CT belongs to Yoichi Takahashi

Sanae's Gifts belongs to Ciymii a.k.a Chappy Ruki Oguri

.

.

"Haah." Tsubasa menghela nafas panjang. Entah sudah berapa kali setiap pagi ia menghela nafas setiap kali masuk kamar mandi dan menemukan benda aneh di tong sampah kamar mandi di rumahnya.

Akhirnya ia bergegas untuk mandi. Mungkin setelah mandi ia akan menanyakan dan membicarakan hal ini kepada istrinya.

Di meja makan kini sudah tersedia berbagai menu lezat dan menyehatkan. Tsubasa yang habis mandi segera bergabung di meja makan.

"Ibu, aku gak suka brokoli ini." Keluh Daibu kepada ibunya, Sanae.

"Ini enak kok sayang. Coba deh." Bujuk snag ibu.

"Iya. Ini enak, Daibu. Cobalah." Bujuk Hayate, Kakak Daibu.

Tsubasa hanya tersenyum melihat aksi bujuk membujuk itu. akhirnya mau tidak mau memakan sayuran berwarna hijau itu yang menurutnya rasanya pahit.

Tin Tin

"Permisi."

Suara antar jemput sekolah Hayate dan Daibu sudah datang.

"Ayah Ibu, kami berangkat dulu ya." Kata Hayate dan Daibu secara bersamaan.

"hati-hati ya sayang." Kata sang ibu smabil mencium pipi chubby kedua anaknya.

Hayate dan Daibu berlalu.

"Kita harus bicara." Kata Tsubasa kepada Sanae dengan nada serius.

"Ada apa?" tanya Sanae bingung.

"Nanti juga akan tahu." Kali ini suara Tsubasa melembut. Lebih tepatnya menggoda karena ia mengatakannya dengan memeluk dan mencium tengkuk leher sang istri.

Wajah Sanae kini memerah dan suhu tubuhnya kini memanas.

"Jangan seperti itu." kata Sanae sambil melepaskan pelukan Tsubasa.

"Kalau tidak ada yang penting, aku mau mengerjakan yang lain."

'Eh? Tidak biasanya Sanae menolakku.' Pikir Tsubasa dalam hati.

'Ah memang selama dua minggu ini Sanae agak aneh. Mungkin karena benda yang aku temukan selama dua minggu ini di tong sampah kamar mandi.' Lanjut pikiran Tsubasa lagi.

"Kemana perginya? Cepat sekali menghilangnya." Kata Tsubasa pada dirinya yang baru menyadari bahwa Sanae sudah tidak ada di sekitarnya. Dia menyusuri setiap sudut rumahnya. Hingga ia mendapati istrinya itu berada di kamar mereka berdua di lantai dua. Sanae sedang packing untuk keperluan Tsubasa yang akan dibawa besok. Ya, besok tsubasa akan mulai ada latihan kembali di luar kota untuk persiapan pertandingan msuim depan.

Tsubasa masuk ke dalam kamarnya. Dia duduk di tepi tempat tidur. Mengamati istrinya yang dengan cekatan menge-pack barang-barangnya.

Sesekali mata Tsubasa menangkap mata sang istri melirik ke arahnya. Ini membuatnya tersenyum. Lalu ia merebahkan tubuh kekarnya di atas tempat tidur.

"Sanae..." panggil Tsubasa lembut.

"Hm?" jawab Sanae tanpa menghentikan kegiatan packing-nya.

"Temani aku tidur." Kata Tsubasa sambil menepuk-nepuk ruang tempat tidur di sebelahnya.

Kata-kata Tsubasa ini membuat Sanae akhirnya menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah suaminya.

"Sini. Temani aku sebelum besok berangkat."

Akhirnya Sanae luluh. Ia menuju ke tempat tidur dan segera merebahkan tubuh semampainya di sebelah Tsubasa. Tsubasa memeluk Sanae dan mencium pipinya.

"Besok berangkat jam berapa?" Ah, akhirnya ia berkata lembut.

"Jam 10." Jawab Tsubasa sambil membelai lembut rambut Sanae.

Hening.

"Rambutmu sudah panjang ya, Sanae?"

"Kau mau bicara apa tadi?" tanya Sanae to the point .

"hadiah ketigaku, tidak lupa kan?" bisik Tsubasa.

"Em...ano..eto.. Sepertinya aku tidka bisa memberikannya." Jawab Sanae gugup.

"Kenapa?" tanya Tsubasa masih dengan kegiatannya membelai rambut Sanae.

"Tidak apa-apa." Jawab Sanae dengan wajah sedih.

"Seharusnya jika ingin yang ketiga kau harus bekerja sama dengan baik denganku."

"AH! Tsubasa tahu?" tanya Sanae terkejut mendengar kata-kata Tsubasa.

"tentu saja." Jawab Tsubasa santai.

"Maaf." Jawab Sanae menyesal.

"Tidak apa-apa. Mau mencobanya sekali lagi?" tanya Tsubasa.

Kini ia sudah berada di atas Sanae. Mata coklat Sanae bertemu mata hitam Tsubasa.

Sanae terlihat berpikir. Sebenarnya ia paham apa yang dimaksud Tsubasa.

"Ehm? Bagaimana?" tanya Tsubasa lagi.

"Apa Tsubasa menginginkannya juga?" tanya Sanae meragu.

"Tidak masalah selama kau tidak keberatan."

Sanae tersenyum dan mengangguk.

Karena sudah mendapatpersetujuan dari Sanae, Tsubasa meulai mendekatkan bibirnya ke bibir Sanae dan mulai menjamahnya.

.

.

Satu bulan setelah itu, Sanae merasa ada sesuatu yang aneh yang ia rasakan. Sudah dua minggu ini pula siklus bulanannya terlambat.

Pagi harinya ia merasa begitu mual. Segera ia pergi ke kamar mandi.

"Huek...huek..."

Mungkinkah ini pertanda?

Ia segera mengambil testpack yang ada di kotak obat dan melakukan tes dengan alat itu. setelah beberapa menit menunggu dengan cemas, akhirnya senyum lebar terbentuk di bibirnya.

Dua garis merah mulai muncu; di alat itu pertanda bahwa Sanae positif hamil.

Ia meletakkan alat itu di atas westafle agar bisa ditemukan sendiri oleh suaminya. Lalu ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Tsubasa yang sudah di tepian tempat tidur. Mungkin saja baru bangun.

Ia segera berjalan ke arah Tsubasa dan...

CUP!

Satu kevupan mendarat dengan sukses di bibir Tsubasa.

"Cepat mandi dan turun." Kata Sanae dengan perasaan senang dan langsung meninggalkan Tsubasa yang masih bingung dengan tindakannya barusan.

"Tumben sekali. Biasanya tidak mau menciumku kalau aku belum mandi." Kata Tsubasa setelah melihat istrinya menghilang dari balik pintu.

Kemudian ia beranjak ke kamar mandi. Ketika di depan westafle, ia menemukan sebuah tulisan.

Selamat ulang tahun, Tsubasa. Ini hadiah ketiga dariku.

Lalu ia melihat sebuah tespack yang di sana ada dua garis merah.

"Eh ini kan..."

Senyum merekah di bibir tsubasa.

"Terimakasih Sanae.'ucapnya dalam hati.

FIN

Ciymii's CurCol

Kyaaaaaaaaaaaaa...

Karena barusan liat masa tenggang paket unlimited terakhir hari ini, jadinya saya buru-buru bikin sanae's gift yang ketiga.

Idenya terinspirasi dari fict yang pernah aku baca dari fandom lain. Aku lupa nama dan judulnya. Terimakasih sudah begitu menginspirasi yaaaaa *ngomong sama authornya*

Gak tau nih, mungkin habis ini lanjutnya agak lama. Setelah lebaran mungkin ya. Hahahaha.

WOKE! Thanks for reading minna...

Segala bentuk cerita, alur jika ada kesamaan itu hanya unsur ketidaksengajaan dan tidak ada maksud dan tujuan untuk copas ya...

Thanks and see yaaah