Y

Author : Kim Hye sung / EXOSTics

Main Cast :

Byun Baek Hyun

Kim Jong In

Pair: KaiBaek

Rated :M

Disclaimer : story and plot is mine! Cast belongs to god! de el..el

Genre : Romance, feeling by you're self. Not for Kids. /iya saya tahu, saya masih bocah/ -_-

Warning : YAOI, OOC banget, Typo(s) DLDR. Abis baca ga review bisulan loh*ehh

.

.

Author POV

Malam kota seoul terlihat sangat mencekam, semua orang berkumpul disebuah toko kecil, tidak, lebih tepatnya didepan toko kecil. Semua orang berkerumun, disana, tepat ditengah seorang namja manis berambut blonde memegang sebuah pisau, dengan darah segar yang menetes dari ujung pisaunya.

Pemilik toko kecil itu berlari kearah bilik telephone umum, sangat yakin bahwa yang tengah coba orang itu hubungi adalah petugas keamanan.

"Ku-Ku mohon, maafkan a-aku.. ak-"

SLAASSHH

"ARGGHHH…"

"Tuan! Tolong hent-" Ucapan Seorang namja dewasa terhenti saat namja itu justru mengacungkan pisau yang sudah merobek perut namja yang baru saja mengemis nyawa padanya. Namja itu bungkam.

Sedangkan namja manis itu diam, dia memperhatikan korbannya itu dengan pandangan mencekam, dingin dan penuh dengan rasa benci.

SLASHhh…

Namja manis itu sekarang malah menyayat pergelangan tangannya sendiri.

Semua orang disitu kompak memekik, banyak orang yang hendak mendekat namun mundur lagi, Bodohnya mereka takut dengan namja mungil itu hanya karena dia memegang sebuah pisau.

Tak berapa lama sirine mobil petugas keamanan berbunyi dari kejauhan. Mobil itu berhenti ditoko kecil itu. Lima orang namja berseragam polisi turun dengan gagahnya dari dalam mobil itu.

Semua orang yang menonton membuka jalan bagi petugas untuk mengamankan namja itu. Salah satu petugas berhenti tepat dihadapan namja itu, untuk memimpin penangkapan, sedangkan dua masing-masing dari empat polisi yang lain memasang posisi tepat dikiri dan kanan namja manis itu. Namja manis itu diam. Membuat suasana menjadi lebih mencekam.

Helaian tipis namja manis itu menutupi matanya, menghalangi petugas itu untuk menatap mata indahnya, dengan perlahan keempat petugas itu mengeluarkan pistolnya lewat saku mereka.

"Serahkan dirimu dengan baik-baik." Para petugas itu menarik pelatuk mereka dan bersiap menembak saat namja itu mengangkat kedua tangannya. Semua orang yang menyaksikan pun memundurkan diri mereka.

Para petugas dibuat heran saat namja itu menjatuhkan pisaunya dan mengangkat kedua tangannya justru untuk menyerahkan diri dengan menyodorkan kedua pergelangan tangannya. Dia mendekat kepada petugas yang tepat berada didepannya.

Tes

Tes

Pergelangan tangan itu terus mengeluarkan darah, namja manis itu masih melanjutkan langkahnya melangkahi namja yang bersimbah darah di bawah kakinya. Petugas itu menatap lurus manic namja manis itu, entah kenapa dia yakin bahwa namja ini benar-benar akan menyerahkan dirinya tanpa perlawanan.

"Ketua ! apa yang-" Sang pemimpin menatap anak buah nya tajam, dia memasukan kembali pistolnya dan sekarang memegang sebuah borgol.

Anak buah nya pun mengangguk paham, dan ikut memasukkan kembali pistolnya.

KLEK

"arshh.." Namja manis itu sedikit menggerang saat pemimpin petugas keamanan itu memborgolnya didekat goresan lukanya. Membuat polisi gagah itu sedikit khawatir, entah kenapa.

Kali ini sirine ambulans mendekat kearah mereka, semua orang disitu membantu para petugas rumah sakit itu mengangkat tubuh namja yang terluka parah dan mungkin akan kehilangan banyak darahnya.

Para petugas pun membawa namja manis itu masuk kedalam mobil.

Diperjalanan, hening, tak ada suara dari para petugas ataupun dari bibir tipis namja manis itu.

"Kai.. ah, maksudku , ketua.. apa kita salah bawa orang? Harusnya dia tidak dibawa ke kantor polisi tapi ke rumah sakit jiwa." Namja bernama Kai yang merupakan pemimpin dari penangkapan ini diam dan masih menatap lekat namja manis itu. Namja ini sebenarnya sangat cantik hanya saja dari tadi dia hanya menunduk menghalangi Kai untuk menatap wajah cantik namja ini.

"Apa.. tangan mu baik-baik saja?" Tanya Kai pelan. Tapi namja itu seolah menulikan telinganya atau memang dasarnya dia tuli, namja itu seperti tidak berminat bahkan hanya untuk menjawab pertanyaan Kai. Kai khawatir meski dia tahu jika tadi pergelangan tangan namja yang duduk persis di depannya itu sudah sibalut kain, agar pendarahannya berhenti, tapi melihat wajah pucat juga bibir yang pertamanya merah itu memucat.

"Percuma Ketua, dia tidak akan menjawab, mungkin dia bisu."Mendengar ejekan namja tinggi berseragam polisi itu, Namja manis itu mengangkat wajahnya secara spontan. Dibelakang punggungnya tangan mungil itu terkepal. Seperti menahan amarah.

"Chan Yeol.." melihat itu Kai menegur bawahannya itu dengan nada dingin, namja tinggi itu terpaku, bukan.. bukan Kai yang membuatnya terpaku tapi namja .. cantik –yang sebenarnya memiliki nama, mari kita panggil dia.. Baek Hyun, Byun Baek Hyun—kini tengah menatap tajam mereka berdua.

DEG

DEG

"Aku.. tidak.. bisu, brengsek."

DEG!

"Maa..maaf." jawab Chan yeol , mata besarnya masih terpaku pada sosok cantik itu. Kai diam ditempatnya, dadanya bergemuruh, Chan Yeol menoleh kea rah Kai yang hanya diam saja, Baek Hyun mengalihkan tatapannya pada Kai. Lama mereka bertatapan hingga..

SRETT

CHU~

Tanpa berfikir dua kali, Kai melumat kasar bibir pucat yang sedari tadi menghilangkan fokusnya. Chan Yeol hanya medengus dan melipat tangan didadanya. Mengalihkan tatapannya kearah lain. Kai menekan tengkuk Baek Hyun dan semakin memperdalam lumatannya atas bibir kissable itu. Kai mencoba membangunkan kembali akal sehatnya, tapi.. akal sehatnya justru tidak ingin berkerja sama dengan nya saat ini. Suara kecipak khas orang berciuman terdengar sangat nyaring, Baek Hyun diam, dia tidak bermaksud membalas, tapi dia ikut memejamkan matanya merasakan ciuaman Bernafsu dari namja berkulit Tan itu. lama Baek Hyun diam hingga…

"Eunghh.." lenguhan menggoda itu terdengar, menjadi lantunan vocal paling indah yang pernah mengelus indra pendengaran kai. Menjadi nada indah yang mengikuti gerakan hisapan Kai pada bibir bawahnya dengan sangat dan semakin kuat. Dengan semakin bernafsu kai membuat namja cantik itu meringis saat dia menggigit bibir bawah namja cantik itu. Namja cantik itu membuka bibirnya dan membiarkan Kai bermain-main didalam sana, Karna dia sama sekali tidak berniat membalas ciuman kai, Kai pun tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, tapi yang dia rasakan adalah.. rasa gelisah karna tidak bisa menahan nafsunya saat berada didekat namja cantik ini.

Belum lagi bibir ini begitu manis mengalahkan madu alami sekalipun, membuat Kai mabuk dan tidak mau berhenti menghisapnya. Dia sudah mendapatkan candunya, dari namja.. yang bahkan tidak dia ketahui namanya. Terdengar sederhana dan bodoh, namun terlihat memang sama dengan kedengarannya.

Merasa nafas namja mungil itu semakin memendek, Kai dengan sangat tidak rela melepaskan ciumannya, keduanya mengatur nafas mereka masing-masing, Kai mengalihkan tangannya ke dagu Baek Hyun, dan mendongakkan wajah cantik itu. Kai kembali terpaku, dan mengecup singkat bibir yang sudah kembali memerah dan sedikit bengkak itu.

"Aigoo, sepertinya ketua kita sudah agak agresif."Sindir salah satu rekan Kai, yang bertugas mengemudi. Chan Yeol, dan ketiga temannya terkikik geli. Sebelumnya mereka sudah membahas tentang ini,ya obrolan tentang 'namja-namja' cantik, pendamping, dan sebagainya, waktu itu Kai hanya diam, dan tidak menanggapi serius, Tapi sekarang Kai yang seorang Polisi paling disiplin ternyata tidak sanggup menahan 'nafsu' nya bahkan pada namja yang baru saja dia kenal, dan.. parahnya dia seorang narapidana. Kai menulikan pendengarannya.

"Siapa nama mu?" Tanya Kai dengan wajah masih sangat dekat dengan namja cantik itu, bahkan hidung mereka masih saling bersentuhan, membuat keduanya bisa merasakan sapuan nafas hangat menyapa wajah satu sama lain.

"Baek Hyun.. Byun Baek Hyun.."

"Kai.. Kim Jong In.."

.

.

.

Setelah turun dari mobil, Kai terus memperhatikan langkah Baek Hyun masuk kedalam kantor.

"Ketua, kau dipanggil oleh atasan, tentang kasus ini."

"Eodiga?" Tanya Kai masih memandang lekat Baek Hyun yang masih saja diam, setelah kejadian didalam mobil tadi, Kai sama sekali tidak bisa mengalihkan tatapan nya dari Baek Hyun, namja ini sudah membuat Kai tidak bisa mengalihkan tatapannya barang satu detik pun. Kai pun tidak tahu kenapa, hanya saja perasaan ingin melindungi, menyayangi, tumbuh saat pertama kali dia menatap mata indah Baek Hyun, dan mendengarkan suaranya yang terkesan sangat lembut dipendengaran Namja tampan ini. Juga perasaan asing, entah apa itu, perasaan ini jauh lebih rumit dari pada rasa 'sayang', dan kai tidak tahu, dia hanya tahu rasa sayang, terlebih dari itu, Kai masih sangat naïf.

.

.

.

Kai POV

Dengan amat terpaksa aku menyerahkan namja cantik bernama Baek Hyun tadi pada Chan Yeol, namja yang mencoba membunuh salah satu pengunjung toko kecil tadi. Aku sebenarnya tidak terlalu percaya apa jika namja cantik itu menjadi.. err pembunuh. Tapi kenyataannya, itu benar.

Aku dan Su Ho akan mencari saksi mata kejadian ditoko tadi. Dasar, atasan ku benar-benar semena-mena, harusnya dia menyuruhku saat aku berada di TKP tadi. Baru saja sampai disuruh kesana lagi. Iya, kalau masih ada orang, kalau tidak? Semoga saja masih ada, jujur selama tiga tahun aku menjadi polisi baru kali ini aku sangat penasaran dengan sebuah kasus. Belum lagi namja tadi bukannya lari malah menyerahkan diri. Juga, kenapa dia melukai dirinya sendiri? apa seperti kebanyakan orang? Karna tidak mau dipernjara dia mencoba .. bunuh diri?

Benar, disaat aku menginjakkan kembali kaki ku ke tempat ini, aku melihat tak ada seorangpun yang berada disana, bahkan para pengunjungnya pun sepi.

Aku hendak melangkahkan kaki ku sebelum sebuah bayangan dibalik pohon depan toko kecil ini tertangkap oleh sudut mataku. Aku menoleh cepat, dan kudapati seorang namja dengan jubah berwarna coklat terang dan topi berwarna merah. Bingo! Dia menatap pada ku, beruntunglah karna daya ingat ku bisa dibilang yang ter'hebat' diantara polisi lainnya, hingga tadi dengan kaca mata yang bertengger dihidungnya aku bisa menangkap jelas garis wajah namja misterius itu. Dan tentu langsung me-

"Su Ho, kau masuk, cari informasi yang bisa kau dapatkan dari pemilik.. Cepat!" aku segera berlari mengejar orang asing yang tiba-tiba melarikan diri, sial, dia lari akan membuatku semakin mencurigai orang ini.

TAP

TAP

"Ck, kemana orang itu?" kuhembuskan nafas ku lewat mulut, kesal rasanya, tempat ini? Aku mengedarkan pandangan ku, tempat ini tidak asing, hanya saja aku lupa, yang aku ingat adalah ini tempat ekspedisi terakhir yang aku lakukan pada dua tahun yang lalu. dan menjadikan satu-satunya kasus yang belum bisa kuselesaikan sampai saat ini. Gedung besar, dulu pernah ada proyek pembangunan disini tapi entah kenapa proyek pembangunannya tiba-tiba dihentikan.

Belum lagi gedung ini dibiarkan dan tidak di dirubuhkan. Menjadi pemandangan yang kurang menyenangkan.

.

.

.

.

Author POV

"Penjaga toko mengatakan bahwa namja bernama Baek Hyun itu sebelumnya datang bersama namja yang hampir saja diabunuh. Namja itu membawa saudara Baek Hyun kedalam kamar mandi, setelahnya entah kenapa dia—Baek Hyun mengambil pisau yang entah dia dapatkan darimana dan menusuk korban yang lari keluar toko." Kai hanya diam, dia mendengarkan dengan teliti apa yang Su Ho sampaikan, ini sangat sangat menyebalkan, ada satu tugas yang belum juga dia selesaikan meski dia termasuk orang yang jenius, dan dia tidak mau ada lagi kasus yang merepotkannya.

Dengan terburu-buru Kai melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan untuk mengintrogasi Baek Hyun, Baek Hyun sudah ada didalam sejak tadi.

KLEK

"A-ah Kai, Ah- maksud ku, ketua.." Chan Yeol membungkukkan badannya, Kai menatap tajam kearah Chan Yeol dan memperhatikan wajah Baek Hyun yang menunduk.

"Kenapa dia diikat?" Tanya Kai dingin, Kenapa Chan Yeol harus mengikat Baek Hyun? Sedangkan yang Kai tahu dan yakini namja cantik itu tidak berniat untuk melarikan diri, kenapa susah-susah melarikan diri sekarang? Kenapa tidak tadi saja?

"A-ah tadi dia mencoba melarikan diri… ketua."Tepat sekali.

Kai mengangguk, dia jelas tahu Apa yang sebenarnya terjadi, ini bukan pertama kali baginya, Chan Yeol memang sangat buruk dalam mengendalikan libidonya sendiri, Kai tidak mau berlama-lama. Beruntung dia datang lebih cepat.

"Kau boleh pergi."

"Siap! Hehe.." Dengan Cengirannya Chan yeol mencoba menutupi hal yang sebenarnya tidak usah dia sembunyikan, karna Kai sudah tahu.

"Kai.." Tegur Su Ho, Su Ho sebenarnya tahu apa yang hendak Chan Yeol lakukan, dan Kai tidak sebodoh itu untuk tidak mengetahuinya. Kai diam dan kembali melangkah.

"Kau keluarlah Su Ho.. Hyung." Su Ho mengerti dengan suara Kai yang jadi sedikit lembut. Sayang sekali orang yang untuk pertama kalinya membuat Kai terpikat adalah seorang pembunuh.

Setelah memastikan Su Ho keluar, Kai melangkahkan kakinya mendekat kearah Baek Hyun, dia melepaskan ikatan yang sangat kuat pada kedua kaki dan lengan Baek Hyun, ikatannya sangat kuat membuat tubuh ringkih itu menempel pada kursi yang sedang dia duduki. Kai menepuk pundak Baek Hyun berharap namja manis itu mengangkat wajahnya. Dan itu terjadi, hanya saja mata itu sangat kelam. Seakan tidak ada yang boleh memasukinya.

Kai berjongkok, kemudian mengangkat tangannya tapi Baek Hyun menolehkan wajahnya ke arah lain, Kai tersenyum.

"Apa yang orang tadi lakukan pada mu Baek Hyun?" Tanya Kai lembut, bahkan dia tidak sungkan memanggil orang yang dia tidak kenal tanpa menambah kata –ssi, dibelakangnya. Baek Hyun kembali menoleh, hatinya sangat hangat, dia merindukan kehangatan ini. Untuk sekian lamanya ini adalah pertama kalinya ada orang yang bertanya tentang keadaan nya, mengahwatirkannya, juga selembut ini padanya. Mau tidak mau dia harus bicara, belum lagi dia memang harus bicara, bagaimana pun dia seorang 'tersangka'.

"Dia berusaha memasukkan benda panjang miliknya pada mulutku," Jawab Baek Hyun dengan mimic muka yang terlihat sangat jijik. Kai sweatdrop, Tapi assrrhh, sial! Mata itu, Kai kembali terhipnotis oleh tatapan dan suara indah namja ini, bagaimana jika nanti namja ini mendesah- tunggu! Kai, gunakan akal sehatmu, Kau bukan Chan yeol, memang, Chan Yeol memaksa. Tapi Baek Hyun tidak menolak saat Kai mencium nya, tapi kenapa?

Baek Hyun pun tidak tahu. Dia nyaman, itu saja.

Kai mendekatkan tangannya menyeka darah segar yang ada disudut bibir Baek Hyun. Dia berjanji dalam hati, besok adalah hari terakhir Chan Yeol menyebut dirinya sebagai seorang polisi. Kai sudah tidak mau melindungi namja mesum itu lagi.

"Kau tidak apa-apa?" Bisik Kai, ah, dia sudah tidak bisa menahan diri lagi, introgasi akan berlanjut hanya saja dengan cara yang berbeda. Perlahan benda kenyal itu menaut dengan utuh tanpa jarak di bibir tipis Baek Hyun.

.

.

.

Kai dan Baek Hyun sudah nampak tak mengenakan apapun dibadan mereka. Kai duduk dikursi yang Baek Hyun duduki. Kai mengangkat pinggang Baek Hyun dan membenarkan posisinya.

"Jika sakit.. katakanlah, dan lakukan apapun padaku agar kau tidak kesakitan." Bisik Kai mengecup singkat pundak penuh 'tanda' cinta darinya itu dan dijawab dengan anggukan kecil dari Baek Hyun, perlahan Kai menurunkan pinggang Baek Hyun, Baek Hyun meringis dan menenggelamkan wajahnya dipundak Kai yang sudah dibanjiri keringat. kai menjatuhkan tubuh Baek Hyun dengan pelan, sesekali mengusap punggung Baek Hyun, dengan sabar dia mencoba menyatukan kedua tubuh mereka. Kai mengisap dengan kuat leher Baek Hyun, meninggalkan lebih banyak kiss mark di leher jenjang Baek Hyun.

"Nghhh.. ahh.." Kai merasakan kenikmatan tiada tara saat dirinya berhasil me'masuki' Baek Hyun meski baru setengahnya saja.

"Kau bilang, Kau dijual oleh sebuah .. sss.. kelompok.. perdagangan gelap?" Baek Hyun mengangguk lemah, Baek Hyun membuat Kai sedikit meringis saat dia menggigit kulit leher kai cukup kuat.

"Nnnehhh.."

"Ahh.. Baek Hyun, kau benar-benar semhh-pithhh..laluhh.. siapa nama ketu-ketua..ashh, mereka?" Baek Hyun menghentikan gigitannya. Dia kali ini tangan nya yang masih terasa perih meremas rambut Kai dengan kasar. Karna namja yang sudah memasukinya kini keluar dan kembali melesatkan dirinya dan tertanam sangat dalam menyentuh titik 'itu'. Baek Hyun mendongak kan kepalanya merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa didalam tubuhnya. Kai awalnya bergerak 'in-out' dengan lembut dan sangat teratur.

"Hhh.. Kaiiishh..aku ..ahh! tidak..ng..hhh, pernah bertemuhh dengan pemimpin merekaahh." Kai membuat Baek Hyun tidak berdaya dan hanya sanggup mendesah, dia mulai bergerak dengan agak kasar, tubuh Baek Hyun benar-benar telah menghisap 'dirinya' dengan sangat kuat. Meremasnya tanpa ampun, dan menggodanya untuk semakin cepat dan keras. Belum lagi suara desahan sexy Baek Hyun yang terdengar langsung ketelinganya, membuat dia semakin bersemangat mengerakkan tubuh Baek Hyun keatas dan kebawah, dirinya pun ikut menggerakkan dirinya berlawan arah membuat penyatuan itu semakin dalam dan keras. Menimbulkan suara nyaring dari pergulatan itu. Hawa panas membakar mereka berdua.

"Kai.. oushh.."Kai yang tidak tahan dengan erangan juga desahan dari bibir merah yang sedikit bengak itu dengan kasar dia menarik tengkuk Baek Hyun agar Kai bisa melumat kembali benda kenyal yang sudah menjadi candunya itu.

"Kai.. aku hampir .. akh.. akh.. akkk..mphh..ahh~" Kai mengerti, untuk itu dia melepaskan bibir Baek Hyun dan menggerakkan dirinya semakin cepat dan dalam. Kai pun juga tidak mengerti akan apa yang sedang dia lakukan, dia tahu ini salah, tapi dia sudah terlalu larut dengan kenikmatan yang tiada tara. Ini gila.. dia tahu itu, tapi dia tidak mau berhenti, yang dia inginkan sekarang adalah terus merasakan tubuh Baek Hyun dengan dirinya didalamnya. Membuat namja cantik itu mendesah hingga pita suara nya putus, berharap malam ini tidak berakhir begitu saja. Kai merasakan puncaknya akan segera tiba, Kai kehilangan kendali dia semakin mempercepat tempo 'in-out'nya, dan membawa Baek Hyun kembali kedalam sebuah ciuman panas.

"Akhh.. Kai.. shh.."

"Baek-ermmph.. ahh.."

.

.

.

Eyya... /.\

TBC APA HAPUS AJA INI PEMERSA?

/R : Musnahkan!hapus! hancurkaannn!/*ellah -_-

Bagian NC Nya belum saya edit, maaf kalau masih ada thypo /gemeteran/

Disini sebenarnya saya tidak terlalu menonjolkan Nc nya, itu buktinya 'bahasa' yang aku gunakan masih sangat sederhana. Ga frontal /R: ah masa?/ -_-

Kai ..

Baek Hyun..

Mereka real, itu aja yang perlu kalian tahu. Protes ? silahkan.. tapi jangan menyesal nanti.*smirk

Kalian terlalu kaku akan hal baru kawan, someday, jangan menyesal.. jika kalian sudah sadar yang selama ini terabaikan .. adalah sebuah kenyataan.

Ah, ralat .. mereka bukan hal baru. Tapi sekali lagi mereka adalah.. hal yang terabaikan.

KaiBaek Shipper.. ~ love ya~ ^^

Hello Live's Boring? Haha /smirk/