~ KYUMIN FANFICTION ~

So I (Epilog)

By Lee chaRaa

Cast : Cho Kyuhyun (N), Lee Sungmin (Y), Other cast.

Rate : T+

Warning : GS, un-EYD, umur tidak sesuai, cerita pasaran.

Happy Reading ^^

Kyuhyun POV

"Benarkah aku akan menjadi seorang ayah, ayah... sungguh tak pernah aku menyangka akan semua ini." Gumam kyuhyun sepeninggal dari ruangan itu.

Wanita itu, wanita yang menarik hatiku. Jauh sebelum dirinya hidup dalam dunia kelam itu. Walaupun harus aku katatakan, aku terlambat datang padanya. Menyesal, itu yang aku rasakan. Menyesal akan semua yang telah aku perbuat, kenapa tak sedari dulu aku bersanding dan menemaninya.

Flashback On

Yeoja dengan kuncir dua dikepalanya. Yeoja dengan gigi kelinci, memberikan kesan lucu pada wajah yeoja itu. Lee Sungmin nama sang yeoja. Dia seorang junior disekolah dimana aku bersekolah dulu. Yeoja yang begitu menarik hatiku saat itu.

"Sungmin, tak bisakah kau berjalan sedikit cepat." Ucap salah seorang namja yang tak lain adalah seorang senior disekolah itu.

"Ne, saya akan lebih cepat." Sungmin sedikit berlari, dan Brrruuuugghh...

Yeoja itu menabrak seseorangku.

"Gwenchana? Apa kau terluka?" Tanya ku padanya untuk pertama kali.

"Gwenchana, aku tak apa-apa. Maaf saya terburu-buru atau aku akan dihukum oleh kakak itu." Jawab sungmin sambil menunjukan jarinya kearah lelaki yang berada dibelakangnya.

"Aakkhh. Tak apa, dia tak akan memarahimu. Berjalanlah pelan, aku yakin kau tak tertinggal dengan rombonganmu." Aku memerintah padanya.

"Ne..." jawabnya singkat.

Dia menunduk sejenak sebelum meninggalkanku disana. Dan aku hanya diam tersenyum melihatnya berlarian. Pandangan matanya begitu menawan, matanya sungguh indah.

Aku melangkah mendekati sang namja yang tadi bersama yeoja itu. Dia adalah temanku yang menjabat sebagai sekretaris di organisasi tertinggi disekolah itu.

"Siapa namanya? Aku lupa tak bertanya kepada dia."

"Lee Sungmin, dia benar-benar merepotkan. Sungguh sangat lamban. Kenapa kau menanyakan namanya padaku Kyu?" jawab sang teman yang bernama Lee Donghae itu.

"Ani, aku hanya ingin tau saja. Dia begitu menarik perhatianku." Jawabku singkat.

"Eeuummpp. Kau harus berjuang kyu jika kau menginginkannya. Dia adalah primadona tahun ini. Yeoja yang banyak di incar para namja, termasuk diriku. Hhehehe."

Pleetaaakkk...

Satu pukulan mendarat dikepala namja bernama Lee Donghae itu.

"Kau tak boleh memilikinya. Dia milikku. Kau dengan yang itu saja." Kataku sambil menunjuk pada seorang yeoja dengan perawakan tinggi kurus dan bergerak begitu hyperaktifnya.

"Aaiiissshh. Appo kyu, kau ini selalu begitu eoh. Omo? Yeoja itu, tak tak tak. Aku tak tertarik dengannya." Donghae menimpali.

**So I**

Aku hanya bisa melihatnya dalam kejauhan. Dan entah mengapa aku menikmati itu. Untuk menyapa sungmin masih ada sedikit keraguan dalam hatiku. Atau mungkin aku akan menunggu waktu yang tepat. "Yaa,, waktu yang tepat." Kataku dalam hati.

Dan ketika waktu itu datang, waktu dimana aku yakin akan memulai untuk menyapanya. Mencoba untuk memulai mendekatinya. Aku tak menemukannya dimanapun. Dirinya yang biasa berlarian disetiap pagi didepan kelasku, kini tak ada. Kemana perginya, kemana cinta yang aku puja...

Mencoba aku mencari informasinya. Mencari kemana perginya yeoja yang begitu menarik hatiku. Dan begitu aku terkejut setelah mendengar informasi dari salah seorang temanku. Sungmin, yeojanya pindah dari sekolah ini. Keluargannya mengalami kebangkrutan sehingga dia tak dapat melanjutkan sekolahnya kembali.

Aku menyesal seketika itu, menyesal kenapa aku tak memulainya sedari dulu. Aku menyesal.

**So I**

5 tahun

Semua berlalu begitu cepat, 5 tahun aku mencari. Dan kini aku melihatnya kembali.

Aku melihatnya, masih tampak indah seperti dulu. Namun, kenapa dia kini berbeda. Ada apa dengan penampilannya. Ada apa dengan makeup yang mengotori wajah cantik alaminya itu. Ada apa?

Pertanyaan yang memenuhi fikiranku, harus terpecahkan. Atau aku tak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang dia alami sehingga dirinya terdampar di tempat ini.

Tempat yang menurutku tak pantas untuk yeoja indah sepertinya, yeoja yang begitu aku merindukannya.

Mungkin jika aku tak menerima tawaran dari temanku untuk mengikutinya bersenang-senang sejenak. Aku tak akan pernah bertemu dengannya kembali.

Memasuki sebuah bangunan dengan 5 lantai. Layaknya hotel namun bukan sebuah hotel. Layaknya mall namun hanya ada cafe dengan bar kecil, serta tempat karaoke. Selebihnya di bangunan itu hanya ada ruangan-ruangan layaknya kamar sebagai fasilitas para pria yang ingin memuaskan hasratnya.

Dan sungguh aku berterima kasih pada sahabatku ini. Begitu pintarnya dia menemukan tempat ini. Dan begitu pintarnya dia mendapatkan pelayan No. 1 ditempat ini, dan yang pastinya mendapatkan yeoja-yeoja penghibur yang sudah menjadi primadona ditempat ini.

"Bagaimana Kyu, kau puas dengan tempat ini." Tanya namja bernama Yesung itu.

"Aku puas, dan aku menginginkan yeoja itu." Kataku, sambil menunjuk pada yeoja itu. Yaa... yeoja itu.

"Apa yang kau katakan. Dia yeoja primadona ditempat ini, aku saja harus mengantri untuk mendapatkan pelayanan darinya. Dan malam ini adalah keberuntunganku. Aku mendapatkan giliranku." Jawab Yesung dengan bangganya.

"Jatahmu untuk kapan-kapan saja. Beri saja dia untukku. Dan akan ku ganti waktu menunggumu dengan ini." Jawabku sambil meletakkan sebuah cek dengan nominal 1 juta won.

"Hanya 1 juta? Seorang CEO muda sepertimu hanya mampu memberiku 1 juta? Tidak, aku tidak akan memberikannya." Timpal yesung.

"Kau ini seperti makelar saja. Lalu kau menginginkan berapa dariku? Sebut saja dan akan aku berikan. Asalkan kau melepaskannya untukku." Jawabku sedikit sombong, bukan karena apa-apa. Bagiku harta yang sebenarnya ada pada yeoja itu. Walau itu sedikit gila namun aku akan berusaha mendapatkannya.

"Binggo. Baiklah baiklah... aku hanya bercanda padamu. Aku beri dia untukmu malam ini. Dan sepertinya aku akan bersama yeojaku. Aku berjanji akan menemuinya dan tak mungkin aku membatalkannya."

Dan entah ini memang keberuntunganku atau tidak, aku akan bertemu dengannya kembali. Sungguh aku tak pernah menyangka akan tiba hari seperti ini. Walaupun bertemu dalam kondisi yang sudah jauh berbeda.

Dia mendekatiku, sungguh dekat denganku dan ...

Bbrrruuugghh...
"Gwenchana,, apa kau terluka." Tanyaku padanya, seperti waktu itu ikut membantunya berdiri.

"Aku tak apa, terimakasih. Aiiisshh... ada apa dengan sepatuku ini. Kenapa bisa terjatuh. Memalukan." Racaunya dan itu membuatku tertawa singkat. Masih begitu menggemaskan seperti dulu.

"Mau aku bantu, sebaiknya kita periksa jika kau merasakan sakit." Tanyaku sambil memapahnya, membawanya dekat denganku.

"Tak apa,mungkin hanya terlikir sedikit. Sudah jangan bahas ini, kau hanya membuang waktuku. Mari langsung saja menuju ruangan kita, dan aku akan mendapatkan uang jajanku malam ini. Yeeaaayyy." Jawabnya riang.

Sungguh ini sesuatu yang berbeda, dirinya tak seperti ini dahulu. Menuruti permintaannya mungkin itu yang terbaik, dan itu akan membuat aku dekat dengannya kembali.

Pintu terbuka dan kita bergegas memasuki ruangan itu. Secepat kilat dia menutup pintu dan menarikku dalam pelukannya, memperpendek jarak antara kita. Sungguh aku sedih melihat dia yang seperti ini, apakah ini sungmin yang dulu dicintainya. Sungguh sangat berbeda.

"Euuuunghhh,, ayoo chagii. Sungguh aku sudah tak tahan merasakan milikmu disini." Tutur sungmin sambil membawa tanganku menyentuh miliknya.

Aku berdesir ketika itu, namun hatiku masih pilu. Apa harus aku melakukannya. Perlahan aku terbawa suasana tatkala dia mulai meraba seluruh tubuhku. Mencium setiap inci tubuhku, walau masih tertutup dengan baju.

Mendekatkan aku pada tubuhnya, menyentuh dagunya. Mencium bibirnya singkat.

"Sebaiknya kau istirahat, aku yakin kakimu sakit akibat terjatuh tadi. Dan ini, uang jajanmu untuk malam ini." Ucapku dan memberinya beberapa lembar uang, lalu aku meninggalkannya dalam ruangan itu.

Bergegas aku keluar dari ruangan itu, menemui sang pemilik tempat ini. Dan aku cukup tau dimana harus menemuinya, karna yesung sudah banyak menceritakan tempat ini.

Kutemui dia di bar kecil dilantai dasar bangunan ini, aku meminta ijin sebelum duduk dihadapannya yang dikelilingi yeoja sexy.

"Siwon~ssi, maaf sebelumnya. Aku mengganggu aktifitasmu." Ucapku untuk memulai perbincangan dengannya.

"Yaa, ada apa? Apa kau tidak puas dengan pelayanan pegawaiku malam ini." Jawabnya angkuh.

"Anii, aku hanya ingin memiliki pegawaimu itu. Namanya sungmin, Lee Sungmin."

"Maaf, aku tidak bisa. Dia adalah asset tempat ini. Aku tak bisa mengijinkanmu untuk memilikinya."

"Aku akan membayarnya jika kau menginginkan uang, dan aku tak hanya membayar dirinya. Namun juga ruangan di lantai 5 itu. Buat sungmin dan ruangan itu menjadi milikku. Berapapun yang kau mau."

"Itu semua tidak mudah dan tidak murah." Jawabnya semakin angkuh.

"Tak masalah dengan uang, yang terpenting untukku hanyalah sungmin." Kataku tak kalah angkuh. Dan aku menyodorkan cek dengan bertuliskan 10 juta won kepadanya.

"Itu uang muka dariku, dan aku harap kau tak memberinya job dengan lelaki lain mulai malam ini. Aku akan memberimu lebih esok pagi. Sampai jumpa." Lanjutku dan segera pamit dari tempat itu.

"Aaiiisshhh bocah itu. Tapi tak apa, aku panen besar malam ini. Hahahahaha."

**So I**

Dan ketika waktu mempertemukanku kembali padanya, walau dalam keadaan yang sungguh jauh berbeda. Persetan dengan semua hal itu, yang terpenting untukku adalah mendapatkannya. Dan kini aku memilikinya. Sungminku... Cintaku...

Dan aku menjadi rutin menemuinya diruangan itu, C137L. Aku namai ruangan itu dengan mengambil huruf pertama dari marga kita, dan tanggal dimana aku dipertemukan dengannya pertama kali. 13 Juli, 5 tahun yang lalu.

Flashback Off

**So I**

Bergegas aku menemui siwon hyung, memintanya membantuku untuk mempersiapkan pernikahanku esok pagi. Dan ini untuk kali kedua aku bertemu dengannya setelah kejadian 2tahun yang lalu itu.

Tak pernah aku merasakan sudah menjalin hubungan ini selama 2 tahun. Walau aku tak pernah sedikitpun mengatakan cintaku. Aku hanya rutin mencium keningnya setelah percintaan yang kita lakukan. Membuatnya mengerti dengan sendirinya, betapa aku menyayanginya melebihi apapun didunia ini.

"Hyung, maaf aku mengganggumu kembali." Sapaku tanpa basa basi.

"Apa yang kau inginkan kembali saat ini? Jika kau ingin mengembalikan sungmin padaku, aku akan menerimanya dengan senang hati." Jawab siwon angkuh, seperti dulu.

"Tidak, aku tidak akan mengembalikannya padamu. Namun aku akan menikahinya esok pagi. Dan kuharap kau mau membantuku mempersiapkan acara itu. Dan untuk semua biaya kau masukan saja dalam tagihanku."

"Mwoya? Apa yang kau katakan? Apa kau bersungguh-sungguh." Tanya siwon dengan antusias.

"Iya hyung, aku serius. Dia hamil dan aku akan menikahinya. Aku harap kau bisa membantuku. Terima kasih sebelumnya, dan maaf merepotkanmu." Kataku sambil menundukkan tubuhku 900.

"Aku pamit hyung, aku harus bersiap-siap." Lanjutku meninggalkan siwon yang masih setengah bingung.

"Dasar bocah tengil, selalu saja seperti itu." Siwon mendengus kesal.

Kyuhyun POV end.

**So I**

Waktu ini pun tiba, waktu yang kyuhyun nanti selama ini. Sungguh rasanya bercampur aduk dalam batin kyuhyun. Orang yang dia cintai, sejak pertama kali dia melihatnya waktu itu. Sungminnya...

So I pray for you, oh.. so I

So I promise you, oh.. so I

Yaksokhaeyo modeungeoshi geundaerago mideulkkeyo..

Will you come to me,

Na jogeuman deo geudaepume

O saranghaeyo geudae my love

Na eonjekkajina, ireohke...

Taman di halaman belakang gedung milik siwon dirubahnya menjadi tempat pesta bernuansa garden party. Dan diujung taman itu dua pasangan mengucap janji suci.

"Ne, saya bersedia." Ucap kyuhyun mantap.

Dan begitu pula dengan sungmin tatkala sang pendeta menuntunnya mengucap janji suci itu. Walau berbeda dengan kyuhyun yang mengucapkannya dengan mantap. Sungmin mengucapkan dalam keadaan yang sungguh sangat aneh.

Dia mencintai kyuhyun, jauh saat pertama kali dia bertemu dengan lelaki itu. Pandangan mata itu sungguh teduh untuknya. Walau dia harus meninggalkannya karena tuntutan orang tua yang saat itu mengalami kebangkrutan.

Sebenarnya sungmin sudah mengetahui sejak pertemuan keduanya dengan kyuhyun bahwa namja itu adalah namja yang sama. Namja yang membuatnya jatuh cinta. Namun dirinya memiliki keberanian untuk bertanya pada kyuhyun. Karna dia takut, dia akan kehilangan cintanya kembali untuk kedua kalinya.

"Kalian resmi menjadi sepasang suami istri. Silakan mencium pasangan anda kyuhyun~ssi." Ucap sang pendeta.

Dan detik itu pula, kyuhyun membuka cadar sungmin. Mendekatkan wajahnya dan mencium bibir sungmin, pelan namun pasti. Membawanya dalam ciuman singkat namun dalam.

"Lee sungmin, tetaplah menjadi milikku. Apapun yang terjadi, karna aku mencintaimu. Mencintaimu sejak dulu." Ucap kyuhyun setelah melepaskan ciuman pertamanya sebagai suami dan beralih mencium kening sungmin.

"Ne, chagi. Tetaplah bersamaku, sampai akhir nanti. Dan jangan pernah kita terpisah kembali seperti dulu. Aku sungguh mencintaimu saat itu, detik ini, dan seterusnya." Jawab sungmin merdunya.

~End~

Yeaaayyy...

Kelar juga epilognya.. huaahhh...

Semoga chingudeul menyukainya...

Gomawo buat yang sudah mau mampir, dan sempat yang memberikan review.

Buat seseorang yang menginspirasikanku dan selalu membantu dalam penulisan fic ini. Big,, big hug.. chagiyaa~~

Thanks to:

Cuttianisa : luvori19 : Anissa Lee13 : cloudswan : Tan'Tira

Jangan lupa review lagi ne? Itu sangat membantu...
*kibasPoni (kata sobat)

Sampai jumpa.. bertemu dengan fic selanjutnya.

Lee chaRaa