So I By Lee ChaRaa

Cast : Cho Kyuhyun (N), Lee Sungmin (Y), Other Cast

Rate : Nyenggol M

Warning : GS, typo (s), NC nyenggol dikit, un-EYD, cerita pasaran, membosankan.

"Don't Like Don't Read"

^Happy Reading^

~oOo~

Sungmin POV

Tiada henti aku memulas wajahku dengan berbagai alat makeup agar menunjang semua penampilanku. Sebenarnya aku tak memerlukan semua itu. Tapi apa boleh buat, pekerjaanku menuntut untuk berpenampilan menarik. Dengan tubuhku yang sexy, walau tinggi badanku tak seperti yeoja lain tapi tak banyak pria hidung belang yang meminta aku untuk menemani mereka semalam suntuk.

Drrrtttdrttt..

Sebuah pesan singkat dengan nama 'Love~Pabboya' tertera di layar handphoneku.

'Nyonya Lee, harus berapa lama aku menunggumu? Kutunggu kau di C137L .'

'Ok. Tunggu saja. Aku tak akan lama, hanya perlu bersolek sedikit saja.' Balasku pada sang pria yang tak lain adalah langgananku.

'Aku tak butuh dandananmu, yang aku butuhkan hanya tubuhmu untuk menemaniku malam ini.'

Tak ingin aku membalasnya, sebaiknya segera aku bergegas atau aku tak akan mendapatkan jajanku malam ini. Berlari menaiki tangga menuju kamar yang sudah dijadikan sebagai tempat favoritku. Karna kamar itu sudah disewa, atau mungkin dibeli tepatnya oleh langgananku hanya untuk memuaskan hasratnya. Bahkan hanya dengan aku, dengan aku. Sungguh aku merasa tersanjung, walau hanya bisa menjadi pemuas hasratnya saja.

Sungmin POV end.

_ C137L _

Entah mengapa kamar itu tertera dengan huruf dan angka yang tak lazim disebut tanda pengenal ruangan. Karna hanya penghuni kamar itu yang mengetahuinya. Dan karna kamar itu telah dibeli olehnya, maka dengan kemauannya pula kamar itu didesain senyaman mungkin. Senyaman untuknya melakukan ritualnya pada sang yeoja yang sudah dia anggap sebagai kekasihnya. Walaupun yeoja itu hanya bisa dia miliki saat dia menyewanya.

"Apa yang sebenarnya dia lakukan, apa harus berdandan untuk memuaskanku. Huuuh" lenguh sang namja karna terlalu lama menunggu tamunya.

Ckleek...

Terdengar pintu terbuka, dan menampakkan sesosok yeoja yang tak lain adalan yeoja yang sudah ditunggunya selama setengah jam yang lalu.

Karena tak bisa menahan hasratnya, langsung saja sang namja menghampiri yeoja itu, menarik kedalam pelukannya.

"Apa yang kau lakukan eoh? Tak tahukah kau aku sudah menunggumu selama setengah jam yang lalu", ucap sang namja pada yeojanya.

"Maaf, aku baru saja menemui pelangganku. Dan kau meminta ku langsung untuk menemuimu disini" sang yeoja menimpali.

"Sudah aku katakan, tak perlu kau menerima permintaan para pria hidung belang di luar sana, cukup hanya denganku. Arraseo." sang namja berbicara sedekduktif mungkin dengan yeojanya yang hanya dia sewa untuk memuaskannya.

"Anniya, tadi aku hanya mengobrol dengannya. Dia berpamitan padaku karna dia harus pindah keluar negri dan terpaksa dia tak akan memakaiku kembali. Kita hanya mengbrol dicafe bawah saja" sang yeoja menerangkan.

Entah mengapa setelah sungmin menerima pelanggan baru ini, dia selalu menuruti apa yang namja ini katakan. Berhenti menerima pelanggan lainpun dia lakukan, walau harus bertengkar dengan pemilik bangunan yang berfungsi sebagai tempat pemuas para pria hidung belang. Dan sang namja lah yang membereskan semua masalah itu walau harus mengeluarkan kocek dalam untuk mendapatkan gadisnya itu.

Tak mau berlama-lama sang namja langsung saja menggendong sang yeoja ala bridal style, merengkuh yeoja itu dalam pelukannya. Dan membaringkannya pada ranjang yang sudah dia persiapkan dengan wewangian diatas nakas.

"Kyu, tunggu. Aku masih lelah berlarian kesini"

"Anniya, aku sudah menunggumu lama. Dan sungguh aku tak bisa menahannya"

Kyuhyun nama sang namja itu, memulai acaranya untuk bergerilya diatas tubuh sang yeoja itu. Melepas setiap kancing yang melekat pada tubuh sang yeoja. Membelai rambut sang yeojanya. Sang yeoja yang dibawah kungkungan sang namja hanya bisa mengusap wajah sang namja dengan penuh rasa sayangnya. Entah apa yang ada di fikirannya saat ini, setelah bertemu dengan namja ini. Dia merasakan kenyamanan yang amat sangat. Bahkan demi namja ini dia akan melakukan segala yang namja ini inginkan.

Bahkan untuk tak melayani pelanggannya yang lalu pun dia lakukan, sudah sebulan ini dia tak pernah merasakan disentuh oleh pria, karena kyuhyun lah yang melarangnya untuk menerima tamu selain dirinya.

"Kyu,, sebentar. Aku lelah"

"Aniya chagi, aku akan melakukannya dengan perlahan. Dan kau hanya perlu menikmati semua itu."

"Ani ani kyu, aku juga ingin memuaskanmu. Aku merasa aneh jika aku tak bisa memuaskanmu."

"Sudahlah, kau nikmati saja semua yang kau miliki saat ini."

Tak membiarkan yeojanya berucap lagi, kyuhyun langsung megecup bibir plump milik sungmin. Menikmati setiap detail yang ada dibibir itu. Tak lupa pula lidahnya bermain membelit lidah sungmin.

Tak membiarkan hanya bermain lidah, tangan kyuhyun pun telah berada diatas gundukan kenyal yang begitu membuatnya bergairah. Selain pada titik lain yang dapat membuatnya terbang tinggi. Secepat kilat kyuhyun melepas pengait bra sungmin, untung yeoja itu memakai bra dengan pengait yang terletak didepan sehingga tak menyulitkan aktifitasnya.

"kyuh..."

Sungmin mendesah pelan tatkala kyuhyun melepas tautan bibir mereka, tanpa melepas tangannya yang bergerilya disekitar tubuh sungmin. Melepas semua pakaian yang melekat pada sungmin. Serta melepas pakaiannya sendiri. Menikmati setiap inci pada diri yeoja itu. Menikmati setiap sentuhan yang yeoja itu berikan padanya. Menyatukan cinta mereka yang sudah mereka pendam selama satu bulan ini, rasa rindu akan sentuhan maupun sifat dan sikap mereka. Cinta mereka yang tak sesempurna kisah cinta lainnya.

~oOo~

Mengingat akan percintaan mereka semalam membuat sungmin bergidik, begitu sangat merindukan namja itu sampai tak ingat berapa kali mereka melakukan ritual itu. Dan harus menelan kekecewaan tatkala pagi hari harus ditinggal sang namjanya.

Mendapatkan telefon dipagi hari yang mengharuskannya untuk memenuhi panggilan keluar negeri. Dan tak mendapat jatah pagi harinya. Sungguh menyesal dirinya mengingat untuk pulang cepat dan menemui sungmin tapi justru pekerjaannya yang menjadi terbengkalai.

"Maafkan aku chagi, aku harus ke jepang pagi ini."

"Yaa aku mengerti, kau urus saja pekerjaanmu itu. Dan cepatlah kembali."

"Kau yakin tak apa aku pergi, atau mungkin kau mau ikut saja denganku. Aku bisa mengatur penerbangan untukmu siang nanti."

"Tak perlu kyu, aku akan menunggumu saja. Kau hanya perlu meninggalkan kartu kreditmu. Karna aku akan berbelanja hari ini dengan temanku."

"Baiklah, kau mau kartu kredi yang mana. Ambilah dan berbelanja sesuka hatimu. Tapi ingat, jangan pernah kau menerima tamu lain. Atau kau akan habis ditanganku." Ucap kyuhyun sambil memberikan 2 kartu kredit dari dalam dompetnya.

"Yeaay, gomawo chagi. Aku janji tak merima tamu dari manapun." Sungmin mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya bersemangat.

Dikecupnya bibir sungmin perlahan dan dalam, sebelum kyuhyun meninggalkan yeojanya itu. Walau dengan berat hati namun apa daya, dirinya yang menjabat sebagai CEO muda di perusahaan ayahnya itu mengharuskannya menangani sendiri tender dari jepang itu.

~oOo~

"Kau tau sungmin, tadi malam aku benar-benar kewalahan menghadapi pria itu. Dya sungguh sangat kuat. Belum ada satu menit kita sampai puncak. Miliknya sudah menegang kembali." Ucap ryewook yang tak lain adalah teman yang senasib dengan sungmin. Menjual diri mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka dan keluarga.

"eeuummppp. Kau pasti puas dengannya kan semalam, tak seperti aku. Yang hanya bisa menikmati satu lelaki saja saat ini."

"bagaimana kalau kau ikut denganku, kita berpesta malam ini. Aku akan mengatakan pada langgananku untuk membawa temannya kemari."

"Tak usah wookie, kau mau aku habis dimakan oleh kyuhyunku itu."

Drrtttddrrrtt...

Satu pesan masuk di handphone pink milik sungmin.

'Chagi, mungkin aku akan lama. Kau jangan nakal ne.'

'Ne, aku tak akan nakal. Asalkan kau membawakanku oleh-oleh dari sana. Dan aku tak mau sesuatu yang murah. Ingat itu." Sungmin membalas pesan dari kyuhyun nya itu.

"Huuufftt, baru saja kita membicarakannya wookie. Dya memberiku kabar bahwa dya akan berada di jepang selama beberapa waktuu." Sambil meletakkan handphonenya diatas meja restoran tempat mereka berbincang setelah berbelanja seharian ini.

"Maka dari itu, nikmati kesendirianmu saja atau kau akan ikut denganku malam ini."

"Tak usah. Aku hanya ingin beristirahat. Kyuhyun menghabisi aku semalam. Dan aku cukup lelah. Aku ingin beristirahat."

~ _So I_ ~

1 minggu, 2 minggu, satu bulan...

Lama kyuhyun meninggalkan sungmin sendiri, mereka hanya berkomunikasi lewat telefon maupun pesan singkat sesekali. Dan disaat rindu tak terbendung mereka terkadang melakukan video call, walau hanya untuk memuaskan hasrat mereka. Sungguh cinta yang aneh, seorang sungmin yang sudah terkenal akan kelihaiannya memuaskan pria harus menikmati cinta yang seperti ini. Jika kyuhyun tidak membayarnya pada Siwon, yang notabene pemilik tempat ini. Pasti dia sudah diberikan job oleh sang pemilik. Dan uang akan terus mengalir pada rekening bank nya. Walaupun dengan kyuhyun dia bisa mendapatkan itu. Bahkan lebih dari yang dia dapat dari lelaki hidung belang lainnya.

"hooeekk..." cepat sungmin berlari menuju kamar mandi dan menumpahkan semua yang ada didalam perutnya.

Merasa aneh dengan dirinya, akhir-akhir ini sungmin sering merasakan mual. Dan hampir disetiap paginya. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya itu. Atau mungkin anemianya kambuh, tapi dia tak pernah merasakan hal seperti ini saat anemianya kambuh.

Atau mungkin, segera sungmin menepiskan fikiran itu. Namun setelah difikirkan dengan jernih. Dia memang merasakan terlambat datang bulan.

"Semoga tidak. Kalau iya bagaimana aku bisa mengatakan pada orang tuaku." Ucap sungmin ketika membuka hasit test pack yang dia coba.

"Aaiisshh.. Pabboya! Kenapa aku tak ingat, saat itu masa suburku. Dan kyu menumpahkan semuanya didalam. Aaiiiiissshhh." Sungmin mengerang frustasi.

Cklek~~

Bunyi knop pintu yang terbuka. Sungmin terperanjat, siapa yang datang kekamar ini. Bukanya hanya dia dan kyuhyun yang memiliki kunci ruangan ini. Atau kyuhyunnya sudah kembali.

"Chagiyaa, kenapa kau disini?" tanya kyuhyun kala melihat yeojanya berada dikamar itu.

"Apa aku tak boleh menggunakan ruangan ini eoh." Ucap sungmin kesal sambil mendekati namjanya.

"Tentu kau boleh menggunakan ruangan ini. Ini juga milikmu, selain yang di bawah sini." Kyuhyun menunjukkan miliknya menggunakan jari telunjuknya pada sungmin.

Mencoba menggoda sungmin namun yeoja itu tak bergeming. Entah apa yang yeoja ini rasakan, kyuhyun sedikit khawatir. Ataukah yeoja ini tak menyukai ucapannya sesaat yang lalu itu. Kyuhyun sedikit berfikir.

"kyu..."

"Ne chagi, waeyo?"

"Aku... aku... hamil kyu."

"Omo? Kau hamil dengan siapa ming? Kau tidak bermain dengan namja lain kan selama aku meninggalkanmu." Cecar kyuhyun pada sungmin.

"Apa kau gila. Aku akan habis kalau sampai bermain dengan yang lain. Lihat saja setiap hari Siwon hyung selalu mengawasiku, itu semua juga karna ulahmu kan." Racau sungmin sambil memberikan pukulan pada lengan sang namja.

"Maaf chagi, aku hanya ingin memilikimu." Ucap kyuhyun lugas. "Jadi kau benar-benar hamil ming?" tanya kyuhyun kembali pada yeojanya itu.

"Ne kyu, bagaimana ini. Aku bingung harus melakukan apa." Sungmin mendesah dan menundukkan kepalanya.

"Baiklah kalo begitu. Kita akan menikah ming." Timpal kyuhyun.

"Mwoya? Menikah?"

"Ne, kita menikah. Aku akan mengatur semuanya. Dan meminta Siwon hyung untuk melepasmu dari tempat ini esok hari."

"Kenapa harus esok hari kyu? Tak bisakah aku tinggal disini, aku menyukai tempat ini."

"Tak akan aku biarkan istriku tinggal ditempat seperti jni. Apa yang akan terjadi pada anakku kelak."

"kyu..." sungmin memohon pada namjanya itu.

"Bersiaplah ming. Karna besok kita akan menikah." Lanjut kyuhyun sambil meninggalkan sungmin dalam ruangan itu.

~End~

Annyeong chingudeul..

Perkenalkan, saya seorang newbie. Jadi harap maklum untuk fic yang ngga jelas ini.

Ide yang pasaran dan segala kekurangnya.

Don't forget buat reviewnya ne.

Gomawo..

Lee ChaRaa