Deidara, Sasori, Kisame, & Itachi Another Story

Kaori Suruga Present

Disclaimer : Original character from Naruto by Masashi Kishimoto

A/N : Mungkin ini sedikit tidak nyambung –Jderr- tidak mungkin kan aku membuat mereka berkencan di tengah hutan dengan menggunakan seragam dan hanya ada sungai kecil di tengahnya. Itu akan terlihat seperti baru menyelesaikan misi ketimbang double date iya kan?

Warning : OOC parah, Abal, Yaoi/Sho-Ai

Don't Like, Don't Read


ш

.

.

Dua hari kemudian, setelah pembicaraan dan suasana yang tidak mengenakkan akhirnya double date itu berlangsung hari ini.

Deidara tersenyum ah tepatnya tertawa lebar melihat tempat apa yang kini ada di depannya. Taman ria. Mereka memutuskan untuk berkumpul di depan taman ria –Sebenarnya bukan mereka tapi Deidara yang memaksa- yang kini menjadi rute kencan mereka. Kisame hanya memandang lurus dengan tatapan kosong sementara Itachi diam tak bergeming, hanya sibuk memandang rumput yang menembus celah-celah jalan setapak. Sedangkan Sasori hanya memasang ekspresi datar seperti biasa dan sesekali terlihat menatap Deidara yang pastinya disaat Deidara tak sadar ia sedang menatapnya.

Hari ini mereka mengenakan pakaian santai tentunya bukan seragam yang biasa mereka kenakan. Kisame mengenakan setelan hitam dengan bagian kerah tinggi menutupi leher serta lengan pendek. Lalu, Itachi mengenakan pakaian berwarna cokelat dengan motif jaring pada bagian lengan dan celana hitam yang sedikit longgar. Sementara itu, Sasori mengenakan kombinasi hitam dan garis merah di bagian tengah, lengan pendek dan celana senada. Dan terakhir Deidara memakai baju dengan kerah tinggi kombinasi kuning dan hitam serta celana panjang hitam rapat.

Deidara yang tadinya girang menatap kerumunan di pintu masuk serta Mr. Bunny yang berdiri di sisi kanan pintu masuk memutar tubuhnya dan menatap semuanya, "Ayo kita masuk!" Ucapnya girang.

Kisame menoleh dengan malas dan menghela nafas. Kini ia berdiri berdekatan dengan Deidara sementara Itachi di sisi lain dengan Sasori. Itu membuatnya meradang. Kisame kembali tenggelam dalam konflik di pikirannya.

Kenapa Itachi mau saja menyetujui usul Deidara yang sangat konyol ini!

Walau Kisame sibuk mengomel dalam pikirannya, matanya tetap sibuk memperhatikan Itachi dari sela-sela bulu matanya. Memperhatikan Itachi ketika berbicara dengan Sasori, ia terlihat begitu santai dan terkadang Itachi tersenyum tipis.

Di-dia tersenyum!

Gerutan kemarahan sedikit menghiasi raut wajah Kisame. Bagaimana tidak? Dia saja belum pernah berkencan dengan Itachi dan kini ia melihat Itachi berkencan dengan Sasori di depan matanya dan tertawa!

Deidara kini berdiri tepat di sebelah Kisame tetapi Kisame sama sekali tidak menyadarinya karena terlalu sibuk memperhatikan Itachi.

"Kisame-chan, ayo kita beli tiket!" Ucap Deidara riang sembari merangkul lengan Kisame dalam pelukannya.

Kisame terkejut, "A-apa yang kau lakukan Deidara?! Lepaskan tanganku!" Pekiknya.

"Kau itu, kita kan sedang berkencan Kisame. Itachi, Sasori, kami akan mengantri jadi kalian tunggu disini saja."

Itachi melotot marah kearah Kisame kemudian memalingkan wajahnya tanpa menjawab sepatah kata pun.

Sementara itu alis Sasori berkerut dalam tapi ekspresinya tetap datar, "Baiklah."

Kisame melongo, "Tu-tunggu, hei Itachi! Dei, jangan menyeretku!"

Itachi sama sekali tak menghiraukan dan tetap memalingkan wajahnya. Sasori yang tadinya menatap Deidara dan Kisame kini menatap Itachi lekat. Sasori merubah posisinya hingga kini dia berdiri tepat di samping Itachi.

Sasori menepuk bahu Itachi,"hei Itachi."

Itachi menurunkan sedikit pandangannya –Begitulah, kalian tahu kan Sasori lebih pendek- dan menatap Sasori melewati bahunya,"Apa?" Ucapnya dingin.

"Kau marah?"

Itachi mengerutkan alisnya, "Aku tidak marah." Ucapnya perlahan, menekankan.

"Oh ayolah, aku juga marah sepertimu jadi kau tidak usah menutupinya dariku." Ucap Sasori sembari menepuk bahu Itachi yang lebih tinggi darinya.

Itachi menatap Sasori bingung,"Kau?"

Sasori melempar pandangannya kearah kerumunan antrian di pintu masuk, mencari-cari dan akhirnya melekat pada Deidara,"Yah…"

Itachi mengikuti pandangan Sasori,"Maksudmu…Deidara?"

"Yak, kini kau mengetahuinya."

Itachi berbalik, kini tubuhnya sepenuhnya menghadap Sasori, "Lalu kenapa kau menyetujui usul kencan ini?!" Serunya.

Sasori menjatuhkan dirinya kesalah satu bangku taman, "Duduklah."

Itachi diam.

.

.

.

Kemudian ia memutuskan untuk duduk di sebelah Sasori.

"Aku akan menceritakan alasanku menyetujui kencan ini." Ucap Sasori tenang.


ш

.

.

Kisame berdiri dengan gelisah, matanya sesekali mecuri pandang kearah Itachi dan Sasori. Itachi sama sekali tak menyadari dan Kisame semakin merasa frustasi.

Kenapa kau diam saja Itachi!

Kisame mengacak-acak rambutnya kesal.

Deidara berbalik, "Kau kenapa Kisame-chan?" Tanya deidara sedikit penasaran.

Kisame berhenti kemudian kembali menatap Itachi dan beralih menatap Deidara, "Bu…Bukan apa-apa."

"Benarkah? Wajahmu mengerikan Kisame-chan." Ucap Deidara dengan nada khawatir –dan sedikit menggoda (?)-.

"Ka-kau mengejekku?!" Ucap Kisame penuh penekanan.

Deidara spontan menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, "Bukan, kau terlalu berprasangka buruk Kisame-chan!"

"Ck, kau menyebalkan! Membuatku dan…Kuso!"

Tepat beberapa detik kemudian pria di depan mereka pergi, seorang wanita di loket menatap Kisame kemudian Deidara bergantian, "Tuan?"

Deidara berbalik dan melangkah menuju loket,"Kami pesan 4 tiket."

"Baik. Ini, silahkan." Ucap si wanita sembari tersenyum.

"Ayo Kisame-chan!" Ucap Deidara sembari meraih tangan Kisame.

Kisame membiarkan tubuhnya mengikuti arah kendali Deidara sementara ia kembali tenggelam ke dalam pikirannya.


Ш

.

.

#Sementara Deidara dan Kisame sibuk membeli tiket, 20 menit yang lalu

.

.

Itachi menatap lekat Sasori, "Ceritakan."

Sasori hanya diam menatap langit. Sesekali matanya menutup kemudian terbuka dan kembali menatap Itachi.

"Hei Sasori!" Ucap Itachi kesal.

Sasori menyeringai, "Hha, sepertinya kau begitu penasaran Itachi."

Alis Itachi berkerut lagi,"Aku tidak penasaran. Cuma kau begitu berbelit-belit."

Itachi menggeser posisi duduknya, sedikit membelakangi Sasori. Matanya lagi –tepatnya sudah beberapa kali- menatap Kisame.

Cukup penasaran…

Sasori menyenggol Itachi dengan sikunya, "Hei, akan kuceritakan jadi menghadaplah kemari."

Itachi melirik Sasori sebelum akhirnya memposisikan tubuhnya benar-benar berhadapan dengan Sasori. Matanya cukup menunjukan minat dan rasa penasaran.

"Kau ingat ketika pertama kali Deidara menjadi anggota Akatsuki?" Ucap Sasori pelan.

Kening Itachi berkerut,"Ya, aku ingat."

"Hha ada suatu insiden ketika pertama kali berkenalan dengannya dan aku…jatuh cinta." Balas Sasori dengan ekspresi yang sama sekali belum pernah dilihat Itachi. Begitu lembut, senyumannya begitu tulus.

Itachi terperangah, kaget tepatnya. Sasori, Sasori yang itu menyukai seseorang dan itu Deidara! Muka Itachi nampak tak percaya.

Sasori? Ini Sasori itu? Sasori yang dingin itu?!


ш

.

.

Flashback

:: 2 tahun yang lalu ::

Misi pertama Deidara & Sasori

.

.

Di sebuah taman dengan danau kecil di dekat markas Akatsuki, Sasori tertidur di sebuah pohon rindang. Rambut merahnya sesekali bergerak terkena angin, melambai tak beraturan.

Srek

Terdengar suara, lalu Sasori membuka matanya parlahan. Tiba-tiba wajah Deidara yang tersenyum sudah menatap Sasori tepat diatasnya.

Mata Sasori terbelalak tapi kemudian kembali datar,"Apa yang kau lakukan hah?!"

Deidara membalas dengan senyuman kemudian mletakkan dirinya di sebelah Sasori, "Kau sudah mengenalku atau belum?" Tanya Deidara riang.

Sasori melirik Deidara dari ujung matanya,"Sudah." Balasnya cepat.

Deidara kembali menatap Sasori,"Dan kau sudah tahu kalau kita sekarang menjadi partner?" Ucap Deidara sembari terkekeh.

Ekspresi Sasori kini sedikit berubah, garis-garis wajah itu sedikit menunjukkan keterkejutan tetapi ada rasa lainnya juga. Sasori terdiam.

"Tidak."

"Sasori dingin sekali." Keluh Deidara.

"Kau bisa saja menjadi partnerku tapi di luar misi kau harus menjauh dariku."

Deidara hanya merespon dengan mengangkat bahunya. Tapi, bukan Deidara apabila tidak ada ide usil di sekelilingnya.

.

.


To be continue


A/N : Next chapter mungkin flashback ketika Deidara mengeluarkan keusilannya dan Sasori yang akhirnya terpikat. Gomen jika alur yang aneh ini membuat reader tidak menikmati *tawa hambar sambil mojok*

Review please, arigatou ~