Main Cast : Kyuhyun X Sungmin

Other Cast : KangTeuk, HanChul, YeWook, Zhoury

Disclaimer : Cerita ini pure...milik Author Mesum Cupid'Kyumin

Breakable Heart


Previous Chapter

'PLAKKK'

Ia menatap nanar tangan kanannya, dan begitu panik ingin merengkuh namja yang tersungkur di bawahnya itu.

"M-ming?"

"DIA IBU KANDUNGMU KYU!"

.

.

.

.


Chapter 13

.

.

Rengkuhan lengan kokoh itu terlepas begitu saja, obsidian yang semula menatap penuh cemas kini berangsur menajam, seolah telah mengelak suatu asumsi yang menurutnya gila dari namja mungil itu.

"Mwo?" Kekeh Kyuhyun, namun tersirat begitu emosi. Perlahan Ia menjauh, namun tangan mungil di hadapannya menangkap ujung kemejanya, dan meremasnya erat.

Sungmin menatap penuh harap, mencoba menyelami sisi lain dari kedua obsidian itu, ya...Ia yakin, Kyuhyun akan mendengarnya. "Percayalah Kyu, Dia—

"APA DIA MERACUNI PIKIRANMU?!" Sergah Kyuhyun seraya menyentak tangan Sungmin, sontak namja manis itu berjengit bahkan nyaris kembali tersungkur di lantai.

"Aku hanya ingin membuatmu mengerti...K—

Belum sempat Sungmin mengusaikan kalimatnya, Kyuhyun telah lebih dulu menghentak pergi tanpa berucap sepatah katapun.

"KYUHYUN!" Teriak Heechul panik, seraya mengejar langkah jenjang itu.

"Ku mohon dengarkan Eomma!"

"CIH! EOMMA?! WHAT THE FUCK!" Umpat Kyuhyun, tak peduli Heechul berusaha keras mengejarnya bahkan nyaris terjerembab hanya untuk menangkap lengannya.

"KYU- KYUNNIEE DENGARKAN...KU MOHON! KYUNNIEEE!" PRANKK

"Akhh~"

Sebuah Vas terhempas, membuat beberapa serpihan kramik mengenai kaki ramping itu. Sontak Hangeng yang sedari tadi terbangun karena teriakan Heechul, kini makin menggila melihat pria cantiknya merintih dengan rembasan darah di kakinya.

"Chullie!" Pekik Hangeng seraya memeluk Heechul yang masih meronta ingin mengejar Kyuhyun, tak peduli pecahan kramik itu makin dalam menusuk kakinya.

"Lepaskan aku! ...LEPASKAN AKU HANNIEE!"

"TENANGLAH!" Gertak Hangeng keras, membuat pria cantik itu mulai menangis sejadinya dalam pelukannya. "Kau melukai dirimu sendiri Chullie..." Bisik Hangeng...kali ini sembari menyeka, rembasan merah pekat di kaki Heechul.

"Jika saja aku tak meninggalkannya saat itu...Hiks, Jika saja a-aku—

"Ssshh..." Desis Hangeng, seraya memeluk lebih erat namja yang kini makin tersedak isakannya. Apalagi yang bisa diperbuatnya saat ini selain menatap redup siluet putranya yang telah lenyap di balik pintu. Ia tau benar...Kyuhyun pribadi yang keras, terlebih apa yang di dengar Kyuhyun detik ini, tentu membuat anak itu merasa menjadi permainan mereka yang lebih dewasa, meskipun sebenarnya baik Hangeng maupun Heechul sama sekali tak memiliki pilihan untuk memutar balik semua kenyataan yang ada, Ya...semua demi buah hati mereka.

"Eottohkkae na-yo? (aku harus bagaimana?)" Isak Heechul lagi, sembari meremas erat kemeja Hangeng.

Terlalu sulit untuk memberi jawaban berarti, selain kalimat "kita sudah berusaha keras..."

Ya hanya itu yang kini kerap kali Hangeng bisikkan pada sosok yang terlihat rapuh dalam dekapannya itu,

Sungmin terhenyak, tak pernah sekalipun menduga semua akan menjadi sepelik ini. Siapa yang dipersalahkan?

Tidak ada...

Baik Kyuhyun maupun dua sosok dewasa di hadapannya itu, sama-sama saling tersakiti...terlebih untuk Kyuhyun.

"K-kyu" Gumam Sungmin seketika begitu mengingat Kyuhyun dan bagaimana cara namja itu beranjak pergi.

Menyadari wanita yang selama ini dihormati dan dikasihinya ternyata bukanlah sosok ibu seperti yang diyakininya tentu membuat hati namja itu remuk redam bukan?

'Bagaimana jika Kyuhyun melakukan sesuatu yang tak diinginkan? Tak ada satupun yang bisa membaca pikiran Kyuhyun saat ini.

Cepat-cepat Sungmin berlari tergesa keluar demi mengejar sosok tinggi itu, tak peduli tubuhnya yang polos hanya berbekalkan selapis blanket tebal.

"M-Min! Mau kemana dengan penampilan seperti i—

BRAKK

Pintu utama telah terbanting rapat, sebelum Hangeng mengusaikan seruannya. Dan anak itu benar-benar pergi dengan hanya seperti itu

Ya seperti itu...

Hangeng sudah cukup kalut karena Heechul dan juga Kyuhun...lalu kini Ia semakin dibuat pening, melihat Sungmin keluar tanpa mengenakan pakaian apapun. Oh sungguh, dirinya benar-benar tak mampu bertindak apapun saat ini.

.

.

.

"Hhhh...Hhhh..HH" Engahnya, masih terus mengedarkan pandangan kesekitar, lebih dari 30 menit Sungmin berlari melawan hawa dingin, namun tak juga menemukan siluet yang dicarinya. Ah sial! Ia semakin kalut memikirkan semua kemungkinan yang akan dilakukan Kyuhyun dalam kondisi sekacau ini.

"Eodini? (dimana?)" Bisiknya, sembari mengeratkan blanketnya dan kembali berlari, jangankan pakaian...alas kakipun, Sungmin juga tak mengenakannya. Tentu bukan main lagi, hawa beku yang dirasakannya ...mengingat Seoul tengah memasuki musim dingin saat ini.

Hingga tiba-tiba saja langkah Sungmin terhenti, kala angin berhembus kencang, tentu Ia dibuat panik dengan ujung blanketnya yang tersingkap.

"Agh! Mwoyaa!" jeritnya diantara deru seresah musim dingin itu...ah bagaimana jika orang lain tak sengaja melihatnya? Oh ayolah Ia hanya berbekalkan selapis selimut tebal saja.

Namun bersamaan dengan itu, kedua matanya membulat lebar begitu melihat sesosok pria...di balik pepohonan ginko.

Surai hazel yang masih tak tertata dan punggung lebar itu...Sungmin yakin benar...itu pasti Tuan Cho yang agung bukan?

"Kyu!" Panggilnya antusias.

Tapi namja yang tengah duduk di tepi sungai itu, nampaknya sama sekali tak mendengarnya. Dan tetap membelakanginya dengan kepala menengadah...seolah tengah menumpukan beban pikiran di sandaran kursi panjang itu.

"Kyu!" Panggil Sungmin lagi, kali ini benar-benar berdiri tepat di belakang Kyuhyun.

"..."

Tak ada sahutan, Kyuhyun tetap setia memilih diam dengan mata terpejam.

"Yya! jangan berpura-pura tak mendengarku!"

"..."

Sungmin meradang, dan menendang sandaran kursi Kyuhyun dengan kesal."Kau menamparku! Dan kini mengabaikanku huh?! Lihat aku!" Jeritnya gusar dari belakang.

"Tck!" Kyuhyun berdecak keras. Tak bisakah Sungmin mengerti suasana hatinya sedikit saja? Ia bangkit berdiri dan memutar tubuh demi melihat sosok mungil itu.

Namun wajah stoic itu mendadak mengeras begitu melihat penampilan Sungmin saat ini. Hanya menggunakan sehelai blanket untuk menutupi tubuhnya yang polos dan berkeliaran di tempat umum seperti ini. Tak bisa dipercaya, Sungmin benar-benar meremehkan emosi dan perasaanya kali ini.

"Apa ini saatnya bercanda?!" Tekan Kyuhyun masih dengan tatapan mengeras. Membuat Sungmin mendelik tak terima, ditatap dan dibentak seketus itu. Ia kemari karna mencemaskan Kyuhyun, bukan untuk mendapat tatapan menusuk seperti itu.

"Kau membentakku?!" Pekik Sungmin tak kalah keras. Kekanakan memang...Sungmin terbiasa menggunakan perlawanan ini untuk melunakkan hati Kyuhyun. Tapi sepertinya kali ini tak sesuai dengan ekspektasinya. Biasanya Kyuhyun akan mengalah dan beralih memeluknya atau bahkan menggodanya dengan cara yang menyebalkan. Namun apa yang dilihatnya benar-benar membuatnya stagnan.

"A-aku hanya ingin mencarimu" Lirih Sungmin sambil sesekali melirik Kyuhyun,

Tapi masih saja, Ia hanya melihat tatapan masam, bahkan pemuda itu begitu emosi menanggalkan satu-persatu kancing kemeja miliknya.

'SRAT'

Kyuhyun menghempas kemejanya tepat di atas bangku taman. Membuat namja mungil itu berjengit terkejut. Tak pernah sekalipun Ia melihat Kyuhyun begitu geram seperti ini.

"Pakai ini!" Bentaknya kemudian. Membuat Sungmin makin menciut, dan hanya menundukkan kepalanya. Sepertinya dengan mengejar Kyuhyun kemari, adalah keputusan yang fatal.

Apanya yang menenangkan? Malah yang terlihat...Kyuhyun hanya semakin dibuat emosi karenanya. Pikir Sungmin dalam hati.

Lama Sungmin hanya berdiri dengan kepala tertunduk. Kedua tangan lentiknya tampak memutih pasi karena meremas kuat blanketnya sendiri, demi apapun itu...Ia benci terjebak dalam situasi semacam ini. Dan Ia benci Kyuhyun yang seperti ini.

Kyuhyun menghela nafas jengah melihat sikap yang makin pasif itu. Ia tau, Sungmin tengah meninggikan egonya kali ini, dan kesal akan sikapnya. Tapi saat ini, Ia tak ingin peduli. Oh ayolah...Sungmin terlalu ceroboh, siapapun bisa menyerangnya dengan penampilan seperti ini. Tak bisakah Dia menjaga dirinya sendiri?

Kyuhyun beralih menarik tangan putih itu mendekat dan tanpa berucap apapun Ia mulai melilitkan blanket itu diperut Sungmin dengan benar, hingga menutup rapat tubuh bagian bawah namja mungil itu.

Sementara Sungmin masih diam dengan kepala tertunduk. Terlihat jelas... Sungmin merasa tersudut dan mungkin kesal. Bahkan hingga Pemuda itu mengenakan kemeja putih dan sneaker di tubuhnya, Sungmin masih diam dan tak berceloteh apapun.

"Pulanglah.." Ujar Kyuhyun kemudian, dan sukses membuat namja manis itu mengangkat kepala ... menatapnya.

"Kyu—

"Pulanglah... aku hanya ingin sendiri"

"Tapi aku—

"SHIT! JANGAN MEMANCING EMOSIKU! PULANG MIN!" Gertak Kyuhyun tiba-tiba. Tak ayal Sungmin membulatkan kedua matanya, tak percaya dengan cara bicara yang demikian itu.

Berulang kali Sungmin mengusap hidungnya yang kebas akibat udara dingin. Jika saja...hawa beku itu mampu meluruhkan ego Kyuhyun dan membuatnya sedikit tersadar, bahwa namja itu membutuhkan dirinya.

Tapi sepertinya hanya dirinya seorang yang berharap...

Sungmin menatap Kyuhyun sesaat, tak ada yang berubah...wajah itu tetap mengeras. Bahkan untuk sekedar balas melihatnya, Kyuhyun tak sudi.

Apa yang salah?

Kyuhyun tak ingin membuka diri padanya?

Lantas...apa arti dirinya saat ini? seseorang yang asing? Pengganggu?

Ataukah memang benar adanya, bahwa Ia hanya mainan pemuas nafsu untuknya. yang bisa setiap saat Kyuhyun mainkan saat Dia merasa ingin.

Sungmin memutar tubuh membelakangi pemuda yang masih memalingkan wajah darinya itu. Sungmin benar-benar menyesal datang kemari. Ia hanya ingin Kyuhyun bersandar padanya, bukan sikap dingin seperti ini.

"Aku membencimu" Lirih Sungmin, sebelum akhirnya melangkah meninggalkan namja yang masih membisu dengan tangan terkepal itu.

.

.

.

Mengapa semua menjadi rumit? Ia benar-benar tak ingin melibatkan Sungmin dalam hal ini, terlebih memperlihatkan kelemahannya. Kyuhyun terlalu malu, menunjukkan keluarganya yang kacau di hadapan Sungmin.

Dan rasa cemas yang berlebih untuk kekasih mungilnya itu yang sebenarnya mengganggunya, Ia sama sekali tak bermaksud untuk membentak Sungmin sekeras itu, Kyuhyun hanya mengkhawatirkannya, namun pikiran yang keruh membuatnya salah melugaskan semuanya.

"OH! SHIT!" Teriaknya seraya menendang udara kosong di hadapannya, detik itu pula Ia meraih ponsel dari dalam sakunya , dan mendial nomor seseorang..

.

.

"Yesss Ma Man?"

"Dimana?" Kyuhyun berujar pelan, sembari memijit pelipisnya pening.

"Oh! Conbini..Wae?" sahut sosok dalam sambungan telepon itu.

"Pergi...ke taman Namsan, temukan Sungmin..dan antar anak itu pulang"

"MWOOO?! YACK! AKU SEDANG KENCAN DENGAN HENRY!"

Kyuhyun menghela nafas mendengarnya. "Ku mohon kali ini saja...temukan Sungmin"

"Y-ye? Apa aku tak salah dengar? Yeobbseyo—Yeobbseyoo? Kyuhyun yang bicara?" Sosok dalam telepon itu –Zhoumi-, dibuat heran bukan kepalang, mustahil sekali namja angkuh seperti Kyuhyun bicara pelan dan memohon seperti itu padanya.

"Hn...memang aku"

"Mhehehe...memohonlah lagi Kyu!"

Kyuhyun kembali mengepalkan tangan dan menghela nafas berat berusaha menahan emosinya, bagaimanapun Ia membutuhkan Zhoumi saat ini. "Ku mohon...cari Sungmin" Ucap Kyuhyun, terdengar getir walau hanya sekilas.

"Jangan katakan apapun padanya, jika aku yang memohon padamu" Lanjutnya lagi.

"Ah...Tapi kenapa bukan kau sendiri saja yang mencarinya, kau bertengkar dengannya?"

"..."

"Arrasseo! Aku memang teman terbaik di dunia ini!" Sanjung Zhoumi lebih untuk mengalihkan pembicaraan, tanpa dijelaskanpun. Ia tau...sikap diam Kyuhyun memang berarti sesuatu yang salah

PIP

Kyuhyun memutus sambungan telepon itu, lalu kembali menghempas tubuhnya di sandaran kursi panjang itu. berulang kali ia mendesah berat...menatap redup pada kepulan nafasnya yang membaur dengan hawa beku.

Ada rasa sesal di sana...tapi mau bagaimana lagi, Ia bukanlah pribadi yang lihai menekan emosinya sendiri.

.

.

.


Skip Time

"Ugh!"

Namja cantik itu semakin menghentak kaki, sesekali tampak tersendat...akibat sepatu kebesaran yang Ia kenakan. Meski demikian, tetap saja Ia keras kepala menyeret kaki mungilnya di sepanjang jalanan aspal yang sebagian mulai tertutup salju dan daun maple kering.

Ia benar-benar kacau dengan penampilan seperti itu, dan lagi kedua mata bulatnya tak lagi sebening sebelumnya. Bukan!

Bukan karena udara dingin di pagi itu,

Melainkan...Sungmin tengah menahan jengkel yang luar biasa saat ini.

Hingga tiba-tiba..

BRRUUMMMM

'TIINN'

Sungmin sedikit terlonjak begitu mendengar klakson motor besar di belakangnya.

Matanyapun menyipit, kala sosok pemilik mesin berat itu kini benar-benar berhenti di sisinya.

'Siapa lagi sekarang?!' batin Sungmin, seraya mendelik tak suka ke samping.

"Mhehhe...akhirnya menemukanmu" Ujar pemuda itu, sambil melepas helmet miliknya.

Sungmin melengos jengah begitu tau itu Zhoumi, Ia sedikit mencibir lalu kembali melanjutkan langkahnya dengan acuh. Dari sekian banyak namja di dunia ini, mengapa harus manusia tiang berambut merah itu yang ditemuinya.

"Yya! Yya! Yya! Mau kemana kau?!" Pekik Zhoumi seraya menunjuk-nunjuk namja mungil yang masih menyeret kaki menjauhinya.

"..."

Tak ada jawaban, namja kecil itu tetap acuh menjauhinya. Membuat Zhoumi berdecak dan mulai membawa pelan motornya, mengikuti langkah Sungmin.

"Aissh jinjja, pakaian apa yang kau kenakan huh?...Tck! fashionista yang mengerikan" gerutu Zhoumi sambil bergidik, kala melihat Sungmin dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"..."

"Aigo, aigoo!...rok apa yang kau kenakan itu?!" Celetuknya lagi, masih mengikuti Sungmin dari belakang

"..."

"Bhahaha! Yya! lihat sepatumu itu! kau tak berniat menjadi—

"OHS! BASTARD!"

Pecah sudah emosi yang ditahannya sedari tadi, namja mungil itu menghempas kakinya hingga membuat sebelah sepatu sneakernya terlempar entah kemana.

Tak cukup dengan itu...

Ia kembali menendang asal...melempar muak sneaker kebesaran milik Kyuhyun yang tersisa.

Membuat Zhoumi tutup mulut dan hanya meringis, takut ...kalau-kalau namja cantik itu mengamuk padanya.

"KAU PIKIR AKU MAU MEMAKAI BARANG MILIKMU!" Teriak Sungmin lagi, kali ini dengan melepas satu persatu kancing kemejanya. Tak ayal Zhoumi membulatkan mata lebar melihatnya. Terlebih begitu sedikit demi sedikit tubuh Sungmin mulai terekspose menampilkan kulit putih dengan banyak bekas hickey di dada dan perutnya.

"PABBOYA CHO KYUHYUN!"

"S-STOOOPPP!" Zhoumi cepat-cepat turun dari motor besar itu, lalu merapatkan paksa kemeja Sungmin yang terlanjur terbuka itu.

"MAU APA KAU?!" Sentak Sungmin, berusaha melepas kedua tangan Zhoumi yang masih bertengger di kemejanya.

"Y-ya...apa kau gila? Ingin membuka baju di tempat seperti ini?! Tega sekali kau...berniat membuat semua orang menghabisi wajah tampanku!" Bisik Zhoumi, masih nekat mengancingkan satu persatu kancing kemeja Sungmin, walau nyatanya Ia begitu gemetar saat melakukannya.

Ah salahkan, tubuh putih yang memikat itu. membuatnya gagal fokus...hingga beberapa kancing tersemat acak tak beraturan.

'Sexy!' Batin Zhoumi, dengan mata tak berkedip.

'BUGHH'

"YACK! Mengapa memukulku?! Aku hanya membantu mengancingkan kemejamu!" Pekik Zhoumi tak terima, seraya menggosok kasar jidatnya yang memerah.

"..." Namja mungil itu hanya diam dengan tatapan menghunus tajam. Membuatnya sadar...banyak kancing yang salah masuk posisi.

"Ahhaha...hanya masalah kecil, biar aku koreksi sa—

"Tak perlu!" Sergah Sungmin, sambil bersungut kesal namja mungil itu mulai membenarkan kemejanya sendiri. Dan lupa...beberapa saaat lalu, dirinya benar-benar ingin melenyapkan kemeja tersebut.

.

.

"Kajja...naik" Ujar Zhoumi setelahnya.

Sungmin melirik, dan baru sadar...ada yang patut dicurigai dari kedatangan namja tinggi itu di tempat seperti ini.

"Apa Kyuhyun yang memintamu kemari?" Tanyanya kemudian,

Zhoumi terbatuk...tapi setelahnya tertawa terbahak."Mwo? aniya...aku hanya tak sengaja saja melihatmu. Dan tak tega melihatmu seperti gelandangan di si—OWAAAHHH!" Zhoumi tiba-tiba saja menjerit dan nyaris limbung dari motornya, begitu namja kecil itu menendang motornya tanpa peringatan.

"ANARKIS SEKALI! HUH!"

"..." Sungmin menutup kedua telinganya, lalu kembali berjalan menghentak meninggalkan Zhoumi.

"Y-yya...wa-wait, wait Min!" Panggilnya, seraya menghalangi langkah Sungmin dengan motor sportnya.

"Aku tak akan banyak bicara lagi, kajja-kajja naiklah"

Sesaat Sungmin hanya diam, mengamati dengan seksama motor besar di hadapannya, namun terlihat jelas...ada suatu hal yang mengusik pikiran Sungmin saat ini.

"kajja...tunggu apa lagi? aku akan mengantarmu pulang"

"..."

"Wae? Kau tak ingin tumpangan dari—

Zhoumi mendadak membulatkan mata sipitnya, begitu tiba-tiba saja nama mungil itu memanjat motor dan duduk manis di belakang tubuhnya.

"Kajja..." Ucap Sungmin kemudian, tanpa peduli raut Zhoumi saat ini.

"YACK!"

Sungmin kembali memutar bola mata jengah mendengar teriakan berisik itu. "Apalagi sekarang?! Aku sudah naik motormu!"

"Aisshh Min! Tak bisakah kau duduk dengan normal?! Jangan seperti itu!" Gerutu Zhoumi, mempermasalahkan posisi duduk Sungmin yang menyamping, layaknya seorang anak perempuan manis.

"Aku tidak bisa!" kekeuh Sungmin.

"Apanya yang tidak bisa?! Kau NAMJA! Apa tak malu,orang lain melihat cara—

"Aku tidak bisa!"

"Tapi aku yang malu!" Gerutu Zhoumi lagi

"YACK! Lihat selimut bodoh ini! apa kau pikir aku bisa membuka kakiku dengan normal!" Sungut Sungmin jengkel, seraya meremas blanket tebal yang kini melilit ketat kedua kakinya. "Lagi pula aku tak memakai celana dalam" Lanjutnya sangat lirih, nyaris berbisik.

"MWOOO?!"

"Aku turun..."Gumam Sungmin kemudian, dan sukses membuat Zhoumi panik.

"A-andwae! Baiklah...duduk seperti itu tak masalah hahaha" Zhoumi mengalah, dan beralih melajukan pelan motor sportnya. Sekeras apapun ia memaksa,rupanya kepala Sungmin jauh lebih keras dari apa yang Ia duga. Tak ada pilihan lain selain mengalah, dan membiarkan puluhan pasang mata yang dilaluinya menatap geli padanya.

.

.

.

.

.

.

Skip Time

Sungmin mengacak surai pirangnya kesal, terhitung sudah 10 jam lamanya Ia berpisah dengan kyuhyun dan hingga saat ini, tak ada satupun panggilan atau bahkan pesan dari Kyuhyun. ah sial! Apa Kyuhyun masih mematung bodoh di tepi danau itu?

Dan lagi, apa Kyuhyun tak merasa menyesal sedikitpun, setelah membentak dan menamparnya? Meskipun Sungmin tau, Kyuhyun tak bermaksud menamparnya.

Tapi jika harus dirinya yang menghubungi namja itu terlebih dahulu, tentu saja Sungmin menolaknya keras.

Dirinya yang dibuat marah di sini, tak cukup dengan tamparan itu. Tapi gertakan keras saat di danau tentu saja membuatnya geram bukan kepalang. Dan Kyuhyun yang seharusnya memohon maaf pada dirinya,

"Minnie...keluar sayang, Eomma tak mau kau melewatkan makan malammu"

Samar-samar terdengar ketukkan pintu dan suara lembut ibunya dari luar, tapi Sungmin enggan menjawab dan hanya mendengus lalu kembali menenggelamkan wajahnya di bantal.

"Yyaa...buka pintunya, apa kau tak merindukan Eomma?" Bujuk Leeteuk lagi, semenjak kedatangan dirinya dan suaminya. Putra kecilnya sudah menunjukkan sikap yang berbeda. Biasanya setelah kepulangan keduanya dari perjalanan jauh, bocah mungil itu akan merengek, merajuk bahkan mengekor kemanapun keduanya pergi. Tapi saat ini?

Jangankan memeluknya, putra kecilnya itu hanya mengurung diri seharian di kamarnya dengan pintu terkunci dan melewatkan makan siangnya pula.

"Masih marah karna Appa dan Eomma pergi meninggalkanmu?"

"..."

"Sungmin buka pintunya! Eomma tak suka dengan sikapmu yang seperti ini." Leeteuk mulai berujar tegas.

"..."

Tapi tetap saja, pintu itu tak bergeming. Dan sungmin tetap diam di dalam sana. Membuat yeojja cantik itu mulai berpikiran buruk. Terakhir kali Ia meninggalkan buah hatinya pada keluarga Kyuhyun,bukan tidak mungkin. Sikap Sungmin yang seperti ini karena ulah Kyuhyun.

"Apa Kyuhyun berbuat sesuatu yang buruk padamu?" Tanya Leeteuk kemudian,cukup membuat Sungmin mengangkat kepalanya dari bantal.

"Bicaralah sayang, jika memang benar begitu biar Appamu yang memaksa Kyuhyun mengakui semua perbuatannya padamu dan menghukumnya. Ah ya! Saat ini Appamu sedang menyiapkan mobil, bergegas menuju rumah Kyuhyun" Lanjut Yeojja itu lagi seiring dengan suara langkah menjauhi kamarnya.

.

.

Apa? Ayahnya ingin menemui Kyuhyun? menghukumnya?

Tidak! Tidak!

Ibunya tidak serius dengan ucapannya bukan?

Ah! sial! Ia tak mungkin membiarkan Kyuhyun celaka di tangan Ayahnya.

Cepat-cepat namja mungil itu melompat dari ranjangnya, membuka pintu dan berlari keluar dengan tergesa.

.

.

"APPA!"

Kangin yang kala itu sedang melonggarkan dasinya, dibuat mengernyit saat melihat putra kecilnya berlari dari atas tangga, tapi setelahnya pria itu tersenyum lebar dan membuka kedua tangannya siap memeluk Sungmin.

"Appa!Kyuhyun tak melakukan apapun padaku!...Jangan salahkan Kyuhyun! Jangan memukuli Kyuhyun! Jangan menghukumnya Appa!"

Kangin makin mengernyit tak mengerti mendengar semua racauan itu. "Tunggu, apa yang kau bicarakan sayang? Untuk apa harus memukuli Kyuhyun?"

Sungmin meneguk ludah payah, jadi Ibunya mengelabuinya kali ini?

"Hhh...akhirnya keluar juga Tuan muda Sungmin" Suara Leeteuk mulai menyapa dari atas tangga.

"Eomma!"Pekik Sungmin tak terima.

"Hmmm..?" Gumam Leeteuk seraya berjalan pelan menuruni anak tangga.

"Eomma bohong padaku!"

"Sampai kapan mengurung diri seperti itu? Appa dan Eomma mengkhawatirkanmu sayang." Ucap Leeteuk lembut, sembari menyuapkan sesuap makan malam untuk Sungmin. "Jadi? Apa alasanmu bersikap seperti itu?" Lanjut Leeteuk lagi.

Sungmin tak menjawab, hanya menggeleng sambil mengunyah makanannya dengan kesal. Ah! jika saja Ia tak lapar...tentu tak akan menerima suapan ibunya seperti ini.

.

.

.

"Bicara tentang Kyuhyun, sedari tadi aku belum menghubunginya" Ujar Kangin tiba-tiba seraya mendial nomor Kyuhyun, membuat Sungmin tersedak. Masih menduga, Kangin hendak mengintrogasi Kyuhyun karna sikapnya hari ini.

Namja mungil itu meremas tangan Kangin, namun karena mulut masih terisi penuh dengan makanan, ia hanya bisa menggumam tak jelas dan menggeleng kepala kasar. "Mph! Uuuummmm!"

"Kau ini kenapa? Makan yang benar" Kangin beralih menggeser tubuh putranya untuk menjauh.

"Aneh sekali...Kyuhyun tak mengangkatnya" Tukas Kangin kemudian, membuat Sungmin mengerjap sesaat lalu berlari tergesa menuju kamarnya.

"Yya! habiskan makan malam—

"Aku kenyang!" Sergah Sungmin menyela teriakan Leeteuk. Yeojja itu hanya menghela nafas...dan membiarkan putra kecilnya lari seperti itu.

.

.

.

Berulang kali Sungmin berjalan tak tentu mengitari setiap sudut ruang kamarnya. Sebuah smart phone berwarna pink pun tak luput dari genggamannya.

Baiklah, kali ini Ia memang mengalah dan berusaha menekan harga dirinya untuk menghubungi Kyuhyun. tapi hasilnya...

"Namja Gila!" jeritnya sambil membuang ponselnya ke ranjang, begitu tau...Kyuhyun tak pernah mengangkat panggilan darinya.

Tapi! Sungmin benar-benar mencemaskan pemuda itu, terlebih setelah mendengar jawaban dari Heechul bahwa Kyuhyun belum kembali ke rumahnya.

"Ah! Zhoumi!" Pekik Sungmin antusias, begitu yakin Zhoumi pasti mengetahui keberadaan Kyuhyun. cepat-cepat sungmin kembali meraih ponsel merah muda miliknya.

"Yya...tak perlu berterima kasih karena aku mengantarmu pulang hari ini, aku memang namja terbaik di dunia ini" Tiba-tiba saja suara namja mengalun penuh percaya diri, kala panggilan itu tersambung.

"Tck! Dimana Kyuhyun?"

"Di dalam ka—Ah! Molla! Aku tidak tau!"

Sungmin menyeringai mendengarnya, tak salah lagi...dari cara bicara yang hampir tak konsisten itu. Sungmin yakin, Zhoumi pasti tau di mana Kyuhyun.

"Kyuhyun bersamamu?!" Ketus Sungmin

"Aniyo! Hanya aku sendiri di apartemen ini!"

"Hyung, beri aku alamat apartemenmu"

"Kyuhyun tidak di sini!"

"Beri aku alamatmu Pabbo!"

"Tidak mau!"

"Kau mengidap impoten, akan ku katakan itu pada Henry"

"MWORRAGO?! YACK! Ancaman macam apa itu hah?! Aku tak memiliki penyakit apapun!" seru Zhoumi melengking, tak terima kejantanannya diragukan seperti itu.

"Katakan alamatmu, atau Henry—

"Arraseo! Lihat inbox mu setelah ini! Aisshh jinjja"

.

.

.

Sungmin terkikik puas,begitu namja bernama Zhoumi itu benar-benar mengirim alamat apartemen miliknya. Tak ingin menyiakan waktu lebih...namja cantik itu bergegas menata ranjangnya hingga terlihat seperti dirinya sedang terlelap di bawah selimutnya.

Meraih ransel, lalu memanjat jendela kamarnya. Sesaat Sungmin memandang kamarnya yang telah sempurna untuk mengelabui ibunya.

"Aku akan segera kembali" Gumamnya sebelum akhirnya memanjat turun ke bawah dan mengendap –endap keluar dari rumahnya dengan mudahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tentu kedua orang tuanya akan melarangnya keras jika Ia pergi keluar. Dan Sungmin tak memiliki pilihan lain selain melarikan diri seperti ini.

Hanya sekali ini saja, karna Ia benar-benar ingin bertemu dengan Kyuhyun.

.

.

Sementara itu...

Pelan namun pasti seorang pemuda terlihat menepikan laju mobilnya, sesekali Ia terlihat ragu memegang smartphone miliknya lalu kembali memandang sebuah rumah besar di seberangnya, seolah...tengah berharap sosok yang ingin di lihatnya saat ini benar-benar muncul dari balik rumah itu.

Ya...Lee Sungmin, sosok mungil, yang tak pernah habis membuatnya merindu. Namun, sebesar apapun perasaannya untuk Sungmin. Hingga detik ini tak ada satupun yang tersambut untuknya, dan meskipun Ia berusaha untuk menyamarkan perasaan itu, tapi yang terlihat...dirinya semakin jatuh, dan semakin dalam menggilai Sungmin.

Hingga membawanya ke tempat ini...rumah kediaman Lee

Namja itu –Yesung- menarik nafas dalam, sebelum akhirnya mendial nomor Sungmin.

Namun, seketika itu pula...kedua mata di balik frame kaca itu terbelalak kala melihat seorang namja kecil tampak memanjat turun dari kamarnya.

"S-sungmin.." Gumamnya, seraya membuang asal smartphone miliknya lalu keluar dari mobil.

.

.

"Aisshh...Appo!" gerutu Sungmin sambil mengusap-usap sikunya yang lecet, setelah bersusah payah menuruni jendela dua lantai itu hingga berhasil berpijak di halaman rumahnya.

"Sungmin~ah"

Seseorang menepuk pundaknya dari belakang, membuatnya terlonjak dan nyaris menjerit karna terkejut. Takut kalau-kalau Ayahnya mengetahui aksi melarikan dirinya ini

Namun dibandingkan Ayahnya, Ia jauh lebih terkejut melihat kehadiran seorang pemuda berkaca mata di hadapannya kali ini.

"Y-yesung Hyuung?" Gagapnya tak percaya. Lalu mengedarkan pandangan ke sekitar, beruntung tak ada orang tuanya. Ia masih aman rupanya.

"Untuk apa Hyung kemari?" Ujar Sungmin setengah berbisik, seraya melanjutan misinya minggalkan halaman rumah itu, dan Yesung hanya mengekor di belakangnya.

"Aku hanya ingin melihatmu"

"Aishh ini bukan waktu yang tepat, pulanglah" Gerutu Sungmin tanpa menghentikan langkah mengendapnya."Hussh...Husshh" desisnya seraya mengibas ngibaskan tangan ke arah Yesung.

Sementara namja tampan berkaca mata di belakangnya, hanya terkekeh pelan melihat sikap yang makin jenaka itu.

"Min... sebenarnya kau ingin kemana?" tanya Yesung, mencoba menarik perhatian namja mungil itu.

Sungmin sedikut berdecak mendengarnya, oh sungguh! Ia benar-benar tak mengharapkan kehadiran namja itu,di saat Ia lebih mengutamakan keinginannya bertemu Kyuhyun.

"Mungkin aku bisa mengantarmu" Lanjut Yesung lagi.

Dan sukses membuat namja mungil itu menegakkan tubuhnya lalu berbalik dengan antusias.

"Jjeongmalyo?" Bisik Sungmin seraya mengguncang lengan Yesung.
Ah! Yesung mengalihkan pandangannya seseaat. Demi apapun itu, Sungmin benar-benar menggemaskan dengan ekspresi demikian.

"Apapun untukmu..." Balas Yesung turut berbisik.

Tak perlu waktu lebih, namja mungil itu berlari lalu masuk begitu saja ke dalam mobil Yesung tanpa permisi. Dan Yesung hanya menghela nafas pelan melihatnya, ah sungguh hatinya benar-benar menghangat karena Sungmin.

"Okay...kita akan pergi kema Tuan muda Sungmin" Ujar Yesung, begitu melajukan mobil hitamnya.

Senyum menawannya pun tak pernah luput tersemat di bibir merahnya, sekali lagi...
Sungmin benar-benar membuat sesuatu dalam dadanya berdetak hangat.

"Apartemen Zhoumi , apa kau tau tempatnya Hyung?

"Hm...ya aku tau" Tentu saja Yesung tau, apartemen itu adalah markasnya sebelum hubungannya bersama Kyuhyun memburuk.

Sungmin hanya mengangguk riang, beruntung sekali bertemu dengan Yesung. Dengan ini Ia tak perlu bersusah payah mencari taxi bukan.

.

.

.

Beberapa menit kemudian

"Apa masih jauh?"

Yesung menggeleng pelan, lalu menunjuk sebuah gedung menjulang tinggi di sebrang. "Tidak...tak lama lagi kita sampai"

"Apa ada yang ingin kau ambil di sana? Hingga selarut ini kau pergi—

"Aku ingin bertemu Kyuhyun"

'NYUT'

Yesung memperlambat laju mobilnya, menyesal telah bertanya dan menyesal Ia baru mengetahui tujuan Sungmin berkeliaran selarut ini hanya untuk menemui Kyuhyun. Namja yang telah merebut Sungmin darinya.

"Hyung?" Sungmin mengerjap tak mengerti begitu Yesung menepikan mobilnya tanpa sebab. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar dan menggerutu resah,jalanan terlalu sepi di luar sana.

"Hyung! Ini bukan apartemen—

"Aku tak menyerah Min"

Sungmin membulatkan mata lebar, kala mendengar intonasi bicara yang berbeda itu. Dan makin berdebar tak nyaman begitu melihat wajah Yesung yang tertunduk

"Umm...se-sebaiknya aku turun di sini, aku sudah tau tempat—

GREBB

Kedua foxy eyes itu membulat tak percaya, begitu Yesung memerangkap tubuhnya hingga terhimpit di jendela mobil.

Apa yang salah?

Mengapa semua mendadak menjadi seperti ini? oh sial! Tak seharusnya ia menerima bantuan apapun dari sunbaenya itu.

"H-hyung!"

.

.

.

.


"Aishh! Lama sekali bocah itu!"

Zhoumi berjalan tak tentu, maju kemudian mundur lalu menyamping sambil tak henti-hentinya mengamati jam dinding dan arloji di tangannya.

Membuat seorang namja yang tengah meneguk air mineral dari dalam lemari pendingin itu, mendelik acuh namun cukup merasa terusik.

"Oh my gosh! Apa dia tersesat?!" panik Zhoumi seraya berlari ke arah jendela apartemen dan membukanya asal, membuat angin malam berhembus kencang.

"Idiot" Dengus Kyuhyun sembari melangkah menuju kamarnya.

"YACK! Kyu! Ini sudah hampir satu setengah jam! Bocah itu belum juga sampai!"

Kyuhyun menghentikan langkahnya, lalu melirik tak mengerti. Bocah siapa yang dimaksud Zhoumi sedari tadi? Bukankah Henry?

"Sungmin! Tck! Anak bodoh itu benar-benar buta jalan atau ap—ACKK!"

Zhoumi terkejut bukan main, begitu tiba-tiba saja Kyuhyun mencengkeram kuat kerah piyamanya, membuat tubuhnya sedikit terangkat ke atas.

"Apa maksudmu dengan Sungmin?! Apa kau berbuat sesuatu padanya?!"

"Uhukk! Aniyaa! Di-dia meminta alamat apartemen ini untuk menemuimu tapi—

Zhoumi terbatuk seraya menepuk nepuk dadanya sendiri saat Kyuhyun menghempas cengkeraman tersebut dengan emosi. "Aissh kau gila, ingin membunuhku Huh!"

"Kau memberikannya?!" Sentak Kyuhyun

"Daripada Henry menganggapku impoten, lebih baik aku mengatakannya. Tapi sampai saat ini Sungmin belum juga—

"SHIT!"

BRAKKK

Zhoumi yang masih terengah hanya mengerjap melihat Kyuhyun meraih ponsel miliknya dan berlari keluar begitu saja. Entah apa yang ingin dilakukan namja arogan itu, bukan urusannya. Ia teralu banyak membantu pasangan gila itu seharian ini. Pikir Zhoumi

.

.

.

"L-lepaskan aku Hyung!" Sungmin meronta payah, berulang kali Ia mendorong kepala Yesung untuk menjauh dari pangkal lehernya, namun tenaga yang tak sepadan mempermudah Yesung untuk mencengkeram kedua tangannya ke atas, dan mengecupi lehernya bringas.

"Hanya sekali ini saja Min...ku mohon" Bisik Yesung di sela-sela cumbuannya, Ia menarik kasar kaos Sungmin, nafasnya pun makin memberat begitu melihat bahu dan dada Sungmin. Tak dipungkiri lagi, Ia benar-benar menggila hanya dengan melihat tubuh namja mungil itu, tak ingin menyiakan kesempatan...Yesung beralih mengecupi dada Sungmin dengan paksa.

"Ahnn~...Lepas! AHH!"

BUAGH

"Arght" Yesung mengerang nyeri diperutnya, begitu Sungmin menendangnya dan membuat punggungnya membentur sisi pintu yang lain.

Melihat Yesung lengah, Sungmin bergerak panik membuka pintu mobil ...walau nyatanya tubuhnya tengah gemetar hebat.

"T-tunggu Min" Serak Yesung berusaha meraih Sungmin, tapi Ia kalah cepat dengan pintu mobil yang terbuka itu. dan membiarkan Sungmin berlari kacau meninggalkannya.

"ARGHH!" Teriak Yesung seraya menghantam kemudinya, terlihat jelas Ia tengah mengutuk diri dan kecewa dengan penolakan namja mungil itu.

.

.

.

.

.

"Sial!" Berulang kali Kyuhyun mencoba menghubungi Sungmin, namun tetap saja tak satupun panggilan itu tersambung. Membuatnya semakin berlari resah...keluar dari loby apartemen itu. Entah apa yang ingin dilakukannya saat ini, Ia sama sekali tak memiliki petunjuk apapun, mengingat dirinya sendiri yang mengambil keputusan untuk membuat sekat dengan Sungmin sementara waktu ini. Semua tak pelak, Kyuhyun lakukan karena tak ingin melibatkan Sungmin dalam emosinya dan berakhir menyakiti kekasih mungilnya itu.

Tapi keputusannya sama sekali tak menyelesaikan apapun, alih alih melindungi Sungmin. Yang ada...namja mungil itu semakin nekat memaksakan keinginan, ingin bertemu dengannya.

Seharusnya Ia tau, Sungmin lebih keras kepala dibandingkan dengan siapapun.

Oh sungguh! Ia benar-benar tak berharap terjadi hal yang lebih buruk setelah ini.

Namun kedua obsidiannya seketika menyipit kala pandangannya tanpa sengaja melihat sosok yang begitu dikenalnya berjalan gontai di ujung sana. Ya...namja manis yang sedari tadi mengusik pikirannya itu benar-benar mengikutinya kemari.

Tapi nafasnya tercekat begitu semakin melihat Sungmin dengan jelas.

Wajah sembab dan kerah yang terlihat longgar hingga memperlihatkan sebagian bahu Sungmin itu, kian membuatnya tak yakin Sungmin baik-baik saja.

Ia mengepalkan tangan kuat, sebelum akhirnya berlari menghampiri Sungmin yang berulang kali mengucek mata kebasnya itu.

.

.

.

"Min.." Panggil Kyuhyun seraya menangkup wajah pias itu.

Sungmin sempat berjengit takut, tapi setelahnya menghambur ke dalam pelukan Kyuhyun begitu tau...namja itu yang datang. Sungmin tak berucap apapun, hanya menenggelamkan wajah dan sesekali memukul pelan perut Kyuhyun.

"Terjadi sesuatu di jalan?" Bisik Kyuhyun, ia berusaha kembali menangkup wajah Sungmin demi melihatnya. Namun...namja mungil itu menolak dan kembali menyusupkan kepalanya.

Kyuhyun menghela nafas cemas, dan hanya menumpukan dagunya di puncak kepala Sungmin. Samar-samar ia mulai berbisik lirih, membuat tubuh mungil yang gemetar itu perlahan menenang dalam dekapannya. "Mianhae...Min"

Perlahan, Kyuhyun menjauhkan tubuh Sungmin, tapi tetap saja namja cantik itu masih tertunduk tak ingin dilihat.

Kyuhyun tak ingin memaksa, Ia sepenuhnya tau...Sungmin akan membuka diri padanya jika suasana hatinya membaik. Namja tampan itu beralih menggenggam tangan kanan Sungmin, lalu membimbingnya masuk ke dalam apartemen miliknya.

.

.

.

.

Cklek

Pintu nirkabel terbuka, Sungmin yang sedari tadi bersembunyi di balik punggung Kyuhyun mulai mengintip. Dan disanalah melihat seorang namja tinggi berkacak pinggang siap menyambut keduanya.

"Yack! Kau! Dari mana saja huh!" Seru Zhoumi sambil mengekor Sungmin. Bertingkah selayaknya orang tua yang mendapati putrinya pulang terlambat. "Kau tau?!Kekasihmu hampir membunuhku karna dirimu!" Protes Zhoumi lagi, masih tak terima Kyuhyun mencekiknya beberapa saat lalu.

Tapi namja mungil itu hanya menunduk, sama sekali tak ingin meanggapinya, dan kini kembali bersembunyi di balik tubuh Kyuhyun.

"H-heiiii! Mengapa diam saja?! Kemana perginya suara brisik yang memanggilku impoten?! Yya! Kau tak mendengar—

Zhoumi menutup rapat bibirnya, begitu Kyuhyun menghadangnya tepat di pintu kamar namja tampan itu. membuatnya meringis kikuk. "A-algeseumnida...ini wilayah kekuasaanmu" Ucap Zhoumi formal, sambil beringsut-ingsut kebelakang, meski sesekali Ia melirik dan melempar glare nya pada namja kecil di belakang tubuh Kyuhyun.

.

.

.

Kyuhyun menutup rapat pintu kamar itu, sebelum akhirnya beralih memandang Sungmin yang kini telah menduduki ranjangnya, tak ada yang berubah, Namja bersurai pirang itu masih saja menundukkan kepalanya dan enggan membuka suara

"Apa orang tuamu tau...kau di sini bersamaku?"

"..."

Sungmin tetap diam, tak menjawab apapun kecuali meremas-remas kedua tangannya hingga memerah karna terlalu keras

Membujuk Kyuhyun untuk berjalan mendekat, berusaha menggenggam jemarinya. Tapi Sungmin menepis tangannya dan kembali menundukkan kepala.

"Kau kemari hanya untuk mengacuhkanku seperti ini?"

"Kau yang mengacuhkanku!" Sentak Sungmin dengan tangan terkepal.

Kyuhyun hanya memandangnya, Ia akui kali ini memang salahnya. Hingga membuat Sungmin kecewa seperti ini. Tapi sungguh, Kyuhyun sama sekali tak bermaksud mengabaikan terlebih menyakiti Sungmin

Tak ingin semakin menyulut emosi namja cantiknya, Kyuhyun beralih mengambil kemeja miliknya. Tentu..Ia tak bisa membiarkan Sungmin bertahan dengan penampilan kacau seperti itu.

"Biar aku mengganti pakaianmu" Lirih Kyuhyun seraya meraih ujung kaos Sungmin dan menariknya ke atas. Tak ada perlawanan apapun dari namja mungil itu, membuat Kyuhyun menyeringai tipis melihat sikap yang patuh itu meski sesekali Sungmin tampak menggigit bibir bawahnya karna hawa dingin dari pendingin ruangan itu.

Namun, kedua obsidiannya seketika menajam begitu melihat bercak merah samar di leher Sungmin.

"Apa ini?!" Ucap Kyuhyun seraya menyentuh leher putih itu, namun lagi-lagi Sungmin menepis tangannya lalu membekap bekas hickey itu dengan jarinya

"..."

Kyuhyun berdecak, dan menangkup cepat wajah Sungmin. Menatap lekat kedua foxy eyes itu yang mulai retak karena rembasan bening di pelupuknya. "Jawab Min, siapa yang melakukannya?" Ujar Kyuhyun pelan, berusaha menekan emosinya.

"Apa kau peduli?!"

Sejenak Kyuhyun hanya diam, masih menatap lekat kedua foxy eyes yang memandangnya penuh kecewa itu. samar-samar Ia melihat rasa takut di balik sorot mata itu.

"Ya aku peduli karna kau kekasihku" Tegas Kyuhyun, sambil membawa lebih dekat wajah pias Sungmin, dan mengecup pelan bibir yang masih di gigit erat itu.

"Kau mengabaikanku!" Sungmin kembali merajuk, menyentak tangan Kyuhyun lalu menggeser tubuhnya menjauhi namja tampan itu.

Kyuhyun diam, dan hanya mengamati tingkah namja mungil yang masih meremas-remas ujung kemejanya dengan jengkel. Bahkan sesekali terlihat mengusap kasar rembasan bening di sudut matanya. Tanpa dijelaskanpun Ia tau, Sungmin tengah kesal bukan main saat ini. Ah ya...Ia memang mengenal Sungmin lebih dari siapapun, sekali manja tetaplah manja...

Sedalam apapun Ia merunduk mengakui kesalahanya, Sungmin akan semakin membusungkan egonya. Dan tak akan meluruh sebelum Ia benar-benar merasa menang, hingga rasa jengkel itu tertebus.

"Mianhae.." Ucap Kyuhyun kemudian, sambil mengulurkan tangan ...ingin menyentuh surai pirang itu, tapi Sungmin kembali menggeser tubuhnya.

Membuat Kyuhyun menghela nafas, lalu turut menggser posisi mendekati namja cantik itu.

"Kau juga membentakku!"

"Mianhae..."

"..." Sungmin menundukkan kepala, tanpa menghentikan gerakan tangannya yang mulai menarik-narik selimut Kyuhyun hingga membuatnya kusut total. Sejujurnya terlalu banyak kata protes yang ingin meledak detik itu juga, namun cara bicara dan bagaimana Kyuhyun menatapnya. Membuat Sungmin bisu seketika dengan wajah memerah , tersipu malu.

"Kau masih marah?"

"..." Tak ada jawaban, namja cantik itu lebih memilih memalingkan wajahnya kelain arah.

Kyuhyun memejamkan kedua matanya, dibandingkan dengan amarah Sungmin, sejujurnya hatinya lebih terusik dan tak terima dengan bekas merah di leher Sungmin. Apa yang terjadi sebelum Sungmin tiba di sini?

Tapi Ia tak ingin memaksa, dan membuat emosi keduanya semakin memperumit semuanya.

Kyuhyun beralih menarik tengkuk Sungmin, sedikit mengangkat dagunya lalu melumat pelan bibir plump itu. Sungmin ingin menyentak, namun hisapan intens di bibir bawahnya dan usapan lembut di tengkuknya membuatnya lemas dan sedikit tenang dengan sentuhan itu.

"Mmmh..." Lenguh Sungmin, sambil meremas lengan Kyuhyun.

.

.

.

"Sejujurnya...aku selalu memikirkanmu seharian ini" Bisik Kyuhyun tepat di bibir Sungmin, begitu Ia melepas pagutan keduanya. Ia beralih mengecup spot merah samar di leher Sungmin lalu menghisapnya kuat, seolah tengah menggantinya dengan bekas hickey yang lebih kontras.

"Nn~ AH!" Jerit Sungmin kesakitan, seraya meremas surai ikal Kyuhyun untuk menjuh. Namja tampan itupun hanya menyeringai puas, begitu melihat spot merah matang di leher Sungmin, lalu kembali mengecup pelan bibir atas Sungmin.

"Siapa yang melakukannya?" Tanya Kyuhyun lagi, masih berharap namja mungil itu membuka suara.

Sungmin hanya menggeleng, bukan dirinya tak ingin mengakuinya. Tapi Ia mengenal betul pribadi Kyuhyun, namja itu membenci Yesung. Akan menjadi hal yang sangat buruk, jika sampai Kyuhyun tau apa yang telah Yesung lakukan terhadapnya.

"Kau yang melakukkannya"

"Apa?" Kyuhyun mengernyit, sedikit mengangkat tengkuk Sungmin demi mengamatinya lebih jelas. "Tapi aku tak—

"Ya kau yang membuatnya, lupa huh?!"

Sejenak Kyuhyun terlihat mengeras, tapi setelahnya mengehela nafas lalu menumpukan dagunya di pundak Sungmin. Setidaknya jawaban itu benar-benar membuatnya tersenyum lega, tak ada yang menyentuh Sungminnya kali ini.

.

.

"Jangan pernah melakukannya lagi,pergi seorang diri seperti ini" Lirih Kyuhyun sembari menggulung lengan kemeja Sungmin yang kebesaran.

Sungmin hanya menggigit bibir bawahnya, memandang Kyuhyun seperti ini...terlalu menyenangkan untuknya. Sejak kapan Kyuhyun terlihat menawan dan tampan seperti ini, mungkinkah karna seharian ini Ia tak bertemu dengan namja itu.

"Min...kau mendengarku?"

"Y-ye?"

"Terlalu berbahaya...jangan melakukannya lagi" Ulang Kyuhyun, sambil menyibak surai pirang Sungmin ke atas dan mendorong pelan dahinya, membuat namja mungil itu mempoutkan bibir kesal.

.

.

.

Skip Time

"Aku akan bermalam di sini" Ucap Sungmin, sembari menata bantal di belakangnya dengan antusias. "Tidak, aku akan mengantarmu pulang setelah ini" Kyuhyun beralih mengemas beberapa benda milik Sungmin ke dalam ranselnya, tak ayal namja cantik itupun mengernyit kesal, merasa ini bukan Kyuhyun yang biasanya.

"Wae?"

Kyuhyun menegakkan tubuh dan memandang redup namja manis itu, sejujurnya ia sangat senang bahkan terlalu senang dengan Sungmin di sisinya seperti ini. tapi...Kyuhyun tak ingin menyeret namja mungil itu ke dalam masalahnya. Sungmin tak harus terlibat, atau bahkan sampai memberi dampak buruk untuk hari Sungmin.

"Kau harus sekolah bukan? dan lagi ...aku tak ingin kedua orang tuamu menganggapku telah menculikmu"

"Aku tak peduli! Aku ingin tetap di sini!" Tekan Sungmin, memaksa.

"Jangan gila Min"

Sungmin terdiam dan hanya memandangi punggung namja yang kini tengah mengeringkan kepalanya sehabis mandi itu.

Dan tanpa suara, namja mungil itu merangkak mendekat lalu memeluk tubuh naked Kyuhyun dari belakang, melingkarkan kedua tangan mungil itu di perut Kyuhyun

"Aku hanya ingin bersamamu...jangan menolakku" Lirih Sungmin, sambil mengecup lembut punggung Kyuhyun, lalu menyandarkan kepalanya di sana.

Namja tampan itu menggigit bibir bawahnya, merasa...apa yang dilakukan Sungmin saat ini semacam isyarat untuk berbuat lebih. Oh ayolah...sedari tadi Ia berusaha menahan diri. Namun Sungmin dengan mudahnya melempar umpan begitu saja...Ia tak akan peduli, jikapun sesuatu yang lebih buruk terjadi setelah ini.

Tanpa peringatan, Kyuhyun memutar tubuh...menghempas tubuh Sungmin ke ranjang dan memerangkap tubuh mungilnya di sana.

"Jangan salahkan aku, jika malam ini aku bermain kasar"

"M-mwo~Uhmppfthh...Mmh" Sungmin terbelalak, merasa tak siap dengan ciuman yang menuntut itu. Berulang kali Sungmin berusaha memalingkan wajah, untuk sekedar mengais nafas. Namun yang terlihat, berulang kali pula Kyuhyun menahannya dan kembali melumat penuh bibir mungil itu tanpa sedikitpun memberi jeda

"Ahng..K-kyuhmphh...Mmhh!"

.

.

.

.

"Kyuh! HNGG~hh"

Sungmin meronta, berusaha mencari celah untuk menahan Kyuhyun, tapi seakan tak lengah...namja tampan itu kini beralih melucuti semua pakaian Sungmin, hingga naked total lalu kembali mendekap erat tubuh mungil itu. menyambung cumbuan basah yang sempat terlepas di perpotongan leher putih Sungmin.

Ia memang sadar dan sepenuhnya mendengar, namja mungil di bawahnya tak pernah berhenti meronta dan memakasa untuk melepaskannya.

Tapi...rasanya, sudah terlambat...

Kemelut dalam keluarganya benar-benar membuat batin dan hatinya kian terasa pekat. Ia berusaha untuk meredam semuanya, namun nyatanya...Ia sama sekali tak mampu menahan emosi itu

Dan kini kehadiran Sungmin di sisinya?

Sesungguhnya Ia tak bermaksud menjadikan Sungmin sebagai pemuas atau bahkan lampiasan, akan tetapi...dirinya benar-benar membutuhkan namja mungil itu untuk melepas semua beban penatnya.

Sejak di awal, Kyuhyun memang berniat menjauhkan diri dari kekasih mungilnya itu, karna semua akan berakhir dengan emosi. Walau hanya sekedar menyentuh ujung jarinya.

Tapi...Sungmin sendiri yang datang padanya. Kyuhyun tak akan menjamin hasratnya akan baik-baik saja kali ini.

.

.

"Kyuhyun! ngh~ HENTIKAN!" Jerit Sungmin pada akhirnya. Membuat keduanya saling menatap dengan nafas memburu. Ah sungguh! Ia benar-benar merasakan perih yang tajam di sekitar leher dan dadanya, Sungmin yakin benar...hisapan Kyuhyun meninggalkan luka di bagian itu.

"Aku—tidahmpfthh~ MMH!" namja mungil itu kembali menjerit tertahan begitu Kyuhyun meraup cepat bibirnya,bahkan kedua foxy eyesnya semakin membulat lebar kala lutut Kyuhyun menggeser dua pahanya ke atas,hingga memperlihatkan rektum sempit itu. Tak ayal, Sungmin makin meronta dan memukul-mukul punggung Kyuhyun. demi apapun itu...Sungmin tak menginginkan Kyuhyun yang seperti ini dan entahah...Ia merasa binal dengan posisi demikian.

"Bukan kah sudah kukatakan" Bisik Kyuhyun tepat di telinga Sungmin, lalu mengulumnya bringas.

"Ahnn~ nghh"

"Jangan salahkan, jika aku bermain sedikit kasar" Lanjutnya lagi,kali ini dengan mengecup bibir atas Sungmin.

"SEDIKIT?!KASAR! KAU SANGAT KASAR!" Pekik Sungmin kesal, seraya mendorong perut Kyuhyun untuk menjauh.

Namun tak sesuai dugaannya, Kyuhyun hanya menyeringai tanpa berniat untuk menggeser tubuhnya. Membuat namja kecil di bawah kungkungannya itu makin bersungut gusar.

"Minggir Kyu!" jerit Sungmin jengkel.

Kyuhyun menggeleng, masih dengan menyeringai tajam...Ia sedikit menjilat bibir bawahnya sebelum akhirnya membawa kepalanya mendekat...lebih dekat hingga—

"TIDAK MAU! Jangan menciumku!" Pekik namja mungil itu rusuh, seraya membekap bibirnya sendiri, Persetan jika apa yang dilakukannya kini akan menyulut amarah Kyuhyun. Ia hanya tak ingin bibirnya bernasib sama dengan dadanya yang lecet.

"Tck.." Decak Kyuhyun, makin menyeringai tajam.

Sontak, namja mungil di bawahnya itu pun makin meremang melihatnya. Sungmin tau benar...ada pertanda buruk di balik seringai tersirat itu.

"K-kyu~" Panggil Sungmin lirih, dan menatap pemuda di atasnya dengan iba, berharap Kyuhyun luluh dengannya. Tapi seketika itu pula Ia menjerit terkejut, begitu Kyuhyun tiba-tiba saja membalik tubuhnya hingga menelungkup dan menindihnya erat tanpa bisa dicegah.

"K-Kyu! Apa ini?! Jangan seperti—Nnhh!" Sungmin menengadah, dan melenguh saat namja tampan itu meremas remas buttnya, dan sesekali menggesek rektum kecil itu dengan jarinya.

"Jangan apa hm?" Bisik Kyuhyun, sembari menjilat dan mengecupi bagian belakang telinga Sungmin. Tak ayal namja cantik itu makin menggigil dan mendesis nikmat karenanya.

"A-ahh...NNNN!" Sungmin meremas kuat cover bed di bawahnya, kala lidah basah itu mulai menggeliat dan memainkan lubang telinganya, membuat sesuatu di bawah sana semakin berkedut nyeri karna terhimpit tubuhnya.

"C-cukuphh! Ahn..." Sungmin berusaha menggapai gapai lengan Kyuhyun, memaksa namja tampan itu lekas menyudahi permainan lidahnya, namun semua terasa sia-sia...tangan mungil nya tak cukup sampai jika posisinya tertelungkup seperti itu, dan makin tak berdaya begitu Kyuhyun meraih kedua tangannya ke atas, dan menggenggamnya erat di atas kepalanya.

.

.

.

.

"AHNN!" Sungmin terlihat mengejang begitu Ia mencapai klimaks dengan hanya kecupan dan cumbuan lidah basah itu, tubuh penuh peluhnya begitu terengah. Entahlah... Kyuhyun benar-benar berbeda hari ini.

"A-aku lelah hhh...hhh" Engah Sungmin, seraya memukul-mukul ranjang dengan lemas.

"Belum berakhir" Bisik Kyuhyun, membuatnya menoleh kesamping akan tetapi detik itu pula tubuhnya menegang hebat begitu Kyuhyun melesakkan genitalnya hanya dengan sekali hujam.

"AHHH! ARGHTT!"

Pelan namun pasti, namja tampan itu mulai menggerakkan tubuhnya tanpa berhenti meremas-remas butt Sungmin. Sesekali pula Ia menyentuh genital mungil itu, menarik lalu melepasnya hingga terdengar bunyi kecipak erotis dari percum yang mulai merembas.

"Ahh! AH! Kyuuhh!"

Kyuhyun kembali menyeringai, Ia mengangkat sebelah kaki kanan Sungmin, hingga membuat rektum itu semakin ketat mencengkeram genitalnya. "Ack~ J-jangan po-posisi ini...Ah! AHH!"

.

.

.

Jemari kecil itu tampak memutih pasi akibat terlalu keras meremas cover bednya, Sungmin menggelleng kasar, tak kuat dengan rasa perih yang tajam di bagian selatan tubuhnya. Berulang kali Ia merintih...

Namun pria di atasnya tetap menyetubuhinya dari belakang, bahkan semakin lama semakin menghentaknya cepat.

"A-appo...ah! Ngh! A-aah! P-perutku ahh! aahhh"

"SShhh~" Desis Kyuhyun nikmat, Ia meraih wajah Sungmin lalu melumat bibir merah itu dari samping. Meredam setiap erangan bahkan jeritan namja cantik itu.

"NNh! Mh! C-Cumh! Kyuhh! CUMMHH!"

.

.

.

.

.

Sementara itu di lain tempat

"Gila..."

Zhoumi terlihat gusar bahkan begitu frustasi menutup kedua telinganya dengan bantal Pooh miliknya. Sesekali Ia mengedarkan pandangan kesemua penjuru kamarnya,

Dinding tetaplah dinding...tak kedap suara, hingga desah dan lenguh sex yang vokal itu. semakin terdengar binal di telinganya.

"Ahh! Ter—lalu da—lamhh! Ahhnn! Kyuhh!"

"Kalian benar-benar gila!" Umpatnya lagi seraya menugging, barangkali dengan menenggelamkan kepalanya di kolong ranjang seperti ini, bisa menulikan pendengarannya. Ah! sebenarnya bukan masalah ia bisa tuli mendadak atau tidak...tapi sesuatu di tengah selangkangannya itu semakin lama semakin mengeras.

"Sshh...nik—math Minnh"

"Aishh YAHHH! HANYA KAU SENDIRI YANG NIKMAT!" Teriak Zhoumi sambil menghempas bantalnya ke dinding pembatas kamar Kyuhyun.

"Ngh! A—ahh! Ahhh! Kyunnie! CUMMHH! AHH!"

"OH! SHITTT! HENRYYYYY!"

.

.

.

.

.

Skip Time

"Nnh! Biarkan aku tidur!" Sungut Sungmin seraya menepis tangan Kyuhyun yang hendak meraih tubuhnya. Tak bisahkah Kyuhyun membiarkannya saja kali ini, oh ayolah tak hanya di kamar ini, Kyuhyun pun melakukannya saat keduanya mandi, tentu bukan main lagi betapa payah tubuhnya saat ini.

"Tck! Keringkan rambutmu terlebih dahulu" Decak Kyuhyun,masih bersikukuh menarik tangan Sungmin untu mendudukkannya. Tentu Ia tak bisa membiarkan Sungmin tertidur begitu saja dengan surai basahnya, anak itu akan benar-benar jatuh sakit jika seperti ini.

"Min.." Panggil Kyuhyun lagi.

Membuat bocah manis yang meringkuk nyaman di awah blanket tebal itu, mulai mendelik tak suka. "Biarkan aku tidur!"

"Tidak! Keringkan rambutmu lalu tidurlah di mobil" Tegas Kyuhyun yang kini mengacak asal surai pirang itu dengan sehelai handuk keciil demi mengeringkannya.

"Mobil?! Kau mengusirku dari kamar ini?!" Pekik Sungmin tak terima, dan berusaha menyentak kedua jemari besar itu dari kepalanya. Bahkan mulai rusuh menarik-narik handuk kecil di tangan Kyuhyun.

Membuat namja tampan itu mengalah, dan beralih menatap lekat Sungmin.

"Aku akan mengantarmu pulang"Ujar Kyuhyun sambil mengelus pelan pipi Sungmin.

Namja mungil itu mulai melirik jam dinding, dan menghela nafas pelan begitu tau waktu telah menunjukkan pukul 2 pagi. Bukannya tak ingin kembali,tapi...sejujurnya Ia enggan meninggalkan kamar besar itu. entahlah...Sungmin pikir ada yang berbeda dari dirinya, Ia tak pernah merasa sehebat ini ingin selalu bersama Kyuhyun.

"Min..kau dengar?" Kyuhyun mulai menaikkan dagu Sungmin. "Kau pergi dari rumah tanpa sepengetahuan orang tuamu, sebaiknya aku mengantarmu—

"Anniya! Mereka hanya tau aku sudah tertidur. Aku sudah membuatnya aman...tak perlu khawatir Tuan Cho! Kajja tidur" sergah Sungmin seraya menarik-narik tangan Kyuhyun, memaksanya untuk lekas berbaring.

"Lalu, apa kau akan kembali esok hari? Dan Ibumu tau kau mengelabui mereka?"

"Yups...gwaenchanayo,mereka akan mengerti-

"Tidak Min! Kajja...pulang" Tegas Kyuhyun seraya menarik paksa lengan Sungmin agar segera beranjak. Bukan!

Bukan dirinya tak ingin Sungmin tetap bersamanya malam ini. tapi anak itu menyimpan masalah yang besar dengan orang tuanya, pergi dan bermalam di tempat pria lain yang tak mereka ketahui keberadaannya. Tentu akan membuat Kangin dan Leeteuk menggila.

Kyuhyun sama sekali tak ingin merubah Sungmin menjadi pribadi yang buruk, oh sungguh! apa yang dilakukan Sungmin terlalu berlebihan. Dan Ia tak menginginkan hubungan Sungmin dan keluarganya menjadi keruh hanya karna kelakuan manjanya kali ini.

Sungmin dibesarkan dengan penuh cinta dan kasih dari orang tuanya. Tak seperti dirinya... hubungannya dengan keluarganya sendiri telah remuk, itu sangat menyesakkan. Tentu Ia tak ingin Sungmin merasakan hal yang sama...seperti dirinya.

"WAE?! Apa kau tak menginginkanku di sini?! Aku hanya ingin bersamamu!"

Kyuhyun hanya diam, dan lebih memilih mengenakan sweater hangatnya di tubuh Sungmin, dan mengemas tas ransel berwarna pink milik namja mungil itu.

Membuat Sungmin makin emosi, dan kini beralih menghentak kaki menghampiri Kyuhyun, meraih wajahnya lalu melumat bibir tebal itu.

"Apa kau ingin melakukannya lagi sekarang?"bisik Sungmin setengah menggoda, berharap mengalihkan perhatian pemuda tampan itu, dan mengurungkan niat mengantarnya pulang.

Namun Kyuhyun hanya meliriknya dingin, dan beralih mengangkat bridal tubuhnya tanpa peduli Sungmin makin meronta dan berteriak kesal karenanya.

"YACK! TURUNKAN AKU KYU!"
"Kita pulang, aku akan menjelaskan semuanya pada kedua orang tuamu"

"Andwae! Aku ingin di sini! Kyu! KYUHYUN!"

.

.

.

.

.

BRAKK

"Waeyooooo?!" Zhoumi terlihat kusut membuka pintu, semalaman penuh Ia tak mendapat tidur yang selayaknya.
"Kunci mobil" Ucap Kyuhyun, masih dengan menahan Sungmin yang kian memberontak dalam gendongan bridalnya.

"Turunkan aku! Aku tak ingin seperti ini!" Pekik Sungmin gusar.

"M-mwo? Mobil? Kunci?" Gumam Zhoumi tak mengerti.

"AISHH PPALIYA!" Gertak Kyuhyun membuat namja bersurai merah itu berjengit tersadar, lalu cepat-cepat meraih kunci mobilnya dan melemparkannya pada Kyuhyun.

Tanpa berucap apapun Kyuhyun melangkah pergi begitu saja, tentunya dengan Sungmin yang masih menjerit tak terima dengan keputusan sepihak namja tampan itu.

"Aku tidak mau! Mengapa kau tak mendengarku! Kyu!"

Zhoumi mengerjap cepat selepas kepergian keduanya, berusaha mencerna apa yang baru saja Ia lihat.

Kyuhyun yang memaksa, Sungmin menjerit tak mau...lalu itu berarti—

"YACK! APA KALIAN INGIN MELAKUKANNYA DI MOBILKU! ANDWAEHH! KEMBALIKAN KUNCIKU!" Teriaknya gusar begitu meyakini asumsinya.

.

.

.

,


"Hhh.." Untuk kesekian kalinya pemuda berkaca mata itu menghela nafas lelahnya, berjam-jam lamanya Ia bertahan di dalam mobilnya. Menatap penuh sesal pada apartemen besar di hadapannya...dan Ia tau Sungmin ada di dalamnya, apapun itu...Ia benar—benar menyesali kebodohannya nyaris menyerang Sungin beberapa saat lalu.

Memang tak sampai melakukannya tapi, Ia telah melakukan kesalahan besar dan membuat Sungmin mungkin sangat membencinya.

Dan disinilah dirinya saat ini, terjebak sesal ingin mengucapkan maaf namun enggan, karna Kyuhyun pun berada dalam gedung itu.

Hingga tiba-tiba saja Ia sedikit terhenyak begitu melihat siluet Kyuhyun keluar dari apartemen itu, dengan Sungmin dalam rengkuhannya. Ada yang berbeda...

Sungmin tampak meronta, saat keduanya memasuki sebuah mobil putih. Apa Kyuhyun memaksanya?

Yesung benar-benar terusik melihatnya...Ia berdecak, dan keluar dari dalam mobil demi melihat kondisi Sungmin.

.

.

.

"Apa kau muak denganku?!"

"..." Kyuhyun tetap diam, dan hanya memilih mengenakan sabuk pengaman namja cantik itu.

Sungmin mulai meremas kuat kedua tangannya, tak taukah Kyuhyun...Ia benar-benar merasa ditolak jika seperti ini. "Aku merindukanmu.." Lirih Sungmin kemudian

Membuat Kyuhyun terhenyak dan menatap redup namja mungil yang nyaris menangis itu.

"Hn...kita bicarakan esok hari" Ujar Kyuhyun seraya mengecup pelan pipi Sungmin. Bagaimanapun saat ini yang terpenting adalah mengantar Sungmin pulang kerumahnya dengan aman.

Namun Sungmin hanya diam, dengan satu bulir alir mata perlahan lolos dari pelupuknya. Hanya itu saja jawaban dari ungkapan penuh emosinya?

Kyuhyun tak merindukannya? Tak pernah memiliki perasaan yang sama?

Hanya itukah yang Kyuhyun katakan padanya?

Namja mungil itu mulai melepas sabuk pengamannya, membuat Kyuhyun mengernyit heran.

"Min?"

Sungmin memalingkan wajah, sebelum akhirnya membuka pintu mobil lalu berlari secepat yang Ia bisa.

"YACK! SUNGMIN!"

.

.

.

.

Masih dengan megusap kasar mata sembabnya, Sungmin berjalan menghentak dengan terengah-engah. Tak terbednung lagi betapa kecewa dirinya saat ini, dan Ia telah berlari cukup jauh meninggalkan Kyuhyun. entah namja tampan itu akan peduli mengejarnya atau tidak,

Ia kecewa! Hanya kecewa...dengan sikap Kyuhyun.

Disaat dirinya berusaha mencurahkan perasaannya hanya untuk namja itu, Kyuhyun sama sekali tak menaruh hirau. Ia telah menyerahkan keberanian dan tubuhnya hanya untuk menemui Kyuhyun, tapi yang terlihat...Kyuhyun sepertinya muak dengan kehadirannya. Pikir Sungmin.

"Wow..."

"Manis sekali...kau anak perempuan atau laki-laki hmmm?"

Sungmin berjengit, begitu empat pria kekar tampak berjalan santai kearahnya. Sejak kapan mereka di sana? Dari cara bicara dan berjalan, sepertinya mereka tengah mabuk berat.

Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Sial! Mengapa dirinya harus berjalan di tempat segelap dan sesenyap ini. parahnya lagi...Sungmin tak tau di mana dirinya kali ini.

"M-mau apa kalian?" panik Sungmin seraya berjalan mundur kebelakang, namun naas...dua orang pria yang lain mengepung dan menangkap cepat kedua tangannya. Hingga membuatnya limbung...dan terhempas ke dinding pembatas jalan.

"AHH! LEPASKAN AKU!" Teriak Sungmin kalap, begitu sekumpulan pria tak dikenal itu memaksa melucuti pakaiannya. Berulangkali Sungmin berusaha menendang, namun bau arak yang menyengat membuatnya tersedak ingin muntah dan membuatnya lengah.

Menyesal Ia berlari ke tempat seperti ini dan menyesal semua orang menjijikkan itu menyentuh tubuhnya. "Hiks! KYUHYUN!"

"Siapa yang kau panggil hmm? Tak ada yang mendengarmu di tempat ini...lebih baik nikmati saja sayanghh"

"ANDWAE! AKU AKAN MEMBUNUHMU!LEPASKAN AKU!"

"Yya~..sumpal mulutnya dengan-BUAGHH

"Arght! Brengsek!" Umpat pria kekar itu begitu seseorang menendangnya dari belakang hingga membuatnya tersungkur. "

"K-kyuu" Isak Sungmin begitu melihat itu benar-benar Kyuhyun-nya

"Bocah tengik!" seru pria mabuk itu seraya bangkit dan menerjang Kyuhyun, diikuti tiga pria lainnya yang mulai meninggalkan Sungmin , untuk menyerang Kyuhyun.

.

.

Debaman dan erangan semakin terdengar intens di pembatas jalanaan yang sepi, tampak Kyuhyun begitu lihai menghindar dan balas menghantam kawanan pemabuk itu. sesekali Ia melirik Sungmin, merasa cemas dengan namja mungil tanpa perlindungan itu. pemabuk yang lain bisa saja beralih menyerangnya kembali jika Sungmin tetap di tempat ini.

"Pergi dari sini Min!" Seru Kyuhyun, masih dengan menghindari pukulan yang datang ke arahnya. Namun karena perhatian yang teralih untuk Sungmin, Ia lengah hingga tendangan pria itu berhasil mengenai perutnya.

"Arggh" Erang Kyuhyun sedikit terpental kebelakang.

"KYUHYUN!" Teriak Sungmin kalap, Ia ingin mendekat namun seseorang menahannya dari belakang.

"Berbahaya Min, menjauh dari tempat ini.."

"Tapi Kyuhyun"

"Aku akan membantu Kyuhyun" Ujar pemuda itu-Yesung- sebelum akhirnya membaur dalam perkelahian itu.

.

.

.

"Apa yang kau lakukan di sini pabbo!" gusar Kyuhyun begitu Yesung berdiri di sisinya,

"Tentu saja membantumu" singkat Yesung, sembari menangkis serangan yang hampir mengenai Kyuhyun lalu menghantam telak wajah pria pemabuk itu "ARGH!"

"Bawa Sungmin pergi dari sini! Oh shit! Pria itu mendekatinya!" geram Kyuhyun saat tau seorang yang lain dari pemabuk itu, mulai sempoyongan mendekati Sungmin ingin menangkapnya.

"Tapi kau?"

"CEPATI!" Teriak Kyuhyun memaksa, namun pria berkaca mata itu tampak enggan meninggalkannya. Lawan yang mereka hadapi, bukan semata hanya namja biasa...pemabuk itu pria dewasa dengan tenaga yang mungkin lebih dari mereka.

"BAWA SUNGMIN PERGI!" Tekan Kyuhyun lagi, yang masih melumpuhkan dua orang dihadapannya meski nyatanya tampak tertatih.

Yesung mengangguk pelan, namun tertahan ingin memastikan kondisi Kyuhyun...tapi kedua matanya membelalak lebar begitu melihat salah seorang lawan Kyuhyun mengeluarkan sebuah belati.

"Kyuhyun! awas!"Teriak Yesung kalap.

'JLEBBB'

"Arghhh!"

Namun terlambat, mata pisau itu telah menghujam telak perut sebelah kiri Kyuhyun. Pandangannya mungkin memang sedikit kabur, tapi tak cukup kuat menepis amarah dalam diri Kyuhyun. Ia menggeram sebelum akhirnya mencabut pisau belati itu dari perutnya, membuangnya asal...lalu mencekik pria penikam itu ...tak peduli darah merembas deras dari perutnya.

"Ackk...le—phas! Ugghh"

"Ku bunuh kau" Desis Kyuhyun, masih dengan mencekik Pria yang makin menggelepar itu.

"KYUHYUN!" teriak Sungmin histeris kala melihat, kemeja putih itu penuh dengan rembasan darah. Ia ingin berlari mendekat namun pemabuk yang lain mencengkeram tangannya.

Membuat Yesung makin bimbang memilih langkahnya,satu sisi Kyuhyun mendapatkan luka ...tapi bagaimana dengan Sungmin?

Arh! Sungmin lebih membutuhkannya, namja mungil itu tak akan mampu melawan pria berotot seperti itu.

"LEPASKAN DIA—

'JLEBB'

Yesung stagnan dan terbelalak, ia memutar tubuh...dan detik itu pula nafasnya seakan tercekat...melihat pria yang lain menusuk punggung Kyuhyun dan membuat namja yang telah bersimbah darah itu, tersungkur begitu saja.

"A—arghhh"

"KYUHYUN! ANDWAEEEE! KYUUUU!" Sungmin makin histeris, dan meronta kasar dari cengkeraman pemabuk itu.

Tak ayal...Yesung berteriak geram. Dan menerjang pemabuk itu dengan brutal.

.

.

.

.

"Dimana kunci mobilku hah! Yah! KALIAN DI SINI!" Gusar Zhoumi begitu melihat kerumunan tak jauh darinya, dan Ia yakin sosok yang dilihatnya pasti Sungmin, tapi mengapa mereka di tempat seperti ini. ah persetan dengan alasan itu! ia cukup lelah berlari mengejar Kyuhyun hanya untuk mendapatkan kunci mobilnya, yang benar saja...mereka berniat melakukan sex di mobilnya. Pikir Zhoumi

.

.

"Hei! Kembalikan kunci—

Zhoumi menjatuhkan begitu saja bantal Pooh yang sedari tadi di bawanya dari apartemen. Kedua matanya tampak terbelalak nanar...melihat Kyuhyun tergeletak bersimbah darah, sementara Yesung membabi buta menyerang seorang pria asing. Mungkinkah yang dilawan Yesung itu...pelakunya?

"K-kyu.." Gumamnya, seraya berjalan cepat menghampiri.

Ia menoleh geram ke arah sosok yang menahan Sungmin, mengambiil sebatang kayu...lalu

BUAGHH!

Zhoumi berhasil menyerang pria asing itu dari belakang, sontak...Sungmin yang terlepas...berlari kacau ke arah Kyuhyun, dan begitu panik menekan luka di perut Kyuhyun demi menghentikan pendarahannya.

.

.

"KAU! BERANI-BERANINYA MENUSUK TEMANKU HAH!"

BUAGGGHHHH

"Argggttthh"

.

.

.

"K-Kyu! Buka matamu!" Panik Sungmin seraya mendekap kepala Kyuhyun. wajahnya makin kebas karna air mata...namun pemuda dalam dekapannya itu tetap terpejam membuatnya berteriak kalut pada dua orang yang masih menghabisi pemabuk itu.

"YACKKK! APA YANG KALIAN LAKUKAN! TOLONG AKU! Hiks" Lolos sudah isakkannya, Sungmin tak tau harus berbuat apa. Darah itu makin merembas...tak hanya dari perutnya...namun punggung Kyuhyun pun penuh dengan darah.

"Kyu—hyunn" Isak Sungmin lagi, berusaha mengangkat tubuh kokoh itu seorang diri...namun tenaganya tak cukup kuat melakukannya. Dan membuatnya makin terisak frustasi...merutuk betapa bodoh dan tak berdaya dirinya saat ini, andai saja Ia tak meninggikan egonya dan mendengar Kyuhyun...mungkin Kyuhyun tak akan mendapat luka seperti ini.

semua ini tak lebih karna kesalahannya.

"Ssshh...ulljima"

Sungmin terhenyak begitu, sebuah tangan penuh darah menyentuh pipinya.

"Kyuuu..." Cepat-cepat Sungmin menangkap tangan itu, dan menggenggamnya erat.

"B-bukankah su—dah ku katakan, j-jangan pe-pergi seorang di—ri" Ucapnya terbata dengan tersenyum tipis, meski nyatanya Kyuhyun tampak begitu kesakitan

Sungmin makin menangis kacau mendengarnya. "JANGAN BICARA APAPUN! KAU DENGAR!" jeritnya..seraya menekan kalut perut Kyuhyun.

"B-bahaya Minh" Lanjut Kyuhyun lagi, sebelum akhirnya hilang sadar dan lunglai begitu saja.

"ANDWAE! KYUHYUN! aku akan membunuhmu jika kau menutup mata seperti itu! BUKA MATAMU PABBO!" Teriak Sungin kalap, seraya mengguncang tubuh Kyuhyun.

"Bawa mobilmu kemari!" Zhoumi yang usai melumpuhkan pemabuk itu, beralih merengkuh tubuh Kyuhyun dan memaksa Yesung untuk segera membawa mobilnya

.

.

"Ngh! Mengapa Kyuhyun tetap menutup matanya?! Bangunkan dia Ppali...hiks...Ppaliii!"

"Yack! Berhentilah menangis! Kau pikir itu akan membantu?! Kau yang membuatnya seperti ini!" Seru Zhoumi kesal, Ia menyentak tubuh Sungmin agar memberinya jalan...lalu membawa tubuh Kyuhyun masuk ke dalam mobil Yesung.

Sungmin hanya menundukkan kepala...Ya...Ialah pembawa petaka itu. Jika saja...tak datang menemui Kyuhyun...jika saja tak membuat Kyuhyun mengejarnya kemari, mungkin Kyuhyun akan tetap baik-baik saja.

"Masuk! Ppali!" Gertak Zhoumi, menyadarkan namja mungil itu untuk segera memasuki mobil hitam itu.

.

.

Sungmin kembali menangis dalam diam, sesekali Ia melirik Yesung yang tampak gusar memacu mobilnya...tak peduli Ia merangsak rambu lalu lintas yang ada.

Ingin mengucap sepatah kata, namun tersedak begitu saja...rasanya tak patut membuka suara jika Kyuhyun terbaring dengan luka separah itu.

Bahkan hingga saat ini, darah pekat itu tak pernah berhenti merembas dari perut dan punggungnya.

"Kyu...Mianhae"

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

Next Chapp

"E-eomma"

"Yeobbseyo...Sungmin?! Dimana Sayang? Eomma dan Appa mencari—

"Hiks...Kyuhyun"

"W-wae? Apa yang terjadi? Mengapa menangis?"

"Kyuhyun...Eommaa"

.

.

.

.

.

"DIA PUTRAKU! BIARKAN AKU MELIHAT PUTRAKU!"

.

.

Hai Haiii haiii...Jumpa lagi dengan Author mesum. Terima kasih masih mencintai KyuMIn dan bertahan bersama-sama T_T

Hehe ada yang masih ingat cerita ini, mungkin sudah berlumut kali ya...

maaf terlalu lama menghilang...tapi demi kalian yang menunggu..hiks...author tetap melanjutkan fic ini, meski hati berdarah darah waktu ngetiknya.

Yoshh... tenang... ch berikutnya g bakal lama kaya kemarin...asal revieeewww okay :)

*Hanya minta saran saja...kalau author menulis/memasukkan pair yang lain boleh tidak?

Kalau iya? vote dong list pair berikut ini..nantinya pair ini akan muncul di PTCOMB atau ff Kyumin yang lain

-ChanBaek

-Minyoon

-Vkook

Hehehe vote yah...

Yang mau follow author

= Fb : putri aryanti

= wattpad : CupidKyumin137

dan untuk:

Princess Kyumin215 , ChanMoody , gorjazsimba, cho hyo woon , Lilin Sarang Kyumin , Chlie hanariunnse , Shin Neul Ra, melsparkyu, Kyumin joyer, ButtCouple137 , Cho Min Hwa , Miettenekomiaw, danhobak, Voice 13Star, Love Kyumin 137, Zen Liu , epildedo , emi mardi , WineMing, kyuminsaranghae , angelicKYUMIN , Myst-girl , nova137 , teukiangle, MalaJaeWook, Phia89 , ChoLee KyuMinie, mYesungie Wife , Karen Kouzuki , JOYmin137 , OhSooYeol, dirakyu, sitara1083, RithaGaemGyu137, namnam15, AreynaSyndrome , Minge-ni, reaRelf, Park Ryeo My , winecoup137, Kim Yong Neul, Cho Minhyun 137 , seo sae na, vey900128, Gyumina, grace grace 9026, novapuspa sari 777, hatakehanahungry ,TifyTiffanyLee , sha nakanishi , ming0101 , hwangpark106, diynazha gint , Yeoja pabbo, stawberry rae, Y , endah kyumin137 , Mingre , bebek , harudh861015 , mio, Elf hana sujuCouple , UnyKMHH , fitriKyuMin , sin30 , dJOYers , LittleHyukie , new kame , zaAra evilkyu , airi tokieda, myFridayyy , sary nayolla, GaemGyu137 , kyuminlovelys, may moon 581, thiafumings , Fani kyuming , Bunbunchan, Alefiction , Big Twins K M S, Cho Yooae, oushi kyu , Reva Kyuminelf , WineShipper , winecouple, Elf KyuMin, luciferhell , stalkyumin , GuiMinXian137 fonami-kyuminelf, Kang Dong Jae, Kitukie, KyuMinformELF, bella joyers, aidaaars , renakim , sissy, kim kyuna, firaagyu , Sriisparkyu , anita ariestamaru, Cho Receel, stevani , mayasiwonest everlastingfriends, lee sunri hyun, pandarkn , chu, Adekyumin joyer , ShinJiWoo920202, Chella-KMS, KMalways89 , abilhikmah, Kyuminsimple, kukyuruyuk, rizkyamel63 , Hanna, Aprilia137, GuiMinXian137, luthfieannha aryhanhiiey , eikiAkishima28 , keyla hb malik , kyuhyunsbitch, retno, kyumin pu , kyuminshipp , Ecung , clouds1489 , uyunt , aey raa kms, babychoi137, Vikyuu, S ELF137 , shineeetha, BabyMing , Dina LuvKyumin, KangMin, mmillo, hakeriouss, leefairy , fariny , kimpichi adjah, rickasanti cucan, lemonade , dan para Guest

Terima kasih sudah mereview ch sebelumnya,

anyyeong

saranghaeeeeeeeee