Setelah berkeliling rumah sakit cukup lama dan tanpa tujuan akhirnya Sasuke mengajak Sakura untuk melakukan pemeriksaan dengan harapan Sakura dapat segera pulang sebetulnya bukan tanpa alasan melainkan Sasuke yang sudah sangat bosan mendengar ocehan Sakura yang mendesak ingin pulang.

"Berkeliling rumah sakit dan berakhir di ruangan dokter!" Sakura menatap Sasuke sedikit tidak percaya.

"Memangnya apa yang kau harapkan dari sebuah rumah sakit?"

"Setidaknya jika hanya ingin kemari kau tidak perlu mengitari rumah sakit ini, kau benar-benar menghabiskan energiku saja!" kata Sakura sambil melepaskan dirinya dari gendongan Sasuke

"Apa otakmu mulai tidak berfungsi lagi?" Sasuke mulai kesal dengan kata-kata Sakura

"Kau!" bentak Sakura kepancing emosi

"Kau bilang menghabiskan energimu? Bahkan kau tidak turun dari punggungku sejak kau meninggalkan kasur di ruang rawatmu."

"Itu salahmu." Sakura mulai menurunkan nada bicaranya karena semua yang dikatakan Sasuke memang sangat benar

"Salahku?" tanya Sasuke sambil menatap Sakura penuh arti

"Bukankah tadi aku memintamu menurunkanku? Tapi kau malah asik menggodaku!" mendengar kata-kata Sakura cukup membuat Sasuke menatap Sakura dengan tatapan yang sangat aneh biar bagaimanapun kali ini Sasuke yang salah, sementara yang ditatap tersenyum penuh kemenangan

"Terima saja, itu takdirmu." Kata Sakura mengutip kata-kata Sasuke

"Cih tidak bisakah kau membuat kata-katamu sendiri? Payah!"

Sakura menatap Sasuke dengan penuh kekesalan namun Sakura tidak berniat membalas kata-kata Sasuke dan langsung memasuki ruang dokter namun sebelum sukses masuk keruang dokter Sasuke menahan lengan Sakura

"Aku pergi ke toilet dulu nanti aku akan kembali lagi."

Sasuke segera bergegas pergi ke toilet setelah dirasa selesai dengan urusannya Sasuke kembali berjalan menuju ruang dokter tempat Sakura melakukan pemeriksaan.

"Sasuke!" mendengar panggilan seseorang membuat Sasuke menghentikan langkahnya

"Karin." Gumam Sasuke

"Sedang apa kau disini?" tanya Karin basa-basi

"Menurutmu?"

"Kau masih sama seperti dulu tetap dingin, bisakah kita berbicara sebentar Sasuke?" tanya Karin dengan nada lebih seperti permohonan.

Sasuke bukan tipe orang yang mau berbasa-basi tapi Sasuke juga bukan tipe orang yang suka mengabaikan seseorang. sebagai jaksa harus peduli terhadap seseorang karena mungkin saja orang tersebut akan memberinya sebuah informasi kecil yang nantinya mungkin akan sangat berguna. Ya walaupun mungkin kata-kata Karin bukan lagi hal yang penting tapi jujur saja Sasuke penasaran dengan apa yang akan dikatakan Karin.

Merekapun berjalan kesebuah taman yang masih berada di rumah sakit. Pohon-pohon yang sangat rindang, bunga-bunga yang bermekaran benar-benar memberi kesan asri tapi sepertinya pemandangan seperti ini tidak banyak yang mengetahuinya terlihat dari keadaan yang sangat sepi hanya ada Sasuke dan Karin saja di tempat tersebut.

Disisi lain seorang laki-laki tersenyum penuh arti melihat Sasuke yang berjalan bersama Karin.

"Selanjutnya giliranku!" Seru laki-laki tersebut-Itachi

Itachi berjalan menghampiri ruangan dimana Sakura melakukan pemeriksaan. Tidak perlu menunggu, pintu ruangan tersebut terbuka sebelum Itachi sampai di ruangan tersebut.

"Sakura!" panggil Itachi

"Itachi-nii sedang apa kau disini?" tanya Sakura begitu melihat Itachi berjalan kearahnya

"Apa kau sangat bodoh?"

"Yak! Kenapa Uchiha senang sekali menghinaku?" kesal Sakura

"Hal seperti itu kau tanyakan, tentu saja aku kemari untuk menjengukmu. Sudahlah! Kau ingin berjalan-jalan denganku?" tanya Itachi

"Gomen Itachi-nii aku sedang menunggu Sasuke"

"Sasuke yang menyuruhku menemanimu dia bilang ada urusan penting." kata Itachi yang sedikit membuat Sakura kecewa.

"Sudahlah jangan pasang wajah seperti itu kau terlihat jelek." Itachi menarik tangan Sakura

"Kita akan kemana?"

"Kau tidak tau disekitar rumah sakit ini ada sebuah taman yang indah?" bukannya menjawab Itachi malah balik bertanya

"Sasuke tidak pernah mengajakku berkeliling rumah sakit, sekalinya mengajak berkeliling dia malah mengajkku keruangan dokter dan langsung meninggalkanku." Curhat Sakura

"Beruntunglah kau memiliki kakak ipar yang sangat baik dan tampan ini." Bangga Itachi sambil sedikit mengangkat wajahnya

"Kau lebih narsis dari Sasuke ternyata Nii-san." Ledek Sakura

"Benarkah Sasuke narsis?" tanya Itachi yang mulai penasaran dengan sifat terpendam Sasuke.

"Kau pasti tidak akan pernah percaya pada sifat terpendam Sasuke."

Sepanjang jalan Sakura terus menceritakan semua sifat Sasuke seolah-olah sifat Sasuke merupakan hal yang sangat menarik di dunia ini.

.

.

"Mungkin bagimu alasanku meninggalkan mu dulu bukanlah hal yang penting lagi, dan bahkan aku bisa melihat cara menatapmu padaku terkesan kau sangat tidak menyukaiku." Kata Karin memulai pembicaraan, sementara Sasuke lebih memilih mengatupkan mulutnya dan mendengarkan apa yang akan Karin katakan.

"Aku ingin meminta maaf padamu. terlalu jahat mungkin meninggalkanmu dengan alasan yang aku sendiripun tidak yakin alasan tersebut bisa membuatmu percaya atau tidak. Satu hal yang harus kau ketahui Sasuke, bahwa perasaanku tidak pernah berubah padamu." Kata Karin dengan sedikit senyuman diwajahnya namun dari awal pembicaraan Karin benar-benar tidak berani menatap Sasuke, Karin terus menundukkan wajahnya

"Mungkin kau berfikir aku adalah gadis yang jahat dan egois karena meninggalkanmu disaat kau sangat membutuhkan bantuanku untuk membangkitkan kembali perusahaanmu itu, tapi disisi lain aku akan menjadi orang yang sangat jahat, egois dan bahkan akan menjadi anak yang durhaka pada kedua orang tuaku jika aku memilih bertahan disisimu Sasuke." Karin menghembuskan nafas berat, setetes air mata mengalir disudut matanya dan dengan segera Karin menghapusnya.

Sasuke terus menatap Karin dengan tatapan yang sulit diartikan. Hubungan Sasuke dan Karin yang cukup lama terjalin membuat Sasuke tidak sulit memahami perasaan gadis di hadapannya tersebut.

Karin bukanlah gadis seperti Sakura yang selalu tersenyum, sangat cerewet dan bebas menentukan pilihannya. Sasuke dan Karin memiliki kehidupan yang tidak jauh berbeda saat remaja. mereka hanya berfikir jika mereka bersama maka kehidupan mereka akan selalu berjalan dengan lurus karena kesamaan nasib yang mereka alami, hal tersebutlah yang menjadi dasar mereka bertunangan. Ya Sasuke dan Karin terlahir dari keluarga yang selalu mementingkan sebuah logika daripada perasaan.

"Kau tau saat perusahaanmu mengalami kebangkrutan saat itu kondisi keluargaku tidak jauh berbeda dengan keluargamu. Aku harus meninggalkanmu dan memulai kehidupan baru bersama pria yang membuat perusahaan keluargaku bangkit lagi. Nasib kita memang selalu sama Sasuke." Air mata kembali mengalir disudut mata Karin namun kali ini Karin membiarkannya membasahi pipinya

"Gomen Sasuke." Kata Karin sambil menatap Sasuke. Melihat hal tersebut membuat hati Sasuke tergerak untuk memeluknya.

Disisi lain Sakura bersama Itachi sejak tadi menatap dua insan lebih tepatnya menatap punggung Sasuke yang sejak tadi sedang mengobrol, taman yang sangat sepi bahkan karena terlalu sepi Sakura dapat menagkap dengan sempurna percakapan mereka dan bisa dibilang jarak mereka juga tidak terlampau jauh Sakura maupun Itachi bahkan sama sekali tidak bersembunyi disebuah tembok ataupun pohon.

Tanpa di komandoi air mata Sakura terus mengalir tanpa henti walaupun Sakura sudah berusaha menahannya.

"Itachi-nii bisakah kau menjaga rahasia ini?" tanya Sakura dengan penuh harap

"Kenapa aku harus menjaganya? Aku bahkan sama sekali tidak berniat untuk menjaganya." Kata Itachi yang membuat Sakura menundukkan wajahnya

"Aku harus segera kembali keruang rawatku!" seru Sakura panic takut Sasuke menyadari keberadaannya dan dengan segera memutar tubuhnya membelakangi Sasuke.

Sakura bukannya ingin menjadi orang yang selalu berpura-pura tidak mengetahui apapun, Sakura hanya belum bisa mengambil sebuah tindakan karena jujur saja Sakura benar-benar tidak bisa melepaskan Sasuke walaupun Sakura tau cepat atau lambat dia harus merelakan Sasuke.

"Sakura!" panggil Itachi dengan nada yang cukup kencang yang sukses membuat langkah Sakura terhenti dan bahkan Sasuke dan Karin mengalihkan perhatian mereka kearah sumber suara, Sasuke terkejut melihat Sakura yang sedang membelakanginya.

"Kau sudah kembali Karin?" tanya Itachi basa-basi sambil menarik tangan Sakura dan berjalan pelan menghampiri Sasuke dan Karin, sementara Sakura terus menundukkan kepalanya merasa sakit yang sangat pada hatinya dan Sakura juga tidak tau harus melakukan apa selain mengikuti Itachi, semuanya terlalu cepat bahkan Sakura belum memikirkan tindakan yang harus dia lakukan apabila menjumpai situasi ini.

"Sasuke bagaimana jika aku membuat 1 penawaran?" tanya Itachi dengan senyuman diwajahnya

"Bukankah selama ini kau menunggu Karin? Karena di sudah berada disini bagaimana jika kau lepaskan Sakura untukku?" Itachi menatap Sakura sejenak

Entah mengapa fikiran Sasuke tidak dapat menyangka kata-kata yang keluar dari bibir Itachi tapi hatinya benar-benar merasa tidak rela

"Kau gila? dia milikku!" Sasuke mulai kepancing dengan ucapan Itachi.

"Hey bukankah kau tau apa yang kau miliki adalah milikku? Bahkan semua yang kau miliki bisa dengan mudahnya menjadi milikku selamanya." Sasuke hanya diam mencerna kata-kata Itachi

"Kau lupa? Tousan dan Kaasan bahkan lebih memilihku daripada kau Sasuke. Semua barangmu bahkan barang kesukaanmupun bisa aku miliki dengan mudah!" seru Itachi sambil menjentikkan jari tangannya menggambarkan jika semua yang Itachi katakan benar-benar sangat mudah dimata Itachi.

"Bagaimana dengan Sakura? Dia tidak ada bedanya bukan dengan barang-barang milikmu yang lain?" lanjut Itachi

"Untuk kali ini aku akan membayar mahal asal kau melepaskan Sakura untukku! bukankah kau sangat untung? kau memiliki Karin dan juga hartaku." Sasuke mengepalkan tangannya kesal mendengar ucapan Itachi.

Sakura tidak dapat berbuat apa-apa Sakura hanya dapat meneteskan air matanya tanpa berani menatap Sasuke ataupun Itachi. Terlalu sakit dan kecewa mendapati sikap Sasuke yang diam tanpa menunjukkan keberatannya dengan ucapan Itachi, pupus sudah harapan Sakura yang berusaha memasuki pintu hati Sasuke bagaimana tidak selama ini Sasuke bahkan tidak membuka sedikit hatinya untuk Sakura.

"Baiklah kurasa aku tau jawabannya." Kesal tidak mendapat balasan apapun dari Sasuke, Itachi menarik Sakura mendekat kearahnya dan menarik tengkuk Sakura lebih mendekatkan wajah Sakura ke wajah Itachi. Sedikit lagi Itachi akan mencium Sakura namun

BUAKK

Itachi terjatuh kelantai dengan sudut bibir yang mengeluarkan darah

"Brengsek! jangan berani menyentuh istriku." bentak Sasuke sambil menggapai tangan Sakura dan menggenggamnya erat hal tersebut membuat Sakura kaget dan menatap Sasuke

"Istri? Kau bahkan selalu mengabaikannya!" tanya Itachi dengan senyuman yang merendahkan dan juga sambil menyeka darah segar yang mengalir di sudut bibirnya

"Dia istriku ibu dari anak-anakku kelak, kau salah! aku tidak pernah mengabaikannya sedikitpun. Jika kau menyamakannya dengan sebuah barang. dia sangat berharga lebih dari nyawaku sekalipun!" jelas Sasuke masih dengan nada tinggi dan tangan menggandeng Sakura erat seakan menegaskan Sakura adalah miliknya tatapan Sasuke yang benar-benar marah bukannya membuat Itachi takut justru membuat Itachi tersenyum lega.

"Sakura-chan apa kau mendengar kata-katanya?" tanya Itachi yang hanya mendapat anggukan dan senyuman yang sangat lebar dari Sakura

"Begitukah cara kau menyatakan perasaanmu? sangat payah dan tidak romantis." Lanjut Itachi dengan nada yang jelas terlihat sedang meledek Sasuke, sementara Sasuke memincingkan matanya sedikit tidak mengerti

"Sasuke-kun." gumam Sakura sambil memeluk Sasuke senang. Sasuke juga tersenyum lega dan membalas pelukan Sakura.

Karin segera menghampiri Itachi dan mengabaikan Sasuke dan Sakura yang sedang asik berpelukan

"Bagaimana rasanya Itachi-nii?" tanya Karin meledek

"Untung aku sudah meminum beberapa obat supaya hal ini tidak memberi dampak buruk pada kesehatanku." Itachi sedikit tersenyum

"Salahmu membuat ide gila seperti ini." Kata Karin sambil membantu Itachi berdiri

"Jadi semua ini sandiwara kalian?" Tanya Sasuke sambil melepaskan pelukanya pada Sakura

"Aku tidak termasuk dalam sandiwara!" seru Sakura

"Ini memang sebuah sandiwara tapi semua yang ku katakana tadi bukanlah sandiwara. kalian tenang saja aku cukup tau konsekuensi dari setiap pilihan yang aku pilih. Aku kembali ke Konoha karena permintaan Itachi-nii dan satu lagi selamat untuk pernikahan kalian, jahat sekali tidak mengundangku kepernikahan kalian!" seru Karin dengan senyuman diwajahnya

"Apa aku harus mengorbankan wajahku dulu hanya untuk membuat mu jujur dengan perasaanmu Sasuke?" tanya Itachi kesal

"Gomen."

"Arigatou Onii-san!" seru Sakura sambil memeluk Itachi

"Pukulan Sasuke sangat keras dan sangat sakit sebaiknya kau jangan terlalu lama memelukku!" seru Itachi yang langsung membuat Sakura melepaskan pelukannya.

"Itu karena kau bermain-main dengan Sasuke-kun." Kata Sakura membela Sasuke

"Kenapa semua membela Sasuke? Kejam sekali. lagi pula sedikit bermain-main dengan Sasuke cukup menyenagkan sekaligus menyakitkan!" seru Itachi

"Sudahlah, sebaiknya aku obati lukaku dulu supaya ketampananku tidak hilang. Karin bisakah kau membantuku?" Karin segera memapah Itachi kembali kedalam rumah sakit.

Sementara Sasuke mengajak Sakura duduk di salah satu bangku yang berada ditaman tersebut.

"Sudah 4 hari dirawat dirumah sakit tapi baru hari ini aku ke taman ini." Kata Sakura membuka percakapan sambil menatap Sasuke sementara yang di tatap justru memejamkan matanya menikmati hembusan angin.

"Hembusan angin cukup kencang, jika terlalu lama disini bisa-bisa kau semakin sakit." Sasuke melepaskan jaketnya dan memakaikannya ke Sakura setelah itu Sasuke tersenyum hangat dan mengusap rambut Sakura dengan penuh kasih sayang.

"Aishiteru Sasuke-kun!" seru Sakura sambil kembali memeluk Sasuke sementara Sasuke hanya tersenyum dan membalas pelukan Sakura.

"Ne, Sasuke-kun bisakah kau mengatakan kau mencintaiku juga?" tanya Sakura sambil menatap Sasuke dengan sedikit kesal karena Sasuke tidak membalas kata-katanya

"Tidak bisa." Jawab Sasuke santai

"Hah? Ayolah katakana! Bahkan kata-kata tersebut sangat mudah untuk diucapkan." Mohon Sakura

"Justru karena sangat mudah membuatku enggan untuk mengatakannya."

"Hey aku tidak sedang bercanda, cepat katakan!" paksa Sakura

"Kenapa aku harus mengatakannya?" tanya Sasuke

"Karena kau selalu membuatku merasa bimbang. Aku hanya ingin memiliki alasan kuat untuk mempercayai perasaanmu padaku." Jawab Sakura jujur

"Dari awal aku selalu merasa hanya aku yang mencintaimu, kau selalu menunjukkan ketidak sukaanmu padaku, senyumanmu bahkan terlihat lebih menawan saat berfoto bersama Karin." Lanjut Sakura

"Foto?" tanya Sasuke mengernyitkan dahinya antara bingung dan sedikit tercengang

"Kau ingat aku meninggalkanmu pada saat malam pesta pernikahan kita? Saat itu setelah membersihkan diri aku membuka-buka laci kamarmu dan menemukan foto tersebut. Gomen!" seru Sakura menundukkan kepalanya dan menatap ujung kakinya. Sementara Sasuke terus menatap setiap tingkah Sakura dan tidak berniat membalas kata-kata Sakura alasannya tentu saja Sasuke ingin mengetahui apa yang selama ini Sakura rasakan

"Kau tau aku bahkan merasa sangat bersalah dan tidak pantas saat menerima kalung pemberian Kaa-san. Kau membuatku merasakan sebuah rasa yang dulu tidak pernah aku rasakan, rasanya senang saat kau selalu berbicara dan melindungiku dan juga rasanya sangat sakit saat aku tau kau bahkan tidak bisa lepas dari masa lalumu. Gomen Sasuke-kun sebetulnya Itachi-nii pernah menceritakan tentang Karin padaku dan aku juga pernah mendengar percakapanmu dengan Itachi di kantormu." Lagi-lagi Sasuke tercengang mendengar kata-kata Sakura

"Kau mendengarnya?"

"Emm, sangat jelas aku mendengarnya. aku bahkan lupa makan siang karena menangis di taman, jika diingat benar-benar memalukan karena banyak yang melihatku. Bagiku hari itu benar-benar sial karena sorenya aku malah jadi korban penculikan" Sakura menghembuskan nafas berat

"Cepat katakana Sasuke-kun, aku bahkan sudah memberi alasan yang lebih dari kata cukup!" seru Sakura sambil menatap Sasuke penuh harap

Sasuke tersenyum hangat dan menarik Sakura kepelukannya

"Gomen karena aku selalu membuat mu merasa susah dengan sikapku." Kata Sasuke sambil terus memeluk dan mengelus lembut rambut Sakura

"Cepat katakan!" seru Sakura sekali lagi

"Bukankah sudah ku bilang kata-kata tersebut terlalu mudah untuk di ucapkan. Dengarkan baik-baik karena aku tidak akan mengulanginya!" perintah Sasuke, Sakura segera melepas pelukan Sasuke dan menatap Sasuke penasaran.

"Perasaan ku jauh lebih dalam dari kata-kata tersebut, bahkan perasaan ku padamu dapat membuatku merelakan nyawaku untukmu. Mungkin akulah yang bodoh karena tidak pernah menggunakan hatiku, aku hanya tidak mau mengulang sebuah kesalahanku. Satu hal yang baru ku sadari seberapa lama aku menjalin hubungan dengan Karin tidak pernah sekalipun aku merasakan hal-hal yang kurasakan saat bersamamu. Saat bersama Karin semua akan berjalan sesuai alur kehidupan karena kami memiliki kesamaan nasib, tapi saat bersamamu akan banyak hal-hal yang tidak terduga yang membuatku kesal dan merasa konyol tapi entah mengapa perasaan tersebut membuatku merasa lebih berwarna kau membuatku memiliki banyak rasa. Perasaan saat bersamamu lah yang kucari selama ini." Kata-kata Sasuke sukses membuat Sakura menitihkan air kebahagiaan

"Kenapa kau sangat cengeng?" tanya Sasuke sedikit meledek Sakura sambil menagkupkan kedua telapak tangannya pada pipi Sakura.

"Karena kau tidak pernah menangis maka anggap saja tangisan ku sebagai perwakilan tangisan mu." Jawab Sakura

"Selalu saja banyak bicara." Ledek Sasuke sekali lagi

"Kau juga selalu saja meledekku." Balas Sakura tidak mau kalah

"Sakura." Panggil Sasuke lembut

"Kenapa Sasuke-kun?" tanya Sakura sedikit bingung

"Kau harus berjanji tidak akan membuat dirimu dalam keadaan bahaya tidak peduli situasi apapun kau harus berusaha menghubungi ku!" kata Sasuke tegas dan sangat terlihat unsur perintah dalam kata-kata tersebut

"Aku janji."

"Pintar."

"Ne, Sasuke-kun."

"Hn?"

"Kadang aku berfikir kau benar-benar terlihat seperti pahlawan dalam tokoh anime, kau selalu datang menolong ku disaat yang tepat padahal aku sangat yakin kau tidak akan pernah datang mengingat minimnya informasi keberadaanku. Banyak hal tak terduga yang terjadi."

"Kau yakin semua hal merupakan hal yang tidak terduga?" tanya Sasuke

"Maksudmu?" tanya balik Sakura bingung

"Aku memasang micro IC chip pada cincin pernikahan yang kau pakai dan dimanapun kau keberadaan, aku dapat dengan mudah mengetahuinya melalui GPS pada Smartphone milikku dan juga aku ini seorang jaksa koneksiku sangat luas." Jelas Sasuke sambil merogoh sakunya untuk mengeluarkan cincin pernikahan mereka yang beberapa hari lalu Sakura lepas . setelahnya Sasuke segera memakaikan cincin tersebut ke jari manis Sakura

"Jadi selama ini kau? aku tidak percaya ini!" Sakura tersenyum kesal namun senang mendengar penjelasan Sasuke

"Dari awal aku tidak ingin kau terluka! Sudah ku bilang aku tidak pernah mengabaikan mu dan juga aku selalu khawatir padamu! ingat kau tidak boleh melepas cincin ini apapun yang terjadi, bersumpahlah padaku!" perintah Sasuke sekali lagi

"Kau ini selalu saja memaksa." Kesal Sakura

"Tidak bisakah kau patuhi kata-kataku tanpa banyak protes?"

"Baiklah aku bersumpah."

Hening sejenak sebelum Sakura kembali melanjutkan kata-katanya

"Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal?" Tanya Sakura sambil menatap Sasuke dengan tatapan yang sangat lembut

"Kau lupa? aku ini seorang Uchiha!" seru Sasuke santai

"Apa menyandang nama Uchiha harus seperti itu? Baiklah! aku akan bersikap seperimu, karena akupun menyandang nama Uchiha di depan namaku."

"Tetaplah jadi Haruno Sakura saat bersamaku."

"Tap…"

"Ini perintah!" Sela Sasuke sebelum Sakura menyelesaikan kata-katanya. Lagi-lagi Sakura hanya dapat menerima semua perintah Sasuke dan lagi pula Sakura memang tidak berniat sama sekali untuk menolaknya.

Sasuke mengulurkan tangannya untuk menyentuh puncak kepala Sakura, kemudian sedikit memajukan tubuhnya untuk mengecup dahi Sakura lama-lama. Tentu saja hal tersebut sukses membuat Sakura merasa senang, Sakura sadar Sasuke bukanlah pria yang akan memberinya kata-kata manis, Sasuke memiliki cara sendiri untuk menunjukkan perasaannya.

Sasuke menarik bahu Sakura, membawa Sakura kedalam pelukannya dan merapatkan pelukan tersebut, saling merasakan detak jantung satu sama lain. Ya tidak ada yang lebih menyenangkan selain saling berbagi kasih.

"Aishiteru." Gumam Sasuke pelan dan nyaris tidak terdengar, namun masih dapat didengar oleh Sakura. sebuah kata-kata yang Sakura tunggu akhirnya meluncur dari bibir Sasuke.

"Kau tidak boleh menyesal karena telah mengatakan hal tersebut padaku!" gumam Sakura sambil melepaskan dirinya dari pelukan Sasuke namun tidak sepenuhnya lepas karena kedua tangan Sasuke berada di bahu Sakura.

"Tidak akan!" seru Sasuke dengan senyuman diwajahnya, melihat hal tersebut membuat Sakurapun ikut mengukir senyum diwajahnya. Sasuke kembali mencium bibir Sakura dengan penuh perasaan.

Angin yang terus berhembus benar-benar menambah ketenangan terhadap batin Sakura, tidak ada lagi yang membuatnya merasa bimbang, kini Sakura memiliki banyak alasan untuk mengatakan kepada semua orang bahwa Sasuke adalah miliknya.

Mungkin rintangan hidup tidak berhenti sampai disini tapi setidaknya kekuatan yang membuat mereka dapat bertahan telah mereka miliki

.

.

Setelah kemarin Sakura melakukan pemeriksaan, akhirnya hari ini Sakura di izinkan pulang oleh dokter.

Jarak dari Kiri ke Konoha yang lumayan jauh bisa ditempuh dengan waktu yang singkat oleh Sasuke namun kali ini Sasuke sengaja mengemudi dengan kecepatan yang standar, alasanya tentu saja karena Sakura. tak heran sejak siang tadi meninggalkan Kiri sampai sekarang menjelang sore mereka belum juga sampai rumah mereka.

"Apa kau lelah?" Tanya Sasuke memecah keheningan

"Tidak! Aku bahkan sangat bersemangat, ini benar-benar seperti mimpi yang sangat menyenangkan." Kata Sakura yang membuat Sasuke sedikit mengalihkan perhatiannya menuju Sakura.

"Jangan berlebihan, kita hanya akan kembali kerumah bukan akan pergi keluar negeri." Kata Sasuke kembali focus pada jalan di hadapannya

"Aku memang sangat senang bias kembali ke rumah tapi yang membuatku lebih senang karena hal ini benar-benar membuatku seperti memulai kehidupan yang baru dengan perasaan yang baru pula. Aku tidak menyangka Uchiha Sasuke akan mencintaiku."

Sakura tersenyum hangat pada Sasuke sementara Sasuke menggapain puncak kepala Sakura dan mengelusnya pelan

"Kita memang akan memulai kehidupan baru!" seru Sasuke sambil menghentikan mobilnya

"Kenapa berhenti?" Tanya Sakura sambil menatap keadaan diluar mobil, mereka memang berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar bahkan 2x lebih besar dari rumah mereka namun Sakura sama sekali tidak mengetahui rumah tersebut.

"Itu rumah siapa?" Tanya Sakura penasaran

"Sudahku bilang kita akan memulai kehidupan baru bukan? Kita akan memulainya disini. Ayo turun!"

.

.

"Kenapa kau harus membeli rumah sebesar ini? Rumah yang dulu bahkan sudah cukup untuk kita tinggal berdua." Kata Sakura begitu memasuki rumah baru mereka

"Kau tidak suka?" Tanya Sasuke sambil mengikuti langkah kaki Sakura yang mulai mengelilingi rumah baru tersebut.

"Bukan tidak suka hanya saja ini terlalu berlebihan jika hanya kita berdua saja yang menempatinya."

"Aku tidak bilang kita hanya tinggal berdua di rumah ini." Kata Sasuke sambil memeluk Sakura dari belakang dan meletakkan dagunya di bahu kanan Sakura, tindakan Sasuke yang tiba-tiba tersebut tentu saja membuat Sakura sedikit kaget.

"Ma..maksudmu?" Tanya Sakura sedikit terbata-bata

"Aku ingin bekerjasama denganmu membuat banyak Uchiha kecil dirumah ini." Bisik Sasuke tepat di telinga kanan Sakura, yang sukses membuat Sakura merinding. Sedetik kemudian Sasuke membalikkan badan Sakura dan mengangkat dagu Sakura agar menatap Sasuke, setelahnya Sasuke menundukkan wajahnya untuk menjangkau bibir Sakura namun belum sampai Sasuke mencium bibir Sakura, Sakura lebih dahulu menahan bibir Sasuke dengan jarinya agar tidak menyentuh bibir Sakura. Hal tersebut membuat Sasuke mengernyitkan dahinya bingung atas penolakan Sakura.

"Aishiteru Sasuke-kun." Kata Sakura dengan ukiran senyum diwajahnya, melihat hal tersebut membuat Sasukepun ikut mengukir senyum.

Sakura mengalungkan kedua tangannya di leher Sasuke dan dengan sedikit berjinjit Sakura memajukan wajahnya dan mengecup bibir Sasuke singkat. Sebuah ciuman ringan yang membuat Sasuke membeku seketika karena terkejut. Ini pertama kalinya Sakura memberanikan diri mencium Sasuke terlebih dahulu.

"Aku benar-benar sangat mencintaimu Jaksa Uchiha Sasuke." Kata Sakura sekali lagi dengan tangan yang masih menggantung di leher Sasuke, tanpa menunggu lagi Sasuke langsung melumat bibir Sakura dengan lembut.

THE END

Tidak terasa sudah di penghujung FF ini. banyak kesalahan dalam FF ini dan juga lama Update dikarenakan author fokus UN dan setelah UN sempat males bgt lanjutin FF ini tp akhirnya selesai juga ni FF, author benar-benar minta Maaf. berawal dari iseng membuat FF akhirnya author banyak belajar untuk memperbaiki tulisan, sungguh review para readers benar2 sangat membantu.

Untuk semua apresiasinya baik yang sudah follow, favorite, review maupun para silent readers author ucapkan

Arigatou Gozaimasu

NB: MOHON UNTUK MENGHARGAI KARYA SESEORANG JANGAN PLAGIAT DAN NGEREPOST CERITA ORANG SAMPE NIAT BANGET NGEGANTI CASTNYA SEGALA! AUTHOR NGOMONG BEGINI KARENA CERITA INI SUDAH DI PLAGIAT SECARA KESELURUHAN! SUNGGUH MEMALUKAN KALAU TIDAK PUNYA OTAK UNTUK MENGARANG CERITA MENDING JADI PEMBACA YANG BAIK DAN TIDAK MENGAKU-NGAKU MENGGUNAKAN KARYA ORANG LAIN!