YOUR NOONA IS YOU


Romance, Family Life | T semi M | Yaoi/BL, Won/Kyu, M-Preg, Chara death, OOC, OC, AU, AT, bashing chara, typo(s)—This story and OC belongs to me. Siwon&Kyuhyun belongs to God, himself and their family.

Cast: Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun (boy) / Cho Kyura (girl), Choi Siwon (boy), Amber (girl), Kim (Cho) Heechul (girl), (Cho) Hangeng (boy), Kim (Choi) Kangin (boy), Park (Choi) Leeteuk (girl) and the other cast


CHAPTER 1

I'M KYURA


Kyura menuruni tangga rumah dikediaman keluarga Cho. Ia membawa ransel berwarna biru sapir dengan malasnya. Sebenarnya ia bosan dengan bersekolah, walaupun kini ia sedang duduk di bangku perkuliahan semester empat jurusan seni music modern.

"Annyeong." sapa Kyura dengan nada yang lemas. Kyura melirik seseorang yang duduk seorang diri di meja makan. Ia menarik kursi deret pertama di samping kiri kemudian duduk di atas kursi itu. Ia mengambil selembar roti tawar—tanpa pinggiran roti—dan mengambil selai cokelat.

"Kau kenapa, Noona?" tanya Kyuhyun—namdongsaeng Kyura—melirik sekilas Kyura, mengalihkan pandangannya sekilas dari layar PSP. Kyura hanya menggeleng. Ada sesuatu yang seakan menyumbat saraf otaknya untuk berpikir jernih. Kata-kata dan wajah namjachingunya pun berputar-putar dan memenuhi seluruh laci-laci di dalam otaknya. "Dasar aneh." gumam Kyuhyun dan kembali berkonsentrasi pada game didalam PSPnya.

"Omo! Kyura, kau sudah disini rupanya. Baru saja Eomma mau membangunkanmu," kata Heechul—Eomma 2Kyu—yang membawa empat gelas susu vanilla yang ia letakkan di atas loyang, "Hey ada apa denganmu, Kyu~ah?" tanya Heechul, mungkin menyadari wajah anaknya yang masam, seakan tak ada gairah pada hidupnya.

"Eomma, Appa dimana?" tanya Kyura yang tak menjawab pertanyaan anaknya namun malah balik bertanya.

"Hey kenapa kau menanyakan Appa eoh?" tanya Hangeng—Appa 2Kyu—yang tiba-tiba saja memegang pundak Kyura dari belakang, cukup membuat Kyura tersentak kaget. Hangeng menarik kursi utama di meja makan dan duduk kemudian menatap anak sulungnya intens, "Kau kenapa hem? Sepertinya kau sakit Kyu, apa terjadi sesuatu pada dirimu? Apa kau ada masalah dengan namjachingumu?" tanya Hangeng yang sepertinya mampu menerka apa yang terjadi pada Kyura.

"Ne, apa kau ada masalah dengan Siwon?" sambung Heechul yang sepertinya mulai mengerti dengan apa yang terjadi pada anaknya.

"Sebenarnya…" kata Kyura menggantung. Sepertinya ia berancang-ancang ingin menceritakan masalahnya dengan namjachingunya—Siwon.

"Sebenarnya apa, Noona? Ayolah kau ingin aku mem-pause game ini lebih lama eoh?" gertak Kyuhyun yang ternyata ikut-ikutan menunggu Noonanya untuk menceritakan sesuatu.

"Siwon Oppa melamarku." terang Kyura dengan nada yang sedikit tinggi. Entah kenapa ada rasa lega dalam hatinya.

"Mwoya? Jinjjayo? Itu bagus Kyura. Lalu kenapa kau seperti bersedih seperti itu eoh?" tanya Hangeng senang sekaligus heran.

"Hah akhirnya aku mempunyai menantu yang tampan." gumam Heechul sambil mencakupkan tangannya di depan dadanya dan sedikit mengadahkan kepalanya.

Kyura terdiam, ia sibuk dengan pikirannya sendiri. Akhir-akhir ini ia merasa aneh dengan perasaannya. Sebenarnya Kyura ingin sekali menikah dengan Siwon, bahkan itulah yang di tunggu-tunggu Kyura selama hampir lima tahun, sejak ia memulai menjadi sepasang kekasih dengan Siwon. Tetapi ia juga tak mengerti dengan dirinya-sendiri. Setiap hari ia hanya ingin berada di rumah, melihat Appa juga Eommanya. Ia juga ingin seharian bermain game dengan Kyuhyun. Bahkan hal yang bodoh ia pikirkan sekarang. Ia akan menerima lamaran tersebut, tetapi saat acara pernikahan berlangsung, bukan dirinyalah yang akan mengucap janji itu bersama Siwon, namun Kyuhyun. Ya, Kyuhyun!

Kyura melirik Kyuhyun dengan tatapan yang sedikit aneh. Kyuhyun yang merasa dirinya ditatap aneh itupun mengernyit aneh kehadapan Kyura. "Wae?" tanya Kyuhyun dengan tatapan yang tak kalah aneh. Kyura menggelengkan kepalanya cepat. Kini ia pun berubah 180 , yang semula terasa tak mempunyai gairah hidup berubah semangat.

Kyura berlari menuju ke pintu masuk rumahnya, yang disaksikan tiga pasang mata yang heran. "Appa! Eomma! Aku akan menerima lamaran Siwon!" teriak Kyura saat ia berhenti tepat di pintu. Ia melambaikan tangannya kearah tiga anggota keluarganya. Kyura menggigit rotinya dengan selai cokelatnya saat menuju sepedanya yang berwarna pink.

(Your Noona is You)

Siwon duduk di bangku bawah pohon cherry di halaman belakang kampusnya. Ia sedang membaca novel Jepang dengan setting zaman kuno, ya bisa dikatakan pada masa-masa perang. Ia tampak serius dengan hal itu sampai-sampai Siwon sama sekali tak menyadari Kyura duduk disebelahnya dan melihatnya serius.

"Cihh dasar kutu buku." kata Kyura mengumpat dan memalingkan wajahnya. Kini Siwon menyadari kekasihnya dengan kepala Kyura yang membelakanginya. Siwon mengambil selembar daun bunga cherry yang kering, meletakkan di atas bukunya untuk menandai halamannya. Siwon menutup bukunya. Tangannya meraih pundak Kyura.

"Hey kau kenapa eoh?" tanya Siwon sedikit memiringkan kepalanya bermaksud menengok Kyura yang membelakanginya. Kyura berbalik dengan bibir yang terpout. "Ya! Jangan poutkan bibirmu seperti itu Kyu! Aku ingin menciummu rasanya." kata Siwon yang gemas dengan bibir Kyura juga pipi Kyura yang sedikit mengembung. Bukannya Kyura berhenti mempoutkan bibirnya malah menambahnya dengannya matanya yang menyipit tajam.

"Hey! Kyu kau tampak seram jika seperti itu." kata Siwon lagi. Siwon sedikit memundurkan posisi duduknya menghindari tatapan setan Kyura. Kyura makin mendekati Siwon, makin mendekat dan mendekat, membuat Siwon risih dengan tingkah kekasihnya itu.

'chuuu'

Kyura mengecup bibir Siwon sekilas. Siwon tampak kaget dengan perlakuan Kyura barusan. "Hahahahahahaha." Kyura menertawai Siwon yang sedang memasang wajah terherannya.

"Aishh." dengus Siwon. Siwon membenarkan posisi duduknya. Ia kembali dengan novel Jepang miliknya.

"Ya, Oppa." kata Kyura dengan nada yang manja. Tangannya meraih tangan kiri Siwon yang nampak kekar. Kyura bergelayut disana, dan mengeluarkan jurus minta dimanja.

"Eumhh, bagaimana dengan lamaranku kemarin. Apa kau sudah memikirkannya?" tanya Siwon to the point. Kyura berhenti bergelayut di tangan Siwon, desiran angin yang ia rasa aneh menerpanya saat itu. Kyura kembali ke posisi awal, dengan mata yang lurus memandang sosok Siwon.

"Apa aku harus menjawabnya sekarang?" tanya Kyura.

"Nde. Apa kau keberatan Kyu? Apa kau ragu dengan cintaku?" tanya Siwon yang kembali menutup novelnya dan menatap Kyura intens.

"Anniyo, bukan begitu Oppa, tetapi…" kata Kyura menggantung. Bola mata obsidiannya memutar, seperti mencari sesuatu untuk melengkapi kalimatnya yang menggantung.

Siwon meletakkan novelnya dan menangkup pipi Kyura dengan kedua tangannya. Kedua mata mereka saling bertemu, saling melihat bayangan satu sama lain di bola matanya. "Lalu, kenapa? Apa kau tak mencintaiku lagi?" tanya Siwon serius.

Kyura menggeleng pelan. "Lalu? Apa kau takut, kau tak akan bahagia bersamaku?" tanya Siwon sekali lagi. Kyura menggeleng—lagi. "Ayo Kyu, katakan padaku!" pinta Siwon.

'grepp'

Kyura memeluk Siwon erat, sangat erat. Siwon membalas pelukan Kyura, menyalurkan beberapa kehangatan untuk Kyura. "Ya Oppa, aku mau menikah denganmu." jawab Kyura kemudian memejamkan matanya perlahan menikmati hangat pelukan Siwon.

"Gomawo, jeongmal gomawo, Kyura."

(Your Noona is You)

Kyura duduk di depan cermin dengan mengenakan gaun putih nan panjang, ya apalagi kalau bukan gaun pernikahan. Baru saja penata riasnya yang meriasnya keluar dari kamar tidurnya. Kyura membenarkan bunga cherry putih di dekat telinganya.

'cklekk'

Pintu kamar Kyura terbuka. Seseorang melongokkan kepalanya dari balik pintu. "Noona." katanya pada Kyura.

Kyura melihat bayangan orang yang memanggilnya itu. Kyura berbalik dan menghadap pintu, "Oh! Masuklah, Kyunnie!" suruh Kyura.

Kyuhyun masuk ke dalam kamar Kyura. Ia menatap Noonanya itu dari bawah sampai ke kepalanya. "Yeoppo." gumam Kyuhyun yang kagum melihat Kyura yang memang tampak cantik dengan gaun putih dan juga pernik berwarna putih yang menghiasi rambutnya.

"Mwo? Kau bilang apa tadi?" tanya Kyura yang tak begitu jelas mendengar gumaman Kyura.

"Anniyo! Kajja Noona, sudah waktunya." kata Kyuhyun. Kyuhyun mengulurkan tangan kanannya yang bermaksud menawarkan agar Kyura menggandeng tangannya. Kyura pun menyambut tangan namdongsaengnya itu dengan senyuman. "Apa kau gugup?" tanya Kyuhyun.

"Emhh." jawab Kyura mengangguk.

"Hahaha." Kyuhyun tertawa pelan, "Aku Kyuhyun, Noona. Aku bukan Siwon Hyung." kata Kyuhyun pada Kyura.

"Ya, kau benar. Tetapi tetap saja aku merasa gugup." jawab Kyura, memegang dadanya yang berdetak kencang dengan tangan kanannya, "Emhh Kyu, maukah kau membantuku?" tanya Kyura.

"Membantu? Apa?" tanya Kyuhyun balik.

"Bantu aku latihan berjalan. Aku takut saat di altar aku jatuh karena gugup." jelas Kyura.

"Baiklah." jawab Kyuhyun.

Mereka mulai langkah mereka, pelan-pelan. Kyuhyun sesekali menatap Kyura. Ya, memang yang akan mendampinginya saat akan menghampiri Siwon adalah Kyuhyun, bukan Hangeng. Kyura pun tersenyum pada Kyuhyun. Kemudian mereka menghadap ke depan, membayangkan mereka sedang berjalan di altar.

Ketika sampai di depan pintu, Kyura menghela napasnya, "Aishh ini benar-benar membuatku gugup." kata Kyura lagi.

Kyuhyun melihat jam tangannya, dua jam lagi acara akan dimulai. "Noona, ayo kita kesana!" ajak Kyuhyun dan menarik tangan Kyura. Mereka memasuki mobil milik Kyuhyun.

Selama perjalanan menuju ke gereja, Kyura merasa aneh dengan dirinya. Entah kenapa sesuatu yang tak ia inginkan ia rasakan. Ia juga tak mengerti dengan semua itu. Ia sangat ingin membatalkan pernikahan ini, dan kembali memikirkan agar Kyuhyun menggantikan posisinya sebagai mempelai. Kyura mengambil ponselnya yang berada di pangkuannya, mengetik beberapa rangkaian kata dalam pesan, kemudian ia mengirim pesan itu pada Hangeng.

"Kau kenapa Noona?" tanya Kyuhyun yang melihat Kyura tampak gelisah.

"Anniyo, Kyunnie," jawab Kyura yang seakan memaksakan dirinya untuk tersenyum, "Eumhh Kyunnie, bisakah kau memberhentikan mobilnya di depan sana?" kata Kyura, sambil menunjuk sebuah halte di depan sana dengan jari telunjuknya.

"Tetapi Noona, tak ada waktu lagi." jawab Kyuhyun yang berusaha menolak permintaan Kyura.

"Kyunnie!" bentak Kyura dengan keras. Kyuhyun tampak kaget dengan bentakkan Kyura. Ini pertama kalinya Kyura membentaknya. Kyuhyun segera meminggirkan mobilnya, sesuai dengan permintaan Kyura.

Kyura menghela napasnya, setelah mobil berhenti. Ia tersadar dengan bentakkan pada Kyuhyun tadi, "Mianhae, Kyunnie!" kata Kyura.

"Ne gwenchana." jawab Kyuhyun.

Kyura keluar dari mobil. "Kau mau kemana, Noona?" tanya Kyuhyun. Kyura hanya diam, dan terus berjalan menuju ke sebuah swalayan di belakang halte itu. Kyuhyun menggeleng heran melihat tingkah aneh Kyura, akhir-akhir ini Kyura memang tampak bertingkah aneh di depan Kyuhyun.

Kyuhyun menunggu beberapa saat di mobil. Ia selalu saja melihat jam tangannya. Bunga cherry di pinggir jalan pun berguguran jatuh di atas mobilnya. Musim dingin hampir tiba. Kyuhyun melihat ke arah pintu swalayan. Betapa kagetnya Kyuhyun melihat Kyura yang tidak mengenakan gaun pernikahannya. Ia tampak memakai celana jeans biru panjang dan t-shirt merah muda. Kyura menuju mobilnya dan masuk ke dalam mobil. Kyuhyun makin tak mengerti dengan Kyura.

"Noona, apa yang kau lakukan eoh? Satu setengah jam lagi, acara akan dimulai. Kau ingin membuat Appa menghukumku eoh?" tanya Kyuhyun yang seakan tak tahan dengan tingkah aneh Kyura, "Dan gaunmu dimana eoh?" tanya Kyuhyun lagi.

"Diamlah Kyu." kata Kyura, "Gaunnya ada di dalam sini," kata Kyura sambil menunjuk tas baju berwarna cokelat, "Bawalah gaun itu bersamamu, aku akan pergi." jelas Kyura dan membuka knop pintu mobilnya.

"Noona jamkkamanyo!" cegah Kyuhyun, namun sepertinya percuma saja, karena Kyura sudah masuk ke dalam taxi yang baru saja yang ia berhentikan. Kyuhyun hanya diam mematung melihat Kyura yang pergi dengan taxi itu.

'cittttttt brakkk'

Benturan keras seakan membentur gendang telinga Kyuhyun. Bayangan kejadian memilukan seakan bercermin dan menampakkan sisi eloknya di bola mata obsidian Kyuhyun. Ia makin mematung dengan bibir yang sedikit terbuka. Ada suatu kata yang ingin ia katakan, namun seluruh tubuhnya membeku. Seakan raganya diam disana dan jiwanya melayang entah kemana. Pelupuk matanya memerah. Air yang keasinan menggenang disana. Air mata yang jatuh ke pipinya pun menyadarkannya kembali dan menghampiri sesuatu memilukan yang tepat berada di depan matanya.

Sekeruman orang pun mengelilingi taxi yang baru saja bertabrakan dengan minibus berwarna hitam. Sebagian dari orang-orang itu mengeluarkan korban yang terjepit di dalam mobil, ada juga yang menghubungi ambulance.

Kyuhyun segera menghampiri yeoja yang sangat familiar baginya—Kyura—yang baru saja dipindahkan. Kyuhyun bersimpuh di samping Kyura yang tergeletak di atas aspal. Kyuhyun membawa Kyura kedalam pangkuannya, menyibakkan poni yang menutupi jidat Kyura.

"Noona, bicaralah! Noona!" kata Kyuhyun terus menangis, berharap Kyura dapat tersadar.

"Uhuk..Uhuk.." Kyura terbatuk. Matanya terbuka. Kyura menarik napasnya sekali dan ia mengatup kedua matanya lagi. Kyuhyun menggenggam tangannya dan terus menggeleng tak percaya.

"Noona!" teriak Kyuhyun memeluk tubuh Kyura yang mulai mendingin.

(Your Noona is You)

Kyuhyun duduk menunduk di ruang tunggu tepat diluar kamar mayat. Tampak bagian depan tuxedo Kyuhyun berlumura darah. Kyuhyun tak tahu jika pergi yang dimaksud Kyura adalah pergi untuk selamanya dari dunia ini.

"Permisi, apa kau anggota keluarga Cho Kyura agasshi?" tanya dokter bergender namja yang baru saja mendekati Kyuhyun yang duduk menunduk. Kyuhyun tak menjawab, ia hanya melamun seakan jiwanya pergi entah kemana.

"Permisi." kata dokter itu sekali lagi

"Ah ne?" jawab Kyuhyun terkejut, "Ne, aku saeng Cho Kyura." jelas Kyuhyun.

"Kami menemukan ini di kantung celana Cho Kyura agasshi. Ini pasti miliknya." jelas dokter itu sambil memberi Kyuhyun kertas putih yang dilipat-lipat, tampak dilipatan itu berwarna kecokelatan. Kyuhyun meraih kertas itu dari tangan dokter. Dokter itu meninggalkan Kyuhyun yang kembali termenung melihat kertas itu.

Perlahan Kyuhyun membuka kertas itu. Ia melihat sekilas tulisan tangan Kyura. Matanya berpindah ke awal lagi, bermaksud membaca setiap kata yang ditulis Kyura.

Aishh hari ini aku duduk di bawah pohon cherry di belakang kelasku. Angin musim gugur berhembus dengan hangatnya. Sebenarnya aku tak terbiasa menulis diary ataupun kegiatan dan kejadian yang terjadi di hidupku, tetapi sekarang entah kenapa aku ingin menulis ini. Aku selalu bertingkah aneh akhir-akhir ini, bahkan setiap kali di dalam hatiku aku selalu berkata, aku ingin pergi. Aku juga tak mengerti aku ingin pergi kemana, mungkin pergi ke tempat yang indah di luar Korea sana. Kemarin aku dilamar Choi Siwon, dia adalah namjachinguku. Hampir lima tahun kami menjalin hubungan. Siapa yang tak ingin dilamar setelah begitu lama membagi kasih sayang? Mungkin itu juga yang terjadi padaku. Aku ingin dilamar, namun hal aneh juga terjadi padaku. Perasaanku menolak hal itu. Pikiran bodoh pun terus menggangguku, aku ingin Kyuhyun yang menikah dengan Siwon, bukan aku! Ya aku sangat ingin Kyuhyun berada diposisiku, menggantikan aku sebagai Kyura-nya Siwon. Hahahaha bodoh! Setelah ini mungkin aku akan berlibur, berlibur sangat panjang.

Air mata Kyuhyun menetes membasahi pipinya. Kenapa ia tak menyadari semua itu? Menyadari tanda-tanda Kyura akan pergi selamanya. Tak hanya itu yang ia pikirkan, Kyura ingin ia menggantikan posisinya, apa itu hal yang mungkin? Kyuhyun adalah namja! Haruskah ia menikahi orang yang sejenis dengannya?

"Kyuhyun!" tegur Hangeng yang datang bersama Heechul. Wajah Hangeng tampak memerah begitu juga Heechul tampak menangis, "Kyura dimana?" tanya Hangeng.

"Noona ada di dalam, dia sudah pergi Appa." kata Kyuhyun makin menunduk. Ia terlalu malu berhadapan dengan Appanya. Ia terlalu malu karena tak bisa menjaga Noonanya hingga ia mengucap janji bersama Siwon.

Tangis Heechul kembali tumpah. Hangeng mengadahkan kepalanya, bermaksud agar airmatanya tak tumpah. Ia juga meminta agar menunda acara pernikahan satu jam lagi. Hangeng juga tak memberitahu keluarga Siwon tentang hal ini, sesuai dengan permintaan Kyuhyun saat menelponnya. Hangeng melihat kertas yang dipegang Kyuhyun dengan kedua tangannya. Hangeng menarik kertas itu dari tangan Kyuhyun. Ia membaca tiap kata yang tergores di dalam kertas itu.

'srett'

Hangeng menarik tangan Kyuhyun hingga Kyuhyun berdiri. Kyuhyun menatap heran Hangeng, ada rasa takut juga di dalam hatinya. "Dimana gaun pernikahannya?" tanya Hangeng.

"Dimobilku, Appa." jawab Kyuhyun.

"Kha! Ambil gaun itu dan gantilah pakaianmu dengan gaun itu. Kita tak punya banyak waktu." jelas Hangeng.

"Han! Apa yang kau lakukan eoh? Apa maksudmu kau akan menikahkan Kyuhyun dengan Siwon? Apa kau sudah gila?" tanya Heechul bertubi-tubi. Menurutnya itu ide gila bahkan sangat gila. Mana mungkin Kyuhyun menikah dengan Siwon.

"Ini permintaan Kyura, Chullie~ah." jawab Hangeng. Ia tahu mungkin ini gila, tetapi bukan dialah yang membuat ide itu tetapi Kyura.

"Tapi Appa, Kyunnie tidak.."

"Palli Kyu! Kau harus cepat! Satu jam lagi akan dimulai." kata Hangeng.

Dengan langkah penuh keraguan, Kyuhyun berjalan menuju mobilnya, segera mengganti setelan tuxedonya dengan gaun pengantin. Ia juga harus merias wajahnya. Tak hanya itu, kini ia harus memikirkan bagaimana agar ia terlihat mirip dengan Kyura. Wajah Kyuhyun memang tak masalah, karena mereka mirip bahkan hampir sama. Rambut, ya ia memikirkan agar secepatnya mendapatkan wig.

"Chullie, sekarang dengarkan aku! Kau urus Kyura, usahakan jangan sampai keluarga Siwon tahu tentang ini. Aku akan mengurus Kyuhyun," kata Hangeng.

"Tetapi Han, ini penipuan. Kita tak bisa membohongi keluarga Choi, tak bisa Han!" cemas Heechul.

"Sudahlah, aku pikir tak ada salahnya. Lagipula Kyura mengharapkan itu semua terjadi." jelas Hangeng dan 'chuuu', Hangeng mencium sekilas bibir Heechul.

(Your Noona is You)

Alunan music organ dan biola yang merdu memenuhi seluruh ruang gereja yang didominasi warna putih, baik itu cat dindingnya sampai ke pernik pernikahan yang menghiasi setiap sudut ruangan.

Tampak Kyuhyun dan Hangeng berjalan di karpet merah—altar. Kyuhyun yang diketahui bukanlah Cho Kyuhyun, namun Kyuhyun yang dilihat sebagai Cho Kyura. Hampir semua orang di dalam gereja terkagum-kagum dengan pesona dan kecantikan Cho Kyura—Kyuhyun—tanpa mereka tahu, yang mereka kagumi adalah seorang Kyuhyun, namdongsaeng Kyura. Dari kejauhan tak ada yang mengenali bahwa Kyuhyun bukanlah Kyura, termasuk Siwon karena apapun yang ada di diri Kyura juga tampak pada diri Kyuhyun. Mereka hampir sama. Kaki, tangan, raut wajah, leher yang jenjang dan semuanya kecuali gender mereka dan sesuatu yang muncul di leher Kyuhyun—jakun.

Kyuhyun tampak sulit berjalan dengan high heels yang ia kenakan. Maybe, ia harus mulai terbiasa dengan sepatu wanita itu. Rambut palsu yang dikenakan Kyuhyun juga sedikit mengganggunya err—tak heran karena Kyuhyun terbiasa dengan rambutnya yang pendek.

"Appa, bisakah kita hentikan semua ini?" tanya Kyuhyun yang mulai bosan dengan sandiwara yang ia perankan, walaupun belum sampai setengah hari ia lakoni.

"Anniyo! Ini akan tetap berjalan Kyunnie. Kau mau membantu Kyura kan? Jangan buat Kyura kecewa padamu!" kata Hangeng berbisik.

Mereka melanjutkan perjalanan (?) mereka menuju Siwon yang menunggu di depan sana. Kyuhyun berusaha menebar senyum pada semua orang walaupun sebenarnya dalam hati Kyuhyun terasa perasaan pahit dan memilukan. Ia tahu Hangeng tak bermaksud memaksanya, tetapi ini tetap saja membuatnya merasa terpaksa.

Siwon menyambut calon istrinya dengan senyum yang menampakkan dimplenya. Kyuhyun membalasnya dengan senyum yang penuh kecanggungan. Ini semacam lelucon yang sama sekali tak lucu.

"Jagalah anakku dengan baik, Siwon~ah." kata Hangeng yang berbalik kemudian meninggalkan halaman mimbar utama.

"Kau tampak cantik, Kyu~ah." bisik Siwon. Ia menggenggam tangan Kyuhyun memegangnya sangat erat, takut calon istrinya itu melarikan diri saat akan melakukan pengucapan janji.

"Go..Gomawoyo." jawab Kyuhyun canggung. Bahkan kini ia bersusah payah agar suara beratnya—suara namjanya—tidak terlalu terdengar mengingat kini ia menyamar menjadi seorang yeoja.

"Baiklah, acara pengucapan janji segera dimulai." kata MC yang memberikan aba-aba—yang berdiri di mimbar—, "Berhubung di acara ini tidak ada seorang penghulu, maka pengantin akan mengucap janjinya secara langsung," lanjutnya.

Siwon meraih sebuah kertas—berwarna cokelat—yang diletakkan di atas nampan dengan kain berwarna merah. Siwon menaikkan tangan kanannya—seperti bersumpah—hingga sejajar dengan telinganya.

"Aku, Choi Siwon berjanji akan mencintai dan menyayangi Kyura dalam keadaan suka maupun duka, sakit maupun sehat." kata Siwon, kemudian memejamkan matanya dan menghela napasnya panjang.

Kini giliran Cho Kyura err—mungkin Kyuhyun. Dengan ragu Kyuhyun mengambil kertas cokelat itu. Ia tahu ini bukanlah janji yang sembarang bisa diucap, tetapi haruskah Kyuhyun mengucapkannya sekarang? Disaat ia tak pantas untuk mengucapkan kalimat itu. Cukup lama Kyuhyun terdiam, berbagai keraguan ia rasakan sekarang. Entah siapa yang harus ia salahkan sekarang. Hangeng atau Kyura? Atau mungkin dirinya sendiri? Ia terlalu bodoh sampai-sampai tak bisa menolak isi hati Kyura yang terkesan idiot itu. Kyuhyun mulai berpikir, apa Kyura tak memikirkan bahwa Kyuhyun itu namja? Apa ini semua takdir yang digariskan Tuhan? Atau Kyuhyun yang terlalu bodoh untuk merubah nasib seperti ini? Semuanya rumit.

"Kyu," bisik Siwon, menyiku lengan Kyuhyun. Kyuhyun tampak terkaget karenanya.

Untuk kesekian kalinya, dengan ragu Kyuhyun membuka lipatan kertas itu. Ia membaca isinya baik-baik. Nama yang tertera adalah Cho Kyura bukan Cho Kyuhyun. Ia memang tahu hal itu. Sepertinya Kyuhyun akan benar-benar menjadi seorang Cho Kyura. "Aku, Cho Kyura berjanji akan mencintai dan menyayangi Siwon dalam keadaan suka maupun duka, sakit maupun sehat." kata Kyuhyun dengan hati-hati. Perasaan lega Kyuhyun rasakan, namun tak sepenuhnya lega karena ada rasa sakit yang ia rasakan. Bagaimana tidak? Ia menjadi seorang istri sekarang, itu menyalahi kodratnya.

Riuh tepuk tangan memenuhi seisi ruang gereja itu. Para tamu undangan pun bangkit dari duduknya menuju ke pengantin, menyempatkan diri untuk berjabat tangan. Tak sedikit ahjumma-ahjumma yang gemas dengan pipi Kyuhyun yang chubby, sampai-sampai dicubit gemas. Wajah Kyuhyun sontak memerah. Siwon yang melihat itu hanya tersenyum, walaupun kini ia menyadari pipi Kyura yang sebenarnya tidaklah chubby namun sedikit tirus.

"Aneh." batin Siwon.

(Your Noona is You)

Kyuhyun menarik kopernya masuk ke dalam rumah barunya bersama Siwon. Musim dingin hampir saja tiba. Kyuhyun tak menyia-nyiakan hal itu, ia memanfaatkan syal untuk membalut lehernya. Yah Kyuhyun memang badannya sedikit berisi dan itu membuat sesuatu dilehernya tidak terlalu terlihat.

"Kyu," ucap Siwon yang menghampiri Kyuhyun yang membawa sebuah koper hitam yang besar. Siwon mengernyit aneh melihat mata Kyuhyun yang sembab, "Matamu kenapa Kyu~ah?" tanya Siwon pada Kyuhyun.

Kyuhyun menunduk dalam. Tak heran matanya seperti itu, karena ia baru saja datang dari pemakaman Kyura. Bahkan hati Kyuhyun makin terasa sakit karena kini ia dipanggil nama panggilan Kyura yaitu Kyu~ah.

"Anniyo." jawab Kyuhyun menarik kopernya melewati Siwon yang masih menunggu jawaban.

'srettt'

Siwon menarik tangan Kyuhyun. "Kyu!" kata Siwon. Ia menarik Kyuhyun ke dalam pelukannya. Siwon memeluk Kyuhyun sangat erat. Kyuhyun yang dipeluk pun jantungnya berdetak kencang, darahnya mengalir dengan derasnya dan bulu kuduknya pun merinding memunculkan sensasi geli nan dingin.

"Op..Oppa," kata Kyuhyun dengan suara bergetar. Jari-jari Kyuhyun meremas kemeja putih ketat yang dikenakan Siwon. Bukan bermaksud membalas pelukan Siwon, namun ingin melepas pelukan itu.

"Diamlah Kyu!" pinta Siwon, menarik Kyuhyun lagi, "Kau kenapa eoh? Apa kau tak senang menikah denganku Cho Kyura?" tanya Siwon, "Apa kau benar-benar tak mencintaiku lagi?" tanya Siwon lagi.

"An.. Anniyo Oppa. Aku tak bermaksud seperti itu. Hanya saja, saat perjalanan kemari aku melihat seorang anak perempuan yang kehilangan ibunya di taman. Ia menangis dan itu mempengaruhiku." jelas Kyuhyun berbohong. Jari-jarinya mengusap matanya yang basah akan air mata.

"Jeongmal?" tanya Siwon melepas pelukannya, menatap mata obsidian Kyuhyun dengan kedua tangannya berada di pundak Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk ragu. Siwon memiringkan wajahnya, spontan membuat Kyuhyun memejamkan matanya. Hembusan napas dari hidung Siwon dapat ia rasakan menerpa philtrumnya.

'chuuuu'

Bibir Siwon benar-benar menempel di bibir Kyuhyun. Memang ini bukanlah first kissnya, namun ini first kissnya bersama namja. Mereka terdiam beberapa menit dengan bibir yang hanya menempel saja. Kyuhyun masih tak bisa berpikir jernih saat itu. Entahlah! Jujur saja, kini detak jantung Kyuhyun tak karuan, bahkan ia sangat menikmati kecupan Siwon.

Siwon melepaskan ciumannya. Kyuhyun menunduk malu, tampak pipinya yang chubby memerah.

"Rasa bibir yang berbeda." batin Siwon.

(Your Noona is You)

'cklekk'

Siwon membuka pintu kamarnya bersama Kyura—Kyuhyun—dengan pelan. Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Ia baru saja datang membeli sekotak besar ice cream rasa vanilla pesanan Kyuhyun. Siwon tersenyum simpul mendapati istrinya yang sudah tertidur pulas dan saat itu membelakanginya. Siwon berbalik, bermaksud meletakkan ice cream itu ke dapur—di dalam lemari es—kemudian kembali ke kamarnya.

Datang dari dapur, Siwon masuk ke dalam kamar kemudian menutup pintunya. Ia kembali menampilkan senyumnya melihat posisi Kyuhyun yang berubah, yaitu menghadap tepat dimana ia berdiri sekarang. Dengan langkah kaki yang pelan Siwon menuju ke ranjangnya. Ia mengambil posisi di sebelah Kyuhyun yang sudah tertidur pulas. Siwon memandang wajah tenang Kyuhyun yang mungkin saat itu ia lihat sebagai wajah tenang Kyura. Cukup lama Siwon memperhatikan Kyuhyun.

Siwon mencoba memejamkan matanya, namun ia kembali membukanya. Entah kenapa sosok di depannya saat itu membuatnya candu untuk melihatnya lebih lama. Terbersit rasa kecewa di benak Siwon. Ini adalah malam pertama mereka. Rasanya hari ini cukup panjang bagi Siwon, namun hari yang panjang itu membuatnya sedikit kecewa. Mungkin ia harus benar-benar melewatkan malam indah itu begitu saja.

"Kyu, kau tampak cantik hari ini." bisik Siwon hampir tak terdengar. Ia membelai pipi chubby Kyuhyun. Rasanya aneh bagi Siwon. Siwon berpikir, berat badan Kyura meningkat belakangan ini.

'chuu'

Siwon mengecup pucuk kepala Kyuhyun dan mengulangnya sebanyak tiga kali. Wajah tenang nan pulas didepannya benar-benar membuatnya ingin terjaga hanya untuk memperhatikannya.

Saranghaeyo, Cho Kyura." ucap Siwon kemudian mengecup kening Kyuhyun sekali lagi.

(Your Noona is You)

Siwon menuruni tangga rumahnya sambil membenarkan dasinya. Ia melirik kearah dapur, namun sama sekali tak ada tanda-tanda istrinya. Siwon menuju ke dapur untuk memastikannya. Namun, tetap saja tak ada siapapun. Siwon melihat sesuatu dipintu lemari es. Siwon menghampirinya dan ternyata itu sebuah kertas yang ditempel menggunakan magnet berbentuk kuda.

Annyeong Oppa. Mianhae aku pergi terlalu pagi. Hehehe mungkin Oppa kecewa padaku tadi malam. Aku tahu itu adalah malam pertama kita, tetapi tadi malam aku benar-benar mengantuk. Oh ya gomawo kau membelikan ice cream itu. Rasanya enak dan sudah aku habiskan tadi pagi. Di dalam kulkas ada sepotong waffle dan di teko di atas kompor aku siapkan espresso untuk sarapanmu. I hope u like it. Saranghae.

Siwon tersenyum membaca sepucuk surat dari Kyura—Kyuhyun. Ia juga mengamati magnet berbentuk kuda berwarna cokelat di tangannya. Hahaha ia tahu itu pasti punya Kyura—Kyuhyun—. Tetapi ada dua hal yang kembali membuat Siwon heran.

"Tulisan Kyura berbeda, tak seperti tulisan tangan Kyura." gumam Siwon sambil mengambil waffle dari dalam lemari es, "Dan sejak kapan Kyura tahu makanan kesukaanku?" lanjutnya terheran karena selama ini ia sengaja merahasiakan makanan kesukaannya dari Kyura.

(Your Noona is You)

Hari demi hari Siwon hanya menjalani dengan begitu-begitu saja. Hampir setiap hari ia tak dapat bertemu Kyura—Kyuhyun—kecuali dalam keadaan tidur. Kyura—Kyuhyun—pergi terlalu pagi saat dirinya belum bangun dan ia akan pulang selalu mendahului Siwon. Saat Siwon pulang pun ia sudah menemui istrinya dalam keadaan tertidur.

Sama seperti hari sebelumnya, pagi ini Kyuhyun sudah pergi mendahului Siwon. Kadang Siwon merasa istrinya itu memang ingin menghindarinya, entah karena apa. Akhirnya Siwon berniat untuk tidak pergi bekerja, ia sudah meminta cuti pada Appanya—Kangin. Ya, sejak Siwon menikah, seluruh tugas perusahaan dilimpahkan padanya.

Jam demi jam pun berlalu. Siwon hanya berdiam diri dirumah. Terkadang ia akan memainkan PSP milik Kyuhyun. Siwon juga tak mengerti sejak kapan Kyura menyukai PSP. Setahu Siwon, jarang ada yeoja yang menyukai permainan itu. Makin aneh menurutnya.

'cklekkk'

Knop pintu terbuka. Siwon melihat ke arah pintu masuk. "Kyu? Kau sudah datang?" tanya Siwon.

Kyuhyun pun terkaget, untung saja ia memakai pakaian wanita juga rambut palsu. Biasanya saat ia pulang, ia pasti akan memakai pakaian pria. Nasib baik berpihak padanya sekarang.

"Oppa? Kenapa kau sudah pulang?" tanya Kyuhyun. Siwon mendekatinya, ia tak menjawab pertanyaan Kyuhyun, "Oppa? Bukankah biasanya kau eumphhh—" Siwon mencium Kyuhyun. Ini kedua kalinya Kyuhyun dicium Siwon. Kali ini bukan kecupan biasa, namun lumatan-lumatan kecil di bibir bawah Kyuhyun. Kyuhyun pun kelama-lamaan terhanyut di dalam ciuman mesra Siwon hingga ia lupa akan dirinya. Tanpa Kyuhyun sadari, Siwon hampir menyentuh bagian sensitivenya. Kyuhyun yang menyadari hal itu akan terjadi dengan cepat mendorong pria yang notabene adalah suaminya.

"Wae Kyu?" tanya Siwon heran.

"Aku lelah, Oppa." kata Kyuhyun lemas kemudian berlalu dari sebelah Siwon.

"Jamkkaman!" cegah Siwon, "Kyu sebenarnya kau kenapa eoh? Kau tampak aneh belakangan ini. Bahkan aku tidak tahu sejak kapan kau menyukai bermain PSP." jelas Siwon.

"PSP? Oppa apa kau melihat PSPku?" tanya Kyuhyun meyakinkan. Dalam hatinya ia sedang merutuki dirinya yang terlalu bodoh. Seharusnya Kyuhyun meletakkan PSP itu dengan benar bukan sembarangan hingga Siwon melihatanya.

"Ne. Setahuku kau tak suka bermain PSP, Kyura." kata Siwon dengan nada datar namun serius atau mungkin bisa terdengar seperti nada mengintrogasi.

"Aku membelinya karena aku mulai menyukainya." jawab Kyuhyun kemudian menaiki tangga dan meninggalkan Siwon yang masih tetap mematung di dekat sofa.

(Your Noona is You)

Selimut yang gelap pun membentangkan dirinya di Negara bagian semenanjung Korea, tepatnya Korea Selatan. Lampu-lampu yang berkelap-kelip menghiasi kota seperti bintang di langit malam. Sedikit berbeda dengan keadaan di kediaman Siwon dan Kyuhyun. Disana tampak gelap, padahal saat itu Siwon ataupun Kyuhyun belum tertidur. Mereka berada di ranjang yang sama namun saling membelakangi. Sesekali Kyuhyun bergerak membenarkan posisinya.

'beep beep'

Ponsel Siwon berbunyi beep, satu pesan masuk. Siwon meraih ponselnya dengan tangan kiri yang terletak di meja tempat tidurnya.

From: Executive Shin

To: Choi Sajangnim

Jeosonghamnida sajangnim. Anda diminta untuk menghadiri meeting malam ini. Gamsahamnida.

Siwon menghela napas berat. Saat ia mengambil cuti pun ia harus disibukan dengan rapat apalagi ini sudah malam. Siwon menyalakan lampu kamarnya. Ia menuju ke kamar mandi dan segera mengganti pakaiannya.

"Siwon Hyung mau kemana ya?" batin Kyuhyun terheran.

Kyuhyun mendengar Siwon membuka pintu kamar mandi. Ia segera tertidur—berpura-pura. Siwon memakai pakaian kantornya setelah itu menghampiri Kyuhyun. Ia duduk di pinggir ranjang.

"Kyu, ireona." ucap Siwon menggetarkan pundak Kyuhyun pelan.

Kyuhyun menggeliat pelan, "Enghhhh," lenguhnya dan mengusap matanya, "Wae?" tanya Kyuhyun.

"Aku akan pergi meeting. Mungkin aku akan kembali besok malam. Kau tak apa kan aku tinggal sehari?" tanya Siwon.

"Ne, gwenchana, Oppa." jawab Kyuhyun.

'greeepp'

Entah angin apa yang menerpa Kyuhyun, tiba-tiba saja Kyuhyun memeluk Siwon sangat erat, "Bogoshipoyo." ucap Kyuhyun.

"Na tto. Ini tidak akan lama Kyu," jawab Siwon.

'chuuuu'

Siwon mencium kening Kyuhyun dan Kyuhyun pun refleks menutup matanya. Siwon menggesekkan hidungnya dari kening Kyuhyun hingga sampai ke ujung hidung Kyuhyun. Siwon memiringkan kepalanya beberapa derajat. Siwon pun menghapus jarak di antara bibirnya dan bibir Kyuhyun. Semakin detik semakin mendekat hingga kedua bibir mereka bertemu. Lumatan demi lumatan pun muncul, suara decakan dari saliva yang tertukar menghiasi ruangan yang sepi.

Siwon mulai berpikir. Yah, ia pernah berpikir saat rasa bibir Kyura yang berbeda, namun jujur saja Siwon lebih menyukai bibir Kyura yang sekarang. Bibir yang diciumnya sekarang memang membuatnya benar-benar candu.

Kyuhyun melepas ciumannya, "Kau akan terlambat, pergilah!" suruh Kyuhyun menundukkan kepalanya malu. Jika saja ruangan itu seterang saat siang hari, mungkin saja semburat merah akan muncul di pipi chubbynya.

"Saranghae," ucap Siwon.


TBC


A/N : Gomawo untuk semua yang sudah review ^_^ semuanya sangat membantu :D terima kasih…