Kerumunan anak – anak dengan seragam yang serupa mulai memasuki sebuah gedung megah yang tak lain adalah sebuah sekolah. Ya, saat ini adalah musim semi, dimana tahun ajaran baru tengah dimulai. Senyuman cerah anak – anak baru yang baru saja akan memulai pendidikan mereka dan juga murid – murid yang telah mengasah pengetahuan mereka selama beberapa tahun disini, menambah hangat musim semi tahun ini. Ya, musim semi yang indah untuk sebuah cerita baru yang akan dimulai.

-KKOMING!-

By Himi Chan

Cast: Yesung, Kyuhyun, Super Junior member, and others

Genre: Romance(?), Fantasy

Pairing: Kyu-Sung

Rated: T

Desclaimer:

All character are belong to God and their self, tapi.. YESUNG boleh buat saya kan?

Warning: OOC, membosankan, dan hal – hal buruk lainnya yang akan menjadi efek samping setelah anda membaca ini mungkin saja terjadi.

Himi Chan

Present

CHAPTER 1

Tuk..

Tuk..

Tuk..

Suara ketukan kecil terdengar dari bangku yang diduduki oleh seorang namja manis. Namja manis itu meletakkan kepalanya di atas meja sembari mengetuk – ngetuk meja tersebut dengan pena yang ada di genggaman tangannya. Dia merasa bosan. Bosan mendengarkan guru yang entah sedang menerangkan pelajaran apa di depan sana. Bosan dengan teman – teman sekelasnya yang entah sedang mendengarkan penjelasan songsaengnim atau malah mengacuhkannya seperti dirinya. Bosan dengan kehidupannya yang tiba – tiba monoton dan menyebalkan semenjak 'namja itu' tak berangkat ke sekolah.

"Hhhh~"namja manis itu menghela nafas.

"Sssstt.. Yesung-ah! Yesung-ah!"panggil namja lain yang duduk di samping namja manis yang diketahui bernama Yesung tersebut dengan berbisik.

"…."

"Ya! Yesung-ah!"namja itu tetap berbisik memanggil Yesung yang tak sadar jika marabahaya sedang mengincarnya.

PLETAK!

Sebuah kapur tulis mendarat mulus di ubun – ubun kepala Yesung, membuatnya merintih kesakitan. Mau tak mau dia mulai mengangkat kepalanya, mencari darimana asal kapur tulis ini dilemparkan. Dan ketika dia mulai menghadap ke depan, dia melihat songsaengnim yang kini berdiri dengan berkacak pinggang memandangnya. Dan satu hal yang dia tahu, masalah.

"Ya! Kim Yesung! Kau tahu bahwa tidur di saat pelajaran adalah melanggar peraturan bukan?"

Yesung hanya diam, tak mengiyakan apalagi membantah. Jujur saja pikirannya saat ini sedang tak focus, namun ia cukup kesal. Siapa yang tertidur, eoh? Tuduhan yang menyebalkan, lagipula bukankah bukan dia saja yang tak mendengarkan ketika songsaengnim itu mengajar? Benar – benar menyebalkan.

"Pulang sekolah nanti tinggalah di kelas untuk membersihkan ruangan. Jangan pulang hingga kelas ini bersih, arraseo?"

Jika saja dia adalah murid yang agak badung,sudah pasti dia akan mengumpat keras atau paling tidak mengutuk songsaengnim yang ada di depannya ini. Tapi dia hanya bisa diam, dia bukan tipe murid seperti itu, dia hanyalah seorang murid biasa, dengan kemampuan rata – rata dan taka da yang istimewa. Berbuat seperti itu hanya menguras tenaga saja, tidak berguna, apalagi dia tak mau jika harus menerima hukuman tambahan kalau sampai nekat mengumpat di hadapan songsaengnim.

Ketika songsaengnim kembali mengajar, Yesung menyangga kepalanya dengan tangan kanannya. Berpura – pura mendengarkan, karena memang dia sama sekali tak bisa focus. Dan pandangannya kembali beralih ke bangku di samping kirinya yang kosong karena sang empunya sudah tidak berangkat selama beberapa hari.

"Kemana kau sebenarnya, Cho Kyuhyun?"

-KKOMING!-

By Himi Chan

Yesung mengusap peluh yang turun ke dahinya. Cukup melelahkan, padahal dia tidak suka berkeringat. Semua ini karena songsaengnim menyebalkan itu. Bukan! Semua ini karena Cho Kyuhyun menyebalkan. Kalau saja dia tidak repot – repot memikirkan Cho Kyuhyun, dia tidak harus tinggal di kelas sendirian untuk membersihkan ruangan yang cukup luas ini. Ah, Cho Kyuhyun, kenapa kau selalu menyebalkan bahkan saat kau tak ada!

Yesung berjalan kearah bangkunya untuk mengambil tas sekolahnya, dia harus segera pulang. Dia tak mau orang tuanya cemas karena dia pulang terlambat. Dan ketika dia hendak beranjak dari bangkunya lagi – lagi dia memandang kearah bangku yang sudah tiga hari kosong itu, bangku milik Cho Kyuhyun. Sejujurnya Yesung sangat merindukan orang itu, orang yang begitu menyebalkan. Namun tak bisa dipungkiri jika Yesung sangat mengagumi, bahkan bisa dibilang Yesung telah jatuh hati pada Cho Kyuhyun sejak awal dia bertemu.

Sudahlah, untuk apa Yesung begitu memikirkan Cho Kyuhyun? Belum tentu juga namja menyebalkan itu memikirkannya. Ah, tak mungkin seorang Cho Kyuhyun memikirkan Kim Yesung. Dan akhirnya, Yesung lebih memilih untuk melenggang pergi meninggalkan kelas untuk segera pulang.

(flashback) Seoul, tahun ajaran baru…

Yesung berjalan menuju halte bus yang akan mengantarkannya menuju ke sekolah barunya seraya bersenandung kecil. Sebenarnya dia cukup gugup, mengingat hari ini adalah hari dimana masa Sekolah Menengah Atasnya dimulai. Ya, Yesung kini menjadi seorang murid baru di A Ri Art School Academy, sebuah sekolah seni yang cukup terkemuka di Korea Selatan. Sudah lama dia memimpikan bisa masuk ke sebuah sekolah seni. Karena memang dia sangat menyukai seni, terlebih musik.

Dia segera menaiki bus yang datang tepat setelah dia tiba di halte, berebut tempat duduk yang tersisa bersama kerumunan orang – orang yang juga menjadi penumpang di bus ini. Suasana pagi seperti ini, di jam – jam padat yang merupakan waktu bagi orang – orang untuk berangkat ke sekolah dan pergi bekerja, memang cukup menjengkelkan baginya. Bus menjadi agak sesak dan menghambat ruang geraknya. Dia bergerak mencari tempat duduk, dan hanya satu yang tersisa, sebuah bangku untuk dua orang dimana salah satunya telah diduduki oleh seseorang yang tampak sedang memejamkan mata. Yesung sedikit mengamati orang itu, dia mengenakan seragam yang sama dengannya, berarti mereka satu sekolah. Orang itu berperawakan tinggi, lebih tinggi darinya. Pasti dia adalah kakak kelasnya, begitulah pikir Yesung. Dengan sedikit ragu, Yesung mencoba menyapanya.

"Permisi, sunbaenim. Boleh aku duduk disana?"ucap Yesung sembari menunjuk kearah tempat duduk kosong disamping namja tersebut.

Namja itu membuka matanya, melirik kearah Yesung dan kemudian mengangguk kecil. Memberikan ruang kecil bagi Yesung untuk lewat, dan setelah Yesung duduk di sampingnya dia kembali memejamkan matanya. Yesung merasa agak canggung dengan suasana inipun mulai membuka percakapan.

"Apa Sunbae-nim juga bersekolah di A Ri?"Tanya Yesung.

Tak mendapat jawaban, Yesung kembali melontarkan pertanyaan – pertanyaan kepada namja yang ada disebelahnya.

"Tingkat berapa? 2 atau 3? Jurusan apa? Apa bersekolah di A Ri menyenangkan?"

Merasa terusik dengan berbagai pertanyaan yang dilontarkan Yesung, namja itu hanya menatap jengah Yesung tanpa berbicara sedikit pun. Seakan matanya telah mengisyaratkan Yesung untuk diam. Dan kemudian dia memasang earphone yang sedari tadi menggantung di lehernya. Tanpa menggubris Yesung sama sekali, menganggapnya tidak ada. Dan hal ini lantas membuat Yesung merasa kesal.

"Menyebalkan.."ucapnya menggerutu.

Bus mulai berjalan perlahan, meniti jarak menuju ke tempat tujuan para penumpang. Yesung yang mulai merasa bosan kemudian mengamati segala yang ada di sekitarnya. Dan pandangan matanya terpaku pada namja yang ada disampingnya, namja yang menurutnya sangat menyebalkan. Yesung mengamati wajah namja yang (sepertinya) sedang tertidur disebelahnya.

"Bukankah ini masih pagi? Kenapa ada namja yang tertidur di pagi hari seperti ini.."Yesung berbicara pada dirinya sendiri.

Yesung kembali mengamati, memandang tajam ke wajah namja tersebut. Mengamati setiap lekuk wajah namja itu. Dia tampan, bukan, tapi sangat tampan. Rambutnya yang cukup panjang, berwarna dark brown. Helai – helainya nampak menutupi wajah tampannya. Kulitnya yang putih pucat, lebih putih dari kulit Yesung yang sedikit gelap. Bentuk wajahnya yang memang tampan, dengan pipi yang sedikit tirus dan rahang yang tegas. Serta hidung mancung yang membuat wajahnya bagaikan ukiran indah dari Sang Maha Kuasa. Benar – benar sempurna. Yesung memandang takjub. Tanpa sadar dia memegang erat dadanya yang berdebar keras saat memandang namja yang ada di sampingnya ini.

Yesung tak dapat melepaskan pandangannya dari namja yang tak dikenalnya itu. Entah pergi kemana rasa kesalnya tadi. Seakan – akan lenyap begitu saja. Hinga ia tak sadar jika sosok yang diamatinya mulai membuka kelopak matanya. Memperlihatkan bola mata hitam legam, sama seperti yang dimiliki Yesung. Yesung semakin terpikat dengan namja tersebut. Dan tanpa menggubris keberadaan Yesung disampingnya, namja itu berdiri dan meninggalkan Yesung yang masih terbuai dengan dunianya sendiri.

"Eh? Kemana perginya dia?"Tanya Yesung yang mulai sadar.

Yesung mencari – cari namja yang ada disampingnya tadi, dan menemukan namja itu sedang berjalan menuruni tangga bus. Matanya mengekor pada namja itu, dan akhirnya dia tahu dimana namja itu turun. A Ri Art School Academy. Dan Yesung hanya menatap bengong namja tersebut dari dalam bus.

Tunggu! A Ri Art School Academy? Sepertinya dia pernah mendengarnya? Bukankah itu…

"Mwo?!" teriak Yesung.

Dan setelah bus menutup pintunya dan bergerak meninggalkan tempat itu beberapa puluh meter, Yesung baru menyadarinya. Ahh~ Yesung-ah, kenapa otakmu begitu lambat berpikir?

"Ahjussshhhhiiiii~ STOOOOOPPPPPPP!"sebuah teriakan kencang mengguncang bus yang sedang berjalan itu, teriakan siapa lagi kalau bukan Yesung?

-KKOMING!-

By Himi Chan

Yesung susah payah berlari menuju sekolahnya, padahal hanya puluhan meter. Hey, Yesung memang tidak cukup baik dalam olahraga, di masa sekolah menengah pertama saja nilai olah raganya hanya berkisar 7. Tapi untunglah, hal ini tidak membuatnya terlambat.

Dia berjalan menuju, papan pengumuman yang ada di ujung koridor pintu masuk utama. Di papan itulah pembagian kelas diumumkan. Dan seperti yang Yesung duga, tempat itu penuh sesak. Haaahh~ lagi – lagi dia harus berdesakan dengan orang – orang. Tapi bukan Yesung namanya jika dia mudah menyerah begitu saja, dengan tekad yang bulat Yesung pun nekat terjun kearah lautan manusia di depannya. Bersyukur karena tubuhnya yang ramping, membuatnya leluasa melewati lautan manusia yang seperti berebut menggencet tubuhnya. Hap.. hap.. sedikit menyelusup kesana sini. Tak butuh waktu lama untuknya mencapai barisan terdepan, tepat dihadapan papan pengumuman. Dia mulai mencari – cari namanya diantara ratusan deret nama yang tertera diatas kertas putih yang tertempel kuat di papan pengumaman itu. Ah! Dia menemukannya, Kim Yesung, kelas 1-2. Dan segera dia keluar dari tempat itu sebelum kehabisan nafas karena harus berebutan oksigen dengan ratusan orang lain.

Sedikit berjalan kearah lorong koridor yang ada dihadapannya, akhirnya dia menemukan kelasnya. Syukurlah, tidak terlalu jauh dari gerbang sekolah, karena dia memang membenci tempat yang membuatnya berjalan terlalu jauh. Dia mulai melangkah masuk ke dalam kelasnya. Dan hal pertama yang dilihatnya adalah suasana kelas yang tak begitu ramai, beberapa anak yang akan menjadi teman sekelasnya terlihat telah menempatkan diri di beberapa bangku yang menurut mereka nyaman, beberapa ada yang tengah bercengkrama, ada yang tengah bermain, bahkan ada yang sedang tidur. Yesung mulai memilih bangku yang menurutnya memiliki posisi yang nyaman, dia memilih bangku yang ada di belakang. Bangku yang berada diantara dua bangku lain yang telah ditempati, sebelah kanan ditempati oleh seorang namja yang langsung tersenyum manis ketika melihatnya, sedangkan sebelah kiri ditempati namja yang tertidur dengan menelangkupkan wajahnya sehingga tak terlihat.

"Selamat pagi anak – anak, selamat datang di kelas baru kalian.."seorang songsaengnim muda berbicara di depan kelas tepat ketika Yesung duduk di bangkunya.

"Mulai hari ini saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Senang bertemu kalian, semua."

"Nee~"ucap seluruh murid serempak.

"Baiklah, mari kita saling berkenalan. Saya akan memanggil nama kalian satu persatu, dan saat nama kalian di panggil silakan berdiri dan memperkenalkan diri kalian. Baik kita mulai, Jung Sung Hwa!"

Acara perkenalan mulai berlangsung, Yesung memperhatikan dengan semangat. Dia mendengarkan dengan seksama ketika teman – teman sekelasnya mulai memperkenalkan diri. Tak jarang suasana kelas menjadi ramai ketika anak – anak mulai bercanda satu sama lain, karena diantara mereka ada yang sudah bersama semenjak junior high school.

"Yak, sekarang Kim Yesung!"

"Anyeong hasimnika, Je ireumeun Kim Yesung imnida. Senang bertemu kalian semua."ucap Yesung dengan senyum sumringah.

Tak ayal, banyak diantara mereka yang terpesona ketika melihat Yesung. Siapa yang tak terpikat ketika melihat namja manis dengan mata sipit tajam yang indah dan pipi chubby yang membuatnya terkesan seperti seorang bidadari. Apalagi dengan senyumannya yang begitu indah.

"Wah, kalian punya teman yang sangat manis. Baiklah, selanjutnya Cho Kyuhyun!"

"…"tak ada jawaban. Seluruh murid saling berpandangan, mencari – cari anak bernama Cho Kyuhyun.

"Cho Kyuhyun?!"sekali lagi songsaengnim memanggil dan tidak ada jawaban.

"Apa diantara kalian tak ada yang bernama, Cho Kyuhyun?"tanya songsaengnim dan murid – murid hanya menggeleng karena memang tak merasa memiliki nama Cho Kyuhyun, dan sedetik sebelum songsaengnim memanggil nama yang lain, seorang anak berdiri di bangkunya. Anak yang sedari tadi tertidur, anak yang duduk tepat di samping Yesung.

"Cho Kyuhyun imnida."ucapnya singkat.

"M-mwo? S-sunbaenim..?"ujar Yesung tak percaya.

Namja yang duduk disampingnya, tak lain adalah namja yang ditemuinya di bus tadi. Namja menyebalkan yang mengacuhkannya ternyata teman sekelasnya. Namja itu.. ya, namja itu..

"Jadi kau yang bernama Cho Kyuhyun?"tanya songsaengnim yang hanya dibalas anggukan oleh Kyuhyun.

"Anak – anak sebagai informasi, Kyuhyun adalah murid akselerasi. Dia lebih muda 2 tahun dari kalian, bertemanlah baik dengannya."ucap songsaengnim yang kemudian membuat seluruh murid menatap kagum Kyuhyun.

"Mwo?!"lagi – lagi Yesung tak percaya, namja yang dia kira sebagai sunbaenya ini nyatanya lebih muda 2 tahun darinya. Yang benar saja?

Dan ketika Kyuhyun duduk kembali di bangkunya, dia menoleh ke arah Yesung. Dia memandang Yesung seksama, sebelum akhirnya memberikan sebuah senyuman, err.. atau mungkin lebih cocok disebut seringaian. Seringaian setan.

"Halo.. 'hoobae'.."sapa Kyuhyun kepada Yesung.

Flashback end..

-KKOMING!-

By Himi Chan

Dan begitulah awal pertemuan Yesung dengan Kyuhyun, sejak saat itu Kyuhyun sangat senang menjahili Yesung atau memberi julukan pada Yesung dengan nama – nama yang aneh. Dan tentu saja, hal itu membuat Yesung jengkel. Tak jarang mereka berdua sering bertengkar, hari – hari di kelas pun selalu dipenuhi dengan pertengkaran mereka. Meski sering bertengkar, sejujurnya Yesung senang karena dia bisa menjadi lebih dekat dengan Kyuhyun. Dan diam – diam Yesung selalu memperhatikan Kyuhyun. Kyuhyun yang menyebalkan, Kyuhyun yang tinggi, Kyuhyun si penggila milkshake, Kyuhyun si 'game freak', Kyuhyun yang pintar, dan hal – hal lain yang sangat berkaitan dengan Kyuhyun lainnya. Tak heran jika Kyuhyun yang tak masuk beberapa hari membuat Yesung begitu merindukannya.

Yesung bersenandung kecil, berjalan di trotoar pulang menuju rumahnya. Hari sudah cukup gelap, dia mempercepat laju kakinya. Dan tak sengaja mata tajamnya menangkap sesosok makhluk yang tengah tertidur di tengah tertidur di pinggir jalan. Merasa iba, Yesung pun menghampiri makhluk tersebut, seekor anjing kecil.

"Kau sendirian disini? Dimana pemilikmu?"tanya Yesung pada anjing kecil yang kini terbangun karena belaian lembut Yesung.

Guk!

Yesung tersenyum ketika anjing kecil itu mulai menjilat – jilat jemari mungil Yesung, sesekali anjing itu menggesek – gesek kan kepalanya pada telapak tangan Yesung, seakan meminta Yesung membelainya kembali.

"Aaa.. kyeopta! Anjing kecil yang malang. Kau tak memiliki majikan? Mau menjadi peliharaanku?"

Guk! Guk!

Seakan mengerti dengan ucapan Yesung, anjing kecil itu segera melompat ke arah Yesung, dan menjilati wajah Yesung. Membuat Yesung tertawa kegelian karena ulahnya.

"Baiklah.. kka! Kita pulang ke rumahku!"

-KKOMING!-

By Himi Chan

Yesung membuka pintu kamarnya dengan kakinya. Di kedua tangannya kini membawa semangkuk susu dan segelas milkshake. Dia segera meletakkan segelas milkshake nya terlebih dahulu di meja nakas yang ada di kamarnya dan kemudian meletakkan semangkuk susu yang baru di buatnya itu di lantai. Dia memandang ke sekeliling, mencari anjing kecil yang baru di bawanya pulang ke rumah tadi.

"Anjing kecil.. kau dimana?"

Yesung kembali mencari di sekitar kamarnya, dimana anjing kecil itu? Dan matanya memicing tajam ketika menemukan ada sebuah gundukan kecil bergerak – gerak di dalam seprai tempat tidurnya. Gundukan kecil itu berlari – lari seakan mencari jalan keluar, Yesung tersenyum melihatnya. Dia pun menunggu si ujung tempat tidurnya dan sengaja mengangkat kain seprai di hadapannya untuk memberi jalan pada anjing kecil itu.

"Ba!"

Anjing kecil berjenis Pomeranian berwarna hitam itu terlonjak kaget ketika tak disangka Yesung mengejutkannya. Namun sedetik kemudian anjing kecil itu segera meloncat ke arah Yesung dan menjilati wajah Yesung. Yesung segera mengangkat tubuh anjing kecil itu dan meletakkannya di lantai dimana dia juga meletakkan semangkuk susu disana.

"Kau pasti lapar, minumlah.."ujarnya kepada anjing kecil itu.

Anjing kecil itu mendekati mangkuk berisi susu yang disiapkan Yesung untuknya. Tidak seperti anjing pada umumnya, anjing kecil itu hanya menatap malas pada mangkuk susu dihadapannya, seperti tak berniat meminumnya sama sekali. Sepertinya dia tak menyukainya. Anjing kecil itu kemudian menatap ke arah Yesung, sang majikan.

Guk!

"Wae?"tanya Yesung ketika melihat anjing kecil peliharaannya tidak meminum susu yang dia buat.

Guk! Guk!

"Kau tak menyukainya? Heum?"

Guk!

"Lalu apa yang kau suka? Teh? Cola?"

Guk! Guk! Guk!

Yesung bingung menatap anjing kecilnya, dia bingung dengan apa yang dimaksud si anjing kecil. Sepertinya dia tak menyukai semua yang ditawarkan Yesung. Dan Yesung semakin heran ketika anjing kecil itu berlari menuju ke meja nakas dan meloncat – loncat di bawahnya.

"Kau mau milkshake?"

Guk! Guk!

Yesung mengambil gelas berisi milkshake miliknya dan berjongkok menyodorkannya kepada anjing kecil itu. Dan voila! Hanya dalam hitungan detik segelas milkshake itu habis.

"Kau suka milkshake?"

Guk! Guk!

Lagi – lagi anjing kecil itu melompat ke arah Yesung. Dan kini menggesek – gesekkan kepalanya di leher Yesung. Yesung segera menangkap tubuh anjing kecil tersebut dan meletakkannya di pangkuannya, mengelus bulu – bulu lembut anjing Pomeranian hitam miliknya.

"Aneh, baru kali ini aku tahu seekor anjing yang menyukai milkshake.. kau mengingatkanku pada seseorang.."ucap Yesung sembari terus mengelus anjingnya itu.

"Aku belum memberimu nama, nama apa yang sebaiknya aku berikan padamu? Heum?"

Anjing kecil itu bangun dari pangkuan Yesung kemudian meloncat dan berbalik menghadap Yesung. Dia menurunkan kedua kaki belakangnya dan mengibas – kibaskan ekornya ke kanan dan ke kiri. Sedangkan kepalanya dia miringkan, imut.

"Ah! Bagaimana jika.. Kkoming!"

Guk! Guk! Guk!

"Kau menyukainya? Baiklah, mulai hari ini namamu adalah Kkoming. Kka! Kita tidur, sudah larut malam."

Yesung mengangkat tubuh Kkoming dan meletakkannya dia atas kasur, dia pun beranjak menuju kasur lalu kemudian membaringkan tubuhnya. Dia membawa Kkoming agar tidur di sampingnya.

"Aku bahagia hari ini karena ada kau disini. Setidaknya, aku menjadi tak kesepian karena ada kau, Kkoming. Gomapta."

Cup!

Yesung mencium Kkoming, lalu tersenyum manis pada Kkoming. Kkoming mengerjapkan matanya, sebelah telinga turun hampir menutupi matanya. Yesung semakin gemas dengan anjing kecilnya, Kkomin bersikap terlalu menggemaskan. Dia pun mengacak bulu – bulu kepala Kkoming. Membuat Kkoming menggeliat dengan perlakuan Yesung. Yesung pun mematikan lampu kamarnya dan mulai menyamankan posisinya untuk tidur.

"Jaljayo, Kkoming-ah."

Dan keduanya pun tidur dalam kedamaian. Begitu lelap, bahkan keduanya tak menyadari jika sebuah cahaya tiba – tiba berpendar mengelilingi Kkoming. Sepertinya akan terjadi sebuah keajaiban..

-KKOMING!-

By Himi Chan

Pagi telah tiba. Artinya terang telah menyinari malam yang gelap. Sinar matahari telah berpendar dan membias kemanapun di sudut bumi. Bahkan kini menyusup masuk ke dalam kamar Yesung. Yesung orang yang sedikit sensitive dengan sinar matahari, dia segera terjaga ketika dia tahu pagi telah tiba. Terjaga bukan berarti bangun, dia masih tetap tertidur dengan mata tertutup, hanya saja kesadarannya perlahan – lahan mulai menguasainya. Dia masih mencoba mengumpulkan nyawa – nyawanya yang melayang di dunia mimpi.

Dan pertamakali yang dia tahu ketika dia mulai bangun adalah wangi mint. Harum yang begitu.. ehm.. maskulin. Dia mulai mulai menggerakkan sedikit badannya. Aneh, rasanya sedikit berat, seperti ada sesuatu yang memeluknya. Yesung kembali mecoba menggerakkan jemarinya, dia membuka sedikit matanya. Jemarinya menyentuh sesuatu, berwarna putih pucat. Kulit?

"Eungh.."

Indra pendengaran Yesung semakin menajam saat mendengar suara lenguhan seseorang. Ada orang lain? Sejak kapan? Seingatnya dia tertidur sendirian di dalam kamarnya. Tunggu! Jangan – jangan..

Yesung segera membuka kedua matanya. Dan hal pertama yang dilihatnya adalah.. D-dada?! Dada bidang seseorang, bahkan Yesung dapat melihat dengan jelas kedua nipple kecoklatan di hadapannya. Yesung menatap horror pemandangan dihadapannya. Dan ketika dia menyadari posisinya saat ini… dia tertidur dengan seseorang memeluknya, posisi yang cukup.. err.. sensual?

"Kyaaa!"Yesung segera mendorong pria di hadapannya hinga terjatuh dari kasur.

Brak!

Pria tak dikenal itu terjatuh di lantai bersama selimut milik Yesung. Dan tak lama terdengar rintihan kesakitan dari pria itu. Yesung segera merapatkan tubuhnya ke kepala ranjang. Dia mengambil bantal yang ada di dekatnya dan meletakkannya di depan tubuhnya untuk melindunginya.

"P-pria mesum! Kenapa kau ada di kamarku?!"teriak Yesung.

"Akh.. sakit, bisakah kau tidak mendorongku sekuat itu?"ucap pemuda itu.

Yesung bergidik ngeri ketika mendengar namja tak dikenal itu mulai berbicara. Namja itu mulai bangkit dari lantai dengan selimut yang melilitnya tak beraturan. Dia mengusap bagian belakang kepalanya yang terantuk lantai. Namja tak dikenal.. ah.. sepertinya Yesung mengenalnya, bahkan sangat mengenalnya.

"Kyu-Kyuhyun?"

Ya, ternyata namja itu Kyuhyun. Kyuhyun yang mulai sadar segera memandang kearah tubuhnya sendiri. Dia melihat kedua tangannya lalu menyentuh wajahnya.

"Aku.. aku kembali?"ujarnya tak percaya sembari memandang Yesung yang masih menatapnya horror.

"K-kau telanjang?"pertanyaan Yesung sontak menyadarkan Kyuhyun dari euforianya.

Kyuhyun kembali menatap tubuhnya. Dia melihat dengan seksama keadaan tubuhnya saat ini. Tubuhnya hanya terbalut sehelai selimut. Itupun hanya membalutnya tak beraturan, selimut itu hanya membalut seperempat tubuh bagian atasnya dan sisanya menjuntai di kaki Kyuhyun, dadanya bahkan terkspose sempurna. Kaki sebelah kanannya pun terekspose hingga ke pangkal paha, hingga semua orang bisa tahu jika ia sedang tidak menggunakan apa – apa saat ini. Kyuhyun menatap horror dirinya sendiri dan…

"Aaaaaaaaaaaaaaa…..!"

"Aaaaaaaaaaaaaaa…!"

TBC

or

END?

anyeong haseyo^^

Himi Chan is back! *tebar confetti*

ada yang kangen? ada yang masih menunggu sampe lumutan? jamuran? bahkan jenggotan? #plak

mianhe Himi bawa ff baru lagi..

jujur, yang lain masih dalam tahap mencicil, karena ide yang sudah saya timbun hilang begitu saja setelah UN.

jadilah, sebuah ide baru terlintas dan akhirnya ff ini di publish.

sebenarnya saya masih ingin mempublish satu ff lagi.

tapiii... ah.. mungkin kapan - kapan^^

tenang saja, saya sudah menganggur untuk beberapa bulan ke depan, karena syukur saya sudah diterima di sebuah PTN.

jadi saya punya bnyak waktu untuk mengetik, meskipun tidak bisa janji untuk update cepet. hehe^^

semoga ff ini bisa menghibur chingudeul yang galau karena kepergian Yesung oppa.

kita bangkit bersama chingu, kita akan menunggu bersama dengan sabar kedatangan Yesung oppa dua tahun ke depan^^

fighting!

oh, satu lagi.. Himi ingin lebih dekat dengan readerdeul sekalian.

mari kita berteman! alamat FB saya : Himi Chan ( www_facebook_com/himi_chan_96 )

*ganti _ dengan . *

baiklah, yang berkenan silakan di review^^