Rating : T

Genre : Romance/Drama

Cast : Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin

Warning : Fanfic ini milik saya ! happy reading ^^

.

.

.

KyuMin \^o^/

.

.

.

.

Bintang, burung, kabut, dan ruangan yang berputar menyatu menjadi satu. Oke itu aneh, tapi Demi Tuhan Sungmin bisa melihat banyak bintang yang bertaburan, burung-burung yang keliling-keliling, kabut yang menutupi pandangannya, dan hei kenapa ruangannya berputar begini?

"Pusing~" lirihnya dengan suara teramat kecil. Dia sudah tidak peduli lagi mulut berbusa Guru Kang yang menjelaskan Sejarah Korea. Kepalanya pusing dan dia dapat merasakan badannya hangat.

'Pasti ini semua karena semalaman aku menangis hingga tidak bisa tidur.'

Dirinya yakin matanya sudah sebesar bola tenis saat ini. Buruk rupa sekali.

"Baiklah sampai sini dulu pelajaran kita hari ini. Jangan lupa untuk mengerjakan tugas esai yang tadi saya berikan, pertemuan selanjutnya sudah harus dikumpulkan. Lee Sungmin, kau dengar? Kerjakan tugasnya, dan berusahalah memperbaiki nilai do re mi `mu itu."

Suara Guru Kang membuat Sungmin menegakkan tubuhnya.

"Ne." Jawabnya sambil menahan malu. Dia malu karena dia dapat melihat jelas teman-teman kelasnya yang menahan tawa karena merasa kegirangan saat dirinya kembali ditegur oleh guru.

"Otak Lee Sungmin kan hanya sebesar biji kacang hijau, jadi dia berusaha hingga kepalanya terbakar pun nilainya tidak akan bagus." Celetuk salah satu temannya yang disertai tawa ejek dari seluruh siswa.

Sungmin terdiam. Kemudian tersenyum malu menatap teman-temannya.

'Jangan menangis' batinnya bergejolak menahan air mata yang ingin keluar. Sungguh sangat menyedihkan diperlakukan seperti itu oleh teman sekelasnya sendiri.

"Sudah-sudah. Sungmin, berjanjilah untuk lebih berusaha keras lagi. Saya yakin sebenarnya kau adalah anak yang pintar. Kau hanya perlu memperbaiki kekuranganmu. Mengerti?"

Sungmin kembali tersenyum, "Ne guru!"

"Baiklah, selamat siang semuanya."

"Selamat siang. Terima kasih guru."

Sungmin menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya diatas meja setelah guru keluar. Badannya benar-benar tidak enak, ditambah lagi tawa ejek teman-temannya barusan makin memperburuk perasaannya.

"Hei, ada yang mencarimu."

Sungmin mengangkat kepalanya dan menatap teman sekelasnya dengan bingung. Tanpa bicara temannya itu menunjuk kearah pintu. Disana ada Kyuhyun.

Ekspresi Sungmin berubah cerah, dengan terburu-buru(bahkan pinggangnya sampai kepentok ujung meja dan itu sakitnya bukan main) dia menghampiri Kyuhyun.

"Hai Romeo~ tumben kamu duluan yang mencariku." Goda Sungmin.

Sontak saja wajah Kyuhyun berubah merah, "Berhenti memanggilku dengan nama aneh. A-aku kesini ka-karena ak─ Sungmin, berhenti menatapku seperti itu!" Demi semua sepatu bau ibunya, tatapan Sungmin membuat dia jadi salah tingkah.

"Wae? Ah! Kupingmu merah romeo~ haha oke maaf. Lanjutkan omonganmu."

Kyuhyun menunduk hingga kacamatanya sedikit turun kebawah, "Bisakah aku meminta bantuan?"

Alis Sungmin terangkat sebelah, "Bantuan apa? Aku akan membantu jika aku bisa."

"Emm begini apa kau emm…" Tangannya meremas buku fisika yang tengah dia pegang. Sebelum mengenal Sungmin, Kyuhyun adalah sosok yang pendiam. Dia tidak pernah bicara pada siapapun di sekolah jika tidak ada keperluan yang berarti. Apalagi dia termasuk siswa tidak popular dan terkucilkan. Satu-satunya temannya hanya Yoona. Dia tidak terlalu biasa bicara dengan orang-orang selain keluarganya. Makanya dia jadi salah tingkah jika berhadapan dengan Sungmin yang kelewat aktif ini. Pipinya memerah sempurna, membuat Sungmin yang melihatnya merasa gemas sendiri.

'Seme macam apa yang menggemaskan seperti ini?! Aduh! Kenapa tidak aku saja sih yang menjadi seme?' Pikir Sungmin.

Kyuhyun menghela napas dengan berat, "Aku tidak bisa berenang."

Sungmin memiringkan kepalanya dengan imut, "lalu?"

Bukannya mendapat jawaban, Sungmin hanya mendapatkan senyum 5 jari Kyuhyun yang polos.

.

.

.

.

Berkedip

Berkedip

Berkedip

Mata bulat jernih seimut kelinci itu berkedip dengan bingung. Dia dan kekasih tercintanya itu hanya menatap diam sebuah kolam besar dengan air setinggi 1,5 meter. Kolam renang belakang sekolah, dan jangan lupakan mereka kini memakai baju renang! Lebih tepatnya lagi celana renang karena mereka tidak memakai baju apapun saat ini. Iya, mereka topless.

Yang menjadi alasan mata kelinci itu berkedip bingung adalah karena semua terjadi begitu cepat. Seingat dia Kyuhyun langsung membawanya lari dengan jurus seribu kaki setelah kekasihnya itu menunjukkan cengiran khasnya. Hanya itu, dan tiba-tiba mereka sudah berada disini. Bahkan Sungmin lupa kapan dia melepas baju seragamnya -_-

"Errr~ jadi? Kita akan apa?" Tanya Sungmin polos yang membuat Kyuhyun menepuk jidatnya keras-keras.

"Tentu saja mengajariku berenang."

Sungmin ber'oh' ria, kemudian wajahnya berbinar cerah. "Yosh, ayo pemanasan dulu, ikuti aku Kyuhyun! satu…dua…tiga…satu…"

Rahang bawah Kyuhyun jatuh menyentuh tanah. Speechless.

'ASDFGHJKL PEMANASAN MACAM APA ITU?!' Batin Kyuhyun menderita.

Dihadapannya kini, Sungmin tengah melakukan gerakan yang pemuda kelinci itu sebut sebagai pemanasan.

Jadi pertama-tama Sungmin berdiri dengan kaki dibuka lebar kemudian menaik-turunkan tubuhnya, kemudian melakukan koprol, kayang, dan─ ASDFGHJKL KENAPA DIA MEMONYONG-MONYONGKAN MULUTNYA BEGITU?!

"Errr kamu lagi apa ya Sungmin?" Tanya Kyuhyun ragu. Sungmin menghentikan acara memonyongkan mulutnya kemudian menoleh pada Kyuhyun.

"Hng? Pemanasan tentunya, ayo ikuti aku."

"Tapi kenapa mulutmu digerakan seperti itu?"

"Oooh, ya karena selain melakukan pemanasan pada anggota tubuh, kita juga harus melakukan pemanasan mulut, coba bayangkan kalau saat ditengah kolam kaki kita kram, tapi saat ingin berteriak minta tolong ternyata mulut kita juga kram? Itu jelas bahaya! Ya kan? Jadi ikuti aku saja, Kyucho." Oke, seseorang tolong ambil palu untuk memukul kepala bulat itu.

Kyuhyun rasa otak Sungmin sudah terbang dibawa angin.

Jadi daripada menghabiskan waktu untuk berpikir bagaimana bisa angin menerbangkan otak Sungmin, Kyuhyun memilih melakukan pemanasan. Pemanasan yang normal tentu saja.

"Nah Kyuhyun," Sungmin menceburkan tubuhnya ke kolam, lalu mengulurkan tangannya kearah Kyuhyun yang masih setia di atas, "Ayo turun."

Kyuhyun ragu. Serius. Dia punya trauma terhadap segala hal yang berhubungan dengan renang karena dulu pernah tenggelam di laut. Sudahlah, Kyuhyun tidak mau membahas masa lalu.

"Ayo Kyubear~ sini aku pegangin kok, atau kamu mau turun lewat tangga saja?"

Kyuhyun mengulurkan tangan kanannya dan menggapai tangan Sungmin. Tapi tubuhnya tidak kunjung masuk ke air.

Sungmin menatap Kyuhyun bingung, "Ada apa? Kamu takut?"

"Sungmin sebenarnya aku punya trauma..ja-jadi aku─"

"EEEEEEEHHHH?! KENAPA TIDAK BILANG DARITADI? ADUH KAMU TAKUT YA? SUDAH KITA TIDAK USAH BERENANG SAJA! HUWEEEEE KYUHYUN KASIHAN SE─"

"Tidak apa-apa. Aku hanya pernah tenggelam saat berumur 10 tahun, tapi─yeah─sepertinya tidak ada salahnya aku kembali berteman dengan air." Kyuhyun mulai menurunkan kedua kakinya dan duduk di tepi kolam.

Sungmin memandang cemas kearah kekasihnya, "Kamu yakin? Masalahnya kita tidak memiliki pelampung atau semacamnya, jadi…"

"Ada kamu."

Mengedip. "Apa?"

Si jangkung menolehkan kepalanya kearah lain. Ada semburat tipis dipipinya. "Aku..hanya percaya kalau kamu tidak akan..tidak akan..membiarkan aku tenggelam."

OH SIAPAPUN TOLONG! ADA PANAH YANG MENANCAP DI DADA SUNGMIN

Panah cinta. Ciee

Sungmin tersenyum lebar dengan sangat menggemaskan, "Kamu benar."

Dengan kedua tangan dipegang erat oleh Sungmin, Kyuhyun mulai menceburkan dirinya.

"Ah!"

"Kyuhyun!"

Muka Kyuhyun pucat. Kakinya terpeleset keramik dasar kolam tadi.

"Kyu, kamu baik-baik saja kan?!"

Kyuhyun menghembuskan nafasnya berusaha menetralkan detak jantungnya yang menggila. Dia sempat berpikir kalau nyawanya terbang setengah saat terpeleset tadi. Tanagnnya mencengkram erat pergelangan tanagn Sungmin.

"Ya, tapi─"

"Ya?"

Kyuhyun menatap kosong kearah kedua mata kelinci Sungmin. Pipinya kembali memerah.

Dan Sungmin ingin sekali menjedukkan kepalanya ke tepi kolam karena pengakuan sang kekasih.

"Sepertinya aku pipis, Sungmin."

.

.

.

.

.

"Bukan seperti itu! Ya Tuhan harus berapa kali harus aku bilang sih? Gerakan kakimu dari pangkal paha bukan lututmu, Kyu."

Berisik

"Kyuhyuuuunn jangan rentangkan jarimu lebar-lebar begitu!"

Berisik

"Aish Kyu kan sudah kubilang yang duluan sampai ke air itu jari, bukan siku."

Berisik

"Kyuhyun awas! Kamu hampir saja menabrak dinding. Apa gunanya kacamata renang kalau kamu tetap menutup matamu di air?"

Berisik

"KYU─"

"BERISIK!"

Si kelinci mengedip polos, "Aku hanya ingin bilang kalau celana renangmu kedodoran."

Kyuhyun terengah dan mendelik kearah Sungmin yang seketika menciut. Dia sudah bisa mengatasi rasa takutnya dan juga bisa mulai melakukan gaya bebas, hanya saja ─menurut Sungmin─ masih banyak gerakannya yang salah.

"Oh diamlah, aku kan pemula! Bisa tidak sih tidak berteriak!"

"Hehe maaf maaf. Yah! Jangan pelototi aku seperti itu, aku kan berteriak begini agar kamu tahu bagaimana gerakan yang benar."

Berusaha tuli dan mengabaikan ocehan berisik Sungmin, Kyuhyun beranjak keatas kolam.

"Eh? Berenangnya sudah?" Tanya Sungmin kebingungan.

Tangan pucat milik Kyuhyun berusaha mengeringkan rambutnya, "Ya, ini sudah sore, kita harus pulang."

Yang tadi bertanya melongo melihat kondisi Kyuhyun. Air yang mengalir di seluruh tubuh, rambut yang basah, tatapan tajam, tanpa kacamata, nafas terengah, dan bertelanjang dada.

BENARKAN AKU BILANG KALAU DADA KYUHYUN BEROTOT!

Sial! SexyKyu!

"Hei Sungmin! Kamu mau sampai kapan bengong disana? Cepat bilas."

Sungmin tersadar dari lamunan nistanya. Matanya melihat Kyuhyun yang sudah berjalan menjauh menuju ruang bilas. Dengan panik dia mulai naik ke tepi dan mengambil tasnya.

"KYUUU TUNGGU AKU!"

.

.

.

"Bisnya lama sekali ya." Sungmin menghapus segala keheningan di halte sekitar sekolah tempat mereka menunggu. Dia suka heran, bisa-bisanya pemuda disebelahnya ini membaca buku. Setelah lelah berenang, memang isi dibuku tersebut bisa dicerna oleh orang ini?

"Romeo~ jangan abaikan aku, memang buku itu lebih menarik daripada aku ya?"

Tangan putihnya mulai menarik pelan ujung kemeja bagian lengan pemuda berkacamata yang merupakan kekasihnya.

"Kyuuu! Ish!" bibir merahnya mengerucut. Orang disampingnya ini selalu saja bertingkah idiot jika sudah membaca buku. Kakinya diayunkan seperti anak kecil tanda rasa bosan. Oh demi Tuhan, Sungmin ingin sekali merampas kacamata menyebalkan itu dan meletakkannya di jalan agar dilindas mobil. Biar tahu rasa si Kyuhyun itu, seenaknya mengabaikan dirinya demi membaca buku. Padahalkan kekasihnya itu Sungmin!

Ngomong-ngomong soal kekasih, Sungmin jadi teringat satu hal. Hal yang sangat keramat bagi sepasang kekasih. Hal yang wajib dilakukan oleh sepasang kekasih. Hal yang belum pernah mereka berdua lakukan.

Sungmin berdehem sebentar. Membersihkan tenggorokan yang entah kenapa jadi gatal. Oh jangan lupakan pipinya yang memerah. "Ehm..Kyu, kita tidak kencan?"

Kelereng kelincinya melirik Kyuhyun ragu, dan dibalas lirikan juga oleh pemuda itu.

"Apa?"

Wajah bulatnya berubah antusias dengan cengiran lebar. Senang karena akhinya direspon.

'Hah! Satu sama buku jelek! aku menang.'

"Ne ne ne Kyuhyun! Kyuhyun! Kita kencan yuk!" katanya berisik.

"Berisik Sungmin, memang kamu mau kencan bagaimana?"

Sungmin tertawa lebar. Entah apa yang lucu. Rasanya pemuda itu terlihat seperti orang yang tidak waras.

"Yah kencan, maksudku menghabiskan waktu bersama, makan es krim di kedai paman Gumbi, berpegangan tangan, ke taman bermain dan naik kincir, lalu tiba-tiba kincir berhenti dan kita berciuman disana."

Oh itu sangat polos

KRAK

Kacamata Kyuhyun pecah. Pipinya bersemu dan tiba-tiba ada suara teriakan fangirl ─yang entah darimana─ berdengung ditelinganya. Mungkin sepulang dari sini dia harus mengorek telinganya.

"Ka-kamu terlalu banyak nonton drama ya. Itu terlalu menggelikan."

Sungmin cemberut. Mulutnya misuh-misuh. "Yasudah kalau tidak mau kencan denganku."

Suasana kembali hening sebelum akhirnya derit ban dari bis yang mereka tunggu terdengar. Masih dengan muka cemberut dan tangan yang terlipat didada, Sungmin menaiki bis yang diikuti oleh Kyuhyun di belakang. Seperti itik dan induknya. Keduanya mengambil tempat di belakang dan paling pojok.

Sepanjang perjalanan Sungmin memfokuskan perhatiannya kearah luar jendela. Mengabaikan Kyuhyun yang sejak tadi mencuri pandang kearahnya.

'Sepertinya ngambek.' Kyuhyun menghela nafas berat. Matanya melihat halte tempat Sungmin turun sudah hampir dekat. Itu tandanya sebentar lagi Sungmin turun, dan benar saja, pemuda dengan wajah masam itu sudah berdiri dari tempat duduknya.

Bis berhenti di depan halte. Sebelum kaki pendek itu melangkah, tangannya ditahan oleh tangan kekar Kyuhyun.

"Besok jam 8 di halte ini. Aku tunggu."

Sungmin mengendurkan kerutan sebal dialisnya dan menatap Kyuhyun bingung.

"Huh?"

"Kencan. Besok kita kencan, tapi jangan berharap aku melakukan apa yang kamu bilang tadi, aku punya caraku sendiri untuk kencan. Jangan telat, kalau telat sedetik saja, kencan batal." Kata si jangkung sambil mengalihkan pandangannya. Kemana saja asal tidak melihat kearah Sungmin. Lagi-lagi pipinya bersemu.

Cengiran lebar kembali hadir di bibir Sungmin hingga pipinya yang gembul tertarik ke atas membentuk gumpalan imut.

"Dasar Tsundere~ Baik-baik! Sampai jumpa Kyuchi~"

Satu kecupan dipipi Kyuhyun, lalu pemuda manis itu melangkah ke luar bis.

Kyuhyun merasa mungkin kepalanya akan meledak karena rasa panas. Matanya menangkap Sungmin tengah melambai dengan kekanakkan kearahnya. Kemudian kelinci itu berlari meninggalkan halte dan menuju rumahnya.

Tanpa sadar pemuda tampan itu tersenyum kecil. Mungkin tidak ada salahnya dia memanjakan Sungmin besok dikencan mereka, dan mungkin besok juga waktu yang tepat untuk menanyakan pada pemuda manis itu kenapa matanya terlihat sedikit sembab hari ini.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

Hai! I'm back ^o^