OKAERI, MY LOVE

Chapter 4-Male pregnancy? Impossible!

Created by Amee

.

.

Summary:

Kyuhyun tidak tahu apakah ia harus berbahagia atau harus berduka. Cho Kyuhyun, seorang namja straight, harus terjebak di antara dua orang sepupu yang mengklaim diri mereka "gay" dengan kadar ke-pervertan tinggi.

Stars :

Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Shim Changmin, Kim Jaejoong, Jung Yunho

.

.

Ruang keluarga kediaman Choi terasa hening mengingat ada lima orang di dalamnya. Berkali-kali Changmin menarik nafas panjang ketika pandangannya tak sengaja menatap wajah Kyuhyun yang terpejam. Lelaki cantik itu belum sadarkan diri, dan Changmin membiarkan kedua pahanya dijadikan bantal untuk Kyuhyun, sementara Siwon baru saja kembali dari kamarnya dengan membawa kotak obat.

"Dia benar-benar seorang homopobic. Ini sangat merepotkan," decih Changmin. "Tapi dia sangat manis, I can't help my self." Changmin menundukan kepalanya berusaha mencium bibir cherry Kyuhyun, namun cepat-cepat Siwon mendorong kepala adik sepupunya itu hingga nyaris terantuk tembok.

"Jangan melakukan hal-hal kotor seperti itu, Jung!" pekik Siwon.

"Apa yang sudah kau lakukan, Choi? Aish!" Changmin balas berteriak, diusap-usap tengkuknya yang terasa nyeri.

"Jangan saling berebut seperti itu, anak itu bukan barang!" ujar Yunho berusaha menenangkan.

"Tidak usah ikut campur! Lebih baik rapikan pakaian kalian!" pekik Changmin dan Siwon bersamaan.

Jaejoong mengkerut, lantas memeluk lengan Yunho cepat-cepat. "Mereka marah," bisik Jaejoong di telinga suaminya.

"Biarkan saja, anak muda itu memiliki hormon yang meluap-luap," jawab Yunho sambil memakaikan pakaian ke tubuh istrinya.

Sementara itu, Siwon berusaha membangunkan Kyuhyun dengan menekan-nekan pelipis dan mengoleskan minyak kayu putih di sekitar hidung dan leher bawah Kyuhyun. Wajahnya terlihat panik ketika Kyuhyun tak juga menunjukan tanda-tanda akan sadarkan diri. Sementara Changmin memijit-mijit lembut lengan Kyuhyun, meskipun tampak tidak acuh, namun ia merasakan perasaan panik sama. Bagaimanpun, Kyuhyun adalah orang yang disukainya.

"Hyung, bagaimana jika aku memberinya nafas buatan saja, kupikir dia akan segera bangun," Changmin menyeringai.

"Dan akan kubunuh kau!" geram Siwon.

"Hey, jika aku mati itu akan menjadi tidak fair. Aku akan menghantuimu sehingga kau tetap tidak akan bisa memonopli Kyuhyunie sendirian!"

"Lebih baik kau diam, Jung, dan bantu aku menyadarkan Kyu!"

"Baiklah-baiklah,"

Sementara itu, Jaejoong yang sejak tadi memperhatikan keduanya mulai merasa geram, digelengkan kepalanya lantas beranjak mendekati Kyuhyun. "Kalian benar-benar tidak bisa diandalkan! Min, kau pergi!" ujar Jaejoong sambil memegangi kepala Kyuhyun sementara Changmin beranjak dari tempatnya semula.

Dibiarkan tubuh Kyuhyun telentang di sofa, lantas Jaejoong menaikkan kaki Kyuhyun sehingga lebih tinggi dari kepalanya. Ia melonggarkan ikat pinggang Kyuhyun dan membuka tiga buah kancing kemejanya, sehingga Changmin dan Siwon membelalakan matanya dan memekik bersamaan, namun cepat-cepat Jaejoong menatapnya dengan tajam seolah mengatakan diamlah, dan kedua sepupu itu segera menutup mulutnya dengan tangan. Hal terakhir yang Jaejoong lakukan adalah merangsang Kyuhyun dengan bau minyak kayu putih, pada menit berikutnya, Kyuhyun perlahan mulai membuka matanya.

"Lihat, kalian harus belajar banyak dariku," ujar Jaejoong bangga, lantas kembali ke samping suaminya.

"Yaa.. eomma, kenapa kau tidak melakukan sejak awal?" protes Changmin.

"Karena aku ingin melihat apa yang bisa kalian lakukan, ternyata kalian benar-benar payah," Jaejoong tertawa, sementara Changmin dan Siwon memberengut bersamaan. Namun tidak ada hal yang lebih baik daripada melihat Kyuhyun sadarkan diri.

"Kau tidak apa-apa, Kyu?" tanya Siwon pelan.

"Aku baik-baik saja," jawab Kyuhyun, disentuh pelipisnya. Ia masih merasa pusing, dan pandangannya belum jelas benar. Dipejamkan matanya, lantas kembali dibukanya perlahan. Dilakukannya hal itu berulang-ulang hingga penglihatannya terasa jelas.

"Tidak perlu memaksakan diri," ujar Changmin ketika dilihatnya Kyuhyun berusaha untuk duduk.

"Memalukan sekali jika laki-laki menyerah hanya karena pingsan seperti ini," ujar Kyuhyun sambil tertawa, lantas berusaha untuk duduk dengan dibantu Siwon.

Hal pertama yang ia rasakan ketika melihat Jaejoong dan Yunho berada di hadapannya adalah keterkejutan yang teramat, namun cepat-cepat Kyuhyun berusaha menguasai diri. Berkali-kali ia membisikan kalimat semuanya akan baik-baik saja pada dirinya sendiri seolah-olah itu adalah sebuah mantra.

Sementara itu, Siwon dan Changmin mulai beranjak dan menempatkan diri duduk di samping kanan dan kiri Kyuhyun. Jaejoong tersenyum, namun lebih tampak seperti sebuah seringaian kucing angkuh bagi Kyuhyun, sementara senyuman Yunho terasa lebih ramah meskipun hanya seulas.

Entah bagaimana, suasana terasa sangat asing nyaris tak dikenalinya. Mungkin ia memang salah memasuki rumah sejak awal, atau mungkin dimensi dunia ini sudah bergeser sehingga kenyataan dan fantasi saling bertumpang tindih. Kyuhyun kembali merasa pening.

"Eomma? Appa?" tunjuk Kyuhyun pada Jaejoong dan Yunho saling bergantian, yang segara dibalas dengan anggukan oleh pasangan suami istri itu. "Eomma?" sekali lagi Kyuhyun melirik pada Jaejoong, seolah ingin memastikan apa yang dilihatnya.

"Ya, ada apa?" jawab Jaejoong ramah.

"Kau laki-laki?"

"Aku laki-laki."

"Kau ibu Changmin?"

"Ya, aku ibu Changmin."

Kyuhyun menghela nafas panjang sebelum akhirnya kembali menatap Jaejoong. "Apa kau pernah menjadi wanita?"

Suasana mendadak hening pada beberapa detik pertama, disusul oleh gelak tawa semua yang ada di ruangan itu kecuali Kyuhyun yang menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Tidak, aku sudah menjadi laki-laki sejak aku dilahirkan," jawab Jaejoong cepat.

"Lalu bagaimana caranya seorang lelaki melahirkan anak?" Kyuhyun mengerutkan keningnya lantas menatap Jaejoong dan Changmin bergantian.

"Lelaki melahirkan anak?" Jaejoong kembali tertawa lepas. "Tentu saja lelaki tidak bisa melahirkan. Changmin, aku mengadopsinya," terang Jaejoong

"Ah, aku mengerti. Dan kalian benar-benar pasangan suami istri?"

"Ya, kami benar-benar sudah menikah. Apa kau baru pertama kali melihat pasangan gay yang menikah? Cinta itu tidak bisa terbatas pada gender kurasa," Jaejoong mengedipkan matanya pada Changmin dan Siwon yang segera salah tingkah.

Kyuhyun merasa ia akan kehilangan kesadarannya lagi. Gay, kata itu terus saja berputar-putar dalam kepalanya. Keluarga ini man-eater, itu menakutkan. Ruangan mendadak terasa dingin dan membekukan tubuhnya.

-AMEE-

Kyuhyun mendudukan dirinya di taman belakang rumah. Angin yang bertiup halus cukup untuk menenangkan pikirannya yang terasa kacau. Sesekali ia melemparkan batu-batu kecil ke dalam kolam sehingga menimbulkan bunyi kecipak yang pelan, dan air kolam tampak bergelombang.

Ia menggerakan kakinya, lantas memejamkan matanya, membayangkan apa yang tengah dilakukan orangtuanya saat ini. Rasanya seperti terisolasi. Kawasan ini cukup jauh dari kampusnya, dan tidak ada kendaraan yang bisa digunakannya. Jadi apa yang bisa dilakukannya? Seharusnya pemuda seusinya menghabiskan waktu dengan bersenang-senang ke pub atau sekadar beraroke ria.

Ditengadahkan kepalanya, langit sore tampak menakjubkan, bagai kanvas yang terbentang tanpa batas. Gumpalan awan putih yang memenuhi langit dengan bias-bias kekuningan memberikan sensasi hangat yang hanya mampu dinikmati dan diabadikan.

"Apa mereka melupakan bahwa aku ada? Menelepon saja tidak pernah," decih Kyuhyun.

Dipasang earphone ditelinganya. Mencoba menghilangkan pikiran-pikiran yang memberatkan kepalanya. Dipejamkan matanya perlahan lantas kembali dibukanya pada menit berikutnya ketika ia merasa seseorang berada disebelahnya.

"Siwon?" dilepaskan earphonenya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" tanya Siwon.

"Tidak ada, hanya ingin menghirup udara segar," jawab Kyuhyun.

"Oh."

"Dimana Changmin?" Kyuhyun balas bertanya.

"Sedang mengantarkan kedua orangtuanya pulang."

"Kupikir mereka tinggal di sini juga."

Ketika Siwon tak menjawab, Kyuhyun kembali memejamkan matanya perlahan. Disesapnya dalam-dalam aroma tanah basah dan pahit kambium di sana. Angin berhembus lembut menyisakan kerinduan-kerinduan halus.

"Kyu," panggil Siwon.

"Ya," balas Kyunhyun cepat.

"Apa kau pernah jatuh cinta?"

Kyuhyun mengerutkan dahinya. "Tentu saja. Kau pikir usiaku berapa sampai kau mengira aku tidak pernah merasakannya? Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Ada seseorang yang aku sukai, tapi aku tidak bisa menyatakan perasaanku padanya. Karena jika aku mengungkapkannya, itu mungkin akan menyakitinya dan membuatnya jauh dariku. Tapi aku ini cukup keras kepala, jadi kurasa aku akan tetap mengejarnya dan berusaha membuatnya jatuh cinta padaku meski itu membutuhkan waktu yang lama." Siwon menghela nafas panjang lantas meletakan kedua tangannya di belakang kepala sebagai sandaran.

"Lalu, jika dia tetap tidak melirikmu, dan ada gadis lain yang mencintaimu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Kyuhyun, ditengadahkan kepalanya lantas ditatapnya langit biru yang dihiasi serabut awan tipis. "Kalau itu aku, mungkin aku akan mencoba menerimanya, karena aku tidak akan pernah tahu apakan ia lebih baik atau lebih buruk jika aku tidak memberinya kesempatan."

Siwon tertawa keras, digeleng-gelengkan kepalanya lantas ditatapnya Kyuhyun singkat. "Meskipun ada sejuta gadis yang menyatakan cintanya padaku, aku tidak akan merasa puas, karena aku tidak peduli pada mereka. Aku hanya ingin orang yang kusukai yang menyatakan cintanya padaku, bagiku satu orang saja sudah sangat cukup."

"Kau sangat tidak asik," decih Kyuhyun. "Dunia ini menyimpan banyak sekali wanita cantik dan seksi, kenapa kau mengabaikannya?"

Siwon kembali tertawa. "Karena itulah aku," katanya sambil beranjak.

Seolah tersadarkan akan sesuatu, Kyuhyun mengerutkan keningnya, lantas cepat-cepat bertanya, "tapi yang kau sukai 'gadis' kan? Makhluk yang mempunyai dada besar?"

Siwon menoleh. "Itu rahasinya," jawabnya cepat lantas berjalan memasuki rumah.

Kyuhyun memeluk tubuhnya sendiri yang mendadak bergetar. Ia merasa benar-benar harus pergi dari rumah ini sebelum benar-benar gila. Dan untuk kali pertama, ia ingin orangtuanya cepat pulang dan membawanya pergi sejauh mungkin. Aku berada dalam bahaya, pikirnya.

TBC

Hello! dan pada akhirnya gue balik lagi. Mungkin udah pada lupa sama ceritanya karena hiatus terlalu lama. Tapi semoga cukup memuaskan meskipun pendek.^^

I need feedback, please give me some review.

See you on the next chap!

FB : Amee Shim

Twitter : nanammys