Beautiful Pain © The Bloody Phoenix

Disclaimer: The Characters on this fanfiction are belongs to God, SM Entertainment, their family and them self.

Casts: Choi Siwon, Cho Kyuhyun, etc.

Pairing: WonKyu (Choi Siwon x Cho Kyuhyun)

Genre: Hurt/Comfort, Angst, Romance, Drama.

Rated: T

Warning: Boy x Boy/Shounen ai, OOC, a story from the beginner author, a Chliché plot, typo(s).

Summary: Kyuhyun berusaha untuk menikmati cintanya yang bertepuk sebelah tangan dalam sebuah hubungan tanpa status yang jelas bersama Siwon. Seberapa pun kerasnya ia mencoba untuk merasa baik-baik saja, rasa sakit itu selalu saja menghampiri.

Hope you guys enjoy the story,

Don't like don't read please~

. . .

.

Ini adalah aku, seorang lelaki yang teramat menyedihkan.

Aku Cho Kyuhyun, manusia paling bodoh yang memiliki kisah romansa paling tidak beruntung di dunia.

. . .

Delapan tahun lalu aku masih berstatus sebagai seorang mahasiswa perguruan tinggi ternama di Seoul. Di tempatku menuntut ilmu, aku bertemu seseorang yang berhasil memikat hatiku, ia adalah teman satu jurusanku. Namanya Choi Siwon, sesosok pria tampan, pintar, juga berwibawa pujaan setiap kaula muda. Aku benar-benar jatuh hati padanya.

Suatu masa, Tuhan mempertemukan kami dalam ketidak sengajaan. Kami berbincang-bincang hingga akhirnya kami bisa dekat dan menjadi teman akrab. Ia adalah tipikal orang yang sangat sempurna, membuat hati semakin tak karuan saat bersamanya –entah itu karena aku gugup atau pun merasa minder karena diriku tak sesempurna dirinya.

Waktu tak terasa cepat berlalu, kami telah resmi berhubungan sebagai sepasang sahabat. Semakin lama aku bersama dengannya, semakin besar pula rasa sukaku padanya yang mungkin kini telah benar-benar berubah menjadi cinta. Pada saat rasa didadaku semakin memuncak, kami telah terjebak dalam lingkar takdir Tuhan.

Kami menyatu dalam sebuah ciuman. Kami pun menyatu dalam sebuah labirin takdir tak berujung.

Entah siapa yang memulai, ciuman itu terjadi begitu saja –antara aku dan dia. Tak ada kata cinta, hanya sebuah senyum tipis yang ia berikan padaku.

"Aku tahu kau menyukaiku"

Itulah yang ia katakan setelah itu, membuatku malu setengah mati. Tapi ia tidak marah saat mengetahui aku menyukainya, ia malah membiarkan aku terus berada disampingnya. Tanpa sadar kata-kata cinta itu pun mulai sering terlontar jujur dari bibirku, ia tak pernah merasa risih atau pun jijik, ia hanya tersenyum membalas perkataanku.

Bertahun-tahun aku terjebak dalam hubungan yang tak lagi bernama itu bersama Siwon. Kami saling menyayangi, mengasihi, bermanja, bahkan saling mencumbu –tapi tanpa adanya cinta yang sempurna. Hanya ada aku yang mencintainya secara sepihak, tak ada balasan yang berarti akan rasaku darinya meski waktu telah berlalu banyak –sejauh ini ia hanya menyayangiku sebagai keluarga. Itu saja.

Namun meski begitu, rasa cintaku terus saja bertambah, entah sampai kapan. Aku tidak keberatan dengan hal ini, dengan mencintainya yang menyayangiku, itu cukup bagiku. Selama aku masih bisa menaruh perasaanku padanya, semua terasa baik. Mencintai seseorang bukan berarti harus memiliki dirinya seutuhnya bukan? Terdengar munafik juga naif memang, tapi kurasa itu memanglah sesuatu yang dapat kubenarkan setelah aku mengalaminya sendiri.

Aku benar-benar mencintainya, hingga aku mau untuk mengorbankan segalanya. Tetapi namanya cinta yang bertepuk sebelah tangan selalu ada saja kesakitannya, hal itu juga kurasakan –sering sekali malah- beruntung saat itu aku masih bisa menanggung sakitnya.

Hingga suatu waktu ia mengatakan sebuah kejujuran yang teramat pedih padaku.

Hal itu sungguh-sungguh membuatku seakan terlepas dari jiwaku sendiri.

Sakit..

STILL A PROLOGUE

TO BE CONTINUED

A/N: Helloooow everybody~~ I'm back! :3 Hohoho, kali ini saya datang membawa sebuah fanfic yang tidak jelas ini :D Mohon maaf ya apabila dalam prolog kali ini ceritanya masih terasa kabur. Maklum, ff ini langsung ditulis dari hasil kegalauan(?) saya dan langsung saya publish disini. Chapter prolog ini juga tidak saya baca ulang, jadi mohon maaf apabila banyak typo yang bertebaran :)) Jika ada yang berminat untuk membaca kelanjutannya, silahkan nantikan chapter selanjutnya ya.

Thankyou so much for reading!

Sign,

The Bloody Phoenix