Disclaimer : Love Stage (based on comic) sepenuhnya milik Eiki Eiki mel Cuma nge-translate dan pakai hampir semua bagian dari komiknya sebagai acuan, serta YunJae milik mel #PLAK #digampar reader

Rate : T to M

Genre : Romance and Drama *mel tak yakin sama genrenya jadi terserah kalian aja yang menentukan ne .. ^^

Pair : Yunjae, and other menyusul ~

Warning : Typo,Gaje, BoysXboys, OOC, EYD yang tidak sesuai, dan pastinya ceritanya pasaran~

~o0o~

~o0o~ Love Stage ~o0o~

~ o0o ~

Bagaimana rasanya mempunyai keluarga yang bekerja di dunia hiburan? Appa yang seorang Aktor, Umma yang seorang Model serta Hyung yang seorang musisi, Pasti kalian akan bangga akan hal itu. Tapi bagiku tidak. Karena apa? Karena aku tidak tertarik dengan yang namanya dunia hiburan. Walapun aku mempunyai keluarga seperti yang tadi aku katakan.

Aku Kim Jaejoong adalah anak dari pasangan Kim Jong Kook dan Yoon Eun Hye, pasangan fenomenal di dunia hiburan, ditambah Hyungku Kim Yong Won seorang musisi yang namanya sudah dikenal di sampai ke negara tetangga. Hebat bukan kehidupanku yang mempunyai keluarga seperti ini? Pasti kalian juga menyangka aku akan mengikuti jejak keluargaku yang terjun di dunia hiburan. Tapi kalian salah, karena aku hanyalah seorang namja biasa dengan penampilan yang biasa saja dan mesti kalian ketahui semua yang mengenalku di luar atau mungkin berteman denganku di sekolah tidak ada yang mengetahui anak siapa aku sebenarnya, kecuali teman kecilku Kim Junsu.

Aku yang tidak tertarik dunia hiburan meminta kedua orang tuaku serta hyungku untuk tidak memberitahu siapa aku sebenarnya serta tidak membawaku ke berbagai acara yang pastinya akan banyak sekali wartawan ataupun paparazi yang mengikuti setiap gerak-gerik keluargaku. Aku sangat benci jika ada yang mengetahui siapa aku sebenarnya.

Well aku sebenarnya cukup nyaman dengan kehidupanku yang seperti ini, tapi berkat suatu kejadian yang tiba-tiba datang ke hidupku sehingga merusak segalanya. Merusak kehidupan tenangku yang menyebabkanku terpaksa memasuki dunia yang kubenci. Dunia tempat keluargaku mencari nafkah ataupun sekedar menyalurkan hobi mereka. Yap dunia hiburan.

.

.

KRIIING... KRIINGG...

Bunyi jam wekerku yang seperti bel sepeda itu membangunkanku dari mimpi indahku, Seperti biasa aku bangun pagi sesuai dengan jam weker yang telah kupasang terlebih dahulu. Dengan malas aku meluncur ke kamar mandi, tentu untuk mandi memang untuk apa lagi coba (?).

Setelah beberapa menit aku mengguyur badanku dan membersihkan seluruh kotoran di tubuhku, aku segera mengambil baju asal-asalan dari dalam lemariku dan memakainya. Kupandangi diriku di cermin, terlihat diriku yang memakai kaos putih sebagai dalaman dengan kemeja kotak-kotak yang tangannya kugulung asal-asalan sampai siku serta jangan lupakan celana warna hitam yang kebesaran di kaki jenjangku. Aku menatapi dan merasa penampilanku sempurna yah walaupun pasti nantinya Ummaku melihat penampilanku yang seperti anak cupu. Toh aku tak peduli selama seluruh keluargaku tak melihatku, yang mungkin sekarang sudah berada entah di lokasi syuting ataupun diatas panggung.

Kuambil tas selempangku yang digantung di balik pintu kamar, menyelempangkannya di bahuku dan aku mulai berangkat menggunakan sepeda ke kampusku yang bisa dikatakan salah satu universitas terkenal di seoul yang juga berisi anak-anak orang kaya, Kyunghee University.

.

.

Kutelusuri jalanan-jalanan kota seoul dan mulai memasuki kampusku dimana banyak sekali pohon-pohon sakura serta beberapa pohon yang cukup enak dipandang. Kuhentikan sepedaku di parkiran yang sebenarnya untuk kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, aku tak peduli walaupun parkiran ini bukan untuk sepeda aku tetap masih menaruhnya disana.

"Joongie" sebuah suara menyapaku ketika aku menggembok sepeda kesayanganku dengan posisi jongkok. Tanpa melihatpun aku tahu suara itu berasal dari temanku yang pastinya akan segera menghampiriku. Dan bingo! Kim Junsu menghampiriku dengan gaya yang seperti biasa fashionable berbeda sekali denganku yang masa bodo dengan penampilanku.

"Kau sudah selesai menggemboknya?" tanyanya melihatku berdiri dari posisi jongkokku.

"Hmm"

"Ya sudah, Kajja Joongie kita masuk ke kelas" ajak Junsu yang menarik tanganku seenaknya saja menuju kelasku.

.

.

Di sepanjang lorong Junsu terus menarik tanganku hingga memerah akibat tarikan paksaannya pada tanganku ini, jangan kira aku pasrah ditarik-tarik seenaknya seperti ini, aku sudah berusaha melepaskan tangan Junsu yang mencengkram tanganku. Namun, apa daya kekuatannya jauh lebih kuat dariku. Emang apa yang dimakan anak ini sih? Bisa-bisanya dia menarik tanganku sampai memerah seperti ini? Oh tuhan kumohon lepaskan tangannya.

"AAAKKHH.. Yunho Oppa"

"LIAAAT Chunnie Oppa tersenyum kepadaku"

"Minnie Inii makanan buatmu"

"AAAKHH They're so handsome"

"Oppa.. Oppa .. Saranghae"

Aissh suara-suara yang selalu diteriakan oleh mahasiswi ketika tiga orang namja yang katanya terkenal di seoul terlihat di kampus. Yah begitulah kegiatan para gadis yang melihat tiga orang namja yang berprofesi sebagai Aktor, model dan juga Musisi memasuki lorong panjang ini. Dengan gaya sombong yang diperlihatkan oleh namja yang memiliki muka kecil yang menurutku seperti alien itu berjalan melewatiku dan Junsu diikuti oleh dua orang namja berjidat lebar serta namja yang tingginya bagaikan tiang listrik juga melewatiku, ah jangan lupakan para fans girl yang langsung menerjangku dan Junsu. Aiissh aku memang benci mereka yang seolah-olah artis yang sangat di idolakan oleh seluruh dunia aja.

Seandainya aku bisa menunjukkan siapa aku ini, pasti mereka yang ada disini tidak akan seperti sekarang seenaknya membuat butt ku harus merasakan dinginnya lantai akibat terjangan mereka. Sabar Jaejoong kau harus sabar jangan sampai mereka tau siapa dirimu bisa-bisa kehidupan tenangmu akan tengah-tengah lamunanku, Junsu mengulurkannya tangannya ke arahku setelah dia bangun dari keterjatuhannya yang dalam posisi yang sama denganku, aku menerima uluran tangannya yang berniat membantuku berdiri. setelah kami berdua berdiri dan membersihkan butt -belakang celana-, tanpa membuang waktu lagi kami segera menuju ke kelas yang akan kami ikuti pagi ini.

.

.

Shit. Entah kenapa hari ini aku sial, Aku lupa di mata kuliah ini tiga orang yang bersikap sok artis itu mengikuti mata kuliah yang sama denganku. Ingin rasanya aku menjambak rambut mereka terutama namja bermata musang yang bernama Jung Yunho itu, ingin kujambak dan kutendang buttnya agar merasakan sakit yang kualami tadi berkat terjangan fans mereka.

"Kim Jaejoong sampai kapan kau berdiri di depan pintu, Hah? Kau tahu kelas tidak akan dimulai jika kau terus berada di situ" tegur dosen yang mengajar mata kuliah ini kini sudah berdiri di depan kelasku.

"Ne" jawabku pelan yang langsung menuju ke kursi kosong yang ternyata hanya ada di sebelah namja sombong, Jung Yunho. Sedangkan Junsu kulihat sudah duduk manis di sebelah Park Yoochun, teman namja sombong ini. Dengan malas kutaruh buttku di kursi kosong sebelah Jung Yunho. Tak kupedulikan tatapan Jung Yunho yang entah kenapa memperhatikanku. Kenapa Jung? Belum pernah melihat orang yang tampan selain kau, Hah? Tunggu dia tampan? Aisssh Jaejoong ngapain kau memujinya.

Beberapa kali kurasakan Yunho menatapku. Risih juga dipandangi seperti itu, tak lama kurasakan suara lembutnya menyapa pas di telingaku membuatku merinding "Hai kau cantik juga yah walaupun sedikit 'Cupu' tapi kalau kau berdandan pasti cantik". OMG ! tadi dia memanggilku apa? Cantik? Sumpah cari mati denganku nih anak.

BRAK

Kupukul meja yang ada dihadapanku sebagai pelampiasanku atas kekesalanku padanya. Tak kurasakan seluruh penghuni kelas menengok ke arahku.

"AKU BUKAN YEOJA, AKU INI NAMJA, AKU BUKAN CANTIK TAPI TAMPAN. KAU TAHU AKU TAMPAN." Teriakku tepat di depan wajahnya.

Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya "KIM JAEJOONG KAU KELUAR DARI KELASKU, SEKARANG !"

Terpaksa aku membereskan segala peralatanku di atas meja ke dalam tasku dan menyelempangkan tasnya ke bahuku. Aku buru-buru keluar karena malu telah membuat dosen mengusirku dari kelasnya tapi sebelum aku keluar kulirik namja yang telah menyebabkanku seperti ini. Dia malah tersenyum sambil mengendipkan matanya ke arahku. Aiissshh ingin muntah rasanya kalo melihatnya seperti itu. Tanpa buang waktu lagi kubanting pintu kelas sekencang-kencangnya dan dapat kudengar teriakan dosenku yang membahana "KIM JAEJOONG"

Terserahlah apa yang akan terjadi denganku nanti, toh sepertinya mata kuliah ini aku akan MD saja untuk semester ini dan semua ini berkat Jung Yunho, artis sombong itu.

.

.

Aku menikmati saat-saat santai seperti ini, hembusan angin lembut menyapa wajahku yang tengah tertutup oleh tanganku dan jangan lupakan Pepohonan yang menutupiku dari sinar matahari. 'haah' aku menghembuskan nafasku, menikmati kehidupan tenangku yang kujalani saat ini dengan posisi rebahan di atas rumput hijau serta dibawah pepohonan yang rindang dari segala kejadian yang kualami hari ini, kejadian dimana aku diusir oleh seorang dosen dari kelasnya sendiri.

DRRT... DRRRT...

Aissshh siapa yang meneleponku sih, kuambil handphone yang ada di kantong celanaku. Tanpa melihat lagi, kuangkat segera telepon yang entah dari siapa "Yeobseoyo" sapaku.

"Joongie, kau ada dimana? " ah ternyata ummaku yang menelepon.

"Joongie lagi ada di kampus umma. Waeyo?"

"Cepat kau pulang sekarang !" titahnya di balik telepon.

"Ne.. Umma"

Telepon pun langsung terputus seketika, dan aku segera menyampirkan tasku serta tak lupa ku sms Junsu yang memberitahukannya bahwa aku pulang sekarang.

To : Junsu

Suie ~ aku pulang dulu, umma menyuruhku pulang sekarang. Kau tidak usah mencariku.

Sms pun terkirim.

.

.

Sekarang tepat dihadapanku, kedua orang tuaku beserta manajer muda mereka, Kim Heechul yang sudah dianggap anak di keluarga Kim duduk dengan memperlihatkan wajah seriusnya padaku. Entah kenapa aku merasakan akan terjadi sesuatu yang sangat buruk padaku, melihat sikap mereka bertiga menatapku tajam yang siap menerkam mangsanya.

"Ada apa, Umma dan Appa kemari apalagi ada Heechul hyung disini?" tanyaku penasaran akan sikap ketiganya.

"Ehmm" Appaku berdehem "Heechul bisa kau putarkan sekarang"

"Baik Ahjussi" ucap Heecul hyung yang langsung memencet tombol dvd player dan sebuah cuplikan adegan muncul di kotak persegi yang disebut TV. Adegan dimana ada sebuah pasangan muda yang sangat kuyakini mirip dengan Umma dan Appa sedang memakai pakaian pengantin dan melemparkan buket bunga ke belakang dan ditangkap oleh sepasang anak kecil cantik dan tampan yang tersenyum, adegan itu pun berakhir membuat layar TV yang tadinya menampilkan adegan tersebut kini menghitam alias dimatikan.

"Apa Maksud kalian memperlihatkan cuplikan tersebut padaku ?" tanyaku to the point yang penasaran maksud mereka memperlihatkan cuplikan tersebut.

"Ehhmm begini Joongie tadi Heechul menerima telepon dari merk yang kita tonton barusan dan mereka meminta semua pemain yang ada di iklan tersebut untuk membuat project lanjutan yang sama dengan konsep 10 tahun kemudian dan Joongie pasti tahu Umma dan Appa salah satu pemainnya"

"So? What is the Problem? Joongie tidak ada hubungannya kan, Umma?" tanyaku yang menatap semuanya.

"I-itu" kenapa umma menjawab dengan gugup seperti itu.

"Itu memang ada hubungannya denganmu, Joongie"

"Maksud Hyung apa? Hubungannya apa sama Joongie ne?"

"Anak perempuan yang bermain di adegan tadi adalah kau Joongie dan kau akan ikut di dalamnya dengan penyamaran seorang Yeoja." Aku memproses penjelasan yang Heechul hyung katakan. Kata-kata tentang anak perempuan itu adalah diriku serta keikutsertaanku dalam project tersebut.

1 Detik..

2 Detik..

3 Detik..

"Mwo?" aku berdiri, tidak terima segala apa yang mereka rencanakan padaku. Umma yang melihatnya segera menghampiriku dan membuatku duduk kembali di samping dirinya serta menenangkannya kepadaku dengan mengusap-ngusap punggungku.

"Joongie Jebal.. umma sangat ingin bermain di project itu, apalagi di dalamnya ada aktor serta musisi yang sedang naik daun jadi umma mohon Joongie mau ya" ucap umma yang langsung melancarkan jurus puppy eyesnya yang sangat susah sekali untuk dilawan kepadaku.

"Tapi umma Joongie kan namja? Lagian kalo itu benar Joongie kalian bisa bilang Joongie namja dan mereka bisa mencari Yeoja yang mirip denganku. Joongie juga tak ingat pernah ikut syuting dengan umma dan appa waktu kecil, Joongie tak percaya itu Joongie" sergahku.

Umma mengusap bagian belakangku dan menjelaskannya "Itu benar-benar Joongie kok, syuting itu dilakukan sebelum kecelakaan menimpamu jadi Joongie tidak ingat akan hal itu, Joongie percaya pada umma kan? soal penolakan kami sudah membicarakannya tapi pemilik merk yang diiklankan hanya ingin pemain yang ada di iklan 10 tahun yang lalu."

Kuhela nafasku tak sanggup melihat umma bersedih seperti itu "Baiklah Umma Joongie akan menerimanya. Oh iya siapa anak kecil yang akan menjadi lawan Joongie nanti?"

"Kau pasti mengenalnya Joongie, dia itu kuliah di tempatmu dan jurusannya pun juga sama. Dia juga aktor, model dan musisi yang saat ini sedang naik daun" ucap Heechul hyung

Aku terus memikirkan segala ciri-ciri aktor? Model? Dan musisi yang sedang naik daun? Serta satu jurusan denganku? Apakah..

"Dia Jung Yunho, Joongie" lanjut Heecul.

Aku membeku seketika nama namja yang paling kubenci disebut oleh Heechul hyung, sungguh aku tak menyangka bahwa dengan menerima project ini akan membuat seluruh hidupku berantakan dan mulai menarikku sedikit demi sedikit memasuki dunia yang sangat kubenci yaitu dunia hiburan.

.

.

.

TBC

Hehe Mian jika mel buat fic multichapter lagi padahal yang kemaren2 lom diupdate lagi, habis mel lagi senang sama manga love stage dan ingin dijadikan ff dengan cast YunJae. Oh iya memang awalnya mirip dengan Love Stage tapi nanti kesiniannya bakal berbeda kok. Gimana lanjut ga?

REVIEWnya ^^