Chapter 6

My Hated Fiancé

Don't like Don't read

Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto

Warning : AU, OOC, TYPOO

Rated : T

Pair: MinaKushi x MinaOC

Summary : Kushina sudah ditunangkan dengan Minato, tapi sayangnya Minato menyukai gadis lain. Akankah Kushina mendapatkan hati Minato? Ataukah Kushina akan merelakan Minato direbut oleh gadis lain, walaupun hatinya tersakiti?

Previous : "EH!? apa ini ya ? masa buku setebal ini ada di kamar Kushina... " ujar Minato sambil mengambil buku yang tergeletak di lantai kamar.

Tetapi Minato melihat buku yang ia temukan di lantai, dan segera memeriksanya. Upss, sepertinya buku yang ia temukan bukanlah buku sembarangan...

Ada password yang harus ia pecahkan agar bisa membuka buku itu... dan ia yakin pasti ini barang berharga bagi Kushina... dan Minato pun langsung keluar dari kamar Kushina serta membawa buku itu digenggamannya menuju kamar tidurnya untuk memecahkan password yang terdapat pada buku itu. (di chapter ini lebih banyak memori Minato)

.

.

.

BRUKK!

"ugghh... susah sekali buku ini untuk kupecahkan password dari buku harian ini!" frustasi Minato.

Sudah 1 jam ia mencoba membuka buku harian Kushina. Yah, memang karena hari-hari yang dijalani Kushina itu sangat –penuh- penderitaan, ia tidak pernah menceritakannya kepada Mikoto. Karena, jika ia menceritakannya kepada Mikoto pasti ia akan selalu dilindungi dan sifat Mikoto yang sister complex pun langsung ada dengan sendirinya.

Kushina tidak mau ada yang orang yang mengkhawatirkannya seperti anak kecil, dan Kushina juga benci dengan orang yang terlalu over protektif. Dan, sepertinya Minato sudah mulai kelelahan dan menyerah untuk membuka buku harian itu.

"Haaahhh, bisa gila aku, biasanya aku bisa memecahkan kode-kode buku harian orang lain... tetapi kok yang ini gak bisa sihh!?" rutuk Minato yang sudah lelah dan berkeringat di sekitar dahinya.

'ugghh!? Apa sih kata sandi dari buku harian ini!?' batin Minato yang mulai berpikir(lagi).

'apa kata sandinya 11211989141 3914201 1391411015 ya?'

Ceklekk...

'HUAAA! Akhirnya terbuka juga buku harian ini... saatnya untuk membaca neee...' batin Minato yang kegirangan dan mukanya agak sedikit merona kemerahan ketika ia mengingat kata sandi yang berupa angka tadi.

'apa yang kupikirkan sih!? Ugghh... pokoknya aku harus menyelamatkan Kushi-chanku!' batin Minato yang terlintas sendiri. 'ehh!? Ah, sudahlah... daripada aku pikir yang aneh-aneh mungkin aku harus fokus pada buku harian si Tomat ini...' batin Minato yang membuka halaman demi halaman buku harian itu.

"Eh? jadi buku harian ini ditulis Kushina pada saat ia masih duduk di kelas SMA 1... jadi di buku ini juga pasti terdapat tentang kekesalannya pertunangan yang ia jalani..." ujar Minato sambil membuka buku harian Kushina ke tanggal pada saat awal masuk SMA 3 di Konoha Gakuen School.

Tetapi pada saat ia membolak-balikan buku harian Kushina dengan tidak sabarnya, ada sesuatu yang jatuh dari buku harian Kushina. 'eh... apa ini ya? Sepertinya ini sebuah foto...' batinnya sambil mengambil barang yang terjatuh itu.

'EHHHH!? INII 'KAAN—'

Yah, benar sekali... sebuah foto masa kecil Minato dan Kushina yang bermain di padang rumput dengan riang gembira. Dan, Minato perkirakan itu mungkin mereka masih berusia 8-9 tahun lebih.

Kepala Minato pun langsung sakit. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya saat ini, dan perlahan-lahan ingatannya pun terlintas secara jelas.

Minato's memories...

"Mina-kun! Apa yang kau lakukan-ttebanee?" ucap Kushina yang menghampiri Minato yang sedang duduk di bawah pohon. Lalu Minato pun menjawab, "aku sedang ingin tidur di bawah pohon ini... kau sedang apa di sini Kushi-chan?" tanya Minato yang menatap wajah Kushina yang chubby itu dengan innocentnya.

"aku ingin bermain-ttebanee... tapi tidak ada yang mau bermain denganku... apa Mina-kun ingin menemaniku bermain-ttebane?" tanya Kushina sambil mendekatkan wajahnya ke muka Minato. Wajah Minato pun langsung memerah seketika, ketika Kushina mendekatkan wajahnya ke arahnya.

Lalu Minato pun menjawab Kushina agak terbata-bata, "a-aku mau bermain de-dengan mu... hehehehe..." tawa lega Minato saat Kushina sudah menjauhkan wajahnya.

Karena ia tidak tahu apa yang mau dimainkan, Minato pun bertanya kepada Kushina, "eh, tapi kita mau bermain apa? Aku tidak tahu..." ujar Minato. Kushina pun menjawab, "AKU TAHU-TTEBANEE! Bagaimana kalau kita bermain petak umpet? Itu pasti seru!" usul Kushina dengan gembiranya.

"oke, aku yang jaga, kau yang mengumpat ya!" saran Minato. Kushina pun menggangukan kepalanya, "HUMMM! Aku mengumpat, kau yang cari ya Mina-kun!".

Tanpa disadari oleh mereka berdua, kedua orang tua mereka pun mengabadikan peristiwa itu dalam bentuk foto.

Lalu Minato pun menghitung 1 sampai 10, dan Kushina mencari tempat persembuyian yang bagus –tidak dapat ditemukkan oleh Minato-.

1

.

2

.

3

Kushina masih bingung mencari tempat persembunyiannya, karena rata-rata hanya terdapat rumput dimana-mana.

4

.

5

.

6

'waduhh, bagaimana ini-ttebaneee! Bentar lagi udah mau ke sepuluh!' batin Kushina yang lelah berkeliling mengitari tempat persembunyian yang bagus.

7

.

8

.

'ah iya ! di seberang jalan sana ada empat persembunyian yang bagus... aku harus ke sana-ttebane...' batin Kushina yang langsung berlari ke arah jalan raya.

9

.

10

"dimana kau Kushina!? aku pasti menemukanmu!" teriak Minato yang tidak jelas kepada siapa.

Lalu terdengarlah suara klakson yang kencang dari seberang jalan. Karena takut Kushina terjadi sesuatu, Minato pun langsung berlari ke arah jalan raya, untuk memastikan Kushina tidak mencari tempat persembunyian di sana.

.

.

.

"!" mata Minato pun membulat tidak percaya ketika melihat Kushina ada di tengah jalan, tetapi pada saat yang bersamaan pula ada bus yang ingin menabrak Kushina.

"KYAAA!" teriak Kushina yang menutup matanya ketika ada bus dengan kecepatan tinggi melaju ke arah Kushina.

"AWAAASS KUSHINAAA!" teriak Minato lantang dan segera lari untuk menyelamatkan Kushina dari tabrakan bus itu.

.

.

BRUKKK!

'eh? kenapa aku baik-baik saja... apa aku udah di surga-ttebane?' batin Kushina, perlahan demi perlahan Kushina mendengarkan suara ambulans. Kushina pun ingat kalau ia hampir tertabrak bus... tetapi ia sepertinya melupakan sesuatu...

'AH YA! MINA-KUN-TTEBANEE!' batin Kushina yang sudah membuka matanya dan melihat sekelilingnya.

Kushina pun melihat darah bersimbah di jalan raya, dan segera lari ke arah banyak orang itu.

"!"

"Mi-mina-kun!"

BRUKK!

Alangkah terkejutnya ketika melihat Minato bersimbah darah di jalan raya. Kushina yang tidak kuat akan pemandangan di depannya itu pun langsung pingsan seketika.

.

.

.

"engghhh... aku ada di mana ini-ttebanee?" ucap Kushina yang sudah sadar. Orang tua Kushina pun langsung menghampiri Kushina dan menangis terharu. Kushina yang agak bingung pun langsung bertanya, " eh? tou-san kaa-san kenapa menangis? Memangnya apa yang terjadi padaku-ttebane?" tanyanya bingung.

Lalu Hashirama dan Mito pun langsung menceritakan kepada Kushina kalau ia pingsan bersama Minato di jalan raya tadi siang. Kushina yang mendengarkan nama 'Minato' pun langsung kaget, dan bertanya keadaan Minato. " sekarang bagaimana keadaanya-ttebanee? Ia selamatkan tousan kaa-san!?"

Kedua orang tua Kushina pun hanya bisa menjawab, "keadaan Minato sangat kritis... Kaa-san Minato sampai menangis dan pingsan... " ucap Mito dengan sedih.

"maafkan aku tou-san kaa-san... kalau saja aku tidak mengajak Minato-kun bermain, pasti tidak akan seperti ini jadinya... dan-" ucap Kushina sambil terisak sebelum melanjutkan perkataannya.

"dan aku berpikir kalau aku ke seberang jalan saja... pasti di sana ada tempat persembunyian yang bagus, tetapi pada saat aku menyebrang jalan raya itu masih sepi... aku pun-" ucap Kushina terhenti karena kemarahan Tou-sannya.

"APA KAU BILANGG! KAU MENYEBRANG JALAN RAYA YANG SEPII! GARA-GARA KAU, KAA-SAN MINATO PINGSAN!" teriak Hashirama kepada putrinya.

"ta-tapii tou-san, pada saat aku baru saja melangkahkan kaki ku tiba-tiba ada bus lewat dengan-" perkataan Kushina pun terhenti.

PLAKK!

Tamparan Hashirama pun mendarat di pipi mulus Kushina. Kushina pun hanya bisa menangis dalam diam dan Mito-ibunya- langsung memarahi Hashirama, karena semarah apa pun Hashirama, seharusnya Kushina tidak ditampar seperti itu.

"hiks... hiks... hiks... maafkan aku tou-san..." ucap Kushina meminta maaf dan air mata Kushina pun mengalir dengan deras sepanjang hari itu.

TTTT...TTTT

Hari demi hari Kushina pun menunggu Minato siuman dari tidur panjangnya. Sudah 6 bulan Kushina menunggu hari itu. Sekarang adalah hari ulang tahunnya-Kushina-.

Dan saat itu pun tiba... Minato pun membuka matanya perlahan-lahan, lalu ia mengerjapkan matanya berkali-kali. Lalu Kushina pun berteriak senang. "DOKTER, DOKTER ! MINATO SUDAH BANGUN-TTEBANEE!" teriak Kushina yang kencang pun mendapat teguran kalau tempat ini adalah rumah sakit.

Lalu dokter dan kedua orang tua Minato dan Kushina yang mendengarkan teriakan Kushina pun terkejut kalau Minato sudah bangun. Tetapi pada saat dokter yang menanyakan 'coba kau sebutkan nama orang yang ada di kamar ini' pun langsung terkejut, kalau ini yang akan terjadi pada Minato.

"uhm, tou-san kaa-san apa yang terjadi denganku? Lalu mengapa ada teman ayah di sini?" tanya Minato kebingungan.

"kau mengalami kecelakaan Mina-kun! Sudah 6 bulan kami semua menunggumu siuman-ttebanee..." jelas Kushina. Tetapi Kushina pun bingung ketika Minato memandangi Kushina dengan tatapan seolah-olah ia tidak kenal Kushina, dan menggangap asing Kushina.

"kau siapa ya? Apa kita kenal? Dan rambutmu itu menggangu penglihatanku tahu..." ujar Minato tajam.

JLEBB!

"APA YANG KAU KATAKAN HAH!? INI AKU ! UZUMAKI KUSHINA-TTEBANEE! " teriak Kushina tak percaya ketika mendengar perkataan Minato.

"aku tidak mengenalmu di dalam hidupku... sebaiknya kau pergi dari sini... keberadaanmu sunguh tidak diperlukan... " ujar Minato yang mengusir Kushina. Perkataan Minato pun langsung membuat Tsunade dan Jiraiya mengerutkan alis. Dan Kushina pun langsung pergi dari tempat Minato sambil menangis...

Dokter yang melihat kejadian itu pun langsung menyuruh Tsunade dan Jiraiya untuk berbicara sebentar. "maaf Tuan dan Nyonya Namikaze, apa anda berdua bisa ke ruangan saya sebentar? Ada hal penting yang saya ingin beritahukan." Jawab Tsunade, "bisa dok... " jawabnya sambil meninggalkan Minato yang masih terdiam dalam tempat tidurnya.

.

"Maaf Tuan dan Nyonya Namikaze... saya bisa memberikan pilihan berita yang bagus... mau saya beritahu 'kan yang baik atau yang buruk dulu?" tanya dokter tersebut. Lalu jawab Jiraiya, "kami ingin dengar berita yang bagus dulu..." jawaban Jiraiya yang mendapat anggukan setuju dari Tsunade.

"berita yang baiknya adalah anak anda sangat cepat sekali siuman, walau memakan waktu 6 bulan lamanya... sedangkan anak seusianya saja perlu 1-2 tahun untuk siuman dari benturan keras itu... dan berita buruknya adalah-" ujar dokter itu terputus, "apa anak anda mengenal dengan baik gadis bersurai merah panjang itu?" tanya dokter itu penuh selidik.

"tentu saja mereka mengenal satu sama lain dengan baik... memangnya apa dokter?" tanya Tsunade khawatir. Jawab dokter itu, " ini mungkin hanya perkiraan saya saja, sepertinya anak anda melupakan ingatan tentang gadis itu... bisa dikatakan anak anda mengalami amnesia... tapi jika ingin lebih lanjut silahkan anda membawa anak anda untuk diperiksa otaknya lebih lanjut, agar-" ujar dokter itu terhenti.

"agar kami bisa menyelidiki, apa ada kerusakan syaraf di otak anak nyonya. Maaf, mungkin itulah berita terburuknya..." ujar dokter tersebut prihatin.

"APAA!? Itu tidak mungkin dok! Anak saya tidak mungkin melupakan gadis berambut merah itu!" Tsunade sangat marah karena tidak terima kalau Minato akan melupakan semua ingatannya tentang Kushina.

"sudahlah Nade-chan... lebih baik kita percaya 'kan semuanya pada dokter... baiklah dokter... tolong periksa anaknya saya..." ucap Jiraiya yang menenangkan Tsunade, dan menyuruh dokter itu untuk melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut.

"Baik, Jiraiya-san... "

.

"hahh... hahh... ingatan apa itu! mengapa ada Kushina juga! Dan kenapa juga aku bisa berteman dengannya!" ujar Minato yang berkeringat dingin dan sambil berpikir, mengapa Kushina juga ada dalam masa lalu yang ia pernah lupakan.

"POKOKNYA AKU HARUS BISA MENEMUKAN KUSHI-CHAN! BATTEDAI YO !" ucap Minato yang berapi-api. Sampai-sampai Minato tidak menyadari kalau semangatnya itu terdengar sampai ke telinga orang tuanya.

"kau dengar itu 'kan Nade-chan... tidak selamanya juga Minato akan melupakan Kushina begitu saja, setelah kejadian itu kita pindah bersama Minato ke Sunagakure... " ucap Jiraiya pada Tsunade.

Tsunade pun menjawab, "kau benar... tapi apa mungkin ia sudah ingat semuanya? Kalau ia masih ingat pun, seharusnya kita sudah menjodohkan mereka berdua dari dulu... " ujar Tsunade lirih.

"kita hanya bisa berharap kalau Minato bisa ingat semuanya, dan Kushina pun dapat ditemukan... aku sangat khawatir dengannya..." ujar Jiraiya yang hanya mendapat anggukan dari Tsunade, sambil melajukan mobilnya ke rumah.

.

.

Keesokkan paginya

"Hoammm," Minato yang menguap karena terlalu lelah berpikir dan sedikit ingatannya pun mulai kembali. Minato pun bergumam, 'dimana sekarang kau, Kushi-chan ?' gumamnya lirih.

Minato pun segera berpakaian dan turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama keluarga Uzumaki. Berjalan menuruni tangga satu persatu, sampai ada suara yang terdengar dari arah dapur.

"Kushina... kau di mana nak? Coba saja kau masih ada di sini... pasti rumah ini tidak akan sepi seperti ini... walaupun kau selalu terdiam sedih, dan pura-pura mengekspresinya dalam bentuk kesenangan... " ujar Mito lirih sambil mengadukan makanannya. Minato yang mendengarkan perkataan ibu Kushina pun juga merasa bersalah.

Ia berpikir kalau sikap dan omongannya terhadap Kushina semakin hari semakin tajam. Mana ada orang yang ingin diperlakukan seperti itu... ia pun juga mengingat apa saja yang ia lakukan kepada Kushina, sejak ia mengetahui kalau ia akan ditunangkan dengan gadis berambut merah itu.

Dari ia mengancam Kushina, baik fisik maupun psikisnya. Selalu memukul Kushina jika ia berani membantah perkataannya. Selalu mengumbar kemesraannya bersama Minami didepan Kushina. Selalu menghina, mengejek, membully Kushina dan masih banyak lagi yang Minato lakukan yang tak dapat Minato hitung dengan jari tangannya itu.

"Selamat pagi baa-san... " ujar Minato yang memberi salam pada Ibu Kushina.

"pagi juga Minato... " ujar Mito yang mengusap air matanya, sambil memberi bumbu pada masakannya.

Tetapi pada saat yang tak terduga, bunyi bel rumah yang membuat Minato kaget. Yaitu, kedatangan seseorang yang membuat Minato kaget sampai membulatkan mata tak percaya.

Yaitu, kedatangan Minami di rumah Kushina.

'astaga! Kenapa Minami harus ada di sini!? Ugghhh! Bisa-bisa aku diintrogasi sama Minami lagi!' teriak Minato dalam hati.

Minato pun langsung kabur ke kamarnya dengan langkah seribu dan tanpa ketahuan oleh Minami. Tapi, pada saat yang terduga... Minato menyandung sesuatu sampai terjatuh guling-guling dari tangga dan berhenti tepat di depan Minami.

"HUAAA! " teriak Minato yang masih terguling-guling menuruni tangga.

BRUKK! JDUKKK! PRANGG!

Kepala Minato yang baru sembuh dari benturan tembok kemarin, membuat benjol di kepalanya itu semakin besar, dan membiru. Dan membuat Minato mengaduh kesakitan. "AWWW! Ittaiiii !" teriak kesakitan Minato yang membuat Minami terheran akan sikap Minato dan mengapa Minato bisa ada di rumah Kushina.

Oh, poor Minato... pasti nanti Minami akan mengintrogasinya dengan berbagai banyak pertanyaan yang membuat Minato gila.

"hei, Mina-kun... kenapa kau ada di rumah Kushina? bukannya kau janji kalau akan mengantarkanku ke sekolah?" tanya Minami penuh selidik. Minato yang belum mempersiapkan jawaban yang tepat pun hanya bisa tertawa kecil, dan berkata, "hehehehe... aku tidak lupa kok... aku hanya ingin mengembalikan buku catatan Kushina yang sempat tertinggal di dalam kelas saja kok..." ujarnya dengan sedikit nyengir.

Jawaban Minato pun hanya dibalas Minami dengan ber'oh' ria. Lalu Minami pun bertanya kepada ibu Kushina, "baa-san, kue yang baa-san pesan sudah jadi... dan kebetulan juga aku melewati rumah Kushina-san... jadi kaa-san menyuruhku untuk sekalian memberikannya kepada baa-san..." ujar Minami sambil menyerahkan sekotak kue kepada Mito.

"Wah, terima kasih ya Minami-chan! Cepat sekali kaa-sanmu buat! Pokoknya kalau baa-san ingin pesan kue, kau kasih saja ke Kushina... biar kau tidak repot-repot mengantarkannya ke sini-ttebane!" ujar Mito sambil keceplosan berkata 'dattebane!'.

Karena Mito sadar kalau ia mengucapkan kata aneh yang sama dengan anaknya pun hanya bisa menundukkan kepala malu. "hehehe... baa-san keceplosan, soalnya ini juga terkadang bisa menular lewat klan Uzumaki saja..." jelas Mito.

"oya, bukankah kalian harus berangkat ke sekolah? Ayo cepat kalian pergi! Nanti terlambat loh!" ujar Mito yang mengingatkan Minato dan Minami. Karena mereka berdua lupa waktu pun hanya bisa berkata secara bersamaan, "AH IYA! KAMI LUPA! ITTEKIMASU BAA-SAN!" ujar mereka yang berlari menjauh dan menggunakan mobil Minato untuk cepat sampai di sekolah.

"ah, itterashai nee..." ucap Mito sambil menutup pintu rumahnya. Batinnya, "Kushina... coba saja kau masih ada di sini... pasti kaa-san tidak kesepian..." ujarnya sambil menitikkan air mata.

"sudahlah, Mi-chan... pasti Kushina akan ditemukan dengan segera... aku yakin itu," ujar Hashirama yang datang entah darimana sambil mengusap air mata Mito.

.

.

.

Di tempat Kushina

'ughh... kapan sih ikatan tali ini akan dilepas! Badanku rasanya mati rasa semua...' batin Kushina yang sudah bangun dari tidurnya.

Ia pun khawatir, pasti kedua orang tuanya akan menghukumnya jika ia kabur dari rumah tanpa memberi kabar apapun. 'sampai kapan aku bakal keluar dari sini-ttebanee! Pasti tou-san dan kaa-san akan memberiku hukuman... ' batinnya meringis dalam hati.

"sepertinya kau sudah bangun ya, Ojou-sama... jika kau ingin bebas, akan aku berikan dua pilihan padamu... mungkin ini akan sedikit lebih menyenangkan..." ujar orang misterius itu dengan nada agak menyeramkan, dan sampai membuat Kushina menggeram marah.

Ia –Kushina- merasa sangat dipermainkan, oleh situasi yang agak menegangkan bagi Kushina maupun bagi orang misterius itu. Ia juga ingin bebas, karena badannya sudah terlalu sakit untuk menerima penderitaan. Baik fisik maupun mentalnya.

Lalu ia-Kushina- pun bertanya kepada orang misterius itu apa pilihannya jika ia ingin bebas, "apa pilihan yang kau berikan padaku?" tanyanya tajam. Lalu jawab orang itu, "pilihan pertama, kau harus bisa membunuh Minato secara perlahan-lahan..."

"atau, pilihan keduanya adalah kau harus merelakan ingatanmu di bawah pengaruh hipnotisku, dan aku akan menggunakanmu untuk menghancurkan Minato baik secara fisik maupun mentalnya... bagaimana kau memilih yang mana?" ujar orang misterius itu dengan seringaian licik yang dapat diihat jelas oleh Kushina.

Kushina pun membulatkan matanya tak percaya akan pilihan yang dilontarkan oleh orang misterius kepadanya. Dan ia pun merasa cukup tertekan akan pilihan orang itu sambil menundukan kepalanya untuk berpikir secara jernih.

"apa kau bisa memberiku waktu untuk berpikir tentang kedua pilihan itu?" tanya Kushina datar. Jawab orang itu, " aku akan memberikanmu waktu untuk berpikir seharian ini... tidak lebih. Dan jawabannya harus kau katakan besok... jika tidak, aku akan melakukan pilihan kedua itu padamu..." ujar orang itu sambil meninggalkan Kushina untuk berpikir akan pilihannya.

"hn."

.

.

'apa yang harus kupilih, dattebane...? di sisi lain aku ingin bebas, tetapi kalau harus menyangkut untuk membunuh Minato... aku tidak mau... pasti orang itu akan memberiku waktu sangat singkat untukku membunuh Minato.'

'dan jika aku menggunakan pilihan kedua sama saja aku bakal kena jebakan orang itu pada saat aku ingin menyelamatkan Minato pada saat hari H nya.' Batinnya sambil memikirkan rencana yang tepat.

'hahh... mungkin tidak ada jalan lain lagi selain memilih pilihan pertama...' batinnya pasrah.

Lalu tiba-tiba pada saat itu, datanglah orang misterius itu di hadapan Kushina, sambil menyeringai senang. Dan Kushina pun langsung menajamkan alat indranya. Orang misterius itu pun langsung berkata, "tidak sia-sia juga aku memilih kau untuk membunuh tunanganmu itu... kau pasti sedang menajamkan alat indramu, bukan?" ujar orang itu sambil menebak.

'ehh!? Kenapa orang itu tau-ttebane! Habislah aku,' batin Kushina.

"kenapa kau berada di sini!? Bukannya masih ada waktu besok untuk kau mengetahui jawabanku!" ujar Kushina tak senang akan kehadiran orang tersebut.

"karena aku tidak senang akan menunggu jawabanmu... aku ingin mengetahui apa jawabanmu... Se. Ka. Rang!" ujar orang itu sambil menekankan kata 'sekarang'.

Kushina pun mendengus kesal. Lalu ia pun menjawab orang itu, " aku akan memilih pilihan yang pertama, yaitu membunuh Minato... dengan tanganku sendiri..." ucapnya dingin.

Orang misterius itu pun langsung menyeringai senang. Ia pun berkata kepada Kushina,"hmmm, baguslah! Aku akan membebaskanmu sekarang... tetapi ada beberapa syarat yang harus kau lakukan..." ujarnya pada Kushina.

Kushina pun mengerutkan dahinya, "apa syaratnya? Akanku lakukan dengan senang hati..." ujar Kushina menutupi kebohongan.

"yang pertama, kau harus kulatih dengan baik, agar kau dapat menarik hati tunanganmu... aku tahu pasti tunanganmu sangat membenci kau... yang kedua, akan kulatih aku memakai senjata api, mengajarkan bela diri padamu, mengatur strategi dengan baik, dan jika kau berkhianat padaku... kau akan tau akibatnya... Ojou-sama..." jelas orang itu pada Kushina. Kushina pun bertanya, "apa sudah itu saja persyaratannya?" ujar Kushina menghela napas.

"tentu saja belum... dan aku akan membebaskanmu pada saat 3 tahun akan berlalu... karena latihan untukmu akan sangat lama sekali... jadi bersiap-siaplah untuk pelatihan yang akan sangat berat untukmu..." ujar orang itu sambil meninggalkan Kushina yang masih terbengong akan ujaran orang tersebut.

Kushina pun berteriak tidak setuju, "HEIII! KENAPA AKU DIBEBASKAN 3 TAHUNNN! AKU INGIN MENEMUI ORANG TUAKU TAHUUU!" teriaknya kesal. Jawab orang itu sambil memegang dagu Kushina dengan kasarnya, " kau sekali-kali membantah... akan kupatahkan tulang rusukmu, Ojou-sama... jadilah penurut dan nyawamu akan selamat... serta dendamku akan terbalaskan..." ujar orang itu meninggalkan Kushina.

'maaf kaa-san tou-san, aku tak bisa pulang secepat itu ke rumah... aku harap kalian tidak marah padaku-ttebanee! Tapi aku janji akan melindungi kalian serta Minato-kun, walaupun harus dengan nyawaku sendiri...' batin Kushina bertekad dalam hatinya.

.

.

.

.

T.B.C (TO BE CONTINUED !)

A/N: Hai, semuanya! Maaf aku baru update sekarang. Karena aku banyak(banget) urusan di RL. Dan aku juga kena WB. Oya, maaf kalau adegan crimenya belum ada. Dan aku ingin minta pendapat kalian, di chapter selanjutnya, apa mauku percepat waktu 3 tahun itu? atau ku perjelas? Kalau mau perjelas tentang 3 tahun itu, kemungkin adegan crimenya masih agak lama. Aku harap kalian masih ingat fic ini XD haha, abaikan.

Sebenarnya chapter ini udah selesai dari beberapa bulan yang lalu. Tetapi, gegara lappie rusak, dan yah... aku hanya bisa meratapi... dan aku berpikir kalau updatenya pas Juni nanti. Eh malahan jadi parah deh / Jadi, mohon dimaklumi. Aku juga udah ngaretin waktu update. Aku juga makin OOC-in MinaKushi #slap

Sekarang aku agak ke fandom Misc(Vocaloid), tapi aku gak lupakan untuk mengupdate fic ini.

Maafkan aku atas keterlambatannya+gak ada balasan review ya! #bow

Semoga kalian masih mau mereview fic ini.

MIND

TO

RE

VI

EW

?