Chap 5

Warning : Typo(s), OoC, Bikin Mual dan banyak lagi kejanggan-kejanggalan yang ada disini.

Kilas Balik Chap Sebelumnya

Kyuhyun menarik tangan yesung hingga dada namja manis itu menempel dipunggung kyuhyun. Karena kondisinya yang sudah terlanjur lemah yesung tak bisa menolak saat kyuhyun sudah mengangkat tubuh mungilnya yang telah dikunci erat oleh kyuhyun " Jangan keras kepala," Gerutu kyuhyun sebal seraya membawa tubuh yesung bersamanya. " Mianhe," Balas yesung lemah dengan kepalanya yang sudah menempel dipunggung kyuhyun.

" Apa yang kau sembunyikan dariku yesung!" Kyuhyun hanya membathin, dia harus tau apa yang sebenarnya terjadi dengan yesung fikirnya.

Enjoy ^^

.

.

.

.

~Yewon Forever~

Yesung pingsan selama perjalanan menuju kerumahnya tanpa kyuhyun tau. Karena selama di bus umum yang Kyuhyun tau yesung itu tengah tertidur pulas. Ketika bis berhenti yesung tak kunjung bangun, melihat wajah yesung yang begitu tenang akhirnya kyuhyunpun tak tega membangunkan namja manis itu dan memilih untuk menggendong yesung sampai kerumahnya.

Langkah Kyuhyun terhenti didepan pintu rumah yesung, dia menoleh sedikit lalu mendesah berat " Kenapa dia tidak bangun juga" Gumamnya, Kyuhyun menggerakkan bahu kanannya yang jadi tumpuan dagu yesung " Yesung-ah kita sudah sampai dirumahmu" Bisiknya lembut.

Mungkin yesung terlalu lelah hingga tertidur pulas seperti ini fikirnya. sekali lagi ia mendesah " Sebaiknya kubawa kerumahku saja, kasihan jika ia kubangunkan. Sepertinya dia sedang kurang sehat" Akhirnya kyuhyun memutuskan untuk membawa yesung kerumah keluarga Cho yang lokasinya hanya beda beberapa rumah dari rumah yesung.

Rumah megah berlantaikan marmer. Ada beberapa maid yang hilir mudik disana.

Seorang namja berpakaian Formal menghampiri Kyuhyun dengan langkah tergesa-gesa " Tuan muda, siapa yang anda bawa?" Tanya namja paruh baya itu pada Kyuhyun.

Kyuhyun menghentikan langkahnya dan menole malas pada namja yang berstatus sebagai kepala pelayan dirumah mewahnya ini " Dia temanku" Jawabnya " Siapkan makanan untuknya, dia sedang sakit" Setelah menyelesaikan ucapannya kyuhyun kembali melangkah membawa yesung Kekamarnya.

Dibaringkannya tubuh yesung diatas ranjang perlahan dan hati-hati lalu ia beranjak menuju meja belajarnya dan segera berinisiatif menghidupkan laptop untuk mencari informasi tentang apa yang tadi ia temukan, milik yesung yang yesung katakan hanya permen.

Tangannya aktif mengetikkan nama yang tertera di botol kecil itu dan tak lama kyuhyun menemukan sesuatu yang mencengangkan. Matanya nanar menatap layar laptop yang menerangkan kalau obat itu adalah obat untuk penderita kanker, Astaga~~

Kyuhyun meremas dadanya yang terasa nyeri. Namja manis itu, yesung ternyata sakit parah. Entah kenapa dia merasa tidak rela jika yesung menderita penyakit seperti itu. Ia takut kehilangan yesung, dan tanpa ia sadari ia menangis " Kenapa Harus yesung, Tuhan" Bathinnya miris.

.

.

.

~Yewon Forever~

.

.

.

Sudah hampir jam delapan malam siwon masih berada dirumah yesung. Tanya kenapa namja tampan itu bisa masuk kerumah kekasih hatinya tersebut? Tentu saja karena siwon memiliki kunci cadangan rumah itu.

Berkali-kali ia menghubungi ponsel yesung tapi yang menjawab adalah mesin penjawab. Puluhan pesan singkat ia kirimkan namun tak ada satupun yang ia balas.

Siwon cemas, fikirannya kacau karena yesungnya tanpa kabar. Sebenarnya kekasihnya ada dimana?

.

.

.

~Yewon Forever~

.

.

.

Perlahan yesung membuka mata dan mendudukkan dirinya. Matanya tertuju mengitari sekitar kamar yang sama sekali tak ia kenali, ini bukan kamarnya. Dia dimana sekarang?

" Kau sudah bangun?"

Yesung menoleh ketika suara kyuhyun menyapanya. Namja tampan itu menghampiri yesung dengan sebuah nampan berisikan semangkuk sup ditangannya.

" Kyu, aku dimana?"

Kyuhyun tersenyum seraya mendudukkan dirinya disisi ranjang. Tangannya terulur menyibak poni yesung yang sedikit lembab karena sisa peluh " Ini dikamarku. Kau pingsan hampir seharian " Balasnya lembut " Kau pasti lapar, ini Kubawakan makanan untukmu"

Yesung mengerjab bingung karena sikap kyuhyun yang tidak biasa. Kyuhyun begitu lembut dan ini benar-benar aneh "Kyu kau kenapa?" Yesung sekali lagi bertanya.

Kyuhyun mengernyit lalu setelahnya ia tersenyum lagi " Memangnya aku kenapa?" Jawabnya berusaha bersikap tenang " Sudahlah jangan berfikiran yang tidak-tidak, kau harus makan. Aku tak mau kau sampai sakit, yesung" Kyuhyun mulai menyendok sup dan mengangsurkannya di ujung bibir yesung.

Yesung tak langsung menerima suapan itu, dia malah asik memandangi wajah kyuhyun yang seperti menyembunyikan sesuatu dan yesung bisa membaca itu dari mata kyuhyun.

" Kenapa melihatku seperti itu huh? Ah iya kau pasti sedang mengagumi ketampananku iyakan?" Kyuhyun mencolek dagu yesung berniat menggodanya.

Yesung melengos seraya memutar jengah bola matanya " Huh, percaya diri sekali" Dengusnya sebal. Sesaat kemudian ia kembali menatap dalam mata kyuhyun masih mencari sesuatu didalam sana" Kyu," Panggilnya lembut.

" Ne?"

" Kau tidak sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?"

" Tidak ada"

" Kau temanku kyu, teman terbaikku dan kuharap tak ada yang disembunyikan diantara kita"

Kyuhyun membalas dalam tatapan mata yesung ' Kau yang menyembunyikan penyakitmu dariku yesung'

" Kyu!"

" A-ah . Ne yesung, sungguh aku tak menyembunyikan apapun" Kyuhyun tersadar dari lamunan sesaatnya " Dan kuharap kau juga tak menyembunyikan sesuatu apapun dariku" Balasnya mantap.

Yesung menghela nafas lalu mencoba tersenyum sebaik yang ia bisa.

" Sudahlah, sekarang kau harus makan dan habiskan sup ini mengerti" Kyuhyun menyendok lagi lagi sup yang sudah hampir dingin tersebut.

Yesung merebut sendok dari tangan kyuhyun " Aku bisa makan sendiri " Rajuknya dengan bibir yang terpout sempurna.

Kyuhyun terkekeh melihat raut yang begitu menggemaskan itu, tangannya terulur mengacak rambut yesung " Kau ini" Kekehnya geli Karena raut wajah yang yesung tunjukkan benar-benar terlihat menggemaskan.

.

.

~Yewon Forever~

.

.

.

Kyuhyun mengantarkan yesung sampai didepan pagar rumahnya. Karena jarak rumah mereka tak terlalu jauh mereka memilih untuk berjalan kaki, padahal kyuhyun tadinya menawarkan untuk mengantar yesung dengan mobilnya tapi yesung menolak.

" Gamsahamnida Kyuhyun-ah. Sampai jumpa besok" Yesung membungkuk sebagai salam perpisahannya dengan kyuhyun.

" Ne, sampai jumpa besok. Istirahtlah yang banyak. Oke!" Kyuhyun mengerling lalu pergi meninggalkan Yesung didepan pagar sendirian.

Yesung menghela nafas panjang lalu memutuskan untuk membuka pagar lalu masuk kehalaman rumahnya. Ketika ia telah sampai didepan pintu dahinya mengernyit. Kenapa rumahnya terang sekali? Segera ia memegang knop pintu dan ketika hendak memutar kunci ternyata pintunya sama sekali tidak terkunci membuatnya semakin bingung.

Klek

Siwon langsung beranjak dar i sofa saat mendengar suara pintu yang terbuka.

" Hyung" Raut yesung langsung berubah ceria karena ternyata siwon yang berada didalam rumahnya. Segera ia berlari kecil menghampiri siwon hendak memeluk kekasih hatinya tersebut namun siwon menolaknya dengan bersidekap.

Raut wajahnya datar dan sepertinya namja tampan itu tengah menahan kesal " Dari mana saja jam segini baru pulang huh?" Tanya nya dengan nada mengintimidasi.

Yesung langsung merunduk takut, ia tak berani membalas tatapan siwon yang begitu tajam untuknya. Dia harus menjawab apa? Dia tak biasa berbohong.

" Jawab hyung yesung!" Sambung siwon dengan nada geram, giginya bergemeretak saking kesalnya karena yesung masih diam terpaku dihadapan dirinya saat ini. Matanya ia pejamkan sebentar dan menghela nafas sedikit kasar.

" I-itu ta-tadi!" Yesung tergugu dan gemetar, suaranya terdengar lirih dan sarat akan ketakutan.

" Apa?"

" I-itu" Suaranya semakin terdengar gemetar, dia benar-benar ketakutan sekarang. Ia remas kemejanya sekuat tenaga hingga buku-buku jarinya memutih.

Siwon mendesah berat, menghela nafas panjang lalu setelahnya ia rengkuh tubuh yesung yang gemetar kedalam dekapan hangatnya " Maaf, hyung tak bermaksud membuatmu takut, hyung hanya khawatir baby" Bisiknya lembut seraya mengusap-usap punggung yesung untuk mereda kan ketakutan yang ia alami " Maafkan hyung, ne"

Yesung mengangguk lemah dalam rengkuhan siwon " Mianhe hyung, yesung-ie bersalah hiks. Mianhe"Balasnya terisak kecil. Namja manis itu memang terlalu sensitive dan berperasaan halus.

" Hum, lain kali jangan diulangi lagi arraseo. Hyung hampir mati karena mencemaskanmu. Hyung takut sesuatu yang buruk terjadi padamu sayang!"

"Ne" Yesung mengangguk lagi lalu melingkarkan tangannya ditubuh siwon membalas pelukan hangat sang namjachingu seraya menyamankan posisinya didada bidang siwon " Tidak akan terulang lagi hyung" Bisiknya lirih.

Siwon tersenyum lalu mencium pucuk kepala yesung penuh sayang " Saranghaeyo" balasnya lembut.

.

.

~Yewon Forever~

.

.

.

Siwon memutuskan untuk menginap dirumah yesung karena sudah terlalu larut malam dirinya untuk pulang kerumahnya yang agak jauh dari rumah yesung.

Mereka berbaring diranjang yang sama, sebenarnya ranjang itu hanya bisa menampung satu orang tapi yesung memaksa agar siwon tidur disisinya dan tentu saja siwon menuruti permintaan kekasih hatinya tersebut.

Siwon merengkuh tubuhg mungil yesung, menengelamkan tubuh mungil itu dalam tubuh besarnya hingga tertutup sempurna. Rasanya benar-benar hangat.

" Hyung" Yesung mendongak hingga keningnya menyentuh dagu siwon.

Siwon yang sudah sangat mengantuk hanya menjawab panggilan yesung dengan deheman kecil.

" Aniya, hanya saja aku suka sekali dipeluk seperti ini" Bisik yesung dengan nada manja.

Siwon tersenyum dengan matanya yang masih terpejam dan semakin mengeratkan pelukan posesive nya " Ya sudah, hyung pindah kesini saja bagaimana?"

" Jinjja?" Yesung sekali lagi mendongak cepat. Matanya mengerjab.

" Ne" Angguk siwon semangat.

" Kya...senangnya~~~" Yesung jinkrak-jingkrak dalam posisi berbaringnya, mencium dagu siwon berulang kali sebagai ungkapan kebahagiaannya saat ini.

" Atau kita menikah saja baby"

" Menikah?" Yesung menghentikan pekerjaannya, sengaja ia memiringkan kepalanya seraya berkedip dengan raut yang benar-benar menggemaskan " Tapi kan aku masih kuliah hyung" Ucapnya dengan nada polos khas dirinya.

Mendengar itu siwon memperbaiki posisinya. Ia cubit ujung hidung yesung saking gemasnya " Sepuluh tahun apa tidak cukup hyung menunggumu huh?"

" Ia aku tau~~ tapi kan"

" Baiklah, baiklah. Tunggu sampai kau menyelesaikan kuliahmu setelah itu hyung tidak mau menunggu lagi" Siwon berbicara dengan nada kesal namun masih terdengar lembut ditelinga yesung. Ia membuang wajahnya ke arah lain.

Yesung mendesah, ditangkupnya pipi siwon dengan kedua tangan mungilnya membawa lagi agar wajah siwon menghadap dirinya " Jangan marah" Bisiknya lembut hingga rasa kesal siwon menguap begitu saja.

" Ha~~h! Ya sudah sebaiknya kita tidur" Siwon melepas perlahan tangkuban tangan yesung dipipinya " Besok kau ada kuliah pagikan?" Ia pun memilih untuk tidur membelakangi yesung.

" Hyu~~ng" Yesung memeluk siwon yang tengah membelakangi dirinya, ia mengosok-gosokkan wajahnya di punggung siwon yang begitu lebar dan kekar " Jangan mara~~h" Bisiknya manja.

Mengalah, siwon tak tahan mendengar rengekan itu. Kembali ia balik tubuhnya menghadap yesung. Ia tatap dalam mata namja manis yang begitu ia cintai itu lalu ia tersenyum manis " Siapa yang marah?" Balasnya berbisik.

Yesung menggembungkan pipinya hingga bibir mungilnya mengerucut sempurna " Kalau tidak marah kenapa tidurnya seperti itu?"

Alis siwon terangkat sebelah " Lalu seperti apa?" Godanya.

" Pelu~~k"

Astaga~~ siwon tak habis fikir, ia tertawa kecil dan merengkuh tubuh yesung kedalam dekapan hangatnya. Namjanya ini benar-benar menggemaskan dan sangat manja " Baby"

" Hum?"

" Kau tau?"

" Tau apa hyung?" Yesung mendongak untuk memandang siwon yang masih asik memeluknya.

" Tau kalau hyung sangat mencintaimu"

Yesung tergelak kecil " Tentu saja aku tau"

"Kalau begitu bolehkah, hem~~" Siwon menggigit bibir bawahnya ketika ia ragu untuk melanjutkan apa yang hendak ia sampaikan pada yesung.

" Huh?"

" Bolehkah jika~~~"

" Uhuk, uhuk" Yesung tiba-tiba terbatuk membuat siwon tak melanjutkan kata-katanya " Uhuk, uhuk, uhuk"

" Baby, ada apa?" Siwon merubah posisi mereka menjadi duduk karena cemas yesung yang terus terbatuk-batuk tanpa henti.

" Uhuk, uhuk, uhuk" Yesung pun beranjak dari ranjang karena dadanya semakin sesak dan batuknya tak mampu ia kontrol, siwon pun mengejarnya.

" Baby"

Brugh

" Astaga, Yesung-ie"

Yesung ambruk sebelum sampai kekamar mandi, Siwon langsung meraih yesung yang sudah tergeletak tak berdaya dan ketika ia membalik tubuh yesung ia lihat disudut bibir yesung terdapat sedikit ceceran darah membuat denyut jantung siwon serasa akan berhenti " Sayang, sayang. Yesung, bangun sayang" ditepuk-tepknya pipi yesung pelan namun tak ada yang siwon dapatkan membuat nafasnya semakin tercekat. Sebenarnya yesung kenapa?

Tanpa perlu menunggu lebih lama lagi siwon menggendong yesung. Ia harus membawa yesung kerumah sakit secepatnya. Dia takut sesuatu yang buruk terjadi pada kekasih hatinya.

.

.

.

.

Mr dan Mrs Choi berlari kecil di koridor rumah sakit. Mereka mencari-cari kamar dimana yesung dirawat menurut info yang mereka terima dari siwon beberapa waktu yang lalu.

Mendengar kabar kalau calon menantu mereka masuk rumah sakit membuat mereka menjadi cemasnya bukan main. Karena bagi mereka yesung itu lebih dari sekedar calon menantu tapi sudah seperti anak sendiri.

Klek

" Omo~~ yesung-ie" Mrs choi menghampiri ranjang yesung " Apa yang sakit nak, kenapa tidak bilang pada umma kalau yesung-ie sakit" Diraihnya jemari yesung yang tak terdapat jarum infus lalu ia lekatkan dipipinya.

" Gwenchana umma~~ yesung-ie tidak apa-apa kog" Balas yesung dengan nada lemah " Umma jangan cemas"

" Apa heechul mengetahui tentang penyakitmu?"

Yesung menggeleng lemah " Jangan beritahu chullie hyung umma, jebbal. Sudah terlalu banyak yang dia fikirkan"

" Tapi dia harus tau sayang"

" Aniya~~ Yesung-ie masih kuat umma. Hanya kanker hati stadium satu. Tidak perlu terlalu dikhawatirkan."

" Dan kau juga tak memberitahuku tentang penyakitmu" Sambung siwon datar dengan menyidekapkan kedua tangannya didada " Kau anggap apa aku huh?"

" Hyu~~ng"

" Kau tidak mengatakan apapun soal penyakitmu. Aku seperti seorang kekasih yang tidak berguna, aku" Tanpa siwon sadari air matanya mengalir begitu saja, ia terlalu sakit jika membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini pada yesung mengingat penyakit itu bisa saja membunuh yesung suatu hari nanti.

Yesung beranjak dari posisi berbaringnya hendak menghampiri siwon. Melihat itu siwon pun bergerak lebih dulu menghampiri yesung " Mau kemana?"

" Mau memeluk kekasihku yang sedang menangis" Yesung yang sudah duduk disisi ranjang mengulurkan tangannya menghapus jejak air mata dipipi siwon " Uljjima~~" Bisiknya seraya melekatkan keningnya dengan kening siwon.

Mr dan Mrs Choi saling memeluk melihat pemandangan manis itu.

" Yesung-ie tidak apa-apa kog. Bukankah ada hyung yang selalu menjaga yesung-ie"

" Iya sayang, hyung akan selalu menjaga yesung-ie" Balas siwon mengecup ringan bibir yesung.

Yesungpun tersenyum kecil " Gomawo" Bisiknya lirih yang dibalas anggukan lemah oleh siwon.

.

.

.

.

Ketika kau lemah dan ada orang yang kau cintai disisimu segalanya akan terasa mudah.

Yesung memandangi intens wajah teduh siwon yang tengah teridur di sofa yang berada didalam kamar tempat yesung dirawat. Ia jongkokkan dirinya dihadapan sofa tepat didepan wajah siwon.

Tangannya terulur membelai wajah tampan nan sempurna itu dengan senyum manis yang tersemat di bibir pulm nya " Kekasihku yang tampan" Gumamnya lirih.

Siwon menggeliat kecil karena sedikit risih ada yang meraba-raba wajahnya. Hanya menggeliat tanpa terbangun dari tidur lelapnya.

Merasa karena pergerakan kecil siwon begitu menggemaskan yesung semakin gencar untuk mengganggu tidur siwon. Tangannya telah sampai dibibir bagian atas siwon. Menekan-nekannya sedikit karena bibir siwon begitu kenyal dan lucu menurutnya.

Yesung terkikik tertahan takut membangunkan siwon yang lagi-lagi menggeliat karena ulah jahilnya " Omo~~ tidurnya nyenyak sekali" Ucapnya sepelan mungkin

Siwon mendecak kesal karena merasa tidurnya sangat terganggu tapi niatnya untuk bangun sepertinya benar-benar tidak ada. Dia malah bersidekap dan semakin memperbaiki posisi tidurnya menjadi menghadap badan sofa dan membelakangi yesung.

" Huh," Yesung menggembungkan pipinya ' Kalau tidurnya seperti itu mana bisa diganggu. Dasar kuda! ' Decaknya beranjak dari posisi awal.

Greepppp

Yesung naik keatas perut siwon. Ia dudukkan dirinya tiba-tiba hingga membuat siwon langsung terjaga. Dia berkacak pinggang saat siwon mengucek matanya yang masih sangat mengantuk " Hyung, yesung-ie tidak bisa tidur" Racaunya manja.

" Lalu kalau tidak bisa tidur hyung harus berbuat apa baby, Hoa~~m"

" Ya hyung jangan tidur. Temani yesung-ie saja!"

" Tapi hyung mengantuk saya~~ng!"

Bibir yesung terpout sempurna setelah mendengar celotehan siwon yang terdengar sangat menyebalkan ditelinganya. Ia membuang nafasnya kasar seraya mensidekapkan kedua tangannya didada " Oh jadi begitu. Baiklah tidur saja dan besok pagi saat hyung bangun yesung-ie sudah tidak ada disini lagi"

" Memangnya kau mau kemana baby?" Tanya siwon dengan alis yang menyatu.

" Pulang!" Celetuk Yesung asal membuat siwon melebarkan matanya " Aku bosan disini. Hyung juga tidak menemaniku, jadi sebaiknya aku pulang saja."

" Aish," Siwon memperbaiki posisi berbaringnya menjadi duduk sambil menurunkan yesung dari atas perutnya dan mendudukkan yesung diatas sofa " Baiklah, baiklah hyung temani"

Yesung mendeathglare siwon karena siwon seperti tidak ikhlas menuruti permintaannya " Hah, tidak tulus. Yesung-ie mau pulang saja" Diapun beranjak dari sofa bergerak kembali keranjangnya. Mendudukkan dirinya diatas ranjang membelakangi siwon.

" Hei, kenapa marah huh." Siwon mwnghampiri yesung, memeluk yesung dari belakang dan menenggelamkan wajahnya dicuruk leher namja manis itu " Iya hyung temani! Jangan marah" Bisiknya lembut.

Yesung melirik wajah siwon yang berada dibahu kanannya sekilas lalu membuang wajahnya kearah lain " Huh"

" Ayolah saya~~ng jangan marah" Siwon meraih dagu yesung agar wajah manisnya menghadap siwon.

~Chu~ diraupnya bibir mungil yang tengah terpout itu hingga yesung yang belum siap langsung melebarkan matanya.

Siwon memejamkan matanya tanpa niatan sedikitpun untuk melepaskan tautan bibir nya dengan bibir yesung. Ia malah melumat lembut bibir mungil dan manis itu, melumatnya hingga meninggalkan ceceran saliva di tiap sudut bibir mereka berdua.

Yesungpun tak mampu menolak. Ia biarkan siwon bermain dengan bibirnya dan kedua tangannya meremas sprei ranjang ketika ciuman siwon semakin dalam dan menuntut

Tak nyaman dengan posisi seperti ini siwon membalik tubuh yesung agar sempurna menghadap dirinya tanpa melepaskan pagutannya barang se inchi pun.

Lidahnya mulai menari nari di bibir yesung. Menjilatnya, menyesapnya hingga decakan saliva pun mulai memenuhi Ruang VIP ini.

Tangan yesung berpindah ke bahu siwon. Ia cengkram saat siwon telah berhasil menerobos kedalam mulutnya dan menggelinjang ketika siwon menggelitik langit-langit mulutnya " Eunghhh" Lenguhnya tertahan.

Merasa cukup dengan bibir yesung, siwon berpindah perlahan kedagu dan semakin turun keleher jenjang yesung. Mengecup-ngecup leher jenjang namja manis itu membuatnya menggelinjang geli karena kecupan-kecupan kecil siwon dilehernya.

Siwon mendorong dada yesung agar berbaring diatas ranjang. Tangannya terulur membukan kancing piyama Rumah sakit yang yesung gunakan, ia buka satu persatu secara perlahan dan setelah selesai dia pun beralih turun ke dada yesung yang sarat akan kelembutan yang membuatnya semakin gencar menggesek-gesekkan bibirnya didada yesung.

" H-hyunghhhh" Desah yesung saat siwon mulai menjilati niplenya.

Siwon sedikit mendongak untuk memastikan yesung yang masih begitu menikmati sentuhannya. Lidahnya masih bermain diniple yesung yang sudah mulai mengeras " Nikmati saja baby" Bisiknya parau.

Yesung menggigit bibirnya ketika tangan siwon mulai meraba-bara niplenya yang sebelah lagi dan akhirnya kedua niplenya menjadi bulan-bulanan siwon dan yesung bersumpah dia sangat menikmati itu.

" Euh euh, hyung ehhhhhh" Tangan yesung beralih kerambut siwon, meremasnya saat bibir siwon mulai turun ke daerah perutnya.

" Waeyo baby?" Bisik siwon.

" Ge-geli hyung"

Siwon tersenyum lembut. Dia mengangkat wajahnya lalu beralih naik hingga berada diatas tubuh yesung namun tak sampai menimpanya karena ia menumpukan kedua tangannya diatas ranjang diantara tubuh yesung " Kalau kau belum siap kita hentikan sekarang baby" Gumamnya lembut seraya sebelah tangannya terulur membelai poni yesung yang sedikit berkeringat.

Wajah yesung merona, ia tatap mata siwon dalam lalu setelahnya ia mengangguk lemah. Telihat begitu menggemaskan dimata siwon

" Yesung-ie ku juga sedang sakit. Jadi kita lakukan kalau sudah menikah saja arrachi" Sambung siwon bersabar, yah dia harus lebih bersabar jika ingin melakukan yang lebih dengan pujaan hatinya ini.

Siwon mulai mengancingkan kembali piyama yesung yang tadi ia buka lalu setelahnya ia biarkan yesung tetap berbaring diatas ranjang setelah sebelumnya memperbaiki posisi yesung agar lebih nyaman " Sekarang tidurlah baby, sudah malam" Bujuknya lembut.

" Hyung juga tidur disini" Yesung menepuk sisi kosong diranjangnya membuat siwon tergelak karena sesungguhnya tempat tidur itu hanya untuk satu orang.

" Mana bisa baby~~ tempat tidur ini terlalu kecil untuk kita berdua"

Yesung mempoutkan bibirnya " Bisa hyu~~ng. Naik dulu" Perintahnya.

Siwon hanya mampu menghela nafas dan mencoba mengatur posisi agar bisa tidur diranjang yang sama dengan yesung " Sempit sayang, nanti yesung-ie tidak bisa tidur" Bisiknya seraya membelai-belai sayang kepala yesung yang berbaring disebelahnya.

Yesung menggelengkan kepalanya lalu ia miringkan tubuhnya untuk memeluk siwon " Gwenchana, yesung-ie suka seperti ini karena hyung begitu hangat" Bisiknya seraya menenggelamkan wajahnya disada siwon.

" Baikla~~h." Desah siwon. Diapun membalas pelukan yesung dan memberikan kecupan terakhir sebelum tidur di kening yesung. Memejamkan matanya dengan senyum yang terpatri begitu tulus diwajah tampannya.

.

.

.

~ Yewon

.

.

Sudah seminggu Yesung tak masuk kuliah. Dirumah juga tidak ada dan~~ Kyuhyun merasa baru kali ini dia menjadi manusia paling bodoh sedunia karena dia sama sekali tak menyimpan Nomer ponsel yesung.

Dengan mengumpulkan keberanian hingga level tertinggi kyuhyun mengambil langkah untuk menemui siwon karena dia yakin siwon pasti tau yesung ada dimana sekarang.

" Siwon Seonsaenim" Panggilnya ketika mendapati siwon yang berjalan gagah menuju ruang rektor.

Siwon pun menoleh. Matanya terlihat tak suka melihat kyuhyun karena dia tau namja itu adalah benalu yang bisa saja merusak hubungannya dengan yesung. Namun sebagai seorang dosen ia berusaha bersikap profesional. Mengulas senyum sebisanya meskipun didalam hati ingin sekali ia mencekik namja ini karena cemburu " Ada apa kyuhyun-ah" Tanya nya lembut.

" Seonsaenim tau kan yesung dimana? Sudah seminggu dia tidak masuk kuliah, dirumahnya juga tidak ada" Kyuhyun balik bertanya membuat alis siwon menjadi terangkat sebelah karena tebakannya benar. Namja ini benar-benar pengganggu.

" Kau temannya yesung kan?"

" Bukanlah, aku pacarnya" Celetuk kyuhyun asal dengan seringai tipis yang tersemat dibibir tebalnya.

' Namja ini benar-benar ingin kurebus ya' Bathin siwon dengan mengepalkan kedua tangannya " Mwo? pacar. Kau lucu sekali kyuhyun-sshi" Siwon tertawa meremehkan.

" Apanya yang lucu seonsaenim? Aku itu masih muda dan tampan. Aku sangat pantas bersanding dengan yesung bukan malah bersanding dengan ahjussi-ahjussi seperti anda Choi seonsaenim"

' Sepertinya namja ini benar-benar ingin menguji kesabaranku'

Kyuhyun tersenyum namun bagi siwon senyum itu lebih dominan ke arah yang sangat menyebalkan.

" Beri tahu aku dimana yesung. Dia sedang sakit!"

" Dari mana kau tau?" Balas siwon datar.

" Tentu saja dia yang memberitahunya padaku." Bohong, dua kalinya kyuhyun berbohong " Kenapa? dia tak memberitahu anda ne seonsaenim. Hah, kasihan."

Tangan siwon semakin terkepal karena geram. Rahangnya mengeras namun dia tak boleh sampai terpancing. Bocah ini sepertinya sengaja hendak membuatnya marah " Tentu saja dia memberi tahuku, karena aku calon suaminya Cho Kyuhyun-sshi"

Telak! Kyuhyun terperangah karena kalimat terakhir yang siwon ucapkan " Calon suami" Beo nya ketika siwon melenggang pergi meninggalkannya dengan langkah santai dan penuh kemenangan.

'Kena kau' Bathinnya merasa menang.

TBC

Setelah ini saatnya untuk~~ Kabo...rrrrrr

Satu lagi...Mind To review Hehe :p