Title: EXO HIGH

Author: Yuka Yutaka and Near Kouyuu

Genre: School, AU, Yaoi, Fantasy, Gaje abal XD

Cast: EXO Membersss~~

Couple: udah tau pan? :P

Chapter: 2/2

Length: twoshoot~

Disclaimer: EXO bukan punya saya, tapi cerita ini punya saya, copy right to SKY HIGH. Ini dari film sky high yang kita ubah sedikit. Hehe… ^^

Warning: YAOI, Boys Love, typos, gaje, abal, gak nyambung, gak ada feel… jauhkan dari anak di atas usia kami lololol *buagh!

Notes: aduh… mian mian miaannn~ buat Taoris Shipper… maafkan kami karena nge-ship ama Kray dan Baekyeol.. huks… huks… *sobs* btw… this one is the last~ hope u like this guys~ :DD

.

.

.

.

EXO HIGH

Yuka Yutaka Near Kouyuu

.

.

.

.

~Two~

.

.

.

Luhan memeriksa pekerjaan rumah Kai lagi. Mereka sedang belajar bersama di kamar Kai. Kai memang paling bodoh kalau sudah berurusan dengan fisika, gravitasi dll. Untungnya kekasihnya adalah seorang ahli fisika dan memiliki kekuatan gravitasi.

"Ah… akhirnya kau mengerti juga Kai-ah…" ucap Luhan puas dan di balas dengan senyum Kai. Luhan kemudian beranjak dari tempat tidur Kai dan meminta izin ke belakang. Kai pun menyiyakan.

Luhan berbelok ke arah yang berbeda. Dia justru berbelok ke ruang rahasia keluarga Kai. Luhan tahu betul password ruangan itu, dan segera memasukinya.

"Gottcha!" ucap Luhan dengan seringai jahatnya saat melihat hal yang paling dia inginkan. Luhan kemudian menelpon Tao dan menyuruhnya cepat datang ke rumah Kim.

"Cepat, lalu hentikan waktunya!" ucap Luhan mengakhiri telepon.

Seketika itu pula, waktu berhenti. Luhan mengerti dari denting jam yang tak lagi berjalan dan dia tahu, Tao, Xiumin dan Chen telah sampai di rumah itu. Luhan segera menolehkan kepalanya melihat 3 orang itu sudah masuk dalam ruangan itu lewat jendela yang berhasil dirobohkan dengan petir Chen.

"Kita mendapatkannya, ayo cepat pergi!" kata Luhan menyuruh 3 orang itu pergi lewat jendela lagi dan keluar menemui Kai. Setelah di luar ruang rahasia itu, Luhan meminta Tao menjalankan kembali waktu.

"Kai-ah… sudah malam. Aku harus pulang ne…" kata Luhan memasuki kamar Kai dan mengambil tasnya.

"Er… baiklah…" Kai pun mengantarkan Luhan keluar rumah.

"Sampai ketemu di pesta, honey…" ucap Luhan mengecup pipi kanan Kai. Kai melongo dibuatnya hingga tak sadar Luhan sudah tidak ada di depannya.

"YES!" teriak Kai.

Sehun yang melihat itu pun segera mengeratkan pegangannya pada tangan Kris dan berjalan melewati rumah Kai. Bertemu pandang dengan 'sahabat'nya itu dan berlalu bersama Kris. Kai melihat Sehun dan Kris bergandeng bersama merasakan sakit di dadanya. Apa yang… dia rasakan?

Kai kemudian masuk dalam rumahnya mengurungkan niatnya untuk ke pesta prom night itu.

"Kau yakin tidak mau datang…?" Tanya D.O begitu melihat anak lelaki satu-satunya itu terbaring di ranjangnya. D.O melangkahkan kakinya mendekati putra kebanggannya itu sambil membawa sesuatu.

"Tidak…" jawab Kai menyembunyikan wajahnya di sela-sela bantal dan gulingnya.

D.O mengusap punggung Kai pelan kemudian meletakkan sesuatu di meja samping tempat tidur Kai. Sebuah album foto.

"Dulu, ayahmu juga mirip sekali denganmu. Tapi… ayahmu lebih putih darimu… heheh" Kai mendengus kesal.

"Ne, kalau kau berubah pikiran kau bisa langsung datang ya… Eomma dan Appa mau pergi dulu. Bye honey…." D.O mengecup pucuk kepala Kai pelan setelah Kai menggumamkan kaya 'iya'.

Setelah sang ibu pergi, Kai bangkit tapi masih berada di atas ranjang nyamannya. Melirik sebentar album foto yang entah mengapa ingin dia buka. Kai melihat album foto itu per lembar. Mengamati foto-foto sambil sedikit tersenyum melihat Suho dan D.O waktu kecil, huwahah,,, bahkan mata D.O masih tetap belo seperti sekarang bahkan lebih belo. Huwahaha! Dan… tunggu! Bukankah ini Luhan? Er~ tunggu!

Kai mengamati betul foto itu. Ah.. paling itu foto ibunya. Tapi! Tidak… Kai pernah melihat ibunya waktu dia dan Luhan bersama ke rumahnya untuk belajar fisika. Artinya… foto ini adalah…

Kai segera beranjak dari kamar menuju ruang rahasianya. Menekan tombol password dan melihat jendela yang terbakar seperti habis di sambar petir. Kai panic lalu melirik ke sebuah pistol bukan! Penembak. Ya.. apapun itulah, Kai tidak tahu. Pokoknya yang jelas benda itu kata orang tuanya sangat berbahaya. Hilang sodara-sodara.

Luhan… Kai menggigit bibir bawahnya kemudian bersiap menuju suatu tempat.

.

.

.

.

.

"Jadi… berapa kau menyewa jas itu kheheeh…" kata Sehun sedikit mengejek Kris yang sedang minum di aula.

"Ha ha ha. tidak lucu Oh Se Hoon… ini punya ayahku." Jawab Kris sambil melirik ke arah duo rusuh yang sedang berjoget iwak peyek(?).

"Dari tadi aku tidak melihat Kim Jong In…" kata Kris kemudian kembali menyesap minumannya.

"Argh~ jangan bicarakan dia chagi…"

"Uhuk!" Kris menatap Sehun tak percaya, "Chagi? Apa katamu? Chagi? Astaga! Aku tahu aku keren tapi aku tidak tertarik padamu!"

"Hey! Itu karena aku berpura-pura jadi kekasihmu pabo!" kata Sehun memukul kepala Kris pelan.

Tak lama kemudian Lay datang dengan jas putih, kaos dalam tanpa lengan dan celana jeans hitam tak lupa senyum berdimple yang menghiasi wajahnya. Lay mengambil tiga potong cheese cake lalu berpaling pada Kris.

"Wah~ jas baru ya? Kau terlihat makin manis memakai itu…" katanya dengan sangat polos. Kris tidak sadar kalau mulutnya menganga mendengar itu.

"Ya sudah, aku mau kembali dulu ya. Aku hanya mau bilang itu saja…" dan Lay pun menghilang dari pandangan Kris juga Sehun.

"Jadi… kau akan membakar dia?" Tanya Sehun mengingat Lay baru saja memanggil Kris dengan 'manis'.

"Untuk apa?" Tanya Kris setelah mengontrol dirinya kembali seperti biasanya.

"Sialan!"

"Mau cheese cake?" tawar Kris dan Sehun menggeleng lemah.

Sehun menatap tajam Kris dengan seringai kecil, "Sejak kapan kau suka cheese cake?"

"Uhm…. Entahlah." Kata Kris memasukkan potongan cheese cake ke mulutnya.

"Jangan-jangan kau menyukai Lay ya? Ehehehe…." Sehun tersenyum jahil sambil mencolek bahu Kris.

"UHUK!" Kris tersedak dan mengambil minumnya, "A-Apa maksudmu?" Sehun tersenyum jahil melihat rona merah menghiasi kedua pipi Kris.

"Huwahahah!" tawa Sehun merasa menang.

Seseorang kemudian membuka acara. Mengatakan susunan acara prom night malam ini dan menyerahkannya pada Luhan. Sehun menatap Luhan dengan tajam saat Luhan mulai menaiki tangga ke panggung.

"Aku, selaku ketua panitia dari prom night ini ingin mengucapkan terima kasih pada semuanya yang telah…." Semua orang memperhatikan Luhan. Dia tersenyum ka arah penjuru ruangan.

"Terimakasih atas kehadiran Tuan Kim Joon Myun dan Tuan Kim Kyung Soo. Mereka telah berjasa bagi dunia.." Suho dan D.o memasuki ruangan tersebut, yang disambut dngan teriakan serta tepukan tangan dari para siswa.

"Namun, sayangnya mereka belum bisa mengalahkan musuh bebuyutan mereka…" Suho dan D.o saling pandang dan diikuti dengan gumaman dari para siswa EXO High.

"….yaitu AKU!" Luhan seketika mengangkat sebuah senjata dan membuat para penghuni EXO High terkesiap.

"Ingat ini Joonmyunnie dan Kyungsoo?" Tanya Luhan sambil tersenyum sinis ke arah mereka.

"SIALAN LU HAN!" Umpat Suho hendak mengeluarkan kekuatan airnya namun percuma karena Luhan telah menembaknya lebih dulu dan mengubahnya menjadi bayi.

"SUHO!" teriak D.O hampir meretakkan lantai dan membuat gempa bumi namun lagi-lagi Luhan telah menembaknya membuat seluruh ruangan menjadi kacau dan panic.

Xiumin, Tao, dan Chen pun sudah bersiap menghadang para siswa yang akan keluar. Menutup semua akses keluar masuk sekolah. Namun, tidak untuk Baekhyun, Chanyeol, Lay, Sehun dan Kris yang kemudian segera berlari. Mereka terpisah karena mereka tadi berdansa di tempat yang berbeda. Kris dan Sehun berlari menuju salah satu ventilasi yang cukup besar. Sedang ChanBaekLay juga berlari ke arah ventilasi yang lainnya.

"Baekki… keluarkan cahayamu aku tidak bisa melihat!" suruh Chanyeol yang merangkan lebih dulu. Seketika itu juga ruangan menjadi terang karena sebuah cahaya berwarna pink menerangi mereka.

"Tidak ada warna lain selain pink apa?" omel Chanyeol.

"Heh! Ini tuh tergantung mood tahu?" kata Baekhyun tidak terima.

"Ih kamu lagi letoy yak kok pink?" Tanya Chanyeol lagi.

"Eh masih untung aku terangin kalau nggak…"

"LIHAT!" Lay menunjuk ke arah depan.

"Apa?" Tanya duo rusuh bersamaan.

"Ada tupai!... Tidak." Kata Lay tersenyum gaje lalu berjalan duluan. Chanbaek ngegubrack(?).

Mereka akhirnya menemukan ujung ventilasi. Lay membuka pintu ventilasi yang cukup besar itu membuat ChanBaek bertanya-tanya, ini sebenarnya Unicorn atau Gatotkaca? Kok kuat amat? Padahal letoy and tulalit gitu… Batin BaekYeol.

"Kita bebas…" Ucap Lay keluar sambil berlutut dan mengepalkan tangannya ke udara. Kemudian tiba-tiba lantai sekolah terasa tertarik ke bawah. Sepertinya mereka kehilangan anti gravitasi.

"Baekki... ada gempa!" ucap Chanyeol panik.

"Mana ada gempa di langit pabooo?" tanya Baekhyun geram akan tingkah laku kekasihnya itu. Mereka sedang tiarap di bawah karena sekolah sepertinya akan jatuh ke bawah.

Di lain pihak. Sehun dan Kris pun merasakan hal yang sama. Mereka sama-sama bertiarap di lantai lalu tiba-tiba muncullah Kai. Kris dan Sehun menatap Kai.

"Ada apa iniiii?" teriak Kai ikut tiarap.

"Kai?" kata Sehun dingin. Kris yang mengerti suasana pun berkata, "Kai, pergilah ke aula, Luhan ada di sana. Hentikan dia sebelum dia mengubahmu menjadi bayi." Kata Kris datar.

"Bayi?" tanya Kai membulatkan matanya persis seperti D.O *bisa bayangin gak? Hwowkokok* dan diiyakan oleh Kris, "Aku tidak percaya ayah dan ibuku dulu membuat alat pengubah manusia dewasa menjadi bayi… aishh~~ okelah. Sehun,… ehm… hati-hati." Kata Kai lalu berteleport ke aula.

"Sehun… sepertinya sandiwara kita harus sampai di sini."

"Uhum.."

.

.

.

.

.

"BAGAIMANA INIIIII? AKU BELUM MAU MATIIII? BAHKAN AKU BELUM MENIKAH DENGANMU BAEKKIIIIEEE!" kata Chanyeol histeris sambil memeluk Baekhyun yang entah sudah jadi apa.

"Channie hentikan itu~~ sekarang apa yang harus kita lakukan?" Baekhyun berkata sambil mengibaskan tangannya ke angkasa dan mengeluarkan cahaya pink dari tubuhnya.

"Kabel utama." Seru sebuah suara. Suara Lay sodara-sodara.

Chanyeol melepas pelukannya dan menatap Lay tidak percaya, "Dia benar… ayo ke sana! Aku tahu tempatnya!" kata Chanyeol membopong Baekhyun di tangan kirinya dan Lay di bahu kanannya.

"HYAAA~~~"

Lima menit kemudian, mereka sampai di sebuah ruangan di tengah sekolah. Sepertinya ruang kendali. Baekhyun dan Lay diturunkan di sana dan Chanyeol mulai merasa sesak.

"Huwa.. kalian ternyata berat."

"Sudahlah. Sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Baekhyun, "Potong kabel gravitasinya. Itu akan membuat sekolah kita tidak memiliki gravitasi dan akan tetap melayang meski sistem anti gravitasinya dihancurkan…" kata Lay panjang lebar membuat dua orang di depannya melongo.

"Dia benar lagi. Jadi yang mana kabelnya?" tanya Chanyeol dan masuk ke dalam.

"Yang warna merah." Jawab Lay.

Chanyeol masuk dan melihat puluhan kabel melayang di atas, samping depan dan belakangnya, "Semuanya berwarna merah Lay!"

"Yang tengah." Jawab Lay enteng. Baekhyun tersenyum simpul, kadang enak juga punya teman tulalit tapi pinter kaya Lay, batinnya.

Chanyeol menyuruh Baekhyun meneranginya, "Tumben bukan pink…" kata Chanyeol.

"Kau protes?" kata Baekhyun yang mengeluarkan cahaya kuning.

Chanyeol pun dengan sangat hati-hati membakar kabel yang dimaksud dan daya gravitasi itu terhenti. Mereka pun bersorak dan saling berpelukan ala teletubies sebelum keluar.

"Oops… kita bertemu lagi…" kata seseorang berpipi gempal yang tak lain adalah Xiumin. Chen yang di sampingnya pun tersenyum sinis, "Petualangan baru di mulai." Membuat ChanBaekLay menelan ludah.

Sehun merasakan sekolah itu tidak bergerak lagi. Kris yang merasakan hal yang sama pun bangkit dan menatap Sehun, "Jadi… apa yang akan kita lakukan?"

Tiba-tiba satu sosok pria muncul dan salah satu pintu di ruangan itu, "Rindu aku?" tanya orang itu yang tak lain adalah Tao.

Sehun menatap Tao dan melihat Kris yang tidak bergerak, "Kris… Kris! Hey~ kenapa tidak bergerak?"

"Time Control…" ucap Tao menyunggingkan senyum sinis sambil mendekati Sehun.

"Don't come near me! Kris.. maaf ne.." kata Sehun dan berlari ke arah lain. Tao pun mengikutinya dan menjalankan kembali waktu.

Kris merasakan tubuhnya seperti habis ditenggelamkan, "Sial. Sehun!" ucapnya menyadari Sehun tidak ada dan mulai berlari.

.

.

.

.

"LUHAN!" Teriak Kai melihat Luhan yang tersenyum melihat kehadiran Kai dan tersenyum sinis.

"Terkejut? Aku juga." Kata Kai melihat Luhan yang mengarahkan tembakannya ke arah Kai.

Kai melirik sekelilingnya dan menyadari bahwa teman-teman, guru bahkan orang tuanya pun menjadi bayi, "Jadi benar aku mengubah orang tuaku jadi bayi? Dasar Lohan sialan!" umpat Kai.

"LOHAN? NAMAKU LU HAN!" Luhan menembakkan sinar laser ke arah Kai namun Kai segera mennghilang dari sana.

"Oops.. kau melewatkanku Hannie… aku tidak percaya aku berpacaran dengan namja berusia 50 tahun…" kata Kai menepuk dahinya pelan.

"Kau menghinaku ha?" tanya Luhan sambil kembali mengarahkan alat itu pada Kai.

Chanyeol berkali-kali menghindar dan menyerang dua makhluk itu seraya melindungi Baekhyun dan Lay yang berada di belakangnya.

"Yeolliieeeee~~~ semangaat!" ucap Baekhyun.

"AJA AJA AJA FIGHTING YEOLLL~~~" kata Lay seperti cheerleaders.

"Sialan!" umpat Chanyeol yang menghindar dari serangan petir Chen.

Tiba-tiba sudut matanya menangkap sosok Kris yang berlari, "KREEEAAASEEE!" ucap Baekhyun histeris dan membuat Chanyeol menoleh ke arah Kris.

"Kris? Xiumin bekukan dia!"suruh Chen.

Lelaki bernama Xiumin itu pun segera membekukan Chanyeol yang sedang berpose ala iwak peyek(?).

"HWAAA! YEOLLIEEEEE~~" teriak Baekhyun. XiuChen tersenyum sinis.

"Chanyeol?" Kris yang tadi berlalu pun kembali begitu melihat Chanyeol yang beku seperti patung Malin Kundang yang tengah dikutuk. Bedanya, ini jadi es bukan jadi batu, dan yang jadi emaknya itu Xiumin….

"Sial! Sebenarnya aku ingin menyusul Sehun, tapi… sepertinya aku lebih dibutuhkan di sini." Kata Kris super narsis sambil senyum-senyum gaje melihat BaekLay. Oke, sebenarnya hanya Lay saja.

"KREEEASSSEE~~ HUKS…" *sobs* Baekhyun yang melihat Kris pun langsung memeluk Lay yang sudah nyaris mati sesak nafas.

"Lepaskan tanganmu dari Lay!" ucap Kris dan seketika api keluar dari kedua tangannya. Baekhyun dan Lay berkedip beberapa kali.

"Umm.. maaf." Kata Kris menunduk pelan.

"Whoho~~ naga kita kembali. Aku penasaran bagaimana bentuk Naga beku." Chen tersenyum jahil sambil pose iwak peyek lagi melihat Kris yang sudah berasap. Kayaknya EXO HIGH lagi kena virus iwak peyek sodara-sodara. Entahalah… hanya mereka dan Tuhan yang tahu.

"SIALAN!" umpatnya sambil mengeluarkan bola-bola tela.. ehhh bola-bola api dink dari tangannya ke arah XiuChen.

XiuChen pun hanya tertawa jumawa, "Whoopsie… ada naga bau akan melawan kita Baozi~" kata Chen lagi menaikkan suara tingginya.

"Puuff~" suara asap yang tiba-tiba keluar dari tubuh Kris.

Kris menatap mereka tajam dan tanpa sadar sayap, tanduk, ekor bahkan kukunya keluar. Kalian pasti mikir Kris keren banget, ya kan? Nggak… nggak… lihat saja BaekLay yang sudah ngegubrack(?) dan Xiuchen yang sudah ngakak jumawa sambil guling-guling. Sayap kecil mungil bertengger di punggungnya, sebuah ekor berukuran sama dan sepasang tanduk yang imut bertengger di kepalanya.

Kris mendengus kesal, "Memang, memalukan kan? Jangan tertawa!" ucap Kris melempar batu bata ke arah author yang sudah kehilangan kewarasan sejak lahir.

Xiuchen menghapus air mata kristal dan petir yang keluar dari sudut-sudut mata mereka, "KU BILANG BERHENTI TERTAWA!" dan semburat api besar menggelegar di seluruh ruangan menampakkan sosok Kris yang asli. Sepasang sayap besar berwarna merah kehitaman, sepasang tanduk panjang, kuku-kuku tajam serta ekor naga yang besar terpasang cantik(?) di tubuhnya.

Dua namja itu menelan ludah melihat penampilan baru Kris, "Xiu… bekukan dia!" perintah Chen panik.

"Itulah sosok naga yang sebenarnya…" kata Lay takjub. Baekhyun mengangguk, "Kau benar Lay, aku menyesal sudah menertawakannya."

Kris pun terbang ke arah BaekLayYeol yang tengah panik. Dia berhenti di depan mereka dan memunggunginya.

"Kris… kau keren." Ucap Lay dengan polosnya mengacungkan dua ibu jarinya dan membuat Kris sedikit bengong.

"Konsentrasi Naga Bau!" ucap Xiumin dan Chen yang mengeluarkan petirnya.

'BLAAMM!'

"Sial!" Kris yang mental ke balakang pun bangkit dan terbang kembali ke depan, menembakkan beberapa bola api berukuran besar.

"Hanya itu? Whkokokk..~" XiuChen tertawa mengejek setelah bisa menghempaskan dan membekukan bola-bola api yang Kris keluarkan.

"Kalian yang minta ya…"

Sementara itu, Baekhyun dan Lay pun berpikir cara untuk mencairkan Chanyeol, "Lay berpikirlah!" ucap Baekhyun.

"Aku lupa bagaimana cara berpikir!" ucap Lay panik membuat Baekhyun menepuk dahinya.

"Lay.. please deh… aku tahu kamu itu tulalit, tapi ini tentang nyawa Lay! Nyawa! Dia itu pacarku Lay~~ pacarku~~"ucap Baekhyun sambil mengguncang-guncangkan bahu Lay.

"I-Iya… tunggu, em… Lay, berpikir! Berpikir~~" tiba-tiba sesuatu yang panjang dan berwarna putih muncul perlahan dari kepala Lay membuat Baekhyun terkejut.

"L-Lay… apa itu di kepalamu?" tanyanya panik.

"Hum?" Lay melirik atas kepalanya, "Oh.. hanya tanduk.. HEH? APA?" Lay meraba-raba kepalanya dan mendapati sebuah tanduk di atas kepalanya.

"Aku tahu! Lay,,. sembuhkan dia Unicorn~" suruh Baekhyun. Lay pun mengangguk walaupun sebenarnya dia bingung sekali apa itu Unicorn.

"Aku coba ya Baek?" dan Lay pun mulai menggerakkan tangannya ke arah Chanyeol, mengeluarkan sesuatu seperti sinar-sinar kecil yang membias dan berhasil perlahan es yang melingkupi Chanyeol pun meleleh.

"Baekkiee aku bisa!" kata Lay senang seperti anak kecil, kemudian dia melakukannya lagi. Sampai tiga per empat tubuh Chanyeol, sudah mulai mencair.

Chanyeol yang menyadari itu, kemudian berteriak, "LAAAYYY! TERIMAKASIIIIHHHHH" ingin sekali, Chanyeol memeluk Lay, namun dia baru sadar, masih ada es yang menyelimuti tubuhnya.

'BRUUKKK!' Chanyeol tersungkur karena kakinya masih beku.

Kris yang melihat itu melirik sinis pada Chanyeol, jealous, biasa pemirsa. Tinggal sedikit lagi Lay berhasil mencairkan es yang menyelimuti tubuh Chanyeol.

"Sudah kubilang konsentrasi NAGA BAUUU HAHAHAHA!" ejek Chen kembali. Kris menolehkan kepalanya ke depan, lalu…

'BLAM!' dia kembali tersungkur, kini hiasan darah segar mengalir dari sudut mulutnya. Hempasan dari petir Chen membuat tubuhnya berguncang dan menghantam tembok jauh di belakang Chanyeol, Lay dan Baekhyun.

"KREEEASEEEE!" Baekhyun berteriak. "Lay! Sembuhkan dia! Biar yang ini aku selesaikan! Sialan! Beraninya mereka membekukanku! Arrgkk!" ucap Chanyeol mulai naik pohon(?).

Lay pun berlari menuju Kris yang tersungkur tak berdaya seperti rumput yang bergoyang(?). dia berlutut di sampingnya.

"Kau tidak apa?" tanya Lay dengan tampang [sok] polos.

"Tidak…" jawab Kris bohong.

"Eh? Ya sudah,. Aku kembali ya .."

"HEEEE!" cegah Kris sekuat tenaga.

"Katanya tidak ada yang sakit, kau ini bagaimana…" Lay pun kembali berlutut di sampingnya kali ini lebih dekat.

"Err… sebenarnya, ss… sedikit.." Kata Kris dengan wajah yang memanas. Lay mengangguk.

"Jadi, mana yang sakit?" Kris menunjuk sepanjang leher sampai ke bahu kanannya. Kris membulatkan matanya dan merasakan detak jantungnya yang berasa mau copot saat Lay mendekatinya. Cieileehh~

Lay mulai meletakkan telapak tangannya ke leher Kris, dia dapat merasakan betapa panasnya suhu tubuh si naga bau itu. Dengan sedikit gemetar Lay mengusapkan telapaknya. Kris hanya diam, terpaku terpukau terpesona. haahh… ini seperti mimpi… begitulah kata hati Kris cieeee lol.

Pertarungan seru antara Sehun dan Tao berlangsung di ruang olah raga. Tao masih memegang permainan. Sehun mencoba menahan diri agar tidak mengeluarkan kekuatan yang sebenarnya.

Hingga…

'BUGGK!' Tao memukul pipi Sehun hingga berdarah. Sehun tertunduk sejenak.

"Ada apa? Kau takut?" tantang Tao. Sehun tak bergeming, hingga dia mengangkat wajahnya dan menatap Tao tajam.

"Kau yang memaksaku!"

Seketika Tao merasa udara di dekatnya bergerak lebih cepat. Membentuk kekuatan yang sangat besar, Sehun mulai mengangkat tanganya seakan mengendalikan udara. Perlahan tubuh Tao terangkat. Dan Sehun hempaskan begitu saja, tubuh Tao menembus kacar jendela yang tebalnya 10 cm *loh?*

"HYAAAAAAAAAA Hacchinggg!" Api keluar dari hidung dan mulutnya saat Chanyeol bersin, maklum pan baru di freezer *apaan sik?*

"Aku sudah muak dengan ini!~ Baekkie ayo kita akhiri!" Baekhyun memancarkan sinar tepat di mana mata Xiu chen berada. Selepas itu, Chanyeol beraksi dengan mengeluarkan api yang besar sehingga mereka terpental jauh menembus keluar.

Chen, Xiumin merasakan benturan yang sangat keras. Ternyata mereka berbenturan dengan seseorang, Tao.

"Tao?"

"Xiu? Chen?"

"Apa yang kau lakukan?" tanya Chen.

"Aku terpental…" tutur Tao singkat. Xiu Chen saling pandang.

"Kami juga, tunggu berarti,…." Mereka bertiga melihat ke bawah seketika.

"HYAAAA!" mereka tertarik gravitasi bumi dan jatuh begitu saja bagai kertas yang terbakar *aiiihhhh*

"We did it! We did it! We did it! Horeeeiiiiyyy!" Baekyeol saling sengol-senggolan pantat(?). kemudian, beralih pada Kris yang masih terkapar.

"Bagaimana keadaanmu Kris?" tanya Chanyeol to the point.

"Sepertinya belum, aku masih merasa sakit…" jelas Kris. Baekhyun memutar kedua bola matanya.

"Ck… KESEMPATAN!" Kris cengar cengir. "Kalau begitu, ayo kita susul Sehun…" ajak Chanyeol.

"Oke ayo!" Lay melepaskan tangannya dari bahu Kris.

"Tunggu! Kita langsung susul Kai saja! Aku yakin Sehun sudah berhasil mengalahkan Tao!" kata Kris. Semua mengangguk mengerti kecuali Lay yang terus memikirkan, "Tao? Siapa itu?'

Mereka segera meninggalkan Kris begitu pula Lay, "Ehhh… aku jangan ditinggal!"

"EH~ aku lupa maaf ya Krease.."

"Kris, Lay.. Kris." Kata Kris mengoreksi.

"Sepertinya aku selalu salah di matamu.. hiks hiks…" kata Lay mutung(?).

"EEEHH! Jangan mutung!" kata Kris sambil mengibaskan tangannya.

"Hem. Nggak kok. Ayo!"

Lay pun mengangkat tubuh Kris dan mengalungkan tangan kanannya di sekitar bahu Kris dan tangan kirinya memegangi pinggang orang yang lebih tinggi 10 cm darinya itu. Kris merasa pipinya memanas saat menyentuh sesuatu yang lembut. Pipinya bersentuhan dengan pipi lelaki di sampingnya itu.

"Aw! Wajahmu panas sekali sih Kris?" ucap Lay mempout-kan bibirnya.

Kris hanya meringis, "Hehe… efek."

"Efek apa?"

"Sudah lupakan!"

Mereka berempat akhirnya bertemu dengan sosok Sehun yang kebetulan lewat. Mereka pun segera berlari bersama ke aula menemui Kai yang tengah bertarung dengan Luhan.

"KAI!" teriak Sehun begitu melihat Kai yang berlari ke arahnya.

Mereka berpelukan erat sekali, "Mianhae ne Sehun-ah…" kata Kai di tengah pelukan itu. Baekyeol dan KrisLay hanya terpaku di tempatnya.

"Ne ne ne… gwaenchana ne Kai-ah…" kata Sehun mengelus punggung Kai dan melepaskan pelukannya. Kai menarik tengkuk Sehun sehingga kepalanya miring beberapa derajat ke kiri dan memungkinkan Kai untuk segera menyambar bibir di depannya itu sedalam-dalamnya.

"Saranghae ne Sehun-ah…" bisik Kai di tengah ciumannya. Sehun tersenyum, "Nado sarang hae…"

"HUWAA~~ INDAH SEKALI!" ucap BaekYeol yang sekarang sudah saling berpelukan sambil melihat adegan telenovela itu bercucuran air mata.

Kris dengan sigap menutupi mata Lay membuat pemiliknya berteriak, "Heee? Memang ada apa siih?"

Kris masih menutup mata Lay sambil berkata, "Kau tidak boleh lihat. Tapi, kau boleh merasakan.. keke~" ucap Kris memasang tampang bitch-nya.

Baekyeol memutar bola matanya, "Dasar otak mesum!"

Kai melepas ciumannya setelah merasa Sehun sesak nafas, "Oh so sweet I like that!" kata Kai menirukan gaya Min Woo.

"Ha? Itu kan Boyfriend.. kita EXO woy!" umpat Sehun sambil menjitak kepala Kai. Kai meringis dibuatnya.

"Uhuh~~ manisnya~… sayangnya aku ingin muntah…" Luhan menuruni tangga aula sambil menenteng senjata mematikan itu.

"Tentu saja kau ingin muntah, kau kan sudah tua! :P" ucap Kai menjulurkan lidah sambil mengejek Luhan.

Baekyeol berteriak, "UAPAAHH?"

"Siapa?" tanya Lay sambil memasang muka innocent membuat Kris ingin sekali mencubit pipinya.

"Diamlah Unicorn kecil! Atau aku yang akan membuatmu diam!" kata Kris dan mendapat death glare dari Baekyeol yang berbunyi jangan-sentuh-dia!

"Sekarang, bersiaplah untuk menyusul orang tuamu Kim Jong In!" kata Luhan sambil mengarahkan senjatanya ke arah Kai. Dengan sigap Sehun menghempaskan Luhan hingga senjata itu jauh ke bawah.

"KAI AMBIL!" ucap Chanyeol yang ternyata sudah mengambil senjata itu dengan sigap, tumben dia sigap?!

Kai mengambilnya lalu mengarahkannya ke arah Luhan yang merapikan rambut serta pakaiannya yang kotor karena dia terbentur ke dinding belakang. Luhan yang masih merapikan pakaiannya pun melihat ke arah Kai yang sudah siap menembaknya.

"NOO!" teriaknya saat laser itu menyentuh tubuhnya dan mengubahnya menjadi bayi.

"Ah~ bayi siapa itu? Manisnya~" kata Lay yang kemudian berlari ke arah Baby Han, kali ini dia membawa Kris.

Lay menunduk lalu menggendong baby Han di tangan kirinya sedang yang kanan masih menopang Kris. Kris tersenyum sangat manis kemudian tersenyum, "Dia Luhan…" kata Kris lembut.

"Luhan? Nama yang bagus…" kata Lay membuat semuanya ngegubrack.

"Ah… memang calon ibu(?) rumah tangga yang baik.." kata Chanyeol menyeka air matanya. Baekhyun terkekeh geli, "Dia itu bukan calon ibu(?) rumah tangga yang baik, tapi dia memang sudah terganggu jiwanya wkokookk!" timpal Baekhyun yang kemudian mendapat death glare dari Kris.

"Ne… eh, di mana Kai dan Sehun?" tanya Chanyeol dan membuat teman-temannya kecuali Lay yang masih asik mencubiti pipi baby Han menelusuri ruangan.

Mereka kemudian berdehem kecil melihat Kai dan Sehun yang kemudian berciuman lagi. Kali ini lebih lama dan dalam. Mereka pun melepas ciumannya seraya melihat ke arah teman-temannya yang sudah terkekeh.

"Kekeke~ enaknya~" goda Chanyeol.

"Jadi pengen…" Kris galau melihat ke arah Lay yang masih asik dengan baby Han.

"Hwokokok!" tawa ChanBaek.

"Sudah sudah! Sekarang, apa yang harus kita lakukan untuk membuat mereka kembali seperti semula?" tanya Kai mengalihkan pembicaraan padahal pipinya memerah di samping Sehun.

Lay tiba-tiba beraksi sambil membawa senjata itu setelah meletakkan Luhan di bawah, "Pakai ini saja. Ini ada tulisan 'turn back'." Katanya ala MAMA sambil menyodorkan senjata itu pada Kai.

"Dia benar… lagi." Kata Chanyeol tak percaya pada si Unicorn gaje itu.

"Hohoho~ eh, sebelumnya kurung dulu Luhan di sana!" tunjuk Chanyeol menunjuk sebuah kotak kecil di sudut ruangan bekas tempat wine(?).

"OK." Setelah Baekhyun meletakkannya di dalam kotak, dia kembali ke teman-temannya.

"Sekarang… semuanya akan membaik." Kata Kai dan mulai menembakkannya ke seluruh ruangan.

.

.

.

.

Musik Iwak Peyek(?) eh… bukan dink, tapi Super Junior yang Opera *lha?* berkumandang di seluruh penjuru Nusantara, eh.. salah lagi, maksudnya ruangan aula yang sudah dipenuhi siswa siswi serta guru-guru iru.

"Ne Kai… kami bangga padamu, akhirnya kau tahu kekuatanmu sebenarnya…" kata Kim Joon Myun aka Suho pada anak lelaki semata wayangnya itu.

Kai tersenyum, "Sekarang… aku boleh ya minta mobil~ pliss…" pinta Kai melakukan aegyo yang nggak banget di depan orang tuanya.

"Iya iya.. sudah sana! Nanti ditunggu teman-temanmu~" kata Suho kemudian ikutan sama para warga SM Town berjoget ala Pocho(ng)2.

Kai menatapnya pundung kemudian menghampiri BaekYeol yang asik nge-beat box. Sehun yang duduk di samping Baekyeol pun tersenyum ke arahnya malu-malu. Kai membalas senyumnya juga dengan malu-malu membuat Baekyeol berulah.

"Cieileh~ pasangan baru nih~" goda Baekhyun.

"Kekeke~~" Chanyeol tiada henti mencolek bahu Kai membuatnya tambah merah.

Sedang Kris…

Dia lagi galau. Galau dari tadi menopangkan dagu sambil melihat kebahagiaan SeKai. Dia mendesah berat. Mengingat-ingat moment KaiHun yang baru saja dia lihat, membuatnya sangat iri dan galau. Lagi-lagi galau… sepertinya Kris benar-benar lagi galau soalnya dia aja sampai gak nyadar kalau Lay sudah ada di sampingnya dari tadi.

"Krease…" panggilnya.

"Yeah?" Tanya Kris tanpa mengalihkan pandangannya dari SeKai yang kini tengah bermesraan dengan Baekyeol yang asik mengganggu mereka.

"Kris…" panggilnya lagi, kali ini dengan pout imut di bibirnya.

Kris mengalihkan pandangannya ke kanan, "Lay?"

"Kris… aku-"

"Hey! Kau menyebut namaku dengan benar! Bagus bagus~" Kris mengacungkan jempol kaki(?)nya.

"Iuh… bau tau, tidak heran kau disebut Naga bau oleh mereka." Kata Lay menutup hidungnya.

Kris memukul lengan Lay pelan, "Sialan!" umpatnya.

"Kris… aku suka padamu lhoh…" kata Lay sambil menatap Kris dengan tersenyum memamerkan dimple manisnya.

Kris membulatkan matanya, "Jinjja?" tanyanya dengan mulut terbuka lol.

Lay mengangguk, "Ne.. hehe^^ tapi jangan melihatku seperti itu… menakutkan!" kata Lay mempoutkan bibirnya.

"Hih~ kau ini menggemaskan sekali sih?" ucap Kris menarik tengkuk Lay ke arahnya membuatnya semakin dekat dengan bibir manis yang dari kemarin menggodanya.

Ketika jarak mereka nyaris tak terpisahkan, sesuatu yang panjang menyentuh keningnya, "Ugh! Sakit…" kata Kris menjauhkan wajahnya.

"Anda belum beruntung." Kata Lay sambil memasang tampang tanpa dosa merasakan ekor dan tanduknya tumbuh kembali. #author ngakak jempalikan

"Coba lagi donk ekekek~…" kali ini Kris yang merasakan sayap-sayap serta ekornya muncul dari belakang. Kemudian serta merta di tutupinya tubuh mereka berdua dengan sepasang sayap kokoh itu seraya mendekatkan wajahnya yang ia miringkan ke samping sebelumnya.

Kris merendahkan kepalanya untuk memperdalam ciuman itu seraya menekan tengkuk Lay dan mempererat sayap-sayapnya di sekitar mereka.

"Ehem…" BaekYeol berdehem bersamaan membuat Kris melepas ciumannya cepat dan mengalihkan pandangannya pada BaekYeol yang sudah cekikikan.

Lay menatap mereka innocent, "Apa?" Tanyanya.

"Sepertinya ada yang baru.. ehem… jadian nih~" kata Chanyeol menggoda.

Seketika itu api keluar dari kedua tangan Kris yang belum mengubah penampilannya menjadi seperti semula, "PARK CHANYEOL!"

"HWAAA!"

Dan seperti yang kalian pikirkan, pesta prom night itu berjalan dengan sangat lancar…

.

.

.

.

Epilogue

.

.

.

Irama music dari hand phone Chanyeol yang ajeb-ajeb gila mengiringi perjalanan mereka ke Manhattan buat shopping. Mereka ke Amerika pakai kekuatannya Kai, dan sekarang ini mereka sedang berjalan menyusuri jalanan New York dengan mobil hitam Kai yang terbuka.

Angin nakal berhembus menerpakan topi Baekhyun persis seperti video clipnya One Direction. Sehun dengan sigap mengendalikan udara di sekitar mereka membuat topi Baekhyun kembali.

Mereka tertawa bersama dengan Kai yang menyetir memakai kacamata hitam sedang KrisYeol sedang asik nge-rap di belakang sambil menaikkan tubuh mereka di atas kursi belakang mobil yang berpapasan langsung ke bagasi. Sedang Lay sedang asik dengan lollipop bentuk love di tangan kanannya yang juga memeluk boneka Unicorn imut yang kemarin dibelikan oleh Kris. Tangan kirinya iseng memeluk kaki kanan Kris yang berada di sampingnya.

"Yeah!" teriak mereka kemudian tos di tengah angin yang berhembus menerpa wajah tampan mereka, dan benturan dari tangan mereka menyebabkan api keluar dari keduanya.

Sedang nasib Baby Han~

"Sekarang, kalian harus menerima hukumannya…" bersamaan dengan kata-kata itu, Luhan, Tao, Xiumin, dan Chen yang sudah kembali ke atas pun di bawa ke penjara EXO HIGH di mana kekuatan apapun tak berfungsi di sana.

"KIM JONG IN!" teriak Luhan yang sudah kembali menjadi orang dewasa sambil menggeram.

"Hahahaha!" tawa Kai dan teman-temannya seolah mendengar suara Luhan yang lucu itu.

"Eh… aku bosan di Amerika, ayo ke suatu tempat yang lain!" ucap Baekhyun provokasi.

"Boleh. Ke mana nih?" Tanya Kai.

"Ke… kutub utara!" kata Lay innocent dan Kris mendeathglarenya, "Kau ingin aku mati di sana?"

"Kalau begitu, lebih baik kita ke… er~ mana ya?" Chanyeol sama sekali tidak membantu.

"Indonesia!" ucap Sehun.

'Yah.. sekarang pacarku menjadi musuhku, musuhku menjadi sahabatku, dan sahabatku menjadi kekasihku kekeke~~ HIDUP YANG INDAH!' pikir Kai sambil senyum-senyum gaje.

"Yeah!" dan mereka menghilang seketika dari jalanan New York membuat orang-orang di jalanan tercengang dan mengacaukan system lalu lintas.

.

.

.

.

.

|lololololololololololololololololololololololol_EN D_lololololololololololololololololololololololol|

.

.

.

.

Sekian dari kami, terima kasih~ heehehehe RCL ya~ jangan lupaaa XDDD kami mengharap komen ya… XDD MIAAANNHAEE~ buat HunKai/KaiHun shipper~ malah banyakan Kray & Baekyeol-nya dah ini FF padahal tokoh utamanya KaiHun. *sobs* Maafkan kami yang memang aneh ini karena Kray dan BaekYeol adalah OTP kami :33 well… jangan lupa RCL~~ phaiphai~~~~ *teleport