Main Cast : KyuMin

Disclaimer : Kyuhyun milik Sungmin, Sungmin milik Kyuhyun, KyuMin milik Tuhan ^^

Summury : Setelah menyimpan rahasia selama bertahun-tahun dari Sungmin, perlahan-lahan semua rahasia mulai terkuak.. kedatangan sesorang dari masa lalu mereka entah menjadi sebuah berkah ataukah mala petakah. Akankah semua tetap sama seperti semula?


THE MEMORY

.

.

.

.


KYUMIN IS REAL

Sungmin melihat dua orang bocah laki-laki berusia sekitar 5 dan 7 tahun, tengah main kejar-kejaran di sebuah taman bunga yang indah. Mereka terlihat sangat senang dengan apa yang mereka lakukan.

"Cungmin hyung.. tunggu aku."

"Hahaha.. Ayo kejar aku.."

"Ming hyun.. Aku capek. Belhenti belali hyung."

"Kau lambat."

" Apa itu aku? Lalu, siapa anak itu?" Batin Sungmin.

BRUUUKK

"Huweee.. Huweeeeeeee.. Eommaaaa.. "

Suara seperti sesuatu yang jatuh dan tangisan khas anak kecil langsung menyapa gendang telinga Sungmin. Ternyata itu adalah suara tangisan bocah yang paling kecil, dia terjatuh.

"Huuweeeee... Hiks.. Hiks"

"Omo.. Kyunie."

Anak yang bernama Sungmin segera berlari menghampiri bocah yang jatuh tadi. Dia menangis ambil memegangi lututnya. Sepertinya berdarah.

"Aku dan.. Kyuhyun?"

"Hiks.. Hiks..Hyung, cakiiittt.. Huweeeee.."

"Cup cup cup.. tenang yah. Jangan menangis lagi."

"Hiks.. hiks.. ugh."

"Nah, ayo kita pulang dan obati luka mu. Eomma pasti sudah menunggu kita."

"Ughh.. gendong hyung." Pinta Kyu kecil manja.

"Kau benar-benar dongsaeng ku yang manja."

"Bialin. Aku kan macih kecil. Dan Cungmin hyung adalah milikku. Jadi, hyung halus menggendong ku."

"Arra.. Ayo naik ke punggung hyung."

Setelah Kyu berhasil naik ke punggung Sungmin kecil, mereka segera berjalan melewati dirinya yang hanya bisa menatap bingung.

"Hyung? Apa maksudnya?"

"Sungmin Hyung.. "

Tiba-tiba Sungmin mendengar sebuah suara yang sepertinya sudah tidak asing lagi memanggil namanya. Tapi siapa?

"Min Hyung.. "

Lagi. Suara itu terdengar lagi. Dia mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan asal suara itu dan tampaklah sosok pemuda tampan yang sangat dikenalinya.

"K-kyu?"

"Hyung, saranghae.. Kau milikku hyung. Selamanya."

Setelah mengatakan itu, sosok Kyu perlahan-lahan mulai menghilang.

"Kyu.. Kyunie tunggu." Sungmin mencoba memanggilnya lagi tapi sosok Kyuhyun sudah benar-benar menghilang.

"KYU.. hahh..hahhh.. hahhh." Sungmin terbangun dari tidurnya. Teriakannya cukup keras untuk membangunkan seseorang yang terlelap di sampingnya.

"Ming? Ada apa chagi?" Tanya Kyu khawatir dan mengusap keringat dingin di dahi cantik sang istri.

GREEPP

Sungmin langsung menghambur ke pelukan Kyu dan membenamkan wajahnya ke dada bidang suaminya itu. Mencoba mencari ketenangan lewat pelukan orang yang sangat dicintainya itu.

"Kyu.. A-aku bermimpi.."

"Kau mimpi apa chagi? Apa mimpi mu sangat buruk sampai kau harus berteriak seperti itu?"

Kyu mendekap Sungmin erat dan mengelus punggung sempit Sungmin.

"A-aku bermimpi melihat dua orang anak kecil yang bermain kejar-kejaran di taman. Kedua anak itu adalah aku dan Kyunie saat masih kecil. Kyunie terjatuh dan aku menggendong mu. Dan Kyu memanggil ku.. Hyung. Dalam mimpi itu, Kyu adalah.. adik ku." Ucapnya lirih

DEG

Kyuhyun seakan tersengat listrik jutaan volt saat mendengar penuturan Sungmin. Ya Tuhan, apa ini artinya ingatan Sungmin akan kembali?

"Lupakan Ming. Lupakan semua yang kau lihat di mimpi itu. Jangan pernah mengingat atau mengungkitnya lagi." Ucapnya tegas

"M-mwo?"

"Itu hanya mimpi Ming. Aku suami mu, dan itu adalah kenyataannya."

"N-ne.." Jawab Sungmin.

Entah kenapa tiba-tiba sorot mata Kyuhyun berubah. Seakan ada luka dan ketakutan yang sangat besar terpancar dari obsidiannya.

"Tidurlah kembali chagi. Ini masih sangat larut."

"Hmm.."

Sungmin hanya berdeheman dan kemudian memeluk Kyuhyun lagi. Mencoba mencari posisi nyaman saat tidur. Kyuhyun membelai dan mencium pucuk kepala Sungmin. Mencoba mengantarkan sang pujaan kembali ke alam mimpinya.

"Tidak. Sungmin tidak boleh mengingat apapun. Tidak boleh." Batin Kyu.

.

.

.

Keesokan harinya

Hari ini seperti biasanya, keluarga kecil Cho melakukan aktivitas mereka masing-masing. Kyuhyun bekerja di kantornya sedangkan Sungmin pergi menjemput Hyunmin di sekolahnya.

"EOMMA."

"Baby.. Kau sudah selesai?"

"Mmh.. " Angguknya. Mereka berbincang sambil melangkah menuju mobil Sungmin.

"Apa hari ini menyenangkan?"

"Ne.. hali ini ceoceng mengajalkan kami belgambal?"

"Jeongmal? Lalu apa yang baby gambar?"

"Aku menggambal Appa, Eomma, dan Hyunmin." Jawabnya sambil menyodorkan sebuah kertas yang telah penuh dengan coret-coretan tangannya.

"Wah.. anak eomma ternyata berbakat menggambar, eoh."

"Tentu caja.. Aku kan anak eomma cama appa."

"Ne.. kau memang anak eomma dan appa yang pintar." Puji Sungmin sambil mengusap kepala Hyunmin lembut.

"Jja baby.. Hari ini kita belanja. Eomma akan memasakan makanan kesukaan kalian." Lanjutnya lagi.

"Hole.. kalau begitu aku akan membeli banyak cokelat dan es klim."

"Ne.."

Begitulah kira-kira percakapan singkat antara Eomma dan anaknya. Sepanjang perjalanan menuju supermarket terdekat, Hyunmin berceloteh tentang kegiatannya selama di sekolah tadi. Perjalanan dari sekolah menuju supermarket hanya memakan waktu kira-kira 10 menit saja.

.

.

.

Saat ini keduanya tengah memilih bahan-bahan yang akan dimasak untuk nanti malam.

"Daging, ikan, telur, sayur, buah.. Mmh, apalagi yah?"

"Eomma, kenapa belanjanya banyak cekali ? Memangnya ada acala apa, eoh?"

Tanya Hyunmin penasaran saat melihat bahan makanan yang menumpuk di troli mereka. Hey, bahkan saat ini dia sama sekali belum memilih cokelat dan es krim kesukaannya tapi lihat saja belanjaan eommanya.

"Entahlah, hari ini eomma merasa kita akan kedatangan tamu, karena itu kita harus belanja banyak baby."

"Tapi Eomma, Hyunie belum memilih apapun. Lihat, cemuanya penuh dengan belanjaan eomma.." katanya sambil memanyunkan bibir mungilnya. Persih seperti eommanya.

"Kkkk, mianhae baby. Eomma terlalu bersemangat.. Kalau begitu cepat pilih dan kita akan membayar semuanya.."

"Mmh.." Hyunmin mengangguk antusias dan segera memilih apa saja yang disukainya.

.

.

.

Setelah selesai membayar semua belanjaan mereka, Sungmin dan buah hatinya bergegas pulang ke rumah.

Selang beberapa saat kemudian, Kyuhyun pulang dari kantornya. Dia segera menghampiri Sungmin yang terlihat tengah berkutat dengan masakannya. Dia lalu melingkarkan lengannya di pinggang ramping sang istri.

GREEP

"Eh? Kyunie, kau sudah pulang."

"Ne.. Aku merindukan mu chagi."

Kyuhyun membenamkan wajahnya di ceruk leher Sungmin. Menghirup aroma khas istrinya itu, mengecapnya dan sedikit memberikan lumatan disana.

"Eungghh.. Kyuhh, aku sedang masakkhh.." Lenguhan Sungmin terdengar.

"Biarkan maid saja yang masak Ming.. Kau temani aku 'bermain' di kamar.." Ucap Kyuhyun manja.

"Ani tuan Cho.. Aku sedang tidak ingin 'bermain' dengan mu. Aku akan memasak makanan kesukaan kalian."

"Ayolah chagi.. sudah lama kita tidak melakukannya.. 'Adik' ku butuh refreshing.." Ucap Kyu memelas

"Ck, kau bercanda yah.. Kau baru mendapatkan 'jatah' mu 3 hari yang lalu tuan mesum.."

"Tapi chagi_"

"Tidak ada tapi-tapian.. Sebaiknya kau segera mandi, karena sebentar lagi masakan ku siap. Palliwa, kau sudah bau Kyunie."

"Hehe, Tapi aku tetap suami mu yang tampan kan."

Sungmin sedikit gemas dengan sifat mesum dan percaya diri berlebihan suaminya.

"Huh, kenapa aku bisa menikah dengannya. Sepertinya kepala ku terbentur saat menikah dengannya." Batin Sungmin

.

.

.

Sungmin masih berkutat dengan masakannya saat terdengar suara bel pintu berbunyi. Pelayan Kim bergegas membukakan pintu dan mempersilahkan masuk setelah mengetahui siapa gerangan yang tengah bertamu.

Sungmin bergegas mematikan kompor dan melepas celemek pinknya untuk menyambut sang tamu. Belum sempat Sungmin menyapa sang tamu, seseorang telah menerjang dan memeluknya dengan sangat erat.

"HYUNG.. Bogoshippoooo." Ucap sosok asing itu dengan Gummy smilenya

"Nu-guyahh?" Tanya Sungmin susah payah. Merasa pelukannya terlalu erat, dia kemudian melepaskannya.

"Ini aku Hyukkie, hyung.. "

"Mwo?"

"ck, Hyung kau berlebihan sekali.. Aku tau, aku ini semakin tampan saja makanya hyung tidak mengenali ku sekarang. "

"Hyukkie?" tanya Sungmin sekali lagi

"Ya Sungmin hyung kau tega sekali pada ku. Apa lima tahun terlalu lama sehingga hyung melupakan sahabat sendiri, eoh?"

"EOMMA.. " terdengar teriakan suara cempreng dari lantai dua.

"Eomma?" tanya Eunhyuk heran

"Eomma_ eoh? Ajuchi ciapa?"

Hyunmin merasa asing dengan seseorang yang sedang berdiri berhadapan dengan eommanya.

"Hey.. seharusnya aku yang bertanya pada mu.. Untuk apa bocah seperti mu berada di rumah ini?"

" Eomma, ciapa cih ajuchi ini?"

" Entahlah chagi." Jawab Sungmin yang memang merasa tidak mengenali namja itu.

"YA.. Kau bocah tidak sopan, aku bertanya pada mu kau malah mengabaikan ku.. dan kau Sungmin hyung, apa-apaan sih.. berhentilah bercanda.. Apa bocah ini anak mu?"

"Eunhyuk hyung..?" Sebuah suara lagi terdengar menginterupsi kegiatan tanya-jawab antara Eunhyuk-Sungmin-dan Hyunmin.

"Kyu.. Kau masih mengenali ku?" tanya Eunhyuk bodoh.

Kenapa Kyuhyun mengenalinya sedangkan Sungmin tidak?

"Tentu saja Pabbo.. mana mungkin aku bisa melupakan wajah jelek mu itu."

Kyuhyun memang sering menggoda Eunhyuk dengan mengatakan kalau Eunhyuk memang ditakdirkan untuk berwajah jelek, sedangkan dia ditakdirkan untuk berwajah tampan. Kkkk

"Kyu, apa dia teman mu?"

"Ya hyung, apa kau mengalami amnesia sehingga melupakan ku?"

"N-ne chagi..dia memang teman ku. Bagaimana kalau kau meneruskan masakan mu. Aku sudah lapar. Bukankah kau memasak makanan kesukaan ku?"

"Ahh.. kau benar Kyunie. Kalau begitu aku akan kembali ke dapur. Baby ayo bantu eomma di dapur."

"Ne eomma."

Mereka segera menghilang dari pandangan Kyuhyun dan Eunhyuk yang hanya menatap mereka cengo. Dia kemudian menatap Kyuhyun.

"Apa baru saja bocah itu memanggil Ming Hyung eomma?"

"Emm, hyung.. bagaimana kalau kita bicara di ruang kerja ku saja?" katanya sambil salah tingkah.

" jelaskan pada ku Cho, S-E-M-U-A-N-Y-A."

.

.

.

Saat ini mereka berdua tengah berada di ruang kerja Kyuhyun, dan sejak tadi Eunhyuk terus memandang Kyuhyun tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Berhentilah menatap ku seperti itu hyung. Bukankah ada yang ingin hyung tanyakan?"

"Kau harus menjawab semua pertanyaan ku dengan jujur. Pertama, siapa anak kecil itu? Kenapa dia bisa berada disini? Kedua, kenapa bocah itu memanggil Ming hyung eomma? Apa dia benar anak Sungmin hyung?"

"Ya, hyung.. jangan bertanya sekaligus seperti itu. Begini, Anak itu memang anak Sungmin dan_"

"MWO? Jadi, dia sudah menikah? Kenapa Ming hyung tidak mengabarkannya pada ku.. jahat sekali sih."

"Ya, Jangan memotong ucapan ku.. Aku akan menjelaskan semuanya jadi, dengarkan baik-baik dan jangan memotong ucapan ku."

Kata Kyu geram karena ucapannya dipotong.

"Sungmin memang sudah menikah, dan anak itu adalah anaknya. Dan orang yang menikahinya adalah aku, Cho Kyuhyun adalah suami dari Cho Sungmin. Anak kecil yang kau lihat tadi adalah buah cinta kami, namanya Cho Hyunmin. Maafkan kami hyung karena tidak memberitahu mu. Karena ada beberapa hal yang tidak memungkinkan kami untuk memberitakan mengenai pernikahan kami. Kau tau kan pernikahan sesama namja masih dianggap tabu di Korea. Selain itu, status kami yang saudara kandung sangat memberatkan. Ada banyak orang yang menolak pernikahan kami karena status ku dan Sungmin hyung. Lagi pula, saat kami menikah kau sudah berangkat ke London untuk melanjutkan studimu disana."

"Hmppfhh.. Muahahahahahaha.. kau benar-benar lucu Kyuhyun-ah.. hahaha. "

"Aku tidak sedang melucu hyung."

" Sudahlah, berhenti bercanda dan katakan dimana istrinya? Siapa wanita beruntung yang merebut Sungmin hyung dari mu."

"Aku serius hyung. Sungmin tidak memiliki istri tapi seorang suami, dan itu adalah aku Cho Kyuhyun. Dan Hyunmin itu anak kami. Kau bisa tes DNA jika tidak percaya."

" M-mwo? Tapi, bagaimana bisa? Aku tau kau sangat mencintai hyung mu sendiri. Tapi, aku tidak percaya kalau Sungmin hyung mau menikah dengan mu. Yah, walaupun aku tau kalian saling mencintai, tapi dia tidak mungkin melakukan hal itu. Dia masih sadar dan memikirkan status kalian. Lagi pula Sungmin hyung itu namja, bagaimana mungkin seorang namja bisa hamil?"

" Huhh.. aku memang harus menjelaskan semuanya dari awal. Sungmin memiliki rahim dalam tubuhnya, tapi dia hanya bisa melahirkan bayi satu kali. Walaupun begitu, Rahimnya normal dan sangat sehat."

Hening sesaat.

Eunhyuk mencoba mencernah perkataan sahabat yang sudah dianggap Dongsaengnya sendiri. Kyuhyun menahan napasnya menunggu reaksi dari Eunhyuk. Dia kemudian melanjutkan ceritanya.

" 5 tahun yang lalu, setelah beberapa bulan kepergiaan mu ke London, Sungmin mengalami kecelakaan. Dia mengalami pendarahan hebat di kepala akibat benturan yang sangat keras. Dia akhirnya mengalami Amnesia Permanen. Karena itu, dia tidak mengenali mu tadi."

" A-amnesia?"

"Ne. Dia tidak bisa mengingat kejadian masa lalunya, termasuk semua orang disekitarnya, siapapun itu."

"T-tidak mungkin." Eunhyuk bergetar mendengar kenyataanya. Kakinya menjadi lemas.

"Tapi, walaupun dia amnesia kau tetap tidak boleh melakukan ini. Kau tidak bisa menikahi hyung mu sendiri yang tengah mengalami Amnesia. Kau telah membohongi Sungmin Hyung."

" Aku tau." Kata Kyuhyun lirih.

Hening kembali sampai suara ketukan di pintu menyadarkan mereka. Tampaklah Sungmin yang tengah berdiri di depan pintu.

"Kyunie.. aku sudah menyiapkan makan malam. Kajja kita makan."

Katanya sambil tersenyum ramah ke arah Eunhyuk. Eunhyuk hanya diam sambil memandang Sungmin dengan tatapan yang sulit diartikan. Membuat Sungmin merasa aneh dengan tatapan yang ditunjukan sahabat suaminya itu.

"Ne chagi. Kami akan segera menyusul."

"Baiklah. Aku dan baby akan menunggu di meja makan."

Sungmin lalu berbalik dan meninggalkan dua namja yang sedang dalam pikiran masing-masing. Setelah merasa sosok Sungmin sudah pergi, Kyuhyun kembali manatap Hyung sekaligus sahabatnya dan Sungmin itu.

"Hyung, aku hanya memohon satu hal pada mu.. Tolong, untuk sementara waktu jangan mengatakan apapun pada Sungmin."

"Ck, kenapa aku baru menyadarinya, kau bahkan tidak pernah memanggilnya hyung.."

"..."

"Kau menyuruh ku ikut membohonginya?"

"Ne."

"Kau benar-benar sudah gila Kyuhyun-ah."

Eunhyuk tidak menyangka kalau Kyuhyun juga akan menyuruhnya ikut berbohong.

Anak ini benar-benra sudah gila.

"Aku hanya meminta mu berbohong untuk sementara waktu, sampai aku siap mengatakan semua kenyataan padanya."

"Aku tidak bisa menjanjikan apapun pada mu. Selama Ming hyung tidak bertanya pada ku, maka aku akan tetap diam."

Katanya mengakhiri pembicaraan mereka dan beranjak meniggalkan Kyuhyun sendirian.

.

.

.

Makan malam di rumah mewah itu tak seperti yang diharapkan Sungmin. Keadaan terasa kaku dan canggung. Sungmin akhirnya memutuskan untuk bersuara.

"Emm.. Eunhyuk-sii bolehkah aku bertanya sesuatu?"

Sontak Kyuhyun dan Eunhyuk saling bertatapan. Kyuhyun merasa was-was dengan pertanyaan yang akan diajukan Sungmin.

"Tentu saja hyung."

"Apa kau menganal ku? kenapa tadi kau tiba-tiba memelukku? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Ne.. Aku memang mengenal mu hyung. Sangat-mengenal-mu."

Eunhyuk berkata sambil menekankan kata-kata terakhirnya. Dapat dilihat dari sudut matanya Kyuhyun yang tengah membulatkan mata mendengar jawabanya.

"Jinja?"

"N-ne chagya.. tentu saja Eunhyuk hyung mengenal mu. Kau kan istri ku. Aku sudah menceritakan mu ke semua teman-teman ku."

Saat melihat Eunhyuk yang hendak kembali menjawab pertanyaan istrinya, Kyuhyun segera memotong perkataan Hyung dengan Gummy smilenya itu. Tindakannya dihadiahi tatapan membunuh dari Eunhyuk.

Kyuhyun khawatir Eunhyuk akan mengatakan hal-hal yang akan semakin membuat Sungmin bertanya lebih jauh lagi.

"Oh begitu yah."

Eunhyuk yang melihat tatapan memelas yang ditunjukan Kyuhyun hanya mendengus kecil. Dia jadi tidak tega terus mengerjai evil magnae itu.

Sebenarnya sejak awal Eunhyuk tidak benar-benar berniat mengatakan semuanya kepada Sungmin. Dia hanya ingin menguji seberapa jauh usaha Kyuhyun menutupi semua kebohongannya dari Sungmin.

Dia berpikir, mungkin untuk sekarang ini Sungmin lebih baik tidak mengetahui apa-apa. Hal itu hanya akan membuat Hyung dan Dongsaengnya terluka. Biarkanlah Kyuhyun menyelesaikan semuanya. Eunhyuk yang merasa suasananya kembali canggung memilih untuk mengubah topik pembicaraan.

"Hmm, hyung.. Apa ini semua hyung yang masak?" tanyanya mencoba berbasa-basi

"Ne.. wea? Apa masakan ku tidak enak?"

"Ani. Masakan hyung sangat enak. Aku sangat menyukainya. Hyung harus sering-sering memasak untuk ku. Bagaimana?"

"Tentu saja." Sungmin tersenyum ceriah saat mendengar pujian Eunhyuk.

Sejak dulu masakan mu memang yang terbaik hyung.. Batin Eunhyuk

.

.

.

Mereka baru saja menyelesaikan acara makan malam mereka dan sekarang mereka tengah berada di ruang tengah sambil berbincang-bincang.

"Oh ya.. bocah siapa nama mu tadi?" tanya Eunhyuk pada Hyunmin yang duduk di sebelah eommanya.

"Ajuchi beltanya pada ku?" tanya Hyunmin balik

"Memangnya siapa lagi bocah yang ada disini, eoh?"

"Nama ku Hyunmin, Cho Hyunmin.. Ajuchi bica memanggil ku Hyunie." Jawabnya dengan cengiran polos khas anak kecil, memperlihatkan gigi kelinci yang membuatnya terlihat seperti Sungmin kecil.

"Aigooo.. kau bocah memang benar-benar mirip dengan Ming hyung. Aku tidak meragukan kau anak Ming hyung. Tapi aku ragu, apa benar kau anak Kyuhyun, eoh?" Godanya pada Kyuhyun

"YA, Hyung.. kau meragukan darah daging ku.."

"hihihi.. "

Sungmin dan Hyunmin terkikih geli mendengar amukan Kyuhyun

"Hyunie ceneng kalena mewalisi wajah manic Eomma bukan Appa..kalau Hyunie milip Appa, nanti Hyunie telihat lebih tua. Tapi tenang caja ajuchi.. Hyunie benelan anak Appa kok."

"Mmpthff.." Eunhyuk dan Sungmin mencoba menahan tawa saat mendengar jawaban 'polos' Hyunmin.

"YA.. Cho Hyunmin. Seharusnya baby bersyukur Appa mu ini sangat tampan baby." Kini Kyuhyun malah protes pada putri ciliknya itu.

"MUAHAHAHAHAHAAAA..." Eunhyuk benar-benar sudah tidak bisa lagi menahan tawanya. Dia tertawa sekeras-kerasnya, membuat wajah Kyuhyun memerah menahan marah dan malu.

"Appa jangan malah.. Hyunie juga mewalisi kepintalan Appa kok."

"Hahaha.. ternyata kau memang benar-benar darah daging Kyuhyun. Ck, kau mewarisi sifat evil Appa mu."

"YA Hyung cukup."

Malam itu menjadi malam ternista bagi seorang Cho Kyuhyun. Anaknya sendiri, darah dagingnya bersekongkol dengan Hyungnya untuk membully dirinya. Ckck, Kyuhyun kalah telak dari putrinya.

.

.

.

Setelah lelah tertawa, Hyunmin tertidur di pangkuan Sungmin. Merasa tidak tega melihat cara tidur anaknya yang tidak nyaman, Sungmin segera memindahkan Hyunmin ke kamarnya. Menyisahkan dua orang namja dewasa yang kembali terlibat dalam pembicaraan serius.

"Hyung.. Gomawo, tidak berkata hal-hal aneh pada Sungmin."

"Aku melakukannya bukan untuk mu, tapi untuk Sungmin. Aku hanya tidak ingin dia terluka."

"Aku tau hyung."

Hening

"Sampai kapan Kyu?" Tanya Eunhyuk ambigu.

"Mwo?"

"Sampai kapan.. kau akan merahasiakan ini darinya?"

"Enahlah Hyung.. Aku merasa tidak siap jika harus membayangkan wajah kecewa dan terluka Sungmin."

"Kau tidak bisa terus-terusan membohonginya kalau yang selama ini menjadi suaminya adalah adik kandungnya sendiri."

"Aku tidak tau hyung. Sungguh." Lirih Kyuhyun

Mereka tidak tau kalau ada seseorang yang tengah mendengar pembicaraan mereka sejak tadi. Sungguh, ini di luar dugaannya. Rahasia yang selama ini tertutup rapat kini telah terbongkar tanpa sengaja.