Title : "Who's More Possessive?"

Genre : Romance, General, possible to Hurt/Comfort, et-ce-tra…

Rating : T

Casts : KYUMIN!

Length : 3/3

Disclaimer : KyuMin MUTLAK milik Tuhan YME, dirinya sendiri, keluarganya, dan saling memiliki! But as usual, the story is MINE ^^

Summary : -

Warning : Yaoi-BL-BxB ,, OOC ,, Typo(s) ,, Weird Story ,, EY(T)D ,, de-el-el m(_ _)m *deep bow* …

©The story based from my another dream about KyuMin on Friday (13/07/19)

Just enJoY but no bash on chara(s), okay~~~^^

.

.

Don't Like Don't Read, Please…

.

Don't Copas Without Permission ^^

.

Happy Reading

.

.

Teng teng teng.

Bel bertanda istirahat itu pun akhirnya berbunyi. Dengan cepat terlihatlah para murid yang langsung berhamburan keluar kelas,.. bagi sebagian besar murid disekolah ini, jam istirahat pertama memang selalu lebih menyenangkan ketimbang jam istirahat kedua. Entah apa alasannya, hanya merekalah yang tahu…

.

.

Istirahat Pertama

"Kyu."

"…"

"Kyu."

"…"

"Kyuhyun."

"…"

"Ya Cho Kyuhyun!"

"Ck, apa?"

Siwon menyerngit heran. Pasalnya namja yang duduk disampinya hari ini terlihat berbeda. Yah namja bername-tag Cho Kyuhyun itu terlihat seperti eng, mengacuhkannya…atau mendiaminya? Entahlah, yang jelas setiap omongan atau setiap panggilannya seperti tidak dihiraukan oleh namja berjuluk Evil-Magnae itu. Tentu saja hal tersebut membuat Siwon penasaran, sebenarnya ada apa dengan namja ini?

"Kau itu kenapa sih, Kyu?"

"Kenapa bagaimana?" jawabnya –lagi-lagi– acuh.

Siwon hanya berdecak pelan. Ayolah.. meski namja disampingnya ini terkadang menyebalkan, tetap saja, melihatnya begitu acuh pasti akan terasa sangat aneh. Sejak kedatangannya tadi pagi, Siwon sudah seperti diabaikan oleh Kyuhyun. Awalnya Siwon hanya menganggap si magnae ini mungkin hanya sedang bad mood…tapi, ini bahkan sudah bel istirahat pertama! Apa dia akan bad mood seharian?

Siwon menyerah. Ia pun memutar kursinya menghadap pada pasangan yang duduk dibelakangnya, meninggalkan teman sebangku yang masih berkutat pada bacaan yang entah-apa-itu.

"Hae, Hyuk, Kyuhyun itu…sebenarnya kenapa?" ucapnya agak berbisik.

Sementara pasangan HaeHyuk malah saling memandang dan mengindikan bahu.

"Kenapa apanya? Dia biasa saja kok." jawaban Donghae diangguki oleh Eunhyuk.

Kedua alis Siwon menukik tajam. "Biasa saja? Apa menurut kalian kalau aku diacuhkan itu terlihat biasa saja?"

Donghae menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tapi.. sepertinya Kyuhyun memang biasa saja, tidak ada yang aneh dengannya."

"Mungkin itu cuma perasaanmu saja, Won." Eunhyuk menepuk pundak Siwon dengan agak kencang, menimbulkan ringisan pelan siempunya pundak.

Sementara ketiga namja itu membicarakan perbedaan pendapat tentang Kyuhyun, sang namja yang menjadi objeknya hanya diam dan meneruskan bacaan didepannya. Pikiran namja tersebut tidak selaras dengan kalimat-demi-kalimat didalam buku, entah ia benar-benar sedang membaca atau tidak. Siwon merasa aneh melihat Kyuhyun yang begitu sibuk dengan buku, padahal PSP hitam tergeletak bebas dimejanya. Dan jika Kyuhyun mengabaikan sebuah PSP? Bukankah itu termasuk kejadian yang lumayan langka…

Drrt.. drrt.. drrt.

Meski samar, namun jelas sekali bahwa itu adalah getar suatu ponsel.

Rupanya milik Siwon.

Pik.

"Yeoboseyo?"

"Yeoboseyo, Siwonnie!"

"Ya Sungmin hyung, jangan berteriak begitu."

"Hehe mian~"

"Dasar.. ada apa hyung meneleponku?"

"Rencananya sudah beres, nanti jam istirahat kedua aku akan kekelasmu. Saat itu Bummie sudah menunggu diatap gedung barat, begitu kau sampai baru kau bisa menyatakan cinta. Bagaimana?"

"Itu bagus sekali hyung! Gomawo!"

"Choi Siwon! Sekarang kau yang teriak-teriak~"

"Ah, mi-mianhae.."

"Ya sudah, itu saja yang ingin kukatakan."

Siwon terdiam sebentar sebelum melanjutkan perkataannya. "Hyung.. kau tidak mau kekelas 3-1?"

"…"

"Hyung?"

"Disana…pasti ada Kyunnie kan?"

"Ng…" Siwon sedikit melirik kearah samping, tempat dimana terdapat seorang namja (masih) berkutat dengan bukunya.

"Tidak usah kau jawab, Siwon. Baiklah, sampai nanti."

"Ahh… ne hyung, annyeong.."

Pip.

Hubungan telepon itu pun akhirnya terputus.

Meninggalkan raut masam yang tergambar diwajah salah satu dari ketiga namja…yang berada dibarisan belakang kelas 3-1.

.

KyuMin

.

_SKIP TIME_

.

Teng teng teng.

Ruang Kelas 3-1

Persis seperti apa yang Sungmin katakan dalam sambungan teleponnya di istirahat pertama tadi, ia benar-benar mendatangi ruang kelas namjachingu-nya di jam istirahat kedua. Namun…tentu saja bukan untuk menemui namja tercintanya.

"Sungmin hyung? Lama sekali kau datanganya." Siwon memasukkan beberapa buku kedalam tas, didepan sana terlihat seorang namja manis yang berlari kecil menuju tempatnya.

"Ky-kyunnie…?" napas Sungmin agak memburu.

"Ah, Kyuhyun tadi pergi kekamar mandi bersama duo HaeHyuk."

"Syukurlah~" Sungmin mengelus dada lega.

"Syukurlah?"

Sungmin hanya menggeleng. "A-aniya, ya sudah…kajja kita segera keatap, kau tidak mau kan membuat Kibummie menunggu?"

Seketika bola mata Siwon membulat. "Hyung benar! Ayo cepat!" setelah mengambil sebungkus kotak dari dalam tasnya, tanpa aba-aba Siwon langsung menarik lengan kecil milik Sungmin. Terang saja Sungmin kaget setengah mati.

"Ya! Pelan-pelan Choi Siwon!"

.

Tiga orang namja tampak tenang menyusuri lorong. Mereka menghiraukan tatapan seluruh namja-yeoja yang mengarah pada mereka, terlebih Kyuhyun. Dengan acuh Kyuhyun tetap berjalan dalam diam, untung ia sedang bersama Donghae dan Eunhyuk…jika ia berjalan seorang diri.. entah apa yang akan terjadi padanya, tidak menutup kemungkinan kejadian tadi pagi akan terulang lagi.

"Y-y-ya~ pelan saja jalannya~"

"Ayolah Sungmin hyung.. kita harus cepat sampai kesana!"

"Kyaaaaaaa Siwonnie~"

DEG!

Langkah ketiga namja itu terhenti. Pandangan mereka terfokus pada dua orang namja didepan sana, satu orang namja berpostur tinggi dan satu orang namja berpostur pendek. Mereka bertiga mengenalnya sebagai Lee Sungmin dan Choi Siwon. Namun yang aneh dari kedua namja itu adalah, dimana seorang Siwon terlihat menarik lengan Sungmin dengan tergesa-gesa. Entah mereka berdua akan menuju kemana…tapi pemandangan itu telah sukses membuat banyak pasang mata menoleh pada mereka.

"Siwon oppa dan Sungmin oppa?"

"Wah~ mereka berjalan bersama~ eh tunggu, bukankah Sungmin oppa itu namjachingu Kyu oppa?"

"Ahh benar juga.. apa jangan-jangan mereka berdua telah…"

"…putus?"

Perbincangan beberapa yeoja yang tak jauh dari mereka, membuat Donghae dan Eunhyuk mengalihkan pandangannya pada namja dibelakang mereka. Menoleh pada namja bermarga Cho.

"Kyu—"

Tap tap tap.

Belum selesai Eunhyuk menyebut namanya, dengan santai Kyuhyun melanjutkan langkahnya. Tapi langkah santai itu tidak selaras seperti raut wajahnya. Bisa dikatakan, raut wajah Kyuhyun terlihat sangat…menyeramkan?

"Dia kenapa?" Eunhyuk bertanya pelan saat memperhatikan punggung Kyuhyun yang sudah berjalan jauh didepannya.

Sedangkan Donghae?

Namja berkampung-halaman Mokpo itu hanya mengeluarkan senyum yang jarang ia perlihatkan.

.

.

.

Tap tap tap.

Gema langkah seorang namja terdengar dilorong lantai dua. Kalau saja ekspresi wajah namja tersebut tidak seperti itu, betapa inginnya para namja -uke- dan para yeoja mendekat kearahnya. Namun jangankan mendekat, untuk menegur saja rasanya sangat sulit. Tatapan namja itu begitu dingin melebihi es dikutub utara sekalipun, seluruh lorong ini seperti telah diterjang badai salju. Meski perumpamaan itu terdengar aneh, tapi kenyataannya atmosfer yang terasa memang seperti itu.

"KYU!"

Dan suara dari sumber puncak kekesalannya terdengar digendang telinga namja tersebut.

Kyuhyun tidak menoleh, sampai akhirnya sebuah telapak tangan terasa menepuk pundak kirinya.

"Hei Kyu! Aku memanggilmu dari tadi, kenapa tidak menyahut hah?"

Oh benarkah?

"Huh, kukira kau sedang asik dengan namjachingu-ku… Choi Siwon?"

Dingin. Bagi Siwon nada suara itu terkesan dingin. Kalau bukan karena telepon dari Lee Donghae beberapa menit yang lalu, mungkin Siwon masih diliputi kebingungan akibat perubahan sifat dongsaeng evil-nya itu. Namun, berkat sebaris kalimat dari Donghae, Siwon akhirnya sadar kalau seorang Kyuhyun sedang mengalami yang namanya…salah paham. Menurut Siwon itu wajar saja.. baik ia dan HaeHyuk, mereka bertiga sama sekali tidak memberitahu Kyuhyun apa-apa. Terlebih, itu semua adalah atas bujukan Lee Sungmin.

Siwon tersenyum simpul. Untung saja rencananya sudah berjalan lancar.

"Kyu, kurasa kau itu salah paham." Ucap Siwon sembari merangkul pundak Kyuhyun.

Kyuhyun menaikan sebelah alisnya. "Apa maksudmu?" oh.. nadanya masih terkesan dingin.

"Apa kau lupa hah?"

Kyuhyun tidak menjawab.

"Kalau aku menyukai Kim Kibum, tetanggamu itu?"

KYUHYUN POV

"Apa kau lupa hah? … Kalau aku menyukai Kim Kibum, tetanggamu itu?"

Eh?

Apa?

Apa dia bilang?

"Ki-kibum…kau menyukai…" ucapku terbata.

Kulihat Siwon hyung mengangguk, ia pun melepaskan rangkulannya pada pundakku. "Bukankah aku sudah mengatakannya padamu sebulan yang lalu?"

Dengan cepat otakku berpikir,

"Kibum itu… ternyata namja yang sangat menarik, kurasa aku menyukainya. Bagimana menurutmu?"

.., dan aku mendapatkan kebenarannya.

Namun aku masih terdiam ditempatku.

"Donghae bilang, ia menyadari alasan kenapa aku merasa kau mengacuhkanku sejak tadi pagi…begitu ia melihat reaksimu saat aku menarik lengan Sungmin hyung. Kau itu, cemburu padaku kan?"

Deg!

Aku.. bukannya aku menyangkal. Aku memang merasa kesal saat melihat Sungmin begitu dekat dengan Siwon hyung. Tapi bukan itu saja…

"Yah Kyu, akui saja.. kau itu sebenarnya tidak mau kan Sungmin hyung didekati oleh siapapun? Bahkan.. hanya karena melihatku begitu akrab dengannya beberapa hari ini, kau jadi lupa kalau orang yang kusukai adalah Kim Kibum."

Aku hanya mengerjap ringan.

"Ah iya, sekedar informasi. Kibum sudah menjadi milikku mulai hari ini."

Kerjapanku menjadi sedikit cepat. "Apa? Sejak kapan hyung…"

"Sungmin hyung yang merencanakan agar aku bisa menyatakan cinta pada Kibum, dan itulah alasan kenapa aku jadi terlihat dekat dengannya." Kulihat Siwon hyung merogoh saku celana seragamnya. "Sepertinya kau benar-benar harus memikirkan perasaanmu baik-baik."

"Mwo?"

"Ah, kutinggal dulu ya Kyu, aku harus menemani Kibummie-ku diperpustakaan." Tanpa menjawab kekagetanku, secepat kilat Siwon hyung langsung berlari meninggalkan tempatnya.

Kembali aku hanya terdiam disini. Mencerna setiap percakapan yang baru saja terjadi.

"Apa maksudnya?" tanyaku pelan.

KYUHYUN POV END

.

Baru beberpa langkah Kyuhyun beranjak, seorang yeoja tampak menepuk lengannya ringan.

"Kyuhyun ssi." Yeoja bernama Han Ga-in itu tersenyum.

Kyuhyun ikut tersenyum simpul. "Oh Ga-in ssi, ada apa?"

"Tidak ada, hanya ingin menyapa saja. Mau kekelas bersama?" yah.. kelas Han Ga-in memang berada persis disamping kelas Kyuhyun, yaitu kelas 3-2.

"Baiklah." Kyuhyun mengangguk.

Dan akhirnya mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kelas masing-masing. Sesekali mereka berdua mengobrol bersama, karena mereka pernah mengikuti kegiatan ekstra-kurikuler yang sama jadilah obrolan mereka sangat nyambung. Kedekatan mereka saat itu mengundang tatapan mata siapapun yang berada disana. Rasanya, status berpacaran yang mereka berdua sandang menjadi seperti tidak berarti. Namjachingu Han Ga-in beberbeda sekolah dengannya, sedangkan namjachingu Kyuhyun?

Sudah lama sekali para murid tidak melihat Kyuhyun berdekatan dengan namjachingu-nya itu.

"Bagaimana kabar Sungmin ssi?" Tanya Ga-in secara tiba-tiba.

"Eh, ah.. dia baik-baik saja." Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kulihat, sepertinya ia jarang berada didekatmu ya?"

Deg.

Entah kenapa obrolannya dengan Siwon kembali membayangi benak Kyuhyun. Dalam hati ia bertanya-tanya. Jika Siwon yang menyatakan cinta kepada Kibum benar-benar merupakan rencana Sungmin, kenapa Sungmin tidak memberitahunya? Atau apakah sikap aneh Sungmin selama ini, adalah hanya karena ia sedang sibuk memikirkan rencana untuk Siwon? Atau… apakah ada alasan lain dibalik itu?

"Kyuhyun ssi?"

"Eh? N-ne?"

"Kenapa melamun?"

"Ah, gwaenchana.. aku—"

.

"Ah, mianhae Sungmin."

.

Sungmin?

Kyuhyun pun menoleh kearah belakang.

.

"Pundakmu tidak apa-apa? Mianhae, aku tidak sengaja."

.

Deg!

Kyuhyun tidak mungkin salah mengenalnya, namja berpostur kecil yang saat ini membelakanginya itu sudah pasti adalah namjachingu-nya…Lee Sungmin. Tapi.. siapa namja yang sedang mengusap kedua pundak Sungmin disana?

Deg deg.

Degupan jantung Kyuhyun mulai tidak menentu, saat ia dapat melihat dengan jelas namja berambut perak platina itu sedang…menyentuh wajah Sungmin.

Wajah Sungmin-nya.

"Lho, itu bukannya Kim Jungmo?" suara Han Ga-in jadi terdengar samar ditelinga Kyuhyun, ia melupakan fakta kalau Han Ga-in pernah satu SMP dengan Sungmin. "Kalau tidak salah, Kim Jungmo itu sangat dekat sekali dengan Sungmin ssi saat Junior High dulu. Bahkan ada kabar yang mengatakan kalau mereka berdua itu berpacaran, yah walaupun aku juga tidak begitu tahu sih.."

DEG!

Jika tatapan diam Kyuhyun dapat memberikan atmosfer dingin, maka tatapan Kyuhyun sekarang dapat memberikan atmosfer panas… yah, tatapan Kyuhyun saat ini begitu menusuk. Hoh.. mungkin pribahasa tatapan setajam pedang itu memang benar adanya. Andaikan tatapan itu dapat membunuh, entah siapa yang akan berani memandang obsidian tajam milik Cho Kyuhyun.

"Mereka, ternyata memang terlihat dekat sekali ya." suara Han Ga-in semakin menghilang ditelinga Kyuhyun.

Didepan sana seorang namja yang diketahu bernama Kim Jungmo, dengan santainya melingkarkan lengan dikedua pundak Lee Sungmin.

.

.

KyuMin

.

.

"Hei, tuan."

Seorang namja berambut ikal-auburn secara perlahan menghentikan langkahnya. Namja itu mengarahkan matanya pada seorang namja lain yang berambut sedikit Mohawk berwarna perak-platina didepannya.

"Siapa yang kau maksud?"

"Tentu saja kau. Apa kau tidak merasa hanya ada kau saja dihadapanku hah?" dengan senyum agak menyeringai, namja bernama Kim Jungmo itu mensedapkan kedua tangannya.

"…" Cho Kyuhyun, namja pemilik rambut ikal-auburn, hanya terdiam.

"Kau kira aku tidak tahu siapa yang terus memperhatikanku dan Sungmin dikantin tadi? Kau salah, tuan Cho." Jungmo tertawa sinis. "Ayolah, bahkan tatapanmu saat itu jelas sekali terasa begitu menusuk.. meski kepolosan Sungmin membuat ia tidak menyadarinya, tapi tidak dengan diriku."

"…" Kyuhyun kembali terdiam.

Tawa Jungmo terhenti. "Aku sudah dengar semua cerita tentangmu dari Sungmin. Semuanya termasuk…alasan kenapa Sungmin menjauhimu belakangan ini."

Deg deg.

"Kau menganggap Sungmin terlalu posesif padamu, selalu berada didekatmu dan tidak mau jauh darimu." tawa sinis itu kembali keluar. "Oh, bahkan kau mengatakan padanya kalau kau tidak begitu suka dengan sifatnya yang seperti itu, benar begitu kan?"

Tidak ada satupun kata yang keluar dari tenggorokan Kyuhyun.

"Ucapanmu itu sangat bodoh, Cho Kyuhyun."

Deg deg deg.

"Kau bilang kau tidak suka dengan sifat Sungmin yang begitu menempelimu kemana-mana, tapi apa yang kau lakukan barusan justru mencerminkan kebalikannya." Jungmo berjalan menuju kearah Kyuhyun. "Yang kudengar dari Sungmin, ia agak menjauhimu itu supaya kau tidak terlalu terganggu dengan sifatnya. Tidakkah kau paham satu hal?"

Kedua bola mata Kyuhyun sedikit membulat.

"Dia sangat mencintaimu."

Deg!

"Begitu mencintaimu, sampai-sampai ia rela melakukan hal itu. Menahan perasaannya, menahan keinginannya untuk dapat terus bersamamu… hanya agar kau tidak lagi merasa terbebani oleh sifatnya."

Deg! Deg!

"Tapi kau… sepertinya tidak paham sama sekali." Jungmo berhenti tepat disisi kiri Kyuhyun, pandangannya lurus kedepan. "Dan kurasa, yang kau lakukan pun adalah terus-terusan memupuk kesalah-pahaman atas perubahan sikap Lee Sungmin. Iya kan, Cho Kyuhyun?"

Saliva itu terasa berat ditelan oleh Kyuhyun.

"Kalau kau tidak suka dengan sikap ataupun segala sesuatu yang ada didalam diri Lee Sungmin, aku… dengan senang hati akan mengambilnya darimu."

DEG!

"Kalau tidak salah, Jungmo itu sangat dekat sekali dengan Sungmin ssi saat Junior High dulu. Bahkan ada kabar yang mengatakan kalau mereka berdua itu berpacaran,…"

BRUGH!

Tubuh Jungmo secara tiba-tiba terpental ketembok disampngnya. Sebuah lengan terasa mencekik leher jenjangnya, namun ia menahan rasa sakit pada leher maupun punggungnya yang terbentur keras. Tinju yang dilayangkan Kyuhyun terlalu cepat, membuatnya sulit untuk menghindar.

"Lee Sungmin… adalah milikku."

Dari sudut pandangan Jungmo, rasa amarah begitu dalam terasa dari namja itu.

"Jika kau mau merebutnya, langkahi dulu mayatku! Kau dengar itu… Kim. Jung. Mo!"

Sret.

Secepat Kyuhyun mendorong Jungmo ketembok, secepat itu pula ia beranjak dari sana. Dengan tenang, ia meninggalkan namja yang masih membetulkan kerah kemeja seragamnya.

Namun baru sekitar lima langkah,

"Hei, Cho Kyuhyun. Rupanya pendapatku tidak salah."

Tap.

Kyuhyun menghentikan langkahnya tanpa berbicara apapun.

"Ternyata dibandingkan Sungmin… kaulah yang lebih posesif padanya. Ia mampu menahan rasa rindunya saat tidak bersamamu, meski lumayan sulit tapi ia tetap bisa melakukannya. Sedangkan kau, sepertinya tidak bisa.. bahkan kurasa kau begitu ingin memonopoli Sungmin seorang diri, tapi karena kau masih merasa asing dengan hasrat seperti itu…kaupun mengabaikan perasaannya. Kau hanya kurang memahami Sungmin. Ahh.. tapi bagaimana caramu bisa memahami Sungmin, kalau untuk memahami dirimu sendiri saja…kau belum bisa."

Tap tap tap.

Itu bukan bunyi langkah Kyuhyun, melainkan langkah Jungmo yang berjalan menjauhi area itu. Sesekali Jungmo meringis saat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Untuk ukuran anak populer, pukulanmu lumayan juga."

Dan langkah Kim Jungmo kian menjauh.

.

KyuMin

.

Pandangan Kyuhyun menerawang. Ia abaikan semua suara yang terdengar ditelinganya, bahkan suara bel masuk yang berbunyi pun ia hiraukan. Bagaikan tak ada yang dapat mengusik dirinya, ia terus berjalan dalam diam. Memang tidak ada yang dapat mengusiknya, kecuali…

.

"Sungmin hyung!"

.

Nama itu.

.

"Ah, Wookie-ah~"

.

Juga suara itu.

Tap.

Langkahnya berhenti.

Pandangan Kyuhyun pun sekejap terfokus pada salah satu objek didepan sana. Pada objek yang sedang tertawa riang disana. Pada kedua kelopak yang tertutup menyembunyikan bola mata sebening berlian, pada kedua belah bibir yang terbuka memperlihatkan barisan gigi kelinci yang begitu menggemaskan. Indah… imut… menawan… sangat sempurna. Banyak kata yang bisa Kyuhyun deskripsikan untuk objek tersebut, objek dengan wujud seorang namja bernama Lee Sungmin. Kenapa ia tidak menyadarinya?

Kapan terakhir kali ia mengelus rambut halus itu?

Kapan terakhir kali ia mengusap pipi chubby itu?

Kapan terakhir kali ia menyentuh kulit mulus itu?

Kapan terakhir kali ia menyesap bibir lembut itu?

Kapan… terakhir kali ia mendengar panggilan manis itu?

"Saranghaeyo, Kyunnie~"

"Kyaaaa Kyunnie, gomawo~"

"Nado saranghae, Kyunnie~"

"Kyunnie~"

"Kyunnie~"

"Kyunnie~"

"Kyun—"

Deg deg deg.

Ia… menginginkannya. Sekarang…

Oh, yang benar saja Cho Kyuhyun! Sebenarnya kau taruh dimana otak jeniusmu itu hah? Bel masuk istirahat saja baru berbunyi, mana mungkin kau bisa membawanya sekarang? Menculiknya dari sekolah? Lalu kau akan membawanya kemana? Kau pasti sudah gila! Apa kau sudah begitu merindukannya hah? Langkah kakimu saja malah mengarah kekelasnya, kelasnya yang bahkan berada sangat jauh dari kelasmu!

Bisa kau jelaskan, hei tuan Cho yang terhormat?

KYUHYUN POV

Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku saat ini.

Ingin meledak, menyuarakannya, tapi sungguh.. rasanya sulit sekali.

Aku… apa aku memang…

Lebih posesif darinya?

"Kau itu, cemburu padaku kan?"

"Yah Kyu, akui saja.. kau itu sebenarnya tidak mau Sungmin hyung didekati siapapun kan?"

Ucapan Siwon hyung tanpa aba-aba mengalun digendang telingaku.

"…Bahkan karena melihatku begitu akrab beberapa hari ini dengannya, kau jadi lupa kalau orang yang kusukai adalah Kim Kibum."

"Sepertinya kau benar-benar harus memikirkan perasaanmu baik-baik."

Aku terdiam.

Kutaruh telapak tangan kananku didada sebelah kiriku.

Perasaanku…sebenarnya bagaimana?

"Aku sudah dengar semua cerita tentangmu dari Sungmin. Semuanya termasuk…alasan kenapa Sungmin menjauhimu belakangan ini."

"Ucapanmu itu sangat bodoh, Cho Kyuhyun."

"Kau bilang kau tidak suka dengan sifat Sungmin yang begitu menempelimu kemana-mana, tapi apa yang kau lakukan barusan justru mencerminkan kebalikannya."

Kim Jungmo…

"Dia sangat mencintaimu."

DEG!

Tanpa alasan yang jelas, telapak tangan kananku dapat merasakan dentuman yang keras.

"Begitu mencintaimu, sampai-sampai ia rela melakukan hal itu. Menahan perasaannya, menahan keinginannya untuk dapat terus bersamamu… hanya agar kau tidak merasa terbebani olehnya."

"Kalau kau tidak suka dengan sikap atapun segala sesuatu yang ada didalam diri Lee Sungmin, aku… dengan senang hati akan mengambilnya darimu."

Deg deg deg!

Berdegup, berdegup, dan semakin berdegup kencang.

Setiap kata itu mengalun bebas sampai menuju dada kiriku. Jantungku kian berdetak tidak menentu.

Ini… perasaan ini… apa ini sebenarnya?

"Ternyata dibandingkan Sungmin… kaulah yang lebih posesif padanya."

Drrt.. drrt.. drrt.

Pesan masuk.

Sender: Lee ahjumma

To: +62211-1103-xxx

Kyu, mianhae tiba-tiba mengirimu pesan.. apa ahjumma sudah menganggu jadwal belajarmu?

Ahjumma hanya ingin minta tolong padamu. Ahjumma, ahjussi, dan Sungjin akan menginap dirumah haraboji Minnie untuk dua hari kedepan, karena itu.. maukah kau menemani Minnie diapartemen? Ahjumma sudah mencoba menghubungi ponsel Minnie sejak tadi, tapi sepertinya ia menon-aktifkannya.

Kalau kau mau menginap disana juga tidak apa-apa, Kyu.

Sekali lagi mianhae ne, semua kebutuhan rumah sudah ahjumma taruh diatas meja belajar Minnie. Kunci apartemen juga sudah ahjumma taruh didalam kotak pos bawah.

Gomawo, Kyu. ^^

Annyeong.

"…kurasa kau begitu ingin memonopoli Sungmin seorang diri, tapi karena kau masih merasa asing dengan hasrat seperti itu…kaupun mengabaikan perasaannya."

Huh.

"Kau hanya kurang memahami Sungmin. Ahh.. tapi bagaimana caramu bisa memahami Sungmin, kalau untuk memahami dirimu sendiri saja…kau belum bisa."

Kim Jungmo itu, apakah ia memang termasuk namja yang sangat sok tahu? Kalau ia menyuruhku untuk memahami diriku sendiri… maka aku sudah melakukannya.

Hasrat memonopoli Sungmin…

Bagaimana kalau sekarang aku mengakuinya, mengakui bahwa aku memang ingin memonopolinya seorang diri?

Lalu, akulah yang lebih posesif pada Sungmin…

Hahaha!

"Biar kutunjukan bagaimana caraku menunjukan keposesifanku."

Karena Lee Sungmin… adalah mutlak milik Cho Kyuhyun!

KYUHYUN POV END

Sudut bibir itu terangkat sebelah, menghasilkan senyum yang begitu terlihat tampan…sekaligus mengandung makna yang dalam. Seringai.

Namun seringai itu terbentuk bukanlah tanpa alasan, justru seringai itu terpatri diwajah sang namja tampan karena sebuah rencana matang kini telah tercipta didalam pikirannya. Rencana yang jelas sekali siapa yang akan melakukannya, dan siapa yang akan merasakannya.

Ah, mungkin kita meyebut rencana itu sebagai…

proses menuju posesif bagi seorang Cho Kyuhyun terhadap Lee Sungmin.

Atau adakah nama yang lebih bagus?

.

.

.

THE END

.

.

A/N ::

The Gaje-ness fanfiction has been update~

~aku mengakui seberapa gaje-nya chapter ini, bahkan fanfic ini! Bukannya kenapa-napa, soalnya pas bikin fanfic ini pun aku lagi gak fokus gara-gara mikirin lebaran itu jatohnya jadi hari Kamis atau Jumat?! #plakk xDD

Yah pokoknya begitu deh…

Kalau ternyata masih ada yang ngerasa gantung sama akhir fanfic GJ ini, silahkan menuju fanfic "Am I Too Possessive?".. karena (mungkin) disanalah kalian bisa menemukan jalan keluarnya (?), yang pastinya juga penuh dengan ke-gaje-an… *apaan dah-_-"a*

.

.

Jja, even this is a last chap…still wanna gimme a R-E-V-I-E-W? ^O^/