THIS WAY

Cast : KYUMIN, Yesung, Seohyun

Gender : boyxboy, YAOI

Cerita Asli milik saya

HAPPY READING^^

S

.

E

L

F

.

Semua berjalan seperti biasa, sungmin tetap menjalani harinya dengan Kyuhyun maupun Yesung. Ryeowook benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran sepupunya. Kenapa ia tega membagi cintanya ah ani, cinta Sungmin hanya untuk Kyuhyun, tapi kenapa ia masih menjalin hubungan dengan namja yang ia sukai?

"hyungie, aku mau bicara kepadamu" suara datar Ryeowook membuat Sungmin yang tadinya hanya bermain dengan laptopnya menoleh kearah sepupunya.

"bicara saja wookie" ucap Sungmin sambil tersenyum. Entah kenapa ia merasakan ada yang tidak beres dengan Ryeowook. Tapi ia mengusir pemikiran tersebut dan mengembalikan pemikiran positif dalam benaknya. Ryeowook mengatur nafasnya beberapa detik kemudian ia menghembuskannya berat.

"kenapa kau egois sekali hyung?" ucapan ambigu Ryeowook membuat dahi mulus Sungmin berkerut. Apa yang anak ini bicarakan?

"Apa maksudmu wookie? Hyung tidak mengerti"

"Kenapa kau mengikat keduanya dalam genggamanmu? Apa kau tidak tahu bagaimana perasaan mereka?" semakin ambigu ucapan Ryeowook semakin membuat Sungmin terheran. Sungguh ia tak mengetahui apa yang dibicarakan oleh sepupu manisnya itu.

"Apa? Siapa yang kuikat Wookie?" tanya Sungmin sambil berdiri didepan Ryeowook. Ryeowook menatap sendu mata Sungmin.

"Yesung hyung dan Kyuhyun-ssi" ucap Ryeowook tegas. Sebenarnya ia juga tak mau menyakiti hati Sungmin tapi apa yang dilakukannya selama ini adalah sebuah kesalahan, dan sebuah siksaan bagi namja yang ia cintai –Yesung-

"Wookie... aku.."

"Hyung, kumohon.. lepaskan salah satu dari mereka" ucap Ryeowook sambil menatap ekspresi Sungmin yang sulit diartikan.

Sungmin menggeleng.

"Tidak, aku tidak bisa wookie. Aku tidak bisa memilih salah satu dari mereka" ucapnya dengan balik menatap bolamata kelam Ryeowook. Ryeowook menyunggingkan seringaiannya.

"Kau egois hyung" desisnya.

"Ya, aku egois untuk cintaku sendiri Wookie" sanggahnya.

Ryeowook sungguh tak mengerti bagaimana jalan pikiran Sungmin yang menganggap keduanya adalah cintanya sendiri.

"kau tidak mengerti perasaan mereka hyung! Kau hanya mementingkan egomu sendiri, bagaimana dengan perasaan Kyuhyun-sii, dan bagaimana dangan perasaan.. yesung hyung? Bukankah dia baik sekali padamu, hah?"

Nafas namja manis itu tersenggal-senggal setelah melafalkan kalimat panjang yang sudah cukup mewakilkan uneg-unegnya selama ini, meski belum seutuhnya.

Sungmin terdiam mendengar ucapan Ryeowook, dia benar. Ia telah melupakan bagaimana dengan perasaan keduanya ia hanya memikirkan kebahagiaanya seorang.

Apakah selama ini ia menjadi orang jahat bagi keduanya?

.

.

.

.

.

"Hiks.. hiks.." suara isakan terdengar dari mulut mungil namja manis yang tengah duduk disebuah bangku panjang disebuah taman yang hanya ditemani oleh sinar senja sore hari.

"wookie?" suara merdu milik seseorang yang sangat tidak asing ditelingannya terdengar cukup jelas.

Namja manis itu mendongak, mata merahnya membulat melihat siapa sosok tersebut. Sosok namja yang sangat ia cintai sejak pertama kali jumpa, tidak pernah lepas ingatannya tentang namja bermata sipit tersebut.

"kau kenapa menangis sendirian disini?" pertanyaan konyol terdengar menggelikan ditelinga Ryeowook tapi tetap saja ia masih mengeluarkan airmatanya.

"aku tidak punya teman" ucapnya dengan suara bergetar. Khas sekali orang baru menangis. Yesung tersenyum tipis mendengarnya, polos sekali namja disampingnya ini.

"aku bisa jadi temanmu" ucapnya kemudian. Ia menoleh kearah Ryeowook yang masih setia dengan wajah cemberutnya.

"ani, kau tidak bisa" ucap Ryeowook tanpa berpaling.

"wae?" heran, sungguh bangaimana bisa namja tersebut menolak menjadi temannya?

"karena, aku hanya mau kau menjadi namjachinguku hyung" ucapan tegas Ryeowook membuat Yesung terdiam cukup lama untuk mencerna apa yang namja manis tersebut ucapkan.

"tapi, sungmin-"

"dia berselingkuh dibelakangmu hyung, dia berpacaran dengan Kyuhyun!" Ryeowook berdiri sambil memandang Yesung dengan mata memicing. Yesung menghela nafasnya sebelum memulai kata-katanya.

"ya, aku tahu itu. Tapi.. aku mencintainya" ucapnya sambil memandang kosong senja yang dengan perlahan berpulang ke peraduannya. Ia tersenyum membayangkan pertemuan pertamanya dengan sosok yang berhasil mencuri hatinya tersebut.

"kau akan terluka hyung!"

"ya aku tahu" matanya mengalihkan pandangannya kearah Ryeowook yang masih berdiri didepannya.

"dan aku akan bertahan, sampai kapanpun" ucapan Yesung membuatnya harus membuatnya harus menerima pukulan telak dengan kata-kata tersebut. Kaki mungilnya melangkah meninggalkan sosok bermata sipit itu yang memandang sendu punggungnya.

'mianhe wookie'

.

.

.

.

"kau kenapa ming? Wajahmu pucat sekali. Apa kau sakit?" kyuhyun mengelus permukaan chubby Sungmin yang baru menapaki kakinya diruang kelas.

Sungmin tersenyum memndengar ucapan sang kekasih. "ani. Aku baik-baik saja" ucapnya lembut. "kembalilah ke kelasmu, sebentar lagi bel akan berbunyi" lanjutnya sambil mendorong bahu Kyuhyun,

"tapi, aku masih mau disini ming"

"Cho kyuhyun" tatapan tajam yang sama sekali tidak menakutkan keluar dari sosok manis sungmin.

"Arraseo, sampai berjumpa nanti chagi"

Chu~

Kecupan lembut kyuhyun daratkan dibibir merah muda Sungmin yang sangat menggodanya sedari tadi. Sungmin tersenyum setelah mendapatkan kecupan sayang tersebut sambil terus melihat punggung namja yang ia cintai menghilang dibalik pintu berwarna cokelat tersebut.

.

.

.

.

Seorang namja tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek melangkahkan kaki kurusnya cepat seperti sedang diburu oleh waktu. Sambil sesekali membenahi sebuah tas punggun yang hanya ia selempangkan dibahu kanannya. Masih dengan mengnakan seragam khas senior high school ia berjalan menuju taman yang kemarin sore ia kunjungi.

"aku tidak tahu min, haruskah aku bertahan dengan kondisi jantungku yang luka parah?" monolognya sambil menatap layar smartphone-nya yang menanpilkan ID CALLER orang yang amat ia cintai. Tapi tangannya tergerak untuk menggeser ikon berwarna merah daripada ikon berwarna hijau.

Kepalanya menyandar pada tubuh pohon yang memang ia pilih sebagai tempat pelampiasanya.

"bodohnya aku, sampai-sampai mobilku lupa kubawa. Dan semua ini karena kau Lee Sungmin. Aaarrgtttt.. hah hah" koyak hatinya, hancur lebur seperti daging yang digiling dalam mesin penggiling. Ia menjambak kuat surai hitamnya dengan kasar, entah berapa helai rambut yang terjatuh akibat perbuatannya. Tapi ia tak perduli, sama sekali tak perduli.

"sekarang giliran kau yang tak punya teman?" suara siapa? Namja manis berdiri tak jauh dari tempatnya duduk memandang heran kearahnya.

"wookie~" gumamnya.

"apa kau sedang frustasi?" tanyanya polos. Ia bertanya seolah semalam tak ada kejadian apa-apa.

"tolong aku"

"mwo?"

"tolong aku melupakan Sungmin, kumohon" ia tak perduli dengan ucapannya tadi malam, ia sungguh sudah tak kuat menahan sakit hatinya sendiri. Ia sadar, hanya Kyuhyun yang ada di hati Sungmin. Hanya sosok tersebut yang mampu membuat hidup bahagia tanpa senyuman palsu dihidupnya.

"hyung... aku.. akan berusaha" ucapan Ryeowook terdengar biasa saja, tapi hati namja manis tersebut sangat berbunga-bunga dan meletup-letup seperti bom molotov. #abaikan

Senyuman hangat nan tulus terukir indah di bibir tipis Yesung.

'Semoga kau bahagia dengannya min, aku akan bahagia jika kau bahagia '

.

.

.

"ming, kau kenapa? Dari tadi pagi kau terlihat aneh, apa ada sesuatu yang tidak beres?" pertanyaan kyuhyun menyadarkannya.

"Yesung hyung, dari tadi pagi aku tak melihatnya. Padahal tadi aku melihat mobilnya di tempat parkir" ucapnya dengan meremas-remas tangannya sendiri.

"kau sudah coba untuk menghubunginya?" tanya Kyuhyun yang menatap intens Sungmin.

"Ne, tapi ia me-reject-nya beberapa kali"

Kyuhyun hanya terdiam melihat kekhawatiran diwajah Sungmin yang ia tunjukkan untuk orang selain dirinya, cemburu? Pastilah, siapa yang tidak cemburu melihat kekasihnya lebih mengkhawatirkan orang lain selain kita?

Drrrttt...

Suara getaran handphone Sungmin memecah keheningan antara kekhawatiran dan kecemburuan diantara mereka.

From : YesungHyungie

'temui aku di tempat biasa'

Sungmin sedikit lega mendapatkan pesan singkat dari namja yang ia khawatirkan beberapa waktu yang lalu.

"siapa?" tanya Kyuhyun yang melihat otot wajah Sungmin berubah menjadi lebih tenang.

"Yesung hyung, dia memintaku untuk menemuinya"

"aku ikut" usul Kyuhyun cepat.

"ani, aku sendirian saja, kumohon pengertianmu kyu" tampang memelas sungmin sungguh tak bisa ia bantah dengan berat hati ia menuruti kata sungmin.

"arraseo"

"gomawo kyunnie~" senyuman indah tak lepas dari keduanya.

.

.

.

Sebuah cafe yang terletak sangat strategis dengan suasana yang begitu hangat nan romantis menambah nilai plus terhadap cafe tersebut.

"Hyung.."

"sungmin-ah kau sudah datang? Duduklah"

"ada yang ingin kau bicarakan hyung?"

"kita pesan makanan dulu ne, baru kita bicara"

"ne, baiklah" sungmin tersenyum mendapatkan perlakuan istimewa dari Yesung. Tapi ia sama sekali tak merasakan apa yang ia rasakan ketika bersama dengan Kyuhyun.

20 menit kemudian

"aku sudah selesai, sekarang bicaralah hyung" tangannya menaruh selembar tisu yang baru saja ia gunakan untuk membersihkan mulutnya.

"baiklah, sungmin-ah.. sebenarnya.. aku ingin.. kita cukup sampai disini saja" ucapan Yesung terdengar seperti petir yang berlomba-lomba membunyikan suaranya didepan telingan sungmin.

"kau.. hyung.. apa maksudmu?"

Yesung mengatur nafasnya. Sungguh kalimat yang paling ia hindari harus ia ucapkan malam ini juga.

'kuatkan aku tuhan'

"cintailah kyuhyun sepenuh hatimu, jangan kau bagi lagi dengan ku yang sama sekali tidak pernah ada dihatimu. Kau harus bahagia dengannya sungmin-ah, tanpa aku yang membebanimu"

Airmata dengan lancarnya keluar dari mata rubah Sungmin yang sedari tadi ia tahan sebisa mungkin. Tapi memang airmata itu tercipta untuk dikeluarkan jadi sekeras apapun ia bertahan airmata itu akan jatuh juga.

"hiks.. hyung" tak sanggup melihat sosok yang ia cintai terisak ia dengan sigap memeluk sungmin dan menyandarkan kepala sungmin didadanya. Ia rengkuh tubuh mungi tersebut untuk terakhir kalinya, ya ia berjanji ini adalah terakhir kalinya.

"kenapa.. hiks kenapa hyung hiks" sungmin memukul dada Yesung pelan seolah ia sungguh tak ingin melepaskan namja tampan tersebut.

"kau harus bahagia dengan namja yang benar-benar kau cintai min, dan itu kyuhyun bukan aku"

Ia mengelus rambut sungmin lembut, ia sadar airmatanya ikut tumpah bersama dengan airmata sungmin.

.

.

"maaf selama ini kau menyakitimu hyung, maafkan aku" setelah 15 menit berlalu sungmin terlihat lebih tenang dari beberapamenit yang lalu.

"tidak, kau tidak bersalah. Disini aku yang bersalah karena mengikat hati yang sebenarnya tidak untukku"

"maaf"

"sudahlah"

"lagi pula aku sudah mendapat penggantimu sungmin-ah" lanjutnya dengan suara lebih ceria.

Sungmin melongo, pengganti? Siapa?

"nugu hyung?"

"sepupumu"

"MWO?"

.

.

.

.

.

"aku mencintaimu kyu"

"hey, ada apa denganmu? Kau aneh sekali ming"

"ya! Harusnya kau menjawabnya bukan mengataiku aneh, dasar pabbo!"

"ya! Ming kau mau kemana?"

"mencari seme baru, weekk!"

"ya! Cho sungmin, awas kau kalau berani macam-macam"

"wae? Aku tidak takut"

"kau akan menerima hukuman dariku sayang, ah"

Kyuhyun dengan sengaja meniup lubang telinga sungmin yang sensitiv.

"Ya! Cho mesum, jangan berani berani kau menyentuhku"

"wae? Kau menyukainya kan? Eum?"

"ahh.. sshshhh..ah" tangannya meremas genital sungmin pelan, seringaian tercipta dibibir merahnya melihat wajah merah sungmin. Dengan ganas ia mencium bibir ranum tersebut dan melesatkan lidah hangatnya, sungmin ikut membalas ciuman tersebut..

"aku sangat mencintaimu cho Sungmin"

"aku tahu itu, sayang" ucapan tesebut ditutup dengan lumatan lagi dan lagi.

.

.

.

THE END

Huwaaaa... mianhe telat bawa last chapnya. Dan untuk FF FORTUNATE DESTINY insyaallah gak aku lanjut di karena ada beberapa hal, dan insyaallah akan aku repost dan aku lanjut di fb pribadi aku, Maaf jika terkesan tidak profesional.

Buat author-author yang lain tetap lanjut berkarya ya..