Haii minna,

Risa lagi stress dan tiba-tiba mendapatkan ilham dari Kishimoto-sensei untuk membuat fic ini. Semoga aja ini fic bisa berkenan dihati para Readers sekalian.

Langsung aja deh,

Disclaimer : Kishimoto-sensei meminjamkan para tokohnya dengan bunga mawar

Warning : Typo,Gaje,alur kecepatan,dll

# # # # #

"Menikah?!" teriak Sakura

Ia baru saja pulang dari sekolah dan sudah dikejutkan dengan berita sang ayah yg menyuruhnya untuk menikah

"ehem,Sakura. Duduklah dulu,ayah bisa menjelaskan semuanya," ucap sang ayah tenang

Anak mana yg bisa tenang saat orang tuanya berkata dengan santai bahwa anak tunggalnya tiba-tiba harus menikah saat ia masih berusia 17 tahun?

"ayah,aku rasa ayah benar-benar harus berhenti minum alkohol," saran Sakura menyangka sang ayah masih mabuk

"ya,itulah masalahnya. Ayah mabuk dan… " sang ayah tidak meneruskan kalimatnya

"dan apa ayah?" tanya Sakura penasaran

"dan ayah tanpa sengaja menghancurkan sebuah chip bernilai jutaan dolar pada saat perjamuan perusahaan se-Konoha beberapa hari lalu," lanjutnya

Sakura merasa seketika berhenti bernafas. Jutaan dolar. Harus diakui keluarganya memiliki perusahaan lumayan yg memiliki penghasilan cukup walaupun masih kecil dan belum terlalu maju,tetapi untuk mengganti sebuah chip bernilai jutaan dolar? Sepertinya Sakura harus menjual dirinya seperti sang ayah yg menyuruhnya menikah saat ini.

"ayah minta maaf padamu,Sakura. Tapi cuman kamu harapan kami satu-satunya," ucap sang ayah sambil tertunduk

"sebentar,apa yg ia tuntut pada ayah?" tanya Sakura

Sang ayah menggangkat kepalanya,"ia menyuruh ayah mengganti chip tersebut karena mereka tidak membuat salinannya atau ayah akan dituntut dipenjara seumur hidup,"

Ucapan sang ayah membuat Sakura menghela nafas,ia tidak menyangka hobi sang ayah yg sangat suka meminum alkohol berlebihan bisa membuat dampak seperti ini.

"Sakura,maukah kamu menikahi anak mereka sebagai pengganti chip bernilai jutaan dolar tersebut?" tanya sang ayah kembali

Gadis bersurai pink itu merasa tidak mempunyai pilihan. Pilihan apalagi yg ia punya? Ia harus menyelamatkan keluarganya dan seluruh karyawan perusahaan milik ayahnya yg sudah tua. Mana ia tega untuk membuat mereka semua kehilangan pekerjaan?

"Sakura,kamu mungkin masih shock tentang hal ini. Jangan khawatir,besok ikutlah dengan kami untuk bertemu dengan Presiden Direktur perusahaan tersebut," ucap Ibu menenangkan Sakura

Anggukan mengakhiri pembicaraan tersebut. ia kemudian berjalan melangkah untuk memasuki kamarnya yg mungil tapi sangat nyaman tersebut. menjatuhkan dirinya pada kasur empuknya dan kembali memikirkan ucapan sang ayah kembali.

"menikah… aku tidak pernah menyangka akan secepat ini," gumamnya

# # # # #

Di sisi lain,seorang pria bergaya kelas atas memakai jas berwarna hitam dan dasi berwarna putih sedang duduk melihat ke arah mejanya yg terdapat sebuah kertas dan foto. ia memandangnya dan sudah berkali-kali membaca isi dari kertas tersebut.

"permisi Tuan," ucap seseorang

"ada apa,Kabuto?" tanyanya

"Presdir mengatakan besok akan ada pertemuan dengan Pak Kizashi dari Haruno corp," ucapnya sambil membacakan sebuah memo

Pria itu memutar kursinya kemudian berdiri menghadap pria bernama Kabuto tersebut,"Kizashi Haruno? Orang yg merusakkan chip penting saat perjamuan perusahaan se-Konoha?"

Kabuto mengangguk,"benar pak," ucapnya

"kenapa tidak Itachi saja?" tanyanya

"Tuan Itachi sedang menemani nyonya pada sebuah pertemuan di negri Suna," jawabnya

Pria itu berdecih dan kembali duduk. Ia melihat kertas dan foto yg masih berada dimejanya tersebut dengan pandangan mata kesal.

"baiklah," ucapnya kemudian

Kabuto segera membungkukkan badan dan keluar dari ruangan meninggalkan pria itu sendiri masih menatap sebuah kertas dan foto tersebut.

"Haruno Sakura… kesenangan apa yg akan kudapat darimu?" ucapnya menyeringai

# # # # #

Sekolah adalah rutinitas biasanya yg dijalani oleh seseorang ketika masih berumur 17 tahun dan gadis bersurai pink ini masih berangkat seperti biasanya ke sekolah tempatnya yg sangat damai dan bermaksud untuk meminta saran pada sahabatnya tentang masalah yg keluarganya sedang hadapi saat ini.

"pagi,Forehead! lesu amat!" sapa seorang gadis berambut pirang diikat

"pagi,Ino-pig… " sapa Sakura balik

Sakura masih ragu akan menceritakannya pada Ino atau tidak. Memang gadis itu adalah sahabatnya yg sangat akrab dari mereka masih kecil,tapi masalahnya adalah Ino seorang penggosip berat. Berita dari manapun bahkan yg Top Secret dia sudah tahu duluan entah bagaimana caranya. Itulah yg membuatnya menjadi seorang ketua klub surat kabar di sekolahnya saat ini.

"hei! Cerita padaku,ada apa denganmu Sakura," ucapnya tidak sabaran

Sakura menghela nafas,"berjanjilah kau tidak menceritakan hal ini pada siapapun dan kau tidak memasukkannya pada berita di surat kabarmu," ucap Sakura

Ino mengangguk bersemangat,"tentu,tentu! Apa itu?" tanyanya tidak sabaran

Sakura mendekatkan bibirnya ke telinga Ino agar tidak ada seorangpun mendengarnya. Ia membisikkan dengan sangat pelan.

"aku akan menikah… " bisiknya

Kontan saja Ino membulatkan mata biru kehijauannya dengan terkejut,ia bahkan hampir berteriak kalau saja Sakura tidak menutup mulutnya dengan segera.

"mmphh! Apphh!"

"psst! Bisakah kau tidak membuat kehebohan seperti itu,Ino-pig?" bisik Sakura

Ino menganggukan kepalanya dan akhirnya Sakura melepas tangannya dari mulut Ino mengetahui keadaan sudah aman.

"benarkah itu?" tanya Ino memastikan

Sakura mengangguk, "ayah berbuat kesalahan pada perjamuan kemarin dan menghancurkan chip penting dari sebuah perusahaan yg bernilai jutaan dolar. Mereka menuntut ayah,jika ayah tidak bisa menggantinya ayah akan dipenjara seumur hidup. Kami tidak mempunyai uang sebanyak itu dan ayah menawarkanku untuk menikahi anak dari perusahaan tersebut…. " jelas Sakura

Ino tersenyum dan dari sorot matanya tidak tampak secuil kesedihan melihat sahabatnya yg sedang dilanda kesialan… atau mungkin keberuntungan bagi Yamanaka Ino?

"apa-apaan kau ini,Pig! Sahabat lagi sedih dan kau tersenyum?" ucap Sakura kesal

"ck,ck,ck,Forehead! sungguh beruntung hidupmu bagaikan sebuah drama. Perusahaan kaya mana yg akan kau nikahi itu?" tanya Ino semakin bersemangat

Sakura tersadarkan setelah pertanyaan Ino barusan. Ia belum bertanya pada orang tuanya perusahaan mana yg akan ia nikahi ini. Ah,maksudnya anak pewaris perusahaan yg akan ia nikahi.

"forehead? Hello… ada apa denganmu?" tanya Ino menyadarkan Sakura

"aku belum tahu,Pig… "

"hah? Apanya yg belum tahu?" tanya Ino tidak mengerti

"aku belum tahu perusahaan mana yg pewarisnya akan aku nikahi!" seru Sakura dengan nada pelan

Ino merasa kecewa dengan pernyataan yg baru saja diucapkan oleh sahabatnya tersebut. bagaimana mungkin ada orang yg akan menikah tetapi tidak tahu siapa yg akan ia nikahi? Kalau saja ia tidak menyetujui perjanjian Sakura untuk tidak memasukan hal ini ke surat kabarnya,ia pasti sudah menulis tentang kebodohan sahabatnya tersebut.

"pig,apakah tidak ada jalan keluar selain menikah?" tanya Sakura lemas

"tidak ada. Menikah sajalah,kemudian mempunyai anak dan happy end!" jawab Ino santai

"mempunyai anak?" ulang Sakura

Ino mengangguk " kalau menikah tentu saja kau akan mempunyai anak bukan?"

Sakura menepuk kepalanya. Bagaimana mungkin ia sebodoh itu tidak memikirkan bahwa jika ia menikah ia akan melakukan 'itu' kemudian mempunyai anak. Jujur saja,ia tidak pernah membayangkan kalau ia akan menggendong seorang bayi sekarang ini.

"Haruno Sakura,kenapa mendadak kau berubah menjadi anak sok polos seperti ini?" ejek Ino

"diamlah Pig," balas Sakura

# # # # #

Sakura pulang dengan lemasnya dan ia mencoba untuk berjalan selambat-lambatnya untuk tiba dirumahnya yg saat ini tidak terlalu nyaman. Ia sudah menduga orang tuanya yg sedang berpakaian rapi untuk segera membawa putri mereka menghadap perusahaan yg mungkin saja menjadi perusahaan mereka juga.

Greek

"aku pulang," ucap Sakura pelan

Ia melihat keadaan rumahnya yg masih biasa dan tidak ada tanda-tanda orang tuanya berada dirumah. Apa artinya ini?

"Ayah? Ibu? Kalian dimana sih… "

Sakura mencari ke ruang tamu,nihil. Ke kamar kedua orang tuanya,nihil. Ruang makan juga. Sebenarnya,kemana mereka?

"ah,sudahlah. Mungkin mereka memutuskan untuk pergi ke perusahaan itu tanpa diriku," ucapnya pada diri sendiri dan segera memasuki kamarnya

Mata hijau Sakura melihat sebuah kotak yg cukup besar berbentuk persegi dan berhias pita pada kasurnya membuat gadis bersurai pink tersebut merasakan firasat buruk. Ia kemudian membuka kotak tersebut dan apa yg ia lihat?

"gaun yg indah… " ucapnya takjub

Ia kemudian mengambilnya dan melihatnya dengan seksama. Gaun dengan model terbuka berwarna putih salju dan bertaburkan payet mahal pada bagian dadanya yg membuatnya terlihat semakin mewah. Tiba-tiba sebuah kertas terjatuh dari gaun tersebut.

"kertas apa ini?" tanya Sakura dan melihat kertas tersebut

Dear,Sakura

Pakailah gaun ini dan berdandanlah secantik mungkin. Ayah dan ibu akan pergi duluan menemui Presdir perusahaan yg akan kau nikahi nanti.

Kami akan menunggumu di hotel Grand Konoha Luxury jam 16.00

Akan ada yg menjemputmu setengah jam sebelumnya untuk menemui kami disini.

Sampai bertemu,

Ayah dan Ibu

Sakura hampir saja berteriak. Bagaimana tidak? Hotel yg terkenal dengan orang-orang kalangan kelas ataslah yg pernah memasuki hotel tersebut dan sekarang dia akan bertemu calon suaminya disana? Sebenarnya,siapa calon suami yg akan ia nikahi ini?

Sakura segera melihat jam dan ternyata tinggal satu jam lagi orang yg akan menjemputnya datang membawanya ke hotel tersebut. dengan buru-buru Sakura beranjak ke kamar mandi dan mandi secepat mungkin untuk bisa berdandan. Setidaknya agar tidak mempermalukan dirinya dan keluarga dihadapan seseorang kelas atas.

Beberapa menit kemudian Sakura keluar dan segera duduk didepan meja riasnya untuk mempercantik wajahnya dan mengatur rambut pinknya yg panjang. Ia kembali melihat jam dan tinggal 45 menit dan sang penjemput datang.

Ting tong

Suara bel! Itu artinya seseorang yg menjemputnya sudah tiba. Sakura melangkahkan kakinya untuk membuka pintu dengan hati-hati karena ia memakai heels dengan tinggi 10 cm.

"Nona Haruno Sakura?" tanya seorang pria dengan pakaian supir kelas atas

Sakura hanya bisa mengangguk melihat pria yg pastinya berprofesi supir tersebut.

"saya supir dari keluarga Uchiha Corp menjemput anda untuk segera menemui majikan saya," ucapnya dengan tutur kata yg sangat sopan

Uchiha Corp?

Sakura mematung. Sebuah perusahaan kedua terkaya dan terbesar di Konoha? Terlebih Sakura akan menjadi calon istri dari pewaris perusahaan tersebut. Ino benar,hidupnya bagaikan drama yg ada di tv.

# # # #

Mengenakan gaun mewah yg pastinya sangat mahal dan berdandan sangat cantik di sebuah Hotel terkenal di Konoha membuat Sakura gugup. Ia berjalan dengan kaku ke ruangan yg ditunjukkan oleh seorang pemandu hotel tersebut. dan sebentar lagi ia akan menemui calon suaminya.

"ruangan VVIP yg nona maksud ada disini," ucap pemandu tersebut

Sebuah pintu kayu berornamen mewah dan berukuran sangat besar menjulang tinggi di hadapan gadis tersebut. ia masih merasa ragu untuk segera memasuki ruangan tempat orang tua dan sang calon suami menunggu. Ia berharap semuanya akan lancar apa adanya.

"nona? Silahkan masuk," ucap pemandu tersebut

Sakura tersenyum," terima kasih," ucapnya

Ia kemudian mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya. Ia siap menghadapi masa depannya dibalik pintu besar tersebut. masa depan yg merubah hidupnya

Dengan tangan mungilnya ia membuka pintu kayu besar tersebut dan jantungnya semakin berdetak kencang seiring suara dari dalam terdengar di kupingnya.

"selamat datang. Kemarilah,"

Sebuah suara menyapa Sakura membuatnya mencari sumber suara tersebut dan melihat seorang pria paruh baya yg sedang duduk bersama kedua orang tuanya di sebuah meja yg tersedia beberapa minuman berwarna merah. Mungkin itu adalah wine kelas atas Hotel ini.

"duduklah," ucap pria itu sekali lagi

Sakura tersenyum dan segera mendatangi mereka kemudian duduk disamping sang ibu yg tersenyum padanya. Sakura kemudian memperhatikan pria yg menyapanya tadi ternyata hanya duduk sendiri membuat Sakura cemas.

'jangan-jangan… pria inilah calonku?! Bukankah pria ini seumuran dengan ayah?' batinnya panik

"Pak Fugaku,perkenalkan ini adalah putri saya satu-satunya. Haruno Sakura," ucap ayah

Sakura tersenyum kearah pria bernama Fugaku tersebut," salam kenal," ucapnya

Sejujurnya Sakura agak takut dengan pria tersebut karna sepertinya pria itu tampak keras dan pelit senyum. Ia bahkan hanya mengangguk saat ia diperkenalkan.

"jadi,pak Fugaku saya mohon pengertiannya. Apakah anda dan anak anda menerima putri saya,itu adalah keputusan anda," ucap ayah

'anaknya? Berarti yg akan kunikahi adalah anaknya. Baguslah aku tidak perlu menikahi pria paruh baya ini,' batin Sakura lega

"hmm… itu akan diputuskan oleh anakku. Aku membebaskannya untuk mendapatkan pendamping yg ia inginkan. Kemarin aku sudah memberinya data-data dan foto Sakura padanya," jelas Fugaku

Sakura melotot. Fotonya? Data-datanya? Bukankah itu melanggar privasinya karena mengambil dan memberi tanpa seizin orang yg bersangkutan?

"kalau boleh saya bertanya,dimanakah anak yg anda maksud?" tanya sang Ibu

"Itachi anak pertama saya sedang pergi menemani istri saya,jadi saya memutuskan untuk anak kedua saya yg akan datang hari ini," ucapnya kemudian melihat ke arah seseorang disampingnya

"mohon maaf,Tuan Sasuke sedang dalam perjalanan kemari," ucapnya

Baiklah. Penilaianku semakin menjadi minus dengan keterlambatan sang calon suami dan dengan seenaknya mereka mengambil data dan fotoku. Perusahaan besar seperti mereka tidak bisa mengatur anak mereka untuk menghadiri pertemuan tepat waktu? Apa-apaan ini!

Greeekkk

"maaf saya terlambat karena tadi ada rapat perusahaan,"

Suara itu membuat kami semua yg berada diruangan menolehkan kepala pada suara tersebut dan yg paling membuat Sakura terkejut,pria tersebut cukup tampan untuk merebut hatinya hanya dengan penampilan.

Fugaku berdiri dan menghampiri putranya yg masih berdiri,"perkenalkan,putra kedua saya. Uchiha Sasuke," ucapnya

"salam kenal. Pak Kizashi,Nyonya Mebuki dan… nona Sakura," ucapnya

Ia duduk disamping Pak Fugaku dan dihadapan Sakura yg hanya bisa mengalihkan pandangan darinya mengetahui Sasuke memperhatikanku secara selidik.

"para tokoh utama sudah lengkap. Sekarang,bisakah kita bicarakan keputusanmu,Sasuke?" tanya Fugaku menatap putranya

Sasuke menyeringai melihat Sakura yg masih mengalihkan wajahnya.

"keluarga Haruno yg terhormat,saya sungguh beruntung karena sudah ditawari putri anda yg sangat cantik ini. Setelah saya menyelidikinya dan melihat kepribadiannya,saya memutuskan… "

Sakura menutup matanya. Ia tidak sanggup jika harus mendengar pernyataan bahwa Sasuke akan menjadikannya istri! Bagaimanapun ia masih 17 tahun dan masih ingin bersekolah.

"saya akan menerimanya menjadi istri saya. Uchiha Sasuke," lanjutnya kemudian

Aaarggghh!

Sakura putus asa. Baiklah ini adalah takdirnya dan ia akan menjalaninya. Mulai hari ini,Haruno Sakura akan menjadi milik Uchiha Sasuke. Keluarga Haruno dan perusahaan Haruno corp akan selamat beserta karyawannya,kecuali sang putri pemilik perusahaan.

"Terima kasih. Terima kasih banyak,Sasuke. Pak Fugaku," ucap Ayah Sakura

Fugaku berdiri dan menjabat tangan ayah Sakura sedangkan Ibu Sakura menjabat tangan Sasuke. Sakura? Ia masih shock mendengar pernyataan bahwa ia akan menjadi istri dari perusahaan raksasa itu.

"Sakura? Berilah salam pada mertuamu dan calon suamimu," ucap sang Ibu

Gadis bersurai pink itu berdiri dan membalas jabatan tangan Fugaku,kemudian ia beralih ke Sasuke untuk membalas jabatan tangannya. Saat tangan mereka bersentuhan,dengan cepat Sasuke menariknya dan menempelkan bibirnya pada Sakura yg tidak sempat mengelak.

Tentu saja Sakura berusaha untuk memberontak dan melepaskan ciuman tersebut,tetapi Sasuke menekan kepalanya dengan tangan kirinya yg bebas.

Ciuman itu tidak lembut dan tidak juga memberi sebuah kenyamanan seperti yg Sakura lihat dalam drama. Ciuman itu begitu panas dan memaksa,Sasuke bahkan memasukkan lidahnya ke mulut Sakura menyatukan lidah mereka berdua. Setelahnya Sasuke mengakhiri ciuman itu secara sepihak kemudian mendekatkan bibirnya pada telinga Sakura.

"Welcome to the new world. My wife," bisiknya

# # # # # #

Bagaimana?

Cukup segini dulu mungkin untuk pembukaan.

Kalau masih ada kesalahan,mohon dimaafkan. Risa mengerjakan ini demi refreshing dari pekerjaan yg menumpuk karena sudah mau akhir tahun.

Risa stres .

Oke oke, sampai chap depan minna!

Please, RnR yaaa