Hi! Just for your information, saya sudah pernah publish ff ini dengan judul yang sama 'turning point' on Aff undername MinYeonRin in English, but just because I do want to make the Indonesian version of it, saya mengubahnya menjadi versi Indonesia dengan beberapa perubahan. So I don't do plagiarism or stuffs. :)

Pairing : Choi Siwon – Cho Kyuhyun

Disclaimer : They belong each other.

Other Casts : Will be introduced later on.

Warning : Boys Love (High possibility to be incest)

Typo(s)

Would be glad to present a nice piece of my wild imagination in Bahasa.


Kyuhyun menatap Siwon yang terbaring di atas King sized bed milik mereka, dengan posisi Kyuhyun yang duduk diatas perut sixpack Siwon, jemari lentiknya dengan gerakan sensual menyentuh otot-otot yang tercetak sempurna di dada seorang Choi Siwon. Dengan gerakan sedikit berputar, mengusap perlahan, menggoda sang pemilik tubuh. Bagaimana bisa? Ah. Tentu saja karena Siwon yang terbaring disana tanpa mengenakan kemeja atau atasan lainnya. Well, sebenarnya Siwon tadinya mengenakan kemeja, hanya semua kancingnya telah dibuka oleh jari-jari panjang milik Kyu, dan jelas tidak menuai protes apapun dari si empunya. Tidak jika Siwon juga dengan senang hati membiarkan Kyuhyun melakukan apapun terhadap tubuh kebanggaannya.

Mungkin satu pertanyaan muncul ketika melihat mereka, apakah mereka sedang melakukan you-know-what? Well, sepertinya tidak. Bukan seperti yang telah dibayangkan setiap orang yang mungkin telah berasumsi hal yang sama ketika melihat scene tersebut.

Kyuhyun hanya sedang duduk diatas perut Siwon. Dia tersenyum simpul ketika Siwon mengelus leher putih jenjangnya.

"Kyuhyun~~~… baby, kamu tahu pasti kan kalau yang baru saja kau lakukan itu bukan membuat kissmark, tapi justru membuatnya terlihat seperti bekas gigitan, hmm?" Siwon separuh tertawa separuh mengejek.

Kyuhyun kembali tersenyum, dia meletakkan tangannya sebagai sandaran dagunya dan satu tangannya yang lain menjadi tumpuan berat tubuhnya meskipun tetap bersandar didada bidang Siwon, "Tapi hyung, hyung bilang ingin kissmark yang bisa bertahan selamanya, jadi, kupikir aku harus setidaknya menggigit keras-keras supaya bisa meninggalkan bekas,.." ujarnya sambil memasang tampang polos dan mengerjapkan doe eyesnya yang terbentuk seperti buah badam, meski berwarna caramel. Lagi, jari-jemari Kyuhyun tidak tinggal diam, sekali lagi membuat gerakan berputar disekitar nipple Siwon, membuatnya sedikit mengeras.

"Hmm, ya.. bisa jadi seperti itu… hanya… " Siwon berhenti berkata ditengah-tengah kalimatnya, membuat Kyuhyun menggembungkan kedua pipi chubby nya karena penasaran, Siwon mengusapkan ibu jarinya di pipi mulus Kyuhyun, menikmati perubahan ekspresi wajah Kyu, sangat menarik. Dengan penuh kelembutan, diusap-usapkannya ibu rainya dari pipi Kyu, hingga menuju ke bibir orange itu, bibir yang selama ini membuatnya merutuk dan menyumpah serapah setiap kali Siwon melihat pergerakan bibir itu yang seakan mengundang orang untuk melumatnya ketika Kyuhyun menyanyi. Kyuhyun sendiri hanya tertawa tertahan, jika itu orang lain mungkin mereka akan berteriak-teriak, "Hey! Aku duduk diatas actor Choi Siwon dan dia sedang memegang-megang bibirku!" atau jenis teriakan semacam itu. Tapi, dia adalah Kyuhyun, bukan orang kebanyakan, bukan orang lain.

"Ketika aku bilang kissmark yang tahan selamanya.. Itu bukan hanya kissmark yang terlihat secara visual Kyuhyunnie… Siwon dengan tegas menggenggam tangan Kyuhyun dan membimbingnya untuk menyentuh dada polosnya, tepat diatas tempat jantungnya berdetak." Tapi kissmark yang akan terasa bahkan sampai didalam sini.. di jantungku…" ucapnya pelan, mata obsidian hitam yang menatap lekat iris caramel hangat diatasnya.

Pemuda berkulit putih pucat itu tertawa, demi Tuhan tawanya sungguh merdu dibandingkan suara apapun didunia ini, batin Siwon. Suara tawanya terdengar seperti bunyi lonceng dan suara air mengalir, atau seperti desahan angin? Entahlah Siwon sendiri bingung bagaimana mendeskripsikannya. Kyuhyun kembali menatap Siwon, sedikit bermain-main tampaknya, "Ah hyung, jadi maksudmu aku harus menggigit dadamu, begitu?" Ucap Kyuhyun sambil menggigit bagian bawah bibirnya, mencegahnya untuk kembali tertawa.

Siwon tahu, dibalik tingkah kekanak-kanakannya, dibalik topeng nakal dan komentar pedasnya, Kyuhun sebenarnya masih polos, dia begitu murni, belum ternoda sedikitpun. Tangan Siwon terulur, mengusap surai cokelat Kyuhun, menangkap dagu Kyu dan mendaratkan bibirnya sedikit mengecup , mengecap rasa manis bibir itu.

"Kau tidak harus menggigitnya sayang…"

"Kau seharusnya.. menyesapnya…"

"Hisap dengan kuat…"

"Lagi dan lagi.."

"Dengan keras…"

"Seakan-akan kau ingin membuat tanda kepemilikanmu di tubuhku…." Deru nafas Siwon bertambah berat seiring ucapannya. "Dengan begitu kau akan meninggalkan bekas merah gelap.."

Kyuhyun mendengarkan dengan seksama, iris karamelnya bertemu dengan obsidian hitam milik Siwon, "Aku tahu hyung…" Kyuhyun tidak melakukan apapun, hanya diam ditempatnya membuat alis Siwon sedikit terangkat ketika dia melihat kilatan kesedihan di wajah pualam Kyu.

Kyuhyun justru memeluk Siwon erat, nafasya sedikit tercekat. Ditenggelamkannya wajahnya di dada bidang Siwon, telinganya menempel, mendengarkan detak jantung Siwon, terdengar seperti mantra yang sedikit demi sedikit menenangkan kegelisahan Kyuhyun. "Kyu?" Siwon memanggil, sedikit kaget dengan perubahan sikap Kyuhyun yang tadi sedkit bermain-main menjadi terdiam seperti itu.

Gumaman lirih tertangkap oleh telinga Siwon, masih dengan suara tercekat dan nada yang sedikit membuat hatinya terasa diremas kuat-kuat "Tetapi hyung.. meskipun aku tidak mengukirnya disana… kau akan tetap menjadi milikku kan?... Kau tidak akan meninggalkanku kan?"

Suara itu penuh dengan kesengsaraan hingga membuat siapapun yang mendengarnya sanggup merasakan kepedihan dan beban berat yang ditanggung si pemilik suara. Keputusasaan…

Siwon yang mendengarnya tanpa sadar mengepalkan tangannya erat-erat, membuat buku jarinya memutih dan rahangnya mengeras. Dia menahan nafas sebentar guna menstabilkan suaranya yang mungkin bergetar, "Tentu saja Kyunnie.. "

Entah sejak kapan bibir Siwon telah mengunci bibir Kyuhyun. Bibir bersentuhan dengan bibir, salin bergerak, menemukan posisi nyaman, lidah saling bertaut dan menghisap seakan mereka sedang berdansa, saliva berdecakkan. Bibir tipis Siwon masih setia mengecup bibir Kyuhyun sembari berucap. "Tetapi tentu saja akan lebih memudahkan jika semua orang bisa melihat bahwa aku hanya milikmu, baby.."

Kyuhyun tidak dapat menahan senyumnya, "Uhmm, jika hyung berkata begitu… maka… daripada ditempat yang tidak terlihat seperti di dada.. Bukankah akan lebih baik kalau aku membuatnya di leher, misalnya? Dimana semua orang bisa dengan jelas melihatnya?" Lidah basah Kyuhyun menjilat kulit dada Siwon terus naik hingga menuju kulit leher yang bearoma musk itu. "Akan lebih baik jika aku membuat kissmark disini bukan, hyung?" Kyuhyun mencium leher Siwon sesekali sambil menjilat dan menyesap aroma tubuh Siwon, membuat Siwon mendesah tertahan. Hey bagaimanapun dialah sang seme, he needs to hold his control.

"Siwonnie~~~" Panggil Kyuhyun pelan. Nafasnya menerpa tengkuk Siwon, membuat tubuh laki-laki itu merespon tegang. " apapun yang terjadi, kumohon.. Jangan lupa bahwa aku satu-satunya yang mampu memahamimu… ya?" mohon Kyuhyun.

Kyuhyun tahu, dia membuat permohonan tidak masuk akal, hell dia tahu bahwa dia adalah orang teregois didunia, tetapi dia tahu dia tidak akan sanggup jika harus membagi Siwon dengan orang lain. Dia tidak akan mampu bertahan jika Siwon pergi meninggalkannya.

Menutup matanya perlahan, menikmati gerakan bibir dan mulut serta lidah Kyuhyun dikulitnya, Siwon akhirnya menjawab, "tentu saja sayang. Kyuhyun.. hatiku, jiwaku bahkan ragaku adalah milikmu..Selalu dan hanya kamu.. bukan yang lain…."

"Aku milikmu seutuhnya Siwon…" janji Kyuhyun.

""Kau adalah hidupku Kyuhyun…"

"Selama kau menginginkannya hyung.. selama kau menginginkannya, Aku mencintaimu seumur hidupku, dan jika nanti ada kehidupan setelah mati, maka aku akan mencintaimu lagi… selamanya.." Kyuhyun sedikit tersentak kaget dan reflex dia menutup matanya ketika Siwon dengan tiba-tiba membalikkan posisi mereka. Kini Siwon berada diatas, kedua lengan kekarnya memerangkap tubuh Kyuhyun. Matanya yang sewarna langit malam memerangkap Kyuhyun, menatap si pemuda pucat dengan tatapan penuh kekaguman, cinta dan nafsu yang bahkan sanggup membakar raga mereka menjadi debu.

"Fuck you… Kyuhyun.. listen.. Aku tidak akan bersumpah atas nama Tuhan, karena Dialah yang membuat segalanya menjadi rumit seperti ini.. Tapi aku bersumpah demi dirimu, satu-satunya yang aku miliki.. satu-satunya alasanku bernafas .. bahwa aku mencintaimu.."

""Bisakah aku menjadikanmu milikku… sepenuhnya..? Siwon mencium dahi Kyuhyun lembut, turun ke kedua matanya yang masih setia menutup, hingga ke bibir yang selalu menggoda pertahanan dirinya. "Boleh aku menyentuhmu? Akankah kau menghentikanku? " Siwon menunggu.. Tidak dia tidak akan memaksa jika Kyuhyun belum siap untuk berhubungan intim dengannya. Dan Siwon bukanlah pria egois yang akan memaksa satu-satunya orang yang dia anggap berharga dihidupnya, satu-satunya orang yang dia cintai melebihi dirinya sendiri, satu-satunya orang yang membuatnya 'hidup'.

Detik berlalu terasa seperti jutaan tahun, Namun, ketika mata Kyuhyun terbuka menampilkan sorot mata lembut, menciumnya penuh hasrat , segala kekhawatiran, ketidak pastian, hilang tanpa jejak , "Tentu saja aku tidak akan menghentikanmu Siwon… Jadikan aku milikmu… Make me yours… brother….."


A/N : Mungkin ini akan menjadi one shot atau prolog.. err.. that depends on how you feel about it. Dan sekali lagi saya emphasize bahwa ini merupakan FF versi Indonesia dengan sedikit banyak perubahan dari FF aslinya dengan judul yang sama yaitu Turning Point yang telah saya publish di asianfanfictions undername MinYeonRin. but in ffn I use shixiel uname. :))

gracie,

cheers, vinne :3