Chapter 05.

Hanji Zoe, seorang Titan Freak yang selalu membuat kekacauan karena eksperimen aneh atau ramuan ciptaannya.

Apakah sifatnya yang suka membuat keributan akan hilang? Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.

.

.

.

TOK TOK TOK.

Seseorang mengetuk pintu ruang bawah tanah yang sedang ditempati oleh Hanji.

"Siapa ituuu?" Hanji bertanya dengan agak enggak niat karena sudah tidak tidur selama 3 hari hanya untuk membuat sesuatu yang tidak jelas(lagi).

"Hanji-san, saya membawa makanan untuk anda." Setelah dipersilahkan masuk oleh Hanji, anak baru yang unyu-unyu di Scouting Legion memasuki ruangan dengan membawa semangkuk sup hangat, kopi, dan sebuah roti untuk Hanji.

"Ah Eren, kau memang anak yang baik." Hanji terharu melihat Eren yang datang bagaikan dewa—halah.

"Aku khawatir karena akhir-akhir ini Hanji-san tidak keluar dari ruang bawah tanah, jadi aku membawakan jatah makanan Hanji-san ke sini."

Saking terharunya, Hanji merasa ingin memeluk Eren dengan erat tapi tidak jadi karena Eren sedang memegang makanan dan takut makanan tersebut tumpah.

"Taruh saja di sana, aku akan memakannya nanti."

"Umm…kalau boleh tahu, Hanji-san melakukan apa selama 3 hari ini?"

Begitu Eren bertanya, Hanji langsung melirik kearah Eren dengan muka horrornya.

"Aku..sedang membuat…sesuatu..yang hebat, hih hih hih hih." Sepertinya Hanji benar-benar butuh istirahat yang panjang.

Eren yang melihat Hanji sudah kuntilanak habis ikut lomba 17 Agustusan selama 24 jam itu langsung bergidik ngeri sambil sweat drop.

"B-b-baiklah kalau begitu, saya permisi dulu, selamat bekerja!" Eren yang masih ngeri sama Hanji langsung ambil langkah seribu.

.

.

.

Hari berikutnya, Hanji masih saja mengurung diri di ruangan bawah tanah sambil melakukan sesuatu-yang-gajelas-apalah-gitu.

Tiba-tiba, tidak ada guntur, tidak ada petir, Syahrini koprol sambil bilang WOW, Hanji berlari dari arah ruang bawah tanah yang gelap menuju ruang makan yang dekat dengan tangga menuju ruang bawah tanah.

Saat melihat Hanji berlari dengan cepat dari arah kegelapan sambil memasang tampang horror pangkat Colossalnya, anggota-anggota Scouting Legion langsung memasang ekspresi "awas-ada-abnormal titan-pake bikini-lari-ke arah-kita." Dan bahkan beberapa ada yang ambil langkah seribu karena mengira Hanji itu titan 3 meter class yang menggali dibawah tanah dan muncul di HQ.

"HAI SEMUANYA! AKU TELAH MENEMUKAN SEBUAH RAMUAN YANG HEBAT!" Hanji berteriak kepada semua orang yang ada di sekitarnya sambil mengangkat sebuah beaker berisi cairan berwarna hijau pekat dan berasap seolah-olah itu adalah piala yang dia dapatkan karena membunuh Colossal Titan hanya dengan satu kali serangan.

"Oi, ada ribut-ribut apa ini?" Tiba-tiba terdengar suara Rivaille yang muncul-entah-dari-mana.

"Hanji-san mengumumkan kalau dia menemukan sebuah ramuan yang hebat." Ujar Auruo sambil mengelap sekitar mulutnya yang berdarah karena dia menggigit lidahnya sendiri saat Hanji tiba-tiba muncul.

"Ramuan yang hebat?" Rivaille sepertinya penasaran.

.

.

.

"Obat pengubah kepribadian dan wajah seseorang?" Rivaille mengangkat kedua alisnya.

"Iyap! Obat ini bisa membuat seseorang berubah drastic mulai dari sifat sampai ke bentuk fisik." Hanji menjelaskan dengan semangat.

"Aku jadi ingin lihat bagaimana cara kerjany—" Eren yang dengan polosnya berkata seperti itu langsung ditutup mulutnya oleh Petra dan Auruo secara bersamaan.

"Hm? Kau ingin melihat cara kerjanya? Baiklah..siapa yang akan jadi kelinci percobaanku kali ini? Fufufufufufu~" Senyuman ala Mad Scientis kembali muncul di wajah Hanji.

"Tamatlah riwayat kita." Batin Eren, Petra, dan Auruo sambil memasang ekspresi 'Oh God Why.'

Terkutuklah kepolosan dan ke-innocent-an seorang Eren Jaeger.

"Oi Hanji, jangan bilang kau akan membuat seseorang meminum ramuan aneh buatanmu lagi." Rivaille, tebakkanmu tepat sekali.

"Tentu saja, kalau tidak, kita tidak akan tahu bagaimana cara kerja ramuan ini."

"Kalau begitu..KENAPA KAU TIDAK MINUM SENDIRI SAJA OBAT INI." Rivaille yang-tumben-lagi-enggak-cool tiba-tiba menyambar gelas beaker dari tangan Hanji dan memaksa Hanji meminum ramuan buatannya sendiri.

Hanji langsung terkulai lemas di atas lantai.

"ALL HAIL RIVAILLE-HEICHOU!" Eren, Petra, dan Auruo merasa Rivaille seperti jagoan yang datang untuk menyelamatkan penduduk kota dari marabahaya obat Hanji.

.

.

.

Beberapa lama kemudian, Hanji yang terbaring di kamarnya tersadar dan merasa agak pusing.

"Ini…dimana?" Sunggu hopeless sekali.

"Oi Hanji, kau sudah sadar?" Terdengar suara Rivaille yang sedang menyenderkan punggungnya ditembok.

"Hanji-san, anda baik-baik saja?" Eren bertanya dengan memakai ekspresi khawatir sedangkan Petra dan Auruo tidak terlihat di seluruh penjuru kamar Hanji.

"Eren-kun, Rivaille-heichou?"

Tunggu sebentar.

'Rivaille-heichou'? sejak kapan Hanji memanggil Rivaille dengan 'Heichou'? biasanya dia hanya memanggil 'Rivaille'.

Obatnya bereaksi.

Eren cengo, Rivaille membeku dan memasang ekspresi seakan bilang 'Keajaiban telah terjadi di depan mataku.'

.

.

.

Setelah bangun dari ranjang, Hanji yang biasanya mengenakan kacamata dan menguncir rambutnya kebelakang, sekarang malah tidak mengenakan kacamata, dan rambutnya digerai kebawah yang menyebabkan Hanji terlihat lebih cantik dan girly dari biasanya.

Saat berjalan menyusuri lorong, anggota Scouting Legion yang melewati Hanji tercengang dengan kecantikkan Hanji yang berubah akibat obat aneh itu.

"Heichou, tampaknya Hanji-san benar-benar berubah 180o."

Eren dan Rivaille membuntuti Hanji untuk melihat sejauh apa obat aneh itu bereaksi.

"Ya benar, kita harus tetap mengikuti perkembangannya."

"Tapi sepertinya Hanji-san sama sekali tidak ingat kalau dia meminum sendiri(baca : dipaksa minum) obat yang dibuatnya."

"Jadi dengan kata lain, kita tidak akan tahu kapan dia akan kembali seperti semula."

"Tapi bagaimana kalau Hanji-san tidak akan kembali seperti semula kecuali kalau dia meminum penawarnya?"

Hening.

Eren dan Rivaille saling bertatapan.

"Bukankah itu bagus? Selama dia masih seperti itu dan tidak mengingat apa-apa, suasana akan kembali damai." Kemudian Rivaille berjalan mendahului Eren yang masih cengo karena perkataan Heichounya itu.

"Bener juga, sih." Batin Eren yang kemudian langsung ngacir mengejar Rivaille.

.

.

.

Demi Colossal Titan yang lagi nari balet sambil nendang Wall Maria, Hanji bukan hanya berubah dari segi fisik tapi juga dari segi pikiran dan kelakuan.

Hanji yang tadinya suka membuat kekacauan dengan eksperimen-eksperimennya yang tidak jelas, malas membuat laporan, tidak mau disuruh-suruh, sekarang malah suka bersih-bersih HQ tanpa diperintahkan oleh Rivaille, membuat laporan dengan baik dan peduli sesama.

Ternyata keajaiban itu nyata.

Eren, Rivaille, dan Petra yang melihat kelakuan Hanji yang sudah seperti anak-alim-dan-innocent itu hanya bisa tercengang dan berpikir badai apakah yang akan datang.

Ternyata khasiat dari obat aneh yang Hanji ciptaan itu begitu hebat sekali.

Bukan hanya obat yang membuat seseorang memiliki sifat berbeda 180o biasanya, dia juga bisa menciptakan obat yang membuat seseorang ciut(chapter 01), obat pembalik gender(chapter 02), obat yang membuat sifat seseorang berbalik 180o, dan obat yang membuat dua orang bertukar jiwa.

Obat-obat ciptaan Hanji Zoe sebenarnya sangatlah hebat dan menggelegar, tapi dia menggunakannya dengan cara yang salah. Sungguh sayang sekali.

.

.

.

"Eren-kun, kau mau kubantu membuat laporan?" Hanji-yang-lagi-abnormal tiba-tiba muncul dibelakang Eren yang sedang konsentrasi membuat laporan.

"A-ah tidak perlu, Hanji-san. Saya baru selesai membuat laporan ini, s-saya permisi dulu mau memberikan laporan ini ke Rivaille-heichou." Dengan sedikit panik, Eren langsung ambil langkah seribu ke ruangan pribadi Rivaille.

"Apa hanya perasaanku saja atau Eren-kun menghindariku?" Tepat sekali.

.

.

.

"Rivaille-heichou, aku merasa tidak nyaman berada didekat Hanji-san yang-lagi-beda-banget itu." Eren menjelaskan sambil masih mengatur nafasnya akibat tadi berlari dari ruang makan menuju ruangan Rivaille.

"Aku juga merasa begitu, apa menurutmu kita perlu membuatnya normal kembali?"

Hening sebentar.

"Walaupun Hanji-san sering menimbulkan keributan, tapi aku lebih suka Hanji-san yang biasanya daripada yang sekarang." Eren berkomentar sambil menundukkan kepalanya.

"Tapi masalahnya bagaimana kita bisa mengembalika—"

CKLEK.

Baru saja Rivaille ingin buka suara, Hanji-yang-lagi-abnormal memasuki ruangan dengan perlahan.

"Heichou, aku sudah membersihkan halaman HQ sesuai perintah anda."

Hanji sudah benar-benar berubah.

Rivaille kaget.

Eren kaget.

Author yang buat cerita ini juga ikut kaget enggak tau kenapa.

"Bagus. Oh iya Hanji, ada yang ingin kubicarakan." Rivaille membuka suara sementara Eren hanya bisa diam sambil menundukkan kepalanya.

"Apa itu, Heichou?"

"Jadi begini," –ehem- ",Sebenarnya beberapa hari yang lalu, aku memaksamu meminum ramuan yang kau ciptakan."

"Ramuan apa?" Ternyata benar, Hanji tidak ingat apapun.

"Ramuan yang bisa membuat sifat seseorang berubah 180o, dengan kata lain, sifat aslimu bukannya seperti anak-alim-innocent seperti sekarang."

Hening.

"Jadi..ini bukan sifat asliku?"

"Kau benar-benar tidak ingat apa-apa, Hanji?"

Hanji hanya menggelengkan kepalanya sedikit.

"A-apa Hanji-san tidak ingat sudah membuat banyak ramuan aneh yang menimbulkan keributan?"

"Tidak, aku bahkan tidak tahu bahwa aku bisa menciptakan obat semacam itu." Hanji tampak bingung sambil memijat dahinya.

"Kalau Hanji-san benar-benar tidak bisa mengingat cara mengembalikan dirinya seperti semula..bagaimana kalau kita lakukan seperti saat Heichou dan saya bertukar jiwa?"

"Maksudmu..dengan membenturkan kepalanya?

"Hanya itu satu-satunya jalan, anggap saja Hanji-san menderita amnesia yang parah."

Cukup masuk akal.

.

.

.

"Jadi begitulah rencananya, saya harap Petra-san bisa membantu kalau Hanji-san pingsan."

"Jadi.. Rivaille-heichou yang akan memukul kepala Hanji-san?" Petra sudah khawatir duluan.

Kalau mengingat kejadian saat Eren di disiplinkan(baca : dibantai) oleh Rivaille, sepertinya Hanji akan berakhir dengan wajah memar di sana sini.

"Hanji, aku akan memukul kepalamu sekarang, siap-siap." Rivaille sudah siap dengan tangan kanannya yang sudah gatal ingin memukul kepala Hanji sekencang-kencangnya.

Hanji mengangguk kecil.

Eren dan Petra tidak tega melihat Hanji dipukul dan langsung membelakangi Hanji dan Rivaille.

BUGH.

Satu pukulan lembut(baca : menyakitkan) mendarat dikepala Hanji yang tidak berdosa yang menyebabkan Hanji langsung terkulai lemas.

"Sudah, sekarang kita tinggal menunggu hasilnya."

.

.

.

"Ini..dikamarku..?" Hanji tampaknya mulai sadar."

"Oi kacamata, kau sudah sadar?"

"Eren-kun, Rivaille?"

Nampaknya Hanji sudah kembali normal.

"Apa itu kalian? Aku tidak bisa melihat tanpa kacamataku!" Hanji mencari-cari kacamatanya padahal benda itu terletak persis disebelah bantalnya.

Semua telah kembali normal, Hanji sudah kapok dan secara otomatis suasana HQ Scouting Legion akhirnya normal, dan damai sejahtera.

-OWARI-

Yo minna~ Alice desu~

Akhirnya fic yang memuat tentang obat-obat absurd Hanji ini selesai pada chapter ke 5, banzai \('-')/

Maaf ya Alice bikin fic ini chapternya pendek-pendek dan Cuma 5 chapter, tapi untuk ngumpulin ide buat bikin fic ini agak memakan waktu padahal hasilnya sedikit banget /ngek.

Jadi sekarang kita ucapkan sampai jumpa pada fic ini dan ke depannya Alice pasti akan membuat fic lain yang lebih cetar membahana.

ARIGATOU GOZAIMASHITA!

Kurosawa Alice.