongan liar di luar puri itu. Kyuhyun tau...cakram purnama itu telah berpendar sempurna.

Ia menghentikan gerakannya, menggeram pelan sebelum akhirnya mengeluarkan genital yang sepenuhnya masih mengeras itu dari tubuh Sungmin.

Tak ada jeritan ataupun rintihan berarti, karna memang...Sungmin telah tak sadarkan diri.

Waktu tak banyak tersisa, memaksa pria tinggi itu merengkuh tubuh Sungmin, mengangkatnya bridal lalu membawanya menuju kolam darah ...tepat di seberang ranjangnya.

Rupanya...semua memang telah dipersiapkan dengan sangat baik.

Satu persatu menapak menuruni anak tangga, hingga perlahan namun pasti tubuh keduanya terbenam dalam kolam itu. Bukan hanya sekedar darah biasa...tak satupun mengetahui darah macam apa yang mengalir deras bak riak air sungai itu.

Yang pasti, kolam itu berisi darah ranum penuh dengan rapalan mantra, tak dipungkiri magis menguar kuat dari setiap tetesnya

Namja mungil yang masih tak sadarkan diri itu tetap terpejam, sama sekali tak menyadari apa yang kelak terjadi dan apa yang akan Pangeran Bungsu itu lakukan pada tubuhnya.

Bahkan hingga, Kyuhyun membentang lebar kedua kakinya di dalam kolam darah itu...Sungmin masih saja membisu dengan mata terpejam.

samar-samar terlihat darah dalam kolam itu membentuk sulur pekat,menyangga tubuh Sungmin di dalamnya. Ya Semua memang tergerak oleh magis

.

Terlihat, Pangeran Bungsu itu mengangkat sebelah tangan Sungmin. Meremasnya pelan sebelum akhirnya menciptakan sayatan dalam di pergelangan tangan itu, nyaris memotong nadinya. Membiarkan darah Sungmin merembas keluar, berbaur dengan riak darah lainnya dalam kolam itu.

Tak cukup dengan semua itu, Kyuhyun kini beralih membelai helaian surai panjang yang tergerai menutupi leher Sungmin, menyingkapnya kebelakang hingga memperlihatkan garis lehernya.

Sedikit menarik tengkuknya...dan—

Dua taring panjang itu kembali menusuk sempurna, kali ini tepat di pusat nadi leher Sungmin. Menghisapnya begitu rakus, seolah memang dengan sengaja memeras darah yang tersisa dalam tubuh mungil itu.

Sungmin sempat terbelalak dengan mulut terbuka lebar, kesadarannya tertarik begitu saja. Namun tak berlangsung lama, namja cantik itu kembali lunglai. Banyak darah yang telah menyusut dari tubuhnya, tentu anemia sehebat itu membuat nyawanya serasa nyaris di ambanng batas.

Kedua obsidian Kyuhyun kembali berpendar merah, semakin terang kala... bias rembulan di atas mulai menerpa tubuhnya.

Kyuhyun yang sedari tadi telah membuka kedua kaki Sungmin, kini beralih menekuknya ke atas hingga menyentuh dada dan kepala namja cantik itu.

Menampakka rektum merah merekah yang semakin terlihat penuh di matanya.

Kyuhyun melesakkan ibu jarinya, menekan-nekan lapisan lembut itu hingga sebagian darah kolam merasuk ke dalamnya.

Nafasnya begitu memburu, Pangeran Bungsu itu tau, semakin tak banyak waktu yang tersisa untuknya.

Hanya dalam sekali gerakkan, Ia kembali menghujam genital besarnya membelah rektum sempit itu.

Sesaat menariknya keluar lalu melesakkannya lagi...hingga terdengar kecipak darah turut merembas masuk ke dalam rongga anal Sungmin.

"Nn~" Sungmin mengernyit, menggeleng lemah meski tak sepenuhnya sadar, tubuhnya memang masih dihentak, namun Ia bisa merasakan genggaman tangan Pangeran Dhampyr itu terasa begitu hangat dan melindunginya.

"Ngh! Aghh~! ahh" Desahnya lirih.

Perlahan Sungmin membuka kedua matanya, samar-samar Ia melihat pria di atasnya menatapnya begitu intens. Tapi dirinya tak lagi terbaring di ranjang, melainkan di permukaan darah dengan aroma anyir yang menusuk.
Mungkinkah ini penyatuan itu?

Tapi mengapa...tubuhnya begitu lemas dan terasa begitu berat bahkan ia bisa merasakan dengan jelas, desiran yang berbeda mengalir deras dalam darahnya. Batin Sungmin yang kala itu terbangun.

"Ah!..Hhah! Ah!" Desahan itu kembali terdengar vokal, dan makin melengking tiap kepala genital itu menumbuk prostatnya. Meski demikian, Sungmin berusaha mengangkat sebelah tangannya demi menyentuh wajah Kyuhyun, membelai pelan rahang penuh dengan urat kekar itu. Ada yang berbeda...

Ia benar-benar terkejut, mendapati luka sayat di pergelangan tangannya.

"Uhnnn" Namun tiba-tiba saka tubuhnya mengejang dengan kepala mendongak ke atas, apapun itu perut nya seraya menegang, sarat tak lama lagi dirinya akan menyentak klimaks

"Ackh!" Tak berselang lama, hingga sari miliknya merembas deras.

Kyuhyun menggeram, merasakan dengan jelas libidonya kian menggila kala rektum Sungmin menjepit ketat miliknya. Lambat laun genital itu semakin membesar...Kyuhyun sadar tak lama lagi, benihnya akan benar-benar merasuk tubuh Sungmin.

"A-aahh~" Namja mungil itu, gemetar...merasakan dengan jelas organ yang bersarang dalam rektumnya semakin lama semakin bertambah volume, Ia menatap kedua mata Kyuhyun pias, alih-alih menghentikan gerakannya. Pangeran Dhampyr itu masih menggerakkan miliknya keluar masuk bahkan semakin kasar seolah memang tengah mengejar sesuatu yang lain.

"A-ghh! Kyuh! Geumanh!" Sungmin reflek memegangi perutnya, demi apapun itu... genital Kyuhyun begitu berlebih mendesak rongga perutnya hingga membuatnya benar-benar merasa penuh.

Bahkan terlihat jelas, perut itu menggembung tiap kali Kyuhyun mendorong miliknya masuk dan mengmpis cepat begitu Kyuhyun menariknya keluar

Tak ada yang bisa Sungmin lakukan selain pasrah menerima hentakan demi hentakan Pangeran Dhampyr itu, meski berusaha menekan perutnya agar genital itu tak terlalu dalam menyentak tubuhnya. Tapi yang terlihat...Sungmin hanya dibuat histeris kala menyentuh perutnya sendiri dan merasakan sesuatu yang keras serasa menyembul dan menyusut dari dalamnya.

"K-kyuh...Andwae—yo!" Pekik Sungmin ketakutan.

Namun pekikkannya hanya terabai begitu saja, pria itu lebih memilih mendongak menatap langit...tepat pada purnama yang telah sempurna hingga samar-samar semburat kemerahan di langit tampak berpusar turun mengelilingi tubuh Pangeran Dhampyr itu. Matanya kian berkilat...tak lagi merah melainkan hitam pekat. Kyuhyun menyeringai lebar lalu menggeram keras hingga—

"ACKHH!...ARHTTT!"

Jeritan Sungmin kembali pecah, kala benih panas itu menyembur kuat ke dalam ronga perutnya ... berbaur bersama darah dan bisa yang telah menjalar dalam tubuh Sungmin.

Ia menggigil dengan mata nyaris memutih, magis yang mengalir dan merasuk kuat ke dalam tubuhnya ...telah sepenuhnya menyatu dengan daging dan urat nadinya.

Sesaat tubuh mungil itu mEngglepar...sebelum akhirnya melengkung dan jatuh dalam dekapan Pangeran DhamPyr itu.

Kyuhyun terengah, kedua mata hitam pekat itu berangsur pudar. Sesekali Ia mencoba untuk bangkit, namun kembali melemas begitu denyut pening mendera kepalanya. Sepertinya memang banyak energi darinya yang terkuras...untuk merubah Sungmin.

Meski demikian, Pangeran Dhampyr itu terlihat menyimpul senyum tipis dan mengecup lama kening namja dalam pelukannya.

Merasa senang yang berlebih, kala menghirup aroma tubuhnya menguar kuat dari tubuh Sungmin. Bahkan...sebagian energinya kini telah menyatu dengan tubuh namja cantik itu.

Ia beralih mengangkat sebelah tangan Sungmin, mengecup luka sayat itu hinga pelan namun pasti kemampuan yang dimilikinya mampu memulihkannya luka itu tanpa bekas. Begitupun dengan semua luka gigitan di tubuh Sungmin yang lain. Pulih dalam sekejap tanpa meninggalkan cacat sedikitpun.

.

.

Sejenak, pangeran Bungsu itu kembali menatap langit. Purnama masih menyisakan sebagian kekuatannya di sana. tak ada yang membuatnya merasa riskan, karna memang dirinya mengusaikan penyatuan itu...dengan sangat sempurna.

Namun dalam diam...kyuhyun mulai menduga hal lain.

Ya..purnama memang memberi keberuntungan untuknya, namun tidak untuk jiwa dalam jeratan kutukan itu.

Kyuhyun sesungguhnya tau..hal buruk macam apa yang akan terjadi pada jiwa yang lain itu.

Tak ingin mengusik dirinya dengan pemikiran yang menurutnya tak berarti itu, Kyuhyun beralih mengangkat bridal Sungmin. Setelah dirasa kekuatannya kembali pulih.

Ia menatap lekat wajah terpejam itu, samar-samar Ia mulai melihat semburat yang berbeda dari paras manis Sungmin. Membujuknya sedikit mencuri lumatan lembut di bibir bawahnya.

Senyumnya terulas begitu saja...ah entahlah, sesuatu dalam dadanya tiba-tiba berdebar kencang usai mencium bibir mungil itu.

Membuatnya tergoda ...mengecup bibir pink itu lagi dan lagi...hingga dirinya puas dengan apa yang dilakukannya kini.

Tapi sepertinya pangeran bungsu itu tak memiliki rasa puas, ia terus menerus mengecup bibir Sungmin bahkan hingga dirinya membawa Sungmin ke dalam kamar keduanya, Pangeran Bungsu itu masih antusias menikmati kegiatannya ini, mengklaim bibir semanis cherry itu dengan kecupan-kecupannya.

Tak peduli, Sungmin terbangun detik itu dan menganggapnya gila.

karna memang...

Sungmin telah membuatnya jatuh menggila.

.

.

.


Sementara itu di tempat lain

Hangeng tampak menghela nafas lega, begitu memandang keluar dan merasakan magis putra bungsunya menunjukkan ritual penyatuan itu telah pungkas dengan sempurna.

Namun senyum itu tak berselang lama...kedua matanya kian meredup begitu memutar tubuh dan melihat dua vampire di hadapannya tengah meregang nyawa.

Beberapa saat lalu...Ia memang mendengar permohonan Henry, memberi kesempatan untuk bertemu dengan putranya. Dan disinilah ketiga vampire itu bertemu.

Sejujurnya Ia tak pernah menduga, akan bermurah hati seperti ini pada sosok yang telah mencelakai putra dan cucunya.

Namun kala melihat Baro...hatinya berkata lain. Entahlah...Hangengpun tak mengerti,Ia hanya yakin. Bocah vampire itu tak memiliki salah apapun terhadapnya.

"Arggh! Sa—kit!" Pekikkan parau itu menyentaknya.

Baro mengglepar liar, begitu tiba-tiba saja rasa sakit yang luar biasa serasa menyeruak dalam kepalanya. Bersamaan dengan itu pula, Henry turut menjerit kesakitan...seolah keduanya memang terhubung dengan simpul tak kasat mata.

"H-hannie...apa yang terjadi pada mereka?" panik Heechul yang sedari tadi mendampingi suaminya, tentu ia dibuat tercekat bukan kepalang melihat dua vampire itu semakin terlihat tersiksa, dengan rembasan darah dan semua rintihan miris itu.

Hangeng terdiam, memandang langit yang masih menyimpan energi bulan purnama di atas sana.

ia beralih mendekati Baro. "Ya...di bawah bulan ini, kutukan vlad akan semakin menjerat jiwa keduanya" Hangeng berujar pelan, sembari menahan tangan Baro yang tak pernah berhenti mencakar-cakar tubuhnya sendiri karna kesakitan.

Keadaan yang semakin pelik, membuat Zhoumi kian gemetar, tak sanggup melihat pendamping dan juga putranya itu makin menderita seperti ini.

Ia terpuruk...tak berdaya untuk menepis apapun, selain bersimpuh di hadapan Hangeng "S-selamatkan k-keluargaku" Pintanya terbata

"Tch! Bermimpilah Zhoumi"

Setiap pasang mata dalam ruangan itu tampak terbelalak melihat kehadiran seorang pria berpawakan tinggi, kini melangkah pelan mendekatinya.

Tampak jelas seringai angkuh tersimpul di sudut bibirnya, tanda—ia tengah memandang picik sosok vampire yang masih bersimpuh di kaki ayahnya.

"Ini adalah saat yang kunantikan, melihat dirimu hancur tanpa mengotori tanganku sendiri" Desis Kyuhyun seraya terkekeh, merasa puas melihat wajah Zhoumi kali ini.

Sementara Yong Guk hanya mendesah nafas berat mendengarnya, lagi...

kyuhyun kembali terbutakan dengan dendam itu, tanpa melihat penyesalan yang mungkin akan kembali Ia dapatkan kelak.

"Kyu, anak itu sama sekali tak—

"Persetan dengan anak itu! Aku hanya ingin melihatnya hancur di depan mataku sendiri!" sentak Kyuhyun keras seraya menunjuk Zhoumi, menyela ucapan Yong Guk.

"A—arggggghhh!" Baro kembali meraung kesakitan,

Membuat Zhoumi merangkak, dan bersimpuh di kaki Kyuhyun "Tidak! Ku mohon selamatkan mereka! Selamatkan Henry dan Putraku!" Zhoumi makin berteriak kalap, tak sanggup melihat dua sosok yang paling berharga dalam hiduppnya itu semakin menjerit kesakitan.

"Hiks...Daddy,Balo cakit...Chandeul cembuh Baloo" Tiba-tiba saja Sandeul menarik narik tangan Kyuhyun, namun sesaat kemudian Baby menggemaskan itu melepasnya lalu berjalan hendak mendekati Baro.

"BERHENTI SANDEUL!" Gertak Kyuhyun tiba-tiba, membuat dhampyr mungil itu terlonjak terkejut,lalu menangis keras. tak pernah sekalipun, ia mendengar gertakan sekeras itu. terlebih itu dari ayahnya sendiri, tentu bukan main lagi mematahkan hati Sandeul.

"HWAAAAAAAAAAAAAAAA"

Sandeul menjerit...membuat Heechul dan beberapa pasang mata itu tergerak ingin menenangkannya, namun Sandeul menggeleng kasar dan bukannya berlari ke dalam pelukan Hangeng ataupun Heechul. Dhampyr kecil itu lebih memilih berlari ke arah Baro, dan terisak-isak di depan vampire sekarat itu.

"DAAADYY...HWAAAA Daaddyy cahaat Balooo...Daady malah Chandeul" Isaknya seraya mengucek mata sembabnya bermaksud mengadu pada Baro.

Namun tak seperti biasanya...tak ada pelukan atau bahkan tepukan tangan hangat Baro, tiap kali ia menjerit seperti ini. vampire itu hanya mengerang dan terbatuk hebat membuat darah pekat semakin merembas deras di sela bibirnya.

"Sandeul kemari atau—

"Kyu, ku harap dendam itu tak membuatmu mengulang kesalahan yang sama. Ingatlah...kau hampir kehilangan Sungmin"

Pangeran Bungsu itu terhenyak, sesaat ia mengeras karna mendapati Yong Guk seakan menenatangnya, namun seketika tatapan itu redup begitu nama Sungmin terucap darinya.

"Tch! Apa kau bercanda denganku?! Keparat ini ingin membunuh Sungmin dan juga Putraku! atas dasar apa aku harus—

Emosinya mendadak terhenti, begtu pangeran sulung itu memaksanya memandang ke depan. tepat pada putranya yang kini menggerakkan tangan mungilnya menyentuh Baro.

Ia terperanjat bahkan mungkin tak percaya akan apa yang dilihatnya kini. Bias samar terlihat mengalir lemah dari tangan mungil yang menyentuh luka menganga, meski nyataya Sandeul tampak begitu kesusahan, dan berkali-kali gagal menyentak magisnya.

tapi bukankah itu kemampuannya?

Mungkinkah Sandeul mewarisi kemampuan miliknya?

"Lihat...apa yang dilakukan Putramu. Tidakkah kau melihat dirimu dalam tubuh putramu sendiri" Ucap Hangeng memaksa Kyuhyun tetap menatap ke depan.

"Sama halnya dengan dirimu... anak itupun melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan takdirnya" Lanjut Hangeng lagi. Berusaha menyampaikan maskud tersirat, berharap kyuhyun memberi kesempatan untuk vampire itu.

.

Kyuhyun tertegun, jerih Sandeul dan juga ucapan Ayahnya sedikit banyak mempengaruhi pendiriannya. Tak berucap apapun dan tak ingin membenarkan semuanya. Kyuhyun hanya diam...namun kaki jenjang itu melangkah mendekati putra kecilnya yang masih bersusah payah mengumpulkan kekuatan miliknya.

Ia menggenggam kedua tangan Sandeul, lalu membimbingnya untuk menyentuh luka menganga di dada Baro.

"Letakkan tanganmu seperti ini" Bisik Kyuhyun.

Sandeul mengangguk cepat, kening bertaut dengan bibir mengerucut...sarat Sandul benar-benar berkonsentrasi penuh mendengarkan setiap ucapan Ayahnya.

.

.

Sesuai dengan bisikan ayahnya, Sandeul memejamkan mata erat-erat saat menyentuh tubuh Baro dan Henry,

Dengan bantuan Ayahnya pula, baby mungil itu mulai menghentak kekuatan magisnya. Bersamaan dengan itu...cahaya putih menyilaukan menyentak ke segala penjuru, membuat setiap biasnya merasuk ke dalam tubuh keduanya dan mengalir ke dalam aliran darah pekat itu. Tak ayal... teriakan kesakitan Henry dan Baro pun semakin terdengar pilu, hingga membuat keduanya mengejang sekarat...dan hilang kesadaran dalam sekejap.

.

.

"Daadyy" sandeul menoleh ke belakang, dan tersenyum riang pada Kyuhyun. Oh sungguh! Detik dimana Ia bisa menyentak cahaya menyilaukan bersama daddy nya itu...benar-benar menyenangkan.

Semua mata memang memandang takjub, tak terkcuali Raja Dhampyr itu. Tapi sejujurnya Hangeng telah menduga...bahwa darah Kyuhyun yang mengalir dalam diri Sandeul memiliki takdir yang sama untuk melenyapkan kutukan vlad.

.

.

"Ughh~

Sesaat kemudian Baro merintih, dan membuka kedua kelopak matanya dengan perlahan.

"Buka matamu nak" Ujar Zhoumi begitu antusias menunggu putranya itu memandangnya.

"A-ayah..." Gumam Baro pelan, tubuhnya tak lagi berlumur darah...bahkan luka menganga yang sebelumnya berbekas di kulitnya kini benar-benar lenyap. hanya menyisakan bercak darah di ranjang dan kemejanya.

Sandeul yang melihat Baro terbangun, sontak melompat-lompat girang. "Balooo! Balo bangun...belmain Chandeul" Celotehnya antusias.

seekor kupu-kupu hitam pun muncul mengitari keduanya, seakan mengerti sang tuan telah terbangun dari jerat mengerikan itu.

.

.

.

"Putramu benar-benar menakjubkan Kyu" Gumam Yong Guk, yang masih menatap takjub ke depan.

"Black pearl" Tukas Hangeng. "Sandeul mewarisi sebagian kemampuan Kyuhyun" Pungkas Hangeng, melugaskan kebahagiaan kecil yang tengah berlangsung di depannya itu.

.

.

.


Esoknya

Semilir angin berhembus pelan, tak lagi menyentak gemuruh seperti purnama semalam. Semua begitu tenang...hanya desah gerak ranting dan dahan yang terdengar.

Membuat namja cantik yang terpejam dengan waktu yang cukup lama itu mulai terusik dengan suara di luar.

"Nh~"

Kedua foxy eyes itu mulai terbuka secara perlahan, menampilkan manic emerald yang begitu mempesona. Namun ada yang berbeda dari diri Sungmin, surai lembut itu tak lagi berwarna hitam melainkan pirang berkilau.

.

.

"Berapa banyak?"

"Celatus! Celo"

"Yaahaa...sebanyak itu? mana bisa aku membawanya Deullie...ommo! Chankkamanyo...apa kau tau berapa banyak angka seratus itu?"

Samar-samar terdengar suara dan celoteh yang dikenalnya semakin mendekat, Sungmin sedikit mengernyit. berusaha menyentak pening sebelum akhirnya Ia bisa mendudukan tubuhnya.

Kembali mengerjap, dan dalam sekejap ia mulai merasakan tubuhnya terasa berbeda bahkan ringan. Ia mengamati kesekitar...lalu menangkap sesuatu yang aneh menjuntai di bahunya.

Sejak kapan, ia memiliki surai berwarna terang seperti ini?

CKLEKK

Sungmin terkesiap, mengulas senyum manis...begitu yakin Zelo dan putra mungilnya yang kelak membuka daun pintu itu.

Namun senyuman itu pudar, tergantikan dengan bibir bawah tergigit manis.

Bukan Zelo dan Sandeul yang datang, melainkan pemilik wajah stoic yang datang.

Ia menunduk tersipu, masih lekat dalam benaknya. Bagaimana keduanya semalam melangsungkan penyatuan itu.

.

.

Dadanya tiba-tiba saja berdebar, kala mendengar langkah Kyuhyun semakin mendekat. Entahlah...mengapa mendadak canggung seperti ini.

seakan...kali pertama, mereka bertemu.

"Yeppeoh.."

DEG

Sungmin meremas kuat selimutnya, begitu mendengar bisikkan manis itu.

Ingin menatap Kyuhyun, namun jantung yang semakin berdebar gila itu membuatnya kembali tertunduk. Masih saja...ia mengingat, bagaimana tubuhnya menggelepar liar di bawah kungkungan Kyuhyun.

"Mengapa mendadak menjadi pendiam hn?"

Sungmin menggeleng cepat, menggigit kuat bibir bawahnya...menahan senyum yang mungkin saja lolos detik itu.

Kyuhyun terkekeh pelan. Ia beralh membelai surai pirang yang begitu menawan itu...merabanya hingga berakhir di ujung dagunya.

"Tak masalah jika aku menciummu?"

Semilir angin berhembus tenang di luar sana, seakan tau...hati yang berdebar itu akan tersambut manis.

Sungmin yang masih tertunduk itu mengangguk pelan, membuat Pangeran Dhampyr di hadapannya beralih menyibak surai pirang Sungmin dan menyisipkannya di belakang telinga namja cantik itu.

Tangan lentiknya terlihat meremas ujung kemejanya sendiri, kala Kyuhyun membawa wajahnya semakin mendekat. satu tiupan pelan...

berhasil membuat Sungmin menahan nafas.

Kyuhyun terkekeh pelan, takk menduga...sosok yang telah memberinya seorang putra itu akan sangat menggemaskan seperti ini.

"Ming...kau benar—

Chupp

Kyuhyun membulatkan mata lebar, begitu Sungmin tiba-tiba saja merangkul tengkuknya dan memberinya kecupan singkat.

Tak biasa...

Bahkan...Ia tak pernah menduga, Sungmin yang semula pendiam itu akan melakukan hal ini. Membuatnya tak tahan...lalu menghempas namja cantik itu ke ranjang.

"Uhmpfthh~"

Sepertinya tak akan masalah melanjutkan yang semalam, jika Sungmin sudah menggoda seperti ini bukan?

.

.

.

"K-kyu...a-aku, nnh~ "

"Hn?"

"B-bisakah~"

"Katakan saja Mingh" Desahnya di sela-sela kecupan ringan itu.

"Apa aku akan hamil?"

Kyuhyun mendadak menghentikan cumbuannya.

"Aku menginginkannya" Tekan Sungmin lagi, membuat Pangeran Dhampyr itu membulatkan mata lebar.

"M-ming?"

.

.

.

.

.

.

Te Be Cee

Annyeooooooooooooong Chingu sayang,

Cupid kembali bawa FF yang telah lama tak terbelai ini. masih adakah yang menunggunya?

mau happy end atau sad end?

O iyaaa

HAPPY SUNGMIN DAY...

Hayoo reviewnya ...

tak ada yang lebih indah selain review teman-teman semua hihi. Ga ada review...ga ada update neee

#Fiuh...saya panas dingin buat enceh naena nya...

.Dan untuk yang review di chapter kemarin, jjeongmal gomawo gomawo gomawoyooooo...

KimAhra92 , tinapetronelank, ai siti fatimah, KyuMin LOVE, babywuzidy , PRISNA, kyumin , BaoziKim, PNY , saturn99 , Ria wullancholee, Kim Yong Neul, Zen Liu , fariny , chokyumin137, Eun810 , CutieJoyers137, Kim HyunWook, evilminnie14, Myself, choleebaby , adekyumin joyer, dJOYers, DyahCho, intan ps, shippo chan 7 , baby kyumin137, Fujhoki, Taniea458, nurbaiti, Erna606 , wulandari apple , letstalkyu, paul kim, xxnunxxcan , femix , arvita kim, stawberry rae , munakyumin137 , kiran theacyankEsa, marcming137 , Zagiya Joy , chaerashin , meixianJOY , Ihfaherdiati395 , KyuMin ELF , guest137 , yuli love kyumin , Shengmin137 , imKM1004 , qnie , Mel , Azhela Park , just your fan , fitriKyuMin , ayu min.52 , Chominhyun , Wu Zhiyan, Esmeraldaisya , SMLming , ChoLee, orange girls, reaRelf , noname, Cho MeiHwa, Ovieee, wenny widyasari50 , kyuminkyukyu, dirakyu, Flowerinyou, silvia putri, kimteechul , Putri246 , liu13769 , may 'vitamins , V, AlexandraLexa , SecretVin137 , nanayukeroo , bhyokyu, minniemi, rizka, uv hanifah, Weina GYUMINjoy , kyuminelf , Aegyeo789, Mybluepearl, RistinOk137 Suka YJ NoChangKyu, BunnyEvil KyuMin , Bunbunchan , Shywona489 , SMyLee , kyunia137 , asdfghjkyu, Fanya Amelia137, chomin, Xiu Zhi Ying, 137, mandakyumin, Harusuki Ginichi - 137411, lee sunri hyun, gyumin4ever, , lfiani Vinc, vey900128, Rheeming, Michiko Haruna , Sparkyuminmin, Vieroro, DeviOHLU7 , Ega EXOkpopers , PumpkinEvil137 , reiasia95 , MinnimieMing , teukiangle , Cywelf , KYUMINTS , Gyumin, lailikim, KMG6384, ratihsusi31, TiffyTiffanyLee,M abilhikmah, Chopurple, sanshaini Hikari, ara choi, lienda chara, LauraChoilau324, mayasiwonest everlastingfriends , dan Para Guest.

Saranghaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaeeeeeeeeeeeeeeeeeeee