Difficult

.

.

.

WARNING!

YAOI/BoyxBoy/Boyslove

.

.

.

Cast :

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Kim Jongin

Do Kyungsoo

and other

.

.

Desclaimer:

Story belong to me. Cast belong to their self. EXO belong to SMent.

.

.

.

by : sarang-baek

.


"Jongin-ah.. kau di rumah?"

Drap drap drap(?)

"Kau sakit? Kenapa tidak masuk?"

Tap tap tap(?)

"Kyungsoo mengkhawatirkanmu, kau di kamar?"

Cklek.

.

.

.

"Oh shit!"

Jongin mengumpat bersamaan dengan pintu yang terbuka. Dia merutuki betapa bodoh nya ia karena tidak mengunci pintu terlebih dahulu. Jongin turun dan memeluk tubuh mungil Baekhyun, menyembunyikan di dada nya, Jongin menarik selimut dan menutupi tubuh polos Baekhyun. Benar-benar sial. Bercinta dan di pergoki Chanyeol–

"Sedang apa?"

–Kekasih Baekhyun.

"Keluarlah dulu Chanyeol hyung, aku akan menyusulmu." Ucap Jongin masih menyembunyikan Baekhyun di tubuhnya.

Chanyeol tidak pergi, bahkan beranjak sejengkal pun dari tempat nya –di ambang pintu, ia menatap dua orang yang sangat di kenal nya dengan pandangan yang tidak terbaca.

"Sepupuku mengkhawatirkanmu di luar sana, dan kau dengan asik nya bercinta dengan.. kekasihku?" Chanyeol berujar santai, tanpa emosi maupun penekanan.

"Jongin-ah." Baekhyun berucap lirih, sangat lirih dan terdam oleh dada Jongin, Chanyeol mungkin tidak mendengarnya.

Jongin mengeluarkan milik nya dari tubuh Baekhyun dan beranjak dari kasur, menarik selimut sampai menutupi seluru tubuh Baekhyun –termasuk kepalanya.

"Ngh–" Baekhyun mendesah pelan walaupun Jongin mengeluarkannya dengan hati-hati.

Jongin meraih pakaiannya dan memakainya cepat, menghampiri Chanyeol yang masih berada di ambang pintu dan menatap nya datar.

"Kita bicara di luar." Jongin mencoba meraih tangan Chanyeol untuk menarik nya keluar dari kamarnya, tapi Chanyeol mundur dan bersadar pada daun pintu.

Chanyeol melipat tangannya di dada dan berucap lembut, "Baekhyun, bangun dan pakai pakaianmu." Chanyeol menghela napas berat dan menatap ke arah kasur masih dengan pandangan yang datar.

"Tetap pada posisimu, Baekhyun hyung." Baekhyun baru saja menurunkan sedikit selimut yang menutupi kepalanya, terhenti karena ucapan Jongin.

"Dia kekasihku, Kim Jongin. Aku akan membawa nya pulang." Chanyeol mengalihkan pandangannya ke arah Jongin, masih dengan tatapan datarnya.

Jongin menatapnya balik, tapi dengan pandangan yang menusuk, berbanding terbalik dengan ekspresi Chanyeol.

Chanyeol dan Jongin dapat mendengar helaan napas berat saat Baekhyun bangun dan memakai pakaiannya secepat yang ia bisa. Berjalan ke arah Chanyeol dan Jongin.

"Ayo." Chanyeol menatap Jongin sekilas, lalu bergegas pergi, kali ini tatapan nya tidak datar. Walaupun sekilas, tapi Baekhyun dapat melihat bahwa Ekspresi Chanyeol terlihat sangat lelah dan putus asa.

"Kabari Kyungsoo.. dia pasti mengkhawatirkanmu." Baekhyun menggenggam tangan Jongin erat, tidak terlihat bahwa ia akan menyusul Chanyeol.

"Baek hyung.." Jongin membalas genggaman tangan Baekhyun dengan lebih erat, mungkin membuat Baekhyun kesakitan.

"Aku pulang dulu.." Baekhyun berujar lirih, tanpa menatap Jongin, perlahan-lahan melepaskan genggamannya dan pergi lalu menutup pintu.

.

.

.

To : Do Kyungsoo

From : Park Chanyeol

Jongin baik-baik saja, belajarlah yang baik dan jangan mengkhawatirkannya. Hubungi aku jika sudah selesai, aku akan menjemputmu.

Send.

Ponsel Chanyeol bergetar tidak lama setelah ia mengirim pesan pada sepupunya.

From : Do Kyungsoo

To : Park Chanyeol

Aku mengerti.

Chanyeol menghelas napas nya berat. Ini terlalu sulit untuknya. Walaupun tubuh nya terbilang besar, tapi ia tidak bisa jika harus terus menopang ini sendirian. Suatu saat Chanyeol pasti akan rubuh juga.

.

.

.

"Bersihkan dirimu, kau benar-benar bau Jongin, aku tidak mau Kyungsoo mencurigaimu. Aku akan memesan makanan."

Chanyeol dan Baekhyun sudah sampai di apartemen mereka –apartemen Chanyeol, mereka memang tinggal bersama, dengan Kyungsoo juga. Ibu Kyungsoo menitipkan Kyungsoo dan Baekhyun kepada Chanyeol karena mereka tidak mau ikut pindah ke Canada bersama Ayah baru mereka. Dan Ayah kandung Kyungsoo pun pindah ke China bersama istri barunya.

Baekhyun memang bukan saudara kandung Kyungsoo, dia di adopsi oleh orang tua Kyungsoo saat Kyungsoo masih kecil. Saat itu, Kyungsoo kecil sangat senang karena ia akan memiliki seorang kakak. Baekhyun adalah orang yang selalu membuat orang lain ceria dengan keceriaannya sendiri. Hanya dengan melihat senyuman di matanya, Kyungsoo akan tersenyum walaupun ia sedang sedih.

Seperti saat kedua orang tua nya bercerai, Baekhyun lah yang selalu ada untuk Kyungsoo, walaupun Chanyeol juga selalu menemaninya, tapi Kyungsoo mengaku bahwa bersama Baekhyun selalu terasa lebih nyaman, Kyungsoo sangat menyayangi Baekhyun walaupun tidak ada ikatan darah layaknya saudara kandung.

Dan Baekhyun selalu menjaga perasaan Kyungsoo agar dia tidak terluka karena nya. Bagaimanapun juga, seseorang yang menyayangimu akan sangat terluka jika kau sendiri yang menggores luka tersebut. Maka dari itu Baekhyun selalu mengalah dan mengusahakan agar dia bisa selalu menjaga perasaan Kyungsoo.

Tapi, sejak saat laki-laki itu datang, dan sejak Kyungsoo bercerita pada nya bahwa ia menyukai laki-laki itu, Baekhyun tidak pernah bisa tidur dengan nyenyak, apalagi, saat laki-laki itu mengatakan bahwa ia mencintai Baekhyun, dan begitu pula dirinya.

Tok tok tok

"Baek, aku akan menjemput Kyungsoo, kalau lapar makanlah lebih dulu."

Chanyeol mengetuk pintu kamar Baekhyun pelan. Chanyeol mungkin adalah orang yang kau pikir sangat gila. Dia melakukan apapun untuk orang yang ia cintai, walaupun dirinya terluka. Begitu lah yang ia lakukan untuk Baekhyun.

.

Flashback on

"Jadilah kekasihku, Baekhyun."

"Ah?" Baekhyun tersentak kaget saat sepupu tiri nya menyatakan perasaan pada nya saat pesta ulang tahun Kyungsoo.

"Aku mencintaimu." Chanyeol mendekat satu langkah ke arah Baekhyun.

Dan Baekhyun mundur satu langkah menjauhi Chanyeol. "Chanyeol, maaf.." Baekhyun menolak Chanyeol, dan Chanyeol sudah tahu bahwa ia akan di tolak, tapi ia harus melakukan ini, bagaimanapun juga Baekhyun harus jadi kekasihnya.

"Setidaknya jadilah kekasihku untuk menutupi hubungan mu dengan Jongin."

DEG

Kali ini Baekhyun tersentak seratus kali lebih kaget dari sebelumnya.

"Kau.. tahu.. tentang.. kami?" Baekhyun tergagap, sambil sesekali melirik ke arah Jongin yang sedang berdansa bersama Kyungsoo.

"Aku tahu kau mencintainya, aku tidak bisa menyuruhmu mengakhiri hubungan mu dengannya, walaupun aku tahu dia adalah kekasih sepupuku sendiri.."

"…."

"Aku mengerti karena disini kau adalah yang paling tersakiti, kau mengalah untuk Kyungsoo dan menyuruh Jongin mendampinginya.."

"Chan–

"Tapi, bagamanapun juga hal itu tidaklah baik untuk Kyungsoo maupun kau, Baekhyun. Kau mencoba menjaga Kyungsoo. Tapi jika suatu saat Kyungsoo tahu, mungkin dia bukan hanya akan terluka.."

"Yeol–

"Mungkin juga ia akan mati dan membencimu seumur hidupnya.."

DEG

Tersentak untuk ketiga kalinya membuat Baekhyun merasa jantung nya meloncat ke kerongkongannya.

"Kita semua tahu bahwa saat ini Kyungsoo sangat sangat mencintai Jongin melebihi cinta nya pada kau dan aku(sebagai saudara)."

"Lalu.. bagaimana.. hiks.. aku harus bagaimana Chanyeol-ah.."

"Aku akan menutupi nya, aku akan melindungi kalian berdua."

Baekhyun mendongkak, ekspresi Chanyeol benar-benar serius. Baekhyun mencoba mencari keraguan di matanya tapi tidak berhasil. Chanyeol maju lagi satu langkah, dan kali ini Baekhyun tidak mundur.

"Aku menyayangi Kyungsoo, tidak sanggup untuk melihatnya terluka jika ia tahu apa yang kalian lakukan." Chanyeol maju lagi, mengambil satu langkah lebar agar semakin mendekat pada Baekhyun.

"Dan aku juga sangat mencintaimu, sangat tidak sanggup jika melihatmu terluka karena harus berpisah dengan orang itu. Jangan menangis.."

Chanyeol mengusap lembut air mata yang mengotori pipi Baekhyun, menangkup kedua kepala nya dan membelai rambut nya pelan.

"Aku mencintaimu. Aku akan melindungi mu. Walau aku harus mati perlahan.."

Dan sejak saat itu, Chanyeol mengumpulkan rasa sakit yang selalu menggerogoti hatinya setiap kali ia melihat kemesraan Baekhyun dan Jongin. Tapi Chanyeol tetap bertahan, walau sulit.

Flashback end.

.

"Kenapa tidak bersama Baekhyunnie?" Kyungsoo menggerutu pelan, pasal nya Chanyeol menjemputnya tanpa membawa kakak kesayangannya. Ia kira Chanyeol akan menjemputnya bersama Baekhyun, jadi ia bisa mampir ke kedai es krim kesukaannya dan Baekhyun.

"Baekhyun lelah. Dan ngomong-ngomong, panggil Baekhyun hyung! Kau lebih muda dua tahun dari nya, baby Soo." Chanyeol mengusak rambut Kyungsoo pelan, mereka berjalan beriringan menuju parkiran.

"Aish! Jangan perlakukan aku seperti anak kecil lagi! Aku sudah tingkat tiga sekolah menengah atas! Aku membencimu! Dasar mata besar!" Kyungsoo berlari kecil setelah mata nya –yang juga besar berhasil membidik mobil ferrari italia F 458 merah kesayangan Chanyeol.

"KAU KIRA MATAMU TIDAK BESAR, HUH? DASAR PENDEK!" Chanyeol sedikit berteriak karena Kyungsoo sudah agak jauh dari tempat nya. Chanyeol mengulum senyum kecil. Kyungsoo masih saja seperti Kyungsoo kecil nya.

"CEPATLAH, AKU MERINDUKAN KAKAKKU!" Kyungsoo berteriak lebih kencang dan melambaikan tangannya tanda agar Chanyeol berjalan lebih cepat.

Senyuman yang tadinya bersinggah di wajah Chanyeol perlahan menghilang. Ini benar-benar sulit. Baekhyun sangat berarti bagi Kyungsoo. Bagaimana jika Kyungsoo tahu..

Chanyeol berlari dan membukakan pintu untuk Kyungsoo. "Silahkan tuan puteri." Chanyeol sedikit bergurau untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di hatinya.

"Terima kasih, tuan supir." Kyungsoo menjulurkan lidah nya dan bergegas masuk kedalam mobil sebelum Chanyeol memukul kepalanya.

"YA!" Chanyeol membuka kembali pintu yang sudah di tutup oleh Kyungsoo, berniat memberinya pelajaran.

"BOOM!" Kyungsoo memajukan wajah nya dan membuat Chanyeol kaget sampai kepalanya terantuk bagian atas mobil.

"A! Sakit sekali, Kyungsoo!" Chanyeol bernada marah walaupun di wajah nya terpatri senyum yang ia tahan.

"Cepatlah, aku tidak ingin Baekhyunnie sendirian." Kyungsoo menutup kembali pintu yang telah di buka Chanyeol agar orang itu bergegas masuk ke mobil dan pulang secepatnya, tapi Chanyeol malah melamun dan memandang Kyungsoo sedih.

Kyungsoo yang menyadari tatapan Chanyeol pun keluar dan mengusap kepalanya.

"Apakah sakit sekali? Maafkan akuu~~" Ucap Kyungsoo menyesal sambil terus mengusap kepala Chanyeol walau ia harus sedikit berjinjit.

Chanyeol menepis tangan Kyungsoo agak keras dan membuat Kyungsoo membulatkan mata nya yang sudah sangat bulat.

"K-Kenapa?"

"A-ah, maaf. Um.. ayo kita pulang." Chanyeol berjalan cepat dengan kaki panjang nya menuju pintu kemudi.

Kyungsoo masih melotot dan masuk ke dalam mobil dengan tatapan blank-nya.

.

.

.

Cklek.

"Oh Kyungsoo kau sudah data –JONGIN!"


.

.

TBC

.

.


Aduhhhh apa ini(?) /ditabok/

mengecewakan gak sih? aduuuh. hiks.

maaf saya terpaksa men-TBC-kan nya walaupun ada yang minta one shoot aja, dikarenakan suatu alasan yang tidak terlalu penting(?)

Tapi jadi Two shoot doang kok, jadi besok(maksudnya Chapter berikutnya) udah end.

Masih banyak typo? maaf~~

Dan terimakasih yang sudah memberikan review berharganya~

XOXO,

Sarang-Baek.