Enjoy ^^

Title : My Brother Love.

Cast : Siwon, Kyuhyun, Yesung And Other

Warning : BL, Typo(s), Alur sesuka hati, Jika terkena gangguan pencernaan silahkan bawa kerumah sakit terdekat. Terinspirasi dari Film India hahahaha

Pair : Kyusung, Slight Wonsung.

Genre : Romance, Humor

Siwon And Kyuhyun (Brother complex)

Enjoy ^^

.

.

.

Kicau burung terdengar merdu, bunga-bunga begitu indah dan harum. Yah, tempat ini memang benar-benar indah. Senyumnya tak pernah pudar menghadapi keindahan ini, hingga seorang namja tampan dengan kuda putihnya yang gagah menghampirinya. Benar-benar tampan, ketampanannya bahkan mengalahkan ketampanan seorang pangeran dari negri dongeng.

Namja tampan itu mengulurkan tangan padanya hingga dia pun menyambut ajakan hangat sang namja tampan dengan ceria. Dia pun ikut menunggangi kuda putih nan gagah itu dengan sebelah tangan sang namja tampan yang merangkul erat pinggang rampingnya agar dia tak terjatuh saat kuda melaju dengan kencang membawa mereka berdua.

" YESUNG!"

Dia memutar kepalanya menghadap sang namja tampan dan tersenyum lembut, tapi sejenak hatinya menjadi bingung. Kenapa suara namja tampan ini begitu cempreng, sungguh tidak sesuai dengan perangainya yang tampan. Tapi yesung berusaha untuk tak memperdulikan itu. Dia tetap tersenyum manis, semanis wajahnya.

Yesung merasakan ada air yang turun dari langit. Hujankah? Sungguh suasana yang benar-benar romantis. Menunggang kuda dengan seorang yang begitu tampan dengan ditemani hujan, benar-benar menyenangkan.

Semakin lama yesung merasakan air semakin deras menyapu wajahnya, namun lagi-lagi yesung mencoba tak memperdulikannya karena kini dirinya tengah focus ke wajah tampan pangeran pujaan hatinya. Perlahan sang namja tampan mendekatkan wajahnya, yesung memejamkan matanya karena tau apa yang akan dilakukan namja tampan itu. Jantungnya berdegup kencang dan-

Byurrrrrrrr

" Kya...Banjir, banjir. Tolong, aku tidak bisa berenang, Tolong, hah hah!"

Plakk

" Banjir kepalamu,"

Yesung mengusap wajahnya yang basah karena diguyur segayung air, lalu mendongak dan nyalinya langsung menciut saat matanya menangkap sesosok, yah sesosok titisan iblis (?). Kim Heechul, hyungnya yang sedang berkacak pingggang disamping tempat tidurnya dengan menenteng ember dan gayung ditangan kanan dan kirinya.

" Eh, hyung!" Ringisnya kaku,

" KAU FIKIR INI SUDAH JAM BERAPA?"

Yesung mengerjab dengan ekspresi keterkejutan yang luar biasa saat telinganya yang sama sekali tak bersalah harus menjadi korban keganasan teriakan melengking hyungnya tersebut. Sampai-sampai namja manis itu harus mengusap telinganya yang naas dan tak berdosa sama sekali.

" Cepat bangun, bukankah kau hari ini ada wawancara dengan perusahan Choi Grup!" Heechul menarik paksa tangan dongsaeng satu-satunya itu, menggeretnya kekamar mandi. " Hidup tak hanya untuk bermimpi, dan tadi kudengar kau meracau tak jelas. Hoh, sampai kapan kau akan terus seperti ini yesung-ie. Kau itu sudah dewasa dan tidak mungkin kan kalau kau bergantung pada hyung terus!"

Yesung mengerucut saat langkahnya sudah sampai didepan pintu kamar mandi, apa yang dikatakan hyungnya memang benar. Penghasilan heechul hyung juga pas-pasan makan dan mau tidak mau yesung juga harus mencari pekerjaan bukan? Dia membatalkan langkahnya, berputar dan berlari kecil kearah heechul yang sedang membersihkan tempat tidur yesung yang masih berantakan. " Aku berjanji akan mencari pekerjaan yang layak hyung," Ucapnya seraya memeluk sang hyung dari belakang.

Heechul tersenyum, tangan kanannya terulur mengacak gemas rambut yesung tanpa merubah posisi berdiri mereka " Makanya jangan tidur terus, susah sekali membangunkanmu ckckckck"

" Hehe, Mianhe hyung Chagi-, Ya sudah aku mau mandi dulu (Chu)" Yesung mencuri ciuman dibibir hyungnya lalu segera melesat kekamar mandi.

" YA! Kau belum sikat gigi main cium saja! Pih, pih!" Heechul mengusap-usap bekas morning kiss dongsaengnya itu. " Dasar dongsaeng kurang ajar."

.

.

.

Yesung Kim

Oh, Ya ampu-n, jam segini bahkan belum ada bus yang lewat. Bagaimana ini, yesung harus segera diwawancara. Yesung benar-benar hampir kehabisan akal hingga dia melihat mobil mewah yang hendak melintas dari tempatnya berdiri. Dengan mengumpulkan keberaniannya yesung berdiri ditengah jalan dan-

Ceki...ttt

Mobil itu berhenti tepat didepan dengkul yesung yang gemetar.

Namja yang sedang berada didalam mobil menyembulkan kepalanya, tangannya terulur membuka kaca mata hitam yang melekat serasi diwajahnya. Mengernyit saat matanya menangkap sosok manis yang, entah berniat bunuh diri atau memang sudah gila karena berdiri ditengah jalan seperti itu.

" Hei, " Panggilnya.

Yesung perlahan membuka matanya, membuang nafasnya perlahan dan dia sungguh bersyukur karena ternyata dia masih hidup.

" Kau sudah gila ya?" Bentak namja tampan yang masih duduk manis didalam mobil dengan kepalanya yang menyembul dari jendela mobilnya.

Yesung menelan salivanya karena takut, dia bisa dilaporkan kepolisi karena bertindak nekat seperti ini. " Bo-bolehkah sa-saya menumpan tuan? Setengah jam lagi saya harus wawancara dan dari tadi tidak ada bus yang lewat!" Ucapnya ragu-ragu.

Namja tampan itu terlihat berfikir " Oke, Kau mau kemana?" Tanya nya to the point.

" Choi Grup, tuan."

" Oh," namja tampan itu mengangguk mengerti " Baiklah, masuk. Aku akan mengantarkanmu kesana sekarang."

Wajah yesung berubah ceria seketika, dengan semangat dia masuk kedalam mobil mewah milik namja baik yang sudah mau mengantarkannya keperusahaan yang akan merubah hidupnya.

Namja tampan itu bersenandung kecil, bersiul dan seolah tak memperdulikan yesung yang sejak tadi sedang dalam keadaan gugup yang luar biasa. Kenapa dia berani-beraninya tadi berdiri ditengah jalan, dan namja ini (?) yesung seperti pernah melihatnya tapi dimana, Yesung lupa.

" Ehem," Namja tampan itu berdehem.

Yesung yang sedang dalam lamunannya sampai berjingkat karena terkejut dan awas.

Namja tampan itu mengerutkan kening " Kau melamun?" Tanyanya dengan menyipitkan matanya kejam kearah yesung.

" A-aniya!" Gumam yesung.

Namja tampan itu mengangkat bahu, memperbaiki posisi duduknya dengan tetap focus kearah jalan " Siapa namamu?" Tanya nya.

" Huh?" Yesung mengerjab, dan sungguh ekspresinya benar-benar imut. Namja tampan itu yang awalnya tak perduli malah seperti terpesona seolah sedang bertatapan dengan seorang malaikat yang sangat indah.

Namja tampan itu menggeleng keras dan membuang pandangannya keluar jendela sejenak lalu focus lagi pada setirnya " Aku bertanya siapa namamu babbo!"

Yesung mendelik kesal, enak saja namja ini mengatainya babbo. Memangnya dia siapa?

" Kim Yesung!" Jawab yesung setengah bergumam dengan bibirnya yang mengerucut.

" Oh," Jawab namja tampan itu singkat " Aku, Kyuhyun! Dan, sebentar lagi aku akan menjadi seorang penyanyi terkenal. Jadi kalau kau mau meminta tanda tanganku sekarang, aku akan memberikan dengan sukarela."

Kalau saja tidak ingat kalau dia sedang menumpang, ingin sekali yesung menendang pantat namja yang super narsis ini. Penyanyi, huh.

Ceki...t

Jeduagh

" Appo-" Yesung mengusap keningnya yang terhantuk karena si pemilik mobil tiba-tiba saja menginjak rem mobilnya mendadak.

Kyuhyun membuka kaca mata hitamnya, tersenyum tipis. Sepertinya dia sengaja tiba-tiba menginjak rem " Kita sudah sampai, cepat turun. Aku tidak mau mobilku sampai terkontaminasi ke babbo an mu"

Yesung mendengus, tangannya masih asik mengusap-usap keningnya. Sepertinya predikat namja baik diawal harus yesung telan mentah-mentah. Sebenarnya berniat menolong tidak sih. Ckckckc

Namun yesung akhirnya tak mau ambil pusing. Toh dia juga sudah diantar sampai di tempat tujuan, mungkin setelah ini mereka tidak akan bertemu lagi. Jadi tanpa mengurangi rasa sopannya, yesung tetap harus berterima kasih bukan?

" Gamsahamnida Kyuhyun-sshi," Yesung membungkuk sopan setelah keluar dari mobil mewah yang barusan saja mengantarkannya tepat didepan gedung Choi Grup.

" Hum, Ne. Semoga wawancaramu berhasil Yesung-ie Babbo! Pay" Kyuhyun langsung menginjak gas, melesat pergi sebelum yesung sempat menjawab ujaran terakhirnya.

" Huft," Hanya mampu menghela nafas, lalu dengan langkah berat yesung masuk kedalam gedung mewah tempatnya akan diwawancara.

.

.

Yesung Kim

Yesung meremas map nya yang berisikan berkas dan surat lamaran didalamnya. Hari ini dia akan diinterview oleh perusahaan besar dan yesung berharap kali ini ia akan diterima setelah perjuangan panjangnya yang selalu ditolak oleh perusahaan sebelumnya. Mencoba menyemangati dirinya sendiri saat matanya menangkap beberapa sosok yang juga akan diinterview. Penampilan mereka jauh berbeda dengan penampilan yesung yang biasa-biasa. Pakaian mereka bagus dan elegan, sedang yesung (?) Hanya mengenakan kemeja putih dan itu pun milik heechul yang sedikit kebesaran di tubuhnya yang berukuran sedikit mungil.

Ditariknya nafas perlahan lalu dibuangnya, sekali lagi mencoba menyemangati dirinya sendiri.

" Kim Yesung, Giliran anda!"

Mendengar namanya dipanggil yesung berdiri dan mencoba untuk bersikap setenang mungkin, masuk kedalam ruang direksi dengan langkah perlahan dan sopan. Yesung membungkuk sopan pada seorang namja yang menatapnya tajam dan dingin. Orang ini pasti pemilik perusahaan, wajahnya tampan dan menawan. Bentuk tubuhnya benar-benar bagus dan atletis, sebentar yesung terpesona namun sesaat kemudian dia teringat tujuan utamanya kesini adalah untuk Wawancara.

Namja tampan itu, Choi siwon. Direktur utama Choi Grup. Namja itu memperhatikan penampilan yesung dari atas sampai bawah, mengernyit dan menjentikkan jarinya " Maaf, aku tidak bisa mempekerjakanmu!"

Jeddderrrrrrrrr

Apa-apaan namja ini. Bahkan dia belum melihat CV Yesung, kenapa dengan seenak jidatnya dia berkata tidak bisa memperkerjakan yesung diperusahan besar ini.

" Ta-tapi anda bahkan belum mewawancaraiku pak!" Ucap yesung terbata. Wajahnya pucat pasi, kenapa dia kalah bahkan sebelum sempat berjuang.

Brakkkk

Namja tampan itu menggebrak meja hingga yesung mundur beberapa langkah karena terkejut. Jantungnya hampir terlepas dari tempatnya bernaung. Dibuangnya nafasnya perlahan.

" Dari penampilanmu saja aku sudah bisa menilai kalau kau sama sekali tidak memiliki potensi,"

Bagai disambar petir rasanya. Hei, apa skill seseorang dilihat dari penampilannya saja. Tak adakah kesempatan Yesung untuk menunjukkan potensi yang ada didalam dirinya.

Mata yesung menyala-nyala, sedikit berkaca-kaca karena harga dirinyan seolah diinjak-injak oleh namja pemilik perusahaan itu.

Brakkk

Gantian yesung yang menggebrak meja sekuat tenaga hingga namja tampan pemilik perusahaan itu sampai terperanjat dan naik keatas kursi saking terkejutnya " Apa-apaan kau," Bentaknya seraya memperbaiki posisinya menjadi lebih elit.

" Mianhe, saya hanya terbawa emosi!" Sesal yesung " Saya akui saya bukan orang yang berkecukupan yang bisa membeli baju-baju bagus seperti anda tapi saya masih punya harga diri pak! Permisi" Yesung menghapus air matanya yang sudah terlanjur mengalir dan keluar dari ruangan direksi dengan langkah terburu-buru.

Hatinya sakit, dia memang orang miskin. Tapi tidak harus sampai dihina sampai serendah itu juga, dia lulusan terbaik di kampusnya dulu.

Brakkk

Yesung tak sengaja menabrak seorang namja paruh baya, gagah dan masih terlihat tampan. Wajahnya oriental dan tatapan matanya begitu lembut seperti seorang malaikat " Kau tidak apa-apa?" Tanyanya seraya membantu yesung untuk berdiri.

" Mianhe, mianhe ahjussi. Saya tidak sengaja," Sesal yesung seraya mengutipi map dan isinya yang berserakan. Suaranya terdengar serak karena dia berjalan sambil menangis tadi.

Namja paruh baya yang menabrak yesung barusan menunduk untuk lebih lekat memperhatikan wajah manis namja mungil yang sedang merunduk itu " Kenapa kau menangis?" Tanya nya lembut seraya menghapus sisa air mata dipipi yesung.

" Hiks, Ahjussi juga bekerja disini?"

Namja paruh baya itu mengernyit tapi setelahnya dia tersenyum lagi " Hum, Ne! Memangnya kenapa adik kecil?"

" Hiks, hiks. Pakaian ahjussi bagus, pantas saja ahjussi bisa bekerja disini. Sedang aku, ini saja aku pinjam kemeja chullie hyung! Hiks, hiks.

" Eh?" Namja paruh baya itu bingung, sebenarnya anak ini kenapa? Arah racauannya sebenarnya kemana?

" Namja jelek yang didalam itu bilang, hiks..pakaianku jelek, jadi aku tidak boleh bekerja disini!" Yesung semakin terisak saat mencurahkan segala kekesalannya.

" Loh, loh ssshhhh Uljjima...Hum, maksudmu direktur Choi," Namja paruh baya itu tertawa kecil

" Hum, Ne ahjussi. Dia jahat sekali hiks, hiks!"

Namja paruh baya itu mengangguk mengerti " Kajja, bair ahjussi beri dia pelajaran karena sudah membuat namja manis seperti mu menangis seperti ini!" Namja paruh baya itu menarik tangan yesung.

" E—eh, ahjussi, Andwe! Tidak perlu, nanti ahjussi dipecat." Yesung menahan langkah namja paruh baya itu.

Anak ini benar-benar polos dan menggemaskan fikirnya, dan lagi-lagi dia tersenyum penuh arti " Kau tenang saja, kalaupun dipecat ya tidak masalah. Aku juga sudah bosan bekerja disini!" Ucapnnya mantap.

" Ta-tapi ahjussi,"

Klek,

Yesung mengerjab polos saat berpapasan lagi dengan namja yang menolaknya mentah-mentah tadi. Namja paruh baya dan direktur Choi saling tenggelam dalam tatapan mereka masing-masing.

" Kenapa Daddy bersama namja ini," Tanya direktur Choi ke namja paruh baya itu.

Lagi-lagi yesung mengerjab bingung, Daddy (?).

" Oh, anak ini. Daddy menyukainya dan daddy memutuskan dia akan menjadi asistenmu mulai saat ini!'

" M-mwo?" Direktur Choi membelalak, melempar deathglare terbaiknya pada yesung hingga yesung mengekeret dan bersembunyi dibalik tubuh besar namja paruh baya yang ternyata adalah daddy direktur Choi. Berarti namja itu juga pemilik perusahaan ini bukan? Dan pastinya dia punya kendali tertinggi ditempat ini.

" Daddy ingin pensiun, dan daddy sama sekali tak menerima penolakan. Hum, Siapa namamu adik kecil?" Namja paruh baya itu memutar tubuhnya.

" Kim, Kim Yesung Imnida"

" Oke, Yesung-sshi. Mulai besok kau sudah bisa bekerja di perusahaan ini!" Namja paruh baya itu menjabat tangan yesung.

Mata Yesung membulat, apa dia sedang bermimpi.

" Daddy-, mana bisa seperti itu!"

Daddy direktur Choi mengangkat bahu seoalh tak perduli " Sekarang kau boleh pulang dan besok jangan sampai terlambat, mengerti!" Diajaknya rambut yesung gemas.

" Gomawo ahjussi, eh maksud saya Presdir Choi. Gomawo..." Yesung membungkuk berkali-kali sebagai ucapan terimakasihnya.

Sedang direktur Choi mengacak rambutnya sendiri frustasi, kendali tertinggi ada ditangan daddy nya.

.

.

.

Yesung Kim

Kyuhyun sedang mengotak-atik Psp Hitam miliknya didalam kamar hyung tersayangnya. Sedang sang hyung sedang sibuk dengan Laptop pribadinya, menyelesaikan pekerjaan kantor yang sengaja dibawanya kerumah.

Kyuhyun resah, fikirannya tak tenang seperti terfokus pada seseorang tapi siapa? Hanya kyuhyunlah yang tau.

Siwon sang hyung sedikit menggerakkan kepalanya melihat pergerakan gelisah dongsaeng kesayangannya, alisnya terangkat namun sesaat kemudian dia mengulas senyum dan menutup laptopnya " Hei, kenapa kau gelisah sekali?" Tanyanya lembut.

Kyuhyun melempar Psp nya kekasur, beringsut menghampiri hyungnya " Aku juga bingung hyung. Sebenarnya aku ini kenapa?"

" Eh,"

" Kau pernah tidak bisa berfikiran jernih karena seseorang hyung?" Kyuhyun naik keatas pangkuan siwon, menenggelamkan kepalanya dileher sang hyung.

Kyuhyun memang selalu bersikap manja pada siwon. Bahkan bisa dikatakan manjanya itu keterlaluan dan siwon tak pernah keberatan dengan hal itu karena dia sangat menyayangi dongsaeng satu-satunya ini.

" Dulu, sewaktu aku seumuran denganmu. Sepertinya pernah, saat aku jatuh cinta!" Tapi itu sudah lama sekali!" Jawab siwon mengacak gemas surai dongsaeng kesayangannya itu.

Kyuhyun mengangkat kepalanya, mengernyit mencoba mencerna kata-kata siwon " Jatuh cinta?" Gumamnya pelan " Aku bahkan baru sekali bertemu dengannya"

" Nuguya?" Tanya siwon penasaran.

" Ah, tidak ada hyung. Aku mengantuk, aku tidur duluan ne!"

Siwon mengangkat bahunya malas " Oke," Kemudian dia pun memutuskan untuk mematikan lampu dan tidur menyusul kyuhyun.

.

.

.

Yesung Kim

Hari pertama yesung mulai bekerja di Perusahaan besar Choi Grup. Pakaiannya terlihat lebih bagus dari yang kemarin meskipun bukan dari butik terkenal atau kualitas tinggi. Tapi terlihat lebih rapi dan layak. Heechul yang membelikan pakaian baru untuknya. Mendapat kabar kalau yesung diperusahaan besar, heechul senangnya bukan main. Pekerjaan heechul hanya sebagai Waiter di kafe kecil dan penghasilannya juga tidak terlalu besar, dengan uang tabungannnya ia membelikan yesung baju baru.

Yesung masuk kedalam gedung besar Choi Grup dengan perasaan Was-was. Hari pertama jangan sampai dirinya membuat ulah yang akan berimbas buruk kedirinya sendiri.

Tok-tok-tok

Yesung mengetuk pintu ruang direksi perlahan.

" Masuk," Jawab orang yang berada didalam, siapa lagi kalau bukan Choi Siwon.

Yesung masuk dengan degup jantungnya yang hampir seperti habis berlari maraton, membungkuk formal pada atasannya yang sedang menandatangani berkas-berkas yang berserakan diatas mejanya " A-anyeong sajangnim" sapanya sopan.

Siwon mengangkat kepalanya, mengamati penampilan yesung dari atas sampai bawah " Manis," Gumamnya dalam hati.

" Mianhe, Sa-saya tidak punya pakaian yang lebih bagus dari ini! Tapi saya berjanji akan bekerja keras dan tidak mengecewakan anda sajangnim" Yesung sedikit risih karena siwon memperhatikannya begitu detail.

Siwon mendesah seraya memperbaiki posisi duduknya " Baiklah yesung-sshi, karena daddy ku yang memilihmu tentu saja aku tidak bisa menolaknya. Kupercayakan segalanya padamu dan jika kau mengecewakanku," Siwon menyipit kejam " Kau akan langsung kupecat"

Yesung menelan salivanya karena takut " Ba-baiklah, sajangnim!" Gumamnya terbata.

" Ya sudah, kau sudah bisa mulai bekerja. Kau atur jadwalku, dan-nanti aku ada meeting. Kau urus segala sesuatunya, mengerti!"

" N-ne, sajangnim!" Yesung segera bergerak cepat, dia berjanji takkan mengecewakan siapapun disini.

Siwon tertawa kecil melihat pola tingkah polos namja manis ini tanpa yesung ketahui, entah kenapa dia seperti tertarik memperhatikan gerak-gerik yesung yang terkadang terlihat lucu dan menggemaskan. Apa siwon mulai terpikat (?) Akh, bahkan kemarin dia mengatakan yesung sama sekali tak menarik dan tak memiliki potensi. Ternyata dia salah dan pilihan daddy nya memang tepat.

.

.

.

Yesung Kim

Kyuhyun tak pernah ke perusahaan karena dia memang sama sekali tak pernah tertarik dengan dunia bisnis, berbeda jauh dengan siwon. Kyuhyun lebih berminat dalam dunia ke artisan dan tentu saja siwon selalu mendukung minat dongsaeng kesayangannya itu.

Uang sama sekali tak pernah siwon permasalahkan asalkan adiknya tak kekurangan sesuatu apapun. Apapun yang kyuhyun minta dengan cepat siwon akan mengabulkannya. Sayang dongsaeng.

Tapi entah angin apa yang membawa namja tampan itu untuk sekedar berkunjung ke perusahan milik orang tua mereka, seperti ada bisikan-bisikan halus yang menuntunnya untuk berkunjung kesana dan yah mungkin cuci mata dan sedikit tebar pesona sepertinya tidak masalah.

" Hyung," Panggilnya ketika melihat siluet siwon dan segera ia menghampiri namja tampan yang berstatus sebagai hyung kesayangannya itu dengan langkah seribu dan langsung berhambur memeluk sang hyung tanpa perlu permisi terlebih dahulu.

" Tumben sekali kau kesini?" Balas siwon setelah melepas pelukan kyuhyun dan mengacak gemas rambut dongsaeng kesayangannya ini.

Bukannya menjawab pertanyaan siwon kyuhyun malah asik memandangi namja manis yang tengah asik dengan beberapa berkas ditangannya, namja manis yang tengah berdiri dibelakang tubuh besar siwon.

" Hei kyu," Tegur siwon karena kyuhyun tak mengindahkan pertanyaannya.

" A-ah ne hyung, i-itu...aku hanya merindukan hyung!" Balas kyuhyun gugup tapi pandangannya tetap lekat memandangi namja manis yang sama sekali belum menyadari kehadiran kyuhyun.

" Sajangnim, setelah ini ki-eh (?) Noe?" Yesung akhirnya menyadari kehadiran kyuhyun setelah mengangkat wajahnya, matanya membulat melihat kyuhyun yang begitu intim dengan siwon, apa mereka berpacaran fikirnya menerawang.

" Kalian sudah saling kenal?" Sahut siwon yang merasa aneh dengan kedua namja yang berada didekatnya ini.

Kyuhyun sedikit menjauhkan dirinya dari siwon, lebih tepatnya mendekati yesung " Anyeong yesung-ie babbo, kita bertemu lagi " Sapanya ramah namun terdengar begitu menjengkelkan ditelinga yesung " Ah, sepertinya wawancaramu berhasil, chukkae!" Kyuhyun menjabat tangan yesung, meremasnya pelan dan entah efek apa yang ia rasakan ketika jemarinya bersentuhan dengan jemari yesung. Begitu hangat dan membuat darahnya berdesir hingga ke ubun-ubunnya.

Yesung mengernyit melihat raut kyuhyun yang terlihat tak biasa karena namja tampan itu melihat tautan tangan mereka dengan pandangan kosong dan tanpa ekspresi sama sekali.

' Kenapa aku seperti tersengat listrik seperti ini dan seperti ada ribuan kupu-kupu yang menari didalam perutku. Terasa mual tapi tak ingin muntah sama sekali.'

" Dia ini adikku yesung-sshi!" Siwon menepuk pundak kyuhyun karena dia merasa diabaikan oleh dengsaengnya tersebut " Adik kesayanganku."

Apa? Adik. Berarti kemarin dia menumpang dengan adik calon bos nya, rasanya benar-benar malu apa lagi mengingat bagaimana konyolnya saat ia meminta tumpangan pada kyuhyun waktu itu.

" Ehem," kyuhyun berdehem untuk menyembunyikan rasa gugupnya dan mulai bersikap sebiasa mungkin " Dan kau berhutang padaku yesung-ie, kalau aku tidak ada kemarin belum tentu kau bisa bekerja di perusahan besar seperti ini!" Ujarnya cuek, ciri khas dirinya.

Siwon memandang yesung dan kyuhyun bergantian ketika kedua namja itu saling pandang, yang satu dengan pandangan jengah dan yang satu lagi dengan pandangan jahil dipadukan smirk yang melekat dibibir tebalnya. Sebenarnya ada apa dengan mereka berdua, Fikirnya.

TBC/ END

Anyeo...ng Haseyo Readerdeul yang tercintah...Saya datang membawa sekarung beras. Eh salah, seonggok FF yang entahlah, mudah-mudahan tak membuat readerdeul mual dan semacamnya karena ff ini benar-benar aneh dan iuh sekali,,,muehehehhehe.

Berharap ada yang mau baca and review..Gomawo *Wink.