Title : Something That Forgotten

Main Cast : Wonkyu, Haekyu (akan bertambah seiring bertambahnya chapter)

Genre : Romance, little bit action, angst (maybe)

Disclaimer : Super Junior adalah milik mereka sendiri. Saya hanya meminjam wajah dan nama. Kalo Kyuhyun sih punya saya /plak

Warning : Typo(s), OOC, BL


PROLOG

.

.

.

Malam itu begitu gelap. Petir menyambar-nyambar disertai angin kencang. Sosok pemuda berkaus biru muda itu terus berlari menembus hujan badai. Seakan tak peduli pakaiannya ternodai oleh lumpur yang terciprat karena kakinya yang tak berhenti bergerak. Sesekali ia membetulkan letak tas ransel yang dibawanya.

Laki-laki dua puluh tahun itu mulai terengah-engah. Ia berbelok memasuki gang sempit lalu bersembunyi dibelakang bak sampah besar. Menumpukan tangannya dikedua lututnya. Mencoba mengatur napasnya yang sudah tak terkontrol. Sesekali ia menghapus darah kering yang ada disudut bibirnya. Ia menoleh kebelakang.

'sepertinya sudah jauh.' Batinnya. Perlahan bibirnya membentuk senyum lega. Ia menyandarkan tubuhnya di bak sampah itu. Tak peduli bau sampah yang biasanya sangat mengganggu indera penciumannya. Laki-laki berambut ikal kecokelatan itu memejamkan matanya. Mencoba mengistirahatkan paru-parunya yang sudah berkerja ekstra malam ini.

Matanya kembali terbuka karena mendengar suara tapak kaki seseorang. Jantungnya berdegup kencang. Apa tempat persembunyiannya sudah ditemukan? Ia membuka matanya perlahan. Ia terdiam sejenak saat melihat sebuah tangan terulur kearahnya. Matanya melebar sempurna saat melihat sosok dihadapannya. Sosok itu menyeringai.

"perlu bantuan, Kyuhyun-ssi?" tubuh Kyuhyun gemetar. Tubuhnya merangkak mundur. Sialnya ia baru sadar kalau ia sudah terpojok. Tubuhnya sudah menempel pada bak sampah besar itu. Dan kini ia sudah tak bisa bergerak. Orang-orang suruhan laki-laki didepannya sudah mengepungnya.

"Apa sebenarnya maumu Choi Seunghyun-ssi?!" Kyuhyun berteriak tepat diwajah laki-laki yang sedikit lebih tua darinya. Laki-laki yang dipanggil Seunghyun itu berjongkok didepan Kyuhyun.

"Kau tahu persis apa yang aku inginkan, Kyuhyun-ssi." Ucapnya sambil menyeringai.

"Aku tidak akan pernah bergabung dengan organisasi sampahmu." Ujar Kyuhyun penuh penekanan walau tubuhnya masih gemetar.

"Aku ingatkan kau untuk yang kesekian kali. Organisasi ini milik ayahmu. Beliau yang menyuruhku untuk membawamu bergabung. Ah, tepatnya memaksamu. Jika dilihat dari kondisi sekarang." Jelasnya.

"Aku tidak mau dan tidak akan pernah mau. Camkan itu baik-baik." Jawab Kyuhyun. Seunghyun menghela napasnya lelah.

"Satu hal lagi, Kyuhyun-ssi. Pesan dari ayahmu untukku. Jika kau tidak bisa dibujuk dengan cara halus, maka aku harus membawamu dengan cara kasar." Seunghyun menggerakan jari-jarinya dan tiga orang bertubuh besar itu mulai menarik tangan Kyuhyun.

"Lepaskan aku!" Kyuhyun terus memberontak. Hingga akhirnya salah seorang dari mereka memukul perut Kyuhyun.

"Argh!" Kyuhyun perlahan berhenti memberontak sebelum akhirnya tubuhnya jatuh ke tanah. Seunghyun melihat tubuh Kyuhyun dengan tatapan dingin.

"Bawa dia."

.

.

.

DUAK!

"Cari Kyuhyun kemanapun! Aku tidak peduli bagaimanapun caranya!" Laki-laki berumur dua puluh empat tahun itu tak segan-segan memukul salah satu bawahannya karena tak kunjung menemukan Kyuhyun.

"Maafkan kami, tuan. Kami akan kembali mencari." Ujar salah satu bawahannya sambil membungkukkan badan kemudian semuanya kembali mencari.

Ia mengacak rambutnya. Matanya sudah memerah menahan tangis. Air hujan sudah membasahi kemeja putih yang dikenakannya.

'Maafkan Donghae hyung, Kyunnie-ah. Hyung tidak bisa menjagamu.' Batinnya.

.

.

.

"Aku pulang dulu, Shin ahjussi.." laki-laki berlesung pipit itu tersenyum kepada atasannya.

"Diluar hujan, Siwon-ah. Kau tidak mau menunggu sampai hujan reda?" Siwon menggeleng.

"Sudah pukul sepuluh malam, ahjussi. aku pakai payung saja." Ujar Siwon.

"Baiklah. Hati-hati dijalan, Siwon-ah." Nasehatnya. Siwon mengangguk. Ia meninggalkan restoran tempatnya bekerja.

Ia mengencangkan jaketnya karena udaranya ternyata sangat dingin. "Hujannya deras sekali." Gumamnya. Ia membuka payung kuningnya kemudian sedikit berlari menuju apartemen kecil miliknya.

.

.

.

"Hampir sampai." Gumam Siwon. Ia sudah membayangkan, sesampainya di apartemennya, ia akan langsung berendam di air panas. Kemudian meminum segelas cokelat panas.

Langkah Siwon berhenti saat melihat sesuatu tergeletak dijalanan. Ia mengernyitkan dahinya. Itu… manusia kan? Sosok itu berkaus biru tua, sehingga tak terlalu terlihat.

Perlahan Siwon mendekati sosok itu. Matanya membulat ketika melihat seorang laki-laki berkulit putih tergeletak dengan kepala penuh darah dipinggir jalan. Ia membuang payung kuningnya sembarangan. Membuat tubuhnya basah karena hujan.

"Hei! Hei! Jangan pingsan!" Siwon memindahkan kepala laki-laki yang tak dikenalnya itu kepangkuannya. Ia terus meringis kesakitan.

"Aku akan membawamu kerumah sakit." Ujar Siwon. Tapi sosok itu menahan tangannya.

"Ba-bawa aku pergi. Ja-jangan ke ru-rumah sakit." Ujarnya. Air mata sudah menuruni wajahnya. Siwon terdiam sejenak.

"Tapi… kepalamu-"

"Aku mohon, siapapun kau… to-tolong aku..." Suaranya semakin melemah. Siwon menghela napas. "Aku akan membawamu ke apartemenku." Ia membuka jaketnya lalu menutupi tubuh ringkih dipangkuannya dengan jaket kesayangannya itu. Siwon menyelipkan tangan kanannya dibawah kepala namja itu, dan tangan kirinya dibawah lutut namja berambut ikal itu.

"terima kasih." Ujarnya sebelum kehilangan kesadaran.

"Teuki hyung, datanglah ke apartemenku. Sekarang juga!" Ujar Siwon.

"Sekarang?! Jam sepuluh malam?!" Jawab Leeteuk diseberang sana.

"Aku serius hyung! Aku menemukan orang yang terluka parah dipinggir jalan menuju apartemenku." Jawab Siwon. Ia menatap wajah laki-laki yang sedang tertidur diatas kasur empuknya.

"kenapa kau tidak membawanya ke rumah sakit?" Tanya Leeteuk.

"Aku hampir membawanya tadi. Tapi dia menolak." Jawabnya.

"Hhhh.. Baiklah. aku akan segera kesana." Siwon memutus sambungannya dengan Leeteuk.

Siwon menatap tubuh rapuh itu sekali lagi sebelum akhirnya ia menghela napas untuk yang kesekian kalinya malam ini.

"Aku mau mandi dulu." Ujarnya.

.

.

.

"Bagaimana? Apa kau sudah menemukan Kyuhyunnie, Donghae-ah?" Tanya seseorang diseberang sana.

Donghae menggeleng lemah. Walau ia tahu orang yang ia beritahu tidak akan melihat gerakannya. "Belum. Yesung hyung." Ujar Donghae.

"Sabarlah, Hae-ah. Aku yakin Kyuhyun baik-baik saja." Yesung menenangkan.

"Ya, hyung. Aku tahu itu." Kemudian Donghae memutus sambungan secara sepihak. Ia berbaring di sofa panjang di rumah mewahnya. Bahkan ia tak mengganti pakaian basahnya dengan pakaian kering.

"Maafkan aku, Kyu. Aku tak bisa menjagamu dengan baik…"

7 years ago…

"Kyuhyun-ah! Kau dimana?" Donghae mencari kesekeliling rumah. Mencari sang adik yang ia tahu saat ini, pasti sedang shock.

Langkahnya berhenti saat melihat bayangan yang ada dikolong tempat tidur. Ia tersenyum kecil.

"Kyuhyun-ah…" Panggilnya. Ia mengintip kebawah tempat tidur.

"Hiks.. hiks.." Kyuhyun hanya menyembunyikan kepalanya diantara kedua lututnya.

"Kyuhyunnie? Ini Donghae hyung. Ayo keluar." Bujuk Donghae lembut. Kyuhyun menggeleng cepat.

"Appa akan marah kalau kau tidak keluar…" Bujuk Donghae lagi.

"Aku tak mau appa memukulku lagi… hiks. Sakit hyung.." Isaknya.

"Hyung berjanji. Appa tak akan memukulmu lagi. Hyung akan melindungimu." Perlahan Kyuhyun mengangkat wajahnya.

"Hyung tidak bohong kan?" Tanya Kyuhyun perlahan. Donghae mengangguk. Kemudian secara perlahan-lahan Donghae menarik tangan Kyuhyun keluar dari kolong tempat tidur. Ia mengusap sudut bibir adiknya yang terluka karena tamparan ayahnya tadi.

Donghae menarik Kyuhyun kedalam pelukannya. "Aku akan melindungimu, Kyu. Aku akan melindungimu."

Flashback Off

.

.

.

"Luka dikepalanya cukup parah. Aku sudah memperban lukanya. Sepertinya kau tetap harus membawanya ke rumah sakit. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut disana." Ujar Leeteuk. Siwon mengangguk.

"Baiklah, hyung." Jawab Siwon. Ia mendudukan dirinya dikursi kayu miliknya.

"hhh…" Lagi-lagi ia menghela napas.

"Jangan terlalu sering menghela napas, Siwon. Bersyukurlah akan segala sesuatu yang terjadi." Siwon mendelik.

"Hyung? Sejak kapan menggantikan posisiku untuk mengatakan kata-kata seperti itu?" Tanyanya. Leeteuk tertawa kecil. "Sepertinya terlalu sering bertemu denganmu aku jadi tertular penyakit kotbahmu."

"Hyung!" Bentaknya kesal. Leeteuk tertawa senang karena berhasil menggoda laki-laki yang ia sudah anggap adik itu.

"Maaf, maaf. Tapi jika dilihat-lihat… dia manis juga." Dahi Siwon mengernyit heran.

"Dia? Siapa?" Tanya Siwon bingung. "Tentu saja dia." Tunjuk Leeteuk kearah namja yang sedang tertidur pulas.

"Ish! Kau terlihat tua untuknya hyung." Jawab Siwon. Leeteuk menggeleng. "Bukan untukku, bodoh. Tapi untukmu." Dan sebuah bantal melayang ke wajah Leeteuk.

"Jangan menggodaku terus! Hyung pulang saja!" Leeteuk hanya tertawa menanggapi omelan adik kecilnya.

"Baiklah. hyung pulang dulu. Ah ya, tolong ganti pakaiannya. Atau dia akan terus kedinginan." Pesan Leeteuk sebelum akhirnya ia keluar dari apartemen Siwon.

"Teuki hyung!" Teriak Siwon kesal. Siwon menatap namja yang sedang tertidur pulas ditempat tidurnya. Tubuhnya masih basah kuyup. Akhirnya ia mengambil kaos putih miliknya.

"Aku tidak punya kaus yang kecil." Ujarnya. Akhirnya ia memilih untuk mengganti pakaian namja itu dengan kaus putihnya itu.

Matanya tertuju pada tas namja yang ditemukannya.

'Kyuhyun' ia melihat nama itu pada gantungan kunci di resleting tas itu.

"Jadi namamu Kyuhyun?" Siwon mencari lagi kedalam tasnya, tapi tak menemukan apapun lagi didalam tasnya. Kosong? Tanyanya dalam hati.

Perlahan ia mengelap wajah dan tubuh Kyuhyun dengan handuk kering. Tangannya berhenti saat melihat wajah damai Kyuhyun.

"Manis." Gumamnya. Tiba-tiba ia menepuk pipinya sendiri.

"Yak! Kenapa aku terdengar seperti Teuki hyung?!"

.

.

.

"Maafkan saya Cho Sajangnim. Tuan muda Kyuhyun lolos." Seunghyun membungkukan badannya dalam-dalam. Orang yang dipanggil Cho sajangnim itu memutar kursi kebesarannya hingga ia mendapati wajah Seunghyun.

"Aku tidak mau tahu. Kau harus mendapatkan Kyuhyun dikesempatan selanjutnya. Atau kau akan menggantinya dengan kepalamu." Ujarnya dingin.

"Baik Sajangnim." Seunghyun membungkuk sedikit kemudian undur diri keluar dari ruang kerja Cho sajangnim. Sepeninggal Seunghyun, tuan Cho mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Appa akan mendapatkanmu Kyuhyun-ah. Bagaimanapun caranya, kau harus bergabung di organisasi ini."

TBC

.

.

.

err.. aku rasa ini bukan prolog ya? panjang banget.

ini FF request-annya Diera eonnie.

semoga memuaskan. kkk~

aku sendiri nulis FF ini bingung sendiri dari kemarin. ._.

untuk genre... aku sendiri masih galau (?) dengan genrenya. yang pasti sedikit action dan pastinya ada romance.

FF ini Haekyu/Wonkyu ya :)

penasaran sama lanjutannya?

.

Mind to leave a review?

.

-kkyu32-