Title : Waiting for Your Heart

.

.

Cast : Lee Sungmin (namja)

Cho Kyuhyun (namja)

Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk

Lee Donghae (Cuma nama)

.

.

Genre : Romance/hurt/comfort, YAOI

Rate : T menuju M

Warning : Aneh, gaje, alur yang kecepetan, pasaran, mengandung NC di salah satu bagian...so...if u don't like it...just don't read it...okay...! no bash, for everything!

.

.

SUMMARY

Jika melepasmu dapat membuatmu bahagia, maka aku akan melakukannya. Dirimu adalah segalanya bagiku, jadi berhentilah berpura-pura mencintaiku jika hatimu berkata tidak. –KyuMin-

.

.

DISCLAIMER

Semua tokoh dalam fict ini punya Tuhan YME dan orang tuanya masing-masing. Ide cerita murni milik author. Min oppa only punyaku ^^.

#ditinju Kyuppil ampe terbang keluar Bimasakti

.

NO COPAS

.

DON'T LIKE, DON'T READ

.

.

.

.

^^HAPPY READING ^^

.

.

.


Waiting for Your Heart

Chapter 1


.

.

.

AUTHOR POV

.

Dari sebuah rumah mewah bergaya Eropa di pusat kota Seoul itu keluar seorang namja manis dengan hoodie putih serta sneaker putihnya. Sebuah tas ransel warna pink tersandang dengan rapi di punggungnya. Rambut hitam lembutnya melambai-lambai tertiup angin.

.

.

"Sungmin Hyuuung, kau mau kuliah?" panggil seorang namja manis berambut blonde dari rumah di sebelah kanan namja yang bernama lengkap Lee Sungmin atau yang biasa disapa Sungmin atau Minnie itu.

.

"Ne Hyukkie-ah. Wae? Kau tidak kuliah hari ini?" tanya Sungmin sambil berjalan menghampiri namja yang tadi di panggilnya Hyukkie a.k.a Eunhyuk atau yang bernama lengkap Lee Hyukjae.

.

"Ani...hehe...hari ini, Hae jagi mengajakku berkencan." Jawab Hyukkie sambil tersipu malu.

.

Sungmin tersenyum manis ketika melihat Eunhyuk tersipu-sipu. Baginya, tetangga blondenya itu sangat menggemaskan jika sudah berpose seperti itu. Kedua pipi putihnya akan bersemu merah secara serempak dan hidungnya yang bangir itu juga akan berubah menjadi merah seperti badut. Aigoo...Sungmin gemas melihatnya.

.

"Ck..kalian ini, tidak berubah sama sekali. Sudah 3 tahun masih saja seperti orang yang baru pacaran." Ujar Sungmin sambil mengusap kepala Eunhyuk membuat Eunhyuk mengeluarkan senyum manisnya.

"Hehe, habisnya Donghae memaksaku, jadi aku terpaksa menurutinya." Ucap Eunhyuk berkilah.

"Tanpa dipaksanya pun kau pasti mau ikut, kan? Dasar pasangan aneh." Cibir Sungmin. Membuat Eunhyuk mempoutkan bibirnya lucu.

"Oh iya, pinggangmu sudah baikan, Hyung?"

"Ne, lebih baik dari kemarin..."

"Hhaha, tak disangka kau seceroboh itu Hyung sampai bisa jatuh di kamar mandi tanpa kau sadari...hahaha...tukang nglindur." Eunhyuk tampak bermehrong ria di depan Sungmin membuat namja kelinci itu merah padam-malu dan marah.

"Aku bukan tukang nglindur! Jangan mengejekku begitu, dasar bocah. Aku waktu itu tak sadar jika berjalan kekamar mandi...huh!" Sungmin kini berkacak pinggang sambil berteriak murka di depan Eunhyuk. "untung Kyu menolongku" ucap Sungmin kemudian terdengar lirih.

"Min Hyung...apa...dia ...masih...menghindarimu?" tanya Eunhyuk hati-hati. Dia tahu jika Sungmin kini tengah dalam suatu masalah pelik dengan 'sang pangerannya' dan Eunhyuk tidak ingin membuat Sungmin tambah sakit hati dengan pertanyaannya, namun dia sangat ingin tahu tentang hal itu. Hanya ingin memastikan Sungmin hyungnya dalam keadaan baik.

.

"Hhh~.."

.

Sungmin menghela nafas dan menghembuskannya dengan sedikit kasar.

.

"Aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan, Hyuk. Seribu cara aku berusaha mendekatinya, maka seribu satu cara dia menghindariku. Kadang aku merasa dia masih membenciku, tapi selama hampir 2 tahun ini dia tak pernah membentakku. Kadang dia bersikap lembut seperti beberapa hari lalu. Aku makin tak mengerti. Apa yang harus kulakukan...?" Sungmin mencoba tersenyum walau hatinya kini sangat sakit. Sakit jika mengingat sikap namja tampan yang hampir 2 tahun ini menjadi suaminya.

.

"Mianhae, hyung. Maaf aku tidak bisa melakukan apapun untukmu." Ucap Eunhyuk yang sadar jika kini Sungmin menjadi murung karena ucapannya.

"Gwenchana, Hyuk-ah. Aku senang kau memperhatikanku. Mungkin aku dan dia belum berjodoh. Bisa juga mungkin aku dan dia belum diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa memahami satu sama lain." Lirih Sungmin lemah sambil-berusaha-tersenyum manis pada Eunhyuk.

.

Grep

.

"Hyung, jika kau membutuhkan teman bertukar pikiran, kau tidak perlu segan-segan menghubungiku Hyung. Jika kau dalam kesulitan kau bisa ceritakan padaku. Aku akan membantumu sebisa yang kumampu." Eunhyuk menggenggam erat tangan Sungmin berusaha memberikan keyakinan dari setiap kata yang di ucapkannya. Sorot matanya yang terlihat sangat serius itu membuat Sungmin tersenyum lebar.

.

'Pletaak'

.

"Yya! Monkey! mengapa ucapanmu seolah-olah aku orang yang teraniaya, eoh? "

"Issh, Hyung...apppoooo..." rintih Eunhyuk sambil memegang TKP penjitakan Sungmin di kepalanya.

"Hahaha..." Sungmin tertawa keras melihat Eunhyuk merintih kesakitan. "Rasakan." Sungmin kembali mengejek Eunhyuk dengan tanpa dosanya.

"Appo Hyuuungg...Sungmin hyung jahat!" gerutu Eunhyuk masih sambil memijit pelan dahinya.

.

Melihat wajah lucu Eunhyuk, Sungmin pun tak tega. Akhirnya dia mengangkat sebelah tangannya dan bergerak mengusap kening Eunhyuk dengan sayang.

.

"Mianhae, Hyukkie...gomawo, neee...Hyung senang sekali ada kau disini. Hyung jadi tidak kesepian."

"Nee Hyung...itulah gunanya dongsaeng tampan sepertiku...haha" Eunhyuk mulai menarsiskan dirinya membuat Sungmin menganga.

'Inilah akibatnya terlalu lama bergaul dengan Donghae' batin Sungmin.

.

"Aku pergi dulu ne...jangan macam-macam dengan Donghae. Ingat, cepat pulang. Jangan nakal." Pesan Sungmin sambil mencolek-colek dagu Eunhyuk.

"Yya! Hyung! Aku bukan anak kecil yang harus kau ingatkan seperti itu. Lagipula, macam-macam apanya? Di 'suami' ku!" gerutu Eunhyuk setengah berteriak karena kini Sungmin telah keluar dari rumahnya sambil melambaikan tangan dan tersenyum usil pada Eunhyuk.

.

.

"Dasar kelinci bantet!" maki Eunhyuk ketika Sungmin memberikannya butterfly kiss dari kejauhan.

.

.

.

Sungmin dan Eunhyuk adalah mahasisiwa di salah satu perguruan tinggi ternama di Seoul. Keduanya mulai bersahabat ketika keduanya bertemu dalam upacara penerimaan mahasiswa baru di kampus mereka. Terlebih lagi mereka satu fakultas, walau berbeda jurusan. Sungmin mengambil jurusan Art and Performance. Sedangkan Eunhyuk mengambil jurusan Modern Dance. Sungmin lebih tua beberap bulan dari Eunhyuk. Kedua namja ini sangat berbeda. Satunya sedikit pendiam, yang satunya hyperactive. Yang satunya selalu tampil rapi dan memukau, yang satunya agak sedikit jorok. Hal yang sama dari kedua namja itu adalah mereka sama-sama memiliki wajah yang terlampau manis untuk ukuran seorang namja bahkan banyak yang berkata jika wajah Sungmin melebihi kecantikan seorang yeoja, namun keduanya tak mempedulikan itu. Satu hal lagi yang membuat nasib mereka sama adalah mereka sama-sama TELAH MENIKAH karena PERJODOHAN!

.

Eunhyuk dan Lee Donghae-suaminya-telah menikah sejak Eunhyuk lulus dari bangku SMA. Sebelum masuk kuliah dia menikah dengan Donghae yang berumur lebih tua 5 tahun darinya. Donghae seorang namja dewasa –narsis- yang sangat mencintai Eunhyuk walaupun mereka bertemu karena perjodohan. Sikap Donghae yang penyabar dan sedikit childish membuat Eunhyuk bertekuk lutut pada namja yang dijuluki "Prince Nemo" itu. Sedangkan Sungmin? Dia di jodohkan orang tuanya ketika dia baru masuk kuliah. Waktu itu Sungmin berumur 19 tahun dan baru memasuki satu bulan masa kuliahnya. Eommanya dan Heechul eomma yang notabene adalah sahabat ibunya, serta merta langsung menyampaikan pada Sungmin jika dirinya dan anak dari Heechul eomma akan segera menikah bulan depan. Sungmin sangat terkejut apalagi eommanya tak pernah sedikitpun memberitahu Sungmin perihal perjodohan itu. Namun, Heechul tak berputus asa. Dengan berbagai taktik licik, dengan mudahnya ia membuat sang anak dan Sungmin menyetujui semua permintaannya dan akhirnya...Sungmin pun menikah.

.

Heechul atau yang bernama lengkap Kim Heechul itu adalah istri dari Cho Hangeng yang merupakan sahabat lama Leeteuk dan Kangin-orangtua Sungmin. Mereka sudah sangat sering bertemu dan tak jarang Sungmin sewaktu SMP dan SMA menginap di rumah Heechul ketika sang appa dan eommanya dinas keluar negeri. Yang membuat Sungmin terkejut adalah dulu dia menyangka Heechul eomma tak punya anak, karena selama Sungmin disana dia tak pernah melihat adanya tanda-tanda seorang anak di dalam rumah itu. Tampak sepi dan menyeramkan.

.

Ketika Heechul berkata akan menjodohkan anaknya dengan Sungmin, namja manis itu sibuk menerka-nerka wajah calon suaminya dengan berbagai ekspresi yang sulit diartikan dan ketika Heechul menunjukkan foto anaknya pada Sungmin, mata foxy yang bulat itu makin membulat ketika iris hitamnya menangkap sesosok namja tampan dengan rambut coklat madu terpampang di sebuah figura di depannya. Seulas smirk usil terbentuk di bibir merah itu yang terlihat sangat cocok dengan pembawaannya yang cool dan misterius. Sejenak Sungmin terpana. Mulutnya menganga tanpa dia perintah. Sosok dalam foto itu terlihat sangat tampan.

.

Menyadari Sungmin yang mulai tertarik, Heechul segera mempromosikan anaknya dengan berbagai bahasa yang penuh majas. Mulai dari profile namja tampan itu, sampai hal sangat mendetailpun diceritakan eomma cantik yang dijuluki –cinderella man-itu. Dari situlah Sungmin tahu. Namja itu sedari kecil tinggal bersama halmeoni dan harabeoji-nyadi London dan mulai bulan depan akan mulai bekerja di Seoul sebagai Presiden Direktur di salah satu cabang perusahaan Hangeng -SPARKYU COORPORATION- setelah mendapatkan gelar Doktornya hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun di usianya yang baru menginjak 23. Sosok itu adalah Cho Kyuhyun.

.

Bulan pertama pernikahan, masih belum menunjukkan tanda-tanda bahaya sama sekali. Kyuhyun yang berusia 4 tahun di atas Sungmin tampak sangat ramah dan sopan membuat hati Sungmin dan kedua orang tuanya makin mengelu-elukan Kyuhyun. Satukalipun namja tampan itu tak pernah berkata kasar. Bahkan Kyuhyun terlihat sangat antusias dalam mempersiapkan pernikahannya dengan Sungmin. Mulai dari memilih tuxedo, gereja, cincin bahkan segala bentuk dekorasi serta pemilihan tempat bulan madu. Kyuhyun semua yang mengurus membuat Sungmin merasa Kyuhyun juga mencintainya sama seperti Sungmin yang sangat mencintai namja tinggi itu sejak pertama kali melihat fotonya.

.

Bulan kedua pernikahan, Sungmin mulai merasakan hal yang aneh. Selama 2 bulan menikah, tak pernah sekalipun Kyuhyun menyentuhnya, bahkan ciumanpun hanya dilakukan Kyuhyun saat mereka menikah. Setelahnya Kyuhyun tak pernah mendekati Sungmin. Jangankan mendekat, melihat Sungmin saja namja itu terkesan menolak. Saat bulan madu, ketika jantung Sungmin berdegup kencang memikirkan apa yang akan diperbuat Kyuhyun pada tubuhnya, namja pucat itu malah memilih menuntaskan pekerjaan kantornya dan berjalan-jalan di pantai tanpa sedikitpun memperhatikan Sungmin. Semua itu membuat hati kecil Sungmin bertanya-tanya, apa yang salah dari dirinku? apa aku telah menyinggung perasaan Kyuhyun? apa aku telah membuat Kyuhyun kecewa? apa Kyuhyun membenciku? Dan jawaban 'iya' dari pertanyaan yang terakhirlah yang diambil Sungmin sebagai kesimpulan setelah hampir 2 tahun ini Kyuhyun masih saja tak menganggap berarti keberadaannya.

.

AUTHOR POV END

.

.


.

SUNGMIN POV END

.

.

"Hhh~ sepertinya dia pulang malam lagi."

.

Aku menghela nafasku dengan berat ketika aku melihat jam dinding berbentuk kelinci di ruang tamu telah menunjukkan pukul 11 malam. Sedari 2 jam yang lalu, tak terhitung sudah berapa gelas kopi yang kuminum.

.

Aku ingin menyambut kepulangannya, aku ingin membukakannya pintu dan membawakan tas kerjanya. Aku ingin membuka dasi yang menjerat lehernya, aku ingin menyiapkan air panas untuk mandinya, aku ingin membuatkannya susu hangat sebelum dia tidur dan aku ingin dia memelukku saat aku akan memejamkan mata.

.

Itulah sebagian dari rangkaian keinginanku yang sangat kuharapkan bisa kulakukan padanya, suamiku tercinta.

.

Namun, kenyataan berkata lain.

.

Di selalu tampak memusuhiku.

.

Pergi kerja sebelum aku bangun dan pulang saat aku telah tidur. Bahkan di hari Minggu-pun dia selalu keluar rumah entah kemana membuatku bingung.

.

Sedikit perasaan curiga mulai tumbuh dalam hatiku dan ketika rasa itu mulai membubung, aku menguatkan hatiku untuk mencoba mengikutinya dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat dia di depan mataku tengah merangkul mesra bahu seorang yeoja cantik dengan tubuh langsing dan kaki jenjangnya yang putih di dalam sebuah restoran 1 bulan yang lalu. Aku terkesiap dan cepat-cepat meninggalkan tempat itu.

.

Namun, berkat peristiwa yang mengejutkan itu aku akhirnya tahu apa penyebab Kyuhyun bersikap dingin padaku. Ternyata dia mempunyai seorang yeojachingu. Aku berani berpendapat demikian karena aku telah melihat mereka berdua yang berbincang akrab saat di restoran dan tak jarang pula aku memergoki Kyuhyun tersenyum hangat saat membaca pesan di gadget hitamnya.

.

Aku memang bodoh. Dari awal aku tidak memikirkan akan hal itu. Aku tidak pernah memikirkan apakah Kyuhyun sama denganku atau dia seorang yang straight. Aku sama sekali tidak memikirkannya. Aku merasa terbuai dengan segala tingkah lakunya yang menunjukkan betapa dia menerima kehadiranku sebagai calon istrinya waktu itu. Sekarang, aku merutuki kebodohanku akan hal itu. 'Pantas saja Kyuhyun membenciku, dia menganggap akulah penyebab dia tak bisa bersatu dengan orang yang disayanginya.'

.

Aku menjadi makin merasa sangat bersalah ketika Kyuhyun sekalipun tak pernah menunjukkan kemurkaannya padaku, berkata kasar dan membentakkupun tak pernah dilakukannya. Di hanya banyak berdiam diri jika di depanku dan sebisa mungkin tak bertemu muka denganku untuk menghindari kemungkinan terjadinya sebuah percakapan. Alangkah baiknya jika dia menceritakan padaku semuanya, aku akan menurutinya jika dia meminta cerai padaku. Walau aku sangat mencintainya namun aku lebih baik melepasnya jika ia merasa tersiksa bersamaku. Lebih baik aku melihatnya bahagia bersama orang lain daripada seperti ini. hatiku sakit.

.

'brrmmm..brrmm'

.

"Suara mobil...apakah Kyuhyun pulang? Tapi...bukankah mobil Kyuhyun ada di bengkel?" aku melangkahkan kaki mungilku menuju jendela di ruang depan untuk melihat mobil siapa yang tengah malam begini memasuki pekarangan rumahku dan Kyuhyun. Ya, setelah menikan, aku dan Kyuhyun memang hidup terpisah dengan orang tua kami karena Kyuhyun ingin mencoba hidup mandiri denganku, kami juga langsung satu kamar dan satu ranjang tanpa canggung walaupun dia tak pernah menyentuhku. Sampai sekarang dia juga masih tidur di ranjang yang sama denganku. Hal itulah yang membuatku bertanya-tanya, bagaimana sebenarnya perasaan Kyuhyun terhadapku?

.

"Mobil siapa itu?" gumamku ketika melihat mobil sedan putih keluaran Hyundai itu kini bertengger dengan manis di halaman depan rumahku. Aku terus memeprhatikan mobil itu sampai aku melihat dua sosok yang aku kenal keluar dari dalamnya. Suamiku dan...seoarang yeoja cantik.

.

Aku tahu yeoja itu. Itulah yeoja yang kupastikan sebagai yeojachingu Kyuhyun yang sudah sebulan ini selalu di temui Kyuhyun di sela-sela waktu kerjanya di kantor. Yeoja yang sama yang juga kulihat dirangkul mesra oleh Kyuhyun di sebuah restoran.

.

Aku terus dalam aktivitas mengintipku hingga tanpa kusadari kini Kyuhyun mulai melangkah kearah pintu masuk setelah mengecup pipi yeoja itu sebelum sang yeoja pergi. Aku langsung berlari menuju lantai 2, bermaksud masuk kedalam kamar dan menghentikan lelehan air mata yang kini sepertinya mulai turun di pipiku.

.

Setibanya di kamar, aku langsung masuk dalam selimut tebalku dan menghapus kasar lelehan air mataku. Aku terus berusaha bernafas dengan teratur agar rasa sesak di dadaku sedikit berkurang. Ku coba menutup mataku rapat-rapat dan memikirkan hal lain agar rasa sedih ini menghilang, namun semuanya seperti sia-sia.

.

'ckleek'

.

'blaam'

.

Ku dengar pintu kamarku terbuka dan kembali tertutup.

.

.

'Pasti Kyuhyun sudah masuk' ucapku dalam hati. Aku semakin berusaha menstabilkan detak jantungku agar Kyuhyun tak mencurigaiku yang belum tertidur seperti biasanya.

.

'Tap'

.

'Tap'

.

'Tap'

.

Kini suara langkah kaki mulai terdengar mendekatiku ku. 'Ya Tuhan...tolong aku. Jangan buat Kyuhyun menyadari kondisiku'. Aku terus memanjatkan doa agar Kyuhyun tak lebih mendekat lagi kearahku, namun sepertinya tak terkabul.

.

Kini kurasakan sesuatu mengusap lembut kepalaku yang membuat tubuhku sedikit mengejang. Ditambah lagi kini jemari panjang itu membelai permukaan wajahku dengan sangat lembut dan hati-hati. Aku gemetar. Sangat bersyukur pada lampu kamar yang tak kuhidupkan sehingga kini tubuhku yang sedikit bergetar tidak akan terlihat oleh Kyuhyun-namja yang kini tengah sibuk membelai wajahku.

.

Setelah beberapa menit membelai rambut dan wajahku, aku merasakan Kyuhyun kini berpindah posisi kebelakangku yang sedari tadi tidur menyamping.

.

.

.

.

"Apa yang harus kulakukan padamu...Ming?"

.

.

Suara Kyuhyun yang sarat akan kesedihan itu kini seperti sebuah pukulan telak di hatiku.

.

'Sebegitu menderitanyakah kau, Kyu?'

.

.

.

Setelah itu aku mendengar deru nafas teratur dari tubuh tinggi di belakangku. Sepertinya Kyuhyun sudah tertidur pulas. Aku langsung membalikkan tubuhku menghadapnya. Sinar bulan yang lembut membuatku kini samar-samar dapat melihat wajah tampannya. Wajah yang membuatku tergila-gila 2 tahun yang lalu yang mungkin nantinya akan sangat kurindukan.

.

.

.

.

"Jika melepasmu adalah kebahagiaanmu, maka aku akan melakukannya, Kyu...karena aku...mencintaimu." lirih di telinganya sebelum aku mendekatkan wajahku pada wajahnya dan mengecup lembut bibir tebal itu sekilas.

.

Chu~

.

"Jeongmal saranghaeyo, Cho Kyuhyun."

.

.

"Jaljayo...Kyunnie..."

.

.

SUNGMIN POV END.

.

.

.

.

.

.

TBC

.


.

.

.

Huahahaha...eotte? eotte? nih fict calon rate M niiihhhh...

Nyahahaha...

Mau lanjut taaakkkk?

Jika 'IYA' tinggalkan repiu...

Jika 'TIDAK' ya...wes...ndak lanjut agy.

.

Read n Review = dikisseu Kyunnie n Minnie

Ndak Review = Dijitak Kris

Only Read = Di-kisseu- ma Hyun...ohohoho...do u want it? #ofcoursenot!

.

Gomawo chingu...annyeoooonngggg...^^

HyunChan2509