Anyeong haseyo~

Saya kembali~

Entahlah ini disebut sequel apa bukan. tapi saya lagi pengin buat kelanjutan kisah couple-couple setelah fic Our Behind selesai. Jadi saya sarankan untuk mampir di Our Behind terlebih dulu. :p – modus –

Seperti yang udah saya jelasin di summary nya. Saya ngebuat empat couple. Satu couple di setiap chapternya. Jadi ini akan berakhir di chapter ke empat.

So, lets check this story.

YEWOOK

.

Kim Jongwoon

Kim Ryeowook

.

Rated : T

.

GS/Typo(s)/Membosankan/Pasaran/Tidak sesuai EYD/OOC

.

Semua Cast milik diri mereka masing-masing, orang tua, dan Tuhan YME.

Saya hanya meminjam nama mereka saja.

.

Don't Like Don't Read

.

Don't Bash The Chara

^Happy Reading^

.

.

.

Loving You – Suju KRY

Deru halus mesin mobil hitam mewah itu terhenti saat Kim Jongwoon memutar anak kunci yang tergantung disisi bawah steer. Mobil yang baru saja di belinya bulan lalu ia pakirkan di depan pintu pagar rumah minimalis bernuansa coklat.

Jujur saja, namja yang lebih akrab dipanggil Yesung itu tak ikhlas dengan kenyataan bahwa rumah itu sudah terlihat jelas didepannya. Padahal ia sudah mengemudikan mobilnya selamban mungkin agar bisa lebih lama lagi menikmati perjalanannya.

"Ah, sudah sampai. terimakasih Yesung oppa".

Well, hati Yesung selalu tersenyum jika mendengar embel-embel 'oppa' dibelakang namanya. Hey! Banyak yang memanggilnya seperti itu bukan?. Bahkan sebagian besar fangirlnya memanggil dengan sebutan oppa.

Tapi ini berbeda, Yesung sangat menyukai jika yeoja bernama Kim Ryeowook itu memanggilnya demikian. Terdengar sangat manja dan menggemaskan menurutnya.

"Eum". Yesung mengangguk. Menyunggingkan senyumnya semanis mungkin. "Ryeowookie, apa besok kau akan menjenguk Sungmin?".

"Sepertinya iya. Aku dan Eunhyuk eonni memang merencanakannya tadi". Jawab Ryeowook. Yeoja itu melepas seat belt yang melilit tubuhnya.

"Boleh oppa mengantarmu?".

"Eh?". Dahi Ryeowook mengerut samar.

"Oppa rasa, oppa merindukan Minhyunie, dia sangat menggemaskan". Sambung Yesung cepat.

Ryeowook tertawa kecil. "Minhyunie memang sangat menggemaskan. Ah~ aku juga sangat merindukannya, padahal kita baru saja mengunjunginya". Ryeowook tersenyum gemas membayangkan bayi mungil yang tak lain adalah anak Kyuhyun dan Sungmin.

"Jadi boleh oppa mengantarmu?". Tanya Yesung lagi.

"Apa tak merepotkan?".

Yesung tersenyum melipat kedua tangannya didepan dada. "Tentu saja tidak".

"Baiklah". Ryeowook mengangguk canggung. Namun di lain sisi hatinya melompat girang. Oh bukankah Ryeowook memang diam diam menyukai Yesung?.

"Sepertinya besok kita harus membeli sesuatu untuk Minhyun". Usul Yesung.

"Ah~ oppa benar. Kita harus membeli sesuatu untuk Minhyun. Mainan mungkin". ucap Ryeowook antusias, matanya berbinar membayangkan boneka boneka jerapah kecil tersusun rapi di box bayi Minhyun.

"Ide bagus". Yesung mengangguk, matanya menyipit akibat senyuman senang yang mengukir dibibirnya. Sepertinya ia akan memberikan boneka kura-kura yang sangat besar untuk anak sahabatnya itu.

"Baiklah, aku masuk dulu oppa, terima kasih sudah mengantarku".

"Tak usah terlalu sungkan. Oppa sangat senang bisa mengantarmu".

Ryeowook beranjak keluar. Menunduk berpamitan kembali pada Yesung, saat namja itu membuka jendela samping kemudi. "Sekali lagi terima kasih. Hati-hati dijalan oppa".

Yesung mengangguk. "Masuklah". Titah Yesung tanpa membuang senyumannya.

Ryeowook menganggukan kepalanya. Melambaikan tangannya sebelum berbalik melangkah masuk kedalam.

.

.

.

.

"Bagaimana?".

Yesung menunjukan boneka kelinci berukuran besar melebihi setengah badannya. namja itu sempat kesal karena tak menjumpai boneka kura-kura terpajang di salah satu toko mainan pusat perbelanjaan kota Seoul itu. Dan boneka kelinci sepertinya tak buruk.

Ryeowook mengangguk. Memegang telinga panjang boneka kelinci berwarna merah muda di pelukan Yesung. "Imut sekali".

Yesung membenarkan topi dan kaca mata yang ia kenakan. Terpaksa ia harus melakukan penyamaran karena tak ingin jika ada yang mengenalinya saat ini.

Bukan karena takut akan beredar gossip karena ia tertangkap berpergian dengan seorang yeoja. Bukan itu, Yesung hanya tak ingin ada yang mengganggu waktunya dengan Ryeowook sekarang. entah itu meminta tanda tangan, berfoto bersama, atau sekedar menanyakan kabarnya. Saat ini Yesung tak menginginkan itu.

"Tapi kau lebih imut".

Ryeowook mendengus mendengar ucapan Yesung, menutupi semburat merah diwajahnya. "Apa oppa sedang mencoba menggombaliku?".

Yesung membuang wajahnya kesamping. Tertawa geli melihat wajah kesal Ryeowook yang menurutnya sangat menggemaskan. "Apa oppa terlihat seperti sedang menggombal?".

"Aish… lupakan". Ryeowook berdecak sebal. Kembali melihat-lihat mobil remot control yang terpajang rapih di rak. Ditangan Yeoja itu sudah ada boneka jerapah yang akan ia berikan untuk Minhyun. Namun sepertinya ia juga akan membelikan mainan untuk Henry. Putra tunggal Tan Hanggeng itu sangat menyukai mainan remot control.

"Untuk siapa?". Tanya Yesung.

"Untuk Henry". Ryeowook mengambil mainan mobil sedan berwarna merah. "Bagus tidak?". Tanyanya meminta pendapat.

"Kau memilih yang tepat". Yesung mengacungkan jempolnya membuat Ryeowook tertawa kecil.

.

.

"Apa oppa tak ada jadwal hari ini?". Ryeowook meletakan mainan-mainan yang mereka pilih diatas meja kasir. Membiarkan pekerja toko itu menghitung dan membungkus rapih semuanya.

"Tidak". Yesung mengambil dua gantungan ponsel berinisial R dan Y yang tergantung di samping meja kasir. Menyodorkan pada pekerja toko itu agar menghitungnya juga.

Mulut Ryeowook membulat sembari menganggukan kepalanya. Mengedarkan kembali pandangannya pada seisi toko itu.

"Berapa semuanya?".

Cepat-cepat Ryeowook menoleh pada Yesung. namja itu sudah bersiap menyerahkan kartu kreditnya.

"Eh? Kau cukup membayar milikmu saja oppa". Ryeowook membuka dompetnya. Mengambil beberapa lembaran uang dari sana.

Yesung tersenyum sembari menahan pergerakan tangan Ryeowook. "Tak akan ku lakukan. biar oppa yang membayarnya".

"Tapi…".

"Sudahlah, oppa tak menerima penolakan Kim Ryeowook". Jantung Yesung berdegup cepat mengucap nama lengkap Ryeowook. Ia seolah mengucap marganya didepan nama yeoja itu. Padahal mereka memang memiliki marga yang sama.

"Tapi…".

"Sebagai gantinya, kau harus mentraktir oppa ice cream".

.

.

.

.

Yesung dan Ryeowook memilih duduk dibangku yang tersedia di sisi-sisi pusat perbelanjaan itu. Memandangi wahana kecil permainan indoor yang dipenuhi banyak anak kecil.

Ryeowook menyendokan ice cream perisa vanilla yang baru saja dibelinya. Meringis merasakan sensasi makanan dingin itu meleleh di lidahnya.

"Ini milikmu".

Ryeowook menatap bingung gantungan ponsel lucu dengan huruf Y tertera disana. Seingatnya, ia tak membeli benda itu. Mengapa Yesung mengatakan jika itu miliknya.

"Hm?".

"Ini hadiah dari oppa untukmu". Sambung Yesung menyadari raut kebingungan Ryeowook. "Kemarikan ponselmu?".

Walau masih tampak bingung. Ryeowook tetap menuruti perintah Yesung. diambilnya ponsel berwarna putih dari tasnya. Meletakannya pada tangan Yesung yang terbuka lebar.

Dengan telaten Yesung memasang gantungan itu di sudut atas ponsel Ryeowook. Tersenyum lebar setelah benda itu tergantung manis di sana. Tak hanya ponsel Ryeowook. Ia juga memasang gantungan ponsel berinisial R di ponselnya.

"Selesai". Yesung menyodorkan ponsel Ryeowook yang langsung diterima yeoja itu. "Sangat cocok bukan?".

"Oh~ tapi kenapa…?". Ryeowook menggantung kalimatnya. Memandang penuh tanya huruf digantungan ponsel itu.

"Itu inisial namaku". Jawab Yesung. "Dan ini inisial namamu". Lanjutnya seraya mengangkat ponselnya. "Berjanjilah jika kau tak akan melepasnya". Yesung memandangi gantungan ponselnya, menggerak-gerakan huruf R itu dengan telunjuk kanannya.

"Bagaimana jika aku melepasnya?".

Yesung melipat kedua tangannya, matanya menyipit menatap tajam Ryeowook. "Jika kau melepasnya. Kau harus menikah denganku".

Ryeowook terbahak. Ucapan Yesung begitu konyol. Namun tak bisa dipungkiri. Ia sangat senang mendengarnya. "Baiklah, akan kupastikan benda ini tak akan kulepas".

"Jadi kau tak ingin menikah denganku?". Bibir Yesung mengerucut. Sangat tak cocok diwajahnya yang begitu dingin.

Ryeowook kembali terbahak, memukul kecil lengan Yesung. "Jangan memasang wajah seperti itu oppa. Itu sangat menggelikan". Ucapnya mengejek.

Yesung berdecih sebal. Jemarinya bergerak mencari aplikasi kamera diponselnya. "Oppa ingin mengambil fotomu dengan gantungan ponsel itu".

"Eh?". Ryeowook sedikit terkejut. Namun sedetik kemudian ia mengangguk. Yeoja itu begitu banyak mengoleksi foto Yesung yang diam-diam ia unduh dari internet. Jadi tak masalah bukan jika Yesung memiliki satu fotonya.

Ryeowook menampakan senyum manisnya saat Yesung siap membidik yeoja itu dengan kamera ponsel. Tak lupa yeoja berambut lurus panjang itu mengangkat ponselnya sebatas pipi, serta menunjukan peace sign sebagai ciri khasnya ketika berfoto.

Klik~

Yesung tersenyum puas. Kembali ia menggerakan jemarinya cukup lama diponsel itu.

Mereka kembali mengobrol ringan, tak jarang mengomentari cara berpakaian orang-orang yang melintas di depan mereka. Sangat tak penting memang, tapi itu cukup menyenangkan.

Yesung tertawa geli saat melihat seorang yeoja memakai kaos bergambar wajahnya. Dan jangan lupakan tulisan dikaos itu. 'My husband is Yesung'. itu makin membuat Yesung tertawa.

"Kau tunggu disini, oppa pergi ke toilet sebentar".

Ryeowook mengangguk. Memandang punggung Yesung yang semakin menjauh. Sambil menunggu, ia mencoba membuka aplikasi social media twitter miliknya. Membuang rasa bosan sebelum Yesung kembali.

Susah payah Ryeowook menelan salivanya, matanya melotot lebar saat melihat seseorang yang ia follow memposting fotonya. Foto dengan pose peace sign dan ponsel yang menempel dipipi tirus itu.

'sepertinya aku jatuh cinta pada yeoja ini'

Itulah kalimat yang di tulis oleh pemilik akun twitter shfly3424.

"Kita pergi sekarang?". Tanya Yesung saat kembali menduduki sisi kosong sebelah Ryeowook. Alis namja itu mengerut melihat Ryeowook yang menatapnya kosong.

"Oppa ini?". Ryeowook menatap Yesung. mengerjap bingung seraya menunjukan layar ponselnya.

Yesung tersenyum, mengacak poni Ryeowook sekilas. "Kau sudah melihatnya, bagaimana menurutmu?". Ryeowook hanya diam. Belum sepenuhnya mencerna ucapan Yesung. "Sepertinya oppa memang jatuh cinta Wookie".

.

.

.

.

FIN

Ok siiipp… memang aneh bukan main. Saya amat mengakuinya.

But, mind to Review?