Anyeong haseyo~

Saya kembali~

Aaaa~ ini chapter terakhir ya…?

Yang Kyumin yang Kyumin yang Kyumin *plak

Ok, Lets chek this story…

KYUMIN

.

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

.

Rated : T

.

GS/Typo(s)/Membosankan/Pasaran/Tidak sesuai EYD/OOC

.

Semua Cast milik diri mereka masing-masing, orang tua, dan Tuhan YME.

Saya hanya meminjam nama mereka saja.

.

Don't Like Don't Read

.

Don't Bash The Chara

^Happy Reading^

.

.

.

Happy Together – Super Junior

.

.

.

.

"Ayo sayang, kemari~".

Sudah kesekian kalinya Kyuhyun meneriaki Minhyun. Memberi semangat pada putri kecilnya yang sedang belajar berjalan. Dua minggu yang lalu usia Minhyun genap satu tahun. Kyuhyun dan Sungmin sengaja tak mengadakan pesta besar untuk merayakan ulang tahun putri kecilnya, hanya perayaan sederhana dirumahnya saja.

Bayi mungil itu sudah mampu mendirikan tubuhnya sendiri, namun masih enggan untuk melangkahkan kakinya. Tak peduli bagaimana sang ayah terus membujuknya, Minhyun lebih memilih duduk memainkan rumput-rumput dibawahnya.

"Aigo~ kenapa anak appa malah duduk?". Kyuhyun berkacak pinggang. Berjalan menghampiri Minhyun yang hanya berjarak lima meter darinya. Di angkatnya tubuh montok Minhyun, melemparnya ke udara membuat bayi itu terkekeh geli.

"Hey~ ayo kita belajar berjalan sayang". Kyuhyun mendirikan Minhyun, lalu berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Minhyun.

Mungkin Minhyun mengerti maksud ucapan ayahnya. Kepalanya menggeleng imut serta bibir yang mengatup lucu. Ia kembali duduk diatas rerumputan taman dekat apartemen.

Kebanyakan dari mereka yang berada disana adalah anak kecil dan para orang tua. Dengan tujuan yang sama seperti Kyuhyun dan Sungmin, mengajak putra-putrinya bermain, menikmati udara sore kota Seoul.

Sungmin terkekeh geli, sedari tadi dirinya terus memperhatikan Kyuhyun dan Minhyun dari bangku taman. Ia menggeleng heran melihat aksi penolakan Minhyun, makin terkekeh geli ketika melihat raut frustasi suaminya.

"Menyerah?". Tanya Sungmin setengah tertawa saat Kyuhyun sudah berada disampingnya. Memangku Minhyun yang sibuk memainkan selembar daun ditangan itu.

Kyuhyun mengerucutkan bibirnya sekilas. "Tentu saja tidak. Suasana hati Minhyun sedang tak baik saja". Elaknya.

Bibir Sungmin mencebik, mengangkat Minhyun agar duduk dipangkuannya. "Suasana hati tak baik seperti apa untuk bayi satu tahun huh ?".

"Entahlah". Kyuhyun mengedikan bahunya. "Mungkin Minhyun kesepian dan ingin cepat memiliki dongsaeng Ming".

"Ya~". Sungmin memukul kecil bahu Kyuhyun. "Kau bahkan mengerjaiku setiap malam Kyu".

Kyuhyun terkekeh geli. tangannya menghentikan pergerakan tangan Minhyun yang ingin memasukan daun kedalam mulutnya. "Iya sayang, aku hanya bercanda". Ucapnya seraya menyentil hidung mancung Sungmin. Memberi kecupan panjang dibibir plum milik istrinya. Hanya mengecupnya saja.

"Ini ditempat umum bodoh!". Decak Sungmin.

.

.

.

.

Sungmin memejamkan mata menikmati sentuhan jari Kyuhyun pada anak rambut yang menutupi dahinya. Ia mengeratkan pelukannya pada Kyuhyun, menghapus jarak antara tubuh mereka.

Inilah kebiasaan mereka sebelum tidur selain bercinta. berpelukan seraya mengobrol sebelum terlelap menyambut esok pagi. Kyuhyun mengecup mesra kedua kelopak mata Sungmin. Salah satu hal yang menjadi kegemarannya.

"Bagaimana jika kita melakukannya lagi?". Tanya Kyuhyun.

"Apa?".

"Bercinta".

Sungmin mendongak manatap Kyuhyun. "Tak mau. Aku masih belum bisa Kyu. Kau terlalu bermain kasar semalam". Ia kembali menenggelamkan wajahnya didada bidang Kyuhyun menggesekan hidung mancungnya disana.

"Apa masih sakit?".

"Tentu saja". Pipi Sungmin mengembung. Namun wajahnya memerah mengingat permainan Kyuhyun semalam. Namja itu benar-benar menghabisinya tanpa ampun, walau tak bisa di pungkiri bahwa ia juga menyukainya.

Kyuhyun tersenyum. Mencium pucuk kepala Sungmin.

"Ming?".

Sungmin kembali mendongak "Hm?".

"Saranghae". Ucap Kyuhyun lembut. Tak memberi kesempatan Sungmin menjawabnya, bibir tebal itu sudah menempel persis diatas bibir Sungmin. Melumatnya lembut namun penuh gairah, membuat Sungmin terbuai akannya.

Cukup lama mereka berciuman. Kyuhyun kembali memainkan poni Sungmin setelah pagutan bibir mereka terlepas. Beralih mengusap bibir pink yang begitu menggodanya.

"Bagaimana jika kita berlibur?".

"Kemana?".

"Jeju mungkin".

"Kau mengajak berlibur atau berbulan madu?". Kekeh Sungmin.

Kyuhyun tersenyum, membelai pipi berisi Istrinya. "Sepertinya bulan madu. Bukankah kita tak pernah berbulan madu semenjak menikah?".

Mengingat pernikahan mereka yang dilaksanakan diam-diam, tentu saja mereka tak memikirkan mengunjungi tempat indah layaknya pengantin baru lainnya. Sampai Kyuhyun mengumumkan pernikahan mereka pada media, rencana berbulan madu tak pernah terlintas dipikiran mereka.

"Baiklah". Sungmin tersenyum senang. Mengecup sekilas bibir Kyuhyun. "Bersama Minhyun bukan?".

"Eh?". Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya. "Berdua saja".

"Mwo?". Sungmin membulatkan matanya, mendudukan tubuhnya menatap Kyuhyun tajam. "Hanya berdua? Kau ingin meninggalkan Minhyun sendiri?".

Kyuhyun ikut mendudukan tubuhnya, menggenggam sebelah tangan Sungmin. "Hey~ Minhyun tak akan sendiri, kita bisa meminta eomma dan appa menjaganya beberapa hari bukan?".

Mata Sungmin makin membulat. "Mwo? Astaga Kyu, kita berlibur sementara Minhyun kau titipkan pada eomma dan appa?". Tanya Sungmin tak percaya.

"Apa aku salah, bahkan jika kita meminta Ryeowook noona atau Taemin menjaga Minhyun, aku yakin mereka tak akan keberatan?".

"Tak mau". Sahut Sungmin tegas. Matanya makin menatap Kyuhyun tajam.

"Wae? Bukankah bulan madu hanya untuk suami dan istri saja?".

Sungmin membaringkan tubuhnya memunggungi Kyuhyun, mencebikan bibirnya kesal. "Aku tak mau. Kau bulan madu saja sendiri". Ucap Sungmin kesal.

Ayolah~ bagiamana bisa Sungmin berpergian jauh tanpa Minhyun. Dan bagaimana bisa suaminya itu mempunyai ide yang menurutnya sangat konyol.

"Mwo? Mana bisa begitu".

"Jika kau tetap tak ingin mengajak Minhyun. Aku tak akan mau". Ucap Sungmin final. Ia menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya. Tak peduli dengan tanggapan suaminya itu.

"Ya! kenapa malah kau yang marah?". Sungut Kyuhyun. Ia menghela nafasnya kesal. Sedangkan Sungmin, yeoja itu hanya diam sebelum suaminya itu mengubah pikirannya. Sungmin akan mogok berbicara dengan namja itu.

"Ya~ Ming, Yeobo~, jangan berpura-pura tidur!".

.

.

.

.

"Kau membawa Minhyun kemana huh?".

Sungmin meninggikan suaranya pada lawan bicaranya ditelpon. Tangannya berkacak pinggang menandakan bahwa yeoja itu tengah kesal.

Baiklah, setelah perdebatan semalam, Kyuhyun dan Sungmin terus menutup mulutnya rapat-rapat untuk satu sama lain. Tak ada percakapan satupun kecuali pada putri tercinta mereka.

Sungmin masih merasa kesal dengan rencana liburan Kyuhyun tanpa mengajak Minhyun. Begitu pula Kyuhyun, namja itu kesal, ia menilai Sungmin terlalu egois dan kekanakan. Kyuhyun pikir, mereka bisa merencanakan ulang tentang liburan itu. Tapi itu sebelum dirinya ikut merajuk. Kyuhyun sudah terlanjur kesal.

"Cepat bawa Minhyun pulang. sebentar lagi jam makan siang. Dan setelah itu Minhyun harus tidur".

Sungmin bukan takut jika Kyuhyun melupakan jam makan siang dan jam istirahat Minhyun. Ini bukan kali pertamanya Kyuhyun mengajak Minhyun berpergian tanpa Sungmin. Dan suaminya itu tak pernah melalaikan putrinya. Dengan artian Kyuhyun sudah hafal betul apa yang Minhyun perlukan dan inginkan.

Namun siang ini Kyuhyun seenaknya saja membawa Minhyun pergi saat ia tengah berbelanja beberapa bahan dapur di minimarket dekat apartemen mereka. Sungmin merasa Kyuhyun sudah menculik Minhyunnya.

"…".

"Karena kau membawa anakku pergi tanpa sepengetahuanku. Cepat pulang Cho!".

"…".

"Ya! Kau yang menyebalkan!".

Sungmin mematikan sambungannya kasar. Ia menenggak tandas air mineral didepannya. Meredam rasa kesal pada suami tecintanya itu.

"Dasar, Cho appa jelek. Appa mu sangat menyebalkan Minhyunie".

Sungmin mengambil kunci mobilnya yang ia letakan di atas meja. Mengambil tas beserta mantel berwarna pink miliknya. Yeoja itu berniat menyusul Kyuhyun, dan membawa Minhyun pulang.

.

.

.

.

Kyuhyun merogoh saku celananya, mengambil ponselnya yang berdering. Sebelum mengangkatnya, namja itu membukakan cup ice cream perisa coklat terlebih dahulu untuk putrinya yang duduk dibangku samping kemudi. Mata bulat Minhyun berbinar melihat makanan dingin yang disodorkan ayahnya. Tangan mungilnya susah payah menyendok ice cream itu, meringis merasakan sensasi dingin di lidahnya.

"Yeobseo".

Kyuhyun menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Sahutan dari si penelpon yang tak bukan adalah Sungmin sedikit memekakan telingannya.

"Aku mengajak Minhyun ke Dorm".

"…".

"Ya! aku hanya mengajak Minhyun bermain, mengapa seolah kau mengira aku menculiknya?".

Kyuhyun melihat jam yang melilit dipergelangan tangannya. Pukul 11.35, benar saja Sungmin mengingatkan jam makan siang Minhyun. Namun bukan berarti Kyuhyun lupa akan itu bukan?.

"…".

"Ya~ Minhyun juga anakku, tak usah menjadi menyebalkan seperti itu Ming".

"…".

Kyuhyun menjauhkan ponsel itu dari telinganya –lagi –. Suara nyaring Sungmin benar-benar memenuhi indra pendengarannya. Kyuhyun kembali memasukan ponselnya ke saku celana, menoleh pada Minhyun yang terlihat sangat menikmati ice cream itu. sebelum mengunjungi Dorm, Kyuhyun memberhentikan mobilnya di dekat taman. Membelikan ice cream untuk Minhyun.

"Eomma mu menyebalkan chagi".

Minhyun menghentikan pergerakan tangannya, memiringkan kepalanya imut menatap Kyuhyun.

"Eung". Mata Minhyun mengerjap imut. "Ma…". Racau Minhyun tak jelas namun masih di mengerti Kyuhyun.

"Iya, eomma". Jawab Kyuhyun.

Kepala Minhyun menggeleng. Kembali melanjutkan makannya yang tertunda. "Ya~ kau memang selalu mendukung eomma mu". Kyuhyun merengut sebal. Ia tersentak kaget saat Minhyun menyodorkan sesendok ice craem padanya. Ia tersenyum lembut, membuka mulutnya memakan ice cream itu. Walau kenyataannya, tak ada sedikitpun ice cream yang menempel disendok itu.

"Aigo, anak appa pintar sekali". Kyuhyun mengacak rambut tebal Minhyun. "Tapi mengapa makanmu barantakan seperti ini sayang". Ia mengelap mulut mungil Minhyun yang dipenuhi lelehan ice cream dengan tissue.

"Kajja, kita beli bubur labu untuk makan siangmu".

.

.

.

.

Kyuhyun menolehkan kepalanya saat pintu utama Dorm yang pernah ditempatinya dulu terbuka lebar. Menampakan sosok yeoja sang pemilik hati dengan pakaian santai khas ibu muda yang melekat ditubuhnya. Jika ditanya bagaimana Sungmin bisa membuka pintu itu. Jawabannya karena Sungmin hafal angka digit kode kunci pintu itu. Beruntung karena belum ada yang mengubahnya.

Suasana dorm siang ini tampak sepi. Hanya ada Onew saja. Dan namja penyuka ayam goreng itu sedang tidur terlelap dikamarnya. Maklumlah, memiliki hari libur membuatnya memilih menghabiskan waktu dengan bantal-bantal tercintanya.

Sungmin berjalan mendekati Kyuhyun. duduk disisi namja itu seraya mengangkat Minhyun kepangkuannya.

"Apa kau baik-baik saja sayang?". Tanya Sungmin pada Minhyun. Bayi Mungil itu tersenyum lebar. Namun kembali memainkan remot televisi ditangannya.

"Minhyun bersama appanya. Tentu saja dia baik-baik saja". Sahut Kyuhyun.

Sungmin hanya diam. Pura-pura tak mendengar ucapan namja berkemeja biru muda itu. "Kau sudah makan sayang?". Tanya Sungmin pada Minhyun lagi.

"Dia sudah makan. Aku membelikannya bubur labu".

"Aku tak bicara padamu".

"Ya! kau masih marah?".

Sungmin menoleh. Menyipitkan matanya menatap Kyuhyun. "Menurutmu?".

Kyuhyun menghela nafasnya. "Ya~ soal liburan itu bukankah kita bisa membicarakannya lagi. Kenapa kau harus semarah ini padaku".

Sungmin terperangah. Menurunkan Minhyun dilantai berlapis karpet itu. "Mambicarakannya lagi? Membicarakan apa? Menitipkan Minhyun pada Eunhyuk, atau pada Victoria?".

"Bukan seperti itu Ming". Kyuhyun berujar frustasi, mengacak rambut coklat pekatnya.

"Lalu apa?".

Mata Sungmin membulat sempurna. Tiba-tiba saja Kyuhyun menciumnya. Kedua tangan Kyuhyun mendekap kedua pipi Sungmin. Membuat ciuman mereka bertambah dalam.

Tangan Sungmin mengepal memukul kecil bahu Kyuhyun. tak mengindahkannya, namja itu terus menggerakan bibirnya diatas bibir Sungmin. Menggigit kecil bibir bawah itu agar Sungmin memberi akses masuk lidahnya.

Sungmin yang memang selalu terbuai akan sentuhan Kyuhyun hanya bisa pasrah, menikmati pagutan panas yang Kyuhyun berikan. Tangannya yang bertengger di bahu Kyuhyun kini melingkar bebas di leher namja itu. Meremas rambut belakang Kyuhyun seraya membalas cumbuan suaminya.

Onew yang memang sudah terusik dari tadi hanya bisa menggeleng heran melihat kelakuan seniornya. Namja itu menyenderkan tubuhnya dibibir pintu kamar. Matanya masih setengah terpejam, namun adegan ciuman panas itu tertangkap jelas olehnya. Hey! Apa kejadian dirumah keluarga Choi tempo lalu akan terulang lagi?

Onew menunduk merasakan pukulan dikakinya. Senyumnya mengembang mendapati bayi montok yang mencoba menarik perhatiannya. Dengan terampil Onew mengangkat tubuh Minhyun. Mencium pipi bulat itu gemas.

"Minhyun-ah, appa dan eomma mu sangat mengerikan sayang". Onew menunjuk Kyuhyun dan Sungmin yang masih berciuman. "Jadi tindakanmu menghampiri oppa sangatlah tepat. Kajja bermain dikamar oppa saja. Oppa punya banyak mainan".

Minhyun mengerjapkan matanya imut. Tersenyum lebar pada namja yang selalu menyebut dirinya oppa pada Minhyun.

Kyuhyun melepas tautan bibir mereka perlahan. Mengusap benang saliva yang membasahi dagu dan leher Sungmin. "Lupakan tentang liburan itu. Dan jangan seperti ini".

Wajah Sungmin merona, tak berani menatap manik mata Kyuhyun. lagi, Kyuhyun mencium Sungmin. Dan kali ini berpindah pada leher mulus yeoja itu.

.

.

.

.

Walau masih sedikit canggung. Makan malam kali ini tak sesepi sarapan pagi tadi. Sesekali mereka berbincang walau tak begitu banyak.

Sungmin sadar jika dirinya sangat egois. Tapi itu ia lakukan karena tak mau berpisah terlalu lama dan jauh dengan Minhyun. Dan Kyuhyun, namja itu juga menyadari jika dirinya salah. Bagaimana bisa ia memiliki ide berlibur tanpa mengajak Minhyun?.

"Mian". Sungmin membuka obrolan mereka. Meremas ujung selimut yang menutupi tubuhnya sebatas dada.

Kyuhyun yang berbaring disamping Sungmin menolehkan kepalanya. Tersenyum tipis mendengar ucapan maaf istrinya itu. "Untuk apa?".

"Jangan berpura-pura tak tau Cho!".

"Aku benar-benar tak tau".

Bibir Sungmin mengerucut. Kembali menatap langit-langit kamarnya. "Aish… lupakan saja".

Kyuhyun terkekeh geli. ia menggulingkan tubuhnya menindih Sungmin. Membuat yeoja itu meleguh lirih. "Aku sudah memintamu untuk melupakannya. Kenapa mengingatnya kembali".

"Ya~ aku sudah melupakannya". Sungmin memutar bola matanya. Tersenyum tipis kemudian.

Kyuhyun menyungginkan senyum manisnya. Menyibak poni Sungmin yang menutupi dahi yeoja itu. Memberi kecupan lembut disana.

"Jangan terlalu cepat marah seperti tadi, aku tak suka".

Sungmin mengangguk. Memejamkan matanya saat Kyuhyun mengecup cepat bibir tipisnya.

"Kau terlihat sangat jelek jika sedang marah sayang".

Sungmin melotot kesal. Menghadiahi Kyuhyun cubitan panas di pinggangnya. "Kau mengejekku?".

"Omo~ tapi kau juga terlihat sangat cantik jika sedang merajuk seperti ini Ming".

Sungmin berdecih lirih. Memukul punggung Kyuhyun cukup keras. "Berhentilah menggombal Minhyun appa. Dan menyingkir dari tubuhku. Kau sangat berat".

"Tak mau".

"Lalu apa maumu tuan?".

Kyuhyun menyeringai. Membuat Sungmin bergidik ngeri melihatnya. "Aku mau tubuhmu".

"M-mwo? Ya! apa maksudmu". Ucap Sungmin terbata, menelan salivanya susah payah saat seringaian Kyuhyun makin mengembang.

"Bercinta sayang, bukankah kita sudah terbiasa melakukannya". Bisik Kyuhyun seduktif, menjilat daun telinga Sungmin.

"Tapi empppt~".

Secepat kilat Kyuhyun membungkam mulut Sungmin. Menciumnya sedikit kasar, dan melembut saat Sungmin mulai membalasnya. Dan Sungmin yakin Kyuhyun akan menghabisinya malam ini. Sedangkan Kyuhyun, tentu saja dengan senang hati membuat istrinya mendesahkan namanya sepanjang sesi percintaan mereka malam ini.

.

.

.

.

Tak ada bulan madu. Tak ada berlibur dipulau jeju. Kyuhyun dan Sungmin lebih memilih bermain di arena permainan indoor Lotte mart. Walau beberapa pengunjung meminta foto bersama dengan Kyuhyun, keluarga kecil itu sama sekali tak merasa terganggu.

Minhyun begitu berbinar melihat banyak lampu berkelip, tak lupa patung-patung boneka yang membuatnya tersenyum lebar dalam gendongan Kyuhyun.

Minhyun menggeleng saat Sungmin memakaikan bando kelinci dikepala mungilnya. Lebih menyukai kaca mata hitam yang Kyuhyun pakai. Tangan mungilnya menarik kaca mata hitam Kyuhyun. benda itu terus merosot menutupi mulut mungil Minhyun saat bayi berumur satu tahun itu mencoba memakainya.

"itu terlalu besar sayang". Ucap Sungmin memberi pengertian. "Pakai ini saja".

Kyuhyun terkikik saat Minhyun lagi-lagi menggeleng. Tangannya terulur membenarkan kaca mata hitam itu. "Aigo~ dia semakin pintar saja".

Mereka kembali menyusuri arena permainan indoor itu. Menaiki wahana yang tak berbahaya, berfoto dengan para badut, dan membeli pernak-pernik yang kebanyakan berwarna merah muda.

Puas bermain-main, mereka memilih duduk di salah satu bangku panjang yang tersedia disana. Memakan ice cream stroberry dengan topping warna warni choco chips diatasnya. Tak untuk Minhyun, putri aktor tampan itu sibuk dengan dua cookies coklat ditangannya. Sungmin tak membolehkan Minhyun terlalu sering memakan ice cream.

"Kau tau Ming?".

"Hm?".

"Tuhan begitu baik padaku, memberiku istri dan anak secantik kau dan Minhyun. Aku sangat bahagia".

Sungmin tersenyum manis. "Aku juga sangat bahagia memiliki suami seorang artis terkenal seperti mu".

Kyuhyun tersenyum kecut, lalu tertawa renyah mengingat kembali ucapan Sungmin barusan. Ia menggenggam sebelah tangan Sungmin erat, lalu mengecup pipi tembam Minhyun.

"Kyu".

"Ya?".

sungmin merogoh saku mantelnya. Mengambil benda kecil dari sana. Sebenarnya Sungmin ingin menyerahkannya tadi pagi. namun urung saat putri kecilnya menangis.

Kyuhyun mengerutkan alisnya, menatap benda kecil itu penuh tanya. "Apa ini?".

Sungmin berdecih. "Kau tak tau ini apa?".

"Testpack?". Kerutan di dahi Kyuhyun makin tergambar jelas. Menatap benda pipih itu tak berkedip.

"Astaga… kau masih tak mengerti?". Sungmin menggeleng heran. Memasukan kembali testpack itu kedalam sakunya.

Mata Kyuhyun membulat. Baru menyadari kegunaan benda itu. "Kau hamil?". Tanya Kyuhyun tak percaya. Matanya menuntut Sungmin penuh tanya.

"Menurutmu?". Sungmin balik bertanya. Membenarkan posisi Minhyun yang berada dipangkuannya.

"Kau hamil". Jawab Kyuhyun datar. Ia memasang wajah bodohnya. Mengerjapkan matanya berulang-ulang, membuat Sungmin terkekeh geli dengan kelakuan suaminya itu. Oh! Siapapun tolong foto wajah bodoh Kyuhyun saat ini.

"Ya. aku hamil. Selamat tuan Cho". Ujar Sungmin memberi kecupan mesra dibibir suaminya.

.

.

.

E.N.D

Halloooo…

Akhirnya selesai juga.

Seperti biasanya. Saya ngga bosen ngucapin terima kasih buat chingudeul yang udah mampir baca dan ngereview fic ini. gamsahamnida *bow

Maaf, kalau endingnya ngga sesuai harapan. Maaf juga kalau feelnya ngga dapet.

Jadi untuk terakhir kalinya, jangan lupa tinggalkan Review kalian ya.

Eum… ngga pandai buat note panjang-panjang.

Jadi cukup samapai disini.

Dan sampai jumpa di fic selanjutnya.

Saranghae~ Saranghae~

/peluk chingudeul satu-satu/

Special thanks to :

princesssparkyu : kkk~ Nc nya biar jadi rahasia donghae, Eunhyuk dan saya aja. Hehehe. Gomawoyo~

Lee chaRaa : iya, saya juga begitu. Kalo ngebayangin yewook terkadang senyum guling-guling sendiri. Gomawoyo~

zaAra evilkyu : hahaha. Sayangnya ngga ada nc kyumin chingu. Warning Rate T nya bertanduk nanti kalo saya kasih nc. Hehehe gomawoyo~

Babyjoy : iya, saya juga nunggu baby-baby nya Eunhae. Kkk~ kurang panjang yah? Ini sudah panjang? *terjun ke jurang. Hehehe gomawoyo~

babychoi137 : hehehe. Semoga part ini juga bikin greget yaa. *cubit Minhyun. Gomawoyo~

chochor : aaaa emangnya mau ngapain? Kkk~ *gedor2 kamar Eunhae. Hehehe gomawoyo~

dirakyu : kyaaa~ emang ngegemesin /heboh sendiri/. Ini sudah dilanjut. Gomawoyo~

cloudswan : iya, ini udah di bikin. Monggo dibaca. Kkk gomawoyo~

Heldamagnae : horeee *lemparmercon. Kkk gomawoyo~

Luvori19 : saya tau desahan kecewa eonni yang paling kenceng gegara ngga ada nc. *plak. Hehehe iya ini udah di lanjut Kyumin. Gomawoyo~ fighting!

Meonk and Deog : aaaa NC nya eunhae mengerikan. Jadi saya cut. Hahaha *ditendang. Ok sudah dilanjut. Gomawoyo~

PaboGirl : iya ini Kyumin. Ayok eonni Pabo -disiram bensin- Girl monggoh dibaca. Hehehe Gomawoyo~. Saya hanya bercanda. kkk

anfani ELFishy : anyeooong~ ayo dibaca lagi. Gomawoyo~

kyuqie : ayo kyumin, ini udah chap kyumin. Silahkan kyuminnya dibaca. Hehe gomawoyo~

Alfia Retno S : iya. Ini sudah dilanjut. Kkk Minhyun emang cerdas kayak saya. *digigitMinhyun. Hehehe silahkan dibaca. Gomawoyo~

tarry24792 : hahaha saya juga kecewa. Salahkan saja pada Donghae yang bergoyang. /tampar mulut sendiri/. Hehehe gomawoyo~

PAI~ PAI~