12/07/2014

Title : As Long As I Have You (sequel of the right path)

Author : Phoenix Channie

Casts : Kim Jongin & Do Kyungsoo (KaiSoo)

Rate : T

Summary : [SEQUEL the right path]Setahun sudah terlewati semenjak insiden Kyungsoo mencium Jongin di depan semua fans. Dan setahun sudah mereka mulai menjalani kehidupan seperti pasangan pada umumnya. Namun, setahun belumlah cukup bagi para fans untuk berhenti mencampuri kehidupan mereka. KaiSoo!

Warning! : ini YAOI alias boys love, typo bertebaran, boring, cheesy, and many more.

.

.

.

Dua orang namja berjalan di tepi sungai Han dengan bergandengan tangan. Salah satunya berwajah imut dan bertubuh kecil tengah memakan es krim vanila. Dan seorangnya lagi yang berwajah tampan dan bertubuh lebih besar dan tinggi tengah menikmati es krim cokelat sambil memandangi wajah ceria namja di sebelahnya. Mendapati namja tinggi itu tengah menatapinya, si mungil menarik sudut bibirnya membentuk sebuah smirk.

"Hei, kau menatapiku." Godanya. Namja tampan berkulit gelap itu terkekeh melihat sifat kekasihnya ini. Bagaimana namja sepolosnya bisa terlihat menggoda dengan tatapan nakal seperti itu?

"Nde, aku menatapi bibirmu. Memang kenapa, tidak boleh?" tanyanya dengan mengusak surai merah sang kekasih. Namja itu menangkap tangannya dan memukulnya. Menggerutu tentang betapa sulitnya ia menata rambutnya pagi ini.

"Ya kau berhak untuk itu, tuan Kim." Balasnya kembali memakan es krimnya. Namja tampan itu kembali menggandeng tangannya, dan meremasnya.

"Aku berhak atas segalanya, Nyonya Kim." Ujarnya tersenyum lembut. Namja mungil itu memalingkan wajahnya yang dihiasi semburat merah. Ia tak mau kekasihnya yang tampan itu menggodanya di depan umum. Ia memperhatikan sekitar, melihat jika ada orang-orang yang memperhatikan mereka.

"Eh, itu bukannya D.O dan Kai?"

"Ah benar! Pasangan artis yang mengumumkan diri mereka gay saat konser itu bukan?"

"Ahninde, mereka mengumumkan bahwa keduanya telah menikah!"

"Euh, jinja? Padahal dulunya aku fans mereka."

"Haha aku juga. Sungguh mengecewakan."

Kyungsoo tersenyum kecut. Tentu saja, siapa yang tak mengenali mereka? Mengingat kehebohan yang mereka buat setahun yang lalu. Namun berkat itu, sekarang mereka bisa berjalan bergandengan seperti pasangan lainnya bukan?

Jongin bisa melihat perubahan ekspresi anaenya itu. Sebenarnya ia juga mendengar pembicaraan tiga orang yeoja barusan. Ia sudah terbiasa dengan berbagai bentuk penolakan atau hinaan dari masyarakat. Semenjak konser terakhir mereka, telah banyak rintangan yang dilalui keduanya. Mulai dari pers, fans yang berpindah ke antifans, dan masyarakat yang awalnya tak mempedulikan berubah menatapi mereka. Dan beberapa ada yang tidak terlalu mempermasalahkan atau netral. Dan beberapa ada juga yang mendukung mereka, kebanyakan berasal dari fans luar Korea.

Setahun penuh telah mereka lalui dengan berbagai hal. Setidaknya masyarakat dan media tidak segencar dulu memberitakan hubungan mereka. Tapi, sepertinya waktu satu tahun belum cukup untuk mengalihkan sepenuhnya perhatian pubilk. Hallyu Star tak akan semudah itu hilang dari pemberitaan, mengingat mereka pergi dengan berita mengejutkan.

Slerrp

"Es krimmu mencair, Soo Soo." Setelah menjilati lelehan di tangan Kyungsoo, namja berkulit tan itu mengecup pipi anaenya seraya tersenyum lembut. Jongin selalu berhasil membuat moodnya membaik.

"Kau jorok, Jonginnie!" ujar Kyungsoo tersenyum jahil, berpura-pura mengusap bekas bibir Jongin di pipinya.

"Yak, jadi kau mau bilang bibir seksiku ini kotor, begitu?" Jongin mengerucutkan bibirnya, tak terima dengan penuturan Kyungsoo.

"Geure, ada bakterinya." Ujar namja imut itu seraya menjulurkan lidahnya.

"Awas ya!" Setelahnya Jongin berlari mengejar Kyungsoo di depannya. Ia lebih suka anaenya terlihat kekanakan begini, daripada memasang wajah sedih. Peduli apa dengan dunia; asalkan mereka bisa bersama selamanya, dijauhipun tak masalah. Kyungsoo adalah hidupnya, ia tak butuh orang lain untuk bernafas. Kyungsoo adalah semua yang ia butuhkan.

"Hei, jangan cemberut begitu, baby." Jongin berusaha membujuk Kyungsoo yang tengah merajuk.

Namja bertubuh kecil itu tidak memakai apa-apa kecuali boxer yang mengantung rendah di pinggang kecilnya. Tubuhnya basah dari ujung kaki hingga ujung rambut. Terimakasih pada nampyeon tampannya yang tak sengaja membuat Kyungsoo tercebur ke sungai Han tadi. Dan sekarang mereka berada di bilik ganti sebuah mall dengan baju pilihan Jongin.

"Ayolah Kyungie, jangan marah begitu. Aku kan sudah minta maaf, aku tidak sengaja, baby." Kyungsoo tetap tak mau merubah wajah cemberutnya. Bagaimana ia tak akan marah? Jika saja Jongin tidak menggiring dirinya ke dalam mall dengan pakaian basah yang sangat menempel di tubuhnya; Kyungsoo tak akan semarah ini. Jongin membuatnya menjadi pusat perhatian selama perjalanan masuk ke bilik. Padahal akan lebih bijak jika Jongin menyetop taksi dan pulang untuk ganti baju, bahkan mandi.

CUP

"Ayolah chagie, apa itu belum cukup untuk mendapatkan maafmu?" bujuk Jongin seraya melepaskan boxer Kyungsoo. Ingat tubuh namja mungil itu basah seluruhnya? Jongin tidak bermaksud mesum. Mungkin.

"B-baiklah aku maafkan..." ujarnya dengan pipi yang merona. Walau pernikahan mereka telah berjalan selama 6 tahun, Kyungsoo masih saja merasa gugup jika berhadapan dengan Jongin –berhadapan dalam kondisi naked. Jongin tersenyum senang, mengecup berkali-kali bibir kissable kyungsoo disertai gumaman 'Gomawo Yeobo'. Namja cantik itu mau saja berlama-lama di bilik itu dengan Jongin yang mengecupi bibirnya berulang-ulang. Namun, tubuhnya yang menggigil berkata lain.

"Jonginnie-aku-kedinginan." Ujarnya terputus-putus disela kecupan Jongin. Namja tampan itu segera menjauhkan diri, dan baru sadar jika Kyungsoo tengah naked, tentu saja ia kedinginan. Tunggu, naked?

"Aku bisa menghangatkanmu jika kau mau~ " ujarnya dengan seringaian berbahaya. Menatapi tubuh mungil Kyungsoo dengan tatapan lapar. Dan oh~ betapa montoknya bokong anaenya ini. Bokong seksi yang enak untuk di-

"Sini, biar kupakai sendiri!" seakan bisa membaca pikiran Jongin yang merambat kotor, Kyungsoo segera merebut pakaian dari tangan Jongin dan memakainya. Sebelum namja berkulit tan itu menyerangnya di bilik ganti. Hell, itu lebih memalukan lagi jika ada yang mendengarmu. Oh siapa yang tak akan mendengar? Kyungsoo adalah orang yang suka 'bersuara keras' saat ML.

Kyungsoo berusaha memasukkan kedua tangannya ke dalam kaos t-shirt itu, namun kesusahan. Kai yang melihat anaenya kesusahan malah tertawa renyah. Dengan usil ia mendekat pada Kyungsoo dan menjilat nipplenya. Kyungsoo yang terlonjak kaget segera melepaskan kembali kaosnya. Ia memukul lengan Jongin dengan keras, wajahnya sudah semerah tomat. Jongin hanya tersenyum lebar menampakkan deretan gigi rapinya.

"Kajja, kita beli celemek Pororo yang kau inginkan itu, Soo." Ujar Jongin setelah membantu Kyungsoo memakai kaosnya. Namja bersurai merah itu mengangguk senang.

"Celemek Krong juga?" tanyanya dengan mata belo yang berbinar penuh harap.

"Bagaimana ya?"ujar namja tampan itu berpura-pura berpikir keras. Mereka telah keluar dari bilik, dan membayar untuk pakaian Kyungsoo.

"Jebal~ Aku ingin melihat kau memakainya, yeobo~" Kyungsoo memberikan tatapan –anak hilang- dengan doe eyesnya yang indah. Dan Jongin bukanlah siapa-siapa untuk menolak keinginan waifeunya yang menggemaskan satu ini. Yah, tatapan itu selalu berhasil memerdaya Jongin dan membuatnya melakukan apapun yang diinginkan sang anae.

Lagipula, ia hanya berpura-pura berpikir. Ia memang ingin mengabulkan keinginan Kyungsoo sejak dulu. Karena ia bisa membayangkan bagaimana namja belo itu akan memeluknya dengan bahagia dan akan memeluknya setiap ia akan menggunakan celemek itu diacara 'memasak bersama' mereka nanti. Hell, ia bahkan membayangkan bagaimana Kyungsoo akan semakin lengket dan mencintainya. Oh ia sangat menyukai hal itu!

Dan jadilah dengan satu anggukan dari Jongin, mereka mengitari mall mencari celemek couple yang Kyungsoo idam-idamkan. Setelah beberapa lama memilih dan beberapa perdebatan kecil seperti,

"Aku ingin yang hitam, Jonginie!"

"Tapi aku lebih suka yang biru!"

"Kalau begitu kau saja yang pakai, biar aku yang hitam."

"Andwae, kau yang pakai. Biar aku yang hitam, Kyungie."

"Mwo? Kenapa begitu?!"

"Karena kau bottom dan aku top." NYUT!

"Apa hubungannya dengan bottom dan top, eoh?!"

"Tentu saja ada, lagipula kau terlihat lebih manis dengan warna biru..."

Akhirnya kedua namja dengan berbagai kontras yang kenatara namun itulah yang menyatukan mereka itu, mendapatkan celemek yang tepat. Mereka berdiri di depan salah satu kasir yang sedari tadi tiada hentinya menscan belanjaan mereka, sembari melirik wajah keduanya secara bergantian. Mungkin yeoja itu mengenali mereka. Namun Jongin dan Kyungsoo tak mempedulikan hal itu, mereka sudah kebal. Itu apa yang mereka pikirkan, sampai Jongin mendengar percakapan para yeoja yang antri dibelakang mereka.

"Hei, bukankah itu Kai?"

"Ommo benar! Kai oppa saranghae!"

Ia membalikkan tubuh dan memberikan senyuman simpul seraya sedikit membungkuk. Salah satu yeoja dibelakang kedua yeoja barusan nampak terkejut saat melihat Kyungsoo yang ikut membalikkan badan, melihat siapa yang meneriaki nama nampyeonnya.

"Itu KyungBITCH!" pekiknya dengan mata melotot seraya menudingkan telunjuknya pada Kyungsoo. Sontak seluruh pasang mata berpaling ke namja belo itu. Beberapa yeoja mulai berbisik dan men-glarenya. Dan beberapa hanya menatapinya tanpa berkedip.

"Nde, itu pelacur murahan yang mencuri Kai oppa dari kita!"

"Yak, beraninya kau berkata begitu! JongWHORE itu yang telah mempengaruhi angel kami!"

"Mwo michinnya? Namja menjijikkan itu kau sebut angel?!"

Kyungsoo merasa seperti dicubit saat ini, namun rasa perihnya sangat kenatara, tak cepat hilang. Selama ini, ia selalu menulikan telinga atas semua cercaan. Namun namja belo itu merasa sudah cukup dengan semua ini, ia terlalu lelah. Kyungsoo menundukkan kepalanya, menutupi cairan bening yang mengalir di pipinya. Apakah mereka tak bisa menjalani kehidupan mereka dengan tenang?

"Kyungie." Kyungsoo bisa merasakan amarah bercampur rasa khawatir dari remasan tangan Jongin. Ia lantas mengangkat kepalanya, menatap cemas pada iris Jongin yang nyata memancarkan amarah dan benci. Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat, membalas remasan tangan sang nampyeon. Ia tak ingin Jongin kehilangan kontrol atas emosinya saat ini. Ia tak butuh penonton yang lebih banyak lagi dari ini.

"SHIKKEURO!*" namun sebelum amarah Jongin meledak, suara menggelegar dari microphone sang kasir menghentikan semua keributan itu. Mereka menatap yeoja yang bahunya naik-turun dengan wajah memerah.

"Jika kalian tidak bisa tenang, aku akan meminta security untuk mengusir kalian." Mendadak semua menjadi tengang seketika. Beberapa yeoja yang tidak terima dengan perlakuan sang kasir pindah ke antrian sebelah, dan bahkan ada yang meninggalkan belanjaan mereka, keluar dari mall seraya memberikan deathglare pada yeoja yang membalas melototi mereka tanpa rasa takut. Dan sebagian yeoja dan namja yang tidak ikut dalam kekacauan tadi, memilih untuk tetap tinggal. Yeoja cantik itu bersmirk ria menyaksikan semua pelanggan menyebalkan itu meninggalkan tempat ini.

"Ugh, mereka semua membuatku tua 2 tahun lebih cepat! Ck." Ujarnya menggelengkan kepala. Namun wajah kesalnya berubah dengan senyuman lebar ketika matanya beralih pada dua orang namja yang menatapnya dengan mata melebar.

"Tak usah dipikirkan ucapan mereka tadi, Kai ssi dan Dyo ssi. Ini, semuanya 2000 won~" ujarnya masih dengan senyuman seraya menyodorkan kantong belanjaan itu ke tangan Kyungsoo.

"Gomawoyeo, atas bantuanmu tadi. Mungkin aku akan menimbulkan masalah yang besar jika kau tidak melakukan hal itu." Ujar Jongin sembari menyodorkan uang pada sang kasir cantik. Kyungsoo juga menggumamkan terimakasih seraya sedikit membungkuk. Yeoja itu tersenyum lembut, menggelengkan kepalanya.

"Gwaenchana, aku memang tidak suka dengan tingkah mereka. Lagipula, aku adalah fans kalian berdua! Awalnya aku DOmestic, lalu setelah kolaborasi kalian di 'Lucky', aku juga menjadi KAura!" ujarnya penuh semangat, seraya meloncat-loncat kecil.

"Sincha?" tanya kedua pasang kekasih itu secara bersamaan. Cukup terkejut dengan fakta bahwa -setelah insiden dimana Kyungsoo menciumnya diatas panggung setelah mengumumkan pernikahan mereka- itu, masih ada fans yang mengidolakan mereka.

Sejak 'hari itu', Jongin dan Kyungsoo memutuskan untuk tidak mengunjungi situs yang terdapat nama mereka didalamnya, apapun itu. Hanya berjaga-jaga untuk menghindari hujatan yang ditujukan kepada keduanya. Jadi mereka tidak pernah tahu bahwa ada fans yang masih menyukai mereka di luar sana. Seperti kasir dengan name tag Victoria ini. Hati keduanya terasa hangat, dan untuk pertama kalinya Jongin dan Kyungsoo bertemu dengan fans yang tersenyum pada mereka, dengan tulus.

"Ehemm, apakah sudah selesai? Kami juga ingin membayar." Ujar seorang yeoja paruh baya dengan trolly penuh barang belanjaan. Tidak bermaksud kasar, karena ia sudah lelah berdiri dan antrian juga semakin panjang. Kyungsoo dan Jongin membungkukkan kepala mereka dalam-dalam seraya bergumam 'Mianhae' berkali-kali. Kemudian keduanya keluar dari Zhang Mall itu, setelah sebelumnya memberikan Victoria tanda tangan mereka. Tentu saja diterima oleh yeoja cantik itu dengan meloncat-loncat bahagia.

.

.

.

"Hey chagie, tentang hari ini... apa kau bahagia dengan kencan kita?" ujar namja tan itu memperhatikan lekat-lekat wajah anaenya dari samping. Namja belo itu tengah sibuk cekikan sambil mengusap tulisan cakar ayam Jongin di gembok yang mereka pasang di hari pertama mereka melalui hidup sebagai sepasang nampyeon dan anae, tepatnya 6 tahun yang lalu. Hari ini adalah kencan perayaan pernikahan keduanya.

"Tentu saja aku bahgia. Kecuali saat dimana kau mendorongku masuk ke sungai Han." Ujar Kyungsoo dengan pout kecil dan glare, pura-pura marah. Jongin tertawa dibuatnya, tidak bisakah kekasihnya ini bertingkah lebih menggemaskan lagi? Ia bisa hilang kendali kalau begini.

"Hei itu tak disengaja. Lagipula aku sudah minta maaf, Baby Soo~"

"Aku serius, apa kau bahagia?"

Kyungsoo tahu apa maksud tersirat dari pertanyaan Jongin. Nampyeonnya ini tidak hanya bicara tentang bahagia tentang kencan hari ini. Tatapan Jongin itu mengisyaratkan sebuah pertanyaan tak terucap, 'Apa kau bahagia bersamaku?' Kyungsoo menghela nafas, beralih kembali menatapi gembok berbentuk segi enam mereka yang unik.

"Kau ingat saat kau memintaku menjadi namjachingumu?" Jongin memiringkan kepalanya dan memilih mengangguk.

"Waktu itu, aku sangat bahagia sekali. Walau aku tahu, kita harus merahasiakan hubungan. Tapi itu tidak masalah, aku sudah tahu resikonya. Dan ketika kau melamarku, aku sudah tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang-orang. Tidak peduli dengan tatapan menghakimi yang akan mereka berikan. Tapi kemudian kau diterima di agency yang berbeda denganku, dan kita akan menjadi seorang idol. Jadi aku merelakan hubungan kita tertutup dari publik. Lagi. Dan sampai 5 tahun yang lalu, kita bisa bertahan. Sampai akhirnya aku memutuskan bahwa semuanya sudah cukup. Dan kita kehilangan fans. Walau itu membuatku sedih. Tapi, hey, sekarang aku bisa menggenggam tanganmu dengan leluasa." Kyungsoo mempraktekkan apa yang ia maksud dengan menggenggam tangan Jongin, yang dibalas sang nampyeon dengan remasan menenangkan.

"Dan apa yang terjadi hari ini bukan apa-apa, setelah apa yang kita lalui selama ini. Selama aku memilki kau dalam hidupku, aku tidak butuh apapun lagi. Nan saranghaeyeo~" tuturnya menampilkan senyuman yang membuat namja tan itu jatuh cinta sekali lagi. Jongin merasakan pandangannya mengabur dan ia bisa merasakan cairan di sudut matanya. Andwae, ia seorang namja! Daripada dengan kata-kata, Jongin lebih memilih menyampaikan apa yang ia rasakan dengan tindakan.

Kyungsoo melebarkan matanya merasakan sepasang benda kenyal melumat bibirnya. Dan namja belo itu menikmati sentuhan benda kenyal yang sudah sangat familiar di bibirnya. Ia membalas setiap kuluman di bibir bawahnya dengan mengemut bibir atas yang manis itu. Baru saja ia ingin memberi akses bagi lidah itu untuk menginvansi mulutnya; saat ia menyadari bahwa Jongin tengah menciumnya di depan semua orang di Namsan Tower. Di depan SEMUA orang!

"Jongin, ini dimuka umum!" protesnya memukul dada bidang sang nampyeon.

"Seingatku ada namja mungil nan seksi yang baru saja mengatakan sesuatu tentang tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain dan tatapan menghakimi mereka." Ujar Jongin dengan mata masih fokus pada bibir ranum anaenya. Kyungsoo mengguman sesuatu tentang 'ciuman dan ucapannya barusan tidak berhubungan', namun tetap membiarkan Jongin melumat bibirnya.

"Jika bersamamu berarti hidup bersembunyi dan menentang dunia... maka aku akan tetap disisimu. Selama aku memilikimu, aku tak keberatan."

END

Shikkeuro = shut up!

Biar nyambung, baca dulu "The Right Path", ne? :D

Maaf atas semua typo dan cerita yang mungkin boring dan cheesy ini. tapi dah ane peringatkan diatas loh~

Thank you for reading my ff anyway! 3