Title : HAUNTED

Cast : EXO

Genre : …bingung genrenya apa. Agak agak thriller dan horror. Agak.

Pair : OT12 dan crack juga kadang-kadang ada. KADANG-KADANG.

Disclaimer : Milik ThehunGoGreen itu ceritanya, orang-orangnya punya Allah SWT dan mereka sendiri.

Rate : M aja, mmmmmm tapi ga yakin ada smutnya, M for horror and sadistic time, bro!

.

Recommended : denger lagu Evanescence – Haunted , sambil baca ini. Ehehehe. Itu lagu gue booking jadi soundtrack fic ini deh (kalo gue bisa bikin videonya udah gue bikin pake lagu itu. Gue sukaaa pisan lagu itu. Okesip.)

ENJOY THIS FIC PLEASE!

.


-16 April 2013-

-No one POV-

.

.

.

.

.

"SAY CHEEEEESE!"

Chanyeol menekan tombol kamera untuk berfoto dengan anak-anak EXO lainnya diatas bis yang tengah berjalan itu. Setelah menertawakan Kai yang terfoto dengan mata tertutup dan Sehun yang hanya kelihatan lubang hidungnya, Baekhyun menarik kamera dan mengubahnya jadi mode video camera.

"Hai para EXOTICS! Baekhyun tamvan disini!"

"Apa? BAEKHYUN JAMBAN? HAHAHAHAHA"

"TAMVAN, bukan JAMBAN! Sial kau Jongdae!"

Baekhyun dan Chen lalu terlibat dalam perkelahian 'pukul manja', dan selagi mereka berkelahi, Chanyeol menyambar lagi kamera yang masih aktif itu. "Well hello there! Disini Park Chanyeol, orang paling ganteng satu kampung."

Luhan yang duduk di belakang nahan ketawa. "Pfffft, untung Chanyeol gak sekampung sama Luhan sikecegantengmanly. Kalo satu kampung, kalah dia."

"In your dream, bambi!" sungut Chanyeol ke Luhan. Dia batuk dan melanjutkan selvid-nya. " Uhuk uhuk oke. Disini kami EXO sedang dalam perjalanan ke tempat pembuatan MV. Hari ini Park Chanyeol adalah sutradara dari video 'making of MV' kami yang baruuuuu!"

Chanyeol berdiri dari duduknya, berjalan-jalan keliling dari belakang bis ke depan bis, merekam apa saja yang dikerjakan oleh teman-teman segrupnya. "Bisa kita lihat disini, Suho-hyung sedang flu. Dia sedang setengah tidur dengan inhaler merek cap lang tertancap di hidungnya. GWS Eyang Suhoo!"

Suho langsung bangun dan mencabut inhaler dari hidungnya. "CHANYEOL, HAPUS ITU!"

"Oke kita beralih ke bangku belakangggg, Taopanda, kau sedang apa?" tanya Chanyeol. Tao melirik kearahnya. "Aku mual. Jangan ajak aku bicara, atau aku akan muntah."

"Dasar upay, naek bus saja mau muntah." gumam Kai. Tao mengepalkan tangannya. "Wushu-ku selalu siap."

Dan Kai tersenyum. "Ummmm oke, jalannya memang sangat berkelok-kelok ya. Maklum jalan pegunungan. Jauh dari Seoul pula. Tidak upay kalau kau mual atau mabuk darat."

Tao mengangguk setuju. Kai hela nafas karena merasa aman batal diwushu Tao.

Chanyeol geleng-geleng kepala, lalu beralih kearah D.O dan Lay yang sedang mendengarkan musik di pojok bus. "Hei sexy! Mojok aja,"

D.O tersenyum, "Siapa yang sexy? Matamu perlu kacamata,"

Lay memeletkan lidahnya. "Kacamata alay."

si cameramen Chanyeol geleng-geleng lagi. "Aku tampan dan sehat, kacamataku juga tidak alay! Kyungsoo, kau mabuk darat juga?"

"Tidak, tidak terlalu." jawab Dio. Baekhyun yang duduk di depan langsung menoleh ke belakang. "Jalan yang kita lewati di perjalanan setting pembuatan MV ini memang berkelok-kelok. Kita akan pergi ke sebuah desa yang jaaaaauh dari Seoul. Tapi desa itu punya bangunan-bangunan bagus yang bergaya Eropa-Korea. Unik kan? Pasti MV kami akan keren!" katanya dengan nada iklan menghadap kamera.

Chanyeol tersenyum lebar. "Sekeren orang yang memegang kamera ini,"

Baekhyun melemparkan sedotan milkshake-nya. "Dasarrrrr!"

Chen yang terantuk-antuk dan hampir tidur tiba-tiba terbangun. "Hm?"

"Kenapa, Jongdae?" tanya Kris. Chen terdiam. "…Duizhang, kau merasa tidak? Bisnya…kenapa seperti berbelok-belok ya?"

Kris menaikkan alisnya. "Ini jalan lurus, tidak mungkin belok. Lajur kanan juga lajur yang berlawanan arah."

Suho menoleh kearah mereka. "Kris-hyung. Aku juga merasakannya. Coba tanya supirnya, siapa tahu dia mau belok arah atau menyalip?"

Kris mengangguk dan berdiri dari duduknya, berjalan melewati Chanyeol yang masih asyik berdiri di tengah bus sambil merekam video. "Chanyeol, duduk sana, yang lain juga duduk."

"Gak ah," tolak Chanyeol. Kris tidak menanggapinya dan berjalan ke depan bis, menghampiri supir.

"Pak? Kenapa tadi busnya berbelok-belok?"

Tidak ada jawaban.

"…Pak?"

Dan Kris sadar kalau supirnya terantuk-antuk. Mata supir itu setengah tertutup, seperti mengantuk.

Oh tidak,

Ini gawat.

.

.

Dio melepas headset yang terpasang di telinganya. Pemandangan di perjalanan itu sangat indah, pohon-pohon dan hamparan luas padang rumput menghiasi jendela bus.

Tapi sesuatu yang aneh mulai terjadi.

CKIIIIITTTTT

"U-UWAAAAA!"

CKIIIITTT

Semuanya hampir panik. Xiumin yang tadi tertidur langsung terbangun. "Ke-kenapa ini?!"

"Busnya….busnya tidak seimbang!" kata Lay. "Bagaimana ini?!"

Kai tetap bertahan di tempat. "Sial! Goncangannya tidak mau berhenti!"

Bus semakin condong kearah kanan. Yang lainnya tetap bertahan di tempat, menyeimbangkan bus, dan Kris berteriak dari kursi supir. "SEMUANYA, MERUNDUK!"

Luhan menaikkan alis. "A-ada apa, Kris?!"

"MERUNDUK!"

.

.

BRAKKKK!

.

.

.

.

.

.


Kyungsoo POV

Kubuka mataku yang daritadi terasa berat itu. Ketika cahaya masuk ke mataku, aku segera sadar.

Permukaan aspal yang keras membuatku sulit untuk bangun. Kai segera membantuku bangun dan mendudukkanku, menyandarkan aku ke bahu jalan. "Kyungsoo, kau tidak apa-apa?"

"…Apa yang terjadi?"

"Bus kita hampir menabrak mobil, tapi akhirnya tergelincir dan menabrak tebing." jelas Kai. Dia menunjuk bus yang sudah rusak parah itu. "Lihat, kau tidak akan percaya itu bus beberapa menit lalu."

Aku terperanjat kaget, mataku langsung terbuka lebar. "Ba-bagaimana yang lain?!" tanyaku sambil memperhatikan sekeliling.

Semuanya tengah duduk terdiam, sebagian berdiri, masih mengamati keadaan.

Suho menepuk pundakku. "Semuanya selamat. Hanya luka kecil, tidak parah. Kita sedang mencoba menghubungi kantor, kru-kru lain, dan kita coba hubungi polisi juga,"

Aku bernafas lega mendengar perkataan Suho, tapi kurasakan darah mengalir dari kepalaku. "…Kurasa tadi aku terbentur,"

Baekhyun-hyung memberiku saputangan dan duduk di sebelahku. "Kita sama-sama terbentur. Ahaha."

"Kau tidak apa-apa kan hyung?" tanyaku. Dia mengangguk.

Keheningan menyelimuti kami beberapa menit. Rasa shock masih terasa—karena tadi keadaan baik-baik saja, tapi tiba-tiba terjadi kecelakaan seperti ini.

Chanyeol-hyung berjalan melewati kami sambil bergumam. "Ayolah, kita ini akan membuat MV dan demi tebing ini berubah jadi teddy bear, tempat ini jauh dari Seoul maupun kota! Hanya ada desa kecil dan perjalanan ke kantor polisi ataupun rumah sakit itu sangat jauh dari sini!"

Chen-hyung mengamati GPS-nya. "Tapi letak kita tidak jauh dari tempat kita syuting MV. Mungkin…kita bisa jalan kesana."

Luhan-hyung mengerutkan alis mendengar perkataan Chen-hyung. "Jadi kau mau meninggalkan ini semua disini?"

Mendengar protes dari Luhan-hyung, Chen bersuara lagi. "Hei, maksudku kita ke desa tempat syuting MV saja dulu, lalu minta bantuan. Coba lihat, Kepala Kyungsoo dan Baekhyun terbentur keras sampai berdarah! Tangan Chanyeol tertancap pecahan kaca! Kaki Kris-hyung hampir patah! Dan Jongdae tampan! Kita harus minta bantuan selagi Suho-hyung menelepon SM!"

Kris-hyung yang masih duduk karena kakinya terluka itu melempar tatapan menusuk kearah Chen. "Heh, bicaralah serius. Jangan ditambah bercandaan!"

"Aku serius, Duizhang. Kau masih kuat jalan? Kalau sulit, kita bopong."

Kris-hyung menghela nafas, sambil mengangguk. Sementara Xiumin-hyung menggaruk kepalanya bingung sambil menahan rasa sakit karena goresan di tangannya. "Ngomong-ngomong, supirnya mana?"

Semuanya menelisik sudut ke sudut untuk mencari supir tadi, sampai Tao bersuara. "Sepertinya kabur."

….

Bagus.

Kris-hyung melirik Suho-hyung. "Joonmyeon, kru-kru lain di bus lainnya mana?"

"Sudah kutelepon, tidak ada jawaban…mereka juga tidak kelihatan dan belum lewat sini,"

"Kantor SM?"

"Tidak tersambung."

"Polisi?"

"…sepertinya meskipun bisa dihubungi, mereka akan lama sampai. Tempat ini jauh sekali dari pos polisi terdekat sekalipun."

Sehun tepuk tangan.

Kai ikut tepuk tangan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Bagus. Kita kecelakaan di tengah daerah terpencil. Bus kita hancur. Supir kita kabur. Penglihatanku blur. Sejauh mata memandang, hanya ada rumput dan matahari terbenam. Polisi jauh, kantor dan kru tidak menjawab telepon. Sebagian dari kita pun luka-luka. Bagus. BAGUS SEKALI. MAKING OF MV YANG BAGUS."

Aku menoleh kearah Kai. "Kau seharusnya jangan mengeluh, daripada mengeluh, kita cari jalan keluarnya."

Kai mengerutkan alis. "Hei, aku hanya menyimpulkan keadaan yang ada, hyung. Bukan mengeluh."

Baru saja aku mau membalas perkataannya, Kris-hyung bersuara sambil mencoba berdiri. "Baiklah, untuk saat ini kita jalan saja ke tempat syuting MV kalau itu tidak terlalu jauh . Mungkin disana kita bisa minta bantuan penduduk. Dan juga matahari mulai terbenam. Kita akan sulit mencari jalan di malam hari. Yang masih kuat, bawa barang bawaan yang ada di bagasi bus."

Semuanya mengangguk dan segera membawa barang-barang di bagasi bus, lalu mulai berjalan kearah yang ditunjuk GPS.

Aku mengeluarkan Handphone-ku untuk memeriksa jam, tapi sesuatu yang janggal benar-benar mengherankanku.

"Kau juga menyadarinya?"

Ketika aku menoleh, Baekhyun-hyung ada di belakangku. "B…Baekhyun-hyung…"

"Syukurlah, kukira hanya aku yang sadar hal ini… semuanya terasa aneh."

Nafasku terasa tercekat.

Aku bingung harus berkata apa.

"Hyung…

.

.

.

…Kita ada di perjalanan ini pada tanggal 16 April, tapi kenapa di handphone-ku menunjukkan tanggal 19 April?"

.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUED


NI HAOOOO! ThehunGoGreen disini, saya nyoba bikin fic baru. Genre-nya...sejenis horror bukan horror, thriller bukan thriller(?). Pokoknya sejenis itu lah, tapi tenang aja gak akan terlalu nyeremin. Soalnya gue juga orang yang borangan(penakut) dan masih belajar bikin yang beginian.

Kalo di otak sih, udah dari dulu banyak jalan cerita beginian. Ehehhe.

Di Chap ini belum kejelasin masalah benerannya apa ya ? Tapi mungkin di chapter selanjutnya lebih panjang dan ngejelasin apa yang bakal dihadepin anak-anak EXO ini.

Maaf kalo FF nya rada garing soalnya ini bukan FF lucu-lucuan dan gue gabisa ngetik pake bahasa formal. Aslina. Bahasa baku ato bahasa puitis yang biasanya ada di FF-FF itu…itu sulittt buat gue. Harap maklum.

Oke, last but not least, gue rekomendasiin baca ini fic sambil denger lagu dari band Evanescence. I LOVE THEM XD AMY LEE KYAKYAKYA –ea fanboy-

Lagunya ngepas sih, hehe. Lagunya bisa lagu ini nih:

Evanescence – Bring Me To Life

Evanescence – Haunted

Evanescence – My Heart is Broken

Dan ini fic judulnya diambil dari lagu kedua hehe

Lagunya gue suka banget. Feel dari lagu-lagu ini kerasa banget ke gue. Selera gue soalnya lagu yang aura-aura nya begini. Gue ampe suka bengong sambil dengerin lagu ini,(tapi kayaknya gue aja deh yang lebay itu mah)

Ini kayanya banyak cuap-cuapnya daripada fic nya ==a

Sip. Thanks for reading and please anticipate this fic ne!

Saranghamnida!