Title : Love is Painful

.

.

Cast :

Lee Sungmin (namja)

Cho Kyuhyun (namja)

Lee Eunhyuk (namja)

Lee Donghae (namja)

Choi Siwon (namja)

Cho Heechul (yeoja)

Cho Hangen (namja)

Lee Kangin (namja)

Leeteuk (yeoja)

.

.

Genre : Romance/hurt/comfort, YAOI

Rate : T

Warning : Aneh, gaje, alur yang kecepetan, pasaran, so... don't like don't read ...okay...! no bash, for everything!

.

.

SUMMARY

Kita sama- sama mempunyai harapan. Tapi perbedaannya aku berharap kau akan selalu berada disisiku sedangkan kau berharap aku menghilang dari kehidupanmu. –KyuMin-

.

.

DISCLAIMER

Semua tokoh dalam fict ini punya Tuhan YME, orang tuanya masing-masing dan ELF, aku Cuma pinjam nama tapi Ide cerita murni milik author.

.

NO COPAS

.

DON'T LIKE, DON'T READ

.

.

.

.

^^HAPPY READING ^^

.

.

.

.

.

.

.

Love is Painful

Chapter 7

.

.

Kyuhyun memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Berbeda dengan keadaan sebelumnya, kini seluruh tubuhnya benar- benar basah diguyur air hujan, tapi siapa yang perduli akan hal itu?...

.

"Astaga, Kyunnie…. Apa yang terjadi padamu nak?" Heechul yang baru keluar dari dapur terkejut melihat keadaan Kyuhyun yang sangat kacau. Dia cepat- cepat menghampiri putranya tersebut untuk memastikan keadaannya.

"Umma….." Hanya itu yang mampu dikatakan Kyuhyun. Selebihnya, dia hanya bisa menenggelamkan dirinya dalam dekapan hangat sang umma. Heechul membalas pelukan putranya, mengusap lembut punggungnya bermaksud agar putranya sedikit lebih tenang. Dia tahu kalau Kyuhyun sekarang pasti tidak baik- baik saja. Tetesan air hujan dibaju Kyuhyun yang sebagian membasahi piyama tidur Heechul tidak dipedulikan Heechul. Yang dia pikirkan sekarang adalah apa yang terjadi dengan putra semata wayangnya tersebut.

"Apa yang terjadi sayang? Kau bisa berbagi dengan umma…." Kata Heechul setelah beberapa saat mereka diam sambil berpelukan.

"Bisakah untuk beberapa saat, umma hanya memelukku seperti ini?" Bukannya menjawab, Kyuhyun justru bertanya, ah… lebih tepatnya sebuah permintaan. "Pelukan seorang ibu memang selalu terasa hangat" kata Kyuhyun lagi.

Heechul tersenyum mendengar penuturan Kyuhyun. Heechul mengerti kalau Kyuhyun sekarang belum mau bercerita, yang dia butuhkan sekarang adalah ketenangan.

"Aigo…. putra umma ini sudah besar masih saja manja" Kata Heechul bercanda. Dia tersenyum tapi hatanya sakit melihat putranya seperti itu. "Sudah, sekarang kau harus ganti baju dulu. Kalau lama- lama dengan pakaian itu, kau bisa sakit" Kata Heechul lagi yang hanya dibalas anggukan oleh Kyuhyun.

"Ayo, umma akan mengantarmu ke kamar" Kata Heechul lalu menuntun Kyuhyun menuju kamarnya.

.

.

Setelah beberapa menit, Kyuhyun keluar dari kamar mandi. Dia sekarang terlihat lebih segar. Heechul yang melihat putranya tersenyum kearahnya.

"Apakah kau mau umma siapkan makan malam?"

"Tidak perlu umma, aku sudah makan di kantor tadi sebelum pulang. Aku merasa sangat lelah jadi lebih baik aku langsung tidur saja"

"Hm, benarkah? Kalau begitu tidurlah"

Kyuhyun kemudian naik ketempat tidurnya lalu membaringkan tubuh jangkungnya. Heechul membantu menyelimuti putranya tersebut, mengusap kepalanya lalu mengecup keningnya sebagai ucapan selamat malam. Setelah itu, Heechul beranjak keluar dari kamar Kyuhyun.

"Umma…." Kyuhyun tiba- tiba memanggil ummanya membuat Heechul menghentikan langkahnya dan berbalik kearah Kyuhyun.

"Ada apa sayang?" Tanya Heechul lembut

"Apakah aku masih pantas meminta maaf padanya?" Tanya Kyuhyun. Heechul tersenyum, dia tahu siapa yang dimaksud putranya itu.

"Apakah kau merasa pantas menerima maafnya?" Heechul bertanya balik

"Bahkan untuk muncul dihadapannya saja aku merasa sangat tidak pantas umma. Dia sekarang berbeda, dia bukan Sungmin yang dulu, Lee Sungmin yang sangat mencintaiku. Dan akulah yang telah membuatnya seperti itu" Kata Kyuhyun

"Dari mana kau tahu kalau Sungmin yang sekarang berbeda? Apakah kau sudah melihat hatinya dan memastikan kalau namamu benar- benar sudah tidak ada disana?" Tanya Heechul dengan nada lembut

"Umma…." Hanya itu yang bisa dikatakan Kyuhyun. Ada rasa ragu dalam hatinya dalam menyimpulkan apakah Sungmin masih mencintainya atau benar- benar telah melupakannya. "Aku ingin bercerita dengan umma" Kata Kyuhyun lagi.

Heechul kemudian berjalan menuju ranjang Kyuhyun dan duduk di sisi tempat tidurnya. "Ceritakanlah kalau kau sudah merasa siap"

.

.

FLASHBACK

.

"Astaga Kyu… kau ini benar- benar keras kepala ya" kata Eunhyuk setelah mendekat kembali kearah Kyuhyun

"Aku tidak akan pergi sebelum kau menceritakan semuanya" Kyuhyun tetap pada pendiriannya.

"Hah… baiklah. Aku akan menceritakannya" Eunhyuk menyerah. Daripada tetap diam dan membiarkan Kyuhyun berdiri terus di depan pintu seperti itu, akan fatal akibatnya, Kyuhyun bisa sakit.

Kyuhyun yang mendengar langsung berdiri dari posisinya. Raut wajahnya begitu senang. "Benarkah? Benar kau akan menceritakannya?" Tanya Kyuhyun memastikan sekali lagi.

"Hm, masuklah. Kau bisa sakit kalau terus berdiri disitu" Kata Eunhyuk sambil mendahului Kyuhyun masuk.

.

"Duduklah" Kata Eunhyuk memepersilahkan Kyuhyun duduk setelah mereka sampai di ruang tamu.

"Jadi… apa sebenarnya yang terjadi dengan Sungmin?" Tanya Kyuhyun sambil duduk.

"Ck, tidak sabaran sekali" Eunhyuk mencibir. Kyuhyun hanya tersenyum mendengarnya.

"Kau pernah mendengar hipnoterapi?" Tanya Eunhyuk.

Kyuhyun mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Eunhyuk yang terdengar aneh "Yah, aku sering mendengarnya. Bukankah terapi tersebut sekarang lagi santer- santernya dibicarakan orang karena sangat efektif untuk penyembuhan bagi mereka yang mengalami gangguan pikiran?" Eunhyuk mengangguk mendengar jawaban Kyuhyun tapi enggan menanggapi balik. Dia hanya diam dan membiarkan Kyuhyun mencerna kata- katanya sendiri.

Kyuhyun tiba- tiba membulatkan matanya lalu menatap Eunhyuk tajam. Tiba- tiba sesuatu muncul dipikirannya setelah memikirkan pertanyaan Eunhyuk tadi. "Astaga…." Kyuhyun menjeda kalimatnya sebentar. "Jangan bilang…. Mungkinkah…. Sungmin…. tidak, aku idak percaya ini" Kata Kyuhyun terbata, berbagai persepsi muncul dipikirannya.

"Hm, yang kau pikirkan benar Kyu. Sungmin hyung melakukannya…" Kata Eunhyuk. Tampak sorot mata kepedihan terpancar dimatanya karena tiba- tiba mengingat masa- masa sulit hyungnya dulu.

"Tidak mungkin. Katakan semua itu bohong" Kyuhyun berkata sambil menggelengkan kepalanya. Wajahnya mengeras menahan rasa sedih, bersalah dan berbagai macam perasaan yang berkecamuk dalam hatinya.

"Malam itu, Sungmin hyung datang dirumahku dalam keadaan sangat kacau diantar oleh Siwon. Siwon menemukannya dijalan, tengah malam, sendiri sambil menenteng koper besar, menangis" Eunhyuk tidak mengindahkan perkataan Kyuhyun. Dia justru bercerita dengan penuh penekanan bagaimana keadaan Sungmin saat itu.

"Dia menceritakan semuanya…. Perlakuanmu padanya, dia menceritakannya" Lanjut Eunhyuk. Kyuhyun menundukkan kepalanya mengingat kembali kesalahan dimasa lalunya.

"Awalnya kami sangat marah. Bahkan Siwon berniat mendatangi rumahmu dan membuat perhitungan padamu, tapi Sungmin hyung melarangnya." Eunhyuk menghela nafas sebentar sebelum melanjutkan ceritanya.

"Malam itu juga Sungmin hyung memutuskan kembali ke London dan mengikuti terapi disana. Awalnya kami tidak setuju dengan keputusannya. Okelah kalau dia ingin kembali ke London, tapi hipnotis? Ayolah…. Orang gila mana yang ingin menghapus sebagian memori dalam hidupnya meskipun itu sangat menyakitkan. Atau pernah kau bertemu dengan orang seperti itu Kyu?" Tanya Eunhyuk

Kyuhyun tidak mampu menjawab hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia semakin menundukkan kepalanya dan tangannya beralih meremas rambutnya.

"Tapi Sungmin hyung melakukannya. Malam itu dia mengatakan kepada kami kalau dia bisa mati atau kemungkinan lainnya gila kalau harus menghadapi kenyataan bahwa kau sudah tidak ada disisinya"

"Maafkan aku Min…" masih dalam posisi yang sama Kyuhyun berguman sambil menangis. Rasa bersalah kian menyeruak dalam hatinya.

"Aku tahu kalau ucapannya bukanlah omong kosong karena aku tahu betul Sungmin hyung. Bisa dibilang tujuan hidupnya dulu adalah kau. Dia bertahan dan berusaha sembuh dari penyakitnya karena kau Kyu, jadi wajar saja kalau dia merasa akan mati tanpa kau. Bukankah dia itu sungguh kasian?" Eunhyuk menatap Kyuhyun.

"Sungmin hyung memohon padaku dan Siwon untuk menemaninya selama menjalani terapi di London" Kata Eunhyuk lagi. Kyuhyun mengerutkan keningnya mendengar nama Siwon berkali- kali disebut. Kyuhyun ingin bertanya siapa dia tapi entah kenapa lidahnya jadi kelu. Dia kemudian mengangkat kepalanya lalu menatap kearah Eunhyuk untuk mendengar lanjutan ceritanya.

"Berkali- kali dia menjalani terapi karena terapi sebelumnya tidak berhasil membuat dia lama hidup dalam keterpurukan. Entah kenapa alam bawah sadarnya sangat sulit diperintah. Ketika dia disuruh untuk menghapus namamu dari pikirannya, terjadi penolakan dalam alam bawah sadarnya" Eunhyuk menjeda kalimatnya lagi.

"Dan setelah sekitar 2 bulan menjalani terapi, akhirnya dia berhasil" Eunhyuk menghapus airmatanya yang lolos.

"Bahkan saat terapi itu akan berhasil, dia masih sempat mengucapkan namamu sambil menangis"

.

.

FLASHBACK END

.

.

Heechul yang mendengar cerita Kyuhyun tidak sanggup lagi menahan airmatanya.

"Ya Tuhan…. Bahkan anak itu tidak pernah bahagia. Hidupnya dari dulu selalu penuh dengan cobaan" Heechul bergumam sambil menyeka air matanya.

"Umma…. Aku harus bagaimana? Sungguh aku ingin sekali menebus kesalahanku dengan cara membahagiakannya, tapi aku tidak tahu harus mulai darimana" Kata Kyuhyun sambil menatap ummanya dengan mata yang berkaca- kaca.

"Mulailah lagi dari awal Kyu. Buat dia tidak pernah merasakan kesedihan lagi, umma mengandalkanmu"

.

.

Pagi- pagi sekali Kyuhyun sudah berangkat ke kantor Sungmin. Sungguh tadi malam dia tidak bisa tidur memikirkan keadaan Sungmin. Dengan tergesa- gesa dia berjalan menuju ruangan Sungmin.

Kyuhyun sudah akan mengetuk pintu ruangan Sungmin tapi urung saat dia mendengar suara Sungmin dengan seseorang didalam sana.

"Aigo…. Apakah kau sebegitu khawatirnya padaku sampai sepagi ini kau datang ke kantorku, hm?" Tanya Sungmin pada orang tersebut. Kyuhyun mengerutkan kening, menebak kira- kira siapa yang tengah bersama Sungmin sekarang.

"Tentu saja, bahkan aku langsung kesini saat Hyukkie memberitahuku kalau hyung menginap di kantor" Kata orang tersebut.

"Ck, kau itu berlebihan sekali Wonnie. Ayolah…. aku ini bukan yeoja yang terus kau khawatirkan, ingat? Aku ini namja, A" Kyuhyun yang penasaran membuka sedikit celah pintu ruangan Sungmin lalu mengintip kedalam.

JGERRR

Kyuhyun bagai disambar petir ketika melihat pemandangan di dalam. Sungminnya sekarang sedang bersama seorang namja dengan posisi berpelukan.

BRAKK

Kyuhyun langsung membuka pintu tersebut dengan kasar lalu berjalan mendekati Sungmin. Perasaan cemburu membuatnya begitu emosi.

BUAGH…

Kyuhyun yang emosi langsung melayangkan tinjunya kewajah Siwon lalu menarik Sungmin.

"Jangan pernah menyentuh 'istriku' seperti tadi" ucap Kyuhyun tajam lalu menarik Sungmin keluar.

SUNGMIN POV

Aku masih kaget dengan kejadian tadi. Sungguh aku tidak pernah menyangka Kyuhyun akan tiba- tiba masuk ke dalam ruanganku dan menyerang Siwon.

Kulihat Kyuhyun sangat marah, wajahnya merah dan terlihat kilat kemarahan dimatanya tapi aku bingung kenapa dia bisa semarah itu. Dia terus menarikku entah kemana. Genggamannya terlalu erat sehingga menyakiti pergelangan tanganku.

Kutatap wajahnya dan kulihat matanya masih menyiratkan kemarahan luar biasa.

Entah apa yang terjadi dengan tubuhku, tapi kurasakan seluruh tubuhku dingin, keringat bercucuran lalu muncul bayangan- bayangan di dalam benakku. Semakin lama bayangan itu menjadi seperti kaset rusak yang terputar di dalam benakku. Sekilas muncul seseorang yang menatap tajam, marah, jijik dan berbagai tatapan menyakitkan lainnya.

Hatiku sakit, entah kenapa orang itu seperti Kyuhyun. Tatapannya seperti tatapan Kyuhyun saat ini. Aku takut, siapa Kyuhyun sebenarnya. Kenapa aku merasa sangat mengenalnya?

SUNGMIN POV END

"Hiks…"

Kyuhyun yang masih berjalan tanpa arah sambil menarik Sungmin menolehkan kepalanya saat dia mendengar suara seperti isakan.

Kyuhyun kaget saat mendapati wajah Sungmin yang sudah basah dengan air mata. "Min….." Kata Kyuhyun lirih. Dia kemudian menghentikan langkahnya.

"Hiks…. Hiks…." Sungmin terus terisak tanpa mengeluarkan satu katapun.

"Mianhe, aku… aku minta maaf Min. Sungguh, aku tadi tidak sadar. Maafkan aku" Kata Kyuhyun lagi sambil memegang lembut pundak Sungmin.

'Maafkan aku karena kembali membuatmu menangis' lanjut Kyuhyun dalam batin

Kyuhyun kemudian menarik tubuh mungil Sungmin lalu menenggelamkan kedalam pelukannya.

Sungmin tidak menolak tapi juga tidak membalas pelukan kyuhyun. Dia terlalu bingung dengan pikirannya dan semua yang terjadi.

.

Sementara itu, tidak jauh dari tempat Kyuhyun dan Sungmin berpelukan, Siwon menyaksikan semuanya dengan ekspresi datar.

.

.

.

Dari tadi Kyuhyun terus mengurung diri dalam ruangannya. Dia tidak mau menerima tamu maupun karyawan yang ingin sekedar meminta tanda tangannya. Pikirannya benar- benar kacau, dia kembali merasa bersalah karena telah membuat Sungmin menangis.

BRAKK

Kyuhyun kaget dari lamunannya karena tiba- tiba pintunya dibuka dengan sangat kasar.

Dia kemudian menoleh bersiap memaki orang yang sudah sangat lancang memasuki ruangannya tanpa seijinnya, tapi urung saat melihat siapa pelakunya.

"Ck, benar- benar tidak sopan"

"hehehe, maaf Kyu. Aku tadi terburu- buru kesini karena ada yang mau kukatakan. Ini mengenai keadaan Sungmin"

Mendengar nama Sungmin disebut, Kyuhyun jadi tertarik "Katakan apa itu?"

"Begini…. Setelah mengetahui keadaan Sungmin yang sebenarnya, apa tidak sebaiknya kalau kau konsul dengan psikiater. Em….. maksudku kau bisa bertanya tentang hipnotis dan cara penyembuhannya"

"Wah, itu ide yang bagus hyung. Tapi apakah kau tahu psikiater yang paling bagus?" Tanya Kyuhyun antusias

"Hm…. Apakah kau masih ingat Kim Kibum?"

"Si manusia kelewat jenius yang dulu satu sekolah dengan kita? tentu saja"

"Kudengar sekarang dia jadi psikiater terkenal dan dia sekarang bekerja di rumah sakit Seoul"

"Dan kurasa tidak ada salahnya kalau kita kesana sekarang. Ayo…." Kata Kyuhyun lalu berdiri dari duduknya, bersiap untuk pergi.

Donghae memutar bola matanya melihat perubahan mood Kyuhyun.

.

.

"Astaga Siwon… kau itu berlebihan sekali. Aku tidak apa- apa, sungguh…" Kata Sungmin sambil berlari menyamai langkah panjang Siwon.

"Apanya yang tdak apa- apa? Hyung dari tadi mengeluh sakit kepala dan seperti melihat bayang- bayang yang bermunculan dibenakmu lalu wajahmu pucat. Apa itu bisa dikatakan baik- baik saja?"

Sungmin memutar bola matanya. Seperti apapun dia merengek, Siwon pasti akan menulikan telinganya kalau itu sudah menyangkut kesehatannya. Sungmin sadar, sebenarnya Siwon melakukan itu karena dia sangat menyayanginya.

"Wonnie…. Kau tahu sendiri kan kalau aku sangat benci rumah sakit, aku akan tambah sakit kalau lama- lama disini"

"Tidak ada alasan, aku juga sudah menelpon Bummie dan sekarang dia sudah menunggu kita. Jadi kuharap berhenti merengek seperti anak kecil…."

.

.

Sungmin dan Siwon akan masuk kedalam ruangan Kibum tapi urung saat mendengar sayup- sayup perbincangan seseorang dari dalam.

"Kurasa Kibum sedang ada pasien. Kita tunggu saja dulu, kebetulan aku juga mau ketoilet sebentar" Kata Siwon pada Sungmin yang dibalas anggukan malas oleh Sungmin. setelah itu, Siwon bergegas keluar menuju toilet.

"Jadi, apakah hipnotis bisa disembuhkan?"

Sungmin menghentikan langkahnya ketika mendengar suara dari dalam. Bukan pembicaraan mereka yang membuat Sungmin tertarik, tapi suara itu seperti suara milik Kyuhyun.

"Seperti yang kukatakan tadi, sebenarnya hipnotis tidak membuat memori seseorang terhapus melainkan tersimpan didalam alam bawah sadar. terapi hipnotis dapat menghilangkan segala hal buruk yang ada dipikaran kita dan dapat diganti dengan perasaan dan perilaku baik. Tetapi memori yang tersimpan di dalam alam bawah sadar bisa saja muncul kembali jika orang tersebut melihat atau mendengar kejadian serupa."

"jadi Sungmin bisa saja mengingat semuanya kembali?"

Sungmin mengerutkan keningnya saat mendengar namanya ikut disebut.

"Ya, itu bisa saja terjadi. Tapi…. Kuharap kau tidak melakukannya. Kasian dia kalau harus mengingat kembali masa lalunya yang buruk"

"Eh, kau mengenalnya?" Tanya Kyuhyun.

"Tentu saja. Kau belum tahu ya kalau aku ini adalah adik ipar Sungmin hyung? Aku ini istri dari adik sepupunya, Choi Siwon"

"Choi Siwon? Jadi dia sudah menikah? Dan…. Apa kau bilang tadi? Dia dongsaeng Sungmin?" Tanya Kyuhyun

"Hm, dan aku juga sudah tahu kalau tadi pagi kau memukulnya karena cemburu melihat dia berpelukan dengan Sungmin"

"Tentu saja, suami mana yang tidak cemburu jika melihat istrinya berada dipelukan orang lain?"

Sungmin semakin bingun dengan percakapan Kyuhyun dan Kibum.

SUNGMIN POV

Hipnotis? Suami? Istri?

Siapa yang mereka maksud?

Tiba- tiba kepalaku terasa berdenyut- denyut, mungkin karena berfikir. Semakin lama semakin sakit membuat keseimbanganku goyang. Aku tidak bisa menumpu berat tubuhku sendiri sehingga aku terduduk ditembok dekat pintu ruangan Kibum.

Setelah merasa sakit, bayangan seperti kaset rusak yang diputar kembali muncul tapi kini bayangan itu lebih jelas.

"Tak kusangka kamu sekarang sudah jadi nyonya Cho, hyung. Akhirnya perjuanganmu selama ini berbuah manis juga"

"Lihat dirimu, kamu itu sudah punya keluarga sendiri nak jadi jangan lagi merajuk pada umma seperti itu."

"Kau tahu sendiri kalau aku yang mengusulkan perjodohan ini. Jelas aku sangat mencintaimu… hiks"

"Kita berpisah atau tidak bukan kau yang menentukan tapi aku ! Kau dengar itu? Kau tidak berhak seenaknya datang dalam hidupku lalu seenaknya saja kau pergi! Dan kau… tahu apa kau tentang kebahagiaanku oeh?"

"Kurasa ini lebih baik, aku akan menghapus semua kenangan burukku… aku… aku akan melakukan terapi disana, setelah itu aku akan kembali menjadi Lee Sungmin yang baru, dengan kehidupan yang baru"

.

Kilasan- kilasan kejadian _entah itu kejadian masa lalu_ bermunculan dalam pikiranku. Lama- kelamaan semakin banyak dan kepalaku semakin sakit.

"Aaarrggggg….. sakit…." Teriakku sebagai bentuk ungkapan rasa sakit yang kini kurasakan sebelum semuanya terlihat gelap dan aku tidak ingat apa- apa lagi.

SUNGMIN POV END

.

Kyuhyun, Donghae dan Kibum yang mendengar teriakan kesakitan dari luar sangat terkejut.

"SUNGMIN…!" Kyuhyun yang menyadari bahwa itu adalah suara Sungmin langsung berlari keluar lalu diikuti oleh Kibum dan Donghae dibelakang.

"YA AMPUN…. SUNGMIN… KAU KENAPA? YA..!"

Kyuhyun berteriak panik saat melihat keadaan Sungmin yang terkapar di lantai tidak sadarkan diri. Siwon yang baru tiba juga sangat kaget melihat Sungmin.

Tanpa pikir panjang Kyuhyun langsung mengangkat tubuh Sungmin dan melarikannya ke UGD untuk mendapatkan pertolongan emergency secepatnya.

.

.

.

Sungmin perlahan membuka matanya. Bias cahaya yang langsung menyeruak masuk keretina matanya membuatnya harus memicingkan mata. Bau obat- obatan langsung masuk keindera penciumannya. Dipendarkannya pandangan kesekeliling tempatnya, dan hanya warna putih yang dia lihat membuatnya tersadar bahwa dia sekarang sedang berada diruang perawatan rumah sakit.

Perlahan dia bangun dari pembaringannya lalu mengatur posisinya menjadi duduk.

Kepalanya masih pening tapi tidak dihiraukannya. Yang ada dipikarannya sekarang adalah kenapa dia bisa bebaring diruangan ini?

Setelah lama berfikir, dia akhirnya mengingat kejadian tadi yang membuatnya kesakitan dan kehilangan kesadaan.

"Hiks…. Hiks…." Sungmin kembali menangis.

Yah, dia sudah mengingat semuanya. Kenangan pahit yang membuatnya hancur bahkan ketika dia ingin bangkit kembali.

"Hiks… umma…. UMMA…. UMMA APPO, HIKS… JEONGMAL" lama- lama tangisnya menjadi keras membuat semua yang menunggu diluar langsung berhamburan masuk.

"Minnie-yah" Leeteuk yang pertama kali menegur Sungmin.

"UMMA APPO…. APPO….. KENAPA RASANYA SESAKIT INI UMMA…. RASANYA AKU MAU MATI SAJA UMMA… HIKS…" tanpa melihat ummanya, Sungmin terus berteriak sambil memukul- mukul dada kirinya.

Kyuhyun yang juga berada disana langsung berlari kearah Sungmin dan merengkuh tubuh rapuh itu, berusaha menengkannya.

"Min, jangan seperti ini. Jangan menyakiti dirimu sendiri. kumohon….. pukul saja aku kalau itu bisa mengurangi sakitmu, tapi jangan kau sakiti dirimu sendiri" Kata Kyuhyun sarat akan permohonan. Tak ayal dia juga ikut menangis.

"Min, maafkan aku…. Maafkan aku karena telah menyakitimu terlalu dalam. Aku menyesal…." Kata Kyuhyun lagi

"Hiks….. hiks…." Sungmin masih terisak tapi sudah tidak berteriak lagi, namun tangannya masih memukul dada bagian kirinya.

"Kumohon Min hentikan…. Aku mencintaimu, jadi kumohon berhenti"

Ucapan Kyuhyun membuat Sungmin berhenti menangis. Dia kemudian melepaskan diri dari pelukan Kyuhyun lalu menatap wajah tampannya.

Dari raut wajahnya, Sungmin terlihat kaget. Sepertinya dia tidak sadar kalau yang memeluknya adalah Kyuhyun.

"Ky…Ky..Kyu…" Sungmin tergagap. Hanya itu yang mampu keluar dari mulutnya padahal dia ingin sekali memastikan ucapan Kyuhyun tadi.

Kyuhyun tersenyum menyadari keterkejutan Sungmin. dia kemudian beralih menghapus jejak- jejak air mata yang ada dipipinya.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Dan kalau masih ingin memastikan pendengaranmu, aku akan mengucapkannya 1000 kali agar kau mendengar dengan jelas" Kata Kyuhyun sambil menatap bola mata indah Sungmin

"Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku mencintaimu… Aku men…"

"Nado Saranghae Kyu…" Kata Sungmin memotong ucapan Kyuhyun

Kyuhyun tersenyum lalu merengkuh kembali tubuh mungil Sungmin.

"Tapi Kyu, bukanya kau mencintai wanita itu?" Tanya Sungmin

Kyuhyun mengerutkan keningnya lalu menatap wajah Sungmin "Wanita yang mana?"

"Itu… yang waktu itu mengantarmu pulang kerumah"

"Oh, astaga…. Maksudmu Seohyun? Apakah kau cemburu?" Kata Kyuhyun setengah menggoda Sungmin

Sungmin menundukkan wajahnya lalu mengangguk kecil. Sungguh dia merasa malu karena ketahuan cemburu.

"Hei… angkat wajahmu. Kau tidak perlu malu seperti itu. emm… Seohyun itu adalah adik sepupuku tapi dia tinggal di Jepang bersama suaminya makanya waktu pernikahan kita dia tidak datang"

"Eh, benarkah?" Sungmin mendongak menatap wajah tampan Kyuhyun yang membuat Kyuhyun kembali mengukir senyumnya

"Hm, tapi waktu itu dia datang ke Korea karena merasa rindu dengan ummnya lalu memintaku menemaninya untuk jalan- jalan makanya malam itu aku pulang diantar oleh Seohyun. Sebenarnya dia ingin mampir dan berkenalan denganmu, tapi karena sudah larut jadi dia mengatakan lain kali saja" lanjut Kyuhyun

"Oh… jadi begitu" Sungmin mengangguk- angguk tanda mengerti membuat Kyuhyun gemas.

"Min…. terima kasih karena sudah kembali dan memberikanku kesempatan kedua" Ucap Kyuhyun tulus

"Dan terima kasih karena akhirnya kau mau mencintaiku" Lanjut Sungmin

"Hei…. Jangan pernah berbicara seperti itu. hal terbodoh yang pernah kulakukan adalah mengabaikan cintamu. Saranghae" ucap Kyuhyun lalu mempertemukan bibirnya dengan bibir Sungmin.

"Hm, hm…. Sepertinya mereka tidak sadar kalau kita masih disini" kata Donghae setengah berteriak

"Eh…" Sungmin yang baru menyadari kehadiran Kangteuk, Hanchul, Eunhae dan Sibum langsung mendorong tubuh Kyuhyun sehingga melepas tautan bibir mereka.

'Ck, mengganggu saja' batin Kyuhyun.

Karena kesal, wajah Kyuhyun menjadi cemberut membuat semua orang yang ada disitu tertawa terbahak- bahak (Poor Kyuhyun :P)

.

.

'Kau pantas bahagia dan mulai saat ini kau harus bahagia Minnie' batin mereka yang menyayangi Sungmin (Termasuk author juga mendoakan semoga Sungmin oppa selalu bahagia_AMIN)

.

.

.

FIN

.

.

Akhirnya tamat juga. Maaf kalau endingnya kurang memuaskan. Ideku udah mentok disitu T_T

Maaf juga untuk keterlambatan update. Bukannya sengaja, tapi tiba- tiba aku diutus untuk mewakili puskesmas tempatku bekerja untuk ikut pelatihan selama 2 minggu. Jadi aku baru pulang dari pelatihan hari minggu kemarin.

Oh iya, ada yang tanya aku line berapa? Aku line '90' chingu :) (Sudah tua ya.. TTT_TTT)

Terima kasih untuk semua readers yang sudah menyempatkan diri untuk review, follow maupun fav FF abalku ini.

Dan sampai jumpa di ff abalku yang berikutnya (Sunkist Boy _ remake dari novel Love is Sunkist) #PROMOSI #PLAKKK

Akhir kata….

Review jebal