SNK0048

AU, AT, OOC, Universe

Genderbend: Semua Cowok Jadi Cewek

Shingeki no Kyojin © Isayama Hajime

AKB0048 © Yang Punyaa~ #bruk

Personil n' Nama yang Mereka Teruskan

Eren Jaeger (Irvina)

Armin Arlert (Erdine)

Mikasa Ackerman (Nanachan)

Jean Kirschstein (Aurora)

Bertholdt Hoover (Gunter)

Reiner Braun (Mickey)

Christa Lenz (Petrina)

Sasha Blouse (Hanzoë)

Annie Leondhart (Revilee)

Here We Go!

Suasana panggung tampak meriah. Kaki terhentak-hentak dan musik memekakkan telinga. Semua orang menyambut para idola yang datang menyanyikan lagu-lagu mereka. Dengan semangat, seluruh isi ruangan ikut bernyanyi.

Can't you see over there?

Such a horrible sight

They're devouring all like you

Here come the giant hands

Breaking through the wall

As dawn arrives

We still survive

Nobody knows what's going on

Tearing my town, limb by limb

Where are your mom and dad?

Was it shocking for you?

Something is scaring you

Enemies will hunt you

No matter what you do

But we'll fight for you

Till we defeat them all

If not, there's no way out

Siapa mereka?

Mereka adalah personil SNK0048.

Mereka melewati beragam tantangan sebelum menjadi idola.

Dan kali ini, aku akan menceritakan sebuah kisah tentang salah satu di antara mereka.

Kisah seorang Armin Arlert dan keinginannya berdiri di atas panggung itu.

SNK0048 – DREAM

Armin Arlert's Side

(Alur Cerita Nyaris Sesuai Kronologi di AKB0048)

"Love you, I love you.

I run as fast as I can!

Love you, I've always loved you.

I'll yell at the top of my lungs!"

"Love you, I love you.

I'm running out of breath.

I can't keep my loud-voiced diamond locked away!"

Aku sangat takjub melihat bagaimana mereka menari dan bernyanyi pada saat yang bersamaan. Cahaya-cahaya yang mereka keluarkan sungguh indah, menari-nari mengelilingi mereka.

Saat itu aku tahu, aku ingin menjadi seperti mereka. Mereka bagaikan pahlawanku, membawakan harapan di tengah kesedihan yang merajalela kini.

Ya, sejak penjelajahan manusia ke bintang-bintang, hiburan sama sekali dilarang. Itu artinya, kami tak bisa menikmati musik dan tarian seperti zaman kalian. Namun, ada sebuah organisasi yang menentang perintah tersebut dan terus berjuang untuk mengembalikan hiburan ke hati setiap orang. Meski DES—pasukan pro perintah pelarangan hiburan—terus menyerang, mereka tetap setia melakukan konser gerilya di planet-planet yang sepenuhnya berada di bawah larangan hiburan.

Mereka-lah SNK0048.

Aku mengenal mereka dari Eren, sahabatku. Ia terkenal suka browsing di internet, dan kali ini ia menemukan sesuatu yang menarik.

"Lihat!" ia menunjukkan handphone-nya ke arahku dan Mikasa, "Lihat apa yang kutemukan!"

Mikasa terbelalak agak kaget, "Girlband!" pekiknya pelan.

"Tapi, pembentukan girlband kan dilarang," ujarku.

"Mereka sedang berjuang untuk menghapuskan undang-undang terlarangnya hiburan. Karena itu mereka membentuk girlband," ujar Eren bangga, "Dan mereka sangat keren! Kudengar malam ini mereka akan tampil di bintang kita!"

"Di sini? Di Shiganshinastar?" tanyaku. Eren mengangguk bahagia. Tampaknya ia menanti-nanti kedatangan girlband idolanya. Aku jadi penasaran, seperti apa rasanya hiburan itu.

Maka malam itu, kami menyelinap keluar dari rumah masing-masing dan menyusur jalan rahasia untuk pergi ke lokasi konser. Eren yang memandu kami dengan peta digitalnya. Ketika sampai di sana, aku menemukan begitu banyak cahaya dan teriakan bahagia orang-orang.

Eren benar. Mereka keren.

Sangat keren.

Lagu yang pertama kali kudengar dari mereka adalah "River". Lagu yang membuatku menyukai SNK0048.

Dreams always seem far away.

They feel out of your reach.

Pick up one of the stones at your feet,

and throw it with all your might!

There's a river running before your eyes.

A big, wide river.

Even if it's deep and dark, even if the current is fast.

You don't need to be afraid.

It may be far away.

But, yes, there's a bank on the other side.

Have more faith in yourself

"KEREEEN!" seru Eren semangat, "KALIAN KEREEENNN!" ia mengulang, membuat seorang personil SNK0048 kaget sambil menoleh ke arahnya, lalu memberinya sebuah senyum. Setahuku, ia adalah Irvina, Pusat Nova SNK0048 waktu itu.

"M, mereka hebat…" gumamku takjub. Ada rasa berdebar-debar di dadaku menyaksikan konser yang menghebohkan itu.

Perasaanku waktu itu campur aduk. Antara senang, takjub, dan entah kenapa, sedih. Sedih karena hiburan dilarang saat itu, padahal jika dipikirkan, hiburan seperti itu membuatmu senang dan bersemangat.

Saat itu aku tahu, aku ingin menjadi seperti mereka.

"Bayangkan!" seru Eren di sekolah, ketika jam istirahat berlangsung, "Akan ada audisi menjadi personil SNK0048 tahun ini!"

"EH?! BENAR?!"

"Iya, aku nggak bohong. Lihat sini," Eren memamerkan sebuah poster di handphone-nya, "Kita boleh ngirim video tarian kita atau langsung datang ke Stohesstar buat seleksi." ia nyengir, "Gimana, Armin? Mikasa? Kita ikut?"

"B, bagaimana, ya…" gumamku agak bingung. Aku tidak mau ditangkap oleh para penentang hiburan lalu diadili. Keinginanku adalah menjadi personil SNK0048 ketika keadaan sudah tenang dan hiburan diperbolehkan.

"Ayolah! Kapan lagi kalau bukan sekarang?" bujuk Eren, "Aku yakin, mereka menunggu kita untuk menjadi bagian dari mereka di sana!"

"Aku setuju dengan Eren," Mikasa memberi senyumnya yang jarang, "Kenapa tidak kita coba, Armin?"

Aku mengalah.

"Oke!" Eren menyodorkan kelingkingnya, "Kita bertiga berjanji: mulai hari ini kita akan berusaha menjadi personil di SNK0048!"

Aku dan Mikasa menyambut tautan kelingkingnya, "Kita janji!"

"Eren, kau saja yang mulai duluan," sahutku sambil memposisikan kamera. Eren berdehem-dehem, lalu memulai aksinya.

Earlier than the calendar.
I'm already rolling up my sleeves.
Feels like the sun is coming close
so I'm changing clothes for the season.

Within the blue sea near the beach,
I want to meet you splashing water barefooted.

Your ponytail (is swinging)
in the wind.
You're running (I'm running)
on the sand.
Your ponytail (is swinging)
when you turn your head.
My summer is starting with your smile.

"Bagus, Eren." puji Mikasa. Eren tampak puas.

"Armin, kau selanjutnya!"

"Eh? Aku?"

"Iya!" Eren mendorongku ke depan layar, sementara aku merasa gugup ketika Mikasa menyorotkan kamera ke arahku.

"Siap? Satu, dua, tiga!"

Come on, come on, lonely people.

If you stay so depressed nothing will change.

Everyone, everyone has their own worries.

Let's just sing together and have fun.

"Armin!" seru Eren, "Kau harus menguasai perasaanmu! Jangan gugup kalau kau sudah menyanyi! Kalau tidak, bisa-bisa kita bertiga tidak bersama-sama menjadi personil SNK0048!"

"B, baik!"

Aku mencoba mengatur suaraku yang bergetar dan melupakan perasaan gugupku.

All those unpleasant things,

blow them from the bottom of your belly into a balloon.

And when it's fully bloated,

let's pierce it with a needle and make it pop!

You're not the only one who is low spirited.

It's a road full of trials that everyone has to go through.

Come on, let's detour from it tonight!

Uhho uhhoho, raise your war cry!

No one can stop us!

Uhho uhhoho, raise your fists! Yeah! Yeah! Yeah!

Let's blow this dark atmosphere away! Yeah! Yeah! Yeah!

Eren mengangguk puas, tampak kembali bersemangat. Mikasa ikut mengangguk mendengar nada yang mengalun dari mulutku. Melihat mereka senang dengan penampilanku, membuatku semakin ingin menjadi bagian dari SNK0048.

Dan semoga saja, kami bertiga dapat bersama-sama menjadi personil girlband itu.

"KITA LULUS!"

"A, apa?"

"KITA LULUS!" Eren mengulang bahagia, "KITA LULUS SELEKSI PERTAMA!"

"Kita… lulus…" aku merasa air mataku mulai tumpah. Mikasa hanya membagi senyum jarangnya, "Syukurlah."

"HOREE!" kami bertiga berpelukan bersama.

"Untuk ikut seleksi kedua, kita harus ke Stohesstar." Eren membaca arahan, "Kita bahkan diberi tiket digital untuk masuk ke sana."

"Harus ke Stohesstar?" aku membesarkan mata, "Meninggalkan Shiganshinastar?"

"Memang berat," Mikasa menyahut setengah menghibur, "Tapi itulah yang harus kita lakukan jika kita ingin mencapai mimpi kita."

"Kita bisa!" Eren menampilkan cengiran percaya dirinya, "Bersama-sama, bertiga!"

Aku tersenyum semangat, "Ya!"

Sungguh di luar dugaan. Ayah dan Ibu mendukung keinginanku.

"Kau bisa mengatasi mereka untuk mencapai mimpimu?" tanya Ayah, mendengar aku ingin menjadi anggota SNK0048. Aku mengangguk, "Ya, terserahlah. Kalau begitu, Ayah percayakan semuanya padamu, Armin."

Ibu tiba-tiba saja menangis, "Nak, kau ingin mencari malapetaka untuk mimpimu yang besar. Ibu pesankan berhati-hati di sana, ya."

Aku memeluk erat ibuku, "Aku akan merindukan Ibu dan Ayah," ucapku dengan suara bergetar.

"Jangan menangis, Nak." Ayah tersenyum, "Jangan menangis di saat kau ingin mengejar mimpimu."

Aku menyalami tangan Ayah, "Terima kasih motivasinya, Ayah!" aku menyahut, menahan air mata yang ingin tumpah lagi. Ayah benar. Aku tidak boleh menangis saat aku ingin mencapai mimpiku.

"Aku berangkat!"

"Kau lama banget!" seru Eren dengan nada khawatir, "Kami sudah cemas, jangan-jangan kau membatalkan keinginanmu untuk tampil di sana!"

Aku tertawa, "Aku kan tidak ingkar janji!" tawaku, "Ayo, kita songsong mimpi kita!"

Kami pergi dengan pesawat. Meninggalkan Shiganshinastar, menuju kota di mana impian kami berada. Stohesstar.

Kami akan menggapai mimpi kami. Segera.