Fall For You

.

Author : Debby

.

Cast : Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Donghae

.

Rated : M

.

Genre : Romance, Drama

.

Lenght : Chaptered [2/-]

.

Disclaimer : all cast belong to God and themselves, tapi FF abal ini milik saya seutuhnya.

.

Warning : YAOI, NC! Typo(s), Bahasa tidak sesuai EYD

.

DON'T LIKE? DON'T READ!

NO BASH! NO FLAME! NO PLAGIAT!

.

ps : coba baca sampai bawah-bawahnyaa dulu ya. biar tidak ada kesalahpahaman diantara kita (?)

.

.

Seakan tidak terjadi apapun antara Donghae dan Sungmin, kedua insan sesama jenis itu telah asik dengan dunia mereka setelah mereka sampai keruangan masing-masing. Sungmin hanya sedikit tersentak dengan pertanyaan dongsaeng tak tersedarahnya itu, tetapi kemudian Sungmin tidak menganggap pernyataan Donghae serius. Ia berfikir kalau dongsaengnya hanya bercanda atas apa yang Donghae ucapkan.

Sekarang Donghae tengah menyiapkan dokumen-dokumen yang akan dipresentasikan hari ini sedangkan Sungmin sendiri terlihat sedang menyiapkan diri untuk presentasi hari ini.

"Hyung, apa kau sudah siap?" Pintu ruangan Sungmin terbuka bersamaan dengan masuknya lelaki tampan pencinta ikan itu. Donghae mendekatkan tubuhnya ke tubuh Sungmin yang terlihat sedikit bergetar.

"Aish! Aku sangat gugup, Hae." Namja manis itu mengeluarkan sapu tangan dari saku jas yang ia pakai lalu mengusap keringat yang mengalir dari dahinya.

Tangan Donghae ikut mengusap keringat di dahi Sungmin sambil berujar "Tidak usah gugup, Hyung. Semuanya akan baik-baik saja seperti biasanya. Lee Sungmin adalah yang terbaik."

Sungmin tersenyum mendengar penuturan Donghae. Rasa gugupnya perlahan menghilang. "Terimakasih Hae. Ayo kita mulai!"

.

.

Meeting yang berjalan sekitar 1 jam itu berjalan sangat tenang. Sungmin terlihat begitu menawan ketika dirinya memimpin meeting tersebut.

Suara tepuk tangan mulai terdengar ketika Sungmin menyelesaikan presentasinya. Lelaki berparas manis itu menghembuskan nafasnya lega ketika melihat seisi ruangan tersenyum kearahnya kala ia menyelesaikan presentasinya.

.

.

Sebagian karyawan dari Lee Electronic menunggu kedua boss dan beberapa rekan mereka didepan ruang meeting ketika mereka mendengar bahwa project relasi antara Lee Electronic dan salah 1 perusahaan electronic di Swedia telah sukses. Satu langkah lagi perusahaan tempat mereka bekerja akan menggepakan sayap bisnisnya ke negara electronic tercanggih di dunia.

Pintu ruangan tersebut terbuka dengan menampakan 2 sosok berwajah tampan dan manis sekaligus kekanakan tengah tersenyum kepada mereka. Sosok manis dengan jabatan tertinggi tersebut berteriak senang "Kita berhasil! Perusahaan kita akan membuka cabang di Swedia. Kyaa aku senang sekali! Apakah kalian senang?"

Semua orang yang ada di depan pintu ruang meeting tersenyum melihat tingkah sang boss imutnya kemudian mereka mengangguk.

"Selamat atas keberhasilan sajangnim untuk project ini. Kami ikut bahagia, sajangnim."

Sungmin tersenyum melihat karyawan-karyawan yang begitu baik kepadanya. Namja manis itu mengangguk lalu berucap dengan suara khas miliknya. "itu juga berkat kerja keras kalian juga! Cha, untuk merayakan keberhasilan bersama ini. Bagaimana kalau aku dan Donghae men-traktir kalian sepuasnya?"

Senyum merekah terlihat di wajah pekerja Lee electronic mendengar penuturan sang boss imut mereka. "wah jinjjayo? Bagaimana kalau kita ke club saja, sajangmin?" timpa salah 1 karyawan laki-laki bermata sipit.

"Club? Baiklah baiklah~ kurasa tidak buruk~ kita akan ke club merayakan ini."

"yeayy!"

.

.

"Bolehkah aku meminta air putih?" Suara bass yang sedikit berteriak itu terdengar ditengah hiruk pikuk suara deguman musik yang begitu keras.

Sang bartender memberi segelas berisi air putih kepada lelaki yang mempunyai suara bass tadi dan tersenyum ketika melihat 'dongsaeng' nya menghabiskan air dingin dengan sekali tegukan 'seperti orang dehidrasi saja' batinnya.

"Hyung, entah kenapa aku merasakan ada yang berbeda malam ini. Kenapa aku begitu gugup?" Kyuhyun mengadu kepada sosok bartender yang ia panggil hyung. Merasa sedikit nyeri ketika sang hyung menjitak kepalanya.

"Kau gugup? Cassanova sepertimu bisa merasakan gugup?"

Kyuhyun berdecak kesal, sang hyung memang tak bisa diajak serius.

"Aish percuma saja berbicara denganmu, monkey." Ucap Kyuhyun lalu meninggalkan sosok yang sudah bersiap untuk menimpuk kepalanya dengan gelas.

"Kurang ajar kau, setan!"

.

.

"Cha! Kalian pilihlah apapun yang kalian mau disini. Tidak usah sungkan haha tapi ingat, jangan bermain kepada yeoja ataupun namja disini! Aku tak mau karyawan Lee electronic yang terkenal sopan tercemar karena ketahuan tidur dengan wanita-wanita disini haha" Sungmin berbicara kepada seluruh karyawan yang ikut untuk merayakan keberhasilan Lee Electronic ketika mereka telah sampai disalah 1 ternama di Seoul.

Setelah melihat anggukan serempak yang dilakukan karyawannya, Donghae menarik lengan Sungmin dan membawa namja manis itu menjauh dari tempat yang diduduki karyawannya lalu behenti dikursi yang ada didepan bartender.

Keduanya mendudukan butt mereka dikursi tersebut lalu memesan minuman kepada sang bartender dan cemilan untuk menemani kedua sosok sesama jenis kepada sang waiters.

"Hyung, kau luar biasa saat presentasi tadi. Kau membuat mereka terpana dengan kata-kata yang keluar dari mulutmu." Donghae berujar dengan tangan yang mengangkat gelas berisi alkohol yang barusan ia pesan dan meminumnya secara perlahan.

Sungmin terkekeh pelan lalu mencomot kentang goreng dengan taburan keju diatasnya. "Mmm.. kau berlebihan Hae. Ini semuakan juga berkat kerja kerasmu juga karyawan-karyawan yang lain, tidak sepenuhnya hasil kerjaku sendiri."

Donghae menggeleng seraya berujar "Kurasa tidak. Mungkin karena bule itu menyukaimu." Raut wajah Donghae berubah dan namja tampan itu memanyunkan bibirnya "apa-apaan dia? Miminta alamat rumahmu? Untuk apa rekan kerja meminta alamat rumah partnernya? Mau mengajak kencan, heh?"

Sungmin tergelak mendengar penuturan Donghhae. Ia mengangkat tangannya dan mencubit pelan bibir Donghae yang manyun itu. "Aish.. Mungkin dia takut aku menipunya, Hae. Jadi dia meminta alamat rumahku hahhaha"

"Mana ada yang seperti itu, hyung."

nae salmi haruharu kkumeul kkuneun geotcheoreom
neowa hamgge majubomyeo saranghalsu itdamyeon
dasi ileoseol geoya

naege sojunghaetdeon gieoksokui haengbokdeul
himdeun sigan sokeseodo deouk ddaseuhaetdeon
huimangeun naegen jamdeulji aneun kkum

suara merdu seseorang mengintrupsi obrolan antara Donghae dan Sungmin. Club yang tadinya berisik dengan musik khas club malam, kini tergantikan dengan musik ballad dan menampilkan pria berparas tampan bak pangeran dengan suara yang mampu membuat seisi club mengalihkan kegiatannya dan memusatkan pandangannya ke namja tampan itu. Sosok tampan itu bernyanyi dengan mata yang terpejam, seakan sangat mendalami lagu yang sedang ia nyanyikan.

Semua wanita memandang kagum sosok bersuara emas di atas mini stage di club itu. Ah sepertinya tidak hanya wanita.. karena pria manis bernama Lee Sungmin itu ikut memejamkan mata dan ikut bernyayi sesekali tersenyum dalam nyanyiannya.

Suara tepuk tangan terdengar ketika lelaki tampan itu selesai bernyanyi. Yang mau tak meu membuat sosok manis bernama Lee Sungmin membuka kelopak matanya dan memperhatikan 'lelaki bersuara emas' yang sudah menuruni mini stage.

Sungmin mencolek tangan bartender di hadapannya lalu memulai kekepoannya. "Hey kenapa di club seperti ini ada yang menyanyi lagu ballad? Lalu siapa pria tadi? Apa dia penyanyi sungguhan? Suaranya merdu sekali~~~" Sungmin menunjukan foxy eyes berbinar miliknya kepada sang bartender dan membuat Donghae berdecak kesal karna sepertinya hyung kesayangannya ini begitu tertarik kepada sosok itu.

Eunhyuk terkekeh lalu menjawab pertanyaan Sungmin tetapi dengan mata yang terus menatap kagum sosok Lee Donghae "club ini memang berbeda dengan club club lain. Setiap malamnya akan ada lagu request-an dari pengunjung yang membayar lebih dari 100.000 won. Dan Guixian lah yang akan bernyanyi untuk mereka. Suaranya sangat bagus kan? Ditambah parasnya yang begitu tampan~"

Sungmin mengangguk pertanda setuju dan mengerti dengan perkataan bartender manis ini yang tak bisa mengalihkan pandangannya dari dongsaengnya.

"Hmm.. Guixian ya.." Entah mengapa Sungmin begitu tertarik kepada sosok guixian yang mempunya garis wajah angkuh tetapi sekaligus memiliki suara yang begitu indah.

.

.

"Hyung, kau yakin tidak ingin kuantar?" Donghae begitu khawatir dengan hyung imutnya ini. Ia sudah mencoba melarang Sungmin untuk meminum alkohol terlalu banyak, tetapi Sungmin tidak mendengarkannya malah semakin bertarung kepada karyawan-karyawan yang menantangnya. Donghae tahu akhirnya akan seperti ini –hyung kesayangannya akan mabuk berat- karna Sungmin tidak bisa minum alkohol begitu banyak.

"Aku yakin Hae~ aku sudah menelpon supir untuk menjemputku. Aish sebaiknya kau pulanglah. Sebelum jalanan semakin sepi." Sungmin tersenyum kepada Donghae dan sesekali tangannya yang memegangi kepalanya yang terasa pening.

"Benarkah? Baiklah aku pulang. Kabari aku jika terjadi apa-apa. Besok pagi aku akan kerumahmu, arraseo?" tangan donghae mengelus sayang rambut hitam sang hyung. Ia sedikit tidak rela untuk meninggalkan Sungmin.

Sungmin mengangguk dan mengibaskan tangannya –berpose mengusir- membuat Donghae berdecak kesal.

"Halke." Donghae mengecup kening Sungmin dan berlalu. Meninggalkan Sungmin yang tengah menggelengkan kepalanya "Dasar ikan. Aigoo kepalaku sakit sekali" Sungmin berjalan keluar Sambil sesekali meraba-raba tembok bercat putih itu. Meninggalkan sosok lain yang sejak tadi memperhatikannya.

.

.

"Hyukjae hyung, aku pulang duluan!" kyuhyun menepuk bahu sosok yang ia panggil Hyukjae yang tengah meracik minuman untuk pelanggannya.

"Kau sudah mau pulang? Bukankah ada perempuan yang menunggumu sedari tadi? Ia ingin kau temani malam ini." Eunhyuk menghentikan kegiatannya sebentar lalu menatap Kyuhyun.

"Aku sedang tidak mood, hyung. Halke~" Kyuhyun menepuk kepala Eunhyuk dan berlalu keluar club.

"Magnae sialan! Seenaknya saja menepuk kepala orang!" Umpat Eunhyuk pelan sebelum ia meneruskan kembali pekerjaannya.

.

.

Kyuhyun menelusuri jalanan yang terlihat sangat sepi, sesekali terdengar suara gonggongan anjing yang semakin membuat suasa semakin menyeramkan.

"Menjauh dari tubuh ku, sialan! Ya! Mau apa kau melepas bajuku?!"

"Cepat tahan tangan dan kakinya. Sepertinya mangsa kita kali ini sangat menggiurkan. Selain kaya raya, dia juga mempunya wajah yang manis dan tubuh yang bagus. Kita akan bersenang-senang malam ini."

Indra pendengaran Kyuhyun menangkap suara-suara aneh yang berasal dari ujung gang. Dialog beberapa lelaki terdengar seperti bukan orang baik (?) terbukti dari teriakan suara lain yang terdengar seakan meminta tolong.

Kyuhyun berlari kearah suara dan menemukan 2 orang lelaki yang sedang berdiri, 2 orang lelaki tengah memegangi1 lelaki yang sedang terbaring ditanah sambil meronta-ronta dengan tubuh bagian atas yang menampakan bagian depannya karna kancing-kancing yang sudah terlepas.

"YA! SIALAN! SEDANG APA KALIAN?!" teriakan Kyuhyun membuat kelima namja tersebut menolehkan kepala kearahnya, Kyuhyun memperhatikan Sungmin intens sebelum ddirinya mulai menghajar keempat lelaki yang menyerangnya. Awalnya Kyuhyun begitu lihai menghajar satu persatu penjahat itu. Akan tetapi pertahanannya runtuh ketika perutnya ditendang keras oleh salah satu penjahat berbadan besar. Ia jatuh tersungkur di tanah dan musuhnya tidak mensia-siakan itu. Mereka mengeroyok Kyuhyun yang sedang tak berdaya.

Kyuhyun hanya bisa memejamkan mata merasakan sakit yang mendera seluruh tubuhnya. Sebelum dirinya mendengar suara teriakan seseorang. Membuat dirinya membuka matanya dan langsung disuguhkan oleh pemandangan tubuh musuh mushnya yang tumbang begitu saja.

Kyuhyun menatap sosok yang sedang memegang balok dengan nafas yang terengah sambil memegangi kepalanya.

"Shhhh.."

Namja yang sudah babak belur itu berdiri, ia melihat semua musuhnya yang tumbang, Kyuhyun membatin 'Pasti namja manis ini yamng menumbangkan mereka.. eh? Manis? Aishhh.'

.

.

BRUK..

Kyuhyun mendengar suara yang tidak lazim (?) namja tampan itu berbalik dan melototkan mata ketika indra pengelihatannya menangkap siluent manis dengan kemeja tak terkancing itu tergeletak ditanah dengan mata terpejam.

Pingsan?

Kyuhyun menepuk pipi gembul lelaki manis itu dan melihat sekitar. Kali saja ada yang bisa membantu mereka. Tapi sepertinya orang-orang tengah terlelap dikasur empuk mereka "YA! Gwaenchana? Ireona!" Kyuhyun menatap lelaki manis ini dan obisiannya tak sengaja melihat dada mulus dengan dua tonjolan menggemaskan yang seakan meminta untuk di emut dan di hisap kuat oleh bibirnya.

"Oh shit! Apa yang aku pikirkan? Aish!" Kyuhyun menggelengkan kepalanya lalu menutupi tubuh mulus itu dan menggendong tubuh berisi tersebut entah kemana.

.

.

Matahari pagi telah menampakan sinarnya, membuat semua mata yang masih terpejam terpaksa terbuka. Seperti mata sosok manis yang tengah membiasakan foxy indahnya dari sinar keemasan itu. Lelaki manis tersebut mulai menduduki tubuhnya dan menyentuh kepalanya karna pusing yang luar biasa mendera.

"Aigoo apa yang terjadi? Kenapa kepalaku pusing sekali? Sshh.." bersamaan dengan kesadaran Sungmin yang sudah terkumpul, lelaki berparas manis itu mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan yang sangat asing "Dimana ini?" Gumamnya pelan.

Sungmin berdiri dari duduknya dan berjalan keluar ruangan asing tersebut dengan bertumpu pada dinding bercat biru disepanjang ruangan asing ini. Langkah namja manis itu menelusuri tiap sisi ruangan yang sepertinya apartemen. Ketika telingannya mendengar suara berisik dari arah dapur, Sungmin melangkahkan kakinya keruangan paling pojok.

"Omo! Siapa kau?" sungmin terjengkit kala pandangannya melihat sosok tampan dengan luka-luka diwajah pemuda itu tapi tidak mengurangi pesona yang terpancar dari sosok tampan tersebut.

Lelaki yang sedang sibuk dengan alat-alat dapur itu menoleh ketika mendengar suara yang berasal dari pintu dapur.

"Kau sudah bangun? Duduklah." Perintah Kyuhyun. Sungmin yang tidak mengerti situasi segera mendekat dan menduduki tubuhnya dikursi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari sosok tampan yang sedang memasukan sup kedalam mangkuk.

Sungmin terus memperhatikan sosok tampan tersebut lalu tersenyum ketika mengingat sesuatu. "Eoh? Bukankah kau lelaki tampan bersuara indah tetapi berwajah datar yang semalam bernyanyi di club? Ahhh~ siapa namamu ya? Gui... Guimian? Ahhhh.. kenapa penyakit pelupaku mulai kambuh? Aish!"

Kyuhyun membawa mangkuk berisi sup itu dan meletakannya didepan Sungmin. Lelaki tampan itu duduk di hadapan lelaki manis yang menurutnya hyper sekali. Apakah lelaki manis itu sudah lupa dengan kejadian semalam yang dirinya hampir diperkosa? Entahlah. Kyuhyun terus memperhatikan lelaki manis itu yang tengah berpikir dengan pose yang sangat menggemaskan. Tak sadar senyum samar terlihat dari bibir Kyuhyun.

"Ah molla! Aku lupa~" Sungmin mempoutkan bibirnya tapi tak lama kemudian senyum manis kembali terlihat menghiasi bibir bershape M itu. "Ah~ bagaimana kalau kita berkenalan saja? Biar aku tak usah susah-susah untuk meningat namamu. Eotte? Kau mau kaaaan?~" Sungmin mulai memperlihatkan puppy eyes miliknya lalu berucap kembali. "Lee Sungmin imnida~ kau bisa memanggil ku Sungmin, Minnie, Ming, Mingie, atau siapapun yang kau mau~ siapa namamu?" Senyum manis itu belum hilang dari bibir Sungmin. Membuat lelaki dihadapannya membeku melihat senyuman itu.

'Senyummu mampu membuat hatiku berdetak kencang, Lee Sungmin.'

Kyuhyun berdehem sebentar lalu membalas perkenalan Sungmin. "Cho Kyuhyun. Panggil aku Kyuhyun."

Kyuhyun pun tersentak dengan apa yang barusan ia katakan.

Sungmin tersenyum lucu ketika mendengar penuturan Kyuhyun. Ia begitu suka mendengar suara bass Kyuhyun. Lelaki manis itu mencubit pelan pipi Kyuhyun seraya berujar "Ahhh! Cho Kyuhyun? Senang berkenalan denganmu, Kyunnie~"

.

.

.

TBC

.

.

.

Pendek? jelek? ah jujur aja aku agak ragu buat post ini. tapi ya mau gimana lagi? kan harus post hahaha

ohiya aku bakal semi hiatus (?) soalnya udah mulai uts sama pkl.

tapi aku janji bakal update chap 3 secepatnya ko. soalnya plotnya emang udah diketik. sabar aja ya nungguinnya.

dan maaf soal typo FIN di chap 1 HAHAHAHA fatal banget ya typonya -_-

makasih buat masukan masukan yang kalian kasih buat aku. aku beneran mencoba pelajarin itu loh. kalo masih ada yang kurang di tulisanku, maklumin ya namanya juga masih belajar (?)

buat basher? aku ga peduli sama kalian serius. jadi jan cape-cape buat bash fict ini karena gabakalan aku dengerin wkwk

udah ah cuap-cuapnya.

terakhir, anak baik pasti berikan review ;)