The New Journey

Chapter 11: Under Control Again!?

A/N: GOMEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEN! Author vakum ga bilang", maafkan aku minaa T_T banyak tugas waktu itu jadi author vakum, ehh kebablasan... gomenasai T_T bow.

Minato: banyak alesan

Minako: Author gak tau apa aku jadi harus kerja di kafe gara-gara author vakum! Siapa yang ngasih aku honor kaau author vakuuum!?

Author: pembohong-_- emang cuman diriku doang yang buat cerita tentang Persona di site ini -_-

Minako: Ehh iya ya, hehe. yaudah lanjutin aja ceritanya deh thor

Author: ini mauu... okok tanpa basa-basi lagi silahkan makan!

Disclaimer

Pesona series owned by Atlus.

Genres

Friendship, Family, Slight Romance.


Yosuke, tanpa berpikir panjang, langsung berlari ke arah Labrys dan melompat untuk memeluknya, dengan niat agar proses pemanggilan Persona dapat digagalkan.

Bruuk!

"Ouw..." Rintih Yosuke pelan.

Yosuke dan Labrys pun jatuh dalam keadaan Yosuke memeluk Labrys. Dengan reflek Labrys menendang Yosuke untuk melepaskan diri. Yosuke pun terhempas menjauhi Labrys, tapi tidak terlalu jauh juga. Kejadian itu disaksikan oleh pengunjung Paulownia Mall, tapi untungnya pengunjungnya tidak terlalu banyak hari ini. Labrys pun berlari, pergi keluar mall. Yu dan yang lainnya menghampiri Yosuke.

"Kau baik-baik saja Yosuke?" Tanya Yu.

"Bukan masalah, aku tidak apa-apa. Oouw..." Rintih Yosuke yang sebenarnya rasa sakitnya itu tidak seberapa dengan rasa malu yang harus ia tanggung. Yu pun mengulurkan tangannya kepada Yosuke, Yosuke pun langsung menyambutnya dan Yu membantu Yoduke berdiri.

"Thanks, partner."

"Bukan masalah."

"Ayo, kita harus menyusul Labrys. Kau bisa berlari kan Yosuke?" tanya Yu.

"Geez... tentu saja aku bisa. Ayo!" Yosuke pun berlari mendahului teman-temannya. Tanpa pikir panjang yang lain pun langsung mengikuti Yosuke.

Sementara itu (kembali ke mantan SEES)

"Labrys berlari ke arah Kuil!" ucap Fuuka dengan kemampuan telepatinya.

"Roger, ayo cepat!" ucap Akihiko

Akihiko, Minato, Minako, dan Junpei berlari menuju kuil. Tangga de― ralat, anak tangga demi anak tangga mereka lalui, hingga mereka berhenti, sekitar 15 meter dari Labrys. Labrys menyadari keberadaan mereka. Ia menatap mereka berempat dengan tatapan kosongnya, seperti sedang dikendalikan. Junpei pun berusaha mendekati Labrys sambil memanggilnya.

"Hei! La-" tiba-tiba ia merasa pergelangan tangannya di pegang oleh seseorang. Ia pun menoleh ke belakang dan menyadari bahwa Minato lah yang memegang pergelangan tangannya.

"Apa? Kita harus memastikan dia baik-baik saja." Ucap Junpei

"Sudah jelas dia terlihat tidak baik-baik saja Junpei. Lihat tatapan matanya... dia dikendalikan." Jelas Minako sambil menatap ke arah Labrys.

"Kalau begitu kita harus menyelamatkannya!" Ucap Junpei, setengah membentak.

"Tenang lah Junpei, aku tahu kau ingin menolongnya. Tapi kita tidak bisa bertindak begitu saja." Ucap Minato.

"Ya, Minato benar." Ucap Akihiko.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Junpei setengah kesal.

Akihiko pun mulai berbicara yang sepertinya ditujukan kepada Fuuka.

"Fuuka, apa kau tahu dari mana kekuatan yang mengendalikan Labrys berasal?"

'Belum, aku masih mencarinya. Sementara aku mencarinya, sebaiknya kalian mengawasi Labrys.' Jawab Fuuka dengan kemampuan telepatinya.

"Baiklah. Kau dengar Junpei?" Ucap Akihiko.

"Haah— baiklah-baiklah, aku dengar." Ucap Junpei.

Saat mereka selesai, Labrys pun berbicara kepada mereka.

"Muahaha, sudah kubilang kita akan bertemu lagi. Bagaimana tentang boneka yang kugunakan kemarin?"

Yang terdengar oleh telinga Minato, Junpei, Minako, dan Akihiko bukanlah suara sang gadis android yang biasa mereka dengar, suara berat seperti monster atau raksasa atau segala jenis monster yang ada di dunia bawah ataupun dunia atas (?) yang mereka dengar.

"Boneka?" Ucap Minako terheran-heran.

"Sho Minazuki..." Ucap Minato, sambil mengingat pertarungannya dengan orang itu.

"Tch! Pergilah dari Labrys kau monster!" Ucap Junpei.

"Monster? Muahahaha... Apa yang akan kau lakukan? Menyerangku dalam tubuh mekanik ini?"

"Grrggh... Kau...!" Geram Junpei kesal.

"Jangan biarkan dia memanasimu Junpei. Ingat kita profesional sekarang." Ucap Akihiko tenang.

"Ya, aku tahu itu..." Ucap Junpei sambil berusaha menenangkan diri.

"Sekarang, dari pada kalian berdiam diri disana sambil meperhatikan gadis mekanik ini, bagaimana kalau kita bermain?" Ucap sesuatu yang mengendalikan Labrys.

Mereka pun mengawasi gerak-gerik Labrys dengan seksama, sambil bersiap-siap apabila mereka harus bertarung.

"Bersiaplah." Ucap Minato.

"Hm!" Ucap yang lain serempak.

Aura biru pun muncul mengelilingi Labrys. Prank! Sesosok makhluk muncul. Ariadne, persona milik Labrys langsung maju dan menerjang ke arah ke empat mantan anggota SEES itu. Akihiko dan Junpei segera menyiapkan evoker mereka masing-masing, sedangkan Minato dan Minako yang merupakan wild card berpengalaman dapat memanggil Persona mereka tanpa evoker. Minato mengulurkan tangan kanannya dan di telapak tangannya munculah sebuah kartu tarot berangka 0, Fool. Iya pun menghancurkan kartu itu dengan tangannya dan munculah Orpheous tepat di depan Ariadne, berusaha untuk menghadangnya dengan harpa raksasa yang menjadi senjatanya.

Woosh!

Serangan Orpheous berhasil dihindari oleh Ariadne. Sebuah pita dengan corak seperti labirin pun muncul di sekitar Ariadne. Ariadne pun menyerang balik Orpheous dengan menggunakan pita (atau apapun itu namanya) itu. Pita itu bergerak sendiri mengikuti gerakan tangan Aridne dan Orpheous terkena serangan itu dan terdorong cukup jauh karenanya.

Prank! Prank!

Dua Persona muncul di sebelah kiri dan kanan Ariadne. Trimegistus dan Caesar berusaha menyerang Ariadne dari dua sisi. Tapi tanpa disangka-sangka, Ariadne melompat terbang ke atas. Berhasil menghindari serangan Trimegistus dan Caesar.

"Sial, dia cepat!" ucap Junpei.

Prank!

Minako mengancurkan sebuah kartu berlambang wanita yang meniup terompet dari atas kepada tiga orang dibawahnya (?), kartu tarot bernomor 20, Judgement. Lucifer muncul di hadapan Minako sambil terbang dan melipat tangan di depan dadanya.

"Lucifer! Buat dia berhenti bergerak." Perintah Minako.

Lucifer pun langsung terbang dengan kecepatan maksmum ke arah Ariadne dan berusaha menyerang dengan pukulannya. Ariadne terbang dan berhasil menghindari, tapi sesaat Lucifer menghilang dan tiba-tiba ia muncul dan memukul dagu Ariadne dari bawah. Lucifer pun terbang melesat seakan-akan menghilang. Ia muncul di atas Ariadne dan kali ini memukulnya ke bawah. Sebelum Ariadne sempat menyentuh tanah, Orpheous menendang Ariadne ke depan sehingga ia terdorong jauh dan menabrak ke sebuah jungle gym (?) (apapun itu namanya, author gak tau._.) hingga jungle gym itu rusak. Untungnya tidak ada siapa-siapa sekarang ini. Ariadne pun mengabur dan akhirnya menghilang.

"Tidak buruk, hmm bagaimana kalau sekarang kalian bermain dengan gadis besi ini. Muahahaha!"

Labrys, yang dikendalikan oleh sesuatu, berlari dengan kecepatan penuh ke arah mereka berempat sambil memegang kapak besarnya. Sebagai profesional, tentunya mantan teman SEES kita ini sudah menyiapkan segala yang mereka perlukan. Akihiko dengan sarung tangan khususnya yang sudah dirancang untuk melawan Shadow, Minako dengan naginata miliknya, Minato dengan pedang Lucifernya, dan yang terakhir Junpei dengan pentungan khus— ralat, pemukul baseball khusus yang sudah dirancang untuk melawan Shadow.

Labrys menerjang ke depan dan sesaat iya sudah dekat ia pun mengayunkan kapaknya. Minato dengan lihai menahan kapak Labrys yang sangat besar itu. Pedang Minato adalah pedang yang spesial sampai-sampai bisa menahan kapak sebesar itu dan tidak patah. Akihiko maju berusaha memukul Labrys, tapi Labrys langsung melompat ke belakang menjauhi mereka semua.

'Apa kalian mendengarku?' ucap Fuuka dengan telepatinya.

"Sangat jelas Fuuka." Jawab Minako.

'Aku menemukannya, sumber kekuatan yang mengendalikan Labrys, dia ada di back alley di stasiun.'

"Begitu, kalau begitu, apa kau bisa mematahkan kekuatannya?" tanya Akihiko.

'Seperti saat mengendalikan Sho Minazuki, kekuatannya agak sulit dibandingkan saat aku pertama kali mematahkan kekuatannya. Tapi akan ku coba. Sementara itu, coba lah untuk bertahan.'

"Tentu. Baiklah sebaiknya dua orang pergi dan menemui makhluk yang mengendalikan Labrys. Aku akan pergi menemuinya, siapa yang ingin ikut dengan ku?" ucap Akihiko.

"Aku! Aku ingin memukul monster yang melakukan ini!" ucap Junpei.

"Baiklah, Minako, Minato. Akan ku serahkan Labrys pada kalian."

"Roger." Ucap Minako.

"Tentu." Ucap Minato.

Labrys pun bersiap untuk kembali menyerang. Labrys berlari ke arah dua bersaudara itu sambil menggenggam kapaknya yang besar dengan tangan kanannya.

"Siap, Nii-chan?"

"Selalu, Imouto." Jawab Minato sambil tersenyum.

Minato pun berlari menuju Labrys sambil memegang pedang di tangan kanannya. Jarak Minato pun semakin dekat dengan Labrys, lalu Labrys mengayunkan kapaknya. Minato beguling ke samping kiri Labrys dan... prank! Seorang (atau seekor? Atau seonggok? Sebiji? Sebuah? Selusin? Sekilo? #abaikan) Persona muncul diantara Labrys dan Minato. Persona dengan mantel (?) hitam dan beberapa peti mati yang dirangkai dengan rantai sebagai jubahnya. Yap! Siapa yang tidak tahu Thanatos Sang Dewa Kematian ini!

"Maaf, Labrys." ucap Minato tidak tega.

Thanatos menghempaskan tangannya kepada Labrys hingga Labrys terlempar sejauh empat meter dari tempatnya berdiri. Labrys berusaha bangun dan bersiap untuk menyerang lagi. Ia pun berlari dan melemparkan kapaknya seperti bumerang (?) ke arah Minako. Minako melompat dan berguling ke kiri. Lalu... prank! Sesosok Persona yang membawa harpa bebentuk hati dengan tubuh mekanik yang sama dengan Orpheous dan memiliki rambut panjang. Eurydice, Persona Ultimate miliknya menerjang ke arah Labrys yang sudah memegang kembali kapaknya. Labrys memanggil Ariadne dan Ariadne pun berusaha menggunakan senjata pitanya untuk menyerang Eurydice, tapi Eurydice berhasil menghindar dan memukul Ariadne ke belakang yang juga mengenai Labrys. Labrys pun terdorong ke belakang dan Ariadne pun menghilang.

"Aku harap itu cukup untuk menghentikannya. Aku tidak mau bertarung melawannya." Ucap Minako

"Ku harap juga begitu."

Tapi sayangnya harapan mereka tidak dikabulkan. Labrys kembali berdiri dan menyiapkan kapaknya untuk menyerang. Kali ini Labrys kelihatan sudah mencapai batasnya, tapi karena ia dikendalikan maka ia tidak dapat berbuat apa-apa. Labrys pun maju untuk menyerang.

"Hei berhenti lah!" Ucap Minako dengan nada memohon.

"..."

Labrys pun kembali mengayunkan kapaknya ke arah Minato. Minato menghindar dan memanggil Thanatos. Lalu Thanatos memukul Labrys hingga ia terlempar cukup jauh, tapi Labrys kembali berdiri dan kelihatannya bersiap-siap untuk menyerang.

"Hmm... tidak ada yang bisa kita lakukan selain menunggu Fuuka." Ucap Minato.

"Kita tidak bisa menyerangnya terus." Ucap Minako

"Kalau begitu kita menghindar saja." Ucap Minato dengan gampangnya.

"Haaah~ kau selalu menganggap segala sesuatu mudah." Ucap Minako sweetdrop.

Labrys memanggil kembali Ariadne. Ariadne terbang dan menyerang Minato. Minato langsung menghindari serangannya. Ariadne menyerang lagi dengan pitanya dan kali ini serangannya ditujukan kepada keduanya. Minako berhasil menghindari serangan itu, sedangkan Minato memanggil Orpheous, dan Orpheous dapat menghalau serangan Ariadne. Pita itu pun menghilang dan Ariadne merentangkan kedua tangannya, aura putih bercorak labirin (silahkan bayangkan sendiri:D) berkumpul di atas tangannya membentuk sebuah bola. Ia pun menekuk tangannya. Membalikkan telapak tangannya dan mendorong aura berbentuk bola itu ke arah Orpheous. Orpheous terkena serangan itu dan sekejap menghilang, gelombang ura yang sangat kuat itu pun mulai mengrah pada Minato dan Minako. Minako pun menggunakan tangannya dan menggerakkannya ke depan wajahnya, dengan harapa ia akan terlindungi berkat itu. Minato sendiri tidak sempt berbuat apa-apa sehingga ia hanya bisa berharap keajaiban datang kepadanya. Lalu...

Syuuut!

Warna iris mata Labrys kembali normal, ia pun terjatuh kelelahan dan Ariadne menghilang begitu juga dengan gelombang serangannya.

"*Sigh* tadi itu hampir." Ucap Minako lega.

'Maaf, kalian tidak apa-apa?'

"Kami baik-baik saja. Tapi Labrys... cepatlah kemari." Ucap Minako.

'Tentu, kami sedang menuju kesana.

"Fuuka, bagaimana dengan Akihiko-senpai dan Junpei?" tanya Minato.

'Dia baik-baik saja, tapi mereka bilang tidak ada siapa-siapa saat mereka sampai disana.'

"Kau masih merasakan keberadaannya?" tanya Minato lagi.

'Tidak, keberadaanya menghilang begitu saja.'

"Begitu..."

Saat mereka berdua berusaha memeriksa keadaan Labrys, Yu dan lainnya datang berlari ke arah mereka.

"Labrys!" teriak Yu sambil mendekati Labrys, Minato, dan Minako.

"Apa yang terjadi!?" tanya Yosuke.

"Dia dikendalikan. Kami terpaksa melawannya dan sepertinya sekarang dia kelelahan. Beberapa bagian darinya sepertinya mengalami kerusakan." Ucap Minato.

"Tapi siapa yang mengendalikannya?" tanya Kanji.

"Makhluk yang sama yang mengendalikan Labrys saat itu. Aku merasakan keberadaannya saat Labrys mulai bertingkah aneh." Ucap Rise sambil menunduk.

"Apa!? Tapi bagaimana bisa? Dia ada di dunia tv, bagaimana mungkin dia ada di dunia nyata." Ucap Chie.

"Itu bisa saja terjadi..." ucap Minako yang sedari tadi diam.

"Kau... Minako Arisato, benar?" tanya Naoto sesaat ia menyadari bahwa ciri-ciri orang yang bersama kakaknya ini sama persis seperti yang pernah diceritakan oleh kakaknya mengenai Minako Arisato.

"Ya, dan kau pasti Naoto. Kau sangat mirip dengan Minato, hehe."

"Ahh ya begitulah, ngomong-ngomong kembali ke topik yang tadi. Bagaimana bisa ia ada di dunia nata?"

"Hmm... soal itu, ada kemungkinan ia dapat melewati portal sama seperti Persona-user. Tapi entahlah itu hanya perkiraanku. Dulu juga, Shadow dapat berkeliaran di dunia nyata, walau hanya pada saat tertentu." Jelas Minako.

Ngeenggg, ckitttt! (?) (Minato: ngeng? Gaada kata yang lebih bagus buat sound efek mobil apa thor. Author: aku bingung T_T gausah banyak omong-_-). Sebuah limosin berhenti di depan pintu masuk menuju kuil. Yap siapa lagi... Minato pun menggendong Labrys yang tak sadarkan diri ala bridal style ke limosin, di dalam limosin sudah terlihat Junpei dan Akihiko yang gagal menangkap pelakunya. Minato pun berhenti di tengah jalan.

"Ayo, kalian semua. Kita akan membicarakan ini di tempat lain." Ucap Minato dan lalu melanjutkan kembali jalannya.

Anggota Investigation Team beseta Minako pun berjalan menuju limosin. Aigis sudah berdiri di luar limosi saat Minato sampai di depan limosin.

"Sister!" panggil Aigis dengan nada yang sangat khawatir.

"Tidak perlu khawatir, dia akan baik-baik saja Aigis." Ucap Minato untuk menenangkan Aigis.

Aigis pun mengangguk dan mereka berdua pun memasuki limosin beserta minako dan anggota Investigation Team. Sesaat semua masuk, Mitsuru berbicara.

"Kita akan membawa Labrys ke lab untuk memastikan dia baik-baik saja. Setelah kita membawanya kesana, kita akan pergi ke tempat dimana kita bisa membicarakan semua ini." Ucap Mitsuru.

Semua pun mengangguk dan diam selama perjalanan ke lab. Saat sampai di lab, sekumpulan ilmuwan keluar dari lab sambil membawa sebuah tempat tidur dorong, Akihiko pun menggendong Labrys yang masih tak sadarkan diri dan menidurkannya di atas kasur itu.

"Aku ingin kalian melakukan yang terbaik untuknya." Ucap Mitsuru kepada salah satu ilmuwan yang sepertinya adalah kepala dari seluruh ilmuwan di lab ini.

"Tentu, Nona Kirijo. Kami akan mengerahkan yang terbaik." Jawab ilmuwan itu.

Mitsuru pun mengangguk dan kembali ke dalam limosin. Limosin pun kembali berjalan, mereka semua diam dan membiarkan keheningan berbicara. Aigis mentapa ke luar jendela limosin, sambil melihat satu demi satu benda di luar dilewati oleh limosin yang ditumpanginya. Minato melirik ke arah Labrys dan ia pun mulai berbicara.

"Jangan khawatir, Labrys akan baik-baik saja." Ucap Minato tenang dan penuh keyakinan. Minato sebenarnya tidak terlalu yakin dengan kata-katanya sendiri, tapi ia harus dapat menenangkan semuanya. Minato juga merasa bersalah, karena ia sudah menghajar Labrys berkali-kali. Ya walaupun itu untuk melindungi dirinya dan Minako, tetap saja. Limosin pun berhenti di sebuah bangunan yang tidak asing bagi mantan anggota SEES kita ini, tempat yang dulu bernama Asrama Iwatodai.


A/N: Selesaaaai! Silahkan komentar, saran, ejekan, celaan, dan hinaan (?) di tampung di kolom review^^ 1 review dari anda sama dengan 100 liter semangat bagi saya:D (Ch selanjutnya akan diapdet minggu depan, doakan saja supaya cepat apdet hehe:))