(KYUHYUN)

WAKTU BERHENTI

Hari ini adalah hari ke 8 di bulan ke 5, berarti ini sudah kesekian kalinya selama bulan ini aku mengunjungi rumah sakit untuk sekedar mengecek kondisiku. Ditemani Siwon, aku duduk di kursi roda, Siwon mendorongku hingga didepan ruangan dokter pribadiku, Kim Heechul. Aneh bukan? Yeoja yang dulu menjadi sainganku, menjadi pembatas antara perasaanku kini malah menjadi dewi penolong untukku.

Tok Tok Tok

Siwon mengetuk pintu ruangan tersebut sementara senyumnya ia layangkan padaku, aku tahu ia menyembunyikan sesuatu, aku tahu juga ia sering menangis saat aku tengah tertidur, aku tahu terkadang ia terjaga semalaman lalu menempelkan telinganya di dadaku hanya untuk mengecek detak jantungku.

Cklekk.. pintu terbuka, sosok Heechul dengan perut yang mulai membuncit terlihat dengan senyum khasnya

"Kalian sudah datang, ayo masuk"

Heechul membuka pintu lebih lebar, mempersilahkan aku dan 'kendaraanku' lewat. Aku hanya mampu menggenggam erat jemariku.

Heechul duduk di kursinya, menghadap ke arahku dan Siwon yang duduk di depannya. Ia sibuk mengacak beberapa file di laci kanannya, mengeluarkan selembar hasil MRI.

"Kyuhyun-ssi.."

Suara itu bergema pelan di telingaku, detik demi detik terasa berat dengan setia menggenggam jemariku, aku meliriknya yang tersenyum menenangkan.

"Perkembangan yang luar biasa"

Apa? Jantungku terasa berhenti berdetak, aku menatap Heechul penuh tanda tanya.

"Maksudmu?" Sepertinya Siwon juga merasakan hal yang sama.

"Sel Kanker di tulang belakang Kyuhyun-ssi berangsur tidak mengalami perkembangan"

Aku membulatkan kedua bola mataku.

"A-apa aku bisa sembuh?"

Heechul tersenyum, diraihnya tanganku, ia genggam dan berbisik lirih.

"Tentu saja Kyuhyun-ah, kau pasti bisa sembuh"

Aku melirik Siwon yang masih menatapku dan Heechul bergantian tidak percaya, ia seakan tidak bernafas dengan mata berbinar.

...

"Kyuhyunku akan sembuh.."

"Sembuh.."

"Istriku akan sembuh.."

"Istriku.."

Hanya itu yang Siwon katakan di perjalanan pulang, senyum tidak lepas dari bibirnya. Aku terkekeh menatapnya.

"Hyung.. kau seperti orang gila"

"Ne baby, aku memang gila, gila karenamu"

Aku memukul bahunya, ia terlalu penggombal untuk ukurang seorang namja yang telah menikah.

"Aku ingin meminta sesuatu boleh?"

Siwon mengangguk.

"Bolehkah kita ke pantai?"

Siwon kembali mengangguk, ia masih tersenyum tapi pandangannya tetap fokus ke arah jalan, beberapa saat ia membelokkan mobilnya ke arah pantai. Angin sejuk berhembus dari jendela mobil yang kubiarkan terbuka, menyapu wajah dan rambut yang menutupi dahiku.

"Apa yang akan kau lakukan di pantai baby?"

"Eumm, mungkin bermain pasir, menikmati matahari terbenam daaaannn..."

Aku berfikir sebentar, saat sebuah bibir mendarat di permukaan bibirku, aku sempat tersenyum lalu memejamkan mataku, menikmati sapuan bibir Siwon.

"Kau terlalu lama berfikir baby, kita sudah sampai" Bisiknya tepat didepan wajahku. Ia mengecup dahiku sambil berbisik

"Saranghae.."

"Nado.."

Siwon tersenyum, ia kemudian beranjak keluar lalu menggendongku ala piggy back, aku tersenyum senang dengan perlakuan yang selalu Siwon berikan padaku. Memanjakanku dalam konteks yang berbeda, mencintaku dalam kadar yang berbeda..

(SIWON)

MIANHE

Aku berjalan pelan menyusuri pinggiran pantai, membiarkan air menyentuh kakiku, sesekali aku memperbaiki posisi Kyuhyun yang setia memeluk leherku, aku menghela nafas panjang.

"Hyung, bisakah kau bernyanyi untukku?"

Siwon tersenyum, ia mengangguk, ia berdehem sebentar, Kyuhyun menenggelamkan wajahnya ke dalam ceruk leher Siwon.

I try to resist what my heart feels

But I'm falling into pieces

Drifting further away from you

Everything won't seem right

If you were here with me

You'd brush away this loneliness from me

Flashback

Siwon hendak meninggalkan ruangan Heechul saat tangannya kembali ditahan, ia berbalik. Takut. Ia menatap takut pancaran mata Heechul.

Ia kemudian melirik Kyuhyun, memperbaiki senyumannya.

"Baby, aku ke kamar kecil dulu ne, tunggu aku disini" Kyuhyun mengangguk, Siwon mendorong kursi roda Kyuhyun ke pinggir sebuah taman di tengah Rumah sakit itu.

Siwon berjalan pelan masuk kembali kedalam ruangan Heechul.

"Chullie, aku tahu kau menyembunyikan sesuatu"

Heechul menunduk, ia meremas jarinya.

"Kyuhyun, tidak akan bertahan lama"

Flashback end

There will never be another by my side

Because all I am is just for you

And there can never be another bt my side

I need you here with me

And brush away this loneliness from me

Flashback

"Apa maksudmu? Tadi kau mengatakan kalau pertumbuhan kanker itu sudah berhenti!"

"Siwon, aku memang mengatakan itu, tapi maksudku sel kanker itu sudah mencapai batas maksimal"

"Tapi kenapa kau mengatakan.."

"Kyuhyun, Kyuhyun yang menyuruhku mengatakan hal itu" Heechul menunduk, ia tidak sanggup lagi menahan airmatanya. Ia menangis tertahan, cinta yang Kyuhyun miliki membuat hatinya tertohok ngeri.

"A-apa maksudmu?"

"Kyuhyun menyuruhku untuk mengatakan kalau dirinya bisa sembuh, agar kau bisa tenang dan berhenti menangisinya saat ia terlelap"

Siwon terduduk dilantai, airmatanya tidak mampu ia bendung lagi, dadanya terasa sesak. Heechul bangkit memeluk Siwon, menenangkannya.

"Sekarang, aku mohon padamu Siwonnie, bukan sebagai dokter, namun sebagai sahabat. Tolong buat ini menjadi lebih indah"

Siwon menangis sesenggukan di pelukan Heechul.

Flasback end

Everything was seem so right

If you were here with me

Everything was seem right..once again

I need you here with me

Siwon menitikkan airmata diantara senandungnya, suaranya bergetar hebat.

"Hyung, aku mengantuk.." Siwon mengatupkan bibirnya, ia menahan isakannya, ia hanya mengangguk.

"Saranghae hyung.."

Siwon menelan ludah pahit, ia tidak mampu menjawab apapun kini, ia bertahan di atas pijakan yang mulai rapuh, namun ia tetap berusaha melangkah.

Siwon merasakan detik-detik itu, detik disaat pelukan dilehernya melemah, detik disaat detak jantung itu terasa mengalun pelan lalu hilang. Tangisannya tidak berhenti namun tidak juga menggila, ia menangis dalam diam, disaksikan oleh deburan ombak yang seakan ikut merasakan kepedihannya.

"Na-Nado baby, Nado saranghae Choi Kyuhyun"

Susah payah ia mengumpulkan suaranya, melepaskannya dalam vibra ketukan pilu dari tenggorokannya, ia bertahan masih berjalan, namun entah kemana jiwanya kini pergi.

There will never be another by my side

Because all I am is just for you

And there can never be another by my side

I need you here with me

You'd brush away this loneliness from me

Till the end of the time..

….

Author POV

Pagi hari, mendung menggelayut manja di permukaan langit, sosok-sosok berpakaian hitam terlihat mengelilingi sebuah pusara yang telah tertutup sempurna, bertabur bunga berwarna warni, sebuah Nisan tertancap sebuah nama.. Cho Kyuhyun, Rest In Peace..

Tak ada tawa, tak ada senyum, yang ada hanya tangisan..

Yunho, selaku kakak Kyuhyun berdiri memegang sebuah rangkaian bunga yang besar disisi pusara, matanya sendu, ia berusaha tegar dengan berulang kali menarik nafas panjang, matany mengitari wajah orang-orang disekitarnya, alisnya berkerut saat ia tidak mendapati Siwon.

Yunho menepuk bahu Heechul,

"Chullie, kemana Siwon?"

Heechul ikut mengedarkan pandangannya.

"Aku tidak melihatnya sejak tadi, hhh.. aku mengerti perasaannya"

Drrrrttt…drrrrttt..

Ponsel Yunho bergetar, ia mundur beberapa langkah.

"Yeobseo.."

"…"

"Mwo? Siwon?"

"…"

"Arraseo, aku segera kesana"

Plip.

Yunho menggenggam ponselnya erat, jemarinya bergetar, ia mengangkat wajahnya, menatap satu persatu pasang mata yang menatapnya bingung.

"Siwon.."

…..

(SIWON)

EVERYTHING CHANGE

Aku menatap hamparan laut didepanku, hampa.. kini semuanya hampa, tidak ada lagi nyanyian indah yang mampu membuatku tersenyum, semuanya hanya kekosongan.

"Baby, wae?" Bisikku, aku mengeluarkan sebuah cincin dari balik saku, cincin yang melambangkan cinta kami, Ani. Cinta kami malah lebih besar dari arti ikatan ini.

Aku menyatukan cincin itu dengan milikku dalam sebuah untaian kalung, lalu mengenakannya. Angin menyapu wajahku, aku menatap langit mendung, wajahmu terpatri disana.

"Bogoshippo baby.." airmataku kembali menetes, mengalir membasahi pipiku.

"Kenapa kau meninggalkanku?" Aku terisak,

"Aaaaaarrrrrrrgggggghhhhhhh.. Tuhan, kenapa Kau mengambil Kyuhyun-ku" Aku berteriak dengan meengacak rambutku frustasi.

"Jika memang Tuhan mengambilmu, maka baiklah aku akan menjemputmu baby.."

Aku berbisik lirih, berjalan lebih maju, kaki telanjangku terasa sedikit perih akibat tebing terjal yang tadi kudaki. Ya, kini aku berada di puncak sebuah tebing dengan hamparan laut dibawahnya.

"Baby, aku sudah pernah mengatakan, aku tidak akan sanggup jauh darimu.."

"Mianhe.."

Seeeetttt

Byuuuurrrrrrr

...

Author POV

Belum kering pusara Kyuhyun, kini disampingnya teronggok pusara baru, Yunho duduk diantara dua pusara, ia terlihat kaku. Ia masih mengingat percakapannya dengan petugas penjaga pantai.

"Yeobseo.."

"Tuan Cho Yunho? Ini dengan petugas penjaga pantai"

"Ne"

"Apa anda mengenal Choi Siwon?"

"Mwo? Siwon?"

"Ne,Siwon ditemukan terdampar di pinggir pantai tadi pagi dalam kondisi lemah, saat ia dilarikan ke rumah sakit, nafasnya berhembus untuk terakhir kalinya. Siwon meninggal.."

"Arraseo, aku akan segera kesana"

Yunho memejamkan matanya, ia tidak menyangkan Siwon berani melakukan hal bodoh seperti ini..

Tapi kini ia sadar, Cinta lah yang membuat mereka seperti ini, cinta..dan hanya cinta..

END

Mianhe, sudah mengakhirinya dengan cara seperti ini, hiks..

Gomawo sudah mengikuti cerita ini hingga akhir ne... *Hug*

Ini masih sesenggukan akunya, hehehehe

Bow Bow Bow.. :')