*Here I am*

.

TwoShoot

.

My Second Fanfiction, So Sorry for many Typo(s)

.

*Pm Present*

For JOYer n For My KyuMin Base Family ^^

~KyuMinAlways89 Happy Birthday ^^ This is for you too~

.

Chapter 2~

.

.

Dunia serasa berhenti berputar di detik itu juga. Sungmin masih diam mematung saat mengetahui orang yang paling ia rindukan tepat di hadapannya. Menatapnya lembut juga tersenyum padanya. Sungmin yang masih tidak percaya akan hal ini masih sulit memberikan respon. Ia pun masih belum percaya bahwa senyuman itu tidak pernah berubah dari 2 tahun lalu.

"Ming…Kau kah itu? Benarkah kau Lee Sungmin-ku?" Tanyanya terus menerus. Sungmin masih belum bisa merespon. Ini masih terasa mimpi baginya.

"Ming…" Kyuhyun terus berucap sembari menyentuhkan telapak tangannya pada pipi Eunhyuk dan Donghae? Ah~ tentu saja mereka langsung menyingkir ketika mengetahui Kyuhyun sudah berada tepat di dekat mereka.

Sungmin yang merasakan sentuhan lembut di pipinya akhirnya mulai tersadar. Ia menundukan kepalanya dan mengerjapkan matanya berkali-kali. Tak lama kemudian, Sungmin mengangkat wajahnya. Ia manatap Kyuhyun sekarang.

"Ha-hai Kyu…a-apa kabar? Lama kita tidak berjumpa." Balas Sungmin canggung dan berusaha menutupi rasa rindu yang melingkupi dirinya.

Ingin sekali rasanya merangkul tubuh itu. Meleburkan semua kerinduan yang sudah ia tahan hampir 2 tahun lamanya. Oh ayolah~ Kyuhyun kekasihnya—dulu—ia sangat merindukannya. Sebuah pelukan atau kecupan sayang bukan hal yang aneh untuk di lakukan. Tapi apa tidak apa-apa jika dalam keadaan canggung seperti ini? Sungmin saja masih mengumpulkan beberapa nyawanya yang sempat terlepas beberapa detik lalu.

GREB!

Dua lengan kekar milik pemuda tampan itu mulai membawa Sungmin dalam pelukannya. Mengusap lembut punggung hangat milik Sungmin. mengecup sedikit perpotongan leher wangi milik Sungmin. Tiba-tiba saja sedikit airmata mulai mengemang di ekor mata Sungmin. Ini rasa haru dan rindu. Bukan sedih atau apapun. Sungmin kelewat senang. Ia tak bisa mengekspresikan perasaan yang harus ia utarakan.

Sungmin mulai membawa tangannya untuk memeluk Kyuhyun. Menenggelamkan tubuhnya dalam pelukan Kyuhyun. Menempelkan serapat mungkin kepalanya di dada bidang milik kekasih tampannya itu. Pelukan hangat yang hampir 2 tahun ini tak ia rasakan.

"Aku merindukan mu Kyuhyun-ah. Kenapa baru kembali?!" Sungmin memprotes. Ia pukulkan tangannya di punggung Kyuhyun. Sungmin merajuk dalam kekecewaannya.

"Maaf sayang~ maafkan aku. Bukan maksudku untuk meninggalkanmu." Kyuhyun membela diri.

"Kau selalu seperti itu…" Sungmin semakin mengeratkan pelukannya. Ia menggesekan hidungnya di dada Kyuhyun. Menghirup harum maskulin dari tubuh sang kekasih tampan yang sangat ia rindukan. Sungmin benar-benar merasa nyaman ketika ia berada dalam pelukan Kyuhyun.

"Kau menangis?" Tanya Kyuhyun sembari mengusap-usap lembut pucuk kepala Sungmin. Tak lupa untuk mengecup kepala dari sang kekasih tercinta.

Sungmin menggeleng. "Tidak. Aku tidak menangis. Lagi pula, aku bukan laki-laki cengeng seperti mu. Buktinya aku tidak menangis ketika kau meninggalkanku selama dua tahun ini."

"Maafkan aku Ming~"

Sungmin mengeratkan pelukannya, lalu mengangkat wajah manisnya untuk menatap onyx kelam milik kekasihnya. "Aku selalu memaafkan mu, Kyuhyun-ah." Sungmin tersenyum.

"Kau terlalu istimewa untukku Ming…jangan tinggalkan aku."

"Huh! Kau yang meninggalkan ku bodoh!" Sungmin memeluk Kyuhyun-nya lagi.

Berbeda dengan Kyuhyun dan Sungmin. Eunhyuk hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Sungmin yang terlihat begitu bahagia malam ini. Siapa sangka jika Donghae lah yang membuat Kyuhyun bertemu lagi dengan Sungmin. Sedangkan Donghae masih tidak percaya dengan drama yang sedang berlangsung di depan matanya ini.

BUGH!

Eunhyuk memukul punggung Donghae. Berusaha menyadarkan Donghae dari mimpi-mimpi bingungnya.

"Ekhmmm! Sepertinya kita harus pulang Hae. Ada yang harus menyelesaikan masalahnya dulu sepertinya. Ayo." Eunhyuk menarik Donghae.

"Ta-tapi Hyukkie, aku butuh penjelasan."

"Biar ku jelaskan nanti. Bye Sungmin Hyung~"

Eunhyuk benar-benar menarik Donghae secara paksa. Tak lama mereka pergi, Sungmin melepaskan pelukannya. Ia benar-benar tidak sadar melakukan hal itu di depan umum. Terlihat senyum canggung disana.

"Sepertinya aku harus pulang, Kyu…"

"Tidak! Kau harus ikut ke dalam. Bertemu dengan rekan-rekan ku."

"Tapi ini sudah larut. Tidak ada yang mengantarkan ku pulang."

"Biar aku yang nanti mengantarmu. Kau jangan khawatir. Ada aku disini." Kyuhyun berucap meyakinkan.

"Bukan begitu—"

"Aku tidak menerima penolakan." Kata Kyuhyun telak. Sungmin yang mendengar itu hanya bisa menarik nafasnya dalam. Bukan hal yang aneh jika kekasih tampannya itu melakukan ini. Kyuhyun memang selalu seenaknya.

.

.

.

Ditarik seenaknya oleh sang kekasih memang sedikit menyebalkan. Apalagi jika di paksa untuk bertemu dengan teman-temannya. Huh! Itulah yang sedang dialami oleh Sungmin. Kekasihnya, kekasih tampannya menariknya masuk kedalam sebuah ruangan make up yang sangat ramai oleh staff yang masih bekerja membereskan peralatan. Rasa canggung memang sedang bersarang di benaknya. Bagaimana tidak, Kyuhyun menariknya seakan baru saja menemukan mainan hilangnya. Tersenyum riang sambil memanggil-manggil seseorang yang dia sebut 'Hyung'.

Ketika Sungmin dan Kyuhyun sudah sampai di hadapan seseorang yang Kyuhyun sebut 'Hyung', ia langsung menarik lengan Sungmin dan membawanya ke dalam pelukannya. Merangkul pundak Sungmin dan menaruhkan tangannya di pucuk kepala Sungmin. Kyuhyun tersenyum senang.

"Hyung~ perkenalkan. Namanya Lee Sungmin. dia kekasihku yang sering aku ceritakan padamu. Dia…cantik bukan?" Kata Kyuhyun seraya mendekatkan kepala Sungmin agar mendekat ke bibirnya. Di kecupnya pucuk kepala Sungmin dengan sayang. Sungmin yang di perlakukan seperti itu hanya mengerjapkan matanya lucu.

Seseorang yang di sebut 'Hyung' tadi hanya tersenyum lembut. Dan sedikit berkata. "Oh~ ternyata dia."

Kyuhyun tersenyum penuh arti. "Aku akan mengantarkan dia pulang dulu. Boleh ya Leeteuk Hyung~?"

Leeteuk mengangguk mengizinkan. Ia beranjak dan mendekatkan bibirnya di telinga Sungmin. membisikkan sesuatu yang membuat Sungmin sedikit tersipu malu. Leeteuk segera pergi setelah berbisik pada Sungmin. Pemuda manis itu menutup wajahnya yang memerah. Ingin sekali lari dari situ, tapi mustahil. Pundaknya di genggam erat oleh Kyuhyun. Melihat perubahan Sungmin, Kyuhyun merundukkan tubuhnya. Mensejajarkan pandangannya lalu menatap Sungmin tajam.

"Kau kenapa?" Tanya Kyuhyun.

Sungmin semakin memerah saat menatap wajah Kyuhyun. Apalagi bibir kissable yang di miliki Kyuhyun sudah tepat di hadapannya.

"Aaahh~ aku tidak apa-apa." Jawab Sungmin sedikit malu lalu menggeleng.

"Huh! Aneh~"

'Kau tau, Kyuhyun sering melakukan masturbasi setiap ia selesai menceritakan mu padaku. Apalagi ketika ia akan melakukan konser. Ia pasti tidak akan pernah absen melakukan hal itu. Ia selalu mengatakan padaku kalau memikirkan mu, itu sudah membuatnya semangat dan selalu merasakan keberadaan mu di sampingnya. Ternyata seleranya bagus juga.'

.

.

.

Perjalanan malam ini menuju apartemen Sungmin sengaja di perlambat. Kyuhyun ingin berlama-lama dengan kekasih manisnya. Duduk di dalam mobil yang sengaja ia pinjam dari Leeteuk Hyung—managernya—untuk mengantar Sungmin pulang. Kyuhyun masih tidak percaya bisa bertemu dengan Sungmin setelah 2 tahun lamanya. Itupun berkat Donghae. Fans Kyuhyun juga teman dekat Sungmin. Senyum bahagia tak pernah lepas dari bibir sexy Kyuhyun.

"Hmm~" Kyuhyun berdehem. "Kenapa diam saja?"

Sungmin terperangah sedikit. Ia menoleh kearah Kyuhyun. Memicingkan matanya. "Aku tidak tau harus bicara apa." Bibirnya mengerucut lucu.

"Mau jalan-jalan sebentar? Ke Ilsan Lake Park. Aku sudah lama sekali tidak pergi kesana. Terakhir…2 tahun lalu bersamamu."

"Apapun asal dengan mu, Kyu~"

"Baiklah…"

Kyuhyun segera melajukan mobilnya menuju Ilsan Lake Park. Tempat kenangannya bersama Sungmin dulu. Di Ilsan Like Park banyak sekali Departemen Store yang berdiri. Seperti Lotte Departemen Store, Grand Departemen Store dan Hyundai Departemen Store. Disana juga terdapat danau buatan terluas di asia. Banyak sekali tanaman yang terawat dan semak belukar disana. Walau begitu, tempat itu begitu indah dan sejuk. Apalagi Spring Flower…

Tempat yang selalu Sungmin jadikan tempat pelarian dirinya ketika sedang dalam keadaan gundah. Tempat dimana ia menemukan cinta pertamanya.

Perjalanan mereka menuju Ilsan Lake Park tidak membutuhkan waktu lama. Hanya membutuh 15 menit saja mereka sudah bisa duduk santai di pinggiran taman Spring Flower. Sungmin dan Kyuhyun pun akhirnya keluar dari mobil. Menghirup udara segar di Spring Flower saat malam hari. Sungmin tersenyum ketika mengingat kenangan indah yang ia lalu bersama cinta pertamanya. Setitik airmata mengalir. Ia sangat tidak percaya dengan kejadian malam ini. Ia bertemu cinta pertamanya. Ingin sekali menangis dan berteriak meneriaki kebahagiaannya. Tapi, Kyuhyun melihat itu. Ia melihat raut sendu dari wajah manis Sungmin. ia berjalan mendekat kearah Sungmin dan dengan penuh perasaan Kyuhyun mengusap lembut pipi bulat yang teraliri airmata beningnya. Sungmin tersenyum lembut.

"Aku tidak apa-apa…aku sedang bahagia sekarang." Ucapnya terus tersenyum.

Sebenarnya ada rasa bersalah dalam hati Kyuhyun. Ia tega meninggalkan Sungmin saat Sungmin benar-benar butuh keberadaannya. Ia pun melakukan hal ini untuk Sungmin. untuk kebahagiaan Sungmin. bukan untuk keegoisannya hatinya.

Saat menjadi trainee di sebuah agensi ternama di Seoul, ia menjadi sulit menghubungi Sungmin. ini bukan keinginannya. Ia melakukan ini karena keterpaksaan. Tapi siapa sangka ketika ia memulai debutnya menjadi seorang solois, ia mendapatkan izin untuk menghubungi salah satu keluarganya. Kyuhyun berfikir sebentar. Ia tak memiliki keluarga. Ia tak memiliki siapapun untuk di hubungi. Tapi…nama Sungmin melintas di hatinya. Ya! Dia harus menghubungi Sungmin. dengan semangat, ia mencari kontak Sungmin di ponselnya. Hatinya begitu bergemuruh ketika rasa rindu menyerang perasaannya. Ia sudah tidak sabar ingin mendengar suara kekasih manisnya.

Tapi…siapa sangka. Nomer itu sudah tidak dapat di hubungi. Terus saja Kyuhyun mencoba, tapi…sia-sia. Akhirnya, Kyuhyun putus asa.

"Dulu, aku terus menghubungimu." Kyuhyun mulai membuka pembicaraan. "Aku benar-benar terus mencari keberadaan mu." Lanjutnya seraya membawa tubuh Sungmin untuk duduk di rumput hijau taman tersebut. Taman yang indah yang terdapat Danau buatan disana. Lampu malam yang terus berkelap-kelip layaknya bintang.

"Aku benar-benar frustasi saat itu. Menghubungi mu begitu sulit bagiku. Padahal tak ada lagi yang bisa ku hubungi selain dirimu. Yang ku punya saat itu hanya nomer ponselmu. Tapi siapa sangka nomermu sudah tidak aktif. Membuatku bingung harus melakukan apa. Sampai suatu hari aku bertemu Leeteuk Hyung. Ia Mengeluarkan ku dari agensi itu dan menyuruhku untuk mengikuti dirinya. Ia membantuku sampai aku bisa mengadakan konser di Ilsan dan bertemu dengan mu." Jelas Kyuhyun panjang lebar.

Sungmin terdiam. Ia sungguh tak menyangka jika Kyuhyun tidak memberi kabar karna dirinya. Ia Sungguh tak tau.

"Maaf~" Ucap Sungmin. ia terlihat menyesal. "Maafkan aku sudah membuat mu khawatir Kyuhyun-ah."

Kyuhyun menatap Sungmin, menangkupkan telapak tangannya di pipi bulat Sungmin dan membuat pemuda manis itu menatap matanya. "Mulai sekarang, aku tidak akan pernah meninggalkan mu. Membiarkan mu sendiri tanpa ada aku yang menjagamu. Aku berjanji." Kyuhyun menjeda kata-katanya "Ming~ ikutlah aku ke Seoul. Dampingi aku. Jadilah istriku, sayang."

Sungmin terkejut. Ia sulit mengartikan debaran jantungnya saat ini. Bahagia kah ia?

"Ja-jangan bercanda Kyu~. Kau tau kita sesama lelaki."

"Lalu kenapa? Apa ada yang salah?"

Sungmin menggeleng cepat.

"Kalau begitu kau menerima lamaran ku?"

Sungmin diam sebentar, ia menatap mata Kyuhyun. Mengangkat tangannya untuk ia usapkan di pipi berjerawat samar milik sang kekasih tampan.

"Aku tidak ingin membuat banyak pihak kecewa padamu. Termasuk para gadis mu, sayang~"

Kyuhyun tersentak. "Ma-maksudmu apa Min?"

"Yah~ kau tau kan kalau dirimu itu adalah seorang penyanyi terkenal. Banyak sekali gadis yang menginginkan mu. Aku tidak ingin membuat mereka kecewa."

"Apa kau tau sesuatu mengenai scandal ku?"

Sungmin tersenyum pahit.

"Tidak Ming! Itu hanya akal-akalan mereka saja. Aku mencintai mu, Sungmin!"

"Aku juga sangat mencintai mu Kyu~"

"Lalu apa yang harus kita tunggu lagi."

"Aku tidak ingin karir mu hancur hanya karna aku. Namamu akan tercoreng saat banyak pihak yang mengetahui kalau kau menikahi seorang laki-laki. Kau akan di benci Kyu~ kau akan di benci! Dan aku tak ingin itu terjadi." Sungmin terisak. Ia berusaha menutupi matanya.

GREB!

Kyuhyun membawa Sungmin dalam pelukannya.

"Tidak! Tidak! Tidak! Itu tidak akan terjadi sayang…aku sudah tidak perduli lagi dengan karir ku. Aku lebih menginginkan mu di banding itu semua, Sungmin! Cukup kemarin saja aku jauh dari mu, cukup kemarin saja aku tak bisa menjagamu. Ku mohon~ jangan tolak aku, sayang~"

"Aku tidak menolakmu Kyu~ aku hanya ingin kau bahagia."

"Aku bahagia jika kau ada di sampingku, Sungmin!"

Mendengar pengakuan yang berlebih dari Kyuhyun, mata foxy itu sedikit berkaca. Memancarkan keindahan di dalamnya. Ia tersenyum bahagia menatap si onyx hitam. Menyentuh pipi pucat sang pujaan dan tersenyum lembut.

"Bawa aku bersama mu Kyu~ ku mohon…jangan pernah tinggalkan aku lagi." Ucap Sungmin pasrah dan membawa Kyuhyun dalam pelukan hangatnya.

"Dengan senang hati sayang ku… Sungmin ku…."

Pelukan dan airmata bahagia malam ini sudah memeperjelas semuanya. Tidak perlu harus mengejar cinta jika ia pergi. Tetaplah duduk tenang dengan doa di dalam hati kita untuk sang pujaan. Demi tuhan, suatu saat sang terkasih akan kembali.

.

.

.

Hari kedua konser Kyuhyun di Ilsan sungguh mengagumkan. Ia akan tetap seperti itu jika sudah berada di atas panggung. Ia bisa dengan mudah memesona semua orang dengan kharismanya. Menyanyi dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibir sexynya. Bagaimana tidak, ia bernyanyi di barengi dengan senyuman seseorang di bangku penonton.

Mata itu sudah tak berkeliaran. Ia sudah menentukan titik dimana ia harus diam. Titik itu adalah bukan titik biasa. Titik itu adalah titik energinya. Dimana ia bisa mendapatkan kekuatannya di titik itu. Titik yang terdapat seseorang sedang berdiri tenang disana dengan senyum yang terus saja mengembang indah. Titik dimana kekasihnya berdiri, Lee Sungmin.

'Aku disini. Berdiri menatapmu dengan segala doa di setiap hembusan nafasku.'—Lee Sungmin

.

.

.

*_*AND NOT END *_*

.

.

WOOOOO BANZAIIII! akhirnya selesai! sorry for many TYPO, keterlambatan publis, DLL. HP abis nyemplung soalnya *curhat*. saya masih belajar dan masih butuh koreksian yang tentunya membangun bukan menjerumuskan.

terimakasih untuk teman-teman yang ikutin cerita gajelas ini XD

ini cuman birthday fanfic buat kakak termesum saya di KMB XD *kedip-kedip manja* yaaaa~ walopun saya juga termasuk olang mechumhhh ^^V

buat mommy Kyunnaaaaa... selamat jadi panitia ospek yaaaah ^^ syemangat syelalu buat mommy hihihi~

mommy feeeeeee, Kak Yunn, Kak ummu *mertua*, kak Billy *orang terkasih*, Kak shaaaaan *kakak termecum*, JIRAAAAA, Kak Avni, Kikuk si jerapah pendek, Kak kamilia, dan semmuaaaa orang yang kenal aku dan belum aku syebut makasih buat dukungan kalian...heheheh

ini memang bukan apa-apa, tapi berkat dukungan kalian aku bisa sedikit demi sedikit belajar bagaimana sulitnya menjadi seorang penulis FF KyuMin. banyak rintangan yang menghadang *ala Tsubasa*

saya akan tetap bertahan untuk JOYERS dan KyuMin tentunya. mengabadikan kisah mereka menjadi fiksi yang mungkin saja di kehidupannya nyata mereka seperti itu *Kedip anggun*

Oh ya! ada yang penasaran sama Pm yah? heheheh itu emang sayah :P

udah ah~

sekali lagi, TERIMAKASIH BANYAK! selamat bertemu lagi di fic selanjutnya ^_*

Sign,

*Pm ~

130915