Love and Pain

Chapter 3

Author : siwonniesm & Lady Ze

Tittle : Love and Pain

Main Cast :

Choi Siwon

Cho Kyuhyun

Jung Yunho

Kim Jaejoong

Warning : Genderswitch for Uke, Sadist & Masochist, Not for Children under 18.

Summary :

Pada awal pernikahanku, masa depan kami terlihat begitu cerah. Hingga aku menyadari pasangan hidupku adalah seorang sadist. Rasa sakit yang tercipta menimbulkan ketakutan bagiku. Aku selalu mencoba untuk lari meninggalkannya, tapi hatiku menolaknya. Jadi, apakah aku seorang masochist?

.

.

"Maaf bila saya mengganggu waktu anda, Jaejoong-ssi." ujarku kepada seorang yeoja cantik dengan rambut hitam panjangnya.

"Tidak apa-apa. Kebetulan saya sedang kosong hari ini. eng—h..."

"Kyuhyun."

"Ya, Kyuhyun-ssi. Ada keperluan apa sampai mengajakku ke cafe yang indah ini? Ah, sudah lama sekali aku tidak ke cafe ini." ujarnya dengan doe eyesnya yang berkeliling menelusuri tiap jengkal cafe ini.

"A—ku...aku membaca blog milik anda, Jaejoong-ssi. Aku tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Emm..maksudku..."

"Masochist?" Dengan gayanya yang begitu anggun, ia menyesap secangkir teh. Tidak terlihat sama sekali kalau yeoja ini termasuk masochist.

"Y—ya, bagaimana bisa anda menjadi seperti itu, Jaejoong-ssi? Kumohon, jelaskan kepadaku, kenapa anda bertahan begitu lama."

"Hum...biar kutebak. Kau terjebak dalam hubungan itu?"

"Iya." jawabku ragu. Aku ingin sekali menggigit bibirku untuk menghilangkan kegugupanku. Tapi bibirku terlalu sakit, karena luka yang dibuat oleh Siwon.

"Mau mendengar ceritaku?"

"Tentu saja!" Dengan tatapan penuh harapan, aku mengangguk kepadanya.

.

.

Yunjae's story

"Boojaejoongie..."

"Hmm..."

Namja bermata musang itu semakin mengeratkan pelukan dipinggang istrinya itu. Sesekali bibir hatinya mengecup pipi mulus istrinya.

"Tubumu dingin, boo.."

"Eng—h..." Jaejoong melenguh ketika Yunho semakin mempererat pelukan dipinggangnya.

"Aku mencintaimu, boo. Sangat mencintaimu..."

Bibir mereka bertemu, menciptakan hawa panas yang menjalar di tubuh mereka. Dengan lembut, Yunho melumat bibir Jaejoong. Menciumnya dengan lembut, penuh rasa kasih sayang, tidak ada nafsu terselip diciuman mereka.

"Yunnie, ini masih di perpustakaan. Bagaimana bila ada yang melihat, eoh?"

"Tidak apa-apa. Mereka juga tahu kalau Jaejoong yang cantik ini kekasihku." ujarnya dan memberikan kecupan di pipi Jaejoong yang merona. Rayuannya selalu saja berhasil membuat Jaejoong malu.

"Saranghae, boojaejoongie."

"Nado saranghae."

.

.

Di awal musim panas, setelah beberapa bulan setelah kelulusan mereka dari SMA, Yunho dan Jaejoong menikah. Menikah di sebuah gereja di tempat lahir Yunho, Gwangju. Beberapa teman dekat mereka di SMA datang ke pernikahan mereka. Kedua orangtua Yunho dan Jaejoong terlihat begitu senang dengan pernikahan anak mereka.

"Jaejoongie, sekarang kau sudah memiliki suami. Kau harus menuruti semua ucapannya, jadilah istri yang baik." ujar Nyonya Kim memberi nasehat kepada anak perempuannya itu.

"Umma..."

Jaejoong langsung memeluk ummanya dengan erat. "Aku berjanji akan menjadi istri yang baik, umma." ucapnya.

"Boo..." tangan besar Yunho melingkar dengan indah di pinggangnya, merapatkan tubuh Jaejoong ke tubuhnya. Sesekali mencium puncak kepala Jaejoong.

"Yah, kalian! Jangan mengumbar kemesraan di depan umma."

Jaejoong hanya tertunduk malu dengan ucapan ummanya.

"Hehe...mianhe umma. Aku sudah tidak sabar untuk memakannya."

Jaejoong bertambah malu hingga ia menyikut perut Yunho.

"Aigo...kalian ini. Yunho, aku harap kau menjaga Jaejoong dengan baik. Dia sudah menjadi tanggung jawabmu sekarang."

"Ne, umma."

.

.

"Akh...! Yun—nie...!"

"Tahanlah, boo..."

Dan dalam sekali hentakan, Yunho mendorong pinggulnya dengan kuat, menembus penghalang, hingga kejantanannya sempurna tenggelam diselimuti oleh kewanitaan Jaejoong.

"Sa—kit, Yun..."

"Sst...diamlah, sayang. Aku akan bergerak."

"Akh...!"

Yunho langsung bergerak sangat cepat di lubang kewanitaan Jaejoong yang masih sangat sempit. Ia semakin melebarkan paha Jaejoong agar kejantanannya tenggelam dengan sempurna.

"Ungh...Jae..."

Jaejoong menggigit bibirnya menahan rasa sakit ketika suaminya bergerak dengan kasar, tidak ada kata lembut di malam pertamanya.

Tangannya yang terikat di kepala tempat tidur, bibirnya yang berdarah, puting payudaranya yang terasa ngilu karena gigitan Yunho dan sekarang kewanitaannya yang masih sempit harus menelan kejantanan Yunho yang besar.

"Yun—nie...akh...!"

"Ya, mendesahlah, Jae..."

Jaejoong memejamkan matanya, menahan rasa sakit yang sedikit bercampur rasa nikmat.

"Yun...aku...ahh..." Jaejoong mengalami orgasme pertamanya yang membuat tubuhnya lemas, sayang Yunho tidak memberinya kesempatan untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.

Hal tersebut justru membuat Yunho semakin bergerak dengan liar hingga tempat tidur mereka berdecit.

"Yunnie...!"

.

.

"Hiks...hiks..."

Jaejoong menangis memandang wajahnya, pipinya terlihat lebam. Ia tidak bisa berjalan dengan benar karena nyeri di bagian bawah tubuhnya. Sama sekali Jaejoong tidak menyangka bahwa suaminya seorang sadist. Padahal, selama mereka berpacaran, Yunho selalu lembut memperlakukannya. Menciumnya dengan lembut, menyentuhnya dengan hati-hati seolah tubuhnya mudah rapuh.

Tidak terasa, kehidupan pernikahan Yunho dan Jaejoong telah berjalan selama lima tahun.

Selama lima tahun juga, Jaejoong merasakan pengalaman bercinta yang tidak pernah dibayangkan. Bahkan anal sex pun ia merasakannya.

Terkadang Yunho menghempaskan tubuhnya di atas meja dan langsung menyetubuhinya. Atau Yunho yang bermain-main dengan tubuhnya yang terikat di atas tempat tidur. Memasukkan vibrator di kewanitaannya dan dildo di analnya.

Tapi, karena cinta yang terlalu besar kepada Yunho, Jaejoong berubah menjadi masochist. Ia mulai menikmati perlakuan Yunho di tahun ketiga pernikahan mereka.

"Oh...Yunnie...bergerak lebih cepat."

Yunho mengerang hebat, menggerakkan pinggulnya dua kali lebih cepat. Tubuh Jaejoong terhentak ke atas ketika kejantanan Yunho menumbuknya.

Jaejoong menarik tengkuk Yunho dan melumat bibir Yunho dengan kasar, membiarkan tangan Yunho meremas dengan kuat payudaranya, menarik putingnya.

"Ah...Jaejoong...!"

Dan mereka berdua telah menjadi pasangan S&M.

Yunho yang selalu memberikan rasa sakit dan Jaejoong yang dengan senang hati menerima rasa sakit itu.

Jaejoong yang bertahun-tahun lalu mencoba untuk pergi dari kehidupan Yunho, tapi tidak bisa. Hati kecilnya selalu menolaknya.

Kenapa?

Karena rasa cintanya yang begitu besar untuk Yunho. Rasa cinta yang mengalahkan rasa sakit yang diterimanya.

Tapi, tidak ada lagi rasa sakit untuknya. Karena dia seorang masochist.

Jaejoong mengakuinya, tidak buruk menjadi seorang masochist.

So maybe I'm a masochist

I try to run but I don't wanna ever leave

.

.

"Eonnie...apa kau benar-benar sangat mencintai suamimu?"

"Ya, tentu saja. Kami memiliki buah cinta, sudah dua bulan." ucapnya sambil mengelus perutnya.

"Kau ha—mil, eonnie?"

"Ya, selama lima tahun pernikahan kami. Akhirnya kami akan memiliki anak."

"Apa selama kau hamil, suamimu masih bercinta denganmu?"

"Ya, hampir setiap malam. Walaupun dia mengikatku, menamparku atau memainkan cambuknya di atas tubuhku, tapi ia bermain dengan lembut. Dia menyayangi calon anak kami."

DEG

Mataku terbelalak mendengar penuturannya.

"Dan...aku menjadi sama sekali tidak bergairah. Aku sudah terbiasa dengan dirinya yang...kau tahulah."

"Eonnie...apa kau tidak pernah berpikir untuk cerai?"

"Di tahun kedua pernikahanku. Tapi, kau harus tahu Kyuhyun, aku sangat mencintai suamiku. Aku tidak mau membuatnya menderita karena kepergianku lagi."

"A—apa eonnie pernah kabur darinya?"

"Ya, dan dia terlihat sangat menyedihkan."

"O—oh..."

"Kyuhyun-ah, rasa cintamu pasti akan mengalahkan rasa sakitmu. Cepat atau lambat, kau akan menikmati perlakuannya." Ujarnya sambil menggenggam tanganku.

Membuatku berpikir akan ucapannya. Cinta? Tentu saja aku sangat mencintai Siwon. Tapi, aku sangat ketakutan dengan sifat liarnya itu.

Akankah aku akan menikmatinya dan menjadi seorang masochist?

To be continued.

- Lady Ze -