A KyuMin Fanfiction

.

SECRET GARDEN (REMAKE)

.

- Cho Kyuhyun

- Lee Sungmin

- Lee Donghae

- Lee Hyukjae

- Kim Jungmo

- Kim Jongwoon (Yesung)

- Kim Ryeowook

- Kim(Cho) Kibum

.

Genre : Drama, Romance, Fantasy

.

Warning : YAOI - Boys Love, (many)OOC, (many)typo(s), tidak sesuai EYD, abal, gaje, FULL YAOI! Saat membaca ff ini, lupakan sejenak bahwa hubungan sesama jenis adalah hal 'tabu', anggap saja jika itu adalah hubungan yang normal. Saya sangat menerapkan prinsip "Don't Like Don't Read!" Kritik dan saran diterima dengan tangan terbuka, tetapi gunakanlah bahasa yang mencerminkan jika kalian berpendidikan, OK? DEAL! *plaaakkk*

.

Ps : 100% hasil remake dari Drama Korea yang paling mengesankan di hati saya, "Secret Garden". Hanya ada beberapa yang saya tambahkan dan sesuaikan dengan karakter cast 'JOYers' tercinta, serta kebutuhan cerita.

.

.

.

Happy Reading

.

Chapter 1

.

Di Sebuah kediaman yang super duper mewah. Taman luas dengan danau dan bangku-bangku indah, arsitektur megah dan interior mewah. Pemandangan asri nan menyejukkan. Furniture kelas satu dan kerapian serta keteraturan tingkat tinggi. Yang hanya dimiliki oleh segelintir kecil orang kaya di Korea selatan.

"Apa kalian tahu tentang Indian musim panas? Sebelum musim dingin tiba, di musim gugur, ada musim panas sekilas. Katanya, Indian berburu untuk musim dingin saat musim panas yang singkat itu. Itulah mengapa mereka disebut Indian musim panas, kado dari para dewa. Indian musim panas untuk musim gugur ini jelas akan ditemani oleh hujan. Kalau hujan tiba, kita akan menerima hadiah istimewa dari para dewa. Tapi, apakah itu benar-benar hadiah atau hanya lelucon dari para dewa? Aku pikir, kita harus melihatnya. Benar kan, Cho Kyuhyun-sshi?"

Sebuah suara terdengar dari televisi yang berada di dalam ruangan luas pada salah satu bangunan paling megah disana, mengiringi langkah sesosok nyaris sempurna dengan penampilannya yang rapi, ia menuruni tangga dan bersiap pergi.

Saat akan mematikan televisinya, sosok itu terkejut mendengar namanya disebut, ia menatap langit yang tiba-tiba memunculkan blitz tajam dan suara yang menggelegar. Sesaat ia memperhatikan sekitarnya dengan pandangan hororr, lalu menelan ludahnya gugup sebelum kemudian mendengus tak peduli.

Cho Kyuhyun, namja tampan dan perfeksionis. Ia adalah CEO perusahaan besar dengan label "JOY Departemen Store" di umurnya yang ke 30. Kediaman elit ini adalah miliknya. Tepatnya milik sang Kakek yang diwariskan padanya.

Kyuhyun keluar dari rumahnya -atau bisa disebut istana- dengan mobil sportnya. Ia berhenti sejenak ketika melihat namja dengan nama tenarnya "Yesung", seorang penyanyi terkenal yang juga merupakan sepupunya yang -katanya- mempunyai suara paling merdu dan menenangkan, sedang berciuman dengan seorang yeoja yang tak ia kenal -mungkin artis pendatang baru- di sekitar halaman yang masih bagian dari kediaman mewahnya. Yesung melambai ke arah Kyuhyun yang melihatnya dengan raut sebal, tanpa repot-repot menghentikan ciumannya.

Kyuhyun lalu memacu kembali mobilnya dengan kencang melewati pasangan itu. Membuat rok yeoja itu hampir tersingkap.

"Ommo! Siapa itu?!" Seru yeoja itu terkejut.

"Bisa dikatakan dia adalah sepupuku dalam silsilah keluarga. Kenyataan-nya, seorang sepupu atau anak dari sepupu. Jika aku membeli mobil sport, dia membeli dealer mobil itu. Jika aku membeli kapal pesiar, dia harus membeli semua tanah disekitar dermaga agar dia merasa puas. Bahkan saat kau mengatakan padaku, 'Yak brengsek!', ia akan bertindak jauh lebih kejam dariku." Jelas Yesung panjang lebar.

"Apa? Apa yang kau bicarakan? Mengapa aku harus mengatakan itu padamu, Oppa?" Tanya yeoja bingung.

"Aigooo~ Yoona si gadis cantik. Karena aku bicara sedikit berputar, kau tidak mengerti ya? Aku bilang kita tidak perlu bertemu lagi. Aku tidak ingin melihatmu lagi." Jawab Yesung dengan senyuman tanpa dosanya.

Yoona tidak terima, "Apa? Lalu untuk apa ciuman tadi?"

"Good Bye Kiss! Aku ingin ada di memorimu sebagai pria yang manis dengan memberikan ciuman panas sebelum kita berpisah." Katanya santai dengan menambahkan seruan "muach" diakhir kalimatnya.

Tak bisa dipungkiri, Yoona kemudian mengamuk dan memukul Yesung dengan kesal, "Yak! Kau brengsek!"

.

.

.

Seperti biasa, Kyuhyun pergi menemui namja yang akan dijodohkan dengannya. Kali ini adalah cucu menteri kabinet. Ayahnya mengelola sebuah hotel. Dia sendiri baru kembali dari studinya di LN dan sekarang menjadi seorang sutradara CF (Commercial Film).

Mereka dipertemukan di sebuah galeri seni. Tak susah untuk Kyuhyun menemukan namja itu, "Kim Ryeowook-sshi?" Tegurnya sopan.

Merasa ada yang memanggil namanya, seorang namja dengan penampilannya yang modis nan berkelas, membalik badannya dengan gaya seanggun mungkin dan memamerkan senyum tipisnya.

Mereka berjalan kecil mengelilingi galeri, namja bernama Kim Ryeowook itu berusaha membuat Kyuhyun terkesan dengan memulai pembicaraan, "Kau pasti sangat menyukai Edouard Manet. Mungkin hanya kita pasangan perjodohan yang bertemu di galeri seni."

"Karena aku tidak perlu membuang waktuku." Tukas Kyuhyun santai.

Ryeowook melirik tak mengerti, "Apa maksudmu?"

"Dari cara dia berjalan kelihatan karakternya, dari penghargaannya pada seni kau bisa melihat tingkat kebudayaannya. Kau bisa melihat jika seorang namja yang akan pergi ke galeri seni atau klub." Ia berhenti sebentar hanya untuk membuat Ryeowook terkejut karena aksi medekatkan wajahnya tiba-tiba, "Apa dia lebih suka parfum tajam atau lembut. Jawabannya akan segera keluar." Lanjutnya dengan diakhiri senyum andalannya.

Namun Ryeowook masih menatap tak mengerti, "Mari kita pergi minum." Tawar Kyuhyun sambil lalu.

Ryeowook mengendus tubuhnya sendiri, "Apa parfumku terlalu berlebihan?"

.

Mereka menikmati kopi di cafe yang tak jauh dari galeri seni. Ryeowook kembali membuka pembicaraan, "Jika kau merasa situasi ini tidak nyaman, kita bisa mengambil keputusan. Para orangtua..."

"Apakah ini sebuah situasi yang tidak nyaman?" Tanya Kyuhyun menginterupsi.

"Apa menurutmu tidak?" Ryeowook balik bertanya. "Sebanyak apapun yang kita miliki melebihi orang lain, aku rasa akan ada hal yang harus membuatku menyerah. Namun, dalam status perkawinan tanpa cinta, aku tidak bisa. Aku hanya berperan sebagai putra yang berbakti saja dan tidak terlalu tertarik dengan perjodohan ini." Katanya dengan gaya lembut yang dibuat-buat.

"Jadi, kau tidak menginginkan pernikahan karena dijodohkan." Putus Kyuhyun.

"Benar."

"Mengapa tidak?"

"Apa?"

"Cinta? Ya mungkin saja ada orang yang menganggapnya penting. Tapi karena hormon yang tidak bisa diatur dan penyakit yang disebut cinta, kau mengabaikan keluargamu, pendidikanmu, dan kemampuanmu. Kau tidak bisa berkomunikasi karena kau ada di tingkat yang berbeda dan kau pikir itu semua bisa tergantikan dengan ciuman yang hebat?"

Ryeowook kembali dibuat bingung...

Kyuhyun melanjutkan, "Kau terlalu naif, tidak sesuai dengan penampilanmu. Jika kau hanya seorang putra yang penurut, berarti kau bodoh. Jika begitu, aku menolak. Apa kau akan memberitahu keluargamu jika kau ditolak? Baguslah, sepertinya aku akan cocok dengan ceritaku yang seperti itu."

Kyuhyun bangkit dari kursinya dan akan berlalu sebelum kembali berbalik dan berseru santai, "Ah! Pameran Edouard Manet adalah bulan depan depan."

Dan Ryeowook semakin kehilangan kata-katanya.

.

.

.

Ryeowook kesal dan curhat dengan temannya yang bernama Key di klub ekslusif milik Kyuhyun.

"Tidak ada namja yang belum jatuh ke tanganku. Dan aku menginginkan Kyuhyun." Katanya angkuh.

Key menaikkan alis heran, "Kau dicampakkan ya?"

"Aku bilang akhirnya aku menemukan suatu hubungan."

Key cemas, "Kalau dia tahu tentang kau dan Yesung..."

"Apa kau ingin dia tahu? Jika dia tahu, apa dia akan datang bertemu denganku? Minum saja tehmu." Bentak Ryeowook kesal dan membuat Key seketika diam.

"Tapi, dari semua lounge VVIP di Departemen Store, disini adalah yang terbaik. Bahkan cangkir kopinya berbeda, ini adalah yang termahal..." Puji Key seraya menatap kagum cangkir ditangannya.

"Doenjang." Cibir Ryeowook sinis.

"Mwo?"

"Kau deonjang." Jelas Ryeowook masih dengan tatapan sinisnya.

Deonjang adalah gadis atau namja yang memanfaatkan orang lain atau pasangannya untuk membeli barang-barang mewah.

Key tidak terima, "Jika aku ini namja doenjang, lalu kau apa?"

"Aku ini ahli waris. Aku tidak tahu bagaimana cara mengumumkan jika aku ini adalah seorang putri." Tatapan sinisnya beralih pada sekumpulan namja maupun yeoja yang tengah saling memamerkan barang-barang mewahnya. "Tapi aku tidak seperti mereka yang begitu bangga dengan barang-barang bermerk, boros sekali." Katanya angkuh. "Ommo!"

"Ada apa?"

Seorang namja masuk dan dengan santai duduk di salah satu kursi disana. Penampilannya seperti berandalan, jauh berbanding terbalik dengan wajah manisnya yang melebihi yeoja sekalipun. Ketika membuka jaketnya, terlihatlah tatto di lengannya yang tidak tertutupi. Membuat semua orang di dalam lounge itu gelisah dan tidak senang akan kehadirannya.

"Ya Tuhan! Naga..naga..tatto naga!" Key bahkan sampai memalingkan muka bayinya yang berada dipangkuan babby sitter-nya.

Ryeowook merasa dia akan segera menjadi pemilik tempat ini, maka dia harus 'menegur' namja itu. "Sepertinya aku harus pergi untuk mengatakan apa pendapatku sebagai calon pemilik tempat ini."

Ryeowook berjalan mendekati namja yang duduk terdiam itu, menunggu seseorang mungkin.

"Tunggu dulu. Apa ada yang kau butuhkan, tamu?" Tanya Ryeowook setelah sampai dihadapan namja itu.

Lalu seorang pelayan datang dan menengahi. "Maaf, ada apa, Tuan..."

Tatapan Ryeowook beralih pada pelayan itu, "Bukankah tempat ini hanya diperuntukkan untuk VVIP, yang belanja diatas 100 juta Won, apa kau memeriksa ID setiap orang?"

"Tentu, Tuan."

Ryeowook tidak percaya, "Pembohong! Kau tidak memeriksanya!" Ia mengeluh panjang pendek dan akhirnya berkata pada pelayan itu, "Siapa namamu?"

Pelayan itu hanya meminta maaf, "maaf, Tuan." Tapi Ryeowook tidak peduli dan mengambil badge namanya, lalu pergi.

"Kita harus mengambil badge namamu kembali, Eunhyuk-ah." Ternyata namja manis yang berpenampilan garang dan pelayan itu sudah saling kenal.

"Sudah. Tidak perlu, Sungmin-ah."

"Aku hanya tinggal minta maaf dan mohon sedikit kemurahan hatinya, paling dia hanya teriak sedikit. Tunggu sebentar."

"Lee Sungmin!"

Eunhyuk hanya bisa menghela nafas sabar. Kebalikan dengan penampilannya yang terkesan berandalan, namja manis bernama Lee Sungmin itu ternyata orang yang gampang sekali meminta maaf.

.

Saat di luar, Sungmin melihat Ryeowook yang sedang menunggu mobilnya, iapun melangkah untuk menghampiri namja yang tak kalah kecil darinya itu. Ryeowook tersentak kaget melihat Sungmin menghampirinya tanpa ekspresi. Tiba-tiba seorang pencopet lari dan merebut tas Key yang dipegang oleh baby sitter-nya, kemudian kabur dengan mobil.

Key mengeluh dan memarahi baby sitter-nya, "Apa kau tahu berapa harganya? Jangan-jangan kau bersekongkol dengan mereka? Kemarikan anakku!" Bentaknya seraya mengambil paksa anaknya.

Baby sitter itu ketakutan dan hanya bisa meminta maaf. Sungmin yang memang berhati lembut tidak tega melihatnya, "Ahjumma, apa kau kerja dengannya? Tunggu disini." Sungmin langsung mengambil sepedanya dan mengejar mobil itu.

Ia mengambil jalan berputar agar bisa mencegatnya. Sampai ke kawasan Myeongdong dan Sungmin berhasil menghentikan mobil itu. Dari dalam mobil keluar 4 orang preman yang langsung menyerang Sungmin. Sungmin melawan dan berkelahi dengan mereka satu persatu, sampai akhirnya menang.

Sungmin berhasil mengambil tas itu kembali dan mengembalikannya pada Key didepan Ryeowook.

Bukannya berterima kasih, tapi Ryeowook mengambil tas itu dengan kasar kemudian melemparkannya pada Key, "Cek, apa ada yang hilang!"

Sungmin mendecih tanpa tersinggung, mengapa bisa namja yang lebih mungil darinya ini begitu menyebalkan? "Karena aku sudah mendapat tas itu kembali, aku ingin badge temanku dikembalikan." Ujar Sungmin, mengacuhkan tatapan dan kata-kata sinis Ryeowook.

"Sudah kubuang ke tong sampah." Jawab Ryeowook dengan ekspresi menyebalkan.

Sungmin yang kesal mencengkeram baju Ryeowook dan menyeretnya ke tong sampah, "Tempat sampah sama-sama kotor untuk kita, kau yang membuangnya, kau yang harus mengambilnya, cari!" Desisnya marah.

Ryeowook berteriak, "Lepaskan!" Dan akhirnya ia mengeluarkan badge itu dari dalam tasnya, "Ini lihat, ini apa?"

Sungmin mengambil badge itu dengan kasar, kemudian mengambil tissue dari tangan Key dan memasukkannya ke dalam tas Ryeowook, lalu pergi dengan senyuman kemenangannya.

"Namja gila!" Umpat Ryeowook kesal.

Tapi Key justru terkagum, "Woah~ bagaimana seorang namja manis bisa sekeren itu...?"

Dan mendengar itu membuat Ryeowook semakin kesal, "YAK!" Bentaknya marah.

.

.

.

Malam itu, langit mendung dan hujan turun dengan rincik. Sosok itu duduk di puncak menara, penampilannya garang berbanding terbalik dengan wajahnya yang manis. Ia bersiap terjun dari puncak itu.

PRANG

Kaca dibawahnya pecah dengan satu tembakan jitu dari sosok manis itu, membuah lusinan pria yang sudah menanti untuk bertempur mendongak. Sungmin menembak ke sana sini, adegannya mirip Lara Croft dicampur pertempuran Bi Dam episode terakhir.

Kemudian sutradara berteriak, "Cut! OK! Sungmin sukses menjadi stunt untuk Yoona."

Ternyata sosok itu Sungmin, Lee Sungmin, namja manis yang berprofesi sebagai stuntman. Posturnya yang memang kecil nan mungil untuk ukuran seorang namja, membuat ia dikhususkan menjadi stunt hanya untuk yeoja.

Seperti biasa ia mendapat pujian dari kru, ia menekuk kakinya kebelakang dan mengetukkan ujung depan sepatunya beberapa kali disana, kebiasaannya yang tak pernah lepas ketika tengah merasa malu-malu.

Sungmin berjalan dan Yoona menyenggolnya, "Merasa hebat?" Desisnya sinis. "Oh kakiku! Astaga! kenapa kau tidak lihat-lihat kalau jalan? Kotor sekali." Sungmin hanya menghela nafas maklum, tak penting mengurusi artis merepotkan seperti yeoja itu.

Setelah syuting selesai, Sungmin menunggu rekan-rekannya di dekat mobil mereka sambil mendengarkan lagu-lagu Yesung dengan earphonenya. Sungmin memang mengidolakan sosok Yesung, ia adalah salah satu dari segelintir kecil fanboy dari ratusan fans Yesung yang menamakan diri mereka "Clouds".

Sungmin melihat rekan-rekannya datang kemudian berniat membantu mereka. Namun seperti biasa, rekan-rekannya akan menolak dengan halus. Lalu sutradara Action Kim Jungmo muncul dan Sungmin menghampirinya, "Hyungnim, apa aku terlihat keren?"

"Mengapa kau harus terlihat keren? Kau seharusnya terlihat cantik." Jawab Jungmo lembut, membuat rekan-rekannya ikut tersenyum.

Sungmin mempoutkan bibir M-nya, "Aku seorang namja, Hyungnim." Koreksinya putus asa, mengapa rekan-rekannya selalu menyebut ia cantik? Padahal jelas-jelas ia seorang namja.

Rekan-rekannya juga mengeluh, "Aktris itu hanya perlu berwajah cantik." Goda salah satu rekannya yang bernama Onew.

Raut wajah Sungmin berubah murung, "Kalau menjadi cantik aku tidak..."

"Sudahlah...Lee Sungmin! Bagus! Kau terlihat keren." Putus Jungmo mengalah seraya mengacungkan kedua jempolnya. Sungmin akan berakhir murung jika ia terus digoda tentang parasnya yang melebihi yeoja. "Aku dengar Im Yoona mengatakan sesuatu lagi." Lanjut Jungmo mengalihkan pembicaraan.

"Tidak apa-apa."

Jungmo dan yang lain kembali menghibur, "Dia hanya iri karena kau jauh lebih manis."

Mendengar kata manis, membuat Sungmin kembali berseri.

"Aku tahu, menurut penata cahaya, aku 120kali lebih manis darinya. Ah aku tidak tahu mengapa ibuku melahirkan aku dengan begini manis." Canda Sungmin yang membuat rekan-rekannya terkekeh geli.

"Sudahlah...ayo kita segera pergi dan pindah lokasi." Ajak Jungmo mengakhiri.

Mereka terlihat begitu peduli sekali dengan Sungmin dan namja manis itu juha kadang-kadang terlihat malu-malu. Tapi kalau sudah action, ia akan berubah menjadi benar-benar garang, sangar dan sangat keren.

Sutradara Kim Jungmo selaku pelatihnya, juga sangat memperhatikan Sungmin. Namun perhatian itu berbeda, bukan seperti seorang pelatih pada muridnya, namun ada lebih dari itu.

Seperti ketika di sekolah action, Jungmo berjalan menuju loker Sungmin, dan memasukkan tiket konser Yesung di tasnya. Dan malamnya, Sungmin menyaksikan konser Yesung bersama Jungmo.

"Aku kan sudah bilang kalau kau bisa pergi dengan temanmu!" Kata Jungmo lembut.

Sungmin menyengir lebar, "Aku tidak punya teman yang bisa datang denganku. Semua temanku adalah bintang idola."

Sungmin sangat menikmati performance Yesung tanpa tahu jika Jungmo tengah memandangnya begitu dalam, sepertinya Jungmo benar-benar menyukai Sungmin.

.

Sementara dibangku VIP, Kyuhyun juga menonton bersama adiknya. Kyuhyun bosan setengah mati dan akan pergi, namun adiknya Kibum menahannya dengan berkata, "Jongwoon Hyung akan sedih. Tinggal sedikit lagu lagi, sabarlah."

"Kenapa bakatnya terus saja menurun sejak debutnya." Omelnya kesal.

Kibum memperingatkan kakaknya, "Fans akan mendengarnya!" Dan ia melanjutkan. "Jika kau pergi, aku akan mengatakan pada Jongwoon Hyung untuk tidak memperpanjang kontraknya."

Kyuhyun semakin kesal, "Apa si kepala besar itu membayarmu untuk mengawasiku?"

Kibum mengancam, "Aku pemegang saham terbesar, coba saja pergi!"

'Dan Kyuhyun hanya bisa mengumpat dalam hati. 'Sial!'

Di sudut penonton juga tampak seorang namja mungil menyaksikan pertunjukan Yesung, ekspresinya tak terbaca.

.

.

.

TBC

.

Annyeong~

Saya newbie, dan langsung membawa ff hasil remake 100% dari Drama Korea "Secret Garden"

Ada yg mau lanjut ngga? Kalo ngga, akan saya hapus segera ff ini -sekaligus akun saya^^-

Tapi kalo mau lanjut, akan saya publish cepat2! :D

Oke, silahkan tinggalkan jejak

Dan salam kenal^^