Q&A

Darmawan . ryoshi : maaf lama (banget) u . u

Ita123 : Thanks ^^

Guest : Thanks :D

Mizuhashi Kyousuke : terlalu tua 8D lagipula mereka sudah sibuk sama klan + Inoichi sudah jadi ketua Jounnin Commander dong, Minato aja udah jadi Hokage :D Naruto pasti bisa ngendaliin kok, Cuma badan dia aja yang ga kuat buat nahan chakranya ^^ kalau sudah lebih gede pasti bisa.

Uzumaki Senju : Oke :)

Writer-kun : maaf lama u . u

Ameruchan :maunya sih ga ya :/ tapi lihat aja nanti :3

Koyuki hime 900 : oke ^^

My : bukan vacuum tapi lagi ga ada ide ._.

Dark Dhonih : semua tim 7 doang ;) Sai juga loh~ Cuma belum ada scenenya aja :D kan tim 7 kekirim ke masa lalu bukannya jadi bayi doang ' ' tim lainnya sih ga.

Mitoze Namikaze : me ga biasa bikin aksi, jadi maaf ya u . u lagipula ini genrenya lebih ke family ;)

Kimisi + naabaka + isas . hernandes : sudah update, maaf lama ^^

Vin'DieseL No Giza : Thanks :)

Yu : makasih ^^

Ujhethejamers : memang banyak ;) maaf ini kelewatan lama u . u

A first latter : maaf lama ^^

Pucho : oke :)

Suuki Araku : ga jadi OC, pakenya si Inuzuka Hana ^^

KouraFukiishi + Vj Baka Dobe + Guest + Aristy : maaf lama u.u, dan yep Menma jadi kakaknya Naru :D

Guest + Matsunaga + Guest : maaf lama, kami lagi sibuk ^^;

Kanzaki asamu : Waaah thanks ^^ iya, saya juga baru sadar sama itu o.o yah, sekarang anggap aja kalau Naruto ga bisa jadi sage karena chakranya belum memadai deh pengendaliannya :D dan anggota ketiganya pake Hana aja soalnya banyak yang ga setuju pake OC ^^;

Guest : maaf, kami lagi sibuk banget akhir-akhir ini :/

Nyanmaru desu : makasih ^^ Sakura muncul kok *tunjuk bawah* naaah masalah Menma sama Itachi ada yang jadi missing nin atau ga itu ga janji soalnya ntar ga ada yang jadi mata-mata Akatsuki dong ^^; me juga ga terlalu suka kalau Naru dibuat OP jadi sedikit2 aja :) rebutan bel bakal ada walaupun bakal lebih serius XD me maunya sih ga balik, kasihan sama yang disana ._. Straight~

Guest + N G : maaf lama :)

NamikazeMiNaru : Makasih ^^ pria bertopeng itu… #uhuk rahasia~ iya bakal cepet kok tapi ga terlalu cepet~

Hadinamikaze : Makasih ^^ maaf lama :D

Naminaki chan : ya kami juga ada kehidupan RL dong Namichan ^^ dan maaf ga bisa terlalu panjang karena ga ada ide _ kan setiap tim Gennin ada tiga orang, nah sampe sekarang yang bakal jadi tim kan Cuma Menma sama Itachi, berarti kurang satu :D

Shizura-Chan : belum tahu~ ;)

Guest 4x : maaf, karena kami sedang sangat sibuk akhir-akhir ini u . u

Meiyo mitarashi : hahaha XD thanks, maaf lama :)

Narnia + Guest : maaf lama :)

Wildandefender : maaf lama lanjutannya ^^

Cyntia Putrii : sama dong ^o^ masa ga~

Guest + MenNaru + Guest : maaf lama, hope u enjoy it~

KyuubiNaru : ga janji ga bikin Menma jahat ;P hm perbaikin segel ya… dia kan terakhir kali sebelum perang bukan Fuin Master XD yah tapi me coba deh~ ga jadi OC, pakainya Hana aja :D thanks buat sarannya ^^

LadySaphireBlue : OC ga jadi, pakainya Hana ;) dan Sakura *tunjuk bawah*

Terminator : Thanks ^^

Bhiri : oke ^^

Guest : Sakura kan bukannya anak klan, jadinya mereka susah buat ketemu, tapi tuh sudah :D *tunjuk bawah* Family Adv? Tapi Friendshipnya juga banyak sih ' '

Guest 2x : thanks ^^

Devil Crown : maaf, soalnya RL buat kami ga bisa lanjut ^^;

HyuNami NaruNata : Ga janji Menma ga jahat~ makasih sudah dibaca ^^

Widi orihara : Ga janji~ #plak Cuma sampe chap 3 aja yang mantep u . u semoga me ga selama ini habis ini…

Tsunayoshi Yuzuru : Kakashi khusus untuk tim 7 Naruto~ Obito biar greget #ditendang

Anaatha Namikaze : Karena Naruto jadi inget pas dia ga bisa ngendaliin chakra Kyuubi dan ngelukain temen-temennya~

Ruennii' Brown Eyes : Makasih ^^ temen2 Naru? Bakal muncul tapi mereka bukan dari masa depan, jadi mereka ga bakal inget~

Ayuni Yukinojo : Ga janji XDD soalnya ntar ada yang stuck kalau sampai mereka ada yang ga jadi Missing Nin XDD Tenang aja ga usah terburu-buru, lagipula Naru juga baru 2 tahun ;) Sakura ikut *tunjuk bawah*

Dikdik717 : itu masih… lama :D Sakura *tunjuk bawah*

Agung Moelyana : bisa, nanti :D

Aozora shin : iya! Maaf ya salah, makasih buat perbaikannya ^^ pembantaiaaan~ lihat aja nanti :D

Guest : makasih ^^

Uchiha Tachi'4'Sora : Shin ntar Sainya sendirian :D jadinya Hana aja biar cewe juga ^^ Saku *tunjuk bawah*

AN Narra : kayaknya sih ketahuan XD nanti bakal bantu kok ^^

ShelyNaru : Maaf yang ini jadi lama u . u karena Menma anak baik ga mau ngelukain Naruto~ ga jadi OC kok, jadinya Hana :D

Uzumaki Hyuuga18 : wah masih lama, soalnya kan masih ada insiden Hyuuga, trus ada juga pembantaian Uchiha ga janji juga yang itu ada ga.

Guest + MORPH : makasih ^^ maaf lama~

Koga-san : Sakura kan soalnya Cuma dari keluarga biasa, jadi kalau ketemu keluarga Hokage atau keluarga kepala klan ga bakal bisa santai gitu aja :D nih ada Sakura *tunjuk bawah*

Mendokusai144 : Hana kok jadinya :D me ga ikutin DxD soalnya ga suka hentai ._. Dan me ga ngerti :D #dihajar

Arisaaoi : makasih ^^ Romancenya juga Cuma sepintas kok ^^ family friendshipnya bakal lebih kelihatan :) yang nyerang Kushina masih rahasia~ nanti dong temen2nya satu-satu :D Sakura tuh *tunjuk bawah*

Wew, 75 Review O_o maaf me lama updatenya Dx soalnya sibuknya pake banget di RL ;_;

...

"Tou-chan, kaa-chan—" makan malam keluarga yang biasa diisi dengan gelak tawa keluarga Namikaze itu tampak sepi saat Menma memutuskan untuk tidak beranjak dari kamarnya. Kushina dan Minato tampak menatap kearah anak bungsunya itu—hanya untuk melihat Naruto yang menunduk pelan, "—apakah nii-chan tidak apa-apa?"

"Tenang saja Naruto, Menma tidak apa-apa..."

"Tetapi karena aku ingin nii-chan menunjukkan jutsu padaku membuatnya seperti itu—" menghela nafas dan menatap ayahnya yang hanya tersenyum tipis dan menepuk kepalanya, "—hei-hei tapi tou-chan, aku bisa melakukannya juga! Apa kau ingin melihat?"

"Huh?"

"Henge no Jutsu!" Dan tampak asap mengepul disekeliling Naruto. Dan saat asap menipis, tampak sosok Menma yang menggantikan Naruto disana. Menyilangkan tangannya di belakang kepala dan tersenyum lebar, mengabaikan ayah dan ibunya yang saat ini mulutnya menganga lebar, "bagaimana tou-chan, kaa-chan?!"

...

"Wow—uh...bagaimana aku mengatakannya, Naruto—kau benar-benar hebat!" Minato tampak senang melihatnya dan tampak mengacak rambut Naruto senang. Naruto sendiri senang melihat orang tuanya bangga. Henge hanyalah jutsu termudah, tetapi ia tidak akan menggunakan Oroike no Jutsu kalau masih ingin selamat dari amukan orang tuanya, "bagaimana kalau tou-chan ajarkan sesuatu padamu?"

"Minato, Naruto baru berusia 2 tahun..." Kushina tampak menghentikan Minato yang akan kehilangan kendali dan mengajarkan segala yang tidak seharusnya diajarkan pada anak berusia 2 tahun.

"Aw kaa-chaaan~ boleh kan?" Tampak cemberut dengan mata berbinar-binar dan menatap Kushina. Lagi-lagi seperti menekan sebuah tombol di otak Kushina, ia tidak bisa menolak apa yang diinginkan anak bungsunya itu hingga memalingkan wajahnya dan menghela nafas.

"Baiklah Naruto, tetapi kau tidak boleh memaksakan dirimu, oke?"

"Yay!" Naruto tampak melompat dan senang dengan apa yang akan dilakukannya dengan Minato. Minato dan Kushina hanya tertawa dan menepuk kepala Naruto. Tidak menyadari, dari lantai dua tampak Menma yang baru saja akan turun dan tersenyum sedih melihat mereka.

'Bagaimanapun, akan lebih baik kalau aku tidak ada...'

.

We Present to You—

© CrimsonRedHair & Almighty X

"The Twisted Time"

Family/Friendship

MinaKushi, NaruHina, SasuSaku.

(—Ketika semuanya menyatu dalam satu dimensi, keanehan menjadi sebuah jendela untuk masa depan yang baru.)

.

Naruto © Masashi Kishimoto

.

Missing Menma

.

"MINATO!"

Minato dan juga Naruto yang tampak terpaksa tidur dengan kedua orang tuanya karena Menma yang mengunci kamar tampak terbangun saat mendengar teriakan Kushina. Menatap Kushina yang tampak cemas, Minato segera berdiri saat rasa kantuknya langsung hilang.

"Ada apa Kushina?"

"Me—Menma, dia menghilang!"

Dan Minato serta Naruto tampak membulatkan mata mereka. Menma menghilang—apakah ia hanya pergi sebentar dan akan kembali. Lagipula belum tentu Menma melakukan hal sejauh itu hingga meninggalkan rumah bahkan Konoha.

"Aku tidak bisa menemukan pakaiannya, dan peralatan ninjaku juga dibawa olehnya!" Minato tampak terkejut dan segera mengangkat tangannya. Seolah sebuah magnet, beberapa ANBU tampak muncul dan membungkuk hormat pada Minato.

"Laporkan pada semua ANBU untuk mencari keberadaan anakku," para ANBU tampak mengangguk dan menghilang begitu saja. Menoleh pada ranjang yang ada di belakangnya, "Naruto, sebaiknya kau—" kosong. "Naruto?"

...

Menggunakan shunshin dan mencoba untuk mencari diseluruh tempat, ia hanya tidak ingin Menma kabur dan malah tidak pernah ditemukan lagi. Sebenarnya kenapa Menma pergi, ia bahkan tidak tahu—apakah karena Sanbi tetapi ia tidak pernah merasakan hal itu hingga ingin kabur begitu saja tanpa kabar dan tiba-tiba.

Tetapi kalau kekuatan tidak terkontrol Kyuubi yang dihadapi dan membuat Menma serta kedua ayah ibunya terluka parah—

...

Entah kenapa tangannya gemetar, tidak—tubuhnya gemetar membayangkan itu. Ia akhirnya mengerti, ia tidak pernah merasakannya karena ia tidak pernah memiliki keluarga saat Kyuubi belum ia kendalikan chakranya. Mengerti—kalau Menma pergi karena tidak ingin mereka terluka.

"Naruto, apa yang kau lakukan—kalau kau menggunakan Shunshin—"

"Kakashi-sensei! Menma-nii menghilang, kemarin Sanbi hilang kendali dan—" Kakashi tampak mencoba menenangkan Naruto yang tampak panik. Mendengar kata Sanbi, Kakashi mengerti kalau Naruto tahu kakaknya adalah Jinchuuriki Sanbi, "aku mengerti kenapa nii-san kabur... Kalau saja Kurama masih seperti dulu, mungkin saja aku akan melakukan hal yang sama..."

"Naruto..."

"Apakah aku tidak bisa mengatakan—kalau aku mengerti," Naruto hanya menutup matanya erat dan mengeratkan giginya. Ia tahu kalau ia harus menyembunyikan kenyataan tentang diri mereka dari masa depan dan dimensi yang berbeda. Tetapi tetap saja, derita seorang Jinchuuriki—ia tahu bagaimana perasaannya. Ia yang paling mengerti apa yang dirasakan oleh Menma.

"Tenanglah, aku akan membantumu. Bagaimana kalau kau pergi ke tempat Sasuke?" Naruto hanya mengangguk dan tampak kembali melakukan shunshin dengan cepat begitu juga dengan Kakashi.

...

"Ada apa dobe, kau tampak terburu-buru," Sasuke yang berada di rumahnya menatap Naruto yang menunduk sambil memegangi kedua lututnya. Oke, staminanya benar-benar sedikit karena usia dan juga kapasitas chakranya.

"Aku butuh bantuanmu... Itachi-nii juga," Itachi yang kebetulan berada disana tampak menatap Naruto bingung, "Menma-nii tidak ada di rumah begitu juga dengan pakaiannya... Aku ingin minta tolong untuk mencarinya..."

"Menma menghilang?" Naruto mengangguk, apakah Itachi mengetahui kalau Menma adalah seorang Jinchuuriki ia tidak tahu. Namun Sasuke sepertinya belum mengetahuinya. Dengan segera Itachi kembali ke dalam rumahnya selama beberapa saat sebelum kembali dengan peralatan ninjanya, "aku akan membantu. Tetapi kenapa kau datang sendirian? Apakah Hokage-sama tidak mencarimu?"

Dan sebenarnya bahkan Naruto baru menyadari kalau ia meninggalkan begitu saja Minato dan juga Kushina. Benar-benar, kalau begini bisa-bisa ayah dan ibunya benar-benar akan panik karena ia dan juga Menma menghilang.

"Sudahlah, bukan saatnya untuk itu—aku akan mencoba untuk mencari Menma." Itachi segera melakukan shunshin namun segera kembali mengingatkan Naruto dan Sasuke, "jangan pergi kemanapun, aku juga akan menghubungi Yondaime-sama dan Kushina-sama..."

Naruto dan Sasuke hanya mengangguk dan membiarkan Itachi pergi. Setelah memastikan Itachi tidak ada disana, Naruto yang masih cemas tampak menggunakan Kagebunshinnya untuk membentuk dirinya dan satu lagi adalah Sasuke.

"Oi, kau bisa pingsan menggunakan banyak chakra seperti ini..."

"Aku akan mencarinya di hutan—" Naruto bahkan tidak sama sekali perduli apakah ia akan pingsan atau tidak. Bagaimanapun, yang ia inginkan hanyalah menolong Menma dan menyadarkan kakaknya kalau tidak akan terjadi apapun dan ia akan memastikannya.

"Naruto tenanglah…"

"Kita tidak punya banyak waktu mungkin saja kalau nii-chan akan—"

"DOBE!"

Naruto tersentak dan melihat kearah Sasuke yang menghentakkan bahunya. Ia tahu kalau apa yang dikatakan oleh Sasuke adalah—jangan panik atau semuanya akan menjadi buruk. Mengatur nafasnya, pada akhirnya ia hanya mengangguk.

"Aku tahu, aku harus tenang…"

"Baiklah, bunshinmu dan juga aku akan berada disini, dan kita akan mencarinya…"

...

Chakra Sanbi yang tidak terkendali sama seperti Naruto saat chakra Kyuubi yang membuat tubuhnya terluka dari dalam. Tentu dengan beristirahat sebentar dan juga keadaan mental yang tidak baik, Menma tidak akan mungkin bisa berjalan seperti biasa.

Tubuhnya sakit, dan ia benar-benar cukup susah untuk bergerak. Di tengah hutan yang ada di depan Konoha, setelah ia menyelinap (entah bagaimana) keluar dari desa, ia hanya bisa berjalan sedikit sebelum tubuhnya tidak bisa berkompromi.

'Aku tidak bisa bergerak lagi…'

Memegang batang pohon yang ada di depannya, tampak mencoba untuk mengatur nafasnya. Melihat sekeliling, ia tahu kalau ini adalah tempat yang tidak akan mudah untuk ditemui. Duduk di bawah pohon itu, ia menutup mata dan menghela nafas panjang.

'Bukankah sebaiknya aku tidak pernah ditemukan dan tewas begitu saja? Toh, tou-san dan kaa-san masih memiliki Naruto...' Tersenyum dan matanya sangat berat untuk terbuka. Rasa sakit yang semakin terasa membuat kesadarannya menghilang perlahan dan pada akhirnya kegelapan tampak menjadi yang terlihat.

...

Seorang anak perempuan tampak berada di tengah hutan di dekat Menma berada, sedang melihat beberapa tumbuhan yang tampak tumbuh disana. Berlari dan tersenyum saat melihat beberapa bunga, merangkainya begitu saja menjadi sebuah mahkota bunga. Baru saja akan berjalan kembali, saat ia melihat sosok Menma yang tampak tidak sadarkan diri di tengah hutan.

"Huh?" Berjalan cepat dan mendekati sosok itu, wajah yang pucat dan juga tampak nafas yang memburu benar-benar menunjukkan kalau Menma tidaklah baik-baik saja. Namun, saat melihat wajah Menma anak perempuan itu tampak terkejut, 'chakranya benar-benar sangat lemah. Hampir sama seperti saat Naruto kehilangan kendali di Jembatan saat itu...'

Menoleh kekiri dan kekanan, anak perempuan itu tampak mengalirkan chakra hijau di tangannya dan mencoba untuk mengobati setiap bagian dari tubuh Menma. Namun tidak cukup lama untuk mengobati sepenuhnya saat chakra hijau itu menghilang.

'Aku tidak bisa menggunakannya terlalu lama...'

"Sakura, jangan terlalu jauh dari jalanan, kau bisa tersesat!" Suara ayahnya membuat anak perempuan berusia 2 tahun itu menoleh dan berlari dengan segera untuk menemui ayahnya. Walaupun tidak ada Tsunade, dengan membawanya ke rumah sakit akan bisa membuat keadaannya membaik.

DUG!

"Ittai..." Gadis kecil itu menabrak seseorang dan membuat mereka berdua terjatuh ke belakang. Matanya membuka, melihat mata biru sapphire dan juga rambut kuning yang familiar di matanya. Mereka tampak sedikit terdiam dan saling menunjuk.

"Sakura-chan/Naruto, Sasuke-kun!"

"Sakura, kau tidak apa-apa?!" Ayahnya, Kizashi Haruno tampak mendekat saat mendengar anaknya berteriak. Menemukan dua orang anak dari petinggi Konoha bukanlah sesuatu yang pernah ia fikirkan. Tentu itu membuatnya sangat terkejut, "Namikaze-san, Uchiha-san, bagaimana kalian bisa ada disini?"

...

Dan Naruto serta Sasuke hanya bisa diam tidak tahu apa yang harus ia katakan. Karena apapun yang ia katakan hanya akan memperburuk suasana. Mereka pergi tanpa mengatakan apapun pada siapapun, dan kalau mereka ketahuan, itu artinya ayah dan ibu mereka akan tahu.

"Tidak ada waktu untuk itu otou-san, kita harus membawanya ke rumah sakit!" Sakura segera mengalihkan ayahnya dan menarik tangannya untuk menuju ke tempat ia menemukan Menma. Naruto dan Sasuke yang mengikuti tampak terkejut melihat keadaan Menma yang tidak sadarkan diri.

"Menma-nii!"

"Kami tidak melihatmu selama 2 tahun ini, bahkan kami kira kau tidak terkirim ke masa ini Sakura."

Sasuke, Naruto, dan juga Sakura berada di kamar dimana Menma dirawat dan masih tidak sadarkan diri. Sasuke menatap Sakura yang duduk diantara dia dan juga Naruto sambil membicarakan apa yang ada di fikirannya.

"Bagaimanapun ayahku hanyalah shinobi biasa, mana mungkin aku bisa begitu saja bertemu dengan anak Hokage dan anak pemimpin klan bukan," Sakura tampak menghela nafas, dan Sasuke hanya mengangguk-angguk, bahkan ia lupa kalau Sakura hanyalah seorang gadis biasa mengingat kemampuannya yang meningkat saat Perang Dunia Shinobi itu, "aku mendengar beberapa hal tentang kalian hampir setiap hari. Tetapi susah untuk menemui kalian tentu saja."

"Hn..." Sasuke menatap Naruto yang anehnya diam sedaritadi. Menoleh pada pemuda berambut kuning yang tampak menundukkan kepalanya, namun ia bisa mendengar nafasnya yang sedikit memburu, "dobe?"

"Naruto?" Sakura ikut menoleh dan mencoba menyentuh dahi Naruto. Panas, lebih tepatnya seolah terbakar dahinya membuat keduanya terkejut, "hei, kau tidak apa-apa Naruto?!"

"Eh? Ah, aku tidak apa-apa Sakura-chan," walaupun mengatakan hal itu, namun Sakura bisa melihat wajah pucat Naruto saat itu dan demam anak itu tidaklah bisa disembunyikan, "hei, aku benar-benar tidak apa—"

Dan tubuh Naruto begitu saja ambruk, sebelum ia sempat mengatakannya dengan lengkap.

"Naruto/dobe!"

...

"—gebunshin, henge tingkat tinggi, shunshin beberapa kali? Apakah ia bodoh?"

Sakura benar-benar tidak mengerti, Sasuke menjelaskan apa yang dilakukan oleh Naruto saat Sakura memeriksa keadaan Naruto dan menemukan aliran chakra yang kacau dari dalam tubuhnya yang membuat chakranya terkunci untuk keluar dan metabolismenya yang menurun. Kyuubi sendiri sudah mengatakan kalau tubuh Naruto tidak akan mungkin tahan untuk sementara menahan jutsu tingkat tinggi yang digunakan secara langsung.

"Meskipun ia hidup bersama dengan Hokage, sifat dobenya benar-benar tidak bisa dirubah," Sasuke menghela nafas dan menyilangkan tangannya. Naruto pada akhirnya dibaringkan di ranjang sebelah Menma dengan diagnosa demam tinggi. Hanya tinggal menunggu ayah Sakura yang memanggil Yondaime dan Kushina kemari.

"Naruto, Menma!" suara itu membuat mereka menoleh dan menemukan Minato serta Kushina yang segera menghampiri dan melihat keadaan kedua anaknya. Ayah Sakura juga tampak masuk sambil mengantarkan mereka berdua.

"Terima kasih Kizashi-san, aku benar-benar tidak akan bisa menemukan Menma kalau kau tidak menemukannya," Minato tampak menundukkan kepalanya pada ayah Sakura yang tampak sedikit salah tingkah bukan hanya karena bertemu dengan sang Hokage tetapi juga karena sang Hokage sampai menundukkan kepalanya.

"Tidak apa-apa Hokage-sama, senang sudah membantu anda," Kizashi tampak membungkuk juga. Minato tersenyum dan menoleh untuk melihat keadaan anak-anaknya. Menma masih tertidur sementara Naruto juga tertidur dengan Sasuke dan Sakura yang menungguinya.

"Sasuke-kun, apakah orang tuanmu tahu kalau kau dan Naruto mencari Menma?"

Tidak menjawab adalah satu jawaban yang bisa ditangkap oleh Minato kalau Sasuke tidak mengatakan pada Itachi ataupun orang tuanya kalau ia berada disini bersama dengan Naruto.

"Sasuke, apa yang kukatakan tentang tetap berada di rumah bersama dengan Naruto?" Sasuke menoleh untuk menemukan Itachi yang muncul sambil menyilangkan tangannya. Sasuke hanya tersentak dan Itachi menghela nafas sebelum membungkukkan tubuhnya di depan Minato dan Kushina, "maaf karena aku tidak memperhatikan mereka berdua Hokage-sama…"

"Tetapi aku tidak mungkin membiarkan Naruto sendirian mencari kakaknya," terkadang Minato dan Itachi benar-benar kagum karena Naruto dan juga Sasuke bisa berbicara dengan cukup lancar pada usia mereka yang baru saja menginjak 2 tahun, "toh kami tidak apa-apa…"

Itachi mendekat dan mendorong dahi Sasuke dengan jari telunjuk dan tengahnya yang disatukan, seperti yang sering dilakukan olehnya pada Sasuke.

"Bagaimana kalau tadi ternyata musuh yang menculik Menma? Kami tidak bisa direpotkan oleh dua orang bocah yang juga ikut diculik karena keisengan mereka kau mengerti?" Sasuke hanya menggerutu pelan dan mengangguk memegangi dahinya.

"Lalu kenapa Naruto bisa pingsan dan demam seperti ini?"

"Aku baru saja memberikan test pada Naru-chan sensei," Minato menoleh dan menemukan Rin yang berjalan masuk dan menghampiri sang Hokage, "sepertinya ini karena aliran chakra Naruto yang kacau dan membuat antibody tubuhnya menjadi lemah."

"Apakah ini ada hubungannya dengan—" Kushina berbisik karena saat itu ada Kizashi dan juga Sakura. Melihat kalau pembicaraan di tempat itu menjadi serius, Kizashi tampak menggaruk kepala belakangnya sebelum berjalan dan menggendong Sakura.

"Baiklah Hokage-sama, saya undur diri dulu. Karena istri saya sudah menunggu di rumah," Kizashi membuat alasan seperti itu walaupun sebenarnya Mebuki Haruno tidak masalah kalau ia berada dalam situasi seperti ini.

"Sampai jumpa Sakura…" Sakura tampak sedikit tersentak saat Sasuke tersenyum padanya. Dan saat itu juga wajahnya benar-benar memerah dan membenamkannya di bahu ayahnya untuk menyembunyikannya. Minato dan juga yang lainnya tampak melihat reaksi itu dan ber 'hooo' ria.

"Kau masih terlalu kecil untuk memiliki kekasih ototou…"

"H—Huh? A—aku tidak berpacaran dengan Sakura nii-san! Aku dan Naruto berteman dengannya, hanya itu—" Sasuke tampak menatap Itachi yang menahan tawanya saja. Minato yang mendengar kalau Naruto berteman dengan anak perempuan itu hanya tersenyum. Ia mengira kalau semua anak di desa yang tidak memiliki klan tidak berani untuk berteman dengan Naruto—namun sepertinya salah.

"Kizashi, kalau kau tidak keberatan kau boleh mengajak anakmu untuk sesekali bermain dengan Sasuke dan juga Naruto. Kakashi dan juga yang lainnya akan menjaga mereka, ah atau Mebuki-san bisa berkumpul dengan Kushina dan juga yang lainnya," Kizashi tampak sedikit terkejut, dan sepertinya Sakura memang menginginkan itu.

"Terima kasih Hokage-sama, istri saya akan benar-benar sangat senang dengan undangan itu."

Minato tersenyum dan mengangguk, Sakura melambaikan tangannya pada Sasuke saat ayahnya mengajaknya untuk pergi dari sana. Saat itu, Itachi yang tampak mengetahui kalau situasi akan menjadi gawat menekan bagian belakang leher Sasuke (yang saat itu tidak awas dengan apa yang dilakukan kakaknya) hingga ia pingsan tidak sadarkan diri.

"Terima kasih Itachi," Minato yang memberitahukan tentang keadaan Menma pada Itachi karena ia adalah sahabat dekat Menma membiarkan Itachi mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Dan Itachi hanya mengangguk.

"Sebenarnya kenapa aliran chakra Naruto sampai sangat kacau hingga ia mengalami demam?"

"Apakah ada hubungannya dengan Kyuubi?" Minato tampak memegang dahi Naruto yang terasa seperti terbakar itu. Rin memakai chakra medisnya untuk perlahan menurunkan suhu tubuh Naruto walaupun tidak secepat yang biasa ia lakukan.

"Ada kemungkinan seperti itu, tetapi Kyuubi tidak sampai mengontrol tubuhnya, karena Kizashi mengatakan kalau Naruto pingsan begitu saja, lagipula Sasuke tidak terluka sama sekali," semua yang ada disana hanya mengangguk saja, "mungkin Naruto tidak sengaja menggunakan chakra Kyuubi saat mendengar Menma pergi dari rumah setelah sebelumnya keadaan Menma terlihat aneh."

"Apakah tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengatur kembali fuin yang dipasang oleh Kirigakure, Hokage-sama?" Minato menoleh pada Itachi yang tidak terlalu menunjukkan ekspresi, namun bisa terlihat kalau ia sangat cemas dengan keadaan sahabatnya itu.

"Aku tidak akan berhenti berusaha Itachi, percayalah…" Itachi hanya mengangguk dan pergerakan tubuh Naruto membuat semuanya menoleh untuk menemukan Naruto yang membuka matanya dan tampak sangat lelah.

"Hu—h? Tou-chan, kaa-chan?"

"Bagaimana keadaanmu?" Minato tersenyum dan mengusap kepala Naruto dengan lembut, "aku jarang melihatmu sakit seperti ini kau tahu?"

"Kau akan benar-benar dihukum karena pergi begitu saja tanpa berfikir anak muda," Kushina tampak seperti terlihat marah namun Naruto hanya mengangguk karena memang ia yang salah dengan tindakannya yang mungkin akan membocorkan rahasia kalau mereka berasal dari masa depan.

"Soalnya, Menma-nii tiba-tiba saja hilang, aku hanya cemas padanya—bagaimana keadaan nii-chan?!" Naruto yang baru menyadari perkataannya langsung berdiri dan itu membuatnya merasa pusing dan hampir jatuh kalau Rin tidak segera menangkap tubuhnya.

"Ia baik-baik saja, beruntung temanmu menemukannya eh?"

"Ah benar juga, lalu dimana Sakura-chan?" Naruto menoleh kekiri dan kekanan namun tidak melihat Sakura.

"Sudah pulang, kenapa apakah kau juga menyukai anak perempuan itu?"

"Tidaaak, aku masih berusia 2 tahun tou-chan!" Minato hanya tertawa sekaligus bersyukur karena anaknya tidak dewasa sebelum waktunya.

"Ugh—berisik…" suara itu membuat semuanya menoleh untuk mendapatkan Menma yang tampak kacau namun terlihat sudah sadarkan diri sedikit demi sedikit, "huh? Dimana—"

"Menma, kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu?" Kushina yang pertama kali mendekati Menma dan tampak mencoba untuk melihat keadaan anak sulungnya itu. Menma yang terakhir kali mengingat dirinya mencoba untuk kabur tampak membulatkan matanya dan mundur dari tempatnya, "Menma?"

"Aku tidak ingin berada di dekat kalian…" semuanya menoleh dengan tatapan bingung beberapa saat, "aku berbeda dari kalian semua. Aku adalah monster dan—dan kalau aku mendekati tou-san, kaa-san dan Naruto aku akan melukai mereka. Aku tidak seharusnya ada disini…"

"Menma apa yang kau katakan?"

"Seharusnya saat itu tou-san membunuhku saja bukan? Aku bisa saja kehilangan kendali Sanbi dan membunuh yang lainnya!"

"Menma, tetapi—" Kushina mencoba untuk menenangkan Menma, namun matanya menangkap Naruto yang tampak mencoba untuk bangun dan berjalan kearah Menma yang ada di atas tempat tidur. Ia mendekat dan memegang pakaian rumah sakit Menma yang membuat Menma menatap Naruto dengan heran.

"Menma-nii bukan monster, bukankah aku selalu bersama dengan Menma-nii? Tetapi aku tidak terluka yah hanya sekali kemarin tetapi tetap saja Menma-nii bukan yang membuatku terluka," Menma menatap Naruto yang juga menatapnya dengan tatapan cemas, "sampai kapanpun Menma-nii adalah kakakku bukan monster! Kalau monster itu mengganggu Menma-nii lagi aku akan membantu Menma-nii-chan untuk melawannya dan mengusirnya agar tidak mengganggu nii-chan!"

Naruto mengepalkan tangannya ke atas dan tampak bersemangat saat mengatakan hal itu. Minato dan Kushina tampak menahan tawa melihat bagaimana polos dan lucunya Naruto saat mengatakan hal itu, begitu juga dengan Itachi dan Rin.

"Naruto…"

"Tou-chan akan membantu kakakmu untuk membuat monster itu tidak mengganggunya lagi," Minato mengedipkan matanya pada Menma yang tampak membulatkan matanya. Namun pada akhirnya ia menghela nafas dan tersenyum sebelum mengacak rambut Naruto.

"Terima kasih Naruto…"

"Nii-chan tidak akan meninggalkanku bukan?"

"Tentu, sampai kapanpun…"

To be Continue

Swete, beneran deh akhir-akhir ini me ga bisa sama sekali mikir ide D: maaf ya yang sudah nunggu (sangat) lama untuk ffic ini, masih adakah yang sudi buat bacanya? :)

Disini sebenarnya me cuma mau nyambungin Naruto sama Sasuke sama Sakura kok, seperti Naruto dan Sasuke, Sakura juga bisa pakai chakra medisnya walaupun ga terlalu banyak ;) dan sedikit scene fluffy family antara Menma dan juga Naruto yang semoga saja tidak membosankan :D

Dan sebagai hasil dari review, kami memutuskan kalau :

Guru Jounnin Menma + Itachi itu Uchiha Obito

Orang ketiga di tim Jounnin mereka itu Inuzuka Hana

Makasih buat yang sudah kasih saran untuk dua hal itu :D hope u enjoy this story~

Oke minna Mind to Review? Review anda adalah semangat saya untuk menulis :D