Naruto © Masashi Kishimoto

My New Life with Bad Boy © Reza C Warni

Pair : SasuSaku, SasoSaku, NaruHina

Warning : GaJe, OOC, Typo bertebaran, nggak sesuai EYD, dll

Ohayou gozaimasu :)

Makasih banget buat yang udah review di chap 1. Nggak nyangka review-nya bisa nyampe 24. Makasih juga atas kritikkannya, aku sangat terbantu. Moga di chap ini nggak banyak typo*amin*

Happy reading~

Sakura terbangun dari tidur nyenyaknya saat mendengar alarm ponselnya berbunyi. Ia segera meraih ponselnya yang tergeletak manis di atas nakas samping ranjang Sakura. Menghentikan alarm lalu duduk di atas kasur empuknya.

"Hoaaamm~" Sakura menguap. Ia segera menyibak selimutnya. Turun dari ranjang lalu berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

15 menit kemudian

Sakura turun dari tangga menuju lantai dasar. Ia berjalan ke ruang makan.

"Ohayou Kaa-san, baa-san" sapa Sakura. Sakura segera duduk di samping ibunya.

"Ohayou Sakura-chan" ucap kaa-san Sakura sambil mengoles selai strawberry di roti lalu menaruh roti tersebut di piring Sakura. Sakura segera melahap roti itu.

"Kaa-san, apa hari ini si Uchiha itu menjemputku?" Tanya Sakura. Ia agak jengkel dan juga senang saat menyebut 'Uchiha', eh?

"Tentu saja. Kenapa?" Tanya Kaa-san.

"Tidak. Hanya saja..." Sakura menggantungkan kalimatnya.

"Hanya saja?" Tanya Kaa-san.

"Ti..tidak..." Sakura menggelengkan kepalanya.

"Cepat habiskan rotimu, sebentar lagi Sasuke-kun datang" suruh Kaa-san.

"Hai"

~oOo~

"Siapa lagi hari ini?" Tanya Sakura sambil melihat ke luar jendela mobil itu.

"Hn?"

"Gadis mana lagi yang akan kau jemput hari ini?" Tanya Sakura ketus. Ia masih saja menatap ke luar jendela.

"Itu bukan urusanmu" ucap Sasuke dingin. Ia masih fokus dengan jalanan.

"Terserah" Sakura memutar matanya malas.

~oOo~

"Lihatlah si rambut aneh itu, dia masih saja menggoda Sasuke setelah menampar Sasuke" bisik seorang gadis pada temannya saat Sakura melewati koridor menuju kelasnya. Sakura tak menghiraukannya, ia dengan santai berjalan ke kelas.

Saat tiba di depan pintu, ia melirik ke atas- melihat apakah ada air atau jebakan lain. Merasa aman, ia segera masuk.

"Cih! Dia masih berani menginjakkan kakinya di sekolah ini" cibir seorang gadis.

"Ohayou" sapa Sakura pada teman sebangkunya, Sasori. Yaa, hanya cowok itu yang mau berteman dengan sakura setelah insiden 'menampar Sasuke'.

"Ohayou" balas Sasori. Sakura mengamati bangkunya.

"Bangku ini aman, tenang saja" Sakura bernafas lega. Ia tak mau kejadian 2 minggu yang lalu terulang. Dimana di bangku terdapat lem dan Sakura yang tak tahu apa-apa hanya duduk. Hal itu membuat rok Sakura melekat dan robek karna Sakura yang dengan susah payah melepaskan roknya dari sang kursi. Untung saat itu Sasori meminjamkan jaketnya untuk menutupi bagian rok Sakura yang robek dengan cara mengikat lengan jaket itu di pinggang ramping Sakura.

~oOo~

"Sasori-kun, temani aku ke kantin ya?" Rajuk Sakura.

"Hai" mereka berdua segera keluar dari kelas.

"Cih! Setelah menggoda Sasuke, gadis jalang itu sekarang menggoda Sasori. Dasar tidak tahu malu!" Kata-kata itu sering Sakura dengar setiap kali ia jalan berdua dengan Sasori.

"Jangan dengarkan mereka" dan kata-kata itu yang sering Sasori ucapkan.

"Hai. Aku juga tak perduli dengan ucapan mereka" ucap Sakura.

"Ayo cepat kita ke kantin, nanti jam istrahat berakhir" Sasori menggenggam tangan Sakura lalu mempercepat langkah mereka. Wajah Sakura memerah saat tangannya bersentuhan dengan tangan Sasori. Itu memang sudah biasa untuk mereka berdua, namun wajah Sakura selalu bersemu.

Sakura memperlambat langkahnya membuat Sasori mau tak mau menoleh ke arah Sakura. Sakura terdiam begitu lama. Mata emeraldnya bertemu dengan mata onyx milik 'calon tunangan'nya. Mereka berdua bertatap begitu lama hingga si empu mata onyx mengalihkan pandangannya dan berlalu melewati Sakura dan Sasori.

"Kau kenapa Sakura-chan?" Tanya Sasori.

"Ti..tidak.. Ayo kita ke kantin" kini giliran Sakura yang menarik tangan Sasori.

~oOo~

"Sasori-kun tunggu saja di gerbang, aku masih ada urusan sebentar" suruh Sakura.

"Hai. Jangan lama-lama ya" ucap Sasori sebelum berjalan keluar kelas. Sakura segera memakai tas selempangnya. Ia segera berjalan keluar kelas.

Sakura berjalan ke arah parkiran. Mencari-cari keberadaan mobil Sasuke.

"Ah, itu dia" Sakura segera berlari ke arah mobil berwarna hitam itu. Ia menajamkan penglihatannya untuk melihat apakah ada orang di dalam mobil atau tidak?

Mata emeraldnya terbelalak saat melihat 'calon tunangan'nya sedang bercinta dengan seorang gadis atau wanita?

Ia segera berbalik, berjalan menjauh dari mobil Sasuke.

~oOo~

"Saku-chan, kau kenapa?" Tanya Sasori saat melihat Sakura yang sudah berdiri di depannya dengan wajah pucat dan pandangan yang kosong. Sakura tak menyahut.

"Kau seperti orang yang habis melihat hantu saja" celetuk Sasori. Sakura tetap tak menyahut.

"Aish! Halloooo~ Sakura~" Sasori mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Sakura.

"E..eh?" Sakura tersadar.

"Kau kenapa?" Tanya Sasori.

"Ti...tidak.." Sakura menggeleng, "kita jadi kan ke toko buku?" Tanya Sakura. Sasori mengangguk.

"Ayo"

~oOo~

"Oi, Kau kenapa? Beberapa hari ini aku sering mendapatimu sedang melamun" ucap Sasori.

"Uhm? Ti...tidak... A..aku tidak kenapa-napa kok" ucap Sakura sambil menunjukkan senyum terpaksa-nya.

"Ish! Berhenti menunjukkan senyum aneh" gerutu Sasori. Sakura hanya terkekeh mendengar gerutuan sahabat baiknya ini.

"Baiklah, baiklah, kalau begini" Sakura menunjukkan senyum termanisnya yang dapat membuat cowok manapun jatuh cinta padanya, tak terkecuali cowok di depannya saat ini. Yaa, Sasori mencintai Sakura sejak pertama kali melihat gadis berambut pink pudar ini.

"Cantik" puji Sasori. Hey, ini jujur dari dalam hati Sasori. Menurutnya kata cantik tidak dapat mendeskripsikan gadis di depannya ini, gadis ini lebih dari kata 'cantik'.

"Benarkah?" Tanya Sakura dengan pipi memerah.

"Hn" Sasori menganggukkan kepalanya.

~oOo~

Sakura dan Sasori duduk di kursi taman. Mereka baru saja menghabiskan waktu akhir pekan mereka dengan berjalan-jalan. Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Keadaan taman masih sangat ramai, dipenuhi oleh muda-mudi yang tengah pacaran.

"Apa ini?" Tanya Sasori saat Sakura menyerahkan sebuah undangan padanya.

"Baca saja" ucap Sakura pelan. Sasori mulai membaca undangan tersebut, matanya terbelalak.

"A...apa ma...maksudnya...I..ini? K..kau? Dan... Si Uchiha?" Tanya Sasori terbata. Pikirannya blank sekarang.

"I...iya... Maaf...a...aku ti..tidak memberitahumu..." Ucap Sakura pelan bahkan terdengar seperti bisikan. Sasori memandang Sakura yang duduk di samping kanannya.

"Ke...kenapa? Bagaimana bisa dengan si Uchiha itu? Akan bertunangan?" Tanya Sasori. Kentara sekali nada kecewa dalam ucapannya.

"Ma...maaf..." Sakura tertunduk, tak berani menatap Sasori, "kami dijodohkan" lanjut Sakura.

"Kenapa harus dengan si Uchiha itu? Kenapa tidak denganku saja" ucap Sasori lirih. Sakura segera mendongak, menoleh ke arah Sasori. Matanya terbelalak.

"Sa..sori-kun" ucap Sakura lirih.

"Aku mencintaimu, Sakura-chan" ucap Sasori lalu mencium bibir ranum Sakura. Awalnya Sakura terkejut namun perlahan ia mulai memejamkan kedua matanya. Menikmati ciumannya dengan Sasori.

"Bagaimana perasaanmu terhadapku?" Tanya Sasori.

"A...aku...tidak tahu. Hanya saja, tiap bersamamu aku selalu merasa nyaman" ucap Sakura pelan.

~oOo~

Ruangan itu di penuhi oleh para tamu undangan. Kebanyakan dari tamu itu adalah rekan bisnis dari Uchiha Corp dan Haruno Corp. Sasuke terlihat sedang berdiri di samping ayahnya yang sedang berbincang-bincang dengan salah seorang rekan bisnisnya. Karena merasa bosan, Sasuke berjalan ke arah Naruto yang sedang menggoda seorang gadis yang mungkin anak dari seorang yang diundang.

"Oi, Teme! Bagaimana?" Naruto meninggalkan gadis itu lalu menarik Sasuke ke salah satu kursi yang tersedia.

"Hn?"

"Bagaimana dengan acara ini?" Tanya Naruto.

"Membosankan" ucap Sasuke.

"Benarkah? Oh ya, dimana 'calon tunangan'mu?" Tanya Naruto lagi sambil menekan kalimat 'calon tunangan'. Sasuke hanya mengangkat kedua bahunya tanda bahwa ia tak tahu. Mereka terdiam. Semua gadis yang ada di ruangan itu memandang mereka-Sasuke dan Naruto- dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak? Lihatlah dua cowok keren ini. Mereka terlihat tampan dengan tuxedo yang mereka gunakan.

Naruto menggunakan jas berwarna cream, kemeja berwarna putih, dasi yang senada dengan jas-nya, celana yang juga senada dengannya jasnya. Rambut kuningnya sama seperti biasa, jabrik. Jas yang Sasuke kenakan senada dengan warna rambutnya, kemeja berwarna putih, dasi yang juga senada dengan warna rambutnya.

"Ah, itu 'calon tunangan'mu!" Naruto menunjuk seorang gadis yang mengenakan gaun selutut tanpa lengan berwarna merah maroon, di rambut pink pudarnya terdapat sebuah bando berwarna hitam-Sakura-. Gadis itu sedang asyik mengobrol dengan seorang cowok berambut merah, memiliki wajah yang yah Naruto akui wajah cowok itu termasuk 'wajah diatas rata-rata' seperti dirinya-Sasori-.

Sasuke menoleh ke arah yang Naruto tunjuk.

'Cowok itu lagi' batin Sasuke. Ia kemudian mengalihkan pandangannya dari Sakura dan Sasori.

~oOo~

"Konbanwa Minna-san" sapa sang MC. Seluruh perhatian tertuju pada MC itu.

"Malam ini kita akan menyaksikan acara pertunangan dari anak bungsu pemilik Uchiha Corp yaitu Sasuke Uchiha dan anak semata wayang dari pemilik Haruno Corp yaitu Sakura Haruno"

"Cepat kau ke panggung" suruh Naruto. Si Uchiha bungsu hanya memutar bola matanya malas. Ia segera bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah panggung. Sakura menyusul Sasuke dari belakang. Mereka berdua sekarang telah berdiri di atas panggung.

Seorang butler naik ke atas panggung. Ia membawa sebuah nampan yang diatas nampan itu terdapat kotak perhiasan kecil berwarna merah. Butler itu membuka tutupan kotak itu, terlihatlah sepasang cincin couple. Cincin itu sangat sederhana tapi terlihat indah.

"Sasuke-san, pasangkan cincin di jari Sakura" ucap sang MC. Sasuke mengambil salah satu cincin yang berukuran kecil dibanding dengan cincin satunya. Sasuke meraih jari Sakura yang gemetar. Ia menaikkan sebelah alisnya.

'Ada apa dengan gadis ini? Apa dia gugup?' Batin Sasuke.

Ia segera memasangkan cincin itu di jari manis Sakura.

"Sakura-san, pasangkan cincin di jari Sasuke" ucap sang MC. Sakura menghela napas panjang lalu menghembuskannya. Ia mengambil cincin itu lalu meraih tangan Sasuke.

Deg!

'Nyaman' batin Sakura.

Sebelum memasang cincin itu di jari Sasuke, Sakura melirik ke arah Sasori yang tengah menatap sedih ke arahnya. Sakura memejamkan matanya sejenak lalu memasangkan cincin itu ke jari manis Sasuke.

Prok! Prok! Prok!

Tepukkan tangan memenuhi ruangan mewah itu.

~oOo~

"Konnichiwa Hinata-chan" Sakura menghampiri ranjang Hinata. Hinata sekarang sedang duduk di atas ranjangnya sambil menekuk kedua kakinya lalu memeluk lututnya. Tatapannya kosong memandang Sakura.

"Genki desu ka?" Tanyanya sembari duduk di kursi yang berada di samping ranjang Hinata.

"Ku harap kau baik-baik saja. Oh ya, aku ingin curhat, semoga kau mendengarkan" ucap Sakura. Ia menghela napas panjang lalu menghembuskannya.

"Ehem, aku bingung dengan perasaanku sendiri. Beberapa minggu yang lalu sebelum aku dan si Uchiha itu tunangan, aku melihatnya berciuman atau bahkan lebih dari sekedar berciuman. Waktu melihat kejadian itu aku rasanya ingin marah, kesal, sedih, ingin menangis, kecewa, ingin menyingkirkan cewek itu jauh-jauh dari Sasuke. Perasaan itu timbul begitu saja. Dan itu membuatku hanya pergi meninggalkan Sasuke dan gadis itu. Waktu aku menyentuh tangan Si Uchiha itu, aku merasa sangat nyaman dan tak ingin melepaskan tangannya. Ini sebenarnya perasaan apa?" Ucap Sakura panjang lebar diakhiri sebuah pertanyaan yang mungkin tak kan terjawab. Kalian tahukan bagaimana keadaan Hinata?

"Oh ya satu lagi! Aku merasa nyaman saat berada di dekat Sasori. Setiap kali bersamanya aku merasa nyaman, itu membuatku tak ingin jauh dari Sasori. Kau tahu, setiap kulit kami bersentuhan, wajahku pasti memanas dan rasa nyaman itu muncul. Menurutmu perasaan apa ini? Jujur saya, aku bingung dengan perasaanku sendi-"

"Hoeeekkk... Hooeeekkk" ucapan Sakura terputus karna Hinata yang tiba-tiba menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya sambil berjalan ke arah kamar mandi yang terletak di dalam ruangan itu.

"Hinata-chan! Kau tak apa?" Tanya Sakura panik sambil memijat-mijat tengkuk Hinata yang sedang mengeluarkan semua isi perutnya, muntah.

"Kau kenapa? Hiks.." Sakura mulai mengeluarkan air matanya. Ia sangat menyayangi sahabatnya ini. Hinata menegakkan tubuhnya lalu menatap wajahnya di cermin yang tersedia di kamar mandi itu. Tiba-tiba tubuh Hinata merosot ke lantai secara perlahan. Tatapannya kembali kosong. Sakura ikut merosot ke lantai, ia memegang kedua bahu Hinata.

"Hinata-chan! Hinata-chan!" Teriak Sakura semakin panik saat Hinata tiba-tiba pingsan. Ia menyandarkan tubuh Hinata ke tembok lalu berlari keluar mencari seorang perawat.

~oOo~

"Bagaimana keadaan Hinata dokter?" Tanya Sakura. Sang Dokter melepas kacamatanya lalu menatap Sakura.

"Teman anda keadaannya mulai membaik, ia hanya sering melamun saja beberapa hari ini" ucap Dokter itu.

"Benarkah dokter?" Tanya Sakura dengan ekspresi senang.

"Hai. Kesehatannya mulai membaik semenjak Hinata-san mengetahui bahwa dirinya sedang hamil" ucap dokter itu tenang.

"A...APA?! HAMIL?!" Tanya Sakura dengan mata yang membulat sepenuhnya.

"Hai. Jika Hinata-san semakin membaik, kemungkinan minggu depan Hinata-san sudah bisa keluar dari sini" ucap sang dokter. Sakura masih menenangkan pikirannya.

"Arigatou gozaimasu Dokter" Sakura berdiri, membungkuk lalu berjalan keluar dari ruang dokter itu.

TBC

Konnichiwa Minna-san :)

Bagaimana dengan chapter ini? Apa masih banyak typo? Apa alurnya kecepatan? Jweseonghamnida, eh, Gomennasai.-.

Mohon para senpai mengkritik, memberi masukan untuk ff ini. Maaf juga jika pendek, ini aku ketik lewat hp. *bow

Balasan review :

Mayu Kuroki : Arigatou atas kritikan-nya senpai :)

Baby Kim : Hai, arigatou gozaimasu senpai :) ne, fighting!

WisnuDamayanti : iya, mereka power rangers,,hehehe arigatou gozaimasu atas kritikan-nya senpai :)

2309 : iya, sifat mereka berdua parah banget *ditendang Sasuke n Naruto*. Makasih udah review :)

Watermellon Seo : iya, gomawo atas kritikan-nya :) ne, aku TaeLli shipper, Reza imnida. Salam kenal :) gomawo udah review :)

Ch : iya, aslinya yang cast TaeLli aku ngetik lewat hp trus aku post di fandom 'screenplays'. Setelah itu copy dan ubah nama'y, tapi ternyata masih ada yg kelewatan. Jd typo deh. Kamu nggak salah kok :) arigatou udah review :D

sami haruchi 2 : hai. Arigatou atas kritikkan-nya senpai :)

uchiharuno phorepeerr : iya, emang masih banyak. Arigatou udah kritik :) ah, yg itu typo lg, sebenarnya itu Temari yg terima telpon dari Neji. Arigatou gozaimasu senpai :)

Guest : iya, nii aku copas dari ff-ku yg main cast TaeLli. ada sebagian yg kelewatan alias belum aku edit namanya. Arigatou udah review :)

Srzkun : makasih atas kritikkannya :)

Renitha Dytha : arigatou udah review :) chap 2 udah update :)

ocha chan : makasih atas kritikkan-nya :) chap 2 udah update :)

Milkyways99 : makasih udah review :)

yamaneko achil : hehehe... Maklum ff nii aku copas dr ff-ku yg cast'y TaeLli jd klu masih ada unsur Korea-nya, itu berarti aku lupa edit. Bukan, ini bukan campuran.-. Iya, chap 2 udah update :) makasih udah review :D

mako-chan : iya, kasihan bnget Sakura :( bener thu, fans Sasuke nyebelin! Mako-chan, sini aku bantuin! *ikutan jambak rambut Sasuke and Naruto* makasih udah review :)

Me : iya, aku juga ngerasa alurnya kecepatan._. Chap 2 udah update! Makasih udah review :)

Dote : bukan, ini awalnya cast-nya Taemin ma Sulli. Tapi aku ubah jadi SasuSaku. Sebagian ada yg aku lupa ganti namanya. Iya, aku juga ngerasa klu alurnya kecepatan. Makasih udah review :)

My review : hehehe, iya aku tahu kok klu ff ini ancur, nggak nyambung. Makasih udah review :)

Sumiruage : makasih atas kritikkan-nya senpai :)

angodess : chap 2 udah update :) makasih udah review :)

CherRyeowook : itu aku lupa ngeditnya.-. Merek hp sunbae apa? Aku make hape BB klu untuk klu untuk blog pribadiku-WP- aku pake hp Nokia. Di hape BB ku udah tersedia MS Word. Klu utk di blog pribadiku, aku buka tambahkan tulisan baru, terus ngetik deh ceritanya. Kamsahamnida udah review :)

Guest : bukan apa-apa, hanya hasil ketikkan tangan saya. Makasih udah review :)

Kaai Yuki : makasih udah review :) chap 2 udah update :)

Miyoshi Sara : Makasih atas kritikkan-nya :) semoga di chap 2 nggak membingungkan lagi :) Arigatou senpai :D

Well, dari semua yg review, semuanya mengkritik tentang typo yg bertebaran. Gomen udah buat pembaca bingung dan nggak nyaman karena banyaknya typo. Makasih udah baca ff GaJe bin Aneh bin Ancur ini dan makasih banyak buat yg udah review. Terutama buat yg flame, kalian sangat membantu :D

Gomen jika chap ini kependekan, makin GaJe n alurnya kecepatan, semoga di chap dua ini nggak buat pembaca bingung :)

Arigatou gozaimasu

Reza C Warni